LINA MARLINA NPM

dokumen-dokumen yang mirip
MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA CEPAT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SCANNING DI KELAS VI SDN SUKAGALIH 5 TAROGONG KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MAKALAH. Oleh Irna Aryani

`KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS X2 DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENCERITAKAN KEMBALI DI SMA NEGERI 1 SOLOK SELATAN

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN METODE SQ3R TERHADAP PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN ARTIKEL ILMIAH SISWA KELAS XII SMA NEGERI 1 RANAH PESISIR ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SQ3R MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang kita pakai sehari-hari dan juga

L I S N I A W A T I NPM

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE POINT

PENGARUH PENGUASAAN KONTEKS TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN OLEH SISWA KELAS VII SMP SWASTA JOSUA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini melibatkan siswa sebagai subjek penelitian dalam setting

Aas Asiah Instansi : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung

PENGARUH TEKNIK SQ3R TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA

MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING

MAKALAH Oleh. Idin Jaenudin

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN METODE SQ3R PADA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 2 GATAK, SUKOHARJO

PENGARUH STRATEGI SQ3R TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 MALANG

KEMAHIRAN MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN METODE SQ3R SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 12 TANJUNGPINANG TAHUN AJARAN 2012/2013

DANI KURNIA NIM

PEMBELAJARAN MEMBACA KRITIS TEKS EDITORIAL DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIN SQ3R PADA SISWA KELAS XI IPA 4 SMAN 14 GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012 MAKALAH

III. METODE PENELITIAN. dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2014:2). Lebih lanjut lagi Sukardi

M A K A L A H. Disusun oleh : NURHAYATI NIM

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA PARAGRAF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SCANNING DI KELAS V SDN CIKANDANG 1 KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berhubungan dengan dua macam variabel, yaitu variabel bebas

Wawat Suryati STKIP-PGRI Bandar Lampung ABSTRAK

III.METODE PENELITIAN. Penelitian komparatif merupakan suatu penelitian yang bersifat

MODEL PEMBELAJARAN MENGARANG EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS X SMAN 1 KRANGPAWITAN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA DENGAN MENGGUNAKAN KARTU INTIP PADA SISWA KELAS IV SDN BANYURESMI 1 KABUPATEN GARUT MAKALAH OLEH: TASMARA NPM:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. desain True Eksperimental Design dengan menggunakan metode The Post-test

Oleh Rezki Agus Pandai Yani Tanjung

2015 PENERAPAN METODE PQ4R (PREVIEW QUESTION READ REFLECT RECITE REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA MEMINDAI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia diatur dalam undang-undang, termasuk pola pendidikan. Pendidikan di

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PESAN SINGKAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOLABORASI PADA SISWA KELAS VII

III. METODE PENELITIAN. hal ini, penulis memaparkan tentang kecepatan efektif membaca siswa kelas X

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mempermudah pembahasan, terlebih dahulu akan diuraikan definisi

Hubungan Kemampuan Menggunakan Diksi Dalam Menulis Puisi Siswa Kelas VII MTs. Al Hidayah Laras

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan

PENGARUH KEEFEKTIFAN MEMBACA CEPAT TERHADAP KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INKUIRI PADA SISWA KELAS IX

ABSTRAK. Kata kunci: membaca cepat, media audio visual

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA CERPEN DENGAN TEKNIK SQ3R PADA SISWA KELAS VI SDN SUKAGALIH 2 TAROGONG KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012 MAKALAH

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012:

MODEL PEMBELAJARAN KATA ULANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS VIII MTS DARUL ASIQIN BANYURESMI GARUT MAKALAH

BAB I PENDAHULUAN. pula pembelajaran bahasa-bahasa asing, di antaranya bahasa Inggris, bahasa

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berpikir kritis dan kreatif untuk memecahkan masalah dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

M. MAULUDIN RAHMAT NPM

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SQ4R BERBASIS KETERAMPILAN PROSES BERPENGARUH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD GUGUS LETKOL WISNU

PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN WACANA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SQ3R

M A S I D A H NPM PROGRAM STUDI PBS INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. data, uji persyaratan instrument, uji persyaratan analisis data, dan pengujian

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING PADA SISWA KELAS V SDN CILALAWI

Pembelajaran Membaca Pemahaman Dengan Menggunakan Pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning) Pada Siswa Kelas V di SDN 2 Neglasari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DEDUKTIF DENGAN MODEL RECIPROCAL TEACHING PADA SISWA KELAS VIII SMP TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kurikulum sekolah keterampilan berbahasa biasanya mencakup empat segi,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A.

PENGARUH PEMBERIAN TUGAS DALAM BENTUK PILIHAN GANDA DAN ESSAY TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs NEGERI MODEL MAKASSAR

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelaksanaan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia di SMA kini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Hubungan Kemampuan Membaca Intensif Terhadap Kemampuan Ide Pokok Dalam Wacana Siswa Kelas VII MTs Muhammadyah 25 Marubun Jaya

Nurdia Artu. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah yang digunakan oleh peneliti untuk

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian

PENGARUH METODE SQ3R TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA DALAM HATI SECARA INTENSIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK DISCOVERY INQUIRY DI KELAS X SMK AL HIKMAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

B. Desain Penelitian Menurut Ruseffendi (2010, hlm. 50) Desain penelitian yang digunakan adalah

HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 27 BATAM

MODEL PEMBELAJARAN BERPIDATO DENGAN MENGGUNAKAN METODE MEMORITER PADA SISWA DI KELAS VIII SMPN 5 TAROGONG TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 MEDAN

MODEL PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK DEKLAMASI DI KELAS X MA. MUHAMMADIYAH KARANGPAWITAN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB III METODE PENELITIAN

MEMBELAJARKAN PESERTA DIDIK UNTUK MEMBACA CEPAT. Syamsul Alam. Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan. Kata Kunci: membaca cepat, memahami makna bacaan,

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. menghubungkan dan menguji kebenaran suatu ilmu pengetahuan. 1

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode kuasi eksperimen adalah metode yang dalam pelaksanaannya tidak

PEMBELAJARAN MENULIS ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS X SMAN 14 GARUT TAHUN AJARAN MAKALAH

Tampubolon menyebutnya sebagai Kemampuan Efektif Membaca. Walaupun keduanya

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL

KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PULAU TIGA KECAMATAN PULAU TIGA KABUPATEN NATUNA TAHUN AJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran bahasa asing seperti bahasa Jepang, kita mengenal

Transkripsi:

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SQ4R PADA SISWA KELAS IX MTs. MUHAMMADIYAH KARANGPAWITAN KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012 LINA MARLINA NPM. 1021.0502 Program Studi PBS Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung 2012 ABSTRAK Strategi belajar mengajar dalam proses pembelajaran merupakan hal yang mutlak dimiliki oleh seorang guru profesional. Sama halnya dalam memberikan pengajaran membaca seorang guru memiliki strategi tersendiri, terutama dalam metode yang digunakan. Banyak sekali metode yang dapat digunakan dalam memberikan pengajaran membaca, namun satu metode yang dianggap akan memberikan sebuah pengajaran yang optimal dalam proses belajar mengajar, yaitu metode SQ4R, apalagi jika dikaitkan dengan kurikulum metode ini sangat sinkron. Untuk membuktikan keefektifan metode tersebut maka penulis membuat sebuah penelitian tentang model Pembelajaran Membaca Pemahaman dengan menggunakan teknik SQ4R tersebut. Tujuan utama dan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana keefektifan meode SQ4R hubungannya tehadap kecepatan membaca siswa, setelah mengikuti proses pembelajaran dilaksanakan. Penelitian ini penulis lakukan dengan menggunakan metode eksperimen, dengan model post test only control group design maksudnya sebuah eksperimen yang tanpa menggunakan pretest. Dan teknik yang digunakan adalah: Teknik tes yang terdiri atas tes kognitif Metode SQ4R dan tes Kecepatan membaca (KEM), Teknik Wawancara, Dokumentasi dan Studi Pustaka. Ajuan hipotesis dalam penelitian ini adalah Terdapat hubungan yang positif dan berarti antara model Pembelajaran Membaca Pemahaman dengan menggunakan teknik SQ4R dengan kecepatan membaca siswa Kelas IX MTs. Muhammadiyah Karangpawitan Kabupaten Garut. Setelah dilakukan penelitian dan pengolahan data penelitian maka penulis simpulkan, bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara model pembelajaran dengan menggunakan teknik SQ4R dengan kecepatan membaca siswa, hal itu didasarkan pada hasil nilai rata-rata siswa dan dua kali tes yang dilakukan, pada tes pertama (Tes Metode SQ4R) hasil yang diperoleh adalah 57.91 yang memiliki kategori kurang, kemudian hasil rata-rata nilai tes KEM memperoleh 172.88, yang juga memiliki kategori sangat rendah. Kemudian hasil uji hipotesis menunjukan t hitung memperoleh 2.21 > t tabel yang memperoleh 1.72, hal tersebut menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara vaiabel X dan vaiabel Y. Dari hasil uji pengaruh, diketahui metode SQ4R mempengaruhi terhahadap kecepatan membaca siswa sebesar 43 % dan 57 % merupakan faktor lain. Kata Kunci : Membaca Pemahaman / Teknik SQ4R PENDAHULUAN Kegiatan membaca merupakan salah satu cara untuk mengikuti berbagai informasi seperti ilmu pengetahauan, teknologi, peristiwa, dan sebagainya. Dengan kegiatan membaca pengetahuan dan pengalaman seseorang tentunya semakin bertambah. Apalagi bila disertai dengan kemampuan membaca, kegiatan tersebut akan benar-benar menyenangkan bahkan menjadi suatu kebutuhan. Tidak heran apabila seseorang menjadi pintar atau berwawasan luas hanya dengan kegiatan membaca. Hal tersebut sejalan dengan pernyataan yang dikemukakan oleh H.G. Tarigan 1(985:21) yang menyatakan, Kemampuan membaca dengan baik merupakan prestasi seorang yang paling berharga. Dunia kita merupakan dunia baca (Bond, Pinker dan Wasson, 1979: 3). Kian banyak kita membaca akan banyak informasi yang kita peroleh, kian banyak ilmu pengetahuan yang kita miliki (1993: iii) Sehubungan dengan hal tersebut AS. Harjasujana (1995:17) mengemukakan bahwa, Kemampuan membaca seseorang dapat dilihat

dari kecepatan membaca yang dimilikinya, seperti yang dikemukakan berikut ini: Kemampuan membaca seseorang dapat dilihat dari faktor-faktor kecepatan membacanya. Kecepatan membaca mengandung berbagai implikasi seperti tujuan membaca. Tingkat keterbacaan, bahan bacaan, teknik-teknik membaca, motivasi, kebiasaan, penalaran, dan sebagainya. Oleh karena itu, latihan kecepatan efektif membaca mencerminkan kemampuan membaca seseorang, yakni perpaduan antara kecepatan membaca dan pemahaman isi secara keseluruhan. (Yeti Haryati, 2003:116) Keterlibatan kecepatan membaca dengan faktor-faktor tersebut menerangkan bahwa kemampuan membaca seseorang turut ditentukan oleh faktor-faktor tersebut. Misalnya yang menarik perhatian penulis adalah teknik-teknik membaca. Tampaknya bila seseorang memahami dan menerapkan teknik-teknik membaca dengan baik, dia telah memanfaatkan waktu secara efektif dan efesien, tentunya informasi penting yang ada akan lebih banyak diserapnya. Namun tidak sedikit orang melahap semua ucapan buku, sehingga waktunya dihabiskan untuk menelan informasi yang tidak diperlukannya. Dewasa ini teknik-teknik membaca telah banyak disodorkan oleh para ahli, misalnya teknik scanning, scimming, SQ3R, SQ4R, dan sebagainya. Tujuannya pun bermacam-macam. Salah satu teknik membaca yang terkenal dan sering digunakan orang adalah SQ4R. Menurut para ahli, teknik membaca SQ4R merupakan cara membaca yang efesien dengan pendekatan yang membuat pembaca aktif dan bertujuan dalam menghadapi bacaan (Soedarso, 1994: 59). Hal ini menarik sekali sampai saat ini mungkin orang belum merasakan manfaat penerapan teknik membaca tersebut karena memerlukan teknikteknik membaca lainnya, seperti membaca pilih, lompat, layap dan tatap. Padahal, teknik membaca tersebut sangat bisa disiasati dan dibina dengan baik. KAJIAN TEORI DAN METODE Pengertian Membaca Membaca salah satu keterampilan berbahasa yang bersifat aktif reseptif. Membaca adalah suatu proses yang dilakukan pembaca untuk mendapatkan pesan penulis dalam ragam tulisan. Dari segi linguistik membaca dapat dikatakan proses penyajian kembali dan pembacaan sandi (recording and decoding process). Aspek pembacaan sandi adalah menghubungkan kata-kata tulis (oral lenguage meaning) yang mencakup pengubahan tulis atau cetakan menjadi bunyi yang bermakna ( Yeti Haryati, 2003:76). Melihat dari pendapat di atas menunjukan bahwa sebenarnya dalam membaca terjadi sebuah komunikasi yang aktif, hanya hal itu akan terjadi jika ada sebuah perlakuan dan pembaca sehingga terjadinya komunikasi, seperti penulis katakan membaca sebagai komunikasi pasif, sebab pembacalah yang menentukan kadar komunikasi yang akan berlangsung, walaupun bacaan itu isinya bagus, tetapi dan si pembaca tidak ada keinginan untuk membaca atau tidak memahami cara komunikasinya maka bacaan tersebut tidak berarti. Pengertian Metode SQ4R Metode belajar SQ4R, seperti dikatakan di atas, telah dirancang menurut jenjang yang memberi kemungkinan kepada siswa untuk belajar secara sistematis, efektif, dan efisien dalam menghadapi berbagai bahan bacaan, khususnya buku teks. Dengan demikian, penggunaan metode ini lebih tepat untuk keperluan studi. SQ4R adalah suatu metode yang mencakup enam kegiatan bacaan, yakni: 1). Survey dengan mencermati teks bacaan dan mencatat-menandai kata kunci; 2). Question dengan membuat pertanyaan (mengapabagaimana, darimana) tentang bahan bacaan (materi bahan ajar); 3). Read dengan membaca teks dan cari jawabanya; 4). Recite dengan pertimbangkan jawaban yang diberikan (cartatbahas bersama); 5). Review dengan cara meninjau ulang menyeluruh; dan 6). Reflect, yaitu aktivitas memberikan contoh dari bahan bacaan dan membayangkan konteks aktual yang relevan. Pengertian Kecepatan Efektif Membaca (KEM) Menurut Ahmad Slamet Harjasudjana (1991:8), istilah kecepatan efektik membaca mencerminkan kemampuan membaca seseorang yakni perpaduan antara kecepatan membaca dan pemahaman isi bacaan secara keseluruhan, dikemukakan pula bahwa kecepatan membaca mengandung berbagai implikasi seperti tujuan membaca, tingkat keterbacaan, bahan bacaan, teknik membaca, motivasi, kebiasaan, penalaran, dan keterbacaan, bahan bacaan, teknik membaca, motivasi, kebiasaan, penalaran, dan sebagainya. D.P. Tampubolon mengomentari tentang kecepatan membaca, bahwa kecepatan membaca (reading speed) sesungguhnya tidak sepenuhnya menggambarkan makna yang sebenarnya, menurutnya kecepatan membaca harus dibarengi

dengan pemahaman membaca, maka dalam hal ini dia menggunakan istilah kemampuan membaca. Yang dimaksudkan sebagai kecepatan membaca yang dibarengi dengan pemahaman isi bacaan. Metode Penelitian Untuk memandu kita dalam melakukan penelitian, terutama dalam hal urut-urutan bagaimana penelitian dilakukan, merupakan fungsi dari metode penelitian (Moh. Nazir, l985:51). Metode penelitian merupakan suatu konsep kerja yang perlu direalisasikan dengan suatu cara atau teknik yang langsung terhadap obyeknya. Jadi bila berbicara metode penelitian, kita akan berbicara pula tentang cara kerja pikiran dalam rangka memahami obyek penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode eksperimen biasanya digunakan untuk melakukan pengujian hipotesis tertentu. Dalam penelitian itu digunakan konsep-konsep dan perubahan-perubahan yang jelas, terinci, dan terukur, yang dapat dilakukan dengan atau tanpa kelompok pembandmg (control grup). (Cik Hasan Bisri, 2001:59-60). Metode eksperimen yang digunakan adalah Quasi experiment dengan model post test only control group design (Arikunto, 1995:279). Model ini tanpa menggunakan pre-test pada kelas kontrol. Salah satu syarat yang harus terpenuhi menggunakan model ini agar data yang diperoleh dapat dianalisis serta bermanfaat sebagaimana mestinya hasil penelitian, adalah hasil penelitian kedua kelompok berdistribusi normal dan tidak memiliki perbedaan varians yang cukup berarti (Arikunto, 1995:512). Prosedur yang dilakukan adalah pertama mengukur pengetahuan tentang SQ4R, kedua memberikan perlakuan tentang metode dalam membaca dengan menggunakan teknik SQ4R, dan ketiga mengukur kecepatan efektif membaca siswa setelah diberikan perlakuan. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah teknik tes. Tes merupakan suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data-data atau keteranganketerangan yang diinginkan tentang seseorang, dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat (Amir D. Indrakusuma dalam Arikunto, 2002:32). Inti dari pendapat tersebut menyatakan bahwa tes merupakan salah satu alat pengumpulan informasi. Secara operasional tes dikatakan sebagai alat ukur yang diberikan kepada individu untuk mendapatkan jawaban yang diharapkan baik secara tertulis, lisan atau perbuatan (tes tulis, lisan, dan tindakan). Dalam penelitian ini penulis menggunakan tes kognitif metode SQ4R dan kecepatan efektif membaca buatan guru berupa soal-soal pilihan ganda sebanyak 15 soal untuk tes metode SQ4R dari 30 soal yang digali dari teks bacaan yang akan diberikan pada siswa. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan penulis adalah instrumen tes (prates dan postes). Instrumen ini digunakan untuk mengetahui bagaimana kemampuan membaca siswa sebelum dan sesudah penerapan teknik SQ4R. Tes yang penulis gunakan adalah tes kecepatan efektif membaca. Tes ini diberikan kepada tertes bertujuan mengukur kecepatan dan pemahamannya dalam kegiatan membaca. Setelah tertes membaca sebuah wacana, pemahaman terhadap isi wacara secara keseluruhan diuji dengan sejumlah pertanyaan yang menyangkut isi bacaan. Untuk keperluan tes KEM, penulis menyusun 30 butir soal yang berbentuk tes obyektif pilihan ganda biasa. Soal-soal tersebut mengacu pada wacana yang penulis sajikan untuk tes KEM. Wacana tersebut penulis gunakan sebagai bahan tes kemampuan efektif membaca dengan menggnakan metode SQ4R. Dengan wacana yang sama penulis berharap dapat mengetahui pengaruh metode SQ4R terhadap kemampuan efektip membaca (KEM) pembacanya. HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk mengumpulkan data Metode SQ4R dan kecepatan efektif membaca dari sampel penelitian, penulis menggunakan teknik tes dengan teknik penelitian sebagai berikut: a. Tes Metode SQ4R Untuk mengetahui tingkat kognitif siswa tentang Metode SQ4R peneliti memberikan tes terhadap tertes dengan memberikan tes pilihan ganda biasa kepada siswa, tiap siswa diberikan 30 butir pertanyaan yang masingmasing soal mempunyai bobot 3 sehingga skor idealnya adalah 90. Sehingga persentase tes pengetahuan jumlah soal dikalikan 100. Atau : JJB x 100% JS JJB = Jumlah jawaban yang benar JS = Jumlah soal b. Analisis Data Tes Kecepatan Membaca (variabel Y) Soal tes kecepatan membaca berbentuk pilihan ganda biasa yang jumlah 30 butir.

Oleh karena itu, setiap butir tes diberi skor 3 sehingga skor idealnya adalah 90 selanjutnya, pengolahan data kecepatan membaca menggunakan rumus : Jk KM x % Km : 60 KM = kecepatan membaca JJB JD Jk = Jumlah kata dalam wacana Lm = Lama membaca % = Persen pemahaman isi x 100% Berdasarkan rumus tersebut maka setiap anak mendapat hasil berdasarkan cara tersebut, dalam pelaksanaannya penulis ambil nomor siswa 1. wacana dalam penelitian ini terdiri atas dua buah wacana yang berjumlah antara 200 dan 210 kata, dalam pelaksanaannya peneliti memberikan waktu 100 detik kepada tertes. Pengujian Hipotesis Berdasarkan perhitungan di atas nilai rho = 0,43 diinterprestasikan pada koefisien 0,40 0,59 dengan interprestasi korelasi sedang dan koefisien korelasi tabel setelah dicarai t hit dan t tab diperoleh t hit = 2,21 dan t tab = 1,72 berdasarkan taraf signifikansi 5%, maka 2,21 > 1,72. Dengan demikian hipotesis alternatif yang diajukan diterima. Sedangkan hipotesis nol yang menunjukkan tidak ada korelasi ditolak. Maka jelas harga t tersebut membuktikan bahwa antara variabel X (metode SQ4R) dengan variabel Y (kecepatan efektif membaca siswa) terdapat hubungan yang signifikan. Uji Pengaruh Antara Variabel X dengan Variabel Y 2 K = 1 r = 1 (0.427) = 0.57 E = 100 ( 1 k) = 100 ( 1 0,57) = 100 ( 0,43) = 43 Berdasarkan perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa besarnya pengaruh Metode membaca dengan SQ4R dengan kemampuan efektif membaca siswa mencapai 43% sedangkan 57% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis penelitian ini, penulis nyatakan bahwa tingkat pengetahuan metode SQ4R siswa kelas IX MTs. Muhammadiyah Karangpawitan memperoleh nilai rata-rata 57.91 Memiliki kategori kurang, sedangkan kecepatan efektif membaca yang dimiliki termasuk kategori sangat rendah menurut standarisasi KEM yang disesuaikan dengan bahan dn keperluannya yaitu membaca dengan kecepatan rata-rata (107.88 KPM). Oleh karena itu hubungan antara kedua variabel tersebut cenderung tinggi dalam penelitian ini. Pernyataan tersebut penulis perkuat dengan hasil pengolahan data, pengujian hipotesis dan analisis data berikut ini. 1) Hasil pengolahan data tingkat pengetahuan metode SQ4R yang penulis peroleh rata-rata adalah 57.91 yang termasuk kualifikasi kurang. 2) Siswa kelas IX MTs. Muhammadiyah Karangpawitan tahun ajaran 2011/2012 memiliki skor kecepatan efektif membaca (KEM) sebesar 172.88 hasil tersebut termasuk kategori sangat rendah menurut ketentuan bahwa kecermatan membaca antara 175 250 termasuk kategori rendah kenyataan tersebut menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam memahami dan menerapkan faktor-faktor yang mendukung proses membca, misalnya tujuan membaca, teknik membaca, motivasi, penalaran, serta faktor teks bacaan masih dinilai belum optimal. Namun penulis prediksikan bahwa faktor yang lebih mempengaruhi KEM siswa adalah kebiasaan atau tradisi membaca mereka yang kurang optimal 3) Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan metode SQ4R siswa MTs. Muhammadiyah Karangpawitan dengan kemampuan efektif membaca siswa di MTs. Muhammadiyah Karangpawitan. Berdasarkan pernyataan tersebut penulis mengambil kesimpulan bahwa siswa belum tentu meningkatkan KEM-nya dalam aktivitas membaca, bila tidak disertai dengan pengetahuan dan pemahaman metode membaca khususnya metode SQ4R.

DAFTAR PUSTAKA Arikunto S. 2002. Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto S. 2002. Dasar - dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara. Diknas. 2004. Kurikulum 2004. Bandung. Ganda Asep. 1999. Bahasa Indonesia Untuk Kelas IX MTs. Bandung: Pribumi Mekar. Harjasujana A. S.1995. Membaca, Jakarta: Depdikbud. Heryati Yeti dan Agus Supriatna. 2003. Keterampilan Berbahasa, Bandung Fakultas Tarbiyah IAIN SGD. Moh. Nazir. 1995. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Muchlisoh. 1993. Pendidikan/Bahasa Indonesia 3. Jakarta: Depdikbud. Nasution.1996. Metode Research ( Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara. Nurgana.1985. Statistik Untuk Penelitian, Bandung: CV Permadi. Nurhadi.1989. Membaca Cepat dan Efektif. Bandung: Sinar Baru. Soedarso.1990. Sistem Membaca Cepat dan Efektf. Jakarta: Gramedia. Surachmad W. 1994. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito. Syafarudin Siregar.2005. Statistik Terapan. Jakarta: Grasindo. Tarigan H.G. 1985. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Tampubolon D.P.1990. Kemampuan Membaca Teknik, Membaca Efektif dan Efisien. Bandung : Angkasa.