Analisis Komparatif Pemberian Kredit Dengan Metode Perhitungan Bunga Flat Dan Sliding Pada PT. BPR Permata Hati Jaya Samarinda Siagian Maruli

dokumen-dokumen yang mirip
PERHITUNGAN PELUNASAN BUNGA FLAT ANTARA TEORI DAN PRAKTIK. Oleh : Agustin Defi Nurrokhmah Politeknik Kediri

Oleh. A. Solikhin. (Dosen pada Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta) ABSTRAK

II. LANDASAN TEORI. atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan nasional adalah mewujudkan masyarakat adil dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sampailah pada hasil kesimpulan dari penulisan Tugas Akhir ini dengan

BAB I PENDAHULUAN. modal untuk kelancaran usahanya. Perkembangan perekonomian nasional dan

BAB II KERANGKA TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan lembaga keuangan yang berperan dalam. bidang keuangan, perbankan menempati posisi yang strategis dalam

KREDIT TANPA JAMINAN

BAB 5 SUKU BUNGA A. Pengertian Suku Bunga B. Faktor yang mempengaruhi suku bunga

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan yang berkesinambungan diberbagai bidang diperlukan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat berpengaruh terhadap dunia usaha. Setiap waktu selalu terjadi banyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin meningkat membuat masyarakat terus

BAB I PENDAHULUAN. ekuiti (saham), reksadana, instrument derivative, maupun instrumen

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan. strategis dalam kehidupan perekonomian suatu negara.

BAB IV PENUTUP. Kecil dan Menengah) pada PD.BPR BKK BOYOLALI. Bergulir-Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang No.10 tahun 1998

PENGALOKASIAN DANA BANK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut Undang-Undang No.7 Tahun 1992, yang telah diubah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang adil dan makmur secara merata. Salah satu aspek pembangunan

BAB II PEMBIAYAAN MODAL KERJA DAN SISTEM PERHITUNGAN BUNGA PADA PERBANKAN KONVENSIONAL

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA SISTEM PERHITUNGAN BUNGA PADA PERBANKAN KONVENSIONAL DAN SISTEM PERHITUNGAN BAGI HASIL PADA PERBANKAN SYARIAH

ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN BUNGA PADA PD. BPR ROKAN HULU PASIR PENGARAIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan tempat untuk melakukan berbagai transaksi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian, Fungsi,Jenis dan Sumber Dana Bank. rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari peranan bank selaku pemberi layanan perbankan bagi masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS Analisis Rasio Profitabilitas Terhadap Laporan Keuangan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang

BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Penelitian

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN WANPRESTASI ATAS DI PD BPR BANK BOYOLALI

BAB II LANDASAN TEORI. bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pembiayaan atau pembayaran baik dalam menghimpun dana maupun lembaga. yang melancarkan arus uang dari masyarakat.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi suatu negara menjadi lebih maju dan usaha-usaha berkembang

BAB I PENDAHULUAN. sektor tersebut mempunyai andil dalam menambah devisa negara dan

BAB III TELAAH PUSTAKA. diharapkan dan dikaitkan dengan kedudukan seseorang 28. Seseorang dikatakan

PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) BTN PLATINUM PADA PT BANK TABUNGAN NEGARA (BTN) KANTOR CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-undang. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang giat-giatnya

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia sebagaimana yang tertuang dalam. Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kekomplekkan ini telah menciptakan suatu sistem dan pesaing baru dalam dunia

Ronny Kusnandar ISSN Nomor

BAB I PENDAHULUAN. hidup masyarakat. Saat ini perbankan merupakan salah satu unsur pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan penggerak ekonomi yang fungsinya tidak dapat dipisahkan dari

PENEMPATAN DANA BANK

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhannya seperti modal untuk membangun usaha, untuk. membesarkan usaha, untuk membangun rumah atau untuk mencukupi

SISTEM PENGELOLAAN PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) GUNUNG PANGILUN PADANG

PROSEDUR KREDIT PEMILIKAN MOBIL DI BANK ANDA CABANG BONGKARAN SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas perdagangan serta pembangunan nasional hingga internasional. Pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian bank menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor

PENYELESAIAN KREDIT MACET DI KOPERASI BANK PERKREDITAN RAKYAT (KBPR) VII KOTO PARIAMAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Bank dalam menjalankan usahanya menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta, 2002, hlm Subagyo, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN,

BAB I PENDAHULUAN. yang baik tetapi juga pada bentuk produk yang ditawarkan. Upaya bank untuk menarik

BAB I PENDAHULUAN. mengalami kemerosotannya. Hal ini terlihat dari nilai tukar yang semakin melemah, inflasi

BAB I PENDAHULUAN. serta menyediakan jasa jasa dalam lalu lintas pembayaran. masyarakat. Fungsi perbankan yang demikian disebut sebagai perantara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan menjadi Undang Undang Nomor 10 Tahun 1998,

BAB I PENDAHULUAN. individu berusaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Bank-bank yang ada

BAB II LANDASAN TEORI

A B S T R A K S I. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan Negara Republik Indonesia ditujukan bagi seluruh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat (tabungan, giro, deposito) dan menyalurkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. Sipil. Ada juga beberapa orang yang bekerja di perusahaan-perusahaan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. karena merupakan bagian yang menunjang perekonomian nasional dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan mempunyai peranan penting dalam menjalankan. Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan diatur bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Upaya membangun suatu unit usaha bank mikro yang melayani. masyarakat golongan kecil memerlukan suatu cara metode berbeda dengan

BAB I PENDAHULUAN. produknya. Bunga juga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar kepada

BAB IV SEJARAH UMUM PERUSAHAAN. 4.1 Profil, Sejarah dan Perkembangan PT. Bank Perkreditan Rakyat Mitra

BAB I PENDAHULUAN. bank mungkin giat dalam mempromosikan penawaran dan mengumpulkan

BAB I PENDAHULUAN. oleh perbankan dari masyarakat berupa Giro, Tabungan dan Deposito. Dana yang. kredit, surat berharga lainnya dan aktiva tetap.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi tersebut harus dapat diusahakan dengan kemampuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Bank berfungsi sebagai perantara keuangan, maka dalam hal ini. faktor kepercayaan dari masyarakat merupakan faktor utama dalam

Pengalokasian Dana Bank (Kredit dan Pembiayaan)

BAB II LANDASAN TEORI. perekonomian suatu negara.anggapan ini ternyata tidak sepenuhnya salah karena. bank sebagai lembaga keuangan yang sangat vital.

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana terkandung dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992

BAB I PENDAHULUAN. forum, baik yang bersifat nasional maupun internasional. Ramainya

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kasmir (2010:11) Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan. kemasyarakat serta memberikan jasa bank lainnya.

BAB II LANDASAN TEORI. sebagai lembaga keuangan yang kegiatan nya tidak terlepas dari transaksi

BAB I PENDAHULUAN. warga perseorangan lainnya, kenyataannya para ahli hukum mendefinisikan hukum

BAB 1 PENDAHULUAN. bahwa bank sangat penting dalam pembangunan nasional karena fungsi bank

ABSTRAK PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP LABA OPERASIONAL

PERANAN SISTEM AKUNTANSI DALAM MENUNJANG STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN ATAS KREDIT PRODUKTIF (STUDI KASUS PADA PD

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. saat ini dan masa yang akan datang tidak akan lepas dari sektor perbankan,

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan di Indonesia saat ini mengalami perubahan dan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara. sangatlah besar. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pengertian Akuntansi dan Laporan Keuangan Koperasi. Akuntansi adalah seni dari pencatatan, penggolongan, dan

ANALISIS KREDIT KONSUMTIF PNS POLOITEKNIK NEGERI SAMARINDA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setelah berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI) timbul peluang

BAB I PENDAHULUAN. tugas yang diemban perbankan nasional tidaklah ringan. 1. perbankan menyatakan bahwa bank adalah : badan usaha yang menghimpun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Transkripsi:

ejournal Administrasi Bisnis, 2013, 1, (2): 182 191 ISSN 0000-0000, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyraight Analisis Komparatif Pemberian Kredit Dengan Metode Perhitungan Bunga Flat Dan Sliding Pada PT. BPR Permata Hati Jaya Samarinda Siagian Maruli ejournal Administrasi Bisnis Volume 1, Nomor 2, 2013

ejournal Administrasi Bisnis, 2013, 1, (2): 182 191 ISSN 0000-0000, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyraight ABSTRAK Siagian Maruli, Analisis Komparatif Pemberian Kredit Dengan Sistem Perhitungan Bunga Flat Dan Sliding Pada PT. BPR Permata Hati Jaya Samarinda. Dibimbing oleh Drs. Burhanudin,M.Si selaku pembimbing I Dan Ir. Noercahyono, MM selaku pembimbing II. PT. BPR Permata Hati Jaya Samarinda merupakan salah satu BPR yang beroperasi di Samarinda. Dalam pemberian kredit kepada nasabahnya, PT. BPR PHJ menerapkan metode perhitungan bunga Flat 22% per tahun dan Sliding 36% per tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mana yang lebih menguntungkan bagi PT. BPR PHJ Samarinda dalam pemberian kredit dengan metode perhitungan bunga Flat dan Sliding. Analisis dilakukan dengan membandingkan Net Present Value (nilai bersih sekarang) laba per tahun pemberian kredit untuk jangka waktu 12 bulan, 24 bula dan 36 bulan dengan metode perhitungan bunga Flat dan Sliding. Hasil penelitian menunjukan bahwa yang memberikan nilai bersih sekarang laba per tahun yang lebih tinggi untuk semua jangka waktu kredit adalah metode perhitungan bunga Flat 22% per tahun dibanding Sliding 36% per tahun. Dari jangka waktu yang berbeda (12 bulan, 24 bulan dan 36%) laba pertahun yang paling tinggi adalah kredit dengan jangka waktu 12 bulan tingkat bunga Flat 22% per tahun yaitu sebesar Rp 43.279.862,94 per tahun. Sedangkan yang memberikan laba per tahun yang kecil adalah kredit dengan jangka waktu 36 bulan dengan tingkat bunga Sliding 36% per tahun sebesar Rp 32.736.083,13 per tahun. Sebaiknya PT. BPR PHJ dapat menerapkan tingkat bunga yang berbeda untuk masing-masing jangka waktu, dimana untuk jangka waktu yang semakin panjang suku bunganya semakin tinggi. Kata Kunci : FLAT, SLIDING, PERBANKAN

Analisis Bunga Flat dan Sliding PT. BPR Siagian Maruli Pedahuluan Sektor perbankan yang memiliki posisi yang strategis sebagai lembaga intermidasi dan penunjang sistem pembayaran. Sehubungan dengan itu diperlukan penyempurnaan terhadap sistem perbankan nasional, yang bukan hanya mencakup upaya penyehatan baik secara individual melainkan juga penyehataan sistem perbankan secara menyeluruh. Upaya penyehataan perbankan nasional menjadi tanggung jawab bersama pemerintah, bank-bank itu sendiri dan masyarakat pengguna jasa bank. Adanya tanggung jawab bersama tersebut dapat membantu memelihara tingkat kesehatan perbankan nasional sehingga dapat berperan secara maksimal dapat perekonomian nasional. Peranaan perbankan nasional perlu ditingkatkan sesuai dengan fungsinya dalam menghimpun dan menyalurkan dana masyarkat, dengan lebih memperhatikan pembiayaan kegiatan sektor perekonomian nasional, dengan prioritas kepada kopeasi, pengusaha kecil dan menengah, serta lapisan masyarakat tanpa diskriminasi, sehingga akan memperkuat struktur perekonomian nasional. Demikian pula bank perlu memberikan perhatian yang lebih besar dalam meningkatkan kinerja perekonomian di wilayah operasinya masing-masing. Penyempurnan peranan perbankan nasional di Indonesia ditempuh dengan cara menyederhanakan jenis bank menjadi bank bank umum dan bank pengkreditan rakyat, serta memperjelas ruang lingkup dan batas kegiatan yang dapat diselenggarkan. Melalui upaya penyempurnaan tersebut, perbankan diharapkan dapat lebih meningkatkan peranannya dalam pelaksanaan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, penyempurnaan ekonomi dan stabilitas nasional kearah peningkatan taraf hidup rakyat banyak. Peran Bank Pengkreditan Rakyat (BPR) ditegaskan dalam penjelasan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1992 tentang bank Pengkreditan Rakyat bahwa guna lebih menunjang pembangunan dan modernisasi didaerah pedesaan, keberadaan dan kejelasan status serta perkembangan BPR perlu dibina dan diarahkan agar dapat memperluas jangkauan pelayananya dan memberikan kepastian berusaha bagi BPR disegala pelosok tanah air. Tujuan utama pembentukan BPR di desa-desa adalah untuk menghindari praktek lintah darat maupun rentenir dengan bunga tinggi yang sering beroperasi dikedua sektor tersebut. Dengan beroperasinya BPR di daerah pedesaan maka dapat diharapkan pemerataan pembangunan dapat dinikmati oleh lapisan masyarakat. Jasa perbankan yang dilayani oleh BPR selain menghimpun dana masyarakat dalam bentuk tabungan dan deposito adalah dalam 183

ejournal Administrasi Bisnis, Volume 1, Nomor 2, 2013: 182-191 184 bentuk penyaluran pinjaman terutama yang ditujukan bagi usaha pertanian dan perdagangan kecil. Fleksibilitas pengaturan pinjaman merupakan ciri khas dari portopolio pinjaman bank, sehingga dari sini bank dapat mengatur penyesuain paket pinjaman dengan kebutuhan masing-masing nasabah. Begitu pula pada PT.BPR Permata Hati Jaya (BPR PHJ) yang merupakan BPR yang ada di Samarinda, mempunyai manajemen dan kebijakan sendiri dalam mengelola kredit yang diberikan kepada nasabah-nasabahnya sebagai modal usaha. Dalam memberikan kreditnya, PT. BPR PHJ menggunakan metode perhitungan Flat dan Sliding. Pengggunaan metode perhitungan bunga yang berbeda pada nasabah didasarkan pada pertimbangan pihak bank, diantaranya adalah latar belakang nasabah besaran kredit dan lain sebagainya. Demikian juga dari segi keuntungan yang diperoleh akan berbeda pada jenis metode perhitungan bunga kredit tersebut. Oleh karena itu untuk mengetahuisejauh mana perbandingan antara kelebihan dan kekurangan masing-masing metode pemberian kredit tersebut, maka penulis memilih judul Analisis komparatif pemberian kredit dengan metode perhitungan bunga flat dan sliding pada PT. BPR PHJ Samarinda. Dari uraian yang ada pada latar belakang yang telah diuraikan diatass, maka penulis dapat merumuskan permasalahan dalam penelitian yaitu Manakah yang lebih menguntungkan bagi PT. BPR PHJ antara pemberian kredit dengan metode perhitungan bunga Flat dan sliding. Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui mana yang lebih mengungtungkan bagi PT. BPR PHJ Samarinda dari pemberian kredit dengan metode perhitungan bunga Flat dan Sliding. Kerangka Dasar Teori Manajemen Keuangan Selain itu Husnan (2006:4) menjelaskan bahwa manajemen keuangan menyangkut kegiatan perencanaan, analisis dan pengendalian kegiatan keuangan, dimana pelaksanaan kegiatan tersebut sering disebut manajer keuangan.kegiatan utama (fungsi) manajemen keuangan adalah menggunakan dana dan mendapatkan dana. Perbankan Menurut Kasmir (2002:2-4) secara sederhana bank diartikan sebagai lembaga yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana

Analisis Bunga Flat dan Sliding PT. BPR Siagian Maruli tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainya. Sedangkan pengertian lembaga keuangan adalah setiap perusahaan yang bergerak dibidang keuangan dimana kegiatannya apakah hanya menghimpun dana atau hanya menyalurkan dana atau kedua-duanya. Kredit Pengertian kredit menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan piahk lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Bunga Bank Bunga bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank yang berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya. Bunga bagi bank juga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar kepada nasabah (yang memiliki simpanan) dan harga yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank (nasabah yang memperoleh pinjaman). Flat Rate Yang dimaksud dengan cara perhitungan bunga rumus Flat Rate adalah pembebanan bunga terhadap nilai pokok pinjaman akan tetap darin suatu periode ke periode lainnya walaupun pokok pinjaman menurun sebagai akibat adanya pembayaran cicilan pokok pinjaman. Rumus: Cicilan Pokok = P / M Cicilan Bunga = (P x I) / M Total Pinjaman = Cicilan pokok + Cicilan Bunga P = Pokok Pinjaman I = Suku Bunga Pertahun M = Jumlah Periode pembayaran Sliding Rate Yang dimaksud dengan cara perhitungan dengan rumus sliding rate adalah bahwa pembebanan bunga terhadap nilai pokok pinjaman akan semakin menurun dari bulan ke bulan (atau dari suatu periode ke periode berikutnya) sesuai dengan menurunnya pokok pinjaman sebagai berikut akibat adanya pembayaran pokok pinjaman. 185

ejournal Administrasi Bisnis, Volume 1, Nomor 2, 2013: 182-191 186 Rumus : Cicilan Pokok = P / M Total Cicilan = Cicilan bunga + Cicilan Pokok Cicilan Bunga = (P x I) / M SP = Sisa Pokok pinjaman I = Suku Bunga Pertahun M = Jumlah periode pembayaran (bulan) Untuk cicilan bunga kedua pokok pinjaman dikurangi dengan cicilan pokok. Nilai Mata Uang Menurut Martono dan Hartijo (2002:20), konsep nilai mata uang berhubungan dengan tingkat bunga yang digunakan dalam perhitungan aliran kas. Nilai uang saat ini (present value) akan berbeda dengan nilai uang tersebut diwaktu yang akan mendatang (future value) karena adanya faktor bunga. Suatu jumlah uang tertentu yang diterima waktu yang akan datang jika dinilai sekarang maka jumlah uang tersebut harus didiskon dengan tingkat bunga tertentu. Metode Penelitian Jenis Penelitian Untuk menjelaskan kategori dan jenis penelitian yang akan disusun, maka penulis menggunakan menggunakan metode deskriptif sebagai metode acuan penulisan skripsi. Dalam metode ini penulis menganalisis secara terperinci data data yang berhubungan dengan penelitian dan mengolahnya ke dalam rumusan dengan menggunakan alat analisis yang telah ditentukan. Definisi Operasional Adapun Definisi operasional dalam penelitian ini adalah : a. Bunga Flat Pembebanan bunga terhadap nilai pokok pinjaman akan tetap dari satu periode ke periode lainnya walaupun pokok pinjaman menuru n sebagai akibat adanya pembayaran cicilan pokok pinjaman. Adapun perhitungan bunga flat dalam penelitian ini menggunakan besaran kredit tertentu dengan periode pinjaman 12 bulan, 24 bulan dan 36 bulan. b. Bunga Sliding Bahwa pembebanan bunga terhadap nilai pokok pinjaman akan semakin menurun dari bulan ke bulan ( atau dari suatu periode ke periode berikutnya ) sesuai dengan menurunnya pokok pinjaman sebagai akibat adanya pembayaran cicilan pokok pinjaman. Adapun perhitungan bunga sliding

Analisis Bunga Flat dan Sliding PT. BPR Siagian Maruli menggunakan periode kredit pinjaman 12 bulan, 24 bulan dan 36 bulan. Teknik Pengumpulan Data Untuk melaksanakan penelitian diperlukan pengumpulan data primer dan data sekunder ini berguna baik untuk mencapai tujuan penelitian yang bersifat praktis maupun teoritis. Adapun cara pengumpulan data yang di lakukan adalah sebagai berikut: a. Library Research (Penelitian Kepustakaan) Yaitu penelitian bersifat teoritis dengan cara membaca dan mempelajari literatur, hasil penelitian dan bacaan lainnya yang berhubungan dengan masalah yang dibahas. b. Field Research (Penelitian Lapangan) Yaitu penelitian yang langsung dilakukan pada lokasi yang dijadikan objek penelitian antara lain pada bagian keuangan, terutama bagian kredit dan staf-staf lainnya yang dapat memberikan informasi penting mengenai penelitian yang dilakukan. Dalam hal ini, selain meminta informasi yang berhubungan dengan kasus yang akan di teliti tetapi juga dengan wawancara (interview) dengan pihak perusahaan yang terkait dengan permasalahan ini. Teknik Analisis Data Rumus Flat Rate Cicilan Pokok = P / M Cicilan Bunga = ( P x I ) / M Total Pinjaman = Cicilan Pokok + Cicilan Bunga Rumus Sliding Rate Cicilan Bunga = (S P x I ) / M Total Cicilan = Cicilan Pokok + Cicilan Bunga Cicilan Pokok = P / M Rumus Present Value PV = FV x Hasil Penelitian PT. BPR Permata Hati Jaya saat ini memberikan kredit angsuran untuk berbagai keperluan. Kredit diberikan dengan jangka waktu angsuran bervariasi mulai dari 12 bulan, 24 bulan dan 36 bulan. Adapun metode perhitungan bunga yang dikenakan 187

ejournal Administrasi Bisnis, Volume 1, Nomor 2, 2013: 182-191 terdiri dari bunga flat dan bunga sliding, dengan tingkat suku bunga yang berbeda. Kredit angsuran dengan metode bunga flat di berikan bagi kalangan yang berpenghasilan tetap (PNS dan Karyawan Swasta) yang umumnya untuk keperluan konsumtif. Timgkat bunga yang dikenakan adalah 22% pertahun, dalam metode flat ini maka jumlah angsuran (Pokok + bunga) dari bulan pertama hingga bulan terakhir tetap tidak berubah. Sedangkan kredit bunga dengan metode bunga sliding di berikan bagi kalangan yang penghasilannya tidak tetap (Pengusaha) yang umumnya untuk keperluan produktif. Tingkat buga yang dikenakan adalah 36% sliding pertahun. Dalam metode sliding ini, maka jumlah angsuran (Pokok + Bunga) dari bulan pertama hingga bulan terakhir tidak sama dan semakin menurun Tabel Perbandingan Angsuran Kredit Tabel 4.7 Perbandingan Simulasi Perhitungan Angsuran Kredit Per Jangka Waktu Antara Bunga 22% Flat dan 36% Sliding Jangka Waktu Jumlah Kredit Total Angsuran Laba Laba/Tahu n 12 Bulan - 22% Flat - 36% Sliding 366.000.000 358.000.000 66.000.000 58.000.000 66.000.000 58.000.000 24 Bulan - 22% Flat - 36% Sliding 432.000.000 412.500.000 132.000.000 112.500.000 66.000.000 56.250.000 36 Bulan - 22% Flat - 36% Sliding 498.000.000 466.500.000 198.000.000 166.500.000 66.000.000 55.500.000 Sumber: Data diolah Berdasarkan tabel perhitungan di atas dapat dilihat bahwa untuk semua jangka waktu (12 bulan, 24 bulan dan 36 bulan), 188

Analisis Bunga Flat dan Sliding PT. BPR Siagian Maruli metode perhitungan bunga Flat 22% p.a menghasilkan laba yang lebih besar di banding metode perhitungan bunga Sliding 36% p.a. Laba per tahun yang paling besar diperoleh untuk kredit dengan semua jangka waktu dengan bunga Flat 22% p.a, yaitu sebesar Rp 66.000.000,-/ tahun, sedangkan yang paling kecil adalah kredit dengan jangka waktu 36 bulan dengan bunga 36% Sliding yaitu sebesar Rp 55.500.000,-/tahun. Namun demikian perhitungan di atas belum bisa untuk menyimpulkan mana yang paling menguntungkan bagi PT. BPR PHJ karena belum memperhitungkan nilai waktu dari uang. Oleh karena itu harus dilakukan perhitungan Present Value dari masingmasing jangka waktu dengan metode perhitungan bunga sebagai berikut: Tabel Perbandingan Present Value Tabel 4.14 Perbandingan Present Value Angsuran Kredit Per Jangka Waktu Antara Bunga 22% Flat dan 36% Sliding Jangka Waktu Jumlah Kredit Total Present Value Laba Laba/Tahun 12 Bulan - 22% Flat - 36% Sliding 43.279.862,94 37.246.126,33 3.279.862,94 7.246.126,33 3.279.862,94 7.246.126,33 24 Bulan - 22% Flat - 36% Sliding 82.380.970,64 68.915.318,56 2.380.970,64 8.915.318,56 1.190.485,32 4.457.659,28 36 Bulan - 22% Flat - 36% Sliding Sumber : Data diolah 16.487.153,02 98.208.249,38 16.487.153,0 2 98.208.249,3 8 8.829.051,01 2.736.083,13 189

ejournal Administrasi Bisnis, Volume 1, Nomor 2, 2013: 182-191 Berdasarkan dari perhitungan di atas penulis membuat tabel perbandingan menggunakan Present Value dengan tingkat bunga 12% /tahun (1%/bulan). Dari hasil perbandingan antara bunga Flat dan bunga Sliding dengan menggunakan Present Value dapat di lihat metode mana yang lebih menguntungkan bagi perusahaan. Dari hasil tersebut bahwa pemberian kredit yang menghasilkan laba per tahun paling besar adalah kredit dengan jangka waktu 12 bulan dengan bunga 22%/tahun flat yaitu sebesar Rp 43.279.862,94,-. Sedangkan yang paling kecil adalah kredit dengan jangka waktu 36 bulan dengan bunga sliding 36% per tahun yaitu sebesar Rp 32.736.083,13. Dari tabel di atas juga dapat dilihat bahwa semakin panjang jangka waktu, maka terdapat kecenderungan laba yang diperoleh semakin kecil. Untuk bunga flat 22% per tahun, laba untuk jangka waktu 12 bulan Rp 43.279.862,94/tahun, 24 bulan Rp 41.190.485,32/tahun dan 36 bulan Rp 38.829.051,01/tahun. Sedangkan untuk bunga Sliding 36% per tahun laba dengan jangka waktu 12 bulan Rp 37.246.126,33/tahun, 24 bulan Rp 34.457.659,28/tahun dan 36 bulan Rp 32.736.083,13/tahun. Dengan demikian maka sebaiknya PT. BPR PHJ dapat menerapkan tingkat bunga yang berbeda untuk masing-masing jangka waktu, dimana untuk jangka waktu yang semakin panjang suku bunganya semakin tinggi. Hal ini juga sesuai dengan kaidah investasi bahwa semakin panjang jangka waktu investasi akan semakin tinggi tingkat resikonya. Penutup Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya disampaikan beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari kedua metode perhitungan bunga kredit angsuran yang di terapkan oleh PT. BPR PHJ, ternyata metode bunga Flat 22% baik tanpa memperhitungkan nilai waktu uang maupun dengan memperhitungkan nilai waktu uang lebih menguntungkan bagi PT. BPR PHJ dibanding perhitungan bunga Sliding 36%. 2. Dari jangka waktu yang berbeda (12 bulan, 24 bulan dan 36 bulan). Laba per tahun yang paling tinggi adalah kredit dengan jangka waktu 12 bulan dengan tingkat bunga Flat 22%/tahun, yaitu sebesar Rp 43.279.862,94/tahun, sedangkan yang memberikan laba per tahun yang terkecil adalah kredit dengan jangka waktu 36 bulan dengan tingkat bunga Sliding 36%/tahun yaitu sebesar Rp 32.736.083,13/tahun. 190

Analisis Bunga Flat dan Sliding PT. BPR Siagian Maruli Saran Adapun saran yang diberikan oleh penulis bagi PT. BPR PHJ dan Nasabah adalah sebagai berikut: 1. Bagi BPR PHJ maka disarankan lebih memperbanyak penyaluran kredit yang memnggunakan perhitungan Flat 22% khususnya jangka waktu 12 bulan. Jika ada debitur (Pengusaha) menginginkan bunga sliding, maka BPR PHJ memberikan perhitungan bunga sliding dalam jangka waktu yang menguntungkan bagi perusahaannya yaitu jangka waktu 12 bulan. 2. Sebaiknya PT. BPR PHJ dapat menerapkan tingkat bunga yang berbeda untuk masing-masing jangka waktu, dimana untuk jangka waktu yang semakin panjang suku bunganya semakin tinggi. Daftar Pustaka Afif, Faisal, dkk. 1996. Strategi dan Operasional Bank. Bandung : Eresco. Eliana. 2003. Analisis Kebijakan Pemberian Kredit oleh BPR Sleman, Jawa Tengah. Firdaus, Rahmat dan Maya Ariyanti. 2004. Manajemen Pengkreditan Bank Umum. Alfabeta Bandung. Husnan. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Edisi 5. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Jusuf, Jopie. 2002. Analisis Kredit untuk Account Officer, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.. Kasmir. 2002. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Kasmir. 2005. Pemasaran Bank, Jakarta : Kencana. Martono, dan Agus Hartijo. 2005. Manajemen Keuangan. Sri. 2012. Analisis Perhitungan Bunga Kredit Bank Cimb Niaga Periode 2012 dengan Metode Flat, Sliding dan Bunga Efektif. Suyatno, Thomas, dkk. 2003. Kelembagaan Perbankan Edisi Ketiga, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama 191