KEPUTUSAN BERSAMA NOMOR 593 TAHUN 2013 NOMOR 361 TAHUN 2013 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI DAERAH KHUSUS

Kata Pengantar. Jakarta, Januari Tim Penyusun

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG

3 4efintuv l aeitak Orktistp&

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 75 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 144 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2006 TENTANG UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

BAHAN PRESS RELEASE PERSIAPAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 2013 TENTANG

No.1678, 2014 KEMENDIKBUD. Kelulusan. Peserta Didik. Satuan Pendidikan. Ujian Sekolah. Madrasah. Kesetaraan Ujian Nasional. Kriteria.

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG PENYELENGGARAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH DAN UJIAN NASIONAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2005 TENTANG UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2005/2006

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH/PENDIDIKAN KESETARAAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 2013 TENTANG KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK DARI SATUAN PENDID

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 1 - DRAF PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR xxx TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL PENDIDIKAN KESETARAAN

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DAN

PROSEDUR OPERASI STANDAR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL TAHUN 2013 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA

UJIAN NASIONAL. SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, DAN SMK 2007/2008

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2008/2009

alam proses pembelajaran, penilaian dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi

UJIAN NASIONAL. SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, DAN SMK 2007/2008

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2007/2008

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2008/2009

NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2006/2007 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

TANYA-JAWAB PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL

PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. NOMOR : 067 Tahun 2012

PANDUAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH SMP TAHUN PELAJARAN 2012/2013

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2009/2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2007/2008

PERSIAPAN UJIAN NASIONAL Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2009/2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2004/2005

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG UJIAN NASIONAL PENDIDIKAN KESETARAAN TAHUN 2008

UJIAN NASIONAL SD/MI dan SDLB SMP/MTs, SMPLB, dan SMALB SMA/MA dan SMK Tahun Pelajaran 2011/2012

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL PENDIDIKAN KESETARAAN TAHUN 2012

PEDOMAN TEKNIS PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL (UN) PADA JENJANG PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI)

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DAN

PROSEDUR OPERASI STANDAR

PEDOMAN TEKNIS PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL (UN) PADA JENJANG PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI)

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. NOMOR : 015 Tahun 2011

PROSEDUR OPERASI STANDAR UJIAN NASIONAL

UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL 2007/2008

Contoh Penyusunan PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) UJIAN PENDIDIKAN KESETARAAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BERITA NEGARA. No.19, 2011 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL. Ujian Sekolah. Ujian Nasional. SD.Ibtidaiyah. SD Luar Biasa.

PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. NOMOR : 068 Tahun 2012

(1) PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL PROGRAM PAKET A, PRORAM PAKET B, PROGRAM PAKET C, DAN PROGRAM PAKET C KEJURUAN TAHUN 2010

(1) PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PANDUAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH PADA SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH DAN SEKOLAH LUAR BIASA KABUPATEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 0116 TAHUN 2013 TENTANG

PROSEDUR OPERASI STANDAR UJIAN NASIONAL PROGRAM PAKET A/ULA, PROGRAM PAKET B/WUSTHA, PROGRAM PAKET C, DAN PROGRAM PAKET C KEJURUAN TAHUN 2011

PROSEDUR OPERASI STANDAR UJIAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA, MADRASAH TSANAWIYAH, SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA, SEKOLAH MENENGAH ATAS,

Kata Pengantar. Jakarta, Desember Tim Penyusun

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2005/2006

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2015/2016

(1) PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA

KATA PENGANTAR. Surabaya, KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR. Dr. HARUN, M.Si, MM Pembina Utama Madya NIP

PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR 0149/P/BSNP/XII/2010 TENTANG

KATA PENGANTAR. Surabaya, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Dr. HARUN, M.Si, MM Pembina Utama Madya NIP

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SOSIALISASI KEBIJAKAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

SURAT KEPUTUSAN KEPALA SMP NEGERI 3 MRANGGEN NOMOR : 870 / 083 / 2015 TENTANG

DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SOSIALISASI UJIAN NASIONAL. SMP/MTs TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYELENGGARAAN UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (POS USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018

KATA PENGANTAR. Surabaya,

Tanya Jawab Pelaksanaan Ujian Nasional Wednesday, 28 December :24. Kata Pengantar

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA

KATA PENGANTAR. Surabaya, KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR. Dr. HARUN, M.Si, MM Pembina Utama Madya NIP

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYELENGGARAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2016/2017

UJIAN NASIONAL PENDIDIKAN KESETARAAN

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN UJIAN NASIONAL PELAJARAN 2013/2014

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR : 0031/P/BSNP/III/2015 TANGGAL 13 MARET 2015

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN DEMAK

KATA PENGANTAR. Surabaya, Februari 2017 KEPALA DINAS. Dr. IKHSAN,S.Psi, MM Pembina Utama Muda NIP

PROSEDUR OPERASI STANDAR UJIAN NASIONAL SEKOLAH DASAR, MADRASAH IBTIDAIYAH, DAN SEKOLAH DASAR LUAR BIASA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,

PROSEDUR OPERASI STANDAR PENCETAKAN DAN PENDISTRIBUSIAN BAHAN UJIAN NASIONAL SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2010/2011

PROSEDUR OPERASI STANDAR UJIAN NASIONAL SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH, DAN SEKOLAH DASAR LUAR BIASA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PETUNJUK TEKNIS UJIAN NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH SMALB TAHUN PELAJARAN 2014 /2015

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 17 JAKARTA

SOSIALISASI UJIAN NASIONAL

KESIAPAN JATIM DALAM UJIAN NASIONAL SMP/MTS & SMA/SMK/MA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Transkripsi:

! KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 593 TAHUN 2013 NOMOR 361 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH DAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2012/2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Peraturan Gubernur Nomor 23 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan Ujian Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan dan Ujian Nasional, perlu menetapkan Keputusan Bersama Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Ujian Sekolah/Madrasah dan Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2012/2013. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008; 3. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia; 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010;

! 2! 8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah; 9. Peraturan menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah; 10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6 Tahun 2007; 11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Penilaian Pendidikan; 12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif Bagi Peserta Didik yang Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa; 13. Peraturan Menteri Agama Nomor 16 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Pendidikan Agama pada Sekolah; 14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2013 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik dari Satuan Pendidikan dan Penyelenggara Ujian Sekolah/ Madrasah/ Pendidikan Kesetaraan dan Ujian Nasional; 15. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Sistem Pendidikan; 16. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah; 17. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Perlindungan Penyandang Disabilitas; 18. Peraturan Gubernur Nomor 107 Tahun 2007 tentang Akreditasi Sekolah/Madrasah; 19. Peraturan Gubernur Nomor 116 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif; 20. Peraturan Gubernur Nomor 124 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Luar Sekolah, Luar Biasa dan Pendidikan Khusus; 21. Peraturan Gubernur Nomor 134 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendidikan; 22. Peraturan Gubernur Nomor 23 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan Ujian Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan dan Ujian Nasional. MEMUTUSKAN : Menetapkan : KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH/ MADRASAH/PENDIDIKAN KESETARAAN DAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

! 3! KESATU : Petunjuk Teknis Pelaksanaan Ujian Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan dan Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2012/2013, yang selanjutnya disebut Juknis Ujian S/M/PK dan UN Tahun Pelajaran 2012/2013 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini. KEDUA : Keputusan ini merupakan Prosedur dan Tata Cara Pelaksanaan Ujian Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan dan Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2012/2013 di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 9 April 2013 KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI DKI JAKARTA, KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA, ttd H. AKHMAD MURTADO NIP 195910071986031002 ttd Dr. H. TAUFIK YUDI MULYANTO, M.Pd. NIP 196111091987031005 Tembusan : 1. Gubernur Provinsi DKI Jakarta. 2. Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta. 3. Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta. 4. Asisten Kesmas Setda Provinsi DKI Jakarta. 5. Para Walikota Provinsi DKI Jakarta. 6. Bupati Kabupaten Administrasi Kep. Seribu Provinsi DKI Jakarta. 7. Inspektur Provinsi DKI Jakarta. 8. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi DKI Jakarta. 9. Kepala Biro Dikmental dan Spiritual Setda Provinsi DKI Jakarta. 10. Para Kepala Suku Dinas Pendidikan Dasar Kota Adm. di Provinsi DKI Jakarta. 11. Para Kepala Suku Dinas Pendidikan Menengah Kota Adm. di Provinsi DKI Jakarta. 12. Kepala Suku Dinas Pendidikan Kab. Adm. Kep. Seribu Provinsi DKI Jakarta. 13. Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi DKI Jakarta. 14. Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi DKI Jakarta. 15. Para Kepala Kantor Kementrian Agama Kota Administrasi di Provinsi DKI Jakarta. 16. Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu Provinsi DKI Jakarta. 17. Para Kepala Seksi Dinas Pendidikan Dasar Kecamatan di Provinsi DKI Jakarta. 18. Para Kepala Seksi Dinas Pendidikan Menengah Kecamatan di Provinsi DKI Jakarta.

Lampiran I : Keputusan Bersama Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor : 593 TAHUN 2013 Nomor : 361 TAHUN 2013 Tanggal : 9 April 2013 I. PENYELENGGARA A. Penyelenggara UN Penyelenggara UN di Provinsi DKI Jakarta terdiri atas Penyelenggara UN Tingkat Provinsi, Penyelenggara UN Tingkat Kota/Kabupaten (Rayon), Penyelenggara UN Tingkat Kecamatan (Subrayon) dan Penyelenggara UN Tingkat Satuan Pendidikan/Unit Penyelenggara UN Pendidikan Kesetaraan. Struktur organisasi penyelenggara UN sesuai dengan lampiran II, lampiran III, lampiran IV, lampiran V, dan Lampiran VI. 1. Penyelenggara UN Tingkat Provinsi mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. merencanakan dan mensosialisasikan pelaksanaan UN; b. menyediakan kendaraan transportasi untuk distribusi bahan UN ke titik simpan terakhir; c. mendata dan menetapkan satuan pendidikan penyelenggara UN dengan prosedur sebagai berikut: 1) mendata satuan pendidikan yang memiliki kelas/tingkat tertinggi dan mengidentifikasi satuan pendidikan berdasarkan jenjang akreditasi serta aspekaspek yang dipergunakan sebagai bahan penetapan satuan pendidikan penyelenggara UN; 2) Kepala Dinas Pendidikan menetapkan penyelenggara UN SDLB, SMP, SMPLB, SMA, SMALB, SMK, Pendidikan Kesetaraan Paket A/Ula, Pendidikan Kesetaraan Paket B/Wustha, Pendidikan Kesetaraan Paket C dan Pendidikan Kesetaraan Paket C Kejuruan untuk satuan pendidikan yang mandiri atau bergabung, kemudian dituangkan dalam surat keputusan serta mengirimkannya ke satuan pendidikan penyelenggara UN melalui Rayon dan/atau Subrayon; 3) Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama menetapkan penyelenggara UN MA untuk satuan pendidikan yang mandiri atau bergabung, kemudian dituangkan dalam surat keputusan serta mengirimkannya ke satuan pendidikan penyelenggara UN melalui Rayon dan/atau Subrayon; d. melakukan verifikasi kelayakan uji kompetensi keahlian dan menetapkan SMK penyelenggara; e. menetapkan Daftar Nominasi Sementara (DNS) dan Daftar Nominasi Tetap (DNT); f. mengawal pendistribusian bahan UN yang mencakup naskah soal, LJUN, daftar hadir, dan berita acara di bawah koordinasi Perguruan Tinggi ke satuan pendidikan penyelenggara melalui Penyelenggara UN Tingkat Rayon (Kota/Kabupaten) dan/atau Subrayon (Kecamatan) dan tempat lain yang ditetapkan sebagai penyelenggara UN; g. menjaga kerahasiaan bahan UN; h. menjaga keamanan penyelenggaraan UN; i. untuk jenjang pendidikan SD/MI, SDLB, SMP/MTs, SMPLB dan SMALB: 1) mengelola basis data peserta UN; 2) menyiapkan bahan UN SD/MI; 3) menyiapkan bahan UN khusus SDLB; 1

4) menyelenggarakan pelatihan penulisan dan penetapan soal UN SD/MI, SDLB bersama penyelenggara UN Tingkat Pusat; 5) menyusun 75 % butir soal berdasarkan kisi-kisi soal UN SD/MI, SDLB yang ditetapkan oleh BSNP; 6) merakit soal berdasarkan kisi-kisi soal UN SD/MI, SDLB dan melakukan penjaminan mutu soal; 7) mencetak bahan UN SD/MI, SDLB yang mencakup naskah soal, LJUN, daftar hadir, dan berita acara. 8) menetapkan tim pengolah hasil UN dengan tugas sebagai berikut : a) melakukan pemindaian (scanning) LJUN dengan menggunakan perangkat lunak yang ditentukan oleh Penyelenggara UN Tingkat Pusat berkoordinasi dengan Penyelenggara Tingkat Kota/Kabupaten (Rayon); b) mengirim hasil pemindaian LJUN ke Penyelenggara UN Tingkat Pusat; 9) melakukan penskoran hasil UN SD/MI, SDLB; 10) mengirimkan hasil skoring UN SD/MI, SDLB ke Penyelenggara UN Tingkat Pusat; j. mengkoordinasikan pengumpulan dan entry data nilai Sekolah/Madrasah/Pondok Pesantren/Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat dan Sanggar Kegiatan Belajar dan mengirimkannya ke Penyelenggara UN Tingkat Pusat melalui Penyelenggra UN Tingkat Provinsi paling lambat 15 April 2013 untuk SMP/MTs, SMPLB, Pendidikan Kesetaraan Paket A/Ula dan Pendidikan Kesetaraan Paket B/Wustha k. untuk jenjang pendidikan SMA/MA, SMALB, SMK, Pendidikan Kesetaraan Paket C, dan Pendidikan Kesetaraan Paket C Kesetaraan : 1) mengkoordinasikan pendataan peserta dan mengelola basis data peserta UN; 2) mengkoordinasikan pengumpulan dan entry data nilai sekolah/madrasah serta mengirimkannya ke Penyelenggara UN Tingkat Pusat paling lambat tanggal 8 April 2013, khusus untuk nilai ujian teori kejuruan dikirimkan paling lambat tanggal 29 April 2013. l. menerima hasil penskoran UN SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, SMK, Pendidikan Kesetaraan Paket A/Ula, Pendidikan Kesetaraan Paket B/Wustha, Pendidikan Kesetaraan Paket C dan Pendidikan Kesetaraan Paket C Kejuruan dari Penyelenggara UN Tingkat Pusat; m. mencetak dan mendistribusikan Daftar Kolektif Hasil Ujian Nasional (DKHUN) per satuan pendidikan penyelenggara UN yang ditandatangani Kepala Dinas Pendidikan/Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama melalui Rayon (Kota/Kabupaten) dan/atau Subrayon (Kecamatan); n. mengisi Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) dan mendistribusikan ke satuan pendidikan melalui Rayon (Kota/Kabupaten) dan/atau Subrayon (Kecamatan); o. mengevaluasi penyelenggaraan UN; p. membuat laporan pelaksanaan UN Tingkat Provinsi untuk disampaikan kepada Penyelenggara UN Tingkat Pusat yang berisi tentang persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi UN dan dilengkapi dengan: 1) surat keputusan Penyelenggara UN Tingkat Provinsi; 2) data peserta UN; 3) data satuan pendidikan penyelenggara UN; 4) laporan kelulusan satuan pendidikan. 2. Penyelenggaraan UN Tingkat Kota/Kabupaten (Rayon) mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. merencanakan dan mensosialisasikan pelaksanaan UN; b. mendata satuan pendidikan penyelenggara UN dengan prosedur sebagai berikut: 1) mendata satuan pendidikan yang memiliki kelas/tingkat tertinggi dan mengidentifikasi satuan pendidikan berdasarkan jenjang akreditasi serta aspekaspek kelayakan yang dipergunakan sebagai bahan pertimbangan penetapan 2

satuan pendidikan penyelenggara UN dan menyampaikan ke Penyelenggara Tingkat Provinsi; 2) menerima SK penetapan satuan pendidikan penyelenggara UN SDLB, SMP, SMPLB, SMA/MA, SMALB, SMK, Pendidikan Kesetaraan Paket A/Ula, Pendidikan Kesetaraan Paket B/Wustha, Pendidikan Kesetaraan Paket C dan Pendidikan Kesetaraan Paket C Kejuruan untuk satuan pendidikan yang mandiri atau bergabung dari penyelenggara tingkat provinsi; 3) Kepala Suku Dinas Pendidikan Dasar/Kepala Suku Dinas Pendidikan Kepulauan Seribu menetapkan satuan pendidikan penyelenggara UN SD untuk satuan pendidikan yang mandiri atau bergabung. 4) Kepala Kantor Kementerian Agama Kota/Kabupaten menetapkan satuan pendidikan penyelenggara UN MI, dan MTs untuk satuan pendidikan yang mandiri atau bergabung. 5) menyampaikan keputusan tersebut ke satuan pendidikan penyelenggara UN SD/MI, SDLB dan UN SMP/MTs, SMPLB melalui penyelenggara tingkat Subrayon; 6) menyampaikan surat keputusan tersebut ke satuan pendidikan penyelenggara UN SMA/MA, SMALB, dan SMK; 7) menyampaikan surat keputusan tersebut ke Seksi Dinas Pendidikan Menengah Kecamatan untuk Pendidikan Kesetaraan Paket A/Ula, dan Pendidikan Kesetaraan Paket B/Wustha. c. mendata calon peserta UN; d. mendistribusikan Daftar Nominasi Sementara (DNS) dan Daftar Nominasi Tetap (DNT) ke satuan pendidikan, khusus untuk UN SD/MI, SDLB dan UN SMP/MTs, SMPLB pendistribusiannya dilakukan melalui Penyelenggara Tingkat Subrayon; e. mendata calon pengawas UN SMA, MA, SMK, Pendidikan Kesetaraan Paket C, Pendidikan Kesetaraan Paket C Kejuruan dan menyampaikan ke perguruan tinggi penyelenggara UN; f. menetapkan pengawas UN SD, MI, SDLB, SMP, MTs, SMPLB, SMALB, Pendidikan Kesetaraan Paket A/Ula dan Pendidikan Kesetaraan Paket B/Wustha; g. mengkoordinasikan pengumpulan dan entry data nilai Sekolah/Madrasah/Pondok Pesantren/Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat/Sanggar Kegiatan Belajar penyelenggara UN; h. mengkoordinasikan pendistribusian bahan UN dan LJUN : 1) SD/MI, SDLB, SMP/MTs, SMPLB ke penyelenggara tingkat subrayon; 2) SMA/MA, SMALB, SMK, ke penyelenggara tingkat satuan pendidikan. 3) Pendidikan Kesetaraan Paket A/Ula dan Pendidikan Kesetaraan Paket B/Wustha ke tingkat Kecamatan; i. menyelenggarakan UN Pendidikan Kesetaraan Paket C dan Pendidikan Kesetaraan Paket C Kejuruan; j. menjaga kerahasiaan dan keamanan bahan UN; k. menjaga keamanan penyelenggaraan UN; l. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan UN di wilayahnya; m. mengumpulkan LJUN SD, MI, SDLB, SMP, MTs, SMPLB, SMALB, Pendidikan Kesetaraan Paket A/Ula dan Pendidikan Kesetaraan Paket B/Wustha serta mengirimkannya ke Penyelenggara Tingkat Provinsi; n. menerima DKHUN dan SKHUN dari Penyelenggara UN Tingkat Provinsi dan mengirimkannya ke Satuan Pendidikan Penyelenggara UN, khusus untuk UN SD/MI, SDLB dan UN SMP/MTs, SMPLB pendistribusiannya dilakukan melalui Penyelenggara Tingkat Subrayon; o. menandatangani SKHUN Pendidikan Kesetaraan dan mendistribusikannya ke Penyelenggara UN Pendidikan Kesetaraan dan Kantor Kementerian Agama Kota/Kabupaten (Pondok Pesantren) dan/atau satuan pendidikan nonformal; 3

p. membuat laporan pelaksanaan UN Tingkat Rayon (Kota/Kabupaten) untuk disampaikan kepada Penyelenggara UN Tingkat Provinsi yang berisi tentang persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi UN dan dilengkapi dengan: 1) surat keputusan Penyelenggara UN Tingkat Rayon (Kota/Kabupaten); 2) data peserta UN; 3) data satuan pendidikan penyelenggara UN; 4) data kelulusan satuan pendidikan. 3. Penyelenggara UN Tingkat Kecamatan (Subrayon) mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. merencanakan dan mensosialisasikan pelaksanaan UN di wilayahnya; b. mendata satuan pendidikan penyelenggara UN dengan prosedur sebagai berikut: 1) mendata satuan pendidikan yang memiliki kelas/tingkat tertinggi dan mengidentifikasi satuan pendidikan berdasarkan jenjang akreditasi serta aspekaspek kelayakan yang dipergunakan sebagai bahan pertimbangan penetapan satuan pendidikan penyelenggara UN dan menyampaikan ke Penyelenggara Tingkat Rayon; 2) menerima keputusan penetapan satuan pendidikan penyelenggara UN dan satuan pendidikan yang menggabung dari Penyelenggara Tingkat Rayon ; 3) menyampaikan keputusan tersebut ke satuan pendidikan penyelenggara UN; c. mendata calon peserta UN dan menyampaikan ke Penyelenggara Tingkat Provinsi melalui Penyelenggara Tingkat Rayon (Kota/Kabupaten); d. menerima Daftar Nominasi Sementara (DNS) dan Daftar Nominasi Tetap (DNT) dari Penyelenggara Tingkat Rayon (Kota/Kabupaten) dan mendistribusikan ke satuan pendidikan; e. mendata calon pengawas UN dan menyampaikan ke Penyelenggara UN Tingkat Rayon (Kota/Kabupaten); f. mengkoordinasikan pengumpulan dan entry data nilai satuan pendidikan; g. mendistribusikan bahan UN dan LJUN dari penyelenggara tingkat Rayon (Kota/Kabupaten) ke satuan pendidikan penyelenggara UN; h. menyelenggarakan UN Pendidikan Kesetaraan Paket A/Ula dan Pendidikan Kesetaraan Paket B/Wustha; i. menjaga kerahasiaan dan keamanan bahan UN; j. menjaga keamanan penyelenggaraan UN; k. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan UN di wilayahnya; l. mengumpulkan LJUN dan mengirimkannya ke Penyelenggara UN Tingkat Rayon (Kota/Kabupaten); m. menerima DKHUN dan SKHUN dari Penyelenggara UN Tingkat Rayon (Kota/Kabupaten) dan mengirimkannya ke satuan pendidikan penyelenggara UN; n. membuat laporan pelaksanaan UN Tingkat Subrayon (Kecamatan) untuk disampaikan kepada Penyelenggara UN Tingkat Rayon (Kota/Kabupaten) yang berisi tentang persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi UN dan dilengkapi dengan: 1) surat keputusan Penyelenggara UN Tingkat Subrayon (Kecamatan); 2) data peserta UN; 3) data satuan pendidikan penyelenggara UN; 4) data kelulusan satuan pendidikan. 4. Penyelenggara UN Tingkat Satuan Pendidikan/Unit Penyelenggara UN Pendidikan Kesetaraan mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. merencanakan penyelenggaraan UN di satuan pendidikan; b. memiliki/memahami Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, POS, Peraturan Gubernur dan Petunjuk Teknis terkait penyelenggaraan US/M dan UN Tahun Pelajaran 2012/2013 serta melakukan sosialisasi kepada guru, peserta ujian, dan orang tua peserta; c. mengirimkan data calon peserta UN ke Penyelenggara UN Tingkat Subrayon (Kecamatan) dan/atau Rayon (Kota/Kabupaten); 4

d. memberikan penjelasan tentang tata tertib pengawasan ruang ujian dan cara pengisian LJUN; e. mengirimkan nilai Sekolah/Madrasah berdasarkan penggabungan nilai rata-rata rapor dan nilai S/M untuk SMP/MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, dan SMK ke penyelenggara UN Tingkat Subrayon dan/atau Rayon; f. mengirimkan nilai Pondok Pesantren/Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat/Sanggar Kegiatan Belajar berdasarkan penggabungan nilai rata-rata laporan hasil belajar (NRLHB) dan nilai UNPK untuk Pendidikan Kesetaraan Paket B/Wustha, Pendidikan Kesetaraan Paket C, Pendidikan Kesetaraan Paket C Kejuruan ke penyelenggara UN Tingkat Subrayon (Kecamatan) dan/atau Rayon; g. mengambil naskah UN di tempat yang sudah ditetapkan oleh Penyelenggara UN Tingkat Subrayon (Kota/Kabupaten) dan/atau Rayon (Kecamatan); h. memeriksa dan memastikan amplop naskah UN dalam keadaan tertutup; i. menjaga kerahasiaan dan keamanan naskah UN; j. melaksanakan UN sesuai dengan tata tertib; k. menjaga keamanan dan ketertiban penyelenggaraan UN; l. memeriksa dan memastikan amplop LJUN dalam keadaan tertutup dengan dilem/disegel dan telah ditandatangani oleh Pengawas Ruang UN di dalam ruang ujian; m. membubuhkan stempel sekolah/madrasah pada amplop LJUN; n. mengumpulkan LJUN SD/MI, SDLB, SMP/MTs, SMPLB, SMALB, Pendidikan Kesetaraan Paket A/Ula dan Pendidikan Kesetaraan Paket B/Wustha serta mengirimkannya kepada Penyelenggara UN Tingkat Subrayon (Kecamatan) dan/atau Rayon (Kota/Kabupaten); o. menerima DKHUN dari Penyelenggara UN Tingkat Subrayon (Kecamatan) dan/atau Rayon (Kota/Kabupaten); p. menerbitkan, menandatangani, dan membagikan SKHUN kepada peserta UN SD/MI, SDLB, SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB dan SLB; q. membagikan SKHUN kepada peserta UN Pendidikan Kesetaraan Paket A/Ula, Pendidikan Kesetaraan Paket/Wustha, Pendidikan Kesetaraan Paket C dan Pendidikan Kesetaraan Paket C Kejuruan; r. menerbitkan, menandatangani, dan membagikan ijazah kepada peserta didik yang dinyatakan lulus dari satuan pendidikan; s. khusus SMK melakukan kerjasama dengan industri mitra atau institusi pasangan dalam rangka uji kompetensi dan sertifikasi keahlian berdasarkan pedoman penyelenggaraan uji kompetensi keahlian dari Pusat; t. menyampaikan laporan penyelenggaraan UN kepada Penyelenggara UN Tingkat Subrayon (Kecamatan) dan/atau Rayon (Kota/Kabupaten). 5. Struktur organisasi penyelenggara UN sesuai dengan lampiran II, lampiran III dan lampiran IV. B. Penyelenggara Ujian S/M Sekolah/Madrasah penyelenggara Ujian S/M di Provinsi DKI Jakarta memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1. membentuk dan menetapkan panitia penyelenggara Ujian S/M yang terdiri atas ketua, sekretaris, bendahara dan seksi-seksi sesuai kebutuhan; 2. mengatur ruang ujian sesuai persyaratan yang ditetapkan; 3. bertanggung jawab atas penyelenggaraan Ujian S/M mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan sampai dengan pelaporan; 4. menyiapkan bahan Ujian S/M mencakup: penyusunan kisi-kisi, penyiapan naskah ujian (penulisan, penelaahan, dan perakitan), penyiapan master copy dan penggandaan bahan ujian; 5. melaksanakan pemeriksaan dan penilaian hasil Ujian S/M sesuai ketentuan;dan 5

6. menyusun daftar nilai Ujian S/M. C. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya penyelenggara UN dan Ujian S/M menerapkan prinsip kejujuran, objektivitas, dan akuntabilitas pada semua proses UN dan Ujian S/M. II. PESERTA UJIAN A. Persyaratan Calon Peserta UN 1. Peserta didik pada pendidikan formal sebagai berikut: a. Peserta didik yang belajar pada tahun terakhir pada sistem paket atau SKS di satuan pendidikan berhak mengikuti Ujian Nasional (UN); b. Peserta didik yang memiliki rapor lengkap penilaian hasil belajar pada satuan pendidikan sampai dengan semester I tahun terakhir; c. Khusus peserta didik SMK yang telah menyelesaikan proses pembelajaran untuk mata pelajaran yang diujikan secara nasional dapat mengikuti UN; d. Peserta didik yang memiliki ijazah atau surat keterangan lain yang setara, atau berpenghargaan sama, dengan ijazah dari satuan pendidikan yang setingkat lebih rendah. Penerbitan ijazah yang dimaksud sekurang-kurangnya 3 tahun sebelum mengikuti ujian sekolah/madrasah, atau sekurang-kurangnya 2 tahun untuk peserta program akselerasi dan/atau SKS; e. Peserta didik yang dapat menyelesaikan studinya selama 2 (dua) tahun dalam program akselerasi atau SKS harus menunjukkan bukti-bukti yang menunjukkan kemampuan istimewa yang dibuktikan dengan kemampuan akademik dari pendidik dan Intelligence Quotient (IQ) 130 (seratus tiga puluh) yang dinyatakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program studi psikologi terakreditasi atau lembaga psikologi lain yang direkomendasi BSNP; f. Peserta didik sebagaimana tercantum pada huruf e diwajibkan mengirimkan buktibukti kepada BSNP melalui Penyelenggara Tingkat Provinsi paling lambat seminggu sebelum akhir pendaftaran; g. Peserta didik yang belajar di sekolah internasional di Indonesia yang memiliki izin untuk menerima peserta didik WNI, dapat mengikuti UN pada sekolah/madrasah penyelenggara UN terdekat dengan persyaratan sebagaimana tercantum pada huruf a sampai huruf d di atas; h. Warga negara Indonesia yang belajar di sekolah asing di luar negeri dapat mengikuti UN, yang ketentuannya diatur lebih lanjut oleh Direktorat Jenderal terkait; i. Peserta UN yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah tidak dapat mengikuti UN di satuan pendidikannya, dapat mengikuti UN di sekolah/madrasah lain pada jenjang dan jenis yang sama; j. Peserta UN yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah tidak dapat mengikuti UN dapat mengikuti UN susulan; k. Peserta didik yang belum lulus UN pada tahun pelajaran 2009/2010, 2010/2011, atau 2011/2012 yang akan mengikuti UN tahun pelajaran 2012/2013 harus: 1) mendaftar pada sekolah/madrasah asal atau sekolah/madrasah penyelenggara UN; 2) memiliki nilai sekolah/madrasah; dan 3) mengikuti semua semua mata pelajaran yang diujikan secara nasional. l. Peserta didik yang telah lulus ujian nasional tetapi belum lulus satuan pendidikan yang akan mengikuti Ujian tahun pelajaran 2012/2013 harus: 1) mendaftar pada sekolah/madrasah asal; 6

2) nilai ujian nasional tahun sebelumnya digunakan sebagai nilai hasil ujian nasional tahun pelajaran 2012/2013 2. Peserta didik pada pendidikan nonformal sebagai berikut: a. peserta terdaftar pada PKBM, SKB, dan Pondok Pesantren yang memiliki izin dan memiliki laporan hasil belajar lengkap; b. memiliki kartu tanda peserta ujian nasional pendidikan formal dan surat keterangan tidak lulus dari sekolah/madrasah atau bukti telah menyelesaikan seluruh Pendidikan Kesetaraan pembelajaran di pendidikan formal; c. memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar setiap derajat kompetensi pada masing-masing jenjang pendidikan kesetaraan satuan pendidikan nonformal; d. peserta dari kelompok belajar lainnya yang sejenis mendaftar pada PKBM, SKB, dan Pondok Pesantren yang memiliki izin; e. peserta didik Pendidikan Kesetaraan Paket A/Ula, Pendidikan Kesetaraan Paket B/Wustha, Pendidikan Kesetaraan Paket C, dan Pendidikan Kesetaraan Paket C Kejuruan dari pendidikan nonformal; f. peserta didik yang pindah jalur dari pendidikan formal ke pendidikan nonformal. 3. Peserta didik yang pindah jalur dari pendidikan formal ke pendidikan nonformal sebagai berikut: a. peserta harus terdaftar pada satuan pendidikan nonformal penyelenggara program pendidikan kesetaraan yang telah mendapatkan izin operasional dari lembaga terkait; b. memiliki kartu tanda peserta ujian nasional pendidikan formal dan surat keterangan tidak lulus dari sekolah/madrasah atau bukti telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran di pendidikan formal; c. memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar setiap derajat kompetensi pada masing-masing jenjang pendidikan kesetaraan satuan pendidikan nonformal; d. memiliki ijazah dari satuan pendidikan yang setingkat lebih rendah dengan minimum usia ijazah 3 tahun pelajaran untuk peserta Pendidikan Kesetaraan Paket B/Wustha, Pendidikan Kesetaraan Paket C, dan Pendidikan Kesetaraan Paket C Kejuruan; e. memiliki ijazah dari satuan pendidikan yang setingkat lebih rendah dengan minimum usia ijazah 2 tahun pelajaran apabila peserta didik: 1) berusia 25 tahun atau lebih yang dibuktikan dengan nilai rata-rata UN jenjang pendidikan sebelumnya minimal 7.00; atau 2) menunjukkan kemampuan istimewa yang dibuktikan dengan kemampuan akademik dari pendidik dan Intelligence Quotient (IQ) 130 (seratus tiga puluh) yang dinyatakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program studi psikologi terakreditasi atau lembaga psikologi lain yang direkomendasi BSNP. f. khusus untuk peserta yang akan mengikuti ujian nasional Pendidikan Kesetaraan Paket C Kejuruan harus sudah lulus ujian nasional kompetensi kejuruan; g. untuk Program Kulliyatul/Tarbiyatul Mu allimin memiliki laporan hasil belajar lengkap yang membuktikan bahwa yang bersangkutan telah menyelesaikan program pendidikan selama tiga tahun di satuan pendidikan tersebut; h. peserta yang tidak lulus UN Pendidikan Kesetaraan pada periode sebelumnya yang akan mengikuti UN Pendidikan Kesetaraan tahun 2013 harus terdaftar pada satuan pendidikan nonformal penyelenggara pendidikan kesetaraan dan mengikuti proses pembelajaran yang diatur oleh satuan pendidikan yang bersangkutan. Peserta dapat menempuh seluruh mata pelajaran yang diujikan atau hanya mata pelajaran yang nilainya belum memenuhi syarat kelulusan yaitu Nilai Akhir (NA) mata pelajaran kurang dari 4,0 sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2013 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik dari Satuan Pendidikan dan Penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan dan Ujian Nasional. 7

B. Persyaratan Calon Peserta Ujian S/M 1. Peserta didik yang belajar pada tahun terakhir pada sistem paket atau SKS di satuan pendidikan berhak mengikuti Ujian S/M; 2. Untuk mengikuti Ujian SD/MI, peserta didik harus memenuhi persyaratan: a. mengikuti proses pembelajaran dari kelas I sampai dengan kelas VI. b. bagi yang mengikuti program paket memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar, mulai semester 1 kelas I sampai dengan semester I kelas VI berusia tidak lebih dari 18 tahun pada waktu pelaksanaan ujian. c. bagi yang yang mengikuti program akselerasi telah menyelesaikan seluruh program; 3. Untuk mengikuti Ujian SDLB, peserta didik harus memenuhi persyaratan: a. peserta didik yang mengikuti Ujian Sekolah adalah Tunanetra (A), Tunarungu (B), Tunadaksa (D), Tunalaras (E), Tunagrahita Ringan (C), Tunagrahita Sedang (C1), Tunadaksa Sedang (D1), dan Tunaganda. b. mengikuti proses pembelajaran dari kelas I sampai dengan kelas VI. c. memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar, mulai semester 1 kelas I sampai dengan semester I kelas VI. 4. Untuk mengikuti Ujian SMP/MTs, peserta didik harus memenuhi persyaratan: a. memiliki ijazah atau surat keterangan lain yang setara atau berpenghargaan sama dengan ijazah satuan pendidikan SD/MI. b. penerbitan ijazah sebagaimana dimaksud pada huruf a sekurang-kurangnya 3 tahun sebelum mengikuti Ujian S/M, atau sekurang-kurangnya 2 tahun bagi peserta program percepatan belajar (akselerasi); c. bagi yang mengikuti program paket memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar pada satuan pendidikan mulai semester I kelas VII sampai dengan semester I kelas IX ; d. bagi yang yang mengikuti program akselerasi telah menyelesaikan seluruh program; 5. Untuk mengikuti Ujian SMPLB, peserta didik harus memenuhi persyaratan: a. peserta didik yang mengikuti ujian sekolah adalah Tunanetra (A), Tunarungu (B), Tunadaksa (D), Tunalaras (E), Tunagrahita Ringan (C), Tunagrahita Sedang (C1), Tunadaksa Sedang (D1), dan Tunaganda.; b. memiliki ijazah atau surat keterangan lain yang setara atau berpenghargaan sama, dengan ijazah satuan pendidikan SDLB. Penerbitan ijazah yang dimaksud sekurangkurangnya 3 tahun sebelum mengikuti ujian Sekolah; c. memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar pada satuan pendidikan mulai semester I kelas VII sampai dengan semester I kelas IX; 6. Untuk mengikuti Ujian SMA/MA, peserta didik harus memenuhi persyaratan: a. memiliki ijazah atau surat keterangan lain yang setara, atau berpenghargaan sama, dengan ijazah dari satuan pendidikan SMP/MTs atau memiliki bukti kenaikan kelas dari kelas III ke kelas IV untuk peserta didik Kulliyatul-Mu alimin Al-Islamiyah (KMI)/Tarbiyatul Mu alimin Al-Islamiyah (TMI). b. penerbitan ijazah sebagaimana dimaksud pada huruf a sekurang-kurangnya 3 tahun sebelum mengikuti US/M, atau sekurang-kurangnya 2 tahun untuk peserta program percepatan belajar (akselerasi); c. bagi yang mengikuti program paket memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar pada satuan pendidikan dari semester I kelas X sampai dengan semester I kelas XII; d. bagi yang yang mengikuti program akselerasi dan/atau sistem kredit semester telah menyelesaikan seluruh program; 7. Untuk mengikuti Ujian SMALB, peserta didik harus memenuhi persyaratan : a. Peserta didik yang mengikuti ujian sekolah adalah Tunanetra (A), Tunarungu (B), Tunadaksa (D), Tunalaras (E), Tunagrahita Ringan (C), Tunagrahita Sedang (C1), Tunadaksa Sedang (D1), dan Tunaganda (G); 8

b. memiliki ijazah atau surat keterangan lain yang setara atau berpenghargaan sama, dengan ijazah satuan pendidikan SMPLB. Penerbitan ijazah sebagaimana dimaksud sekurang-kurangnya 3 tahun sebelum mengikuti US/M; c. memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar pada satuan pendidikan dari semester I kelas X sampai dengan semester I kelas XII; 8. Untuk mengikuti Ujian SMK, peserta didik harus memenuhi persyaratan: a. memiliki ijazah dan SKHUN atau surat keterangan lain yang setara atau berpenghargaan sama dengan ijazah dari satuan pendidikan SMP/MTs, atau memiliki bukti kenaikan kelas dari kelas III ke kelas IV untuk peserta didik Kulliyatul-Mu alimin Al-Islamiyah (KMI)/Tarbiyatul-Mu alimin Al-Islamiyah (TMI); b. telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran mata pelajaran yang diujikan; c. sekurang-kurangnya duduk di kelas XI untuk SMK program 3 tahun atau Kelas XII untuk SMK program 4 tahun; d. memiliki laporan penilaian hasil belajar pada satuan pendidikan mulai semester 1 kelas X sampai dengan semester 1 kelas XII untuk SMK program 3 tahun atau semester 1 kelas X sampai dengan semester 2 kelas XII untuk SMK program 4 tahun; 9. Peserta didik dengan layanan akselerasi dan/atau sistem kredit semester harus sudah menyelesaikan seluruh program pembelajaran. 10. Peserta didik yang belajar di sekolah internasional di Indonesia yang memiliki izin untuk menerima peserta didik WNI, dapat mengikuti Ujian S/M pada satuan pendidikan penyelenggara Ujian S/M terdekat, dengan cara satuan pendidikan yang bersangkutan mengajukan peserta didiknya ke Penyelenggara Tingkat Provinsi melalui Penyelenggara Tingkat Subrayon/Rayon setelah memenuhi persyaratan. 11. Peserta didik yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah tidak dapat mengikuti US/M di satuan pendidikan yang bersangkutan, dapat mengikuti US/M di satuan pendidikan lain pada jenjang dan jenis yang sama atau pada tempat lain. 12. Peserta didik yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah tidak dapat mengikuti Ujian S/M utama dapat mengikuti Ujian S/M dan/atau USBN PAI susulan. 13. Peserta didik yang tidak lulus Ujian S/M pada tahun pelajaran 2011/2012 berhak mengikuti Ujian S/M pada tahun pelajaran 2012/2013 dengan syarat terdaftar sebagai peserta didik pada tahun pelajaran 2012/2013. 14. Peserta didik yang tidak lulus Ujian S/M pada tahun pelajaran 2011/2012 yang akan mengikuti Ujian S/M tahun pelajaran 2012/2013 wajib mengikuti proses pembelajaran seluruh mata pelajaran yang di UN dan Ujian S/M serta nilai yang digunakan adalah nilai tertinggi dari kedua hasil ujian. C. Pendaftaran Peserta UN 1. Mekanisme pendaftaran peserta UN SD/MI, SDLB, SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB dan SMK sebagai berikut: a. sekolah/madrasah penyelenggara UN melaksanakan pendataan calon peserta; b. sekolah/madrasah penyelenggara UN menerima pendaftaran peserta yang TIDAK LULUS UN tahun pelajaran 2010/2011 atau 2011/2012; c. sekolah/madrasah penyelenggara UN dapat menerima pendaftaran peserta yang TIDAK LULUS UN pada tahun pelajaran 2010/2011 atau 2011/2012 yang berasal dari sekolah/madrasah lain; d. pendaftaran peserta UN yang TIDAK LULUS sebagaimana dimaksud pada huruf b dan huruf c dilakukan dengan cara: 1) mencantumkan nomor peserta UN pada lembar pendaftaran peserta UN tahun 2012/2013; 2) berkoordinasi dengan sekolah/madrasah asal bagi siswa yang mendaftar di sekolah/madrasah lain. e. sekolah/madrasah penyelenggara UN mengirimkan data calon peserta ke Penyelenggara UN Tingkat Rayon paling lambat: 1) 4 Maret 2013 untuk UN SD/MI/SDLB melalui Penyelenggara Tingkat Subrayon; 9

2) 30 Desember 2012 untuk UN SMP/MTs/SMPLB melalui Penyelenggara Tingkat Subrayon; dan 3) 30 Desember 2012 untuk UN SMA/MA dan SMK; f. penyelenggara UN Tingkat Provinsi memverifikasi pendataan calon peserta dengan menggunakan perangkat lunak sesuai dengan POS pendataan peserta yang diterbitkan oleh Balitbang Kemendikbud; g. penyelenggara UN Tingkat Rayon mendistribusikan daftar nominasi sementara (DNS) ke satuan pendidikan, khusus untuk UN SD/MI/SDLB dan UN SMP/MTs/SMPLB dilakukan melalui Penyelenggara Tingkat Subrayon; h. sekolah/madrasah melakukan verifikasi DNS dan mengirimkan hasil verifikasi ke Penyelenggara UN Tingkat Rayon dan/atau Subrayon; i. penyelenggara UN Tingkat Provinsi melakukan: 1) pemutakhiran data; 2) pencetakan daftar nominasi tetap (DNT); 3) pengiriman DNT peserta UN SMA/MA, SMALB dan SMK ke Penyelenggara UN Tingkat Satuan Pendidikan melalui Penyelenggara UN Tingkat Rayon dan/atau Subrayon paling lambat 31 Januari 2013 4) pengiriman DNT peserta UN SMP/MTs dan SMPLB ke Penyelenggara UN Tingkat Satuan Pendidikan melalui Penyelenggara UN Tingkat Rayon dan/atau Subrayon paling lambat 29 Februari 2013; dan 5) pengiriman DNT peserta UN SD/MI dan SDLB ke Penyelenggara UN Tingkat Satuan Pendidikan melalui Penyelenggara UN Tingkat Rayon dan/atau Subrayon paling lambat 9 April 2013. j. kepala sekolah/madrasah penyelenggara UN menerbitkan, menandatangani kartu peserta ujian serta membubuhkan stempel pada kartu peserta UN yang telah ditempel foto peserta. 2. Mekanisme pendaftaran peserta UN Pendidikan Kesetaraan sebagai berikut: a. penyelenggara Pendidikan Kesetaraan Paket A/Ula, dan Pendidikan Kesetaraan Paket B/Wustha mendaftarkan peserta didik yang memenuhi persyaratan ke Penyelenggara UN Tingkat Kota/Kabupaten melalui Penyelenggara UN Tingkat Kecamatan ; b. Pendidikan Kesetaraan Paket C, dan Pendidikan Kesetaraan Paket C Kejuruan mendaftarkan peserta didik yang memenuhi persyaratan ke Penyelenggara UN Tingkat Kota/Kabupaten ; c. penyelenggara Pendidikan Kesetaraan Paket A/Ula, Pendidikan Kesetaraan Paket B/Wustha, dan Pendidikan Kesetaraan Paket C pada Pondok Pesantren mendaftarkan peserta didik yang memenuhi persyaratan ke Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota. Selanjutnya Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota melakukan entry dan verifikasi data calon peserta dengan menggunakan software yang dibuat oleh Puspendik dan menyerahkannya ke Penyelenggara UN Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota; d. penyelenggara UN Penyelenggara Tingkat Kota/Kabupaten melakukan verifikasi berkas pendaftaran dan menyusun Daftar Calon Peserta; e. penyelenggara UN Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota melakukan entry data calon peserta dengan menggunakan software yang dibuat oleh Puspendik; f. penyelenggara UN Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota mendistribusikan Daftar Nominasi Sementara (DNS) ke Unit Penyelenggara dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota; g. Unit Penyelenggara UN Pendidikan Kesetaraan dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota melakukan verifikasi DNS dan mengirimkan hasil verifikasi ke Penyelenggara UN Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota; h. Penyelenggara UN Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota merekapitulasi dan mengirimkan DNS dalam bentuk file dan cetakan ke Penyelenggara UN Pendidikan Kesetaraan Tingkat Provinsi; 10

i. Penyelenggara UN Pendidikan Kesetaraan Provinsi mengumpulkan, menggabungkan, menyusun daftar dan merekapitulasi data calon peserta; j. Penyelenggara UN Pendidikan Kesetaraan Provinsi menetapkan dan mendistribusikan Daftar Nominasi Tetap (DNT) ke Penyelenggara UN Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota; k. Penyelenggara UN Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota mendistribusikan DNT ke Unit Penyelenggara UN Pendidikan Kesetaraan dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota; l. Penyelenggara UN Pendidikan Kesetaraan provinsi mengirimkan soft copy DNT ke Penyelenggara UN Pendidikan Kesetaraan Pusat; m. DNT yang telah ditetapkan dan dikirim ke Penyelenggara UN Pendidikan Kesetaraan Pusat sudah tidak dapat diubah lagi. D. Pendaftaran Peserta Ujian S/M 1. Sekolah/madrasah mendata peserta. 2. Sekolah/madrasah penyelenggara wajib mendaftarkan peserta yang tidak dapat mengikuti ujian di sekolah/madrasah yang bersangkutan ke sekolah/madrasah lain yang ditentukan oleh penyelenggara ujian; 3. Sekolah/madrasah mengirim DNS calon peserta ke Suku Dinas Pendidikan/Kantor Kementerian Agama Kota khusus jenjang SD melalui Seksi Dinas Pendidikan Dasar Kecamatan. 4. Suku Dinas Pendidikan/Kantor Kementerian Agama Kota menyusun dan mengirim rekapitulasi jumlah DNS calon peserta ke Dinas Pendidikan/Kanwil Kementerian Agama; 5. Dinas Pendidikan/Kanwil Kementerian Agama mengirimkan DNS ke sekolah/madrasah/penyelenggara pendidikan kesetaraan melalui Suku Dinas/Kantor Kementerian Agama Kota. 6. Sekolah/madrasah melakukan verifikasi DNS dan mengirimkan hasilnya ke Dinas Pendidikan/Kanwil Kementerian Agama melalui Suku Dinas/Kantor Kementerian Agama Kota. 7. Dinas Pendidikan/Kanwil Kementerian Agama melakukan finalisasi data DNT dan dikirimkan ke sekolah/madrasah penyelenggara melalui Suku Dinas/Kantor Kementerian Agama Kota. 8. Kepala sekolah/madrasah penyelenggara menandatangani dan membubuhkan stempel pada kartu peserta yang telah ditempel foto peserta. III. NASKAH UJIAN A. Naskah Soal UN SD/MI/SDLB 1. Penyelenggara UN Tingkat Pusat menyiapkan 25% butir soal dengan cara mengidentifikasi dan memilih butir-butir soal dari bank soal nasional sesuai dengan kisi-kisi soal UN. 2. Penyelenggara UN Tingkat Provinsi membuat 75% butir soal dan merakit master naskah soal untuk paket utama, paket susulan, dan paket cadangan, dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. membuat 75% butir soal sesuai dengan kisi-kisi soal UN; b. merakit master naskah soal UN dengan cara menggabungkan 25% butir soal yang disiapkan penyelenggara UN Tingkat Pusat dan 75% butir soal yang dibuat penyelenggara UN tingkat provinsi; c. menata perwajahan (layout) master naskah soal. 3. Master naskah soal dari penyelenggara tingkat provinsi disusun dengan melibatkan: a. dosen perguruan tinggi; 11

b. guru SD, MI, SDLB yang telah berpengalaman dan mendapatkan pelatihan penulisan soal dari Puspendik; dan c. ahli penilaian pendidikan. 4. Jumlah butir dan soal dan alokasi waktu UN adalah sebagai berikut: No Mata Pelajaran Jumlah Butir Soal Alokasi Waktu 1 Bahasa Indonesia 50 120 menit 2 Matematika 40 120 menit 3 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 40 120 menit 5. Penerimaan 25% butir soal dari penyelenggara UN Tingkat Pusat dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Penyelenggara UN Tingkat Pusat mengirimkan 25% butir master naskah soal UN kepada Penyelenggara UN Tingkat Provinsi disertai berita acara. b. Penyelenggara UN Tingkat Provinsi menerima dan memeriksa master copy naskah soal dari penyelenggara UN tingkat pusat, dengan ketentuan sebagai berikut: 1) mengecek 25% butir soal UN sesuai dengan rincian mata pelajaran yang diujikan; 2) mengisi dan menandatangani berita acara serah terima dengan saksi dari Dinas Pendidikan, Kanwil Kementerian Agama, dan Polri. 6. Soal UN terdiri dari atas satu paket soal. B. Naskah Soal UN SMP/MTS/SMPLB, SMA/MA/SMALB, SMK, Pendidikan Kesetaraan Paket A/Ula, Pendidikan Kesetaraan Paket B/Wustha, Pendidikan Kesetaraan Paket C dan Pendidikan Kesetaraan Paket C Kejuruan : 1. Pembuatan dan penyiapan bahan UN menjadi tanggung jawab Penyelenggara UN Tingkat Pusat. 2. Jumlah butir dan soal dan alokasi waktu UN SMA/MA adalah sebagai berikut: a. SMA/MA Program IPA No Mata Pelajaran Jumlah Butir Soal Alokasi Waktu 1 Bahasa Indonesia 50 120 menit 2 Bahasa Inggris 50 *) 120 menit 3 Matematika 40 120 menit 4 Fisika 40 120 menit 5 Kimia 40 120 menit 6 Biologi 40 120 menit b. SMA/MA Program IPS No Mata Pelajaran Jumlah Butir Soal Alokasi Waktu 1 Bahasa Indonesia 50 120 menit 2 Bahasa Inggris 50 *) 120 menit 3 Matematika 40 120 menit 4 Ekonomi 40 120 menit 5 Sosiologi 50 120 menit 6 Geografi 50 120 menit 12

c. SMA/MA Program Bahasa No Mata Pelajaran Jumlah Butir Soal Alokasi Waktu 1 Bahasa Indonesia 50 120 menit 2 Bahasa Inggris 50 *) 120 menit 3 Matematika 40 120 menit 4 Sastra Indonesia 40 120 menit 5 Antropologi 50 120 menit 6 Bahasa Asing **) Bahasa Arab Bahasa Jepang Bahasa Jerman Bahasa 50 120 menit d. MA Program Keagamaan No Mata Pelajaran Jumlah Butir Soal Alokasi Waktu 1 Bahasa Indonesia 50 120 menit 2 Bahasa Inggris 50 *) 120 menit 3 Matematika 40 120 menit 4 Tafsir 50 120 menit 5 Hadis 50 120 menit 6 Fikih 50 120 menit *) terdiri atas 15 soal listening comprehension atau 15 soal reading untuk penyandang tunarungu dan 35 soal pilihan ganda **) sesuai dengan pilihan 3. Jumlah butir dan soal dan alokasi waktu UN SMK adalah sebagai berikut: No Mata Pelajaran Jumlah Butir Soal Alokasi Waktu 1 Bahasa Indonesia 50 120 menit 2 Matematika *) 40 120 menit 3 Bahasa Inggris **) 50 120 menit 4 Kompetensi Keahlian: (Teori dan Prakti Kejuruan ***) 1 Paket 18 24 jam *) terdiri atas tiga kelompok kejuruan: (1) kelompok Teknologi, Kesehatan, dan Pertanian; (2) kelompok Pariwisata, Seni dan Kerajinan, Teknologi Kerumahtanggaan, Pekerjaan Sosial, dan Administrasi Perkantoran; (3) program Keahlian Akuntansi, Perbankan dan Pemasaran. **) terdiri atas 15 soal listening comprehension atau 15 soal reading untuk penyandang tunarungu dan 35 soal pilihan ganda ***) ujian teori dan praktik kejuruan dilaksanakan sebelum pelaksanaan UN. 13

4. Jumlah butir soal dan alokasi waktu UN Pendidikan Kesetaraan Paket C adalah sebagai berikut: a. Paket C - IPS No Mata Pelajaran Jumlah Butir Soal Alokasi Waktu 1 Pendidikan Kewarganegaraan 50 120 menit 2 Bahasa Indonesia! 50 120 menit 3 Matematika! 40 120 menit 4 Bahasa Inggris! 50 120 menit 5 Ekonomi! 40 120 menit 6 Geografi! 50 120 menit 7 Sosiologi! 50 120 menit b. Paket C - IPA No Mata Pelajaran Jumlah Butir Soal Alokasi Waktu 1 Pendidikan Kewarganegaraan 50 120 menit 2 Bahasa Indonesia! 50 120 menit 3 Matematika! 50 120 menit 4 Bahasa Inggris! 40 120 menit 5 Fisika! 40 120 menit 6 Kimia! 40 120 menit 7 Biologi! 40 120 menit c. Paket C Kejuruan No Mata Pelajaran Jumlah Butir Soal Alokasi Waktu 1 Pendidikan Kewarganegaraan 50 120 menit 2 Bahasa Indonesia! 50 120 menit 3 Matematika! 50 120 menit 4 Bahasa Inggris! 40 120 menit 5. Jumlah butir dan soal dan alokasi waktu UN SMALB adalah sebagai berikut: a. SMALB Tunanetra (A), Tunadaksa (D), dan Tunalaras (E) No Mata Pelajaran Jumlah Butir Soal Alokasi Waktu 1 Bahasa Indonesia! 50 120 menit 2 Bahasa Inggris! 50 *) 120 menit 3 Matematika! 40 120 menit *) terdiri atas 15 soal listening comprehension atau 15 soal reading untuk penyandang tunarungu dan 35 soal pilihan ganda b. SMALB Tunarungu (B) No Mata Pelajaran Jumlah Butir Soal Alokasi Waktu 1 Bahasa Indonesia! 50 120 menit 2 Bahasa Inggris! 50 120 menit 3 Matematika 40 120 menit 14

6. Jumlah butir dan soal dan alokasi waktu UN SMP/MTs, SMPLB Tunanetra (A), Tunarungu (B), Tunadaksa (D), Tunalaras (E) adalah sebagai berikut: No Mata Pelajaran Jumlah Butir Soal Alokasi Waktu 1 Bahasa Indonesia! 50 120 menit 2 Matematika! 40 120 menit 3 Bahasa Inggris! 50 120 menit 4 Ilmu Pengetahuan Alam! 40 120 menit 7. Jumlah butir soal dan alokasi waktu UN Pendidikan Kesetaraan Paket B/Wustha adalah sebagai berikut: No Mata Pelajaran Jumlah Butir Soal Alokasi Waktu 1 Pendidikan Kewarganegaraan! 50 120 menit 2 Bahasa Indonesia! 50 120 menit 3 Matematika! 40 120 menit 4 Ilmu Pengetahuan Alam! 40 120 menit 5 Ilmu Pengetahuan Sosial! 50 120 menit 6 Bahasa Inggris! 50 120 menit 8. Jumlah butir soal dan alokasi waktu UN Pendidikan Kesetaraan Paket A/Ula adalah sebagai berikut: No Mata Pelajaran Jumlah Butir Soal Alokasi Waktu 1 Pendidikan Kewarganegaraan! 50 120 menit 2 Bahasa Indonesia! 50 120 menit 3 Matematika! 40 120 menit 4 Ilmu Pengetahuan Alam! 40 120 menit 5 Ilmu Pengetahuan Sosial! 50 120 menit C. Naskah Soal Ujian S/M 1. Penyiapan bahan Ujian S/M mencakup: (1) penyusunan kisi-kisi, (2) penyiapan naskah soal Ujian (penulisan, penelaahan, dan perakitan), (3) penyiapan master copy dan (4) penggandaan bahan Ujian. 2. Perangkat naskah US/M terdiri atas: (1) naskah soal, (2) kunci jawaban, (3) lembar jawaban, dan (4) pedoman penilaian/penskoran, (5) blanko penilaian, (6) blanko daftar hadir dan (7) blanko berita acara. 3. Penyiapan perangkat naskah soal dilakukan oleh tim penyusun dari sekolah/madrasah penyelenggara dan/atau kelompok sekolah/madrasah, berdasarkan kurikulum yang digunakan dan kaidah penulisan soal. 4. Khusus mata pelajaran Agama Islam pada SD, SMP, SMA, dan SMK mencakup : (1) penyusunan kisi-kisi, (2) penyiapan naskah soal Ujian (penulisan, penelaahan, dan perakitan), (3) penyiapan master copy, disiapkan oleh Kantor Wilayah Kementrian Agama, sedangkan untuk penggandaan menjadi tanggung jawab satuan pendidikan. 5. Sekolah/madrasah yang belum mampu menyiapkan bahan ujian secara mandiri, dapat menyiapkannya bersama sekolah lain dibawah koordinasi pengawas sekolah. 6. Tim penyusun perangkat naskah soal harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. menguasai materi pembelajaran yang akan diujikan; b. mempunyai kemampuan menyusun bahan ujian diutamakan guru yang sudah terlatih di bidang penilaian pendidikan;dan c. memilki sikap dan perilaku yang jujur bertanggungjawab, teliti, tekun dan dapat memegang teguh kerahasiaan; 7. Khusus peserta didik Tunanetra (A) naskah soal dalam bentuk tulisan Braille; 8. Naskah soal yang disiapkan meliputi: naskah soal untuk ujian utama dan ujian susulan; 15

9. Naskah soal digandakan, dan dikemas dengan memperhatikan kualitas bahan ujian; 10. Penyusunan naskah soal dilakukan di tempat yang nyaman, terjamin keamanan, dan kerahasiaannya serta dilakukan pengamanan yang ketat; 11. Tim penyusun naskah mengesahkan master soal dengan membubuhkan tanda tangan dan tanggal serta menyerahkan hasil pekerjaan ke Panitia Tingkat Satuan Pendidikan disertai berita acara serah terima. 12. Penyusunan bahan US/M di bawah pengendalian tim kendali mutu naskah yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan/Kepala Kanwil Kementrian Agama. 13. Naskah soal US/M diketik dengan jenis huruf Times New Roman dengan ukuran 12 (standar); 14. Sekolah/madrasah menggandakan naskah ujian menggunakan kertas dengan spesifikasi HVO atau HVS ukuran A 4 minimal 70 gram. 15. Sekolah/madrasah berkewajiban menyimpan semua dokumen ujian di tempat yang terjamin keamanan dan kerahasiaannya. 16. Jumlah butir dan soal dan alokasi waktu US/M SD/MI adalah sebagai berikut: No Mata Pelajaran Jumlah Butir Soal Tertulis SD Alokasi Waktu Tertulis 1 Pendidikan Agama 50-90 menit 2 Bahasa Indonesia 50 50 120 menit 3 Pendidikan Kewarganegaraan 50 50 90 menit - 4 Ilmu Pengetahuan Alam 40 40 120 menit 5 Matematika 40 40 120 menit - 6 Ilmu Pengetahuan Sosial 50 50 90 menit - 7 Seni Budaya dan Keterampilan - - - - 8 Penjas, Olahraga, dan Kesehatan 9 PLBJ 50 50 90 menit - 10 Bahasa Inggris 50 50 90 menit 11 Qur an Hadist - 50 90 menit 12 AqidahAkhlak - 50 90 menit 13 Fiqih - 50 90 menit 14 Sejarah Kebudayaan Islam - 50 90 menit 15 Bahasa Arab - 50 120 menit MI Praktik Catatan 1. Soal Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA menggunakan kisi-kisi UN 2. Bentuk soal mata pelajaran lain diserahkan kepada satuan pendidikan 3. Jumlah butir soal tertulis terdiri dari 35 soal PG, 10 soal isian, 5 soal uraian 4. Penskoran : PG jumlah benar x1, Isian jumlah benar x 2, Uraian jumlah benar x 4 5. Nilai Akhir = NP/NH x 100 6. Mapel UN dan Mapel Agama bentuk soal PG 16