MODUL PENANGANAN CEDERA OLAHRAGA

dokumen-dokumen yang mirip
Pengantar Cedera Olahraga

Oleh: dr. Hamidie Ronald, M.Pd, AIFO

BAB I PENDAHULUAN. Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua tim, yang. masing-masing beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan

CEDERA OLAHRAGA. By : Faidillah Kurniawan

BAB I PENDAHULUAN. sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Olahraga merupakan kebutuhan yang tidak asing lagi.

MODUL PENANGANAN PATAH TULANG DAN CEDERA SENDI

Penanganan atau pertolongan terhadap cedera Oleh Tri Ani Hastuti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil pengindraan atau hasil tahu, setelah orang

Medical First Responder. Cedera musculoskeletal (Cedera pada tulang & otot)

MODUL PENANGANAN LUKA

Kata kunci: Penanganan Cedera, Olahraga.

Lampiran 1 Lembar permohonan dan persetujuan menjadi talent video

CEDERA OLAHRAGA PADA SENAM DAN UPAYA P3K. Oleh: Dr. Sugeng Purwanto Dosen PJKR FIK UNY

Written by Dr. Brotosari Wednesday, 02 September :18 - Last Updated Wednesday, 28 December :53

PATOFISIOLOGI CEDERA

BAB I PENDAHULUAN. maupun mental. Akan tetapi, olahraga yang dilakukan tanpa mengindahkan

BAB I PENDAHULUAN. diamati dan dilihat dengan membagi aktivitas olahraga berdasarkan tujuan yang


BAB I PENDAHULUAN. menaiki tangga, berlari dan berolahraga secara umum dan lain-lain. Untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkelompok oleh dua tim dengan beranggotakan masing-masing lima orang

BAB I PENDAHULUAN. yang membuat otot tertarik lebih dari pada kapasitas yang dimilikinya. Berbeda

PERTOLONGAN PERTAMA GAWAT DARURAT. Klinik Pratama 24 Jam Firdaus

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan khususnya yaitu olahraga. Olahraga merupakan suatu bentuk

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kegiatan sehari-hari. Menurut World Health Organization (WHO)

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas sehari-hari. Gangguan pada kaki bisa menghambat aktivitasnya.

BAB I PENDAHULUAN. melakukan segala aktifitas dalam kehidupan sehari-hari nya. Sehat adalah

IDENTIFIKASI CEDERA PADA OLAHRAGA BULUTANGKIS USIA DINI-PEMULA di KOTA YOGYAKARTA

CEDERA OLAHRAGA PADA ATLET SOFTBALL KOTA CILEGON (SUATU SURVEY MENGENAI CEDERA OLAHRAGA)

TINGKAT PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN MINGGIR TENTANG PENANGANAN DINI CEDERA DALAM PEMBELAJARAN DENGAN METODE RICE

Abstrak. Kata kunci : Cedera perenang, rehabilitasi

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menghambat aktivitas kegiatan sehari-hari, di Jerman persentase

BAB 1 PENDAHULUAN. menghilangkan kesempatan atlet profesional mendapatkan sumber. olahraga non-kontak yang memerlukan lompatan, perubahan cepat dalam

Rehabilitasi Cedera Olah Raga

PEMAHAMAN PENANGANAN DAN PEMBERIAN PERTOLONGAN PERTAMA DALAM CEDERA OLAHRAGA PADA ANGGOTA PMR SMP NEGERI 20 JAKARTA

PENGANTAR ANGKET. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan guru pendidikan

BAB I PENDAHULUAN.

RESPON HUNTING PADA TERAPI DINGIN PADA PENANGANAN CEDERA OLAHRAGA. Oleh: Novita Intan Arovah Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi FIK UNY

BAB I PENDAHULUAN. seperti tarian. Pada saat ini, aerobik mempunyai gerakan yang tersusun, tapi

ANALISIS CEDERA OLAHRAGA DAN PERTOLONGAN PERTAMA PEMAIN SEPAK BOLA. Erwan Nur Arinda

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Oleh: Agri Fera Endah Setiani dan Bambang Priyonoadi FIK UNY

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Deskripsi Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan. Makhfudli, 2009: 101). Diungkapkan Sunaryo (2004: 25) menjelaskan

BAHAN AJAR GIZI OLAHRAGA DEHIDRASI. Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or

Petir : Volt Volt = Kvolt PLN : Sumber 1 KVolt Gardu 1000 Volt Rumah 220 Volt Baterei : 9 Volt, 1,5 Volt

TERAPI MASSAGE CEDERA OLAHRAGA. Oleh Hendi S Pawaka Andi Suntoda S

NARASI KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. yang cepat, termasuk pertumbuhan serta kematangan dari fungsi organ reproduksi

Kiat-Kiat Menjaga Kesehatan Sendi Lutut. Fanny Aliwarga Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi

untuk Mencegah Sakit Punggung

Identifikas Cedera Sepakbola... (Wahyu Irsyad Kamal Faozan) 1

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio

PENGELOLAAN CEDERA SPRAIN TINGKAT II PADA PERGELANGAN KAKI Oleh: Bambang Priyonoadi

RUPTUR TENDO ACHILLES

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di rumah pribadi pasien.

Journal of Sport Sciences and Fitness

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PREVALENSI PENANGANAN CEDERA PADA PEMAIN SEPAK BOLA PERSIDI. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya, dimana harus mempunyai kemampuan fungsi yang optimal

RANCANGAN BAHAN AJAR. Nama Mata Kuliah : KESEHATAN OLAHRAGA Kode Mata Kuliah : KOR 541 Bobot SKS : 4 SKS

PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA BAGI PEMBINA PMR PMI SE- KABUPAATEN TEGAL

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian Populasi dan Sampel

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tangan atau alat terhadap jaringan tubuh yang lunak. Massage bertujuan

PMR WIRA UNIT SMA NEGERI 1 BONDOWOSO Materi 3 Penilaian Penderita

Tulang dan sendi merupakan kerangka tubuh yang menyebabkan tubuh dapat berdiri tegak,

BAB I PENDAHULUAN. aktifitas sehari- hari, beradaptasi dan berkontribusi di lingkungan masyarakat

PERTOLONGAN PERTAMA DAN PERAWATAN CEDERA PADA BELADIRI

ANATOMI PERSENDIAN. 2) Sendi engsel

Obat Diabetes Ampuh Bagi Neuropati Jenis Tambahan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia setiap hari melakukan gerakan untuk melakukan suatu tujuan

ANALISIS FAKTOR RISIKO SPORT INJURY PADA ATLET BULUTANGKIS ABSTRAK

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) OSTEOARTHRITIS

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN DI TEMPAT KERJA

PENDAHULUAN. Olahraga merupakan hal yang penting dalam kehidupan kita, karena

Mengenal Penyakit Kelainan Darah

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan produktif dibutuhkan status kesehatan yang tinggi dan. peningkatan sistem pelayanan kesehatan.

KEDARURATAN LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya aktifitas masyarakat diluar maupun didalam ruangan. melakukan atifitas atau pekerjaan sehari-hari.

PENGARUH PEMBERIAN KINESIO TAPING DAN ES TERHADAP PENURUNAN NYERI SPRAIN ANKLE PADA PEMAIN FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2

Gangguan Pada Bagian Sendi

Lampiran materi MYALGIA (NYERI OTOT) 1. Pengertian myalgia 2. Jenis Myalgia Fibromyalgia

PENGETAHUAN CEDERA OLAHRAGA PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIMED. Nurhayati Simatupang,

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun oleh: ILSA ROVIATIN AGUSTINA J Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

PENGETAHUAN TENTANG CEDERA, PENCEGAHAN DAN PERAWATAN CEDERA SISWA KELAS ATAS SD N 2 BUGISAN PRAMBANAN KLATEN TAHUN 2016 SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS BERMAIN BULUTANGKIS DENGAN KECENDERUNGAN TERKENA TENNIS ELBOW DI GOR BULUTANGKIS DIRGANTARA KARTASURA

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan juga tuntutan lingkungan agar dapat melakukan aktifitas dengan

LATIHAN FLEKIBILITAS

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

Olahraga Ringan Bagi Penderita Diabetes

BERBAGAI MACAM TES UNTUK MENENTUKAN TINGKAT KESTABILAN SENDI LUTUT. Oleh: Bambang Priyonoadi Jur. PKR-FIK-UNY

Kelompok 6 (adri, diah, yuyun, irfan, rama)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN GRUP SOSIAL MEDIA WHATSAPP SEBAGAI MEDIA EDUKASI PENANGANAN PERTAMA CEDERA MUSKULOSKELETAL PADA PELATIH SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis

PENANGGULANGAN KECELAKAAN KERJA

LAPORAN PENELITIAN DOSEN (Bidang Keahlian)

DIAGNOSIS DAN MANAJEMEN CEDERA OLAHRAGA dr. Novita Intan Arovah, MPH Dosen Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi FIK UNY

Transkripsi:

MODUL PENANGANAN CEDERA OLAHRAGA TIM BANTUAN MEDIS BEM IKM FKUI 1

PENDAHULUAN Olahraga merupakan aktivitas yang dapat menyehatkan dan menyegarkan tubuh. Namun, berolahraga secara berlebihan dapat membahayakan tubuh. Tidak hanya itu, bahkan setelah berolahraga dengan porsi yang tepat dan teknik yang tepat, terkadang kita mengalami kecelakaan yang tidak terduga seperti tersandung hingga jatuh ataupun yang lainnya. Dalam studi penelitian pada Australian Football League musim 1997-2000, ditemukan fakta bahwa telah terjadi kasus cedera olahraga baru sejumlah rata-rata 39 kasus tiap klub tiap musimnya (22 pertandingan) dengan kasus terbanyak adalah hamstring strain. 1 Penelitian lain juga mengatakan bahwa total angka cedera olahraga saat permainan pada cabang-cabang olahraga di USA (1988-2004) mencapai 13,8 kasus cedera / 1000 orang atlet dan pada saat latihan mencapai 4,0 kasus cedera / 1000 orang atlet. 2 Fakta-fakta mengenai cedera olahraga, hendaknya menimbulkan kesadaran untuk mempelajari lebih jauh mengenai pengertian dan jenis-jenis cedera olahraga serta penanganannya. Karena dengan mengetahui jenis cedera olahraga, kita dapat mengetahui bagian tubuh yang terluka. Selain itu, dengan mengetahui cara penanganan cedera olahraga tersebut, kita juga dapat segera memberikan pertolongan pertama pada orang-orang yang mengalami cedera sesegera mungkin. Pertolongan pertama merupakan pertolongan yang sangat mudah dan dapat dilakukan dimana saja dengan peralatan yang tidak sulit untuk didapat. Hal tersebut salah satunya dibuktikan dengan penanganan menggunakan bekuan es yang berdasarkan penelitian, efektif untuk mengurangi pembengkakan dan rasa nyeri. 3 Sumber: 1. Orchard J, Seward H. Epidemiology of injuries in the Australian Football League, seasons 1997 2000. Br J Sports Med. 2002 Feb 1;36(1):39 44. 2. Hootman JM, Dick R, Agel J. Epidemiology of collegiate injuries for 15 sports: Summary and recommendations for injury prevention initiatives. J Athl Train. 2007 Apr;42(2):311 9. 3. Kuo C, Lin C, Lee W, Huang W. Comparing the antiswelling and analgesic effects of three different ice pack therapy durations: a randomized controlled trial on cases with soft tissue injuries. J Nurs Res. 2013 Sep 1;21(3):184 94. 2

TUJUAN PEMBELAJARAN Tujuan Pembelajaran Umum : Membentuk safe community dengan siswa SMA yang dapat melakukan penanganan cedera olahraga. Tujuan Pembelajaran Khusus: Siswa dapat mengidentifikasi cedera olahraga Siswa dapat melakukan penanganan pada cedera olahraga Siswa mengetahui prinsip penanganan cedera olahraga (PRICES) Siswa dapat melakukan praktik PRICES pada cedera olahraga di pergelangan kaki 3

LAMPIRAN Materi : Cedera Olahraga Definisi Cedera olahraga adalah segala bentuk cedera yang timbul pada saat atau setelah berolahraga. 1 Klasifikasi Cedera olahraga dapat digolongkan menurut waktu terjadinya, penyebab cedera, dan jenis jaringan yang mengalami cedera. Menurut waktunya, cedera dapat digolongkan menjadi dua yaitu cedera yang diketahui terjadi belum lama (dalam hitungan jam) dan terjadi sudah lama (berhari hari). Cedera yang diketahui terjadi belum lama disebut cedera akut. Cedera akut memiliki ciri ciri seperti korban merasakan nyeri, berwarna kemerahan di daerah cedera, teraba hangat, dirasakan panas oleh korban, terlihat bengkak, dan gangguan fungsi organ yang mengalami cedera sehingga tidak dapat melakukan fungsi normalnya seperti kaki tidak dapat melangkah. Cedera yang diketahui terjadi sudah lama disebut cedera kronik. Cedera kronik biasanya disebabkan karena penggunaan secara berlebihan. Cedera kronik dapat juga disebabkan oleh cedera akut yang tidak sembuh secara sempurna. 2 Menurut penyebabnya, cedera olahraga dapat diklasifikasikan menjadi cedera langsung, cedera tidak langsung, dan cedera karena penggunaan berlebihan : Cedera langsung 2 Cedera langsung merupakan cedera yang disebabkan langsung oleh sesuatu dari luar tubuh, seperti misalnya tabrakan dengan orang lain atau akibat hantaman benda seperti bola, stik hoki, dan sebagainya. 2,3 Gambar 1. Cedera langsung 1 4

Cedera tidak langsung 2 Cedera tidak langsung dapat terjadi melalui dua cara yaitu, akibat adanya gaya pada bagian tubuh yang lain (misalnya terlepasnya sendi bahu akibat terjatuh dengan posisi tangan terjulur seperti pada gambar 2) dan akibat gaya yang dicetuskan tindakan diri sendiri, misalnya pada peregangan yang berlebihan atau kelelahan. Contohnya adalah cedera sprain atau strain (akan dijelaskan di bagian selanjutnya). Cedera karena penggunaan berlebihan Gambar 2. Cedera tidak langsung 1 Cedera karena penggunaan berlebihan disebabkan oleh adanya gaya yang berulang-ulang pada tulang dan jaringan pengikatnya seperti tendon (penghubung antara tulang dengan otot) dan ligamen (penghubung antartulang) sehingga menimbulkan luka yang berukuran kecil yang jika tidak diistirahatkan dapat menyebabkan kerusakan dan rasa sakit. Cedera ini biasanya timbul ketika terjadi perubahan terhadap pola olahraga (seperti peningkatan frekuensi atau intensitas) yang tidak dapat ditoleransi tubuh. Faktor yang dapat menyebabkan cedera ini meliputi fleksibilitas yang buruk, adanya kelainan bentuk tulang, istirahat yang tidak cukup, serta penggunaan alat olahraga yang buruk. 2,4 Gambar 3. Cedera pada tulang kaki akibat penggunaan berlebihan 2 Berdasarkan jaringan yang terkena, cedera olahraga diklasifikasikan menjadi cedera jaringan keras dan cedera jaringan lunak. 2 5

Cedera jaringan keras Cedera jaringan keras merupakan cedera yang terjadi pada tulang dan sendi. Cedera tersebut dapat berupa patah tulang atau lepas sendi baik sebagian maupun total. Cedera jaringan lunak Cedera jaringan lunak dapat terjadi pada kulit, otot, tendon, dan ligamen. 2 Cedera pada otot dan tendon disebut strain sedangkan cedera pada ligamen disebut sprain. Gambar 4. Strain 3 Gambar 5. Sprain 1 Keterangan gambar: 5 1. Sprain derajat 1: terdapat nyeri pada sendi dan pembengkakkan, stabilitas sendi masih baik 2. Sprain derajat 2: terdapat nyeri pada sendi dan pembengkakkan, dan sendi yang longgar 3. Sprain derajat 3: terdapat nyeri yang berat, pembengkakkan, ligamen telah putus seutuhnya sehingga sendi menjadi tidak stabil 6

Penanganan Cedera Olahraga: PRICES PRICES (Protection, Rest, Ice, Compression, Elevation, Support) merupakan salah satu cara menangani cedera olahraga pada jaringan lunak. Metode ini biasanya dilakukan pada kasus sprain dan strain. 5 PRICES tidak boleh dilakukan pada kram otot, patah tulang terbuka, luka terbuka pada kulit, dan korban yang alergi dingin. Berikut adalah rangkaian PRICES: Protect (Proteksi) Proteksi bertujuan untuk mencegah cedera bertambah parah dengan mengurangi pergerakan bagian otot yang cedera. Proteksi dapat menggunakan air splint dan ankle brace. 3 B Gambar 6. Air splint dan ankle brace 4 Rest (Istirahat) Istirahatkan bagian tubuh yang cedera selama 2-3 hari untuk mencegah cedera bertambah parah dan memberikan waktu jaringan untuk sembuh. 2 Ice (Pemberian Es) Pemberian kompres es bertujuan untuk mengurangi peradangan. Kompres es akan menyebabkan menyempitnya pembuluh darah pada daerah yang dikompres sehingga mengurangi aliran darah ke tempat tersebut dan meredakan peradangan. 2 Berikut adalah cara penggunaan kompres es: o Es ditempatkan dalam kantong dan dibungkus sebelum dipakai. Tidak boleh ada kontak langsung antara es dan kulit o Kompres es pada daerah luka selama 20 menit setiap 2 jam, selama 1-2 hari o Kompres es dihentikan ketika peradangan berkurang. Ciri-ciri adanya peradangan: kemerahan, bengkak, panas, rasa nyeri, dan tidak bisa digerakkan. Gambar 7. Kompres es 5 7

Compression (Kompresi) Kompresi bertujuan untuk mencegah pergerakan otot dan juga dapat mengurangi pembengkakkan. 2 Kompresi dilakukan dengan menggunakan elastic bandage atau ankle taping. Dalam melakukan kompresi, harus diperhatikan jangan sampai kompresi terlalu ketat. Gambar 8. Kompresi dengan elastic bandage 6 Sebelum dan setelah pembalutan, periksa PMS pada korban, apakah pada ujung tubuh korban yang cedera masih teraba nadi (P, Pulsasi), masih dapat digerakkan (M, Motorik), dan masih dapat merasakan sentuhan (S, Sensorik) atau tidak. Bandingkan pemeriksaan sebelum dan setelah pembalutan. Apabila kondisinya semakin memburuk, maka balutan dilonggarkan. Selain itu, setelah pembalutan perlu juga untuk ditanyakan kepada korban apakah balutan terlalu kencang atau tidak. Elevation (Elevasi) Elevasi dilakukan dengan menopang bagian yang cedera dengan suatu benda agar daerah yang cedera lebih tinggi dari permukaan jantung. Elevasi bertujuan untuk mengurangi tekanan dan aliran darah ke daerah cedera serta mengurangi pembengkakkan. 2,5 Gambar 9. Daerah cedera dalam posisi istirahat, dilakukan kompres es, kompresi, dan elevasi 5 Support Untuk memberikan support dapat digunakan kinesio tape dan straps. Support bertujuan untuk mencegah pergerakan otot yang berlebihan dan pencegahan cedera berulang. 6,7 8

Gambar 10. Kinesio tape dan straps 4 Penanganan Cedera Olahraga: Obat-Obatan Obat-obatan yang dapat diberikan untuk mengatasi cedera olahraga diantaranya adalah obat golongan penghilang rasa nyeri (analgesik) dan pereda peradangan (antiinflamasi) seperti NSAID (asam mefenamat, natrium diklofenak, dll) atau dapat juga menggunakan asetaminofen untuk penghilang rasa nyeri jenis lain (panadol, aspirin, dll). Namun perlu diingat bahwa penggunaan obat-obatan ini tidak boleh dilakukan secara sembarangan. 7 Pencegahan Cedera Olahraga Cedera olahraga dapat dicegah dengan asupan gizi yang baik, pemanasan dan pendinginan yang cukup. Dalam berolahraga, ketahui jenis dan risiko dari olahraga yang dilakukan. Penggunaan kinesio tape dan straps juga merupakan tindakan pencegahan. HARM HARM adalah hal-hal yang harus dihindari pada cedera olahraga untuk mencegah cedera yang lebih parah. HARM merupakan singkatan dari Heat (panas), Alcohol (alkohol), Running (berlari), Massage (pijat). 7 9

Kram Otot Gambar 11. Otot betis saat relaksasi, kontraksi, & kram 7 Keterangan gambar: 1. Otot betis saat keadaan istirahat 2. Otot betis saat keadaan fleksi (jinjit) 3. Otot betis setelah kembali ke posisi istirahat namun tidak kembali ke keadaan relaks, otot tetap berkontraksi dan menyebabkan kram Kram otot adalah kontraksi dari otot secara tidak sadar dan mendadak sehingga otot kaku dan terasa nyeri. Penyebab dari kram otot diantaranya adalah keletihan otot akibat penggunaan yang berlebihan dan kurangnya cairan tubuh (dehidrasi). Kram otot umumnya terjadi pada bagian betis. 8 Cara mengatasi kram otot adalah dengan mengistirahatkan dan merelaksasikan otot yang kram dengan cara melakukan peregangan, pemijatan, menghangatkan daerah yang kram, serta rehidrasi atau pemberian nutrisi. 8 Kram otot tidak boleh diatasi dengan metode PRICES. 10

Referensi: 1. Wibowo H. Pencegahan dan penatalaksanaan cedera olahraga. Jakarta: ECG; 2008. 2. Oxford University Press. How are sports injuries classified and managed? [Internet]. Cited 2014 May 22. Available from: http://lib.oup.com.au/secondary/health/pdhpe/hsc/student%20book/pdhpe _HSC_e_chapter_Ch16.pdf 3. Thompson JC. Netter s concise atlas of orthopaedic anatomy. 1st ed. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2001. 4. Tuggy ML, Breuner CC. Athletic injuries. In: Taylor s Musculoskeletal Problem and Injuries. Taylor RB, editor. New York: Springer. 2006.p.205-30. 5. Millar LA. Sprains, strains, and tears. American College of Sports Medicine [Internet]. [cited: May 22nd 2014]. Available from: http://www.acsm.org/docs/brochures/sprains-strains-and-tears.pdf 6. Greene W. Netter s Orthopaedic. United States: Saunders; 2006. 7. Young C, Ho S. Ankle sprain. [Internet]. Cited May 2014. Available from: http://emedicine.medscape.com/article/1907229-overview 8. Shiel WC. Muscle cramps [Internet]. 2015 [cited 2015 Aug 11]. Available from: http://www.emedicinehealth.com/muscle_cramps/ Referensi Gambar: 4. Thompson JC. Netter s concise atlas of orthopaedic anatomy. 1st ed. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2001. 5. Oxford University Press. How are sports injuries classified and managed? [Internet]. Cited 2014 May 22. Available from: http://lib.oup.com.au/secondary/health/pdhpe/hsc/student%20book/pdhpe _HSC_e_chapter_Ch16.pdf 6. Vorvick LJ. Strains [Internet]. Updated April 13 2013. [cited: May 22nd 2014]. Available from: http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000042.htm 7. North Coast Medical and Rehabilitation Products. Products [Internet]. 2015 [cited 2015 Aug 11]. Available from: https://www.ncmedical.com/ 8. Ipritchard. Treat sprain, strain, or muscle pull injuries with rest, ice, compression & elevation [Internet]. 2014 [cited 2015 Aug 11]. Available from: 11

http://www.orthop.com/blog/treat-sprain-strain-or-muscle-pull-injuries-withrest-ice-compression-elevation/ 9. Healthwise Staff. First aid emergencies: applying a compression wrap for a sprained ankle [Internet]. 2013 [cited 2015 Aug 11]. Available from: http://www.webmd.com/first-aid/applying-a-compression-wrap-for-a-sprainedankle 10. RHNP. Muscle cramp [Internet]. 2015 [cited 2015 Aug 11]. Available from: http://www.rhnp.org/muscle-cramps/ 12

Daftar Tilik Penanganan Cedera Olahraga (PRICES) No Proses yang Dilakukan ( ) 1 Amankan diri, lokasi, dan korban, serta perkenalkan diri 2 Menanyakan daerah yang cedera 3 Mengistirahatkan daerah yang cedera 4 Cek PMS, apakah pada ujung tubuh korban yang cedera masih teraba nadi (P, Pulsasi), masih dapat digerakkan (M, Motorik), dan masih dapat merasakan sentuhan (S, Sensorik) atau tidak serta tanya riwayat alergi dingin 5 Buat balutan dengan elastic bandage dimulai dari ujung bagian tubuh yang cedera ke arah mendekati badan (untuk kaki dan tangan bentuk angka 8) 6 Sisipkan es setelah balutan pertama atau kedua (es tidak boleh kontak langsung dengan kulit) Es dilepas setiap 15-20 menit, lakukan setiap 2 jam sekali 7 Cek PMS kembali, apakah pada ujung tubuh korban yang cedera masih teraba nadi (P, Pulsasi), masih dapat digerakkan (M, Motorik), dan masih dapat merasakan sentuhan (S, Sensorik) dan dibandingkan dengan pemeriksaan di awal. Apabila kondisinya memburuk, maka balutan dilonggarkan. 8. Tanyakan kepada korban apakah balutan terlalu ketat atau tidak. Longgarkan balutan jika kulit disekitarnya menjadi : Pucat atau kebiruan Nyeri bertambah Kulit di bagian ujung luka menjadi dingin Ada kesemutan atau mati rasa 9. Elevasi kaki lebih tinggi dari jantung 13