Tujuan Mengamati aktivitas rambut getar mulut dan tenggorokan pada katak

dokumen-dokumen yang mirip
SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALatihan Soal 5.1

BAB VI OTOT A. RANGSANGAN TERHADAP SEDIAAN OTOT SARAF.

Materi 1. Kardiovaskuler I. A. Jantung katak

Pertukaran gas antara sel dengan lingkungannya

Sistem Respirasi Manusia L/O/G/O

BAB 3 METODE PENELITIAN

PEMERIKSAAN KEADAAN LUAR

BAB 3 METODOLOGI 3.2. Tempat dan Waktu 3.3. Populasi dan Sampel 3.4. Besar Sampel sembilan Universitas Indonesia

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 1. PENGAMATAN OBJEKLatihan Soal 1.4. Membedah (menyeksi) tubuh hewan bertujuan untuk mengamati organ tubuh dalam.

Organ yang Berperan dalam Sistem Pernapasan Manusia. Hidung. Faring. Laring. Trakea. Bronkus. Bronkiolus. Alveolus. Paru-paru

Sistem Pernafasan Manusia

PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI. Disusun oleh : Dr. Henny Saraswati, M.Biomed PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PERNAPASAN MANUSIA. A. Organ-Organ Pernapasan

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel

MODUL MATA PELAJARAN IPA

III. BAHAN DAN METODE

Sistem Pencernaan Pada Hewan

Morfologi dan Anatomi Dasar Kelinci

Fungsi Sistem Pencernaan Pada Manusia

Sistem Respirasi Pada Hewan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental in vivo pada hewan uji

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLATIHAN SOAL BAB 11

Kaviti hidung membuka di anterior melalui lubang hidung. Posterior, kaviti ini berhubung dengan farinks melalui pembukaan hidung internal.

Setelah menyelesaikan praktikum mahasiswa praktikan dapat:

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALATIHAN SOAL

CACING TANAH (Lumbricus terrestris)

Lampiran 1 Skema Prosedur Pembuatan Preparat Histologi Skema langkah-langkah pengujian histologi secara garis besar adalah sebagai berikut:

PEDOMAN PRAKTIKUM. Nama : NIM : Kelompok : Kelas : Asisten :


METODOLOGI PENELITIAN. eksperimental dengan Rancangan Acak Terkontrol. Desain ini melibatkan 5

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Morfologi dan Anatomi Dasar Unggas

Pembuatan Preparat Utuh (whole mounts) Embrio Ayam

Bab. Peta Konsep. Gambar 4.1 Orang sedang melakukan pernapasan. Pernapasan dada. terdiri dari. - Inspirasi - Ekspirasi. Mekanisme pernapasan

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI SEL

Lampiran 1. Data pemberian obat kepada kelinci. Tanggal Pemberian obat ,750 1, ,650 1,500

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental in vivo pada hewan. uji dengan posttest only control group design

PENYIAPAN SPECIMEN AWETAN OBJEK BIOLOGI 1

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN. SUSUNAN SALURAN PENCERNAAN Terdiri dari : 1. Oris 2. Faring (tekak) 3. Esofagus 4. Ventrikulus

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimental in vivo pada

Rongga Mulut. rongga-mulut

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Teknik Pemijahan ikan lele sangkuriang dilakukan yaitu dengan memelihara induk

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB III METODE PENELITIAN

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.3

BAB 4 METODE PENELITIAN. dan mulut. Penelitian ini dilakukan di kota Jogjakarta karena penambahan

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium Puskesmas Kemangkon Kabupaten

Tujuan Praktikum Menentukan waktu beku darah (waktu koagulasi darah) dari seekor hewan/manusia.

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Fisiologi Hewan dengan judul Mikrosirkulasi Pada Katak yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Aditia Nim : 60

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I KERJA LABORATORIUM

ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN

BAB VII KERJA LABORATORIUM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penduduk di dunia. Biasanya bersifat symtomatis. Prevalensi terbesar pada daerah

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN VIII (DELAPAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PENCERNAAN MANUSIA

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Peralatan Prosedur

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatian soal 12.3

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan pola faktorial dengan dua faktor, yaitu suhu dan lama thawing, dengan

Latihan 1: untuk menyiapkan kondisi secara fisiologis maupun psikologis agar dapat melaksanakan latihan gerakan senam dengan baik dan benar

III. METODE PENELITIAN

INDERA PENCIUMAN. a. Concha superior b. Concha medialis c. Concha inferior d. Septum nasi (sekat hidung)

MATERI DAN METODE PENELITIAN

Sistem Pencernaan Manusia

TUTORIAL 2 SISTEM TUBUH 2. Sistem Respirasi Manusia

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan empat ulangan.hewan

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.2

Peta Konsep. Kata Kunci. respirasi udara pernapasan pernapasan dada udara cadangan pernapasan perut udara residu. 68 IPA SMP/MTs Kelas VIII.

Materi 7 Pencernaan II

ANATOMI DAN FISIOLOGI

LANGKAH-LANGKAH PERAWATAN KULIT WAJAH

IIMU PENGETAHUAN ALAM KELAS V SD

BAB 1 ALAT PERNAPASAN MANUSIA DAN BEBERAPA HEWAN. Kamu dapat mengidentifikasi fungsi organ pernapasan manusia dan beberapa hewan

Lampiran 1 Prosedur Pembuatan Preparat Histologi

MAKALAH SISTEM RESPIRASI PADA IKAN

III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Induk 3.3 Metode Penelitian

Bab. Peta Konsep. Gambar 3.1 Orang sedang makan. Mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. terdiri dari. Saluran Pencernaan

I. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan April sampai dengan Mei 2015 di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Disusun untuk Praktik Pengalaman Lapangan di SDN Percobaan 2

LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

7.4 Alat-Alat Optik. A. Mata. Latihan 7.3

BAB IV METODE PENELITIAN. Forensik dan Medikolegal, Thanatologi forensik, dan Sitologi forensik.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

Nomer Station 1 Judul Station Perawatan Jenazah di RS Waktu yang

CREATIVE THINKING. MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra

LAPORAN PRAKTIKUM HISTOTEKNIK DASAR

PROSES PEMANFAATAN PAKAN PADA TUBUH IKAN

SURAT IJIN PENELITIAN. NIP : Pangkat/Gol. Ruang : Pembina, IV/a

VISUM ET REPERTUM No : 15/VRJ/06/2016

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 1. PENGAMATAN OBJEKLatihan Soal 1.3

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIALatihan Soal 11.4

III. BAHAN DAN METODE. Laboratorium Produksi Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Lampung

Transkripsi:

Materi 6 Pencernaan I Aktivitas Rambut Getar Tujuan Mengamati aktivitas rambut getar mulut dan tenggorokan pada katak Dasar teori Rambut getar (silia) berperan dalam transportasi bahan makanan di saluran pencernaan. Aktivitas rambut getar terbatas hanya pada medium yang basah sehinga hanya ditemukan pada permukaan yang terendam atau pada permukaan yang dilapisi selaput basah. Pada katak, aktivitas rambut getar pada epitel rongga mulut bergerak dari arah mulut ke anus, sambil menyapu bersih segara kotoran (debris) yang ada di sepanjang saluran pencernaan. Hal tersebut menyerupai aktivitas rambut getar yang terdapat pada sistem respirasi mamalia. Gerakan rambut getar berbeda-beda jenisnya. Pada katak, rambut getar di rongga mulut dan kerongkongan (faring) bergerak seperti bandul lonceng (pendulum), yaitu bergerak bolak-balik, melentur hanya pada dasarnya. Dalam keadaan normal, rambut getar biasanya diam saja dan akan mulai bergerak apabila diberi rangsangan, seperti misalnya peletakan partikel asing dan baru akan berhenti bergerak setelah partikel-partikel tersebut telah tersapu habis oleh gerakan rambut getar. Bahan dan alat - Katak, sonde penusuk otak, alat-alat diseksi - Butir-butir gabus, stopwatch, kaca obyek, dan kaca penutup - Larutan Ringer/ NaCl fisiologis (0.65%) 1

- Droppinet, papan fiksasi katak, jarum-jarum pentul - Air 5 o C, 15 o C, 25 o C, 35 o C, 45 o C, dan 55 o C - Mikroskop Tata kerja 1. Pengamatan Gerakan Rambut Getar Katak dimatikan dengan sonde penusuk otak, lalu dengan gunting seluruh rahang bawah dibuang. Dinding perut lalu dibuka sehingga seluruh organ visceral terlihat. Jepit lambung dengan pinset lalu diangkat. Dengan mempergunakan gunting atau skalpel, potonglah antara lehernya agar tengkorak terpisah dari punggungnya tanpa mengganggu hubungan (pertautan) antara esofagus dan lambung dengan kepala (Gambar 1). Gambar 1. Pemisahan/ pemotongan kepala dari punggung katak Lambung dipisahkan dari duodenum. Kepala katak lalu difiksasi pada papan. Bukalah esofagus dan lambung, kemudian difiksasi juga pada papan (Gambar 2). Ambil sebutir gabus yang dibasahi NaCl fisiologis dan letakkan pada langit-langit rahang atas katak di titik A (Gambar 3) dan catatlah waktunya. Amati arah gerakan butir gabus tersebut mulai dari awal (titik A) sampai tiba di dekat esofagus (titik B), dan catat lagi waktunya. Ukurlah jarak AB dan tentukan waktu yang dibutuhkan oleh butir gabus tersebut untuk bergerak dari A ke B. Hitunglah kecepatan gerak butir gabus tersebut. Ulangi lagi dengan butir gabus yang diletakkan di titik 2

C (gerakan CD) dan titik E (gerakan EF). Ulangi lagi gerakan AB, CD, dan EF dengan memiringkan papan katak ke kiri, kemudian ke kanan. Perhatikan apakah kemiringan papan katak dapat mempengaruhi arah gerakan dari butir gabus. Gambar 2. Kepala (rahang atas), esofagus dan lambung katak uang difiksasi pada papan Gambar 3. Bagian dalam dari rahang atas katak 2. Pengaruh suhu pada Gerakan Rambut Getar Preparat didinginkan dengan cara direndam pada larutan Ringer dingin selama 5 menit sampai suhunya menjadi 2 5 o C. Keluarkan preparat dari larutan Ringer dingin tadi dan secara cepat letakkan butir gabus pada titik A (Gambar 3). Hitunglah kecepatan gabus bergerak (mm/menit) dari A ke B. Kembalikan preparat ke dalam larutan Ringer selama 2 menit lalu hitung kecepatan gabus bergerak (mm/menit) dari A ke B. Ulangi lagi pada suhu 25 o C, 35 o C, 45 o C, dan 55 o C. 3

3. Gerakan rambut getar di bawah mikroskop Lepaskan selaput lendir rahang atas katak, lalu letakkan selaput lendir (rambut getarnya di bagian bawah) di atas kaca obyek yang telah dibasahi larutan NaCl fisiologis/ Ringer dan tutuplah dengan kaca penutup. Amatilah gerakan-gerakan rambut getar tersebut di bawah mikroskop dengan obyektif 10x dan 40x. 4

Materi: Pencernaan I Kelompok: Dosen: Asisten: Laporan Praktikum Tanggal: Hasil Percobaan: Gerakan Rambut Getar No Perlakuan Kecepatan Gerak Rambut getar (mm/menit) Tengah (AB) Kiri (CD) Kanan (EF) 1 Posisi datar 2 Posisi ke kiri 3 Posisi ke kanan 4 Suhu 5 o C (5 menit) 5 Suhu 2 o C (2 menit) 6 Suhu 15 o C 7 Suhu 25 o C 8 Suhu 35 o C 9 Suhu 45 o C 10 Suhu 55 o C Gambar gerakan rambut getar: Pertanyaan: 1. Di bagian-bagian badan mana terdapat rambut getar? 2. Fungsi apakah yang dimilikinya di masing-masing tempat tersebut? 3. Lukiskan sifat khas gerakan rambut getar? 5

Pembahasan: 6

7

Kesimpulan: Daftar Pustaka: 8