ANALISIS SISTEM PERAWATAN LIFT GEDUNG MOCH. ICHSAN BALAI KOTA SEMARANG

dokumen-dokumen yang mirip
PERHITUNGAN BEBAN SIRKULASI VERTIKAL (LIFT)

Perencanaan Lift Hotel Bertingkat Tiga Puluh Berdasarkan SNI Nomor:

ANALISIS KEBUTUHAN ELEVATOR PADA GEDUNG GRHA WIDYA MARANATHA

TUGAS BESAR PERANCANGAN SISTEM MEKANIK

ANALISA KEBUTUHAN DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN ELEVATOR PADA GEDUNG PERUM PERHUTANI UNIT I JAWA TENGAH

OPTIMASI PERHITUNGAN ULANG KEBUTUHAN LIFT PENUMPANG TYPE IRIS1-NV PA 20 (1350) CO105 PADA GEDUNG APARTEMEN 17 LANTAI

ANALISIS KEBUTUHAN LAHAN PARKIR PADA KANTOR BADAN PERTANAHAN NASIONAL KOTA BALIKPAPAN

ANALISIS KONSUMSI ENERGI PADA PENGGUNAAN PENDINGIN UDARA KAMAR DI PATRA JASA CONVENTION HOTEL SEMARANG

ANALISIS KEANDALAN KOMPONEN KRITIS LIFT NPX UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN YANG OPTIMUM

EVALUASI TINGKAT PELAYANAN DI HALTE ELANG TRANS METRO BANDUNG (TMB) ABSTRAK

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

EFEKTIVITAS PERPARKIRAN DI GEDUNG LOGIN MEGASTORE JL ABC BANDUNG ABSTRAK

PENGUJIAN MODEL HUBUNGAN PENGGUNAAN RUANG PARKIR SEPEDA DENGAN PENGGUNAAN WAKTU MAHASISWA DI KAMPUS UNS

STUDI KARAKTERISTIK LAHAN PARKIR DI RUMAH SAKIT MITRA KELUARGA CIBUBUR

ANALISIS KINERJA GATE PADA TERMINAL KEBERANGKATAN DOMESTIK DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL SULTAN HASANUDDIN

PERENCANAAN FASILITAS PARKIR DI LUAR BADAN JALAN (OFF STREET PARKING) PASAR TANJUNG KABUPATEN JEMBER

PEMILIHAN SPESIFIKASI TEKNIS PASSENGER LIFT UNTUK RUMAH SAKIT

BAB IV ANALISA DAN HASIL

PENGENDALIAN ELEVATOR MENGGUNAKAN MICROCONTROLLER ATMega16 ABSTRAK

ANALISIS KINERJA FINANSIAL ANGKUTAN UMUM ( BUS DAMRI ) PADA RUTE DIPATIUKUR-JATINANGOR, DIPATIUKUR- LEUWIPANJANG DAN LEDENG- LEUWIPANJANG

ANALISIS KELAYAKAN ELEVATOR STUDI KASUS HOTEL GRAND TJOKRO DAN MATARAM CITY YOGYAKARTA

Satrio Agung Wibowo, Harimurti, Achfas Zacoeb

BAB III METODE PERHITUNGAN

Program pemeliharaan. Proses pemeliharaan. Staf pemeliharaan. Catatan hasil pemeliharaan

ANALISIS KELAYAKAN TERMINAL PENUMPANG 1A BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO HATTA

ABSTRACT. Keywords: Operational Audit, Intern Control, Purchasing.

KAJIAN PEMODELAN TARIKAN PERGERAKAN KE GEDUNG PERKANTORAN ( Studi Kasus Kota Surakarta )

EVALUASI KECEPATAN TRANSAKSI DI GERBANG TOL PASTEUR BANDUNG

INTENSITAS KONSUMSI ENERGI DI UNIVERSITAS IBA. Bahrul Ilmi 1*, Reny Afriany 2. Corresponding author:

EVALUASI KINERJA OPERASI BUS KOBUTRI JURUSAN KPAD-ANTAPANI ABSTRAK

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM. bawah. Perubahan arah atas dan arah bawah tersebut diatur berdasarkan permintaan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Model System Antrian di halte bus transjakarta koridor 1 Blok M - Kota

PREDIKSI KEBUTUHAN TEMPAT TIDUR TAHUN BERDASARKAN TREND BOR TAHUN DI RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO PROVINSI JAWA TENGAH.

EVALUASI SISTEM PELAYANAN TRANSIT ANTAR KORIDOR BUS RAPID TRANSIT TRANS SEMARANG

4.1 Luas Lantai kotor (Gross)

Evaluasi dan Perencanaan Posisi Parkir Pesawat pada Apron Bandara Husein Sastranegara Bandung

Realisasi Plant Elevator Miniatur

ANALISIS KEBUTUHAN RUANG PARKIR TERINTEGRASI UNTUK FIB, FH, DAN FISIP UNDIP KAMPUS TEMBALANG

Jurnal Ilmiah Teknik Sipil No. 1, Vol. 1, Maret 2014

ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS TENAGA KERJA INSTALASI PEMELIHARAAN FASILITAS NON MEDIS RSUD Dr. MOEWARDI, SURAKARTA

SISTEM KENDALI LIFT 3 LANTAI MENGGUNAKAN PLC TWIDO

KINERJA LAYANAN BIS KOTA DI KOTA SURABAYA

Optimalisasi Pekerjaan Pemindahan Tanah Pada Proyek Embung Begawan Kota Tarakan Dengan Model Antrian

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesatnya pembangunan yang berwawasan nasional maka prasarana

EFISIENSI JUMLAH ARMADA BUS PATAS AC ANTAR BEBERAPA PERUSAHAAN BERDASARKAN METODE PERTUKARAN TRAYEK DI DKI JAKARTA TESIS

ANALISA DAMPAK PEMBANGUNAN HOTEL IBIS MANADO TERHADAP LALU LINTAS DI JALAN PIERE TENDEAN MANADO

TESIS ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN JALAN TOL BENOA-BANDARA-NUSA DUA A.A. ASTRI DEWI

Teknika; Vol: 2, No: 4, September 2012 ISSN:

ANALISIS KAPASITAS RUANG PARKIR MOBIL PENUMPANG OFF STREET FIK DAN FT UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

STUDI PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG KAMPUS Studi Kasus: Gedung Graha Widya Maranatha

PERHITUNGAN DAYA TAMPUNG KAWASAN PARKIR BANK SUMSEL BABEL JAKABARING DI KOTA PALEMBANG

ANALISIS TARIKAN PERJALANAN MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini

BAB 3 METODE PENELITIAN

Jenis transportasi vertikal. 1. elevator/lift 2. Gondola 3. Dumb waiters

ANALISIS ANTRIAN DENGAN MODEL SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE SERVICE PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) I GUSTI NGURAHRAI PALU

PERBANDINGAN PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA LANJUTAN PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126; Telp

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA AKADEMIS AMIK ASM LAKSI 31

PENERAPAN METODE ANTRIAN UNTUK MENGANTISIPASI TERJADINYA KEPADATAN JUMLAH ANTRIAN DI STASIUN BANYUWANGI BARU

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya gedung-gedung tinggi yang dibangun pada zaman. sekarang, menyebabkan transportasi vertikal di antara lantai gedung-gedung

Disusun Oleh: Rahmad Afandi M

PENELITIAN KUANTITAS DAN KUALITAS AIR LIMBAH PADA DUA PUSAT PERTOKOAN DI KOTA SURABAYA

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 2 No 1 - Januari 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dunia yang semakin berhubungan, juga saling terkait satu sama lain dalam

ANALISIS MODEL BANGKITAN PARKIR UNTUK TATA GUNA LAHAN BANK KAWASAN CBD (CENTRAL BUSINESS DISTRICT) SRAGEN KOTA

Evaluasi Kondisi dan Pemanfaatan Trotoar Pada Jalan Ir. H. Juanda-Bandung

ANALISIS KARAKTERISTIK VOLUME LALU DI JALAN TOL SEMARANG

PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN MAHASISWA DENGAN SEPEDA MOTOR

Kajian Kapasitas Jalan dan Derajat Kejenuhan Lalu-Lintas di Jalan Ahmad Yani Surabaya

Mengendalikan Pintu Otomatis Menggunakan PLC Siemens LOGO 230 RC

ABSTRAK. i Universitras Kristen Maranatha

PENJADWALAN WAKTU BEBAN KERJA DENGAN METODE ALGORITMA ACTIVE SCHEDULE DAN HEURISTIC SCHEDULE UNTUK EFISIENSI DAYA LISTRIK

Perancangan Sistem Komunikasi Training Center X

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGUJIAN DIRECT EVAPORATIVE COOLING POSISI VERTIKAL DENGAN ALIRAN SEARAH

Mirna Lusiani

KECEPATAN BUS TRANS METRO BANDUNG KORIDOR ELANG - CIBIRU ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan konstruksi telah dikenal sejak lama dan terus berkembang.

BAB VI PERAWATAN DI INDUSTRI

Sistem Informasi Akademik berbasis Client Server pada SMP Negeri 2 Delanggu Klaten Dwi Agung Nugroho Sulistyo, Didik Nugroho, Sri Siswanti

ANALISA BEBAN KERJA DAN JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN

SKRIPSI JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user

REALISASI SISTEM PENGONTROLAN DAN MONITORING MINIATUR LIFT BERBASIS PC (PERSONAL COMPUTER) Disusun Oleh : PANDAPOTAN MAHARADJA

KOORDINASI PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS. (Studi Kasus : Ruas Jalan Gajah Mada Surapati Hayam Wuruk di Kodya Denpasar) TESIS

EVALUASI BEBAN KERJA DI BAGIAN PRODUKSI DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS ( WLA ) DI CV. MOGA JAYA ABADI - SIDOARJO

Efisiensi Sistem Tunjangan Kesehatan Karyawan PT X

TUGAS AKHIR ANALISIS PERCEPATAN PELAKSANAAN PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG

ANALISIS PENERIMAAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN (BPHTB) DIBEBERAPA KOTA DI PROVINSI SULAWESI UTARA (Studi Pada Tahun )

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PERENCANAAN DAN PENJADWALAN DISTRIBUSI DENGAN METODE DISTRIBUTION REQUIREMENT PLANNING DI CV. FAJAR TEKNIK SEJAHTERA, SIDOARJO

IMPLEMENTASI DAN PERBANDINGAN ALGORITMA PROGRAM EVALUATION AND REVIEW TECHNIQUE (PERT) DAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) DALAM BIDANG TRANSPORTASI

ABSTRACT. Keywords: operational audit, effectiveness, internal control, purchase. vii. Universitas Kristen Maranatha

Tersedia online di: Jurnal Teknik Lingkungan, Vol 4, No 4 (2015)

Rencana Pembelajaran

Edisi Maret 2016, Vol. 4, No. 1, Hal:33-42 (ISSN: )

ABSTRAK. Kata Kunci: antrian, layanan, model antrian. vi Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS SARANA ANGKUTAN UMUM BUS DAMRI DI KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. penarik (attractive) dan kawasan bangkitan (generation) yang meningkatkan tuntutan lalu lintas (

Transkripsi:

ANALISIS SISTEM PERAWATAN LIFT GEDUNG MOCH. ICHSAN BALAI KOTA SEMARANG Refinda Rahmadhani 1), Pulung Septian Yahya 1) Nugroho Hartono 2), dan Supriyo 2) 1) Mahasiswa Program Studi Teknik Perawatan dan Perbaikan Gedung Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Semarang 2) Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Semarang Jalan Prof. H. Sudarto, SH Tembalang Semarang, 50275 Telp. (024)7473417 E-mail: pulungseptianyahya@gmail.com, rahmadhanifinda@gmail.com Abstract The elevator is a vertical transport equipment that is used as a tool to facilitate the activities both human and goods to lead up particular floor in buildings. Moch. Ichsan building is one-storey building in Semarang that use elevator as transportation vertical lift. It needs effective and efficient elevator planning in order to operate the lift optimally. This should be very influential the building occupants comfort as lift users. One of the consequences of lack maturation of the lift planning is the queque during rush hours. As a result it is required some analysis of the existing elevator in Moch.Ichsan building. Elevator efficiency can be analyzed by calculated elevator needs that has a dependency on several variables such as speed lift, lift capacity, lift waiting time, number of buildings' residents, and how large the building is. While lift effectiveness could be obtained from schedulling preparation and budget needs involved in any preventive maintenance lift. Research methodology used in this study are interview, observation, secondary data collection, and data processing. From the results of data processing can be concluded that the efficiency and effectiveness of the elevator by 75% lift need are 4 units while the lift provided only 3 unit. The result also showed some schedule preventive maintenance and preventive maintenanceon lift budget in one year period. Kata kunci : lift, efficiency, effectiveness, scheduling, preventive maintenance PENDAHULUAN Lift adalah alat transportasi vertikal yang digunakan sebagai alat bantu untuk mempermudah aktifitas didalam gedung-gedung bertingkat. Keberadaan lift sebagai pengganti dari tangga dalam mencapai tiap-tiap lantai pada bangunan bertingkat. Dalam pengoperasian lift dibutuhkan suatu perencanaan agar pada saat pengoperasiannya lift dapat bekerja secara efisien. Penetuan jumlah lift akan menentukan tingkat efisiensi lift yang dapat dilihat dari anggaran yang dibutuhkan dalam preventive maintenance lift. Penelitian dilakukan di Gedung Moch. Ichsan Balai Kota Semarang yang digunakan sebagai pusat pelayanan publik di Kota Semarang. Gedung tersebut memiliki tiga unit lift yang dioperasikan setiap harinya. Untuk itu, penulis melakukan analisa untuk mengetahui efektifitas

penggunaan lift pada gedung Moch. Ichsan Balai Kota Semarang. Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rasi dan Setiawan (2006) melakukan analisa penjadwalan preventive maintenance pada salah satu komponen lift yaitu PCB. Sedangkan penelitian ini yang dilakukan penulis akan menghasilkan penjadwalan preventive maintenance pada lift serta perhitungan kebutuhan lift bangunan gedung bertingkat. Pada Penelitian ini menganalisis efisiensi dan efektifitas penggunaan lift di gedung Moch. Ichsan Setda Kota Semarang di lihat dari jumlah lift yang dibutuhkan, waktu tunggu dan beban puncak lift yang dibutuhkan serta penyusunan penjadwalan perawatan lift di Gedung Moch. Ichsan. Studi literatur dilakukan dengan mencari dan mengumpulkan berbagai informasi berupa referensi yang berkaitan dengan penelitian baik berupa jurnal maupun data data yang berhubungan dengan alat transportasi vertikal. Dalam penelitian ini dibutuhkan perhitungan untuk mengetahui jumlah kebutuhan lift yang diperlukan. Perhitungan kebutuhan lift berkaitan dengan beberapa variabel yang secara konsisten mengacu pada kriteria rancangan kualitas bangunan (Gambar 2). Mulai Perhitun Hitung Populasi Gedung Hitung Beban Puncak Hitung Round Trip Time Selesai Kebutuhan Jumlah Lift Waktu Tunggu Gambar 2. Flowchart Perhitungan Jumlah Lift Kriteria-kriteria yang digunakan dalam perancangan kebutuhan lift adalah sebagai berikut: 1. Jumlah Populasi Penghuni Gedung Jumlah populasi penghuni gedung didapatkan melalui rumus sebagai berikut : 82 Wahana TEKNIK SIPIL Vol. 19 No. 2 Desember 2014 81-87

Data-data teknis penaksiran jumlah penghuni gedung dalam perhitungan luas netto per orang untuk jenis gedung perkantoran adalah sebesar 4 m2/ orang. (Poerbo, 1992) 2. Beban Puncak Lift/ Peak Load Beban puncak lift didapatkan melalui rumus sebagai berikut: Persentasi empiris terhadap jumlah penghuni gedung untuk gedung perkantoran adalah sebesar 4%. (Poerbo, 1992) 3. Waktu Perjalanan Bolak-Balik/ Round Trip Time Waktu Perjalanan Bolak-Balik/ Round Trip Time didapatkan melalui rumus sebagai berikut: Dimana: T = Waktu perjalanan bolak-balik lift (detik) h = jarak antar lantai (m) s = Kecepatan rata-rata lift (m/detik) n = Jumlah lantai m = daya angkut/ kapasitas lift (orang) 4. Kebutuhan Jumlah Lift Kebutuhan Jumlah Lift didapatkan melalui rumus sebagai berikut: Dimana: N = Jumlah lift yang dibutuhkan pada 1 zona A = Luas lantai kotor per tingkat P = Persentasi jumlah penghuni gedung yang diperhitungkan sebagai beban puncak lift T = Waktu perjalanan bolak balik lift m = Kapasitas lift a = Luas lantai netto per orang n = Jumlah lantai dalam 1 zona METODE PENELITIAN Dalam tahap ini yang dilakukan yaitu dengan melakukan tinjauan lapangan dan wawancara untuk mengetahui permasalahan yang terjadi serta mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan permasalahan. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang diambil yaitu berada di Gedung Moch. Ichsan Balai Kota Semarang yang beralamatkan di Jalan Pemuda No. 148 Semarang (lihat gambar 1). Tinjauan lapangan dilakukan dengan mengamati kondisi lift yang beroperasi di Gedung Moch. Ichsan Semarang. Selain itu dilakukan wawancara oleh pihak manajemen pemeliharaan dan perawatan gedung dan teknisi yang menangani lift di Gedug Moch. Ichsan Kota Semarang. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang didapatkan dari observasi yaitu : 1. Beban puncak lift (peak load): Data uji petik didapat berdasarkan hasil observasi dengan menggunakan metode pengambilan sampel pada pengguna lift yang keluar-masuk lift selama 5 menit. Dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti didapatkan beban puncak (peak load) 110 Analisis Sistem Perawatan Lift Gedung... (Refinda Rahmadhani, dkk) 83

orang, dengan rincian lift beroperasi naik turun sebanyak 10 kali yang mengangkut 11 orang per lift. 2. Waktu tunggu lift (waiting interval): Waktu tunggu (waiting interval) merupakan waktu maksimum yang diukur dalam detik, antara pemanggilan lift (ditekannya tombol lift) di lobby utama lantai dasar pada beban puncak dan datangnya lift (terbukanya pintu lift) yaitu selama 90 detik. 3. Kecepatan lift : 2 m/s Gambar 1. Lokasi Penelitian Gedung Balai Kota Semarang Analisa Data 1. Analisa Permasalahan Pada Sistem Transportasi Vertikal. Dalam tahap ini dilakukan identifikasi permasalah yang terjadi pada lift. Antara lain waktu tunggu, kecepatan, kapasitas, beban puncak, dan waktu perjalanan bolak balik lift. Dan mengidentifikasi permasalahan pada jadwal preventive maintenance pada lift. 2. Perancangan Kebutuhan Lift. Dalam tahap ini dilakukan perhitungan menggunakan variabel terkait sehingga memenuhi kriteria pelayanan lift. 3. Penjadwalan Perawatan Lift. Dalam tahap ini dilakukan penyusunan jadwal preventive maintenance melalui identifikasi permasalahan pada jadwal preventive maintenance lift di Gedung Moch. Ichsan. 4. Pembahasan dan Diskusi Hasil Penelitian. Pada tahap ini peneliti mengabstraksikan hasil uji hipotesis, membahas hasil penelitian tersebut serta mengkonsultasikannya dengan 84 Wahana TEKNIK SIPIL Vol. 19 No. 2 Desember 2014 81-87

Beban Puncak (orang) hasil penelitian sebelumnya (bila memungkinkan). HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian a. Beban puncak lift (peak load) Berdasarkan perhitungan persentase empiris yang digunakan untuk jenis bangunan kantor yaitu 4 %, sehingga didapat beban puncak lift pada Gedung Moch. Ichsan sebanyak 145 orang dengan jumlah penghuni 3.611 orang. Pada observasi yang dilakukan didapatkan beban puncak (peak load) sebanyak 110 orang dengan rincian lift beroperasi naik turun sebanyak 10 kali dengan mengangkut 11 orang per lift. Penulis membandingkan data yang diambil pada hari Senin 9 Maret 2015 sampai dengan hari Jum at 13 Maret 2015 (Gambar 3). b. Waktu Tunggu/ Waiting time Berdasarkan kriteria waktu tunggu yang dibutuhkan untuk bangunan kantor adalah selama 25-45 detik. Waktu tunggu yang didapatkan dari hasil observasi pada hari Senin 9 Maret 2015 sampai dengan hari Jum at 13 Maret (Gambar 4). c. Kebutuhan Jumlah Lift Dari hasil perhitungan dibutuhkan 4 lift untuk melayani 8 lantai dengan kapasitas populasi yang ada di gedung Moch. Ichsan Semarang. Perhitungan berdasarkan variabel - variabel yang telah ada untuk merancang kebutuhan lift yang dibutuhkan. Selain itu perhitungan berdasakan kapasitas lift yang dibutuhkan pada saat beban puncak penggunaan lift dalam rentang 5 menit. Hal ini umum terjadi pada saat jam jam sibuk, yaitu jam masuk kantor, jam makan siang dan jam pulang kantor. Berdasarkan perhitungan di awal, populasi puncak yang ada digedung Moch. Ichsan adalah 145 orang. Dari hasil observasi didapatkan waktu tunggu dari lift yaitu selama 90 detik. y = 0.8x + 106.53 R² = 0.1043 seni n sela sa Waktu (menit) Gambar 3. Grafik Beban Puncak Lift Analisis Sistem Perawatan Lift Gedung... (Refinda Rahmadhani, dkk) 85

Waktu Tunggu (detik) Waktu Ideal senin selasa rabu kamis jumat Pemanggilan Ke- Gambar 4. Grafik Waktu Tunggu Lift Pembahasan Berdasarkan hasil perhitungan yang mengacu pada rancangan kualitas bangunan dengan variabel-variabel yang ditentukan oleh peneliti diketahui bahwa kebutuhan lift berjumlah 4 lift dengan kapasitas daya angkut sebanyak 15 orang. Namun dalam pelaksanaan yang ada di Gedung Moch. Ichsan Lift yang beroperasi sebanyak 3 buah dengan kapasitas daya angkut sebanyak 15 orang. Dari hasil tersebut maka dapat diketahui bahwa terjadi ketidaksesuaian antara perancangan kebutuhan lift dengan keadaan sebenarnya. Selain jumlah lift kriteria yang digunakan sebagai mengukur kualitas kinerja lift adalah beban puncak lift (peak load) dan waktu tunggu (waiting time), dari hasil perhitungan beban puncak lift diketahui dapat mengangkut 145 orang dalam waktu 5 menit pada jam-jam sibuk (rush hours). Namun dari hasil observasi yang telah dilakukan peneliti didapatkan lift hanya mampu mengangkut 110 orang dalam waktu 5 menit pada jam-jam sibuk (rush hours) sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa lift yang beroperasi kualitas kinerja liftnya tidak sesuai dengan hasil perhitungan yang telah didapatkan. Untuk waktu tunggu (waiting time) pada bangunan perkantoran perkiraan batas waktu tunggu ideal yaitu 25-45 detik, sedangkan waktu tunggu yang dibutuhkan pada lift di gedung Moch. Ichsan adalah selama 90 detik. Hal ini kembali membuktikan bahwa terjadi ketidaksesuaian antara kondisi lift yang beroperasi dengan standar kualitas kinerja lift. Dari perolehan hasil perhitungan didapat kebutuhan lift seharusnya sebanyak 4 unit lift berbanding jumlah lift yang beroperasi di Gedung Moch. Ichsan kota Semarang adalah sebanyak 3 unit lift. Sehingga didapat efisiensi dan efektifitas lift yang ada di Gedung Moch. Ichsan Kota Semarang adalah sebesar 75 %. Perawatan dilakukan 86 Wahana TEKNIK SIPIL Vol. 19 No. 2 Desember 2014 81-87

untuk menjaga kualitas dari kerja lift agar dapat bekerja secara optimal. Jadwal perawatan/ schedule bertujuan untuk mengurangi kerusakan dan menjaga umur dari lift itu sendiri. Schedule digunakan sebagai panduan bagi para personile engineer pada bagian pemeliharaan gedung dalam mengelola pemeliharaan lift yang dilakukan dalam rentang waktu tertentu. Sistem perawatan rutin pada lift terjadwal seminggu dan dua minggu sekali dalam periodisasi 1 tahun. KESIMPULAN Berdasarkan pengolahan serta perhitungan data diperoleh hasil bahwa lift yang digunakan sebagai sarana transportasi vertikal di Gedung Moch. Ichsan Kota Semarang telah terjadi ketidaksesuaian antara kebutuhan dengan keadaan sebenarnya. Diketahui hasil perhitungan kebutuhan lift sebanyak 4 unit dengan kapasitas angkut 15 orang, sedangkan lift yang tersedia saat ini adalah sebanyak 3 unit. Sehingga didapat efisiensi dan efektifitas lift sebesar 75%. Dari hasil observasi didapatkan waktu tunggu selama 90 detik dan beban puncak sebanyak 110 orang dalam kurun waktu 5 menit. Sedangkan dari hasil pengolahan data dibutuhkan waktu tunggu ideal 25-45 detik dan beban puncak sebanyak 145 orang. Sehingga dapat disimpulkan waktu tunggu dan beban puncak lift pada Gedung Moch. Ichsan Semarang tidak sesuai kriteria seharusnya. Sistem perawatan rutin pada lift terjadwal seminggu dan dua minggu sekali dalam periodisasi 1 tahun. Perawatan berkala sangat diperlukan untuk menjamin optimalisasi pengoperasian lift. UCAPAN TERIMA KASIH Tulisan ini merupakan sebagian dari laporan Tugas Akhir penulis di Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Semarang. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian penyusunan tulisan ini, terutama pihak Balai Kota Semarang selaku objek penelitian sehingga kendala - kendala yang dihadapi dapat diatasi. DAFTAR PUSTAKA Juwana, J., 2005, Panduan Sistem Bangunan Tinggi, Jakarta, Erlangga Poerbo, H., 1992, Utilitas Bangunan. Jakarta : Djambatan Sachbudi dan Andy, 2006, Analisis keandalan Komponen Kritis Lift NPX-36000 Untuk Menentukan Jadwal Perawatan Pencegahan Yang Optimum. Jurnal Teknik, Volume 7, No. 1 Hal 16-28, Jakarta Tangoro, D., 1999, Utilitas Bangunan, Jakarta, Universitas Indonesia Analisis Sistem Perawatan Lift Gedung... (Refinda Rahmadhani, dkk) 87