Implementasi Manajemen Trafik dan Bandwidth Internet dengan IPCop

dokumen-dokumen yang mirip
IMPLEMENTASI MANAJEMEN TRAFFIC DAN BANDWIDTH INTERNET DENGAN IPCOP

IMPLEMENTASI MANAJEMEN TRAFFIC DAN BANDWIDTH INTERNET DENGAN IPCOP

SIMULASI PEMANFAATAN IPCOP SEBAGAI PC ROUTER DALAM JARINGAN LOCAL (LAN) DI LABORATORIUM FE-UMI ABSTRAK

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec

BAB III METODE PENGEMBANGAN

Analisis Efektifitas Bandwidth Menggunakan Ipcop (Studi Kasus : Balai Besar Teknologi Energi)

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI QUALITY OF SERVICE (QOS) MENGGUNAKAN IPCOP DI SMK MUHAMMADIYAH IMOGIRI NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWIDTH JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) MENGUNAKAN METODE QUEUE TREE PADA PT. TUMBUH SELARAS ALAM

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

Cara Setting MikroTik sebagai Gateway dan Bandwidth Management

IMPLEMENTASI PENGATURAN DAN PRIORITAS BANDWIDTH DENGAN HIERARCHICAL TOKEN BUCKET BERBASISKAN GUI PADA LINUX SERVER CLEAROS

TUGAS AKHIR. Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan Bandung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan bisnis di Indonesia secara khusus dan di dunia secara umum

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan, bahkan di bidang bisnis sekalipun. Dimana banyak perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III IMPLEMENTASI DAN PERFORMANSI

BAB IV PEMBAHASAN /24 dan lainnya bisa berkoneksi dengan internet / ISP.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pembuatan Jaringan Internet Wireless Pada Kawasan Rt.07/Rw.04 Kel.kalibata Menggunakan Gateway Server ClearOS. Ahmad Thantowi

ANALISA KINERJA IMPLEMENTASI WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM PADA PERANGKAT ACCESS POINT G MENGGUNAKAN OPENWRT

Kecepatan akses internet sama dengan kecepatan transfer data Kecepatan transfer data adalah jumlah data dalam bit yang melewati suatu media tertentu

Perancangan Jaringan LAN dan WLAN Berbasis Mikrotik Pada Sekolah Menengah Kejuruan

Gambar.3.2. Desain Topologi PLC Satu Terminal

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

IMPLEMENTASI NETWORK ACCESS PROTECTION PADA JARINGAN WIRELESS ABSTRAK

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Choirul Amri. I. Pendahuluan.

SIMULASI APLIKASI MIKROTIK ROUTER DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Mengenal Mikrotik Router

CARA MENJALANKAN PROGRAM

NAMA : SUSILO KELAS : 22 NIM : TANGGAL : 10 JUNI 2015

BAB 1. PENDAHULUAN Latar Belakang

Sistem Manajemen Bandwidth dengan Prioritas Alamat IP Client

Edi Sumarno Pembimbing 1: Jatmiko,Ir, MT. Pembimbing 2: Irma Yuliana,ST,MM.

A I S Y A T U L K A R I M A

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Implementasi Sistem Manajemen Bandwidth Di CV TRI POLA JAYA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISIS SISTEM

DAFTAR ISI 1.1 LATAR BELAKANG Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan dan Manfaat Metode Penelitian...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Perancangan dan Pembuatan Pemantauan Lalulintas Jaringan dan Manajer Bandwidth Berbasis Mikrotik RouterOS : Studi Kasus PT Arumindo Karya Utama

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Oleh karena infrastruktur VPN menggunakan infrastruktur telekomunikasi umum, maka dalam VPN harus menyediakan beberapa komponen, antara lain :

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PERBANDINGAN ROUTER LINUX DENGAN ROUTER MIKROTIK PADA JARINGAN WIRELESS MENGGUNAKAN METODE QOS PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya yang berhubungan dengan VPN. Dengan cara tersebut peneliti dapat

3. Salah satu tipe jaringan komputer yang umum dijumpai adalah. a. Star b. Bus c. WAN d. Wireless e. Client-server

3. Salah satu tipe jaringan komputer yang umum dijumpai adalah... A. Star B. Bus C. WAN D. Wireless E. Client-server

LOAD BALANCING. - Load Balancing Menggunakan RB750 Mikrotik configurasi By Shop.Pingintau.com - Port RB750 dari kiri ke kanan ada 5 buah port :

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi. Gambar 3.1 Kerangka Metodologi

PENGENDALIAN TRAFFIC INTERNET PADA JARINGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PASUNDAN

Konfigurasi Mikrotik Sebagai Router Gateway Internet

IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWIDTH INTERNET BERBASIS KUOTA DAN FILTERING DENGAN OS IPCOP

Xcode Intensif Training. Computer Networking. Advanced

PEMANFAATAN CAPTIVE PORTAL SEBAGAI AUTENTIKASI CLIENT UNTUK KEAMANAN JARINGAN DI LABORATORIUM TEKNIK INFORMATIKA UHAMKA

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi

1. Pendahuluan 2. Kajian Pustaka


Optimalisasi Load Balancing dan Manajemen Bandwidth pada Mikrotik Routerboard 715G (Studi Kasus di PT. Campus Data Media Semarang)

BAB I PENDAHULUAN. Di masa sekarang ini, internet sangat berperan besar. Internet digunakan

Akses Remote Database via Internet

hanya penggunakan IP saja yang berbeda. Berikut adalah cara menghubungkan station 2. Tentukan interface yang akan difungsikan sebagai station

STUDI KUALITAS VIDEO STREAMING MENGGUNAKAN PERANGKAT NSN FLEXYPACKET RADIO

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah studi

Cara Setting IP Address DHCP di

MANAGEMENT BANDWIDTH PADA DYNAMIC QUEUE MENGGUNAKAN METODE PER CONNECTION QUEUING

Membangun Router/Server Gateway Warung Internet Dengan IPCop

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu keperluan yang penting maka keberadaan koneksi jaringan menjadi sesuatu yang

DESAIN DAN IMPLEMENTASI PROTOTYPE MANAJEMENT BANDWIDTH PADA JARINGAN VPN MENGGUNAKAN SERVER MIKROTIK

Membangun Jaringan Wireless Local Area Network (WLAN)

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Optimalisasi Load Balancing dan Manajemen Bandwidth pada Mikrotik Routerboard 715G (Studi Kasus di PT. Campus Data Media Semarang)

.: BAB II :. Fokus : Desain Sistem Keamanan Jaringan. (pengamatan kontrol dan gambar sistem keamanan jaringan komputer)

Membuat Router dengan NAT pada Windows XP

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

KONFIGURASI JARINGAN/NETWORK PT. SYSTECCO

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. terjadi. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis proses bisnis yang sedang berjalan

3. apa yang anda ketahui tentang firewall? A. Pengertian Firewall

BAB 3 METODOLOGI Metode Penelitian

ANALISA JARINGAN DAN KEAMANAN KOMPUTER BERBASIS LAN PADA SEBUAH WARNET

BAB 1 PENDAHULUAN. layanan internet bahkan sudah mulai merambah ke daerah-daerah. Ini

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer

SILABUS JARINGAN KOMPUTER LANJUT

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK

fundamental management journal ISSN: (print) (online) Volume:2 No

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka

Gambar 3.1 Perancangan Sistem

Xcode Intensif Training. Computer Networking. Advanced

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS DAN SIMULASI SISTEM KEAMANAN JARINGAN DI INTERNET MENGGUNAKAN IPCOP PADA PT.INDO BAGUS SLAT

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL PRIVATE NETWORK DENGAN PROTOKOL PPTP PADA CISCO ROUTER 2901 (STUDI KASUS PRODI TEKNIK INFORMATIKA UNTAN)

Transkripsi:

Implementasi Manajemen Trafik dan Bandwidth Internet dengan IPCop Tengku Ahmad Riza Fakultas Elektro dan Komunikasi Institut Teknologi Telkom, Bandung tka@iittelkomac.id Yon Sigit Eryzebuan Jurusan Teknologi Informasi Politeknik Telkom, Bandung sgtsigit@email.com Umar Ali Ahmad Jurusan Teknologi Informasi Politeknik Telkom, Bandung uaa@tk.politekeniktelkom.ac.id Abstract As the number of Internet users and bandwidth that is available is limited and expensive. Needed a mechanism for setting the bandwidth. It is intended that all Internet users can make access to the Internet with limited bandwidh. One alternative is bandwidth setting using IPCop as traffic management tools and Internet bandwidth. With IPCop, administrators facilitated in doing bandwidth setting and monitoring of traffic and bandwidth usage internet through web media. By regulating the division of bandwidth as needed, is expected to optimize the use of this Internet bandwidth. In tests conducted on two major networks in the Polytechnic Telkom is a public network, and network staff. From the test results, proved that the IPCop successfully optimize and limit the bandwidth to the client. Evidenced by the obtained throughput sesuainya client with the throughput is set to IPCop. Keywords: bandwidth management, IPCop, traffic monitoring Abstrak Seiring banyaknya pengguna internet saat ini, sementara bandwidth yang tersedia terbatas dan mahal, maka diperlukan suatu mekanisme pengaturan bandwidth. Hal ini dimaksudkan agar semua pengguna internet bisa melakukan akses ke internet dengan bandwidth yang terbatas. Salah satu alternatif pengaturan bandwidth adalah penggunaan IPCop sebagai alat manajemen trafik dan bandwidth internet. Dengan IPCop, administrator dimudahkan dalam melakukan pengaturan bandwidth dan monitoring trafik dan penggunaan bandwidth internet melalui media web. Dengan mengatur pembagian bandwidth sesuai kebutuhan, diharapkan dapat mengoptimalkan penggunaan bandwidth internet yang sangat terbatas. Dalam pengujian dilakukan terhadap dua jaringan besar di Politeknik Telkom, Bandung yaitu jaringan publik dan jaringan staff. Dari hasil pengujian, terbukti bahwa IPCop berhasil mengoptimalkan dan membatasi bandwidth yang sampai pada client. Terbukti dengan sesuainya throughput yang didapat client dengan throughput yang diatur pada IPCop. Kata kunci: manajemen bandwidth, IPCop, traffik monitoring 1. Pendahuluan Semakin berkembangnya teknologi informasi sekarang ini, maka kebutuhan akan informasi semakin meningkat pula. Dimana setiap orang membutuhkan informasi dalam waktu yang cepat, singkat dan akurat. Karena itu dibutuhkan suatu IV-22 INKOM Vol. IV No. 1 Mei 2010

sarana yang dapat mendukung akan hal tersebut. Salah satunya adalah koneksi internet yang cepat dan stabil. Bandwidth internet mahal dan terbatas, sehingga suatu institusi harus dapat secara bijak menggunakan bandwidth yang tersedia dengan sebaik mungkin. Dengan bandwidth tersebut harus bisa melayani ratusan pengguna yang ingin menggunakan internet secara bersamaan. Jika tidak diatur, kemungkinan besar trafik dan bandwidth akan penuh ketika digunakan oleh beberapa pengguna saja, maka diperlukan suatu sistem manajemen trafik dan bandwidth, yaitu dengan menggunakan IPCop sebagai toolsnya. IPCop adalah suatu distribusi linux yang digunakan sebagai alat yang mempunyai tugas mengatur penggunaan akses internet. 2. Konsep Dasar 2.1 Bandwidth dan Trafik Istilah bandwidth dapat didefinisikan sebagai kapasitas atau daya tampung suatu kanal komunikasi untuk dapat dilewati trafik dalam satuan waktu tertentu. Pengalokasian bandwidth yang tepat dapat menjadi salah satu metode dalam memberikan jaminan kualitas suatu layanan jaringan (QoS = Quality Of Services). Sedangkan istilah trafik dapat didefinisikan sebagai banyaknya informasi yang melewati suatu kanal komunikasi. bits bandwidth (1) s 2.2 Thoughput Throughput adalah bandwidth aktual yang terukur pada suatu waktu menggunakan rute internet yang spesifik ketika sedang mendownload suatu file. Sayangnya, kadang sangat jauh dari bandwidth maksimum dari suatu media. Beberapa faktor yang menentukan bandwidth dan throughput adalah: Piranti jaringan Tipe data yang ditransfer Topologi jaringan Banyaknya pengguna jaringan Spesifikasi komputer client/user Spesifikasi komputer server Induksi listrik dan cuaca Dan alasan-alasan lain. 2.3 Quality of Services Quality of Service didefinisikan sebagai suatu pengukuran seberapa baik jaringan dan untuk mendefinisikan karakteristik dan sifat suatu layanan. Pada jaringan berbasis IP, QoS mengacu pada performansi dari paket-paket IP yang telah lewat melalui satu atau lebih jaringan. QoS didesain untuk membantu end user (klien) menjadi lebih produktif dengan memastikan bahwa user mendapatkan performansi yang handal dari aplikasi-aplikasi berbasis jaringan. QoS mengacu pada kemampuan jaringan untuk menyediakan layanan yang lebih baik pada trafik jaringan tertentu melalui teknologi yang berbeda-beda. QoS merupakan suatu tantangan yang besar dalam jaringan berbasis IP dan internet secara keseluruhan. Tujuan dari QoS adalah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan layanan yang berbeda, yang menggunakan infrastruktur yang sama. QoS menawarkan kemampuan untuk mendefinisikan atributatribut layanan yang disediakan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. 2.4 IPCop OS Router IPCop adalah suatu distribusi linux yang menyediakan fitur simple-to-manage firewall appliance berbasis perangkat keras PC. IPCop juga merupakan suatu stateful firewall dibuat berdasarkan pada Linux netfilter framework. 2.4.1 Fitur IPCop Stabil dan merupakan Linux based firewall yang sangat mudah dikonfigurasi Mudah untuk melakukan Administrasi lewat web akses IPCop dapat menggunakan DHCP IP address dari ISP yang kita gunakan Riza et. al.: Implementasi Manajemen Trafik dan Bandwidth Internet dengan IPCop IV-23

Dapat berfungsi sebagai DHCP server untuk memudahkan konfigurasi internal network Memiliki kemampuan sebagai caching DNS proxy, untuk membantu menambah kecepatan query Domain Name Memiliki web caching proxy, untuk menambah kecepatan akses web Sebagai intrusion detection system untuk mendeteksi serangan ke internal network. Kemampuan untuk memisahkan network. Fasilitas VPN yang digunakan untuk koneksi ke internal network dari eksternal network melalui internet secara aman. Memiliki traffic shaping untuk mengatur prioritas service seperti web browsing, FTP, telnet dan lain-lain sesuai keinginan Dibangun dengan ProPolice untuk mencegah serangan pada semua aplikasi Memiliki pilihan konfigurasi kernel yang mengizinkan kita memilih sesuai dengan keadaan yg kita inginkan 2.4.2 Konfigurasi IPCop Network interface IPCop terdefinisi atas empat macam yaitu RED, GREEN, BLUE dan ORANGE 1. RED Network Interface Network ini adalah interface atau untrusted network. Pada dasarnya yang dilengkapi IPCop adalah network GREEN, BLUE, dan ORANGE. 2. GREEN Network Interface Interface ini hanya terhubung ke komputer yang dilengkapi IPCop atau lebih dikenal dengan istilah local network. Trafik ke interface ini diarahkan lewat LAN card yang terpasang di IPCop firewall. 3. BLUE Network Interface. Interface ini adalah interface optional (digunakan jika dibutuhkan) yang dapat digunakan untuk koneksi perangkat wireless di network yang berbeda dari local network. Komputer dibawah interface ini tidak dapat terhubung dengan komputer yang berada di interface GREEN kecuali dikontrol menggunakan pinholes atau via koneksi VPN. Trafik ke interface ini juga diarahkan lewat LAN card yang terpasang di IPCop firewall. 4. ORANGE Network Interface. Interface ini juga merupakan interface optional yang digunakan untuk menempatkan server yang boleh diakses oleh network yang berbeda. Komputer dibawah interface ini tidak dapat terhubung dengan komputer yang berada di interface GREEN atau BLUE kecuali dikontrol menggunakan DMZ pinholes. Trafik ke interface ini juga diarahkan lewat LAN card yang terpasang di IPCop. Gambar 1 konfigurasi IP Cop 3. Metode Pengerjaan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 3.1 Perencanaan Jaringan Pada tahap ini akan dilakukan perancangan sistem manajemen jaringan dan pengkonfigurasian IPCop sebagai manajemen bandwidth dan alat pemantauan kondisi trafik dan bandwidth. Design yang akan dibuat meliputi pengaturan bandwidth, penentuan jenis pengguna dan besar bandwidth yang bisa didapat oleh client. Pada tahap ini juga akan dilakukan pengaturan IPCop untuk memudahkan dalam memantau kondisi trafik dan IV-24 INKOM Vol. IV No. 1 Mei 2010

penggunaan bandwidth di satu jaringan yang tersambung ke internet atau intranet. 3.2 Implementasi dan Pengujian Pada tahap ini akan dilakukan penerapan rancangan yang akan dibuat pada jaringan. Kemudian akan dilakukan pengujian dengan berdasarkan parameter yang akan dilakukan dalam pengujian kinerja performansi seputar Quality of Service (QoS) seperti throughput dan bandwidth. 4. Analisis dan Desain 4.1 Sistem yang Sudah Ada Politeknik Telkom merupakan sebuah institusi yang mempunyai jaringan yang cukup besar. Konsep pengaksesan internet dimulai dari jaringan luar yang langsung terhubung ke internet. Antara internet dan intranet dihubungkan oleh sebuah PC router. Di jaringan intranet dibagi lagi menjadi dua jaringan besar yaitu jaringan khusus staff dan jaringan publik. memberikan informasi kepada administrator dalam pengaturan penggunaan bandwidth dan bisa memberikan layanan koneksi internet yang real time. 4.2.1Pola Kerja IPCop IPCop adalah sistem operasi dan digunakan untuk menjadikan komputer menjadi router network yang handal, mencakup berbagai fitur lengkap untuk network dan wireless, salah satunya adalah manajemen bandwidth. Bandwidth manajemen merupakan kegiatan dalam fungsi router untuk mengatur distribusi dan membagi besar bandwidth yang akan dialirkan ke luar dari router. Pada gambar 2 dibawah terlihat bahwa terdapat dua pengguna jasa router (dalam intranet), yaitu client 1 dan client 2. Sehingga dapat dikatakan inputnya adalah 1 (satu) dan outputnya 2 (dua). Untuk membagi dan mengatur bandwidth yang mengalir pada client 1 dan client 2 dapat digunakan IPCop. Gambar 2 Desain sistem yang telah ada 4.2 Sistem yang Akan Dibuat Dengan terbatasnya resource bandwidth yang dimiliki institusi Politeknik Telkom maka dibutuhkan suatu pengaturan dari penggunaan bandwidth tersebut. IPCop sebagai OS router dapat digunakan untuk membantu melakukan pengaturan penggunaan bandwidth user dan juga dapat sebagai alat monitoring trafik dan penggunaan bandwidth user. Sehingga bisa Gambar 3 Skema Manajemen Bandwidth 4.3 Skema Diagram Jaringan Pada skema jaringan di gambar 4, IPCop akan ditempatkan pada PC router yang bertugas untuk mengatur besar bandwidth yang menuju router internal jaringan yaitu router staff dan router publik. Selain itu IPCop juga sengaja ditempatkan di PC router agar setiap lalu lintas data dapat dimonitoring sehingga bisa menghasilkan informasi khususnya berupa penggunaan bandwidth internet oleh pengguna. Riza et. al.: Implementasi Manajemen Trafik dan Bandwidth Internet dengan IPCop IV-25

Client 1 10.8.1.2 Client 2 10.9.1.2 5.2 Pengujian pada Jaringan Publik Gambar 4 Skema Jaringan 5.2.1 Pengujian tanpa pengaturan bandwidth jaringan publik Langkah pengujian ini dimaksudkan untuk melihat throughput/bandwidth yang didapat oleh client tanpa adanya pengaturan atau pembatasan bandwidth. a. Throughput yang didapat client pada jaringan publik. b. Monitoring trafik pada jaringan publik Gambar 6 Download 1 File tanpa limit Gambar 5 Skema Skenario Gambar 7 Download 2 file tanpa limit 5. Implementasi dan Pengujian 5.1 Skenario Pengujian Pada Konfigurasi bandwidth ini akan diterapkan pembagian bandwidth berdasarkan: 1. Pembagian alokasi bandwidth (tabel 1). 2. Pemberian IP (tabel 2) Tabel 1 Alokasi bandwidth Komputer Bandwidth Bandwidth per host PC Router Staff 128 KBps 32 KBps Gambar 8 Grafik intranet tanpa limit PC Router Publik 256 KBps 16 KBps Tabel 2 Alamat IP Perangkat PC Router IP 10.100.0.2 10.8.1.1 10.9.1.1 Gambar 9 Grafik internet tanpa limit Dari hasil pengujian ini dapat disimpulkan bahwa throughput yang di dapat client tanpa adanya pengaturan IV-26 INKOM Vol. IV No. 1 Mei 2010

bandwidth sangat tidak stabil. Hal ini dapat dilihat dari throughput yang cukup besar saat mendownload satu file dan juga perbedaan throughput yang didapat saat mendownload lebih dari satu file (dari gambar 6 dan 7). Dari sisi trafik juga menggambarkan bahwa bandwidth yang digunakan sudah sangat besar. Hal ini dapat berakibat pada menurunnya bandwidth yang didapat oleh client yang lainnya dan dapat berakibat pada sulitnya client lain untuk mengakses internet. 5.2.2 Pengujian dengan pengaturan bandwidth jaringan publik Langkah pengujian ini dimaksudkan untuk melihat throughput/bandwidth yang didapat oleh client tanpa adanya pengaturan atau pembatasan bandwidth. a. Throughput yang didapat client pada jaringan publik. b. Monitoring trafik pada jaringan publik Gambar 10 Download 1 file dengan limit Gambar 11 Download 2 file dengan limit Gambar 12 Grafik intranet dengan limit Gambar 13 Grafik internet dengan limit Dari hasil pengujian ini dapat disimpulkan bahwa IPCop telah berhasil untuk mengendalikan dan mengatur bandiwidth yang didapat sampai ke tingkat client. Hal ini dapat dilihat pada gambar 10 dan 11 diatas, dimana telah berhasil menstabilkan throughput yang didapat di client dengan batasan 16 KBps saat mendownload satu file dan saat mendownload lebih dari satu file dapat mengendalikan throughput yang didapat client masih pada kisaran 16 KBps. Dari sisi trafik juga menggambarkan bahwa ada penurunan trafik yang sangat besar ketika pengaturan bandwidth telah diterapkan. Tanpa adanya pengaturan bandwidth terlihat trafik intranet dan internet berada pada posisi (rata-rata) lebih dari 200 KBps. Setelah menerapkan pengaturan bandwidth, trafik mengalami penurunan yang sangat tajam menjadi (rata-rata) dibawah 10 KBps. Hal ini sangat baik, karena dengan kecilnya trafik yang digunakan tiap client maka akan memberi kesempatan pada client yang lain untuk dapat menggunakan akses internet. 6. Penutup 6.1 Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh adalah: 1. IPCop sebagai manajemen resource bandwidth mampu memberikan jaminan kepada pengguna untuk mendapatkan resource bandwidth yang adil sesuai dengan aturan pembagian bandwidth yang ada/yang diiinginkan. 2. Dengan adanya pembagian bandwidth ini, pengguna internet tidak akan saling merebut bandwidth. Riza et. al.: Implementasi Manajemen Trafik dan Bandwidth Internet dengan IPCop IV-27

6.2 Saran 1. 1.Untuk lebih menjamin keamanan, monitoring dan efektifitas pembagian bandwidth internet maka bias dirancang suatu mekanisme pengaksesan internet melalui tunnel khusus seperti VPN atau lainnya. 2. Bisa dikembangkan web interface kondisi trafik dan penggunaan bandwidth internet secara umum agar pengguna bisa melihat dan memantau kondisi jaringan. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada pengguna tentang pada waktu kapan jaringan penuh sehingga diharapkan bisa merubah pola atau waktu pengaksesan internet oleh pengguna. 7. Daftar pustaka [1] Dempster, Barrie. Configuring IPCop Firewalls. Published by Packt Publishing, 2006. [2] http://www.ipcop.org/index-pn.php [3] http://www.ipadd.de/binary-v14.html [4], Apa Itu IPCop, (Online), 2008. http://panduanipcop.blogspot.com/2008/ 10/apa-itu-ipcop.html, [5] Sanjaya, Ridwan, Trik mengelola kuota Internet bersama dengan squid. Jakarta:PT Elex Media Komputindo, 2005. [6] Mansfield, Niall. Practical TCP/IP Designing, Using, and Troubleshooting TCP/IP Networks on Linux and windows. Pearson Education, 2004 [7] E. Setio Dewo, Bandwith dan Throughput, Artikel Populer Ilmu Komputer, 2004 http://www.ilmukomputer.com [8] Wiryana, I Made, Administrasi Jaringan Linux (Online), 2001 http://ilmukomputer/admin_jaringan_lin ux.pdf, [9] Poerwo, Doddy. Aplikasi Manajemen Bandwidth Akses Internet Pada Local Area Network, Tugas Akhir STT Telkom, 2005. IV-28 INKOM Vol. IV No. 1 Mei 2010