STRATEGI PEMILIHAN INFRASTRUKTUR DAN PEMBENAHAN MANAJEMEN DALAM MEWUJUDKAN LABORATORIUM KOMPUTER YANG MURAH DAN EFISIEN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

JARINGAN KOMPUTER THIN CLIENT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI LINUX TERMINAL SERVER PROJECT (LTSP) BERBASIS LINUX UBUNTU 7.04 SEBAGAI SOLUSI EKONOMIS DALAM PERANCANGAN LABORATORIUM KOMPUTER

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA (LKM)

Thin Client Server Computing (TCSC) Sebagai Alternatif Jaringan Komputer Menggunakan PC Dengan Spesifikasi Minimal Pada Client

JARINGAN KOMPUTER THIN CLIENT

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

WARUNG INTERNET PILIHAN BISNIS YANG MENJANJIKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

RANCANG BANGUN COMPUTING CLIENT BERBASIS VIRTUALISASI MEMORY PADA PT CITRA NUSA INSANCEMERLANG

Teknologi n-computing Sebagai Solusi Laboratorium. Hemat Biaya dan Energi

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini menuntut setiap oarng terutama instansi-instasi pemerintan maupun

Gambar 4.50 Halaman Pivot Product Report per Kuartal

Mengenal Jaringan Komputer (PAN, LAN, MAN dan WAN)

MACAM-MACAM JARINGAN KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

JARINGAN KOMPUTER Tujuan Percobaan II. Materi Pokok Bahasan II.1. Definisi Jaringan Komputer II.2. Keuntungan Jaringan Komputer

I. PENDAHULUAN II. LATAR BELAKANG

BAB 1 Jaringan Komputer 1.1 Pengantar Jaringan Komputer

PENGENALAN JARINGAN KOMPUTER

MEMBANGUN JARINGAN KOMPUTER MENGGUNAKAN DISKLESS SISTEM BERBASIS LINUX FEDORA CORE 5

JARINGAN LAN. Keuntungan Jaringan LAN

BAB 5 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB III KEGIATAN PADA SAAT KERJA PRAKTEK. Pelaksanaan kerja praktek yang dilakukan pada Sesko TNI, tepatnya pada

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KONSEP DASAR. Sasaran: 1.1. Pendahuluan

CIRI JARINGAN CIRI JARINGAN ELEMEN LAN ELEMEN LAN ETHERNET ETHERNET PENGKABELAN PENGKABELAN TOPOLOGI TOPOLOGI KONFIGURASI KONFIGURASI TRANSFER DATA

Asrul Ramadhan, Sry Rahayu, Wanda Prandani Pendidikan Teknik Elektro, Teknik, Universitas Negeri Medan, Medan

By. Gagah Manunggal Putra Support by :

Bab I Pengenalan Sistem Operasi. Apa yang dimaksud Sistem Operasi?

IMPLEMENTASI SISTEM JARINGAN NASIONAL DAN PENGGUNAAN TERMINAL REMOTE PRINTING

Instalasi jaringan LAN

Bab III PEMBAHASAN. Langkah 2 menyiapkan peralatan yang dibutuhkan seperti pada gambar dibawah ini: Gambar 3.1 Konektor RJ-45

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV. Analisa dan pembahasan

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MENGENAL LAN (LOCAL AREA NETWORK)

BAB I PENDAHULUAN I.1. Gambaran Umum

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan banyak cara seperti menggunakan jaringan LAN (Local Area Network) dengan

Kuesioner/Angket PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN MAHKAMAH AGUNG RI TAHUN ANGGARAN 2010

Dengan hormat, Pertama-tama kami menyampaikan ucapan terimakasih atas kesempatan yang telah diberikan untuk menyampaikan surat ini kepada Bapak/Ibu.

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

Pembuatan Jaringan Internet Wireless Pada Kawasan Rt.07/Rw.04 Kel.kalibata Menggunakan Gateway Server ClearOS. Ahmad Thantowi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bidang supplier Silica Sand dan Pasir Kwarsa. PT. PADUCANDI LESTARI

PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum.

IMPLEMENTASI LINUX TERMINAL SERVER PROJECT (LTSP) SERVER DAN CLIENT DENGAN SHARING INTERNET

PERMASALAHAN, PENANGANAN MASALAH DAN PERAWATAN JARINGAN KOMPUTER CLIENT-SERVER PADA KEJURUAN OPERATOR KOMPUTER DI PPKD JAKARTA TIMUR

PEMANFAATAN TEKNOLOGI REMOTE PC DALAM PENGELOLAAN KELAS DI LABORATORIUM KOMPUTER

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pemanfaatan jaringan di kantor di Departemen Pekerjaan Umum Bidang Sosial Ekonomi Dan Lingkungan

DESAIN DAN IMPLEMENTASI DISKLESS SYSTEM UNTUK JARINGAN KOMPUTER LOKAL PADA DINAS PENDIDIKAN NASIONAL PROVINSI SUMATERA SELATAN

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 5 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

KOMUNIKASI DATA. Agar komunikasi data dapat dilakukan, 3 buah elemen harus ada. data. Media transmisi. penerima. sumber

Workshop Thin Client - Windows No Disk

Tampilan Form Update Evaluasi Sarana InHouse

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Analisis

BAB I PENDAHULUAN. tinggi untuk menjalankan roda kehidupannya. Disadari ataupun tidak banyak

PELUANG BISNIS WARNET

Jaringan KomputER. Silabus Perkuliahan

Mengidentifikasi Masalah Melalui Gejala Yang Muncul

Bina Networks. Spesifikasi Komputer. Garansi. Informasi TYPE. April ECS H61 Socet Tahun. Motherboard. Intel. Pentium G620 2.

Dasar Jaringan Komputer

JARINGAN LOKAL (LAN) TANPA HARDDISK (DISKLESS) DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM OPERASI LINUX REDHAT 9.0

BAB I PENDAHULUAN. Komputer merupakan salah satu perangkat teknologi yang berperan sangat penting

PEMELIHARAAN JARINGAN LAN DI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA CIREBON

Gambar 4.78 Tampilan Layar Menu Petugas


1. Sebutkan macam-macam Perangkat Komputer

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN PRAKTIKUM ORGANISASI SISTEM KOMPUTER JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG 2007/2008

Dasar-dasar sistem jaringan

Aplikasi Komputer. Pengenalan, fungsi, program-program utilitas dan jenisjenis sistem operasi. Ita Novita, S.Kom, M.T.I. Modul ke:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB 4 HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

TEKNOLOGI LOAD BALANCING UNTUK MENGATASI BEBAN SERVER

PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI & JARINGAN KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TUGAS SISTEM INFORMASI TERSEBAR

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu teknologi penting dan menjadi trend dalam jaringan komputer adalah

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan di Ruang Data Center Biro Sistem Informasi

LAPORAN PRAKTEK SISTEM OPERASI JARINGAN KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Masalah

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. 3.1 Analisa Jaringan Lokal Yang Akan Dibangun

Θ KONSEP JARINGAN KOMPUTER Θ

IMPLEMENTASI WINDOWS SERVER WORKSTATION PADA SISTEM JARINGAN KOMPUTER TANPA HARDDISK TUGAS AKHIR SYAFFRIEN HADIARDRI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Simulasi Jaringan Komputer dengan Cisco Packet Tracer

Struktur Jaringan Komputer

PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum.

Pendayagunaan Komputer Lama/Bekas di Sekolah Sekolah dengan Mengimplementasi Linux Terminal Server Project

Bab yang terakhir ini menguraikan tentang kesimpulan hasil. penulis dan saran yang dapat digunakan untuk pengembangan. jaringan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

STRATEGI PEMILIHAN INFRASTRUKTUR DAN PEMBENAHAN MANAJEMEN DALAM MEWUJUDKAN LABORATORIUM KOMPUTER YANG MURAH DAN EFISIEN Reno Sutanti *), renosutanti@yahoo.com Harry Prihanto**), prihanto@cbn.net.id *) Sekolah Tinggi Teknologi Jakarta Jl. Raya Jatiwaringin No. 278, Pondok Gede 17411 **) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Jl. MH Thamrin 8 Jakarta 10340 ABSTRAK Laboratorium salah satu sarana pendukung dalam proses belajar mengajar. Kekurangan sarana suatu laboratorium komputer umumnya dikarenakan anggaran yang terbatas. Diperlukan beberapa strategi untuk menekan anggaran didalam membangun dan menyelenggarakan laboratorium komputer, yaitu dengan pengadaan komputer rakitan yang spesifikasinya dapat disesuaikan dengan kebutuhan, jika laboratorium dirancang untuk menggunakan jaringan workgroup maka penggunaan teknologi thin client merupakan solusi yang tepat karena dapat meminimalkan pemakaian hardware. Selain daripada optimasi hardware, sistem manajemen laboratorium juga perlu ditinjau kembali yaitu dengan menjadikan laboratorium sebagaimana prasarana perpustakaan pusat informasi. Kata kunci: ThinPC, ThinClient, Manajemen Laboratorium 1. PENDAHULUAN Permasalahan umum yang dialami oleh beberapa perguruan tinggi khususnya yang berakreditasi B adalah terbatasnya anggaran untuk laboratorium sehingga mengakibatkan minimnya peralatan laboratorium yang tidak sebanding dengan jumlah mahasiswa. Untuk itu diperlukan strategi dalam upaya menekan anggaran agar fungsi laboratorium sebagai sarana proses pembelajaran dapat berjalan seefisien mungkin sehingga mahasiswa merasakan manfaat laboratorium dan tentunya sejalan dengan keuntungan yang akan diperoleh oleh pihak perguruan tinggi/yayasan tersebut. Beberapa strategi tersebut adalah dengan pengadaan komputer rakitan yang spesifikasinya dapat disesuaikan dengan kebutuhan, jika laboratorium dirancang untuk menggunakan jaringan workgroup maka penggunaan teknologi thin client merupakan solusi yang tepat karena dapat meminimalkan pemakaian hardware. Selain daripada optimasi hardware sistem manajemen juga perlu ditinjau kembali yaitu dengan menjadikan laboratorium sebagai sarana perpustakaan dan pusat informasi. 2. MINAT MAHASISWA TERHADAP LABORATORIUM KOMPUTER Terlepas dari anggaran yang terbatas jika ditinjau dari minat mahasiswa terhadap penggunaan laboratorium sebagai sarana praktikum komputer dan akses informasi adalah sangat besar, yang tentunya menjadi salah satu faktor motivasi yang dapat meningkatkan hasil belajar. Nolker 4} menyatakan pengertian motivasi sebagai berikut : motivasi sudah menjadi pengertian yang mencakup segala kondisi serta proses kejiwaan, seperti misalnya kebutuhan, dorongan, minat, atau kecenderungan yang semuanya kini sudah biasa disamakan artinya dengan motif. Oleh karena itu motif dinyatakan merupakan faktor penggerak yang menyebabkan timbulnya perilaku tertentu. Selanjutnya motivasi merupakan struktur dari berbagai motif yang timbul pada diri seseorang. Akan semakin jelas terlihat hubungan minat mahasiswa terhadap penggunaan komputer di laboratorium jika dilakukan suatu metode melalui penyebaran angket sehingga membuktikan atau menguatkan asumsi-asumsi diatas. 329

Penggunaan metode angket didalam menghitung dan menghasilkan suatu kesimpulan dengan cara yang sederhana yaitu dari hasil angket dibagi dengan total sampel kemudian dijadikan persentase (%). Pengukurannya berdasarkan dari hasil pilihan yaitu Ya dan Tidak, penulis menyadari bahwa semakin sedikit jumlah pilihan atau alternatif maka semakin kasar pembagiannya. Angket bertujuan untuk membuktikan minat mahasiswa terhadap perkembangan komputer, perlengkapan laboratorium dan kelak dijadikannya laboratorium sebagai tempat atau sarana akses informasi. 3. PROSES PEMBUKTIAN MINAT MAHASISWA 3.1. Pengumpulan Data Untuk membuktikan minat, ketergantungan dan interaksi mahasiswa terhadap komputer, internet dan laboratorium, maka penulis melakukan angket dengan membagi dua kategori, karena mahasiswa pada perguruan tinggi yang berakreditasi B mempunyai latar belakang yang berbeda yaitu mahasiswa yang bekerja dan belum bekerja. kemudian angket diberikan secara acak. Berdasarkan hasil survey pada 3 perguruan tinggi yang berakreditasi B, dengan rincian sbb : 3.2. Hasil Data TABEL 1. DATA POPULASI ANGKET Setelah data terkumpul kemudian diproses dengan penghitungan secara persentase (%) yaitu total yang terbanyak memilih per point dibagi total sampel kemudian dikalikan 100 % maka diperoleh data sbb : Dari tabel 2, hasil angket diatas, menghasilkan beberapa point yang menegaskan dan menunjukkan terhadap minimnya fasilitas laboratorium pada point 10 yang menunjukkan angka 96.2 %, kemudian hampir 100 % mahasiswa sangat setuju jika sistem operasional laboratorium dibuat seperti sistem operasional perpustakaan (pada point 11) sehingga laboratorium tidak digunakan hanya pada jam praktek saja tetapi selama hari dan jam perkuliahan berlangsung. Tentunya dengan aturan-aturan yang tetap menunjang kelancaran pada jam-jam praktek. Mengenai ketergantungan mahasiswa terhadap laboratorium dan rental komputer yakni karena kelemahan dari angket tersebut tidak rinci didalam pemilahan antara Laboratorium dan rental komputer sehingga hasil angket menunjukkan angka yang cukup signifikan yaitu 50 % untuk dapat dikategorikan bahwa mahasiswa membutuhkan laboratorium (point 6), dan juga menunjukkan bahwa mahasiswa yang belum bekerja, menunjukkan 38.5 % dibandingkan yang sudah bekerja 11.5 %. Selain dari pada itu antusias terhadap perkembangan teknologi informasi juga mencapai 80 % (point 3) seiring dengan minat mahasiswa terhadap laboratorium jika dibuat seperti warnet (point 12) meskipun dengan konsekuensi membayar seperti Rp. 1.000 / 15 menit mencapai 100 %. Asumsi pembayaran Rp. 1.000 / 15 menit diambil dari hasil survey terhadap beberapa warnet yang rata-rata Rp. 4.000,- s.d Rp. 5.000,- per jam, beroperasi di daerah sekitar Jakarta Timur dan Bekasi Barat, pada saat tulisan ini ditulis. 330

Dari hasil angket dapat disimpulkan bahwa mahasiswa : 1. Merasakan manfaat komputer dalam melakukan pekerjaan/aktivitas seperti tugas dari kampus. 2. Kepedulian, minat dan antusias untuk mengenali perkembangan teknologi yang behubungan dengan komputer cukup besar. 3. Jarang berinteraksi dengan internet 4. Laboratorium komputer yang belum mencukupi 5. Setuju jika sistem manajemen laboratorium komputer dibuat seperti sistem perpustakaan dan war-net meskipun dengan konsekuensi dipungut bayaran sebesar misalkan, Rp. 1.000/15 menit. Adapun upaya menekan anggaran laboratorium dapat dibagi 2 yaitu : dari segi pemilihan infrastruktur dan pembenahan manajemen. Untuk jelasnya dapat dilihat pada bab 4 berikutnya. 4. UPAYA MENEKAN ANGGARAN LABORATORIUM KOMPUTER 4.1 Pemilihan Infrastruktur 4.1.1 Tanpa Jaringan Workgroup (Local Area Network/LAN) Jika laboratorium digunakan tanpa jaringan workgroup (Local Area Network/LAN) penggunaan komputer rakitan merupakan solusi yang tepat karena selain murah kualitas kinerjanya juga tidak kalah dibandingkan dengan komputer yang branded. Dengan menggunakan komputer rakitan, spesifikasinya dapat kita tentukan berdasarkan kebutuhan dan terutama anggaran yang sudah direncanakan sebelumnya. Misalkan dengan pemilihan prosessor, motherboard, bahkan monitor recycle cukup banyak beredar dipasaran dengan kualitas dan isu yang berbeda. Menggunakan komputer rakitan biasa dipergunakan untuk laboratorium kampus yang tidak menggunakan jaringan workgroup/lan. upgrade komputer dan aplikasi. Hampir dapat dikatakan bahwa anggaran biaya operasional yang tinggi sering dikeluhkan. Berdasarkan statistik umum 8) menyebutkan bahwa rata-rata biaya administrasi dapat mencapai Rp. 92.000.000,- dan merupakan 55 % dari total biaya, hardware, software, upgrade kira-kira 14 %. Jelas bahwa biaya untuk pemeliharaan merupakan isu lain yang ikut menjadi pertimbangan bagi pihak yayasan kampus. Teknologi komunikasi informasi mempunyai solusi yang tepat dan hemat biaya yaitu dengan penggunaan komputer tanpa prosessor, tanpa harddisk, tanpa CD ROM, tanpa floopy disk dan perangkat lain yang lazim ada komputer desktop, yang disebut ThinPC. Bentuknya kecil seperti buku dan dibelakang terdapat konektor-konektor untuk menghubungkan mouse, keyboard, monitor serta kabel LAN untuk terhubung kedalam sistem jaringan digital. Instalasi ThinPC ini cukup sederhana dengan memasang aplikasi perkakas manajemen pada server (bisa berbasis Windows server atau Linux). Cukup menghubungkan berbagai kabel untuk monitor, keyboard, mouse, listrik dan kabel LAN secara otomatis ThinPC akan terhubung dengan OfficeStation dan menghadirkan sebuah tampilan yang ada pada konfigurasi server. Semua aplikasi yang terpasang pada komputer server bisa digunakan oleh ThinPC baik akses jaringan internet maupun aplikasi office. Pada teknologi thin client, pada sisi clientnya masih mempunyai sistem operasi yang berdiri sendiri diikuti aplikasi yang akan digunakan disisi client dan kemudian selanjutnya dilakukan akses pada aplikasi yang ada di server. Sebenarnya metode ini hampir menyerupai teknologi dump terminal dari Unix atau Netware dari Novell Semua kebutuhan untuk menyimpan data atau memperbesar kemampuan memory tersedia secara sentral pada komputer server. Berikut ini contoh gambar ThinPC dari produksi PT Z, perusahaan original equipment manufacturing (OEM) 4.1.2 Menggunakan Jaringan Workgroup (Local Area Network/LAN) Penggunaan teknologi thin client merupakan teknik untuk meminimalkan pemakaian hardware selain meningkatkan produktivitas. Kebutuhan dalam menggunakan LAN yang efektif pemilihan pertama kali dilakukan dengan berdasarkan pemilihan komputer, aplikasi software dan infrastruktur. Kemudian ditambahkan dengan pemeliharaan dan GAMBAR.1. THINPC GAMBAR 2. KONEKTOR BELAKANG THINPC 331

Konfigurasi ThinPC sebagai ThinClient : GAMBAR 3. KONFIGURASI THINPC Menggunakan topologi star seperti pada gambar 3 diatas jika salah satu workstation mengalami kerusakan maka keseluruhan jaringan masih tetap bisa berkomunikasi, namun kontrol terpusat (konsentrator) menjadi bagian yang riskan dan kritis. Kalau dibuat perbandingan model jaringan client server, perhatikan tabel berikut ini: TABEL 3. PERBANDINGAN MODEL JARINGAN sebanyak 12 unit antara penggunaan tanpa ThinPC dan dengan ThinPC, diperoleh penghematan sebanyak 23.6 % yaitu sebesar Rp. 8.795.000,- Sedangkan dari biaya operasional listrik dengan asumsi sebagai berikut : Tanpa jaringan /stand alone menggunakan 12 buah PC @ 250 Watt, pemakaian selama 8 jam per hari, digunakan untuk 300 hari kerja per tahun dan biaya per kilo watt hour sebesar Rp. 5070,- maka besarnya biaya listrik per PC Rp. 3.042.000,- Jika digunakan 12 PC maka besarnya biaya listrik tanpa jaringan / stand alone selama setahun adalah Rp. 36.504.000,- Kemudian jika dibandingkan dengan infrastruktur yang menggunakan jaringan termasuk perangkat ThinPC-nya dengan daya setiap ThinPC hanya 10 Watt maka dengan cara penghitungan yang sama sebelumnya, besar biaya listrik hanya Rp. 7.544.150,- per tahun jadi diperoleh penghematan listrik sebesar Rp. 28.959.840,- atau 79 % per tahun. Jadi dengan menggunakan ThinPC jelas dapat menekan biaya anggaran untuk pemeliharaan maupun hardware pada laboratorium. Selain itu pengelolaan manajemen laboratorium perlu ditinjau kembali. 4.2. Manajemen Laboratorium Pada tabel 4, jika kita buat perbandingan biaya antara pemakaian yang menggunakan komputer desktop dan komputer ThinPC, terlihat penggunaan dengan ThinPC sangat hemat, baik dari segi hardware maupun biaya listrik yang mencapai ± 79 % per tahun. TABEL 4. PERBANDINGAN BIAYA INFRASTRUKTUR Adapun bentuk perhitungannya investasi adalah sebagai berikut : Tanpa jaringan /stand alone menggunakan 12 buah PC dengan asumsi @ Rp. 3.100.000,- Sehingga besarnya biaya investasi awal sebesar Rp. 37.200.000,-. Kemudian dibandingkan dengan infrastruktur yang menggunakan jaringan termasuk perangkat ThinPC-nya yaitu terdiri dari 2 Host PC @ Rp. 4.750.000,- dan 10 ThinPC @ Rp. 1.890.500,- total biaya investasi sebesar Rp. 28.405.000,- Jadi dengan menggunakan jumlah PC yang sama 4.2.1. Membangun Warung Internet (Warnet) Selain daripada penghitungan pemilihan hardware, manajemen laboratorium perlu untuk dianalisa kembali. Selama ini penggunaan laboratorium hanya dipergunakan pada saat praktikum saja kemudian laboratorium ditutup kembali sampai dengan waktu praktikum yang lain. Komputer tidak dipergunakan semaksimal mungkin dengan berbagai alasan diantaranya menjaga agar komputer tidak cepat rusak, padahal jika tugas kepala laboratorium atau asisten laboratorium mempunyai jadwal pemeliharaan yang tepat untuk setiap PC hal tersebut dapat dihindarkan. Pendapatan dari laboratorium yang dimanfaatkan dengan pola warnet, dapat menekan biaya operasional dan mengembalikan biaya investasi. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5. TABEL 5. PERBANDINGAN BIAYA DAN PENDAPATAN LABORATORIUM KOMPUTER 332

Biaya monitor, keyboard, printer serta perlengkapan meja untuk laboratorium tidak dihitung karena dapat menggunakan spesifikasi yang berbeda. Pendapatan yang diperoleh oleh laboratorium yang menggunakan PC stand alone dan yang menggunakan ThinPC akan memperoleh pendapatan yang sama karena setiap perangkat PC/ThinPC akan menghasilkan pendapatan sebesar ± Rp. 35.000,- per hari dengan asumsi pola pemakaian 7 jam dan biaya akses sebesar Rp. 5.000. Kemudian jika digunakan sampai maksimal sebanyak 10 PC maka akan diperoleh pendapatan sebesar Rp. 105.000.000 per tahun. Selanjutnya pada tabel 4 diperoleh bahwa biaya listrik yang menggunakan stand alone mencapai Rp. 36.504.000,- maka selisih antara pendapatan dan biaya listrik serta investasi diperoleh Rp. 31.296.000,-. Sedangkan laboratorium komputer yang menggunakan ThinPC, dengan metode yang sama akan diperoleh selisih antara pendapatan dan biaya listrik serta investasi sebesar Rp. 69.050.840,- Dalam hal ini biaya yang dihitung hanya biaya listrik Dari tabel 5 diatas, terlihat bahwa jika keseluruhan komputer dimaksimalkan penggunaannya seperti pola warnet terlebih lagi jika laboratorium komputer menggunakan jaringan workgroup dan perangkat ThinPC, maka pendapatan setahun dikurangi biaya operasional pemakaian listrik dan biaya investasi, masih mempunyai kelebihan sebesar lebih kurang 54 %. Kecepatan pengembalian investasi atau rule of tumb (3) yaitu semakin banyak user maka semakin cepat balik modal dan semakin banyak komputer yang digunakan maka semakin cepat balik modal jika tingkat pendudukan komputer tersebut tinggi. 4.2.2. Manajemen Waktu Praktikum Pengaturan waktu yang tepat untuk penggunaan jam praktek dan jam bebas perlu diatur dan dibuat pengumuman jadwal, selanjutnya pada jam bebas diberlakukan aturan seperti halnya sistem perpustakaan yaitu dengan mencatat setiap PC yang akan digunakan yang meliputi identifikasi (ID) PC, lama pemakaian komputer dan ID user. Penggunaan ID User dapat menggunakan Nomor Induk Mahasiswa (NIM). Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi dari tindakan user yang tidak bertanggung jawab. Dengan cara seperti diatas diharapkan laboratorium berfungsi sangat efisien yaitu mahasiswa mendapatkan fasilitas maksimum didalam menggunakan laboratorium komputer dan pihak perguruan tinggi ataupun yayasan memperoleh penambahan pendapatan yang dapat dialokasikan ke anggaran pemeliharaan laboratorium. 5. KESIMPULAN Ketergantungan mahasiswa yang belum bekerja terhadap laboratorium dan rental komputer cukup besar, sehingga dengan penambahan fasilitas pada laboratorium komputer dan kemudahan dalam mengakses informasi merupakan salah satu cara untuk menaikkan motivasi dan prestasi belajar. Namun kendala anggaran yang terbatas sering dijadikan alasan untuk tidak melengkapi sarana/laboratorium. Pemilihan hardware yang tepat guna tentu akan menekan anggaran biaya pada laboratorium. Penggunaan ThinPC merupakan salah satu terobosan untuk menghemat biaya 79 % dibandingkan dengan komputer desktop, dari segi pemeliharaan 100 % tidak membutuhkan penambahan berbagai hardware seperti harddisk atau memory dan kompabilitas mampu menjalankan berbagai aplikasi Windows buatan Microsoft, aplikasi perkantoran, browser internet, e-mail serta untuk memainkan game. Pengubahan manajemen didalam laboratorium juga perlu sehingga manfaat penggunaan komputer menjadi maksimal karena tidak digunakan pada saat praktek saja, meskipun dengan konsekuensi mahasiswa harus membayar untuk setiap aktivitas pada laboratorium diluar jam praktikum. 6. REFERENSI [1] Sutanta, Edhy. Pengantar Teknologi Informasi, Graha Ilmu, Jakarta, 2005 [2] Prof Dr S Nasution, MA. Metode Research (Penelitian Ilmiah), Bumi Aksara,PT, Jakarta, 2004 [3] Purbo W, Onno. Teknologi Warung Internet, Elex Media Komputindo, PT, Jakarta, 2003 [4] Hendradhy, Oke- Suheri, Asep. Panduan Merakit PC. Dataprint, Jakarta, 2003 [5] Nolker, Helmut dan Schoenfeldt, Eberhard. Pendidikan Kejuruan, Gramedia, Jakarta, 1985 [6] L Pattiradjawane, René. 2005. Solusi Komputer Murah dan Aman, Harian Kompas Edisi Senin, 12 Desember 2005 [7] L Pattiradjawane, René. 2005. Pilihan Komputer Murah, Harian Kompas Edisi Senin, 14 Nopember 2005 [8] Jaringan Komputer Thin Client, http://www.francha.co.id/thinclient 333

334