PARTAI POLITIK. Oleh : Nur Hidayah

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM KEPARTAIAN DAN PEMILU. Program Studi Ilmu Pemerintahan Universitas Indo Global Mandiri Palembang 2017

PARTAI POLITIK OLEH: ADIYANA SLAMET. Disampaikan Pada Kuliah Pengantar Ilmu Politik Pertemuan Ke-15 (IK-1,3,4,5)

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan diikutsertakan dalam proses politik, maka lahirlah partai politik yang akan menghubungkan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NO: 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Reformasi telah membawa perubahan terhadap aspek-aspek kehidupan di

MAKALAH PENGARUH PARTAI POLITIK TERHADAP PARTISIPASI MASYARAKAT MENGIKUTI PEMILU

Materi Bahasan. n Definisi Partai Politik. n Fungsi Partai Politik. n Sistem Kepartaian. n Aspek Penting dalam Sistem Kepartaian.

BAB I. PENDAHULUAN. oleh rakyat dan untuk rakyat dan merupakan sistem pemerintahan yang. memegang kekuasaan tertinggi (Gatara, 2009: 251).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, setiap individu terkait

BAB I PENDAHULUAN. Partai politik merupakan fenomena modern bagi negara-negara di dunia.

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. Dari analisis hasil penelitian sebagaimana dikemukakan dalam bab sebelumnya. dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

Oleh : STENLY UANG BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang penelitian. telah menganut nilai-nilai demokrasi dalam pelaksanaan pemerintahannya.

Partai Politik dan Kelompok Penekan

PEMILU. Oleh : Nur Hidayah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FUNGSI PARTAI POLITIK DALAM MELAKSANAKAN PENDIDIKAN POLITIK BAGI MASYARAKAT. Oleh : Marchel Fernando Rolos ABSTRAK

DAYA DUKUNG KOMUNIKASI POLITIK ANTAR FRAKSI DALAM PENCAPAIAN EFEKTIVITAS DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

Peranan Partai Politik Dalam Meningkatkan Partisipasi Pemilih Dalam Pemilu dan Pilkada. oleh. AA Gde Putra, SH.MH

Pembaruan Parpol Lewat UU

BAB 5 KESIMPULAN. Faktor-faktor kemenangan..., Nilam Nirmala Anggraini, FISIP UI, Universitas 2010 Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini kehidupan politik di Indonesia sangat dinamis. Ini dapat

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Pada tahun 2009 negara Indonesia melaksanakan pemilu yang ke-10

BAB I PENDAHULUAN. putra-putri terbaik untuk menduduki jabatan-jabatan politik dan pejabatpejabat

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi strategi pertama dikemukakan oleh Chandler (1962) yaitu

MAKNA DAN HAKEKAT DEMOKRASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara umum dapat dikatakan bahwa Partai Politik merupakan sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. untuk masyarakat seperti kebebasan berpendapat atau freedom of

KOMUNIKASI POLITIK DALAM MEDIA MASSA

Sosialisme Indonesia

BAB II KONFIGURASI POLITIK MASA PEMERINTAHAN MEGAWATI Konfigurasi Politik Megawati

BAB I PENDAHULUAN. dan Satu Pemerintahan (Depag RI, 1980 :5). agama. Dalam skripsi ini akan membahas tentang kerukunan antar umat

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MENURUNNYA PEROLEHAN SUARA PARPOL ISLAM PADA PEMILU Triono. Abstrak

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DAN DASAR NEGARA

publik pada sektor beras karena tidak memiliki sumber-sumber kekuatan yang cukup memadai untuk melawan kekuatan oligarki politik lama.

BAB I PENDAHULUAN. modern.demokrasi modern mengandaikan sebuah sistem dimana yang disebut

Berilah tanda (X) pada huruf a, b, c, atau d sebagai jawaban yang paling tepat!

BAB II KAJIAN TEORI. perangkat-perangkat aturan; penyesuaian pikiran, penciptaan perangkat

Penyelenggara Pemilu Harus Independen

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN (PERTEMUAN 1)

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehidupan Partai Politik tidak akan lepas dari kesadaran politik masyarakat

PENGATURAN PERKAWINAN SEAGAMA DAN HAK KONSTITUSI WNI Oleh: Nita Ariyulinda Naskah diterima : 19 September 2014; disetujui : 3 Oktober 2014

I. PENDAHULUAN. wilayah dan tataran kehidupan publik, terutama dalam posisi-posisi pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. media yang didesain secara khusus mampu menyebarkan informasi kepada

BAB I PENDAHULUAN. anggota masyarakat, bangsa dan negara, serta memelihara keutuhan Negara

POLA REKRUTMEN KADER PARTAI DEMOKRAT (Studi Pada Partai Demokrat Kota Malang) SKRIPSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

ABSTRAK (RINGKASAN PENELITIAN)

PANDUAN AKUNTABILITAS POLITIK

BAB II LANDASAN TEORI. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pemilukada Kabupaten Gunungkidul tahun 2010 yang dilaksanakan secara

Kajian Moral dan Kewarganegaraan. Volume 02 Nomor 03 Tahun 2015,

PELEMBAGAAN PARTISIPASI MASYARAKAT DESA MELALUI PEMBANGUNAN BKM

Matakuliah : PANCASILA Oleh : Dewi Triwahyuni

BAB I PENDAHULUAN. Partai politik merupakan fenomena modern bagi negara-negara di. umum, dan meluasnya hak-hak orang yang ambil bagian dalam pemilihan

BUDAYA POLITIK. 2. Menganalisis tipe-tipe budaya politik yang berkembang dalam masyarakat Indonesia

DINAMIKA POLITIK LOKAL SUKSESI PEMILU KEPALA DAERAH

I. PENDAHULUAN. aspirasi dan memilih pemimpin dengan diadakannya pemilihan umum.

d. Mendeskripsikan perkembangan politik sejak proklamasi kemerdekaan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dijelaskan sebagai dasar dalam pembahasan adalah sebagai berikut:

Oleh Dra. Hj. Siti Masrifah, MA (Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa) Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB 1

BAB I PENDAHULUAN. Winarno, 2008: vii). Meskipun demikian, pada kenyataannya krisis tidak hanya

PANDANGAN AKHIR FRAKSI PARTAI DAMAI SEJAHTERA DPR-RI TERHADAP RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PARTAI POLITIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menampilkan sikap saling menghargai terhadap kemajemukan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. adalah melalui kegiatan pendidikan. Sebagai bagian dari masyarakat, kegiatan

Dalam perkembangannya demokrasi secara langsung mulai sulit dilaksanakan, karena : Tidak adanya tempat yang menampung seluruh warga yang jumlahnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Warga negara sangat berperan dalam menentukan masa depan negara.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 01 TAHUN 2006

I. PENDAHULUAN. setiap Pemilihan Kepala Daerah. Hal ini dikarenakan etnis bisa saja

KONSOLIDASI DEMOKRASI UNTUK KEMAKMURAN RAKYAT

PENDIDIKAN POLITIK DAN POLITIK PENDIDIKAN URGENSINYA BAGI SEBUAH BANGSA

BAB IV. Mekanisme Rekrutmen Politik Kepala Daerah PDI Perjuangan. 4.1 Rekrutmen Kepala Daerah Dalam Undang-Undang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaan merupakan cabang ilmu. cita cita bangsa. Salah satu pelajaran penting yang terkandung dalam

BAB I PENGANTAR. keterlibatan masyarakat dalam berpartisipasi aktif untuk menentukan jalannya

Mengingat: Pasal 5 ayat (1), Pasal 21 ayat (1), dan Pasal 21 ayat (2) Anggaran Rumah Tangga Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada Tahun 2015.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berbagai permasalahan politik salah satunya dapat diamati dari aspek

LAPORAN TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN DASAR NEGARA

SYARIAT ISLAM DAN KETERBATASAN DEMOKRASI

BAB II TEORI TENTANG REKRUTMEN KADER PARTAI POLITIK

II. TINJAUAN PUSTAKA. manusia yang terorganisir secara stabil, tujuannya untuk menjamin dan

SISTEM POLITIK. ROBYAN BAFADAL

BAB I PENDAHULUAN. tangan rakyat, maka kekuasaan harus dibangun dari bawah. diantaranya adalah maraknya praktik-praktik money politics.

PENDIDIKAN PANCASILA

II. TINJAUAN PUSTAKA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT

BAB I PENDAHULUAN. negara di berikan kebebasan untuk berserikat, berkumpul, serta mengeluarkan

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG KEWENANGAN DAN KELEMBAGAAN DESA

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum adalah suatu sarana demokrasi yang digunakan untuk memilih

PARTISIPASI POLITIK PEMILU

Pemerintahan Desa diselenggarakan oleh Pemerintah Desa

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok orang yang akan turut serta secara aktif baik dalam kehidupan politik dengan

2.2 Fungsi Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa dan Negara...7

BADAN EKSEKUTIF OLEH: ADIYANA SLAMET. Disampaikan Pada Kuliah Pengantar Ilmu Politik Pertemuan Ke-6 (IK-1,3,4,5)

BAB I PENDAHULUAN. memiliki sosiokultural yang beragam dan geografis yang luas. Berikut adalah

RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN.

Transkripsi:

PARTAI POLITIK Oleh : Nur Hidayah

A. ASAL USUL PARTAI POLITIK 1. Teori Kelembagaan : partai politik dibentuk oleh kalangan legislative (dan eksekutif) karena ada kebutuhan para anggota parlemen untuk mengadakan kontak dan mendapatkan dukungan dari masyarakat.

2. Teori Situasi Historik : partai politik terbentuk karena adanya suatu sistem politik yang mengalami transisi karena perubahan masyarakat dari bentuk tradisional yang berstruktur sederhana menjadi bentuk modern yang berstruktur kompleks.

3. Teori Pembangunan : partai politik sebagai produk modernisasi sosial ekonomi. Perubahan-perubahan yang terjadi di bidang sosial ekonomii lah yang menjadi penyebab lahirnya partai politik.

B. FUNGSI PARTAI POLITIK 1. Sosialisasi politik Proses pembentukan sikap dan orientasi politik anggota masyarakat 2. Rekrutmen Politik Seleksi dan pemilihan atau seleksi dan pengangkatan seseorang atau sekelompok orang untuk melaksanakan sejumlah peranan sistem politik dan pemerintahan.

3. Partisipasi politik Kegiatan warga negara biasa dalam mempengaruhi proses pembuatan dan pelaksanaan kebijakan umum, serta penentuan pemimpin pemerintahan

4. Pemadu kepentingan Menampung dan memadukan berbagai kepentingan yang berbeda bahkan bertentangan dengan parai politik. Fungsi ini sangat menonjol dalam sistem politik demokrasi. Karena dalam sistem politik totaliter, kepentingan dianggap seragam maka partai politik dalam sistem ini kurang melaksanakan fungsi pemaduan kepentingan.

5. Komunikasi politik Proses penyampaian informasi mengenai politik dari pemerintah kepada masyarakat dan dari masyarakat kepada pemerintah. Fungsi parai politik menjadi komunikator politik.

6.Pengendalian konflik Melalui dialog dengan pihak-pihak yang berkonflik, menampung dan memadukan berbagai aspirasi dan kepentingan dalam musyawarah untuk mencapai penyelesaian yang berupa keputusan politik.

7. Kontrol politik Kegiatan untuk menunjukkan kesalahan, kelemahan dan penyimpangan dalam satu isi kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.

C. TIPOLOGI PARTAI POLITIK Pengklasifikasian berdasarkan kriteria tertentu seperti : asas dan orientasi, komposisi dan fungsi anggota, basis sosial dan tujuan. Meskipun sebenarnya klasifikasi ini merupakan tipe ideal yang sulit ditemukan dalam kenyataan, namun hal ini berguna untuk memudahkan pemahaman.

1. ASAS DAN ORIENTASI Berdasarkan kriteria ini partai politik dibagi menjadi tiga tipe : a. Pragmatis Partai politik yang mempunyai pro gram dan kegiatan yang tidak terikat kaku pada suatu doktrin dan ideologi tertentu.

b. Doktriner Partai politik yang memiliki sejumlah program dan kegiatan kongkret sebagai penjabaran ideology. Ideologi yang dimaksud adalah seperangkat nilai politik yang dirumuskan secara kongkret dan sistematis dalam bentuk programprogram kegiatan yang pelaksanaannya diawasi secara ketat oleh aparat partai.

c. Kepentingan Partai politik yang dibentuk dan dikelola atas dasar kepentingan tertentu, seperti : petani, buruh, etnis, agama atau lingkungan hidup yang secara langsung ingin berpartisipasi dalam pemerintahan.

2. BASIS SOSIAL DAN TUJUAN Almond menggolongkannya menjadi empat tipe berdasarkan basis sosialnya yaitu : a. Partai politik yang beranggotakan lapisan-lapisan sosial dalam masyarakat, seperti kelas atas, menengah dan bawah. b. Partai politik yang anggotanya berasal dari kalangan kelompok kepentingan tertentu, seperti petani, buruh dan pengusaha.

c. Partai politik yang anggota-anggotanya berasal dari pemeluk agama tertentu, seperti Islam, Katolik, Protestan, Hindu dan lainnya d. Partai politik yang anggotaanggotanya berasal dari kelompok budaya tertentu, seperti suku bangsa, bahasa, dan daerah tertentu.

BERDASARKAN TUJUANNYA, DIGOLONGKAN MENJADI TIGA TIPE : a. Partai perwakilan kelompok ; menghimpun berbagai kelompok untuk memenangkan kursi di parlemen seperti Barisan Nasional di Malaysia b. Partai pembinaan bangsa : bertujuan menciptakan kesatuan nasional dan biasanya menindas kepentingan sempit seperti Partai Aksi Rakyat di Singapura.

c. Partai Mobilisasi : berupaya memobilisasi masyarakat ke arah pencapaian tujuan-tujuan yang ditetapkan oleh pemimpin partai, sedangkan partisipasi dan perwakilan kelompok cenderung diabaikan.

D. SISTEM KEPARTAIAN Yaitu pola perilaku dan interaksi di antara sejumlah partai politik dalam suatu sistem politik. Maurice Duverger, membagi sistem kepartaian menjadi 3 yaitu : tunggal, dwi partai dan banyak partai.

Namun hal ini juga menuai kritik karena : 1. Tidak ada batasan yang jelas antara partai tunggal totaliter ( komunis atau fasis) dengan bentuk partai tunggal otoriter yang banyak dijumpai di negara berkembang dan bentuk partai tunggal dominan ( tidak totaliter maupun otoriter ) seperti yang diterapkan di Jepang.

2. Di samping itu sejumlah negara di dunia ada yang tidak memiliki partai politik, sebagaimana yang terdapat pada sisitem politik Otokrasi Tradisional, seperti Brunei Darussalam dan Arab Saudi. 3. Penggolongan sistem kepartaian tersebut hanya berdasar pada jumlah partai saja.

Sedangkan Giovanni Sartori mengklasifikasikan sistem kepartaian bukan berdasarkan jumlah partai, akan tetapi berbasis pada jarak ideologi.

KLASIFIKASI SISTEM KEPARTAIAN MENURUT GIOVANNI SARTORI Sistem partai Pluralisme sederhana Pluralisme moderat Pluralisme ekstrim Kutub Polaritas Arah Bipolar Tidak ada Sentripetal Bipolar Kecil Sentripetal Multipolar Besar Sentrifugal

Yang dimaksud bipolar yaitu kegiatan aktual suatu sistem partai yang bertumpu pada dua kutub, meskipun jumlah partai lebih dari dua karena sistem kepartaian ini tidak memiliki perbedaan ideology yang tajam. Sedangkan multipolar yaitu sistem partai yang bertumpu pada lebih dari dua kutub yang biasanya terdiri atas lebih dari dua partai dan diantara kutub-tutub tersebut terdapat perbedaan ideology yang tajam.

Yang dimaksud dengan sentripetal yaitu perilaku politik menuju ke pusat ( integrasi nasional ). Sedangkan sentrifugal : perilaku politik menjauhi pusat atau hendak mengembangkan sistem tersendiri :

SUMBER Cholisin, M. Si dkk. 2006. Dasar-dasar Ilmu Politik. Yogyakarta : FISE UNY Surbakti, Ramlan, Memahami Ilmu Politik, PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, 1992