BAB I PENDAHULUAN. (Thomas, 2004). Ada beberapa klasifikasi utama patogen yang dapat

dokumen-dokumen yang mirip
SAFII, 2015 GAMBARAN KEPATUHAN PASIEN TUBERKULOSIS PARU TERHADAP REGIMEN TERAPEUTIK DI PUSKESMAS PADASUKA KECAMATAN CIBEUNYING KIDUL KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Mycobacterium tuberculosis, dengan gejala klinis seperti batuk 2

BAB I PENDAHULUAN. dari golongan penyakit infeksi. Pemutusan rantai penularan dilakukan. masa pengobatan dalam rangka mengurangi bahkan kalau dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Tuberkulosis paru merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi

S T O P T U B E R K U L O S I S

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular langsung yang

KUESIONER PENELITIAN SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN PENDERITA TENTANG TUBERKULOSIS PARU DENGAN PERILAKU KEPATUHAN MINUM OBAT

BAB 1 PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis). Sebagian

BAB I PENDAHULUAN. TB Paru merupakan penyakit yang disebabkan oleh. Mycobacterium tuberculosis, yaitu kuman aerob yang mudah mati dan

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dunia. Setiap tahunnya, TB Paru menyebabkan hampir dua juta

BAB I PENDAHULUAN. Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular langsung yang. disebabkan oleh kuman TB yaitu Mycobacterium Tuberculosis yang pada

BAB I PENDAHULUAN. Perkembagan laju penyakit di Indonesia dewasa ini sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. bertambah, sedangkan insiden penyakit menular masih tinggi. Salah satu penyakit

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis). Gejala utama

I. PENDAHULUAN. secara global masih menjadi isu kesehatan global di semua Negara (Dave et al, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. TB (Mycobacterium Tuberculosis) (Depkes RI, 2011). Mycobacrterium tuberculosis

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN PENYAKIT TUBERKULOSIS PADA ANAK DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT SURAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN MOTIVASI PETUGAS TBC DENGAN ANGKA PENEMUAN KASUS TBC DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN BOYOLALI


BAB I PENDAHULUAN. tersebut terdapat di negara-negara berkembang dan 75% penderita TB Paru adalah

BAB I PENDAHULUAN. di kenal oleh masyarakat. Tuberkulosis disebabkan oleh Mycobacterium

BAB 1 PENDAHULUAN. kadang-kadang juga berhenti minum obat sebelum masa pengobatan selesai,

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Penyakit TBC banyak menyerang usia kerja produktif, kebanyakan dari

BAB I PENDAHULUAN. penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis. Penyakit ini

BAB I PENDAHULUAN. berbentuk batang (basil) yang dikenal dengan nama Mycobacterium

BAB 1 PENDAHULUAN. menular yang muncul dilingkungan masyarakat. Menanggapi hal itu, maka perawat

BAB 1 PENDAHULUAN. (Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman TB menyerang paru-paru,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Tuberkulosis paru adalah penyakit menular langsung yang disebabkan

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tuberkulosis adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya (World

BAB I PENDAHULUAN. Tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium

Tuberkulosis Dapat Disembuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini

BAB I PENDAHULUAN. tuberculosis. Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri penyebab. yang penting di dunia sehingga pada tahun 1992 World Health

BAB 1 PENDAHULUAN. bentuk percikan dahak (droplet nuclei) ( Lippincott, 2011). 39 per penduduk atau 250 orang per hari. Secara Global Report

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. prevalensinya paling tinggi di dunia. Berdasarkan laporan World Health

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan. masyarakat di dunia tidak terkecuali di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh. Pemberantasan penyakit. berperanan penting dalam menurunkan angka kesakitan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Materi Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru

PENDAHULUAN. Herdianti STIKES Harapan Ibu Jambi Korespondensi penulis :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kuman TBC (Microbecterium Tuberkalosis). Sebagian besar kuman TBC

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan laporan WHO (World Health Organisation) pada tahun 2014,

BAB I PENDAHULUAN. menyerang paru dan dapat juga menyerang organ tubuh lain (Laban, 2008).

PRATIWI ARI HENDRAWATI J

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia. World. Health Organization (WHO) dalam Annual report on global TB

BAB I PENDAHULUAN. ditemukannya kuman penyebab tuberkulosis oleh Robert Koch tahun 1882

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) : Kp. Kebon kelapa RT 06/04 Desa Cimandala, Kec. Sukaraja, Bogor Hari / Tanggal : Senin, 7 November 2016

BAB I PENDAHULUAN. Mycobacterium Tuberculosis, sejenis bakteri berbentuk batang (basil) tahan asam

2015 GAMBARAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS PADASUKA KECAMATAN CIBEUNYING KIDUL KOTA BANDUNG

I. PENDAHULUAN. Penyakit Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi

BAB I PENDAHULUAN. masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia.

PENANGANAN DAN PENCEGAHAN TUBERKULOSIS. Edwin C4

APA ITU TB(TUBERCULOSIS)

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat menimbulkan komplikasi kesakitan (morbiditas) dan kematian

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit TB paru merupakan penyakit menular langsung yang disebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan yang baik atau kesejahteraan sangat diinginkan oleh setiap orang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit infeksi, yang juga dikenal sebagai communicable disease atau transmissible

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Tuberkulosis Paru (TB Paru) suatu penyakit kronis yang dapat

II. TINJAUAN PUSTAKA. penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Berdasarkan penelitian

BAB I PENDAHULUAN. (laki-laki, perempuan, tua, muda, miskin, kaya, dan sebagainya) (Misnadiarly,

SKRIPSI. Penelitian Keperawatan Komunitas

BAB 1 PENDAHULUAN. karena penularannya mudah dan cepat, juga membutuhkan waktu yang lama

I. PENDAHULUAN. Mycobacterium tuberculosis. Menurut World Health Organization (WHO)

BAB I PENDAHULUAN. oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis dan dapat disembuhkan. Tuberkulosis

BAB I PENDAHULUAN. jumlah kasus yang terus meningkat, terutama negara-negara yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jumlah kematian per tahun. Kematian tersebut pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. tanah lembab dan tidak adanya sinar matahari (Corwin, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit TB dapat menyebar melalui droplet

BAB I PENDAHULUAN. ini tidak lepas terkait dengan status gizi ataupun kesehatan setiap. individu. Indikator yang digunakan salah satunya adalah Indeks

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh kuman TBC ( Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman. lainnya seprti ginjal, tulang dan usus.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. bahwa penyakit tuberkulosis merupakan suatu kedaruratan dunia (global

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. : Aliaa Amirah binti Md. Kamaru Al-Amin. Tempat/Tanggal Lahir : Terengganu, Malaysia/20 Maret 1989

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.bakteri ini berbentuk batang dan bersifat

KUESIONER PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN TUBERKULOSIS PARU DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS 1 DAN RUMAH TAHANAN KELAS 1 MEDAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mycobacterium tuberculosis dan menular secara langsung. Mycobacterium

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ditakuti karena menular. Menurut Robins (Misnadiarly, 2006), tuberkulosis adalah

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Indonesia saat ini berada pada ranking kelima negara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang yakni

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di dunia walaupun upaya pengendalian dengan strategi Directly

Tema Lomba Infografis Community TB HIV Care Aisyiyah 2016

BAB I PENDAHULUAN. infeksi yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dunia. Tuberculosis menyebabkan 5000 kematian perhari atau hampir 2 juta

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan terutama di Negara berkembang seperti di Indonesia. Penyebaran

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO) Tahun 2011, kesehatan adalah suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit infeksius dapat disebabkan oleh invasi organisme mikroskopik yang disebut patogen. Patogen adalah organisme atau substansi seperti bakteri, virus, atau parasit yang mampu menimbulkan penyakit (Thomas, 2004). Ada beberapa klasifikasi utama patogen yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia. Salah satu dari patogen tersebut adalah Mycobacterium tuberculosis, penyebab penyakit Tuberculosis (TBC) (Hiswani, 2004) Tuberculosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TBC (Mycobacterium Tuberculosis). Sebagian besar kuman ini menyerang paru tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya. (Depkes RI, 2002). Gejala yang menyertai penyakit TB adalah batuk lebih dari tiga minggu dan berat badan turun. Kemudian diikuti dengan batuk darah, sesak napas, demam, lesu, nafsu makan menurun dan berkeringat pada malam hari. Dalam pemeriksaan laboratorium akan ditemukan laju endap darah (LED) meningkat (Hiswani, 2004). Penularan tuberkulosis dapat ditularkan dari seorang penderita ke orang lain ditentukan oleh banyaknya kuman yang terdapat dalam paru-paru penderita. Penyebaran kuman tersebut diudara melalui dahak berupa droplet. 1

2 Penderita TB Paru BTA positif mengeluarkan kuman-kuman keudara dalam bentuk droplet yang sangat kecil pada waktu batuk atau bersin (Hiswani, 2004). Untuk terpapar penyakit TBC pada seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti : status sosial ekonomi, status gizi, umur, jenis kelamin, dan faktor toksis (Hiswani, 2004). Tuberculosis merupakan masalah kesehatan masyarakat terutama di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Penyakit Tuberculosis merupakan salah satu diantara 10 penyebab kematian utama di dunia. Pada tahun 1995, diperkirakan setiap tahun terjadi sekitar 9 juta penderita baru tuberculosis dengan kematian 3 juta orang ( World Health Organisation /WHO, 1997). Di negara-negara berkembang kematian Tuberculosis paru merupakan 25 % dari seluruh kematian, yang sebenarnya dapat dicegah. Diperkirakan 95% penderita Tuberculosis di negara berkembang, 75 % penderita tubercuosis adalah kelompok produktif 15-50 tahun (Depkes, 2002). Menurut Hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) Tahun 1995 menunjukkan bahwa di Indonesia penyakit Tuberculosis merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah penyakit Kardiovaskuler dan penyakit saluran pernafasan pada semua kelompok usia, dan nomor satu dari golongan infeksi. Tahun 1999, WHO memperkirakan setiap tahun terjadi 583.000 kasus baru tuberculosis dengan kematian karena Tuberculosis sekitar 140.000. Secara

3 kasar diperkirakan setiap 100.000 penduduk Indonesia terdapat 130 penderita baru TBC paru BTA positif (Depkes RI, 2002) Di Propinsi Jawa Tengah penderita tuberkulosis paru mencapai 53.448 orang pada tahun 2001 (Dinkes Jawa Tengah, 2002) Berdasarkan jumlah kunjungan pasien di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta, pada tahun 2003 penderita TBC peru dengan Bakteri Tahan Asam (BTA) positif baru sebanyak 529 orang, lama sebanyak 1359 orang, tahun 2004, baru sebanyak 540 orang, lama sebanyak 1509 orang dan tahun 2005 baru sebanyak 530 orang, lama sebanyak 2831 orang. Tahun 2006, bulan Januari sampai bulan Juni, pasien baru sebanyak 268 orang, lama sebanyak 1184 orang. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan ditiap tahunnya. Pengetahuan tentang tuberculosis paru baik yang menyangkut masalah penyebab, pencegahan dan pengobatannya perlu diketahui oleh semua orang termasuk anggota keluarga, guna menunjang proses penyembuhan. Proses penyembuhan penyakit TBC peru dalam menjalani pengobatan memerlukan waktu yang cukup lama (6-12 bulan) (Hiswani, 2004). Oleh karena itu, pengetahuan, sikap dan dukungan keluarga yang positif sangat diperlukan dalam proses penyembuhan tuberculosis paru pada anggota keluarga. Dengan bertambahnya pengetahuan yang positif, diharapkan keluarga mempunyai sikap dan praktek yang positif pula sehingga dapat mendukung kesembuhan pada anggota keluarga yang sakit, baik dalam hal kondisi penderita,

4 mencegah komplikasi, mencegah penularan dan gangguan psikososial/rasa aman dan nyaman. Pengetahuan tentang penyakit tuberkulosis paru baik kepada orang yang menderita tuberkulosis paru atau keluarganya, dapat mereka peroleh dari berbagai sumber diantaranya dari penyuluhan yang dilakukan di BBKPM Surakarta. Berdasarkan data diatas, bahwa peran dan dukungan keluarga sangat dibutuhkan dalam keberhasilan pengobatan tuberkulosis paru, maka peneliti merasa perlu melakukan penelitian mengenai hubungan pengetahuan, sikap dengan praktek keluarga dalam mendukung kesembuhan tuberkulosis paru pada anggota keluarga. B. Perumusan Masalah Berdasarkan fenomena diatas, maka peneliti ingin melakukan penelitian tentang "Bagaimanakah hubungan pengetahuan, sikap dengan praktek keluarga dalam mendukung kesembuhan tuberkulosis paru pada anggota keluarga? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini di bagi menjadi: 1. Tujuan Umum : Untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dengan praktek keluarga dalam mendukung kesembuhan Tuberkulosis paru pada anggota keluarga.

5 2. Tujuan Khusus: a. Mendeskripsikan karakteristik keluarga dalam mendukung kesembuhan tuberkulosis paru pada anggota keluarga. b. Mengetahui hubungan antara pengetahuan dan praktek keluarga dalam mendukung kesembuhan tuberkulosis paru pada anggota keluarga. c. Mengetahui hubungan antara sikap dan praktek keluarga dalam mendukung kesembuhan tuberkulosis paru pada anggota keluarga. D. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Institusi BBKPM Surakarta Sebagai bahan masukan bagi para pengelola program dalam menyusun strategi pemberantasan dan penanganan Tuberkulosis paru khususnya di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta. 2. Bagi institusi Pendidikan Dapat dijadikan bahan acuan dalam penelitian tuberkulosis paru lebih lanjut. 3. Bagi peneliti lain Dapat menggunakan penelitian ini sebagai perbandingan dan dapat dikembangkan lagi untuk penelitian-penelitian berikutnya.

6 E.. Keaslian Penelitian Penelitian mengenai tuberculosis ini pernah dilaksanakan, namun sejauh pengetahuan penulis, belum pernah ada yang meneliti hubungan pengetahuan, sikap dengan praktek keluarga dalam mendukung kesembuhan tuberculosis paru pada anggota keluarga. Penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan oleh Ashari (2003) meneliti hubungan pengetahuan, sikap dengan praktek orang tua dalam mendukung kesembuhan Tuberculosis paru anak di Balai Pengobatan Paru-Paru Tegal. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan praktek. Artinya semakin baik pengetahuan orang tua dalam mendukung kesembuhan tuberculosis paru anak maka semakin baik pula dalam prakteknya. tetapi pengaruh atau hubungan tersebut relatif kecil. Perbedaannya dengan penelitian ini terletak pada variabel terikatnya, dan lokasi yang digunakan sebagai tempat penelitian. Pada penelitian Ashari variabel terikatnya praktek orang tua sedangkan pada penelitian ini praktek anggota keluarga. Lokasi yang digunakan pada penelitian Ashari di Tegal sedangkan pada penelitian ini di Surakarta.