BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Pengantar

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Hal. I - 1

MAJU, MANDIRI, ADIL DAN SEJAHTERA. RPJMD

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah,

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI BALI TAHUN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN

Rencana Strategis (RENSTRA)

RENSTRA BADAN KETAHANAN PANGAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PROVINSI BALI TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BAPPEDA PROV. SULTRA TAHUN BAB I PENDAHULUAN

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

Pendahuluan. Latar Belakang

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

BUPATI BANGLI, PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGLI NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI JEMBRANA, DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAPPEDA KABUPATEN LAHAT

BAB I PENDAHULUAN. RKPD Kabupaten Ponorogo Tahun Bab I_ Halaman 1

DESA MENATA KOTA DALAM SEBUAH KAWASAN STRATEGI PEMBANGUNAN ROKAN HULU.

Bab II Perencanaan Kinerja

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Lampiran RKPD Kabupaten Ponorogo Tahun Bab I_ Halaman 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pemberlakuan otonomi daerah telah berlangsung. dasawarsa sejak pemberlakuan otonomi daerah di tahun 1999.

Perencanaan dan Perjanjian Kerja

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1

BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR BALI TANGGAL 25 MEI 2015 NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI BALI TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

WALI KOTA BOGOR PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2018

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang LAMPIRAN KEPUTUSAN GUBERNUR JAMBI NOMOR : 462/KEP/GUB/BAPPEDA-2/2012 TANGGAL : 13 JULI 2012

BAB I PENDAHULUAN RENSTRA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN BAB I PENDAHULUAN

BAB III ISU- ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN

RKPD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun I-1

Rencana Strategis (RENSTRA) TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 9 TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

ISI DAN URAIAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN BAB I PENDAHULUAN

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KABUPATEN SUMBA TENGAH URAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG NA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH TAHUN

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

RENCANA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MAJALENGKA TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

GUBERNUR SULAWESI TENGGARA

PAPARAN PADA ACARA MUSRENBANG RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN

Pemerintah Kabupaten Wakatobi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN KAB. MALANG BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Tahun Latar Belakang

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Pemerintah Kabupaten Jembrana BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN,

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan pembangunan nasional yang bertujuan untuk mendukung

PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2011 GUBERNUR JAWA BARAT,

PEMERINTAH KOTA BATU

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang Tahun merupakan tahap ketiga dari

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

RPJMD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 BAB I PENDAHULUAN

BAB I. PENDAHULUAN. 1 P a g e

PENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG

I - 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Governance), baik dari tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pada tahap BAB I PENDAHULUAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Permasalahan yang dihadapi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi pelayanan SKPD adalah sebagai berikut : 1. Kualitas sumberdaya aparatur perencana yang memiliki kompetensi relatif masih terbatas. 2. Penyelesaian dokumen perencanaan pembangunan daerah belum tepat waktu. 3. Koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara pusat dan daerah masih belum optimal, 4. Proses evaluasi dan pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan belum berjalan sebagaimana mestinya 5. Ketersediaan data dan informasi yang berbasis IT kurang memadai 6. Belum optimalnya koordinasi penataan ruang antara provinsi dan Kabupaten/Kota 7. Masih rendahnya dukungan pelayanan administrasi perkantoran 3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih Periode Tahun 2013-2018 Berdasarkan uraian mengenai kondisi provinsi sulawesi tenggara, masalah, peluang dan tantangan pembangunan yang dihadapi sampai dengan tahun 2018 maka Visi Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara Tahun 2013-2018 sebagai berikut: III-1 ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

MEWUJUDKAN SULAWESI TENGGARA SEJAHTERA, MANDIRI DAN BERDAYA SAING TAHUN 2013-2018 Pembangunan yang telah dilaksanakan selama ini, telah memberikan manfaat dalam pengembangan daerah dan juga pembangunan kesejahteraan masyarakat. Periode pembangunan Sulawesi Tenggara 2013-2018 merupakan periode MEWUJUDKAN SULAWESI TENGGARA SEJAHTERA, MANDIRI DAN BERDAYA SAING TAHUN 2013-2018 secara nyata melalui 1) Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia, 2) Pembangunan Ekonomi, 3) Revitalisasi Pemerintahan Daerah, 4) Memantapkan Pembangunan Kebudayaan Daerah serta, 5) Percepatan dan Pemerataan Pembangunan Infrastruktur Kawasan Strategis dan Wilayah dengan sasaran utama peningkatan nilai tambah sumberdaya alam. Untuk merealisasikan visi pembangunan sebagaimana diuraikan, maka akan dikembangkan lima agenda utama yang juga merupakan misi pembangunan: Misi I : Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia; dimaksudkan untuk menigkatkan kualitas pendidikan, kesehatan serta iman dan taqwa. Misi II : Pembangunan Ekonomi; dimaksudkan untuk membangun perekonomian maasyarakat secara nyata melalui usaha-usaha pragmatis dengan mendorong pembangunan sektor riil, dan menigkatkan nilai tambah berdasarkan potensi yang berada disekitarnya. III-2 ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Misi III : Revitalisasi Pemerintahan Daerah; dimaksudkan untuk menciptakan pemerintahan yang berorientasi pelayanan kepada masyarakat, pemerintahan yang transparan dan akuntabel, serta aparat pemerintahan yang lebih bersifat mengayomi masyarakat serta bersih dari pratek-praktek kolusi, korupsi dan nepotisme. Misi IV : Memantapkan Pembangunan Kebudayaan Daerah; dimaksudkan untuk memperkokoh identitas dan jati diri, mengembangkan rasa persatuan dan kesatuan, sumber inspirasi pembangunan serta mendorong sektor pariwisata yang berorientasi pada pengembangan sumberdaya potensi budaya setempat. Misi V : Percepatan dan Pemerataan Pembangunan Infrastruktur Dasar, Kewilayahan serta infrastruktur pada Kawasan Strategis; dimaksudkan untuk mengembangkan infrastruktur wilayah secara terpadu, mengembangkan infrastruktur perekonomian yang mampu menciptakan pusat-pusat pertumbuhan dan simpul-simpul perekonomian serta pembangunan infrastruktur kawasan strategis untuk mendukung peningkatan nilai tambah sumberdaya alam. III-3 ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Telaah visi dan misi yang telah dijelaskan dalam tujuan, sasaran dan program prioritas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2013-2018. Berdasarkan hasil telaah tersebut, maka kontribusi Bappeda Prov. Sultra dalam pencapaian visi pembangunan dilaksanakan melalui misi ke III, yaitu : Revitalisasi Pemerintahan Daerah dengan sasaran sebagai lembaga yang bertugas mengkoordinasikan pembangunan daerah dalam rangka pencapaian visi dan misi Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2013-2018. 3.3. Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga Sesuai dengan Tupoksi Bappeda Prov. Sultra sebagai lembaga Perencanaan didaerah, maka tentunya dalam melaksanakan tupoksinya perlu disinergikan dengan tupoksi lembaga yang menangangani Perencanaan ditingkat Pusat. Dengan demikian Bappenas sebagai lembaga Perencana ditingkat Pusat akan menjadi lembaga yang secara fungsional perlu disinergikan tupoksinya dengan Bappeda tingkat daerah. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Bappenas sebagai lembaga perencanaan pembangunan nasional dituntut untuk menghasilkan produk-produk yang berkualitas terutama produk berupa rencana pembangunan nasional. Untuk melaksanakan tupoksi tersebut, maka disusun renstra yang memuat visi dan misi Kementerian PPN/Bappenas tahun 2010 2014 guna pencapaian tujuan dan pelaksanaan kegiatan utama dan kegiatan pendukung. Salah satu tujuan utama Kementerian PPN/Bappenas yaitu: terwujudnya rencana pembangunan (RPJMN dan RKP) yang berkualitas. III-4 ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Visi Kementerian Bappenas adalah Mewujudkan Kementerian PPN/Bappenas yang handal, kredibel dan proaktif untuk mendukung pencapaian tujuan berbangsa dan bernegara. Untuk mewujudkan visi tersebut di atas, dirumuskan 3 (tiga) misi sesuai dengan peran Kementerian PPN/Bappenas, yaitu: 1. Menyusun rencana pembangunan nasional yang berkualitas dalam rangka: a. mengintegrasikan, memadukan (sinkronisasi), dan mensinergikan baik antar daerah, antar ruang, antar waktu, dan antar fungsi pemerintah, maupun antara pusat dengan daerah; b. mewujudkan keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan; c. mengoptimalkan partisipasi masyarakat; d. menggunakan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan. 2. Melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja pelaksanaan rencana pembangunan nasional, kajian dan evaluasi kebijakan yang berkualitas terhadap permasalahan pembangunan, sebagai masukan bagi proses perencanaan berikutnya dan atau untuk perumusan kebijakan pembangunan di berbagai bidang. 3. Melakukan koordinasi yang efektif dalam pelaksanaan tugas-tugas untuk mewujudkan Visi dan melaksanakan Misi di atas, Kementerian PPN/Bappenas menetapkan 2 (dua) tujuan yang akan dicapai dalam 5 (lima) tahun ke depan sesuai dengan peta strategi, sebagai berikut: III-5 ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

a. Terwujudnya rencana pembangunan nasional (RPJMN dan RKP) yang berkualitas. b. Terlaksananya penugasan lainnya dari Presiden/Pemerintah dalam kaitan kebijakan pembangunan nasional. Demikian halnya dalam konteks pembangunan, dengan adanya dokumen Renstra Kementerian/Lembaga akan menjadikan perencanan pusat dan daerah terjadi harmonisasi, sinergitas dan sinkronisasi, mulai dari kebijakan dan strategi pembangunan sampai dengan program kegiatan dengan Renstra yang ada di daerah sehingga terjadi kesinambungan pembangunan yang lebih efektif dan efisien dalam pengelolaan sumber daya dalam pelaksanaan pembangunan. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah diharapkan dapat lebih mengembangkan potensi-pontesi wilayah melalui perencanaan yang terpadu, yang dimulai dengan perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan. Lembaga lainnya ditingkat Pusat yang perlu diperhatikan penjabaran Renstranya adalah Kementerian Dalam Negeri. Berdasarkan peran dan mandat Kementerian Dalam Negeri yang dijabarkan pada tugas pokok dan fungsinya dalam menyelenggarakan sebagian tugas pemerintahan di bidang urusan dalam negeri, dirumuskan Visi Kementerian Dalam Negeri sebagai cerminan peran dan kondisi yang ingin diwujudkan di masa depan. Hal tersebut sekaligus merefleksikan kesinambungan upaya pengembangan dan pemantapan penyelengaraan sistim pemerintahan dan politik dalam negeri sejalan dengan semangat reformasi yang peletakan dasar-dasarnya telah diinisiasi pada masa-masa sebelumnya. III-6 ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Rumusan Visi yang diangkat dalam Renstra Kementerian Dalam Negeri 2010-2014 merupakan arah kebijakan dalam penyusunan program dan kegiatan strategik sesuai kondisi obyektif lingkungan strategis lingkup Kementerian Dalam Negeri dalam lima tahun ke depan, yaitu: Terwujudnya sistem politik yang demokratis, pemerintahan yang desentralistik, pembangunan daerah yang berkelanjutan, serta keberdayaan masyarakat yang partisipatif, dengan didukung sumber daya aparatur yang profesional dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Aspek pembangunan daerah; Pembangunan daerah merupakan bagian integral dari pembangunan nasional, dalam konteks ini Kementerian Dalam Negeri memiliki mandat untuk merumuskan kebijakan dibidang pembangunan daerah dan melakukan pembinaan kepada pemerintah daerah Provinsi maupun Kabupaten/Kota dalam bidang tersebut. Untuk itu Kementerian Dalam Negeri perlu melanjutkan upaya pembinaan pembangunan daerah dan wilayah dalam rangka mendorong pembangunan daerah yang berkesinambungan. Dalam kerangka itu Kementerian Dalam Negeri dapat melakukan upaya-upaya peningkatan kapasitas perencanaan pembangunan daerah. Direktorat Bina Pembangunan Daerah melaksanakan program-program teknis dengan tujuan terciptanya pertumbuhan pembangunan di daerah, serta keseimbangan pembangunan antar daerah yang didukung oleh efektivitas kinerja pemerintah daerah. Renstra kedua Kementerian tersebut tetap mengedepankan perlunya koordinasi perencanaan antar lembaga perencana di tingkat III-7 ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

pusat maupun tingkat provinsi dan Kabupaten/Kota untuk dapat mewujudkan perencanaan yang terintegrasi, sinergis dan terpadu. Hal tersebut sesuai dengan tugas dan fungsi Bappeda Provinsi Sulawesi Tenggara yang mempunyai tugas utama melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan dibidang perencanaan pembangunan. 3.4. Penentuan Isu-Isu Strategis Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang ada yang mempengaruhi pelaksanaan tugas dan fungsi Bappeda Prov. Sultra, dirumuskan beberapa isu-isu strategis sebagai berikut : 1. Peningkatan kapasitas aparatur perencanaan. 2. Meningkatkan kualitas penyusunan rencana pembangunan daerah. 3. Meningkatkan koordinasi perencanaan pembangunan daerah dengan pemerintah pusat, SKPD Provinsi serta membina hubungan kerja dengan lembaga negara non kementerian dan swasta dalam mendukung terwujudnya perencanaan yang terintegrasi, sinergis dan terpadu. 4. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah. 5. Koordinasi tata ruang wilayah baik provinsi maupun Kabupaten/Kota. 6. Meningkatkan Pelayanan Administrasi Perkantoran. 7. Mantapnya pengelolaan dan pemanfaatan data, penguasaan teknologi informasi dan komunikasi, penelitian dan pengembangan, serta pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan. III-8 ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

III-9 ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI