BAB I PENDAHULUAN. IPTEK namun alat-alat pendukung perkuliahan seperti LCD kurang dimanfaatkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah diprogramkan dan tetap

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaku pembangunan pendidikan berupaya untuk menaikkan derajat mutu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kegiatan universal pada kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang kecil yang mempunyai sifat yang sama dengan induknya (Harahap, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu usaha untuk mewujudkan pembangunan di masa

BAB I PENDAHULUAN. di tingkat dasar dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Semakin berkembang pesatnya teknologi informasi dan komunikasi pada

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. dikemukakan sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan mode dan trend tata rias di era modern sekarang ini sangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru,

BAB I PENDAHULUAN. dan keahlian tertentu kepada individu-individu guna mengembangkan bakat

BAB I PENDAHULUAN. Menjadi bangsa yang maju merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kunci yang sangat diperlukan dalam meletakkan fondasi bagi

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia mulai mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Terbukti

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk aktif membaca, mencari, dan menganalisis sebuah masalah secara

BAB I PENDAHULUAN. peralatan praktik, penyempurnaan kurikulum maupun peningkatan. profesionalisme guru yang dilakukan secara nasional.

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut. pengembangan kemampuan siswa dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju.

BAB I PENDAHULUAN. demokratis, dan cerdas. Pendidikan ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) adalah

PELATIHAN PEMBUATAN MEDIA DAN EVALUASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS APLIKASI LECTORA BAGI GURU SD MUHAMMADIYAH AMBARBINANGUN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi kemajuan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. trobosan demi peningkatan mutu pendidikan. Hal itu ditandai dengan hadirnya

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas tentu tidak lepas dari dunia pendidikan. Karena. adalah dengan cara memeperbaiki proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting bagi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi dan mengantisipasi setiap perubahan yang terjadi. Pendidikan

I. PENDAHULUAN. secara kreatif dapat memikirkan sesuatu yang baru. berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan hendaknya berupa kata-kata

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu tolak ukur bagi kehidupan suatu bangsa. Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan pondasi bagi kemajuan suatu bangsa. Pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam seluruh proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF IPA KELAS V SD POKOK BAHASAN ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN

BAB I PENDAHULUAN. Guru memegang peranan penting dalam membentuk watak bangsa dan

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan aktifitas proses belajar mengajar sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. mutu pendidikan, karena pendidikan merupakan sarana yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. baik, tidak hanya bagi diri sendiri melainkan juga bagi manusia lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan, baik metode pembelajaran secara personal, media pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik.

I. PENDAHULUAN. pendidikan dapat membuat kehidupan suatu bangsa menjadi lebih baik. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lepas dari hubungan pembelajaran

I. PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan setiap hari, merupakan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat menghasilkan generasi generasi bangsa yang cerdas, kreatif, inovatif

BAB I PENDAHULUAN. lemahnya proses pembelajaran di dalam kelas. Pada proses pembelajaran, anak. untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari,

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu (inquiry) tentang

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. dalam pencapaian prestasi belajar di perguruan tinggi. saat masih dalam Sekolah Menengah Atas (SMA).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Apriyanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Information and Communication Tecknology (ICT) dalam bidang pendidikan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana dalam upaya meningkatkan kualitas sumber

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan membaca yang tinggi agar dapat mengikuti laju perkembangan ilmu. dapat membuka pintu gerbang ilmu pengetahuan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

pendidikan. Beberapa hal perlu diperhatikan juga dalam proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu pengembangan yang harus dibangun adalah pendidikan,

BAB II KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber manusia itu tergantung pada kualitas pendidikan. Peran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

INOVASI PEMBELAJARAN CALON GURU SD DI SEKOLAH LAPANGAN. Qoriati Mushafanah Diana Endah Handayani. Dosen PGSD IKIP PGRI Semarang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Sulistyaning Kartikawati. Program Studi Pendidikan Teknik Elektro, FPTK, IKIP PGRI MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, dunia pendidikan sangat berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan perilaku siswa meliputi tiga ranah yaitu kognitif,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. upaya pendidikan yaitu: siswa, pendidik, dan tujuan pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di sekolah. Pembelajaran bahasa

BAB V ANALISIS PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SMP RAUDLATUL JANNAH WARU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dasar adalah bagian terpadu dari sistem pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. bidang, misalnya bidang ekonomi, industri, komunikasi, transportasi dan

BAB I PENDAHULUAN. selalu diupayakan pemerintah dengan berbagai cara, seperti penataan guru-guru,

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan mampu melahirkan calon-calon penerus masa depan bangsa yang kompeten,

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI PADA MATERI POKOK SIKLUS AIR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menulis merupakan salah satu keterampilan dari empat aspek kebahasaan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah RUSLAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi masyarakat yang selalu berubah, idealnya pendidikan tidak

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB I PENDAHULUAN. tantangan dalam melakukan pengajaran di dalam kelas. Oleh sebab, itu guru harus

BAB I PENDAHULUAN. banyak dilakukan berbagai kalangan, termasuk oleh institusi-institusi pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan belajar siswa ditentukan oleh banyak faktor pendukung, di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Niat pemerintah untuk perbaikan system pendidikan yaitu dengan

BAB I PENDAHULUAN. bermacam-macam metode yang diberikan oleh pendidik. Pendidik berperan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Program Studi Tata Rias Fakultas Teknik (FT) Unimed, yang dibuka sejak tahun ajaran 2007/2008 adalah salah satu upaya memenuhi kebutuhan di masyarakat akan guru-guru yang profesional dan terampil dalam bidang tata rias di masa yang akan datang. Peningkatan kualitas pembelajaran di perguruan tinggi, khususnya di lembaga pendidikan tenaga kependidikan masih dan harus terus ditingkatkan. Namun, dalam penyelenggaraan pembelajaran Tata Rias di FT Unimed banyak kendala-kendala yang dihadapi oleh tim dosen antara lain : (1) Alat-alat pembelajaran telah tersedia dengan baik dan mengikuti perkembangan IPTEK namun alat-alat pendukung perkuliahan seperti LCD kurang dimanfaatkan untuk menciptakan suasana belajar yang inovatif dan menyenangkan. Situasi pembelajaran yang terlihat di kelas yakni dosen menjelaskan materi pembelajaran dengan metode demonstrasi rias wajah karakter secara langsung, hal ini menghabiskan waktu kurang lebih 3 sks, sehingga saat dosen mendemonstrasikan rias wajah karakter aktivitas mahasiswa hanya melihat dan mendengarkan penjelasan dari dosen tanpa adanya aplikasi materi secara langsung, padahal jika fasilitas prasarana pembelajaran dapat dimanfaatkan dengan baik maka pembelajaran dapat menjadi lebih mudah dan menyenangkan (2) materi/bahan ajar sudah tersedia namun jumlah koleksi buku dan modul di perpustakaan untuk materi rias karakter hanya berjumlah sepuluh judul buku sehingga masih sangat 1

2 kurang untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa dalam pembelajaran. Buku yang terdapat di perpustakaan mayoritas dicetak tanpa warna sehingga sulit bagi mahasiswa untuk memahami isi buku, (3) mahasiswa tidak/kurang kreatif dan inovatif dalam pengembangan hasil praktek, hal ini dapat dilihat dari kurang berkembangnya tema-tema karakter yang diusung mahasiswa dalam praktek rias karakter. Tema riasan yang diangkat oleh mahasiswa masih sebatas tema-tema yang di suguhkan oleh dosen tanpa ada pengembangan tema, (4) minimnya waktu dan frekuensi perkuliahan yakni hanya sebanyak 3 sks dalam satu minggu, dan (5) media video pembelajaran yang sesuai kebutuhan mahasiswa dan dosen perlu dikembangkan, hal ini mengingat bahwa minimnya waktu perkuliahan mahasiswa dan masih sangat kurangnya media pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran rias karakter. Media video pembelajaran rias karakter dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan materi belajar dengan waktu yang lebih singkat dengan tidak mengurangi bahan kajian materi pembelajaran sebab dirancang untuk memenuhi standar kompetensi yang harus dicapai oleh mahasiswa. Namun yang menjadi kendala pada prodi pendidikan tata rias Unimed adalah sulitnya merancang pembelajaran yang dikemas dalam bentuk media, khususnya media video pembelajaran. Berdasarkan kendala-kendala yang telah dipaparkan di atas maka peneliti merasa bahwa pengembangan media belajar dalam bentuk video pembelajaran merupakan masalah yang paling urgen, sebab mengingat sulitnya mendapatkan media video pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa dan dosen dalam pembelajaran rias karakter sedangkan fasilitas pendukung untuk

3 memutarkan media telah tersedia dengan baik di program studi pendidikan tata rias Unimed. Dengan adanya media belajar yang baik kendala-kendala lainnya yang ditemui mayoritas dapat diatasi seperti kurangnya bahan ajar dan buku-buku penunjang pembelajaran sebab media pembelajaran dapat menggantikan peran buku sebagai media belajar konvensional menjadi lebih menyenangkan. Melalui media pembelajaran yang baik maka waktu dosen untuk mejelaskan materi belajar akan lebih ringkas, dan mahasiswa dapat langsung mempraktekkan materi pembelajaran yang disajikan oleh dosen sehingga mahasiswa dan dosen membutuhkan media video pembelajaran yang dapat membantu dalam proses pembelajaran mata kuliah rias karakter. Selain kendala di atas, juga ditemukan adanya permasalahan lain berkaitan dengan proses pembelajaran. Dari hasil wawancara khusus dengan dosen pengampuh mata kuliah rias karakter yang dilaksanakan pada tanggal 25 Agustus 2015 dapat disimpulkan bahwa selama ini perkuliahan dilaksanakan hanya dengan metode ceramah dan demonstrasi. Praktek yang disimulasikan terlebih dahulu oleh dosen dapat menghabiskan waktu hampir 2 sks dan selanjutnya mahasiswa mempraktekkan secara bersama-sama tiap kelas dengan diawasi hanya dengan satu orang dosen pengampu mata kuliah saja. Hal ini tentu saja menyebabkan kurang tersampaikannya tujuan dalam proses belajar mengajar. Tidak tercapainya standar kompetensi pada mata kuliah praktek, menyebabkan kurang tumbuhnya motivasi dan kreativitas mahasiswa dalam proses belajar, dalam hal ini terutama pada proses belajar mata kuliah rias karakter. Padahal, mata kuliah rias karakter merupakan pengetahuan yang harus

4 dipahami dan diaplikasikan, bukan hanya berbentuk hafalan. Materi rias karakter sendiri merupakan materi yang berkelanjutan dari satu kesatuan dan kompleks. Suatu teknik rias karakter, jika hanya diperoleh dengan membaca teori teori dari buku cetak atau modul, tidak akan tersampaikan dengan jelas bagaimana maksud dan tujuan dari teori tersebut. Teori teori yang ada dalam buku atau modul kurang dapat menjadi sarana pembentukan kreativitas dan kemandirian mahasiswa, karena mahasiswa tidak melihat secara langsung teknik aplikasi rias karakter secara bertahap. Selain itu, daya serap mahasiswa tentunya tidak sama pada setiap orang maka jika dengan hanya melihat buku atau modul saja, akan sangat kurang dalam memahami teknik atau aplikasi rias karakter yang dimaksudkan, dikarenakan tidak adanya contoh yang nyata. Hal ini mengakibatkan mahasiswa tidak dapat berimajinasi untuk dapat menumbuhkan kreativitas yang maksimal.. Media yang baik juga akan mengaktifkan pembelajar dalam memberikan tanggapan, umpan balik dan juga mendorong pembelajar untuk melakuan praktik-praktik dengan benar. Untuk menguasai mata kuliah rias karakter, selain dengan praktek penguasaan teknik rias karakter itu sendiri, ada hal lain yang bersifat khusus yang sangat dibutuhkan. Yaitu, konsep diri, kreativitas, kemampuan berinovasi, inisiatif, estetika, kerajinan, kesabaran, ketelitian. Dimana kedelapan komponen tersebut tentu saja tidak semua mahasiswa memilikinya. Mahasiswa pada umumnya mempelajari rias karakter hanya sebagai satu topik pada mata kuliah yang harus ditempuh, tanpa merasa harus mendalami kemampuan teori, konsep diri, bakat dan karakter sebagai seorang penata rias. Proses belajar mengajar rias

5 karakter harus bertahap, berkelanjutan dan membutuhkan banyak latihan/jobsheet yang dapat dilakukan di ruang praktek perkuliahan kuliah atau di rumah. Dengan hanya belajar di kampus, mahasiswa tidak akan menjadi terampil dan mahir dalam kompetensi rias karakter ini. Mahasiswa dituntut untuk dapat mengembangkan kreativitas dan berinovasi dalam kompetensi keahlian rias karakter. Selain itu instrumen analisis kebutuhan yang peneliti bagikan kepada dosen-dosen Jurusan PKK Fakultas Teknik UNIMED pada tanggal 22 September 2015 menunjukkan bahwa 91% dosen Jurusan PKK sangat membutuhkan media dalam pembelajaran khususnya dalam bentuk video pembelajaran. Karena sebahagian besar mata kuliah yang akan diajarkan adalah mata kuliah praktek yang menuntut minimnya keabstrakan pada pemahaman mahasiswa salah satunya dalam pembelajaran rias karakter. Perkembangan dunia teknologi informasi, khususnya komputerisasi sangat pesat dan mengagumkan. Dewasa ini, hampir semua bidang pekerjaan telah dapat dikendalikan oleh sistem komputer. Bahkan pekerjaan yang sulit dan membutuhkan tenaga ekstra sekarang dapat digantikan oleh sarana ini. Komputer dapat menerjemahkan teori teori yang abstrak menjadi konkret dengan visualisasi statis maupun dengan visualisasi dinamis (animasi). Selain itu, komputer dapat membuat suatu konsep lebih menarik sehingga menambah motivasi untuk mempelajari dan memahaminya serta banyak hal yang ingin diketahui oleh manusia, ada di dalam komputer. Tidak berbeda dengan bidang yang lain, saat ini komputer amat erat kaitannya dengan dunia pendidikan.

6 banyak pekerjaan di dunia pendidikan yang dapat dibantu oleh komputer seperti: mengetik, berhitung, mencari materi perkuliahan dari internet, dan pekerjaan lainnya. Fenomena komputerisasi atau pemanfaatan teknologi informasi sepertinya sudah menjadi menu wajib dalam kegiatan sehari hari dimana saja, dalam rangka membantu mengatasi permasalahan dalam proses pembelajaran dewasa ini. Hal ini tentu saja sangat sejalan dengan proses pembelajaran praktek rias karakter, yang membutuhkan latihan latihan tambahan yang wajib dilaksanakan di luar jam perkuliahan. Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka peneliti bermaksud untuk membuat suatu pengembangan media dalam pembelajaran dalam hal ini difokuskan pada video pembelajaran pada mata kuliah Rias Karakter. Selain itu, kajian dari permasalahan di atas berdasarkan fakta yang ditemukan pada Jurusan PKK khususnya Prodi Tata Rias, menunjukkan bahwa pemanfaatan buku atau modul dalam mata kuliah yang pada dasarnya adalah aplikasi praktek, sangat tidak membantu. Prodi Tata Rias membutuhkan media video pembelajaran, yang mana dalam hal ini peneliti melakukan penelitian pada satu mata kuliah yang sesuai dengan keahlian peneliti yakni mata kuliah rias karakter. Peneliti melihat, bahwa pengembangan video untuk pembelajaran rias karakter merupakan alternatif yang tepat dalam proses belajar mengajar. Pemanfaatan teknologi informasi dalam bentuk video yang dilengkapi dengan fitur fitur gambar animasi yang menarik, dapat membuat pembelajaran berlangsung menarik dan tercipta proses pembelajaran yang tidak berkesan monoton dan membosankan, serta mudah dipahami. Selain itu juga dapat

7 membantu daya tangkap mahasiswa terhadap materi yang akan disampaikan, dan tentu saja dapat diaplikasikan langsung tanpa harus menunggu perkuliahan yang disampaikan atau diawasi oleh dosen. Dengan demikian, mahasiswa dapat belajar secara mandiri dan dapat berkreatifitas sesuai dengan bakat dan minatnya. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan antara lain: 1. Alat-alat pembelajaran telah tersedia dengan baik dan mengikuti perkembangan IPTEK namun alat-alat pendukung perkuliahan seperti LCD kurang dimanfaatkan untuk menciptakan suasana belajar yang inovatif dan menyenangkan 2. Sumber belajar yang tersedia masih dirasa kurang efektif untuk menunjang pembelajaran 3. Kurang berkembangnya tema-tema karakter yang diusung mahasiswa dalam praktek rias karakter. 4. Minimnya waktu dan frekuensi perkuliahan. 5. Hasil belajar (nilai mata kuliah) berupa tugas/praktek atau latihan pada umumnya rendah. 6. Minimnya waktu dan frekuensi perkuliahan. 7. Sesuai dengan hasil analisis kebutuhan mahasiswa dan dosen terdapat 94,% responden merasa memerlukan penggunaan media video pembelajaran dalam proses pembelajaran.

8 1.3 Pembatasan Masalah Ditinjau dari identifikasi masalah yang muncul, maka dapat ditarik pembatasan masalah di atas agar penelitian ini lebih mendalam dan terfokus. Adapun yang akan diteliti dalam penelitian ini untuk melihat kelayakan dan keefektifan dalam Pengembangan Media Video Pembelajaran Rias Karakter Pada Program Studi Tata Rias Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dan terarah serta mengingat kemampuan peneliti yang terbatas, maka perlu dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini, sebagai berikut: 1. Materi pelajaran yang dikembangkan hanya meliputi kompetensi dasar Rias Karakter dengan penjelasan langkah-langkah melakukan rias karakter yakni karakter tua dengan tema nenek sihir. 2. Media pembelajaran yang dikembangkan hanya dalam bentuk video tutorial. 3. Penelitian pengembangan menggunakan model Borg & Gall dikombinasikan dengan model pengembangan pembelajaran Dick & Carey. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah tersebut maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah media video pembelajaran tutorial rias karakter layak digunakan dalam pembelajaran mata kuliah rias karakter?

9 2. Apakah media video pembelajaran rias karakter efektif dalam membantu pembelajaran mahasiswa pada mata kuliah rias karakter? 1.5 Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan penelitian yang akan diteliti, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Menghasilkan media video pembelajaran tutorial rias karakter yang layak digunakan dalam pembelajaran mata kuliah rias karakter. 2. Mengetahui keefektifan media video pembelajaran rias karakter dalam membantu pembelajaran mahasiswa pada mata kuliah rias karakter. 1.6 Manfaat Penelitian Pentingnya pengembangan video pembelajaran pada materi rias karakter memberikan beberapa manfaat baik secara teoritis maupun praktis, antara lain : 1. Manfaat Teoretis a. Menambah khasanah pengetahuan atau teori tentang media video pembelajaran. b. Bagi Mahasiswa dapat menambah pemahaman mengenai ilmu tata rias khususnya pada rias karakter. c. Bagi Peneliti sebagai bahan rujukan untuk mendesain dan mengembangkan media pembelajaran dengan terobosan-terobosan baru guna memecahkan masalah-masalah pendidikan, khususnya masalah dalam pembelajaran. 2. Manfaat Praktis:

10 a. Mahasiswa dalam proses pembelajaran dapat dengan mudah memahami isi materi pembelajaran khususnya materi perkuliahan rias karakter, sehingga materi tersebut mudah untuk diikuti dan diaplikasikan dengan baik serta dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif. b.sebagai terobosan bagi pembelajaran rias karakter yang mengikuti perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pembelajaran, sehingga pembelajaran dapat dilaksanakan dimanapun, kapanpun, tanpa harus menunggu jam perkuliahan berlangsung atau tanpa harus diawasi oleh dosen pengampuh mata kuliah. c. Sebagai media belajar mandiri yang dapat digunakan mahasisawa dengan atau tanpa dosen sesuai dengan kemampuan dan kecepatan belajar masingmasing individu, sebagai alternatif pembelajaran yang mengatasi keterbatasan ruang dan waktu dan membatu mengaktifkan keabstrakan mahasiswa dalam setiap kegiatan belajar. d. Hasil penelitian ini dapat digunakan dalam usaha penelitian lanjutan dengan melibatkan lebih lengkap komponen pembelajaran yang lain untuk mengungkap dan membuktikan secara empirik bahwa media video pembelajaran rias karakter dapat menjadi alternatif media belajar untuk pembelajaran rias karakter yang mampu mengatasi keterbatasan pada kegiatan pembelajaran, khususnya pada materi rias karakter nenek sihir.