BAB V HASIL PENELITIAN. Universitas Andalas diperoleh sebagai berikut : persentase tentang data demografi (umur dan lembar observasi), frekuensi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup waktu penelitian adalah Oktober November 2014.

THE CORRELATION OF COSMETIC USAGE TO ACNE VULGARIS CASE IN FEMALE STUDENT IN MEDICAL FACULTY OF LAMPUNG UNIVERSITY. Abstract

BAB IV HASIL PENELITIAN. Kluet Selatan Kabupaten Aceh Selatan dengan jumlah responden 40 0rang dimana

BAB I PENDAHULUAN. Wanita dan kosmetik adalah dua hal yang saling berkaitan. Kosmetik

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sebaran usia mahasiswi yang menggunakan kosmetik

BAB I PENDAHULUAN. pleomorfik, komedo, papul, pustul, dan nodul. (Zaenglein dkk, 2008).

III. METODOLOGI PENELITIAN

The Correlation between Cosmetics Usage to Acne Vulgaris in Female Student in FKIK Muhammadiyah University of Yogyakarta

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada Januari Februari efektif terhadap kelengkapan pengisian Persetujuan Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Kejadian Miopia pada Anak di SDN Cemara Dua Surakarta telah dilakukan pada

BAB V HASIL PENELITIAN. Pada bab ini membahas tentang hasil penelitian terhadap Hubungan Penyuluhan Ibu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Penampilan bagi remaja dan dewasa muda merupakan salah satu faktor

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. bersifat survey analitik, dengan menggunakan desain penelitian cross sectional,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitis yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. waktu pengukuran atau observasi data dalam satu kali pada satu waktu yang

BAB. 4 METODOLOGI PENELITIAN. dependen diambil secara bersamaan ketika penelitian dilaksanakan.

KHALIMATUS SAKDIYAH NIM : S

Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan metode analitik korelatif dengan

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross sectional.

HUBUNGAN KARAKTERISTIK UMUR DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA)

BAB IV METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan cross sectional study. Metode analitik korelasi ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2013 SUSI NOVITA

BAB 3 METODE PENELITIAN. cross-sectional untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA KARYAWATI UNSIKA TAHUN 2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah descriptive correlative research, atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cross sectional karena data

BAB VII HUBUNGAN PERILAKU KONSUMSI DENGAN SIKAP TERHADAP MAKANAN POKOK NON BERAS

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI DENGAN KEJADIAN IKTERUS PADA BAYI BARU LAHIR 0-7 HARI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

BAB IV METODE PENELITIAN. dengan perilaku pencegahan DBD pada murid sekolah dasar di Kota Depok.

: Achmad Aldiansyah Npm : Kelas : 3 EA 32 Pembimbing : Supriyo Hartadi W, SE., MM.

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik ( menggambarkan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang akan digunakan adalah desain penelitian

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di Desa Tunggulo wilayah kerja. Puskesmas Limboto barat Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan case control.

BAB V HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum Klinik Herbal Insani Depok. Bulan Maret Di atas tanah seluas 280 m 2 dengan luas bangunan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Kabupaten Sukoharjo yaitu di SMA Negeri 1 Polokarto. SMA Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini akan di laksnakan di Kelurahan Paguyaman

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Gorontalo pada bulan 30 Mei 13 Juni Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey analitik dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah metode observasional analitik dengan pendekatan

KUESIONER PENELITIAN. PT. Adhi Karya Tbk Duri, Riau kerja dengan gejala photokeratitis pada pekerja las PT. Adhi Karya Persero Tbk Duri, Riau

METODE PENELITIAN. cross sectional, dimana variabel bebas yaitu perilaku makan pagi (sarapan)

III. METODE PENELITIAN. andropause dengan depresi dimana pengukuran dan pengambilan variabel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Lokasi Penelitian

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL OLEH BIDAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN IBU NIFAS DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SRI RATU MEDAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik, yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. paparan masing masing subjek kasus dan kontrol. Penelitian ini merupakan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB IV METODE PENELITIAN. Berdasarkan jenisnya penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Wongkaditi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat digemari terutama oleh kalangan remaja-remaja, baik pria maupun wanita.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian campuran atau mixed

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik (menggambarkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah bidang ilmu kesehatan masyarakat,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang kebidanan RSUD.Dr.M.M

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik komparatif dengan pendekatan

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA 2016

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang Hemodialisa RSUD DR. M.M

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode analitik deskriptif dengan pendekatan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Yogyakarta yang berlokasi di Jl. Jayeng Prawiran No. 13 RT 019/04

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan rancangan cross-sectional atau potong lintang. Bertujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian diskriptif korelatif karena menjelaskan hubungan antara dua

METODE PENELITIAN. observasional dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. survei dengan menggunakan alat bantu kuesioner dan menggunakan metode

HUBUNGAN TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI PADA IBU NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEUREUDU KABUPATEN PIDIE JAYA MISRINA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STATUS GIZI BALITA DENGAN FREKUENSI TERJADINYA ISPA DI DESA KEBONDALEM

Transkripsi:

BAB V HASIL PENELITIAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada bulan Februari sampai Oktober 2016 terhadap mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dengan menyebarkan kuesioner terhadap 144 responden tentang hubungan kebersihan wajah dan kosmetik dengan kejadian akne pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas diperoleh sebagai berikut : 5.1 Analisa Univariat Analisa univariat dalam penelitian ini memaparkan distribusi frekuensi dan persentase tentang data demografi (umur dan lembar observasi), frekuensi membersihkan wajah, jenis bedak yang digunakan, pemakaian pembersih wajah, pelembab wajah, dan pelindung wajah. 5.1.1 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Tabel 5.1.1 Distribusi responden berdasarkan umur Umur n % 18 28 20,1 19 37 23,9 20 33 23,1 21 24 17,2 22 21 15,7 Berdasarkan tabel 5.1.1 diketahui bahwa distribusi responden berdasarkan umur yang lebih banyak ditemukan pada umur 19 tahun (23,9%). 28 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

5.1.2 Distribusi Responden Berdasarkan Frekuensi Membersihkan Wajah Tabel 5.1.2 Distribusi responden berdasarkan frekuensi membersihkan wajah Frek. Membersihkan Wajah n % Baik 91 63,4 Buruk 53 36,6 Berdasarkan tabel 5.1.2 diketahui bahwa distribusi responden berdasarkan frekuensi membersihkan wajah lebih banyak ditemukan pada frekuensi membersihkan wajah yang baik (63,4%) 5.1.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pemakaian Bedak Tabel 5.1.3 Distribusi responden berdasarkan pemakaian bedak Pemakaian Bedak n % Padat 89 66,8 Tabur 55 33,2 Berdasarkan tabel 5.1.3 diketahui bahwa distribusi responden berdasarkan pemakaian bedak lebih banyak ditemukan pada pemakaian bedak padat (66,8%). 5.1.4 Distribusi Responden Berdasarkan Pembersih Wajah Tabel 5.1.4 Distribusi berdasarkan pembersih wajah Pembersih Wajah n % Ya 85 64,8 Tidak 59 35,2 Berdasarkan tabel 5.1.4 diketahui bahwa distribusi responden berdasarkan pemakaian pembersih wajah lebih banyak ditemukan pada menggunakan pembersih wajah (64,8%). 29 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

5.1.5 Distribusi Responden Berdasarkan Pelembab Wajah Tabel 5.1.5 Distribusi responden berdasarkan pelembab wajah Pelembab Wajah n % Ya 65 42,7 Tidak 79 57,3 Berdasarkan tabel 5.1.5 diketahui bahwa distribusi responden berdasarkan pemakaian pelembab wajah lebih banyak ditemukan pada tidak menggunakan pelembab wajah (57,3%). 5.1.6 Distribusi Responden Berdasarkan Pelindung Wajah Tabel 5.1.6 Distribusi responden berdasarkan pelindung wajah Pelindung Wajah n % Ya 68 41,5 Tidak 76 58,5 Berdasarkan tabel 5.1.6 diketahui bahwa distribusi responden berdasarkan pemakaian pelindung wajah lebih banyak ditemukan pada tidak menggunakan pelindung wajah (58,5%). 5.2 Analisa Bivariat Analisa bivariat digunakan untuk melihat hubungan antara variabel bebas yaitu : frekuensi membersihkan wajah, pemakaian bedak, pembersih wajah, pelembab wajah, dan pelindung wajah dengan variabel terikat yaitu insiden akne dengan menggunakan uji Chi-Square dikatakan ada hubungan antar variabel apabila P value < α (0,05). Berikut ini dijelaskan tentang hubungan antara frekuensi membersihkan wajah, pemakaian bedak, pembersih wajah, pelembab wajah, dan pelindung wajah dengan kejadian akne di Fakultas Kedokteran Universitas Andala 30 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Tabel 5.2 Hubungan kebersihan wajah dan kosmetik pada mahasiswi kedokteran dengan kejadian akne (n=134). Kebiasaan Akne Tanpa Akne Total P (Value) n % n % n % Frek. Membersihkan Buruk 24 46,8 29 29,6 53 36,6 Wajah Baik 49 53,2 42 70,4 91 63,4 0,879 Pemakaian Bedak Padat 61 71,5 28 32,3 89 66,8 Tabur 12 28,5 43 67,7 55 33,2 0,02 Pembersih Wajah Tidak 30 44,6 29 46,8 59 35,2 Ya 44 55,4 41 53,2 85 64,8 0,989 Pelembab Wajah Tidak 46 52,4 33 50,7 79 57,6 Ya 34 47,6 31 49,3 65 42,3 0,887 Pelindung Wajah Tidak 44 50,8 32 49,9 76 58,5 Ya 29 49,2 39 50,1 68 41,5 0,995 Total 73 100 71 100 144 100 5.2.1 Hubungan Frekuensi Membersihkan Wajah Dengan Kejadian Akne Dari tabel 5.2 menunjukkan bahwa responden yang mempunyai frekuensi membersihkan wajah yang buruk sebesar 46,8% mengalami akne dibanding frekuensi membersihkan wajah yang baik sebesar 53,2%. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square diperoleh p value = 0,879 yang berarti nilai (p α) sehingga tidak terdapat hubungan antara frekuensi membersihkan wajah mahasiswa kedokteran dengan kejadian akne di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. 5.2.2 Hubungan Pemakaian Bedak Dengan Kejadian Akne Dari tabel 5.2 menunjukkan bahwa responden yang menggunakan bedak padat sebesar 71,5% mengalami akne dibanding menggunakan bedak tabur sebesar 28,5%. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square diperoleh p value = 0,02 yang berarti nilai (p α) sehingga terdapat hubungan antara pemakaian bedak padat pada mahasiswa kedokteran dengan kejadian akne di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. 31 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

5.2.3 Hubungan Pembersih Wajah Dengan Kejadian Akne pembersih wajah sebesar 44,6% mengalami akne dibanding menggunakan pembersih wajah sebesar 55,4%. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi- Square diperoleh p value = 0,989 yang berarti nilai (p α) sehingga tidak terdapat hubungan antara pemakaian pelembab wajah pada mahasiswa kedokteran dengan kejadian akne di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. 5.2.4 Hubungan Pelembab Wajah Dengan Kejadian Akne pelembab wajah sebesar 52,4% mengalami akne dibanding menggunakan pelembab wajah sebesar 47,6%. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square diperoleh p value = 0,887 yang berarti nilai (p α) sehingga tidak terdapat hubungan antara pemakaian pelembab wajah pada mahasiswa kedokteran dengan kejadian akne di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. 5.2.5 Hubungan Pelindung Wajah Dengan Kejadian Akne pelindung wajah sebesar 50,8% mengalami akne dibanding menggunakan pelindung wajah sebesar 49,2%. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square diperoleh p value = 0,995 yang berarti nilai (p α) sehingga tidak terdapat hubungan antara pemakaian pelindung wajah pada mahasiswa kedokteran dengan kejadian akne di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. 32 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas