5. PETUNJUK PENGISIAN KUISIONER PENYERAPAN ANGGARAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI PENUTUP. 6.1 Kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan faktor, keterlambatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

2011, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 69/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 49/PMK.02/2011 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2011

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 46 /PMK.02/2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 137 /PMK.02/2006 TENTANG TATA CARA REVISI DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) TAHUN 2007

PELAKSANAAN ANGGARAN BANTUAN PEMERINTAH PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA (Sesuai Peraturan Menkeu Nomor-168/PMK.05/2015)

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 (Lembaran Negara R

Denpasar, 25 November Oleh : R. Wiwin Istanti, S.E., Ak., M.Laws Kakanwil DJPB Prov. Bali

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

Revisi Anggaran Tahun Anggaran Bandung, 27 April 2018

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

2013, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA. BAB I KETENTUAN UMU

Peraturan Menteri Keuangan. Nomor 190/PMK.05/2012 tentang TATA CARA PEMBAYARAN DALAM RANGKA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

BERITA NEGARA. No.1341, 2012 KEMENTERIAAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT. Petunjuk Operasional. Kegiatan. Revisi. Pedoman.

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

2016, No Peraturan Menteri Keuangan Nomor 254/PMK.05/2015 tentang Belanja Bantuan Sosial Pada Kementerian Negara/Lembaga; Mengingat : 1. Undan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Pokok Pokok Perubahan Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015

PENGELOLAAN UANG PERSEDIAAN SUMBER DANA PINJAMAN LUAR NEGERI

MEMUTUSKAN : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA CARA REVISI DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) TAHUN 2006 BAB I KETENTUAN UMUM.

POKOK-POKOK PERUBAHAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO. 10/PMK.02/2017 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TA 2017

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 44 /PMK.05/2009 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

Kewenangan Kanwil DJPb Dalam Revisi Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2017

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 190/PMK.05/2014 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN IMBAL JASA PENJAMINAN KREDIT USAHA RAKYAT

MEKANISME PENCAIRAN APBN DAN SYARAT ADMINISTRASI PEMBEBANAN

Implementasi Langkah-Langkah Strategis Pelaksanaan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga Tahun Anggaran 2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

1 of 6 18/12/ :41

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN PERTAHANAN RI DIREKTORAT JENDERAL PERENCANAAN PERTAHANAN

M O N E. LANGKAH STRATEGI PELAKSANAAN ANGGARAN Jakarta, 2017 DIREKTORAT JENDERAL PENGEMBANGAN DAERAH TERTENTU KPPN JAKARTA VI

Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat Penanda Tangan SPM, dan Bendahara. untuk mendapatkan tema yang berkaitan dengan penelitian ini.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 194/PMK.05/2014 TENTANG

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997

BERITA ACARA REKONSILIASI Nomor:

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5 Tambahan Lembaran Negara No

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018

PELAKSANAAN PENGELOLAAN UANG PERSEDIAAN SUMBER DANA PNBP

2016, No Negara/Pemerintah Daerah beserta perubahannya sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dalam perkembangannya perlu dilakukan penyesuaian d

KEMENTERIAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN. MEKANISME PENYALURAN bantuan PENDIDIKAN DALAM BENTUK BANTUAN sosial DAN BELANJA BARANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 277/PMK.05/2014TENTANG RENCANA PENARIKAN DANA, RENCANA PENERIMAAN DANA, DAN PERENCANAAN KAS

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR31/PMK.06/2006 TENTANG DANA OPERASIONAL TAKTIS PENGAMANAN PENERIMAAN NEGARA MENTERI KEUANGAN,

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 165/PMK.02/2014 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN RENCANA PENARIKAN DANA BULANAN DAN RENCANA PENERIMAAN DANA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 49/PMK.02/2008 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MAHKAMAH AGUNG MAHKAMAH REPUBLIK INDONESIA AGUNG REPUBLIK INDONESIA

2015, No penetapan pejabat perbendaharaan dan mekanisme pengujian keuangan lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; d. bahwa berdasa

2016, No Subsidi Bunga untuk Kredit Usaha Rakyat; c. bahwa sehubungan dengan implementasi Peraturan Menteri Keuangan Nomor 146/PMK.05/2015 tent

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 65/PMK.02/2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32/PMK.02/2013 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2013

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2011, No beras pemerintah yang sebelumnya telah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 158/PMK.02/2009; d. bahwa berdasarkan pertimbangan

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Le

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 140/PMK.02/2015

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 257/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2015

TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2016 PMK No.15/PMK.02/2016

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

BERITA ACARA REKONSILIASI Nomor:

Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015

2017, No dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

PERSYARATAN ADMINISTRASI PEMBAYARAN BELANJA PNBP DAN BLU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Tata Cara. Pelayanan Umum. Angkutan Laut. Penumpang. Ekonomi. Pertanggung Jawaban. Pencabutan.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN TENTANG TUHAN. Tahun. Negaraa

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2011, No Negara/Lembaga pada Tahun Anggaran 2011 yang tidak sepenuhnya melaksanakan anggaran belanja Tahun Anggaran 2010 diatur oleh Pemerintah;

2011, No.8 2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambaha

2018, No Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2015 tentang Kementerian Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 54);

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengawasan anggaran dan pertanggungjawaban penyerapan anggaran.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 257/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2015

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 99/PMK.06/2005/PMK.06/ 2005 TENTANG

2012, No

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Pengujian dan Pembayaran Tagihan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No dari Penerimaan Negara Bukan Pajak di Lingkungan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

REVISI ANGGARAN PADA DJA SEMAKIN SEDERHANA, CEPAT DAN AKURAT (Bagian 1)

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 52 /PMK. 010 /2006 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN HIBAH KEPADA DAERAH MENTERI KEUANGAN,

Transkripsi:

LAMPIRAN III KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR KEP-199/PB/2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS MONITORING DAN EVALUASI PENYERAPAN ANGGARAN 5. PETUNJUK PENGISIAN KUISIONER PENYERAPAN ANGGARAN

Para Responden yang terhormat, Pelaksanaan Anggaran merupakan bagian dari siklus Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Salah satu indikator penting untuk mengetahui kinerja APBN adalah dengan mengukur tingkat penyerapan anggaran dalam pelaksanaan anggaran. Besaran pagu anggaran yang dapat direalisasikan dapat mencerminkan berjalannya fungsi-fungsi pemerintahan antara lain mendorong pertumbuhan ekonomi, distribusi yang semakin merata dan stabilitas perekonomian yang makin terjaga. Mengingat pentingnya penyerapan anggaran dalam menggerakkan perekonomian bangsa, maka perlu dilakukan berbagai langkah untuk mendorong percepatan penyerapan anggaran. Sebagai identifikasi awal, rendahnya penyerapan anggaran mengindikasikan adanya permasalahan baik dari sisi teknis maupun regulasi. Hal ini menjadi landasan akan perlunya kegiatan survey penyerapan anggaran, yaitu untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang mempengaruhi tingkat penyerapan APBN. Selanjutnya berdasarkan permasalahanpermasalahan tersebut perlu dicarikan langkah-langkah guna penyelesaiannya dan antisipasi terhadap pelaksanaan kegiatan selanjutnya. Harapan kami agar data yang diisikan dalam kuisioner merupakan permasalahan yang terjadi dilapangan, untuk itu agar dilakukan koordinasi terlebih dahulu dengan

pegawai/staf lain yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan/pelelangan dalam pengisian kuisioner. Atas kesediaan Anda untuk meluangkan waktu mengisi kuisioner penyerapan anggaran ini, kami sampaikan terimakasih. Tim Survey,

CONTOH PENGISIAN KUISIONER PENYERAPAN ANGGARAN Para Responden yang terhormat, 1. Cara mengisi kuisioner Anda cukup memberikan tanda pada kotak yang tersedia untuk permasalahan/pernyataan yang terjadi pada satuan kerja Anda dan boleh menandai lebih dari satu pilihan. Contoh : Pilihlah permasalahan-permasalahan yang Anda hadapi terkait masalah penganggaran 1 Perencanaan kegiatan tidak sesuai dengan kebutuhan 2 Harga satuan barang/jasa yang ditetapkan dalam standar biaya umum atau standar biaya khusus terlalu rendah/tinggi 3 Anggaran kegiatan yang dibintang (dipending) karena belum ada data pendukung 4 Salah penentuan mata anggaran sehingga perlu revisi dokumen anggaran 5 Masa penelaahan yang terlalu pendek sehingga belum siap data pendukung 6 Penyusunan pagu anggaran terlalu rendah (tidak sesuai dengan harga pasar) Berarti permasalahan yang anda alami dalam proses penganggaran adalah untuk Nomor 1, 2, 4 dan 5. Demikian untuk pertanyaan/pernyataan lain dilakukan hal yang sama. 2. Petugas dan Cara Mengisi Kuisioner Petugas yang mengisi kuisioner adalah Kuasa PA atau pegawai/petugas yang ditunjuk oleh Kuasa PA untuk memasukan data dalam kuisioner penyerapan anggaran. Untuk menjamin bahwa data yang dimasukan dalam kuisioner telah sesuai dengan kenyataan dilapangan, Kuasa PA agar

melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan pegawai/petugas yang melaksanakan kegiatan dilapangan. 3. Sarana Pengisian Kuisioner dan Batas Waktu Pengisian Untuk satuan kerja yang terkoneksi dengan internet dapat mengisi kuisioner melalui jaringan internet yang ada pada satuan kerja masing-masing dan menyampaikan hardcopy kuisioner yang telah ditandatangani oleh Kuasa PA hari berikutnya. Sedangkan untuk satuan kerja yang belum terkoneksi dengan jaringan internet cukup menyampaikan kuisioner yang telah diisi dan yang telah ditandatangani oleh Kuasa PA kepada Kanwil atau KPPN setempat. Pengisian kuisoner agar dilakukan pada minggu-minggu pertama (paling lambat tanggal 10) bulan berikutnya setelah berakhirnya triwulan sebelumnya. Data-data responden yang mengisi kuisioner tidak akan dipublikasikan. Demikian, atas perhatian dan kerjasamanya disampaikan terimakasih. Tim Survey

KUISIONER PENYERAPAN ANGGARAN Para Responden yang terhormat, Anda cukup memberikan tanda pada kotak yang tersedia untuk permasalahan/pernyataan yang terjadi pada satuan kerja Anda dan boleh menandai lebih dari satu pilihan. terkait masalah penganggaran 1 Perencanaan kegiatan tidak sesuai dengan kebutuhan 2 Harga satuan barang/jasa yang ditetapkan dalam standar biaya umum atau standar biaya khusus terlalu rendah/tinggi 3 Anggaran kegiatan yang dibintang (dipending) karena belum ada data pendukung 4 Salah penentuan mata anggaran sehingga perlu revisi dokumen anggaran 5 Masa penelaahan yang terlalu pendek sehingga belum siap data pendukung 6 Penyusunan pagu anggaran terlalu rendah (tidak sesuai dengan harga pasar) terkait masalah dokumen pelaksanaan anggaran (DIPA dan POK) 1 DIPA terlambat diterima 2 Berupa DIPA Sementara 3 Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) terlambat ditetapkan 4 Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) berbeda dengan DIPA

5 Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) perlu persetujuan Eselon I 6 DIPA perlu direvisi karena tidak sesuai kebutuhan 7 Revisi DIPA perlu persetujuan Eselon I 8 Persetujuan revisi DIPA dari Eselon I terlambat diterima 9 Pengesahan revisi DIPA dari DJPBN terlambat diterima 10 Perubahan Petunjuk Operasional Kegiatan terlambat ditetapkan terkait masalah peraturan dan petunjuk pelaksanaan 1 SK penunjukkan KPA terlambat ditetapkan 2 SK penunjukkan KPA terlambat diterima 3 SK penunjukkan PPK, PP SPM, dan Bendahara pengeluaran terlambat ditetapkan 4 Adanya kesalahan dalam SK penunjukan 5 SK pergantian KPA terlambat ditetapkan 6 SK pergantian PPK, PP SPM, dan Bendahara pengeluaran terlambat ditetapkan 7 Peraturan pengadaan barang/jasa sulit diterapkan 8 Peraturan pengadaan barang/jasa kurang jelas 9 Peraturan mengenai mekanisme pembayaran kurang jelas 10 Peraturan tata cara pencairan PHLN/PHDN belum ditetapkan

11 Peraturan tata cara pencairan PHLN/PHDN kurang jelas 12 Ketentuan mengenai maksimum pencairan (MP) dana PNBP belum ditetapkan terkait masalah panitia pengadaan 1 SDM pelaksana pengadaan yang bersertifikat kurang 2 SDM pelaksana pengadaan kurang kompeten 3 Rangkap tugas dalam jabatan Panitia Pengadaan 4 Ketakutan pejabat untuk melaksanakan pengadaan akibat banyaknya pemberitaan penangkapan pejabat dengan tuduhan korupsi 5 Keengganan untuk menjadi pejabat pengadaan karena tidak seimbangnya resiko pekerjaan dengan imbalan yang diterima terkait masalah penunjukan konsultan 1 Konsultan belum ditunjuk, masih menunggu persetujuan Kantor Pusat K/L 2 Konsultan yang ditunjuk Kantor Pusat K/L belum datang 3 Konsultan yang ditunjuk mengundurkan diri 4 Kualifikasi tenaga ahli yang diperlukan tidak tersedia

terkait masalah proses lelang 1 Keterbatasan Pejabat pengadaan barang/jasa yang bersertifikat 2 SK Panitia lelang terlambat ditetapkan 3 terlambatnya penyusunan jadwal pelaksanaan lelang 4 kesulitan dalam perumusan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) 5 Terlambatnya pengesahan dokumen pengumuman lelang 6 tender ulang, karena harga penawaran melampaui pagu anggaran 7 tender ulang, peserta yang mendaftar tidak ada / kurang 8 masih dalam masa sanggah 9 menunggu proses Hukum selesai 10 Salah memilih tata cara dan sistem pengadaan sehingga perlu waktu lama terkait masalah tanah 1 Pembentukan panitia pembebasan tanah terlambat 2 Pembebasan tanah masih dalam proses penyelesaian 3 Tidak ada alokasi dana untuk pembebasan tanah 4 Harga Tanah melampaui pagu anggaran 5 Belum mencapai kesepakatan harga tanah

6 Pemilik tanah tidak mau menjual tanahnya 7 perubahan lokasi pembebasan tanah 8 Sertifikat tanah terlambat diterima 9 diperlukan survey pemetaan tanah 10 Masyarakat yang sudah menerima ganti rugi tanah belum mau pindah terkait masalah dokumen pelaksanaan kegiatan 1 Kontrak belum ditandatangani 2 Kontrak kerja belum ditandatangani karena menunggu persetujuan lender (PHLN) 3 Perlu perubahan desain 4 Perlu perubahan lokasi 5 Izin mendirikan bangunan (IMB) belum ada 6 Perlu adendum Kontrak 7 Belum ada kerangka acuan kerja 8 Sering terjadi sengketa kontrak

terkait masalah peralatan dan mesin 1 Peralatan/mesin yang diperlukan tidak tersedia/sulit didapat 2 Peralatan/mesin yang dipesan kepada pemborong belum datang 3 Pengadaan peralatan/mesin yang pengadaanya terpusat terlambat diterima 4 Peralatan/mesin yang diterima tidak sesuai spesifikasi 5 Pemborong tidak mempunyai alat berat 6 Alat berat yang dimiliki pemborong terbatas 7 Alat berat yang dimiliki pemborong umurnya sudah tua terkait masalah bahan/barang 1 Spesifikasi barang /bahan tidak tersedia/sulit didapat 2 Pengadaan bahan/barang yang pelaksanaannya terpusat terlambat diterima 3 Bahan/barang yang diterima tidak sesuai spesifikasi terkait masalah tenaga kerja 1 Tenaga kerja tidak mencukupi 2 Tenaga kerja kurang terampil 3 Pemborong/kontraktor terlalu banyak menangani proyek 4 Pemborong/kontraktor mengundurkan diri

5 Pemborong/kontraktor melarikan diri 6 Penyedia barang/jasa kurang kompeten terkait masalah sarana dan prasarana 1 Fasilitas transportasi sulit dan jarang karena melalui angkutan sungai 2 Fasilitas transportasi sulit dan jarang karena melalui angkutan laut 3 Fasilitas transportasi sulit dan jarang karena melalui angkutan udara/perintis 4 Sarana transportasi tidak ada sehingga harus diangkut dengan hewan 5 Sarana transportasi tidak ada sehingga harus diangkut dengan tenaga manusia terkait masalah keuangan 1 SPM sering ditolak KPPN karena kurang memenuhi syarat 2 Rekanan tidak mengambil uang muka 3 Rekanan belum mengajukan tagihan 4 Rekanan tidak mengajukan tagihan karena mendapat pinjaman dari bank/lembaga pemberi kredit lainnya 5 Rupiah murni pendamping tidak tersedia 6 Rupiah murni pendamping tidak mencukupi 7 Dana PHLN tidak tersedia dalam DIPA 8 Dana PHLN dalam DIPA tidak mencukupi 9 Masih menunggu persetujuan tambahan PHLN 10 BAPP, BAST, BAP belum/terlambat diterima

11 Kuitansi, bukti-bukti tagihan belum ditandatangani 12 Dokumen lampiran pembayaran gaji belum/terlambat diterima (cth: KP4, SPMT, SPMJ, Surat Nikah, Akte Lahir, SK Kenaikan Pangkat, SK Jabatan, dll) 13 Ketentuan mengenai maksimum pencairan (MP) dana PNBP belum diterima terkait masalah koordinasi 1 Izin penghapusan gedung belum diterima 2 Izin penghapusan gedung terlambat diterima 3 Izin/dokumen peralatan/mesin-mesin belum ada 4 Izin/dokumen peralatan/mesin-mesin terlambat diterima 5 Izin/dokumen barang/bahan belum ada 6 Izin/dokumen bahan/barang terlambat diterima 7 pelaksanaan kegiatan diundurkan 8 pelaksanaan kegiatan dibatalkan terkait masalah cuaca 1 Curah hujan diatas normal 2 Musim hujan tiba lebih awal 3 Musim hujan yang panjang 4 Musim kemarau tiba lebih awal 5 Musim kemarau yang panjang terkait masalah kegiatan non fisik dan swakelola

1 Pelaksanaan kegiatan menunggu instruksi dari kantor pusat K/L 2 Petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan fisik/non fisik belum diterima dari Kementerian Negara/Lembaga 3 Penerima BOS, Jamkesmas, PKH, BLT dan penerima bansos lainnya masih dalam proses inventarisasi 4 Sertifikasi dan registrasi untuk tunjangan profesi guru dan dosen masih dalam proses 5 SK penunjukan panitia pelaksana kegiatan swakelola belum ditetapkan 6 Penetapan peserta kegiatan diklat/tranning atau kegiatan yang sejenis belum ditetapkan 7 Menunggu musim tanam 8 Menunggu musim panen 9 Kegiatan sudah dilaksanakan dengan UP tapi belum di GUP kan terkait masalah bencana alam dan masalah sosial 1 Banjir 2 Tanah Longsor 3 Gempa Bumi 4 Kebakaran 5 Gunung meletus 6 Tsunami 7 Terdapat serangan hama 8 Gelombang pasang, angin topan 9 Daerah konflik 10 Daerah rawan konflik

Permasalahan-permasalahan lainnya yang terjadi pada satuan kerja Anda dan belum tertuang dalam kuisioner/saran-saran yang ingin anda sampaikan: 1. 2... 3. 4... 5. 6. 7. 8. 9. 10. Kuasa Pengguna Anggaran Satuan Kerja (Nama)