GUBERNUR KALIMANTAN BARAT KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 182 TAHUN 2005 TENTANG TIM TERPADU PENGAWASAN PEREDARAN TERNAK, PRODUK TERNAK DAN HASIL OLAHANNYA SERTA SARANA PRODUKSI PETERNAKAN ILLEGAL PROVINSI KALIMANTAN BARAT GUBERNUR KALIMANTAN BARAT, Menimbang : a. bahwa akhir-akhir ini terjadi peningkatan pemasukan ternak dan produk peternakan dari negara-negara yang masih tertular penyakit hewan menular terutama melalui daerah perbatasan Sarawak (Malaysia Timur) dengan Kalimantan Barat melalui pelabuhan laut/udara ; b. bahwa untuk mencegah masuknya penyakit hewan menular tersebut ke dalam wilayah Kalimantan Barat perlu dilakukan Pengawasan Peredaran Ternak, Produk Ternak dan Sarana Produksi Peternakan Illegal di wilayah Provinsi Kalimantan Barat ; c. bahwa berdasarkan pertimbangan huruf a dan b tersebut di atas, maka Tim Terpadu Pengawasan Peredaran Ternak, Produk Ternak dan Sarana Produksi Peternakan Illegal Provinsi kalimantan Barat, perlu ditetapkan dengan suatu keputusan. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah- Daerah Otonom Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1106) ; 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1967 tentang Ketentuan ketentuan Pokok Peternakan dan Kesehatan Hewan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1967 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2824) ; 3. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 3482); 4. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3821) ; 5. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999, tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3821 );
- 2-6. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389 ); 7. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara republik Indonesia Nomor 4437) ; 8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 15 Tahun 1977 tentang Penolakan, Pencegahan Pemberantasan dan Pengobatan Penyakit Hewan (Lembara Negara Republik Indonesia Tahun 1977 Nomor 201, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3101) ; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor Nomor 161, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4002); 10. Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 487/Kpts/UM/6/1981 tentang Pencegahan, Pemberantasan dan Pengobatan Penyakit Hewan Menular ; 11. Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 51/KPTS/OT.160/1/2004 tentang Pembentukan Tim Terpadu Pemantauan Pasar dan Pengawasan Peredaran Produk-Produk Peternakan dan Hasil Olahannya. Memperhatikan : 1. Surat Menteri Pertanian Republik Indonesia No. 310/ PD.630/M/11/2003, Tanggal 20 November 2003 Perihal Peningkatan Pengawasan Terhadap Pemasukan Hewan dan Produk Hewan Secara Illegal ; 2. Surat Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor : 18/OT.160/M/1/2004, Tanggal 29 Januari 2004, perihal Tim Terpadu Pemantauan Pasar Dan Pengawasan Produk-Produk Peternakan Dan Hasil Olahannya, MEMUTUSKAN Menetapkan : PERTAMA : Membentuk Tim Terpadu Pengawasan Peredaran Ternak, Produk ternak dan Sarana Produksi Peternakan Illegal Provinsi Kalimantan Barat dengan susunan keanggotaan sebagaimana tercantum dalam lampiran Keputusan ini. KEDUA : Tugas Pokok Tim sebagaimana dimaksud pada Diktum PERTAMA Keputusan ini adalah : 1. Melakukan pengawasan Peredaran Ternak, Produk Ternak dan Sarana Produksi Peternakan Illegal di wilayah Kalimantan Barat ; 2. Secara koordinasi mendorong dilaksanakannya kegiatan pengamatan/pengawasan dan pelarangan masuknya ternak, produk ternak dan Sarana Produksi Peternakan dari luar negeri ke wilayah Kalimantan Barat :
- 3-3. Memfasilitasi tindakan penegakan hukum sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku ; 4. Dalam melaksanakan tugasnya Tim ini dapat mengakomodir berbagai kepentingan, baik Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, Pemerinah Kabupaten/Kota, masyarakat maupun pelaku usaha peternakan ; 5. Melaporkan hasil Pelaksanaan Tugas Tim kepada Gubernur Kalimantan Barat melalui Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat. KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan segala biaya sebagai akibat ditetapkanya Keputusan ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Kalimantan Barat dan Sumber lain yang sah dan tidak mengikat. Ditetapkan di Pontianak Pada tanggal 6 Juni 2005 Tembusan : disampaikan kepada Yth : 1. Menteri Pertanian Up. Dirjen Bina Produksi Peternakan di Jakarta ; 2. Wakil Gubernur Kalimantan Barat di Pontianak ; 3. Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Barat di Pontianak ; 4. Danrem 121/ABW di Pontianak ; 5. Kapolda Kalbar di Pontianak ; 6. Walikota/Bupati se Kalimantan Barat ; 7. Yang bersangkutan untuk diketahui dan dilaksanakan.
LAMPIRAN : KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT Nomor : 182 Tahun 2005 Tanggal : 6 Juni 2005 SUSUNAN KEANGGOTAAN TIM TERPADU PENGAWASAN PEREDARAN TERNAK, PRODUK TERNAK DAN HASIL OLAHANNYA SERTA SARANA PRODUKSI PETERNAKAN ILLEGAL PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. Jabatan Pokok Kedudukan Dalam Tim 1. Asisten Ekonomi dan Sosial Sekda Provinsi Kalbar Pengarah 2. Kepala Dinas Kehewanan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Barat Ketua 3. Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Kalbar Wakil Ketua 4. Kepala Biro Hukum Setda Provinsi Kalbar Sekretaris I 5. Kasubdin Kesehatan Hewan Dinas Kehewanan dan Peternakan Provinsi Kalbar Sekretaris II 6. Direktur Intelkam Polda Kalbar 7. Direktur Reskrim Polda Kalbar 8. Asisten Intelejen Kejaksaan Tinggi Kalbar 9. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalbar 10. Kepala Kantor Wilayah Bea dan Cukai Provinsi Kalbar 11. Kepala Badan Informasi Daerah Provinsi Kalbar 12. Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Pontianak 13. Kepala Dinas Pertanian Kab. Pontianak 14. Kepala Dnas Pertanian dan Peternakan Kab. Sambas 15. Kepala Kantor Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Bengkayang 16. Kepala Dinas Pertanian Kab. Landak 17. Kepala Dinas Pertanian Kab. Sanggau 18. Kepala Dinas Pertanian Kab. Sekadau 19. Kepala Dinas Pertanian Kab. Sintang 20. Kepala Dinas Pertanian Kab. Melawi 21. Kepala Dinas Pertanian dan Irigasi Kab. Kapuas Hulu 22. Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Ketapang 23. Kepala Dinas Urusan Pangan Kota Pontianak 24. Kepala Dinas Agribisnis Kota Singkawang 25. Kepala Stasiun Karantina Hewan Kelas I Pontianak 26. Kepala Stasiun Karantina Hewan Kelas II Entikong 27. Kepala UPT laboratorium Kesehatan Hewan dan Pembibitan Ternak Kalbar
- 2-28. Kasubdin Pengembangan Usaha dan Penataan Kawasan Dinas Kehewanan dan Peternakan Provinsi Kalbar 29. Kepala Seksi Kesmavet Dinas Kehewanan dan Peternakan Provinsi Kalbar 30. Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan Dinas Kehewan dan Peternakan Provinsi Kalbar 31. Kepala Seksi Pengawasan Obat Hewan dan Pelayanan Kesehatan Hewan Dinas Kehewanan dan Peternakan Provinsi kalbar 32. Kabag Kebijakan Pengembangan Produktivitas Pertanian Biro Perekonomian Setda Provinsi Kalbar 33. Kabag Bantuan Hukum Biro Hukum Setda Provinsi Kalimantan Barat 34. Kasubbag Kehewanan dan Peternakan Biro Perekonomian Setda Provinsi Kalbar 35. Ketua Gabungan Asosiasi Pengusaha Perunggasan Indonesia (GAPPI) Cabang Kalbar 36. Ketua Asosiasi Pedagang dan Peternak Unggas (APPU) Kota Pontianak 37. Ketua Asosiasi Obat Hewan Indonesia ( ASOHI) Cabang Kalbar 38. Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Cabang Kalbar 39. Ketua Bina Konsumen Indonesia Provinsi Kalbar