Jurnal Cendekia Vol 13 No 2 Mei 2015 ISSN RESPON MACAM VARIETAS TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) TERHADAP BEBERAPA DOSIS PUPUK PETROGANIK

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu jenis tanaman pangan bijibijian

Widyana Rahmatika 1 1) Agriculture Faculty of Kadiri Islamic University

PENDAHULUAN BAHAN DAN METODE

PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI

APPLICATION OF MANURE AND Crotalaria juncea L. TO REDUCE ANORGANIC FERTILIZER ON MAIZE (Zea mays L.)

RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. kompos limbah tembakau memberikan pengaruh nyata terhadap berat buah per

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

THE INFLUENCE OF N, P, K FERTILIZER, AZOLLA (Azolla pinnata) AND PISTIA (Pistia stratiotes) ON THE GROWTH AND YIELD OF RICE (Oryza sativa)

PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN MACAM VARIETAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG (Zea mays L.)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Aplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk SP-36 Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala

Vol 2 No. 1 Januari - Maret 2013 ISSN :

BAHAN METODE PENELITIAN

PENGARUH PUPUK NPK 20:10:10 DAN ASAM HUMAT TERHADAP TANAMAN JAGUNG DI LAHAN SAWAH ALUVIAL, GOWA

ISSN X Jurnal AGROTEK Vol 5, No 6 April 2017

THE EFFECT OF WEED CONTROL AND SOIL TILLAGE SYSTEM ON GROWTH AND YIELD OF SOYBEAN (Glycine max L.)

ANALISIS PERTUMBUHAN TANAMAN DAN HASIL UBI JALAR (Ipomoea batatas (L.) Lam.) PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman serealia yang memiliki sumber

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1.1 Hasil Hasil yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, umur berbunga, jumlah buah, dan berat buah.

EFEKTIFITAS PUPUK HAYATI ECOFERT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG. Syafruddin Balai Penelitian Tanaman Serealia

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Metode Penelitian Pembuatan Pupuk Hayati

I. PENDAHULUAN. dalam pemenuhan gizi masyarakat Indonesia. Kebutuhan terhadap gizi ini dapat

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

PENGARUH DOSIS DAN LAMA PEMBENAMAN PUPUK HIJAU OROK-OROK (Crotalaria juncea L.) PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.

PYRACLOSTROBIN ROLE IN IMPROVING EFFICIENCY NITROGEN FERTILIZER AND EFFECT ON QUALITY OF YIELD SEEDS CORN (Zea mays L.)

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH PADA APLIKASI DOSIS PUPUK ORGANIK PADAT DAN CAIR

PENGARUH PEMBERIAN AIR DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt L.)

UPAYA PENINGKATAN HASIL TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) DENGAN PEMUPUKAN BOKASHI DAN Crotalaria juncea L.

DAFTAR TABEL. 1. Deskripsi jagung manis Varietas Bonanza... 11

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman serealia sumber karbohidrat kedua

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. tanpa mengurangi tingkat kesuburan tanah atau kelestariannya. Dalam usaha

Jurnal Cendekia Vol 12 No 1 Januari 2014 ISSN

PENERAPAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO JAGUNG HIBRIDA UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LAHAN INCEPTISOLS GUNUNGKIDUL

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan terpenting ketiga

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB VI PEMBAHASAN Pengaruh Interaksi antara Jenis Pupuk Organik dan Dosis Biourin Sapi

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Analisis Variabel Pengamatan Pertumbuhan Kubis

Kata kunci : kompos, Azolla, pupuk anorganik, produksi

I. PENDAHULUAN. Sorgum merupakan salah satu jenis tanaman serealia yang memiliki potensi besar

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Tinggi Tanaman Umur 35 Hari Setelah Tanam

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KOMBINASI DOSIS PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK UREA TERHADAP KETERSEDIAAN N TOTAL PADAPERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

PENGARUH PUPUK HIJAU Calopogonium mucunoides DAN FOSFOR TERHADAP SIFAT AGRONOMIS DAN KOMPONEN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)

PENGARUH PENGAPLIKASIAN ZEOLIT DAN PUPUK UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. saccharata Sturt.)

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Tinggi tanaman padi akibat penambahan jenis dan dosis amelioran.

PERANAN JUMLAH BIJI/POLONG PADA POTENSI HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.) F6 PERSILANGAN VARIETAS ARGOMULYO DENGAN BRAWIJAYA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

THE EFFECT OF AZOLLA AND N FERTILIZER APLICATION ON RICE FIELD (Oryza sativa L.) VARIETY INPARI 13

UJI EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK HAYATI (Bio organic fertilizer) UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomea reptans Poir)

PENGARUH MANAJEMEN JERAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Oleh: MUDI LIANI AMRAH A

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Sifat Kimia dan Fisik Latosol sebelum Percobaan serta Komposisi Kimia Pupuk Organik

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam tinggi tanaman jagung hibrida

PEMBERIAN PUPUK P DAN Zn UNTUK MENINGKATKAN KETERSEDIAAN P DAN Zn DI TANAH SAWAH SKRIPSI OLEH : KIKI DAMAYANTI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. tinggi tanaman dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Rerata Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun

PENGARUH KERAPATAN TANAMAN DAN KOMBINASI PUPUK NITROGEN ANORGANIK DAN NITROGEN KOMPOS TERHADAP PRODUKSI GANDUM. Yosefina Mangera 1) ABSTRACK

0 (N 0 ) 12,34a 0,35 (N 1 ) 13,17a 0,525 0,7 (N 2 ) (N 3 )

THE EFFECT OF VARIOUS DOSAGES OF ORGANIC AND ANORGANIC FERTILIZERS ON PLANT GROWTH AND YIELD OF SWEET CORN (Zea mays Saccharata Sturt)

RINGKASAN Maspeke, S. P dan Nurdin

I. PENDAHULUAN. terpenting setelah padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. lingkungan atau perlakuan. Berdasarkan hasil sidik ragam 5% (lampiran 3A)

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung Manis. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang dialami oleh setiap

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. cendawan MVA, sterilisasi tanah, penanaman tanaman kedelai varietas Detam-1.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. Hasil sidik ragam 5% terhadap tinggi tanaman menunjukkan bahwa

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PUPUK KANDANG DAN Crotalaria juncea L. PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.)

UJI GENOTIPE JAGUNG HIBRIDA UMUR GENJAH TOLERAN LAHAN MASAM DI KALIMANTAN SELATAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH DOSIS BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS PADI. The Effect of Bokashi Dosages on Growth and Yield of Three Varieties of Rice

I. PENDAHULUAN. manis dapat mencapai ton/ha (BPS, 2014). Hal ini menandakan bahwa

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) PADA PEMBERIAN PUPUK NITROGEN. Ahmad Masud, Moh. Ikbal Bahua, Fitriah S.

I. PENDAHULUAN. Jagung termasuk bahan pangan penting karena merupakan sumber karbohidrat

Jurnal Cendekia Vol 12 No 2 Mei 2014 ISSN

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Terhadap Frekuensi Pemberian Pupuk Organik Cair dan Aplikasi Pupuk NPK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. perlakuan Pupuk Konvensional dan kombinasi POC 3 l/ha dan Pupuk Konvensional

I. PENDAHULUAN. Ubikayu merupakan salah satu tanaman penting di Indonesia. Ubikayu

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dari tabel sidik ragam parameter tinggi tanaman menunjukkan beda. nyata berdasarkan DMRT pada taraf 5 % (lampiran 8) Hasil rerata tinggi tanaman

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

The Growth and Production of Hybrid Corn at Various Manure Cow Mixture and N, P, K, Mg

PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

I. PENDAHULUAN. Ultisols merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran

Hasil dan pembahasan. A. Pertumbuhan tanaman. maupun sebagai parameter yang digunakan untuk mengukur pengaruh lingkungan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL MENTIMUN

PEMUPUKAN NPK PADA TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) LOKAL UMUR 3 TAHUN

Transkripsi:

RESPON MACAM VARIETAS TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) TERHADAP BEBERAPA DOSIS PUPUK PETROGANIK Oleh: Widyana Rahmatika ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk Petroganik dan varietas terhadap produktivitas tanaman jagung (Zea mays L.). Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juni 2014. Penelitian dilaksanakan di desa Duren Kecamatan Talun Blitar, dengan ketinggian tempat 225 Dpl, jenis tanah alvisol, PH 5.5. Hipotesa penelitian yaitu diduga terdapat interaksi antara dosis pupuk Petroganik dan varietas terhadap produktivitas tanaman jagung (Zea mays L.) Penelitian ini dilakukan secara faktorial, dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok, setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali. terdiri dari dua faktor yaitu : Faktor pertama dosis pupuk petroganik terdiri dari 3 level, yaitu : D 1 : 250 kg/ha D 2 : 500 kg/ha D 3 : 750 kg/ha Faktor kedua Varietas terdiri dari tiga level, yaitu : V 1 : Varietas Pionner P21 : Varietas Pionner P27 V 2 V 3 : Varietas Pionner P31 Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi yang sangat nyata akibat perlakuan dosis pupuk petroganik dan varietas pada parameter pertumbuhan (tinggi tanaman dan diamater batang), dengan perlakuan terbaik terdapat pada D 3 V 3. Demikian juga pada parameter hasil, yakni rata-rata berat kering panen tertinggi juga terdapat pada perlakuan D 3 V 3. ABSTRACT The purpose of this research is to understand the effect of Petroganik s dossage and Variety on Productivity of Maize (Zea mays L.). Research was conducted from Februari up to Juni 2014 at Desa Duren Kecamatan Talun Blitar, on 225 m DPL. Factorial experiment that is composed at Randomized Block Design, with three replicants. The first factors are the dossage of Petroganik: D 1 : 250 kg/ha D 2 : 500 kg/ha D 3 : 750 kg/ha The second factors are the varriety of tomato : V 1 : Varietas Pionner P21 : Varietas Pionner P27 V 2 V 3 : Varietas Pionner P31 The result showed that there were the effect of Petroganik s dossage and variaty on productivity of maize. Which is the best result was showed by D 3 V 3. That is Petroganik s dossage on 750kg/ha and the variety was P31. 1

I. PENDAHULUAN Isu tentang kebutuhan energi bahan bakar telah membawa era baru dalam pemanfaatan sumber energy yang ada di bumi ini. Salah satu sumber energi yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar adalah tanaman atau, salah satunya tanaman jagung. Jagung saat ini tidak hanya bermanfaat sebagai sumber pangan (Food) ataupun Pakan (Feed), tetapi juga sebagai sumber bahan bakar (Fuel) (Annonymous, 2010). Kemudian Fungsi inilah yang menjadikan komoditas jagung memiliki nilai yang lebih dibandingkan sebelumnya, disamping sebagai pemenuhan bahan bakar alternatife, Stimulasi harga pasar yang lebih baik beberapa tahun terakir mendorong penanaman jagung tidak lagi hanya dilakukan di lahan marjinal tetapi meluas ke seluruh lahan subur. Meningkatnya permintaan pemenuhan kebutuhan jagung mendorong petani mendapatkan hasil produksi yang maksimal, salah satu usaha yang dilakukan adalah melalui pemilihan varietas jagung. Varietas jagung yang memberikan hasil produksi maksimal, tahan penyakit, tahan kekeringan dan memiliki tingkat adaptasi yang sangat tinggi dengan lingkungan merupakan alternativ varietas yang dapat digunakan. Varietas tersebut antara lain P- 21, P-27 dan P-31, merupakan varietas dari PT Dupont Indonesia Pioneer yang merupakan pelopor jagung hibrida di Indonesia. Varietas P-21 memiliki keunggulan tahan cuaca ekstrim serta tanggap adaptasi lingkungan. Varietas P- 27 memiliki keunggulan tahan terhadap penyakit bulai serta memiliki tingkat produksi mencapai 13 Ton pipil kering per Ha. Varietas P-31 sangat tahan cekaman Kekeringan serta tahan Penyakit Bulai. Sehingga dengan varietas tersebut diharapkan mampu menghasilkan produksi yang maksimal. Salah satu masalah dalam usaha pertanian, adalah penggunaan pupuk anorganik yang berlebih secara terus menerus tanpa memperhatikan pemeliharaan tanah, hal ini akan menimbulkan dampak negatif bagi tanah, tanah akan kehilangan sifat fisik, kimia dan biologinya. Sehingga untuk mengatasi hal tersebut salah satunya dengan usaha pertanian berkelanjutan yang bertujuan untuk menjadikan tanah menjadi subur dan produktif dengan kandungan bahan organik tanah >2,5% (Annonymous, 2011). Salah satu Pupuk Organik yang merupakan rekomendasi dari dinas pertanian yaitu Petroganik, dengan memiliki kandungan C Organik 12,30%, C/N Ratio 15,19 %, ph 8,03% dan Kadar Air Sebesar 8.16%. dengan uji dosis yang tepat Petroganik diharapkan mampu membuat tanah menjadi optimal, sehinga pertumbuhan dan hasil produksi bisa meningkat. Dengan penngunaan pupuk organik dan pemilihan varietas yang tepat maka diharapkan nantinya akan diperoleh hasil yang maksimal. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui respon macam varietas tanaman jagung (Zea mays L.) terhadap beberapa dosis pupuk Petroganik Hipotesa Penelitian Diduga terdapat interaksi antara macam varietas dan beberapa dosis pupuk petroganik terhadap produktivitas tanaman jagung (Zea mays L) II. METODOLOGI Penelitian dilaksanakan di di desa Duren Kecamatan Talun Blitar, dengan ketinggin tempat 225 Dpl, Jenis Tanah alvisol, PH 5.5, penelitian dilakukan bulan Februari Juni 2014. Percobaan secara faktorial, dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok, yang terdiri dari 3 ulangan. terdiri dari dua faktor yaitu : Faktor pertama dosis pupuk petroganik terdiri dari 3 level, yaitu : D 1 : 250 kg/ha D 2 : 500 kg/ha D 3 : 750 kg/ha 2

Faktor kedua Varietas terdiri dari tiga level, yaitu : V 1 : Varietas Pionner P21 V 2 : Varietas Pionner P27 V 3 : Varietas Pionner P31 Pengamatan dilakukan secara non destruktif dan secara destruktif. dengan interval 14 hari yaitu pada umur 28, 42, 56 dan 70 hari setelah tanam (hst). Pengamatan non destruktif meliputi tinggi tanaman (cm) serta diameter batang (cm). Pengamatan destruktif pada umur 116 hst, dengan variabel pengamatan meliputi BB (gram), BK (gram) serta berat 1000 biji. Data yang di dapat dari hasil pengamatan pada masing masing uji F dengan metode variable dimasukkan ke dalam table untuk di uji F dengan metode Sidik Ragam ( ANOVA) dengan kriteria uji : - Jika F tabel 5 % < F hitung < F tabel 1% maka diterima H 1 pada taraf nyata atau terjadi pengaruh nyata. - Jika F hitung > F tabel 1%, maka diterima H 1 pada taraf nyata 1% atau terjadi pengaruh yang sangat nyata. - Jika F hitung < F tabel 5%, maka diterima H 0 ditolak H 1 Jika kombinasi perlakuan terjadi interaksi (diterima H 1 ), maka dilakukan uji perbandingan BNT 5% untuk membandingkan nilai rata-rata kombinasi perlakuan untuk mengetahui nilai mana yang berbeda nyata mauapun yang sama. Apabila tidak terjadi interaksi uji BNT 5% dilakukan pada hasil rata-rata perlakuan tunggal yang mempunyai pengaruh terhadap variable pengamatan (Sastrosupadi, 2000). III. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis ragam pada variabel tinggi tanaman menunjukkan tidak terjadi interaksi antara perlakuan dosis pupuk petroganik dan macam varietas pada fase awal vegetatif 28 hari setelah tanam. Pada 42 hari setelah tanam menunjukkan perbedaan nyata pada faktor tunggal perlakuan varietas. Pada vegetatif akhir 56 dan 70 hari setelah tanam terdapat interaksi yang nyata pada perlakuan dosis pupuk petroganik dan macam varietas. Hal ini terjadi karena pupuk organik bersifat slow release, artinya lambat tersedia bagi tanaman. Sehingga pada fase-fase awal vegetatif belum dapat terserap sempurna oleh tanaman (Roesmarkam, 2002). Selanjutnya, penelitian Soeharno et.al., (2004) dalam Rahmatika W, (2013) menunjukkan bahwa pemberian macam bahan organik masih mempunyai efek residu pada tahun kedua terhadap ketersediaan hara dan serapan hara oleh tanaman. Dengan demikian, pemberian pupuk organik terbukti dapat memberikan efek jangka panjang, sehingga pada pengamatan vegetatif awal belum terjadi interaksi. Ditambahkan oleh Rahmatika W, 2010 menyatakan bahwa pemberian berbagai pupuk organik dengan dosis tertentu dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman. Meningkatnya pertumbuhan tanaman bisa disebabkan oleh ketersediaan unsur hara yang cukup terutama nitrogen yang merupakan unsur penyusun kehidupan sel tanaman. Persediaan yang cukup dari nitrogen dapat digunakan selama kehidupan awal tanaman, yang dapat merangsang pertumbuhan tanaman. Kondisi ini dapat didukung dengan pemberian berbagai jenis bahan organik ke dalam tanah. Disamping itu, peningkatan pertumbuhan ini bisa diakibatkan adanya perubahan yang terjadi pada kondisi tanah selama proses pertumbuhan tanaman. Maherbabu et.all (2008) juga menambahkan bahwa pemberian pupuk organik memberikan pengaruh nyata pada pertumbuhan (tinggi tanaman, luas daun, indeks luas daun) dan hasil tanaman kedelai. Hasil penelitian Kawiji et.al., (2002) dalam Rahmatika W, 2010 menunjukkan bahwa pemberian macam bahan organik berpengaruh nyata dalam meningkatkan KTK tanah, N total, P tersedia, K tersedia, Mg tersedia dan kadar 3

lengas tanah serta menurunkan secara nyata kelarutan Fe dan Al. Selanjutnya, penelitian Soeharno et.al., (2004) dalam Rahmatika W, 2010 menunjukkan bahwa pemberian macam bahan organik masih mempunyai efek residu pada tahun kedua terhadap ketersediaan hara dan serapan hara oleh tanaman. Tabel 1. Rata-Rata tinggi tanaman (cm) akibat pengaruh perlakuan respon macam varietas tanaman jagung (zea mays l.) terhadap beberapa dosis pupuk petroganik pada umur 56 dan 70 hari setelah tanam (Hst) Rata-rata Tinggi Tanaman (cm) Pada Umur (hst) 56 70 187.911 a 198.900 ab 189.000 ab 194.200 b 205.200 bc 219.800 b 211.600 b 204.800 c 228.600 c 250.750 a 281.260 ab 284.860 ab 265.510 ab 282.730 ab 297.660 bc 326.330 c 315.200 bc 290.000 b Tabel 2. Rata-Rata diameter batang (cm) akibat pengaruh perlakuan respon macam varietas tanaman jagung (zea mays l.) terhadap beberapa dosis pupuk petroganik pada umur 70 hari setelah tanam (Hst) Rata-rata Diamter Batang (cm) Umur 70 hst 2.72 ab 3.00 b 2.83 b 2.85 b 3.01 b 2.72 ab 2.93 b 3.21 c 2.58 a Pada pengamatan fase generatif tanaman (panen) berdasarkan hasil analisis sidik ragam pada variabel berat basah panen menunjukkan terjadi interaksi yang nyata antara perlakuan penggunaan dosis pupuk petroganik dan macam varietas. Berdasarkan uji DMRT 5% rata-rata berat basah diperoleh hasil, terjadi interaksi perlakuan kombinasi antara dosis dan varietas pada saat panen. Rata-rata berat basah tetinggi diperoleh dari kombinasi perlakuan D 3 P 2. Varietas P-27 dengan dosis Petroganik 750 Kg/ha. dan berbeda nyata dengan perlakuan yang lainnya. Berdasarkan uji DMRT 5% rata-rata berat kering terjadi interaksi perlakuan kombinasi antara dosis dan varietas pada saat panen. Rata-rata berat basah tetinggi diperoleh dari kombinasi perlakuan D 3 P 3. Varietas P-31 dengan dosis Petroganik 750 Kg/ha tetapi tdak berbeda nyata dengan D 3 P 1 (Dosis 750 kg/ha, Varietas P-21) maupun (Dosis 750 kg/ha, Varietas P-27) dan berbeda nyata dengan perlakuan yang lainnya Hal ini menunjukkan selain memperbaiki struktur tanah, sifat pupuk organik yang slow release memberikan hasil yang optimal pada hasil akhir 4

produksi (Roesmarkan, 2002) serta pemberian pupuk organik pada tanaman sangat bermanfaat bagi peningkatan produksi pertanian baik secara kualitas maupun kuantitas, dan meningkatkan lahan secara berkelanjutan (Talkah,2002) Ditambahkan lagi oleh Rahmatika W, 2010, tujuan dari pemberian nitrogen adalah untuk meningkatkan hasil bahan kering. Pupuk petroganik merupakan pupuk yang kandungan nitrogennya tinggi. Pasokan nitrogen yang cukup adalah esensial untuk hasil optimum dan berkaitan dengan pertumbuhan vegetatif yang lebat. Kekurangan nitrogen akan membatasi produksi dan bahan-bahan penting lainnya dalam pembentukan sel-sel baru. Kecepatan pertumbuhan tanaman berjalan proporsional dengan ketersediaan nitrogen. Nitrogen merupakan unsur utama bagi pertumbuhan organ-organ tanaman karena merupakan penyusun asam amino, amida dan nucleoprotein yang merupakan unsur penting bagi pembelahan sel. Pembelahan sel yang berlangsung baik akan menunjang pertumbuhan tanaman, karena pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran, volume, bobot dan jumlah sel. Selain itu nitrogen berfungsi dalam meningkatkan jumlah klorofil, sehingga apabila nitrogen tersedia dalam jumlah cukup maka akan meningkatkan laju fotosintesis dan pada akhirnya fotosintat yang terbentuk akan banyak (Rahmatika W, 2010). Tabel 3. Rata-Rata BB (kg) akibat pengaruh perlakuan perlakuan respon macam varietas tanaman jagung (zea mays l.) terhadap beberapa dosis pupuk petroganik pada umur 116 hari setelah tanam (Hst) Rata-rata Berat Basah Jagung (kg) Umur 116 hst 1.28 a 1.75 a 2.30 b 1.33 a 2.61 b 2.31 b 2.71 b 2.79 c 2.72 b Tabel 4. Rata-Rata BK (kg) akibat pengaruh perlakuan perlakuan respon macam varietas tanaman jagung (zea mays l.) terhadap beberapa dosis pupuk petroganik pada umur 116 hari setelah tanam (Hst) Rata-rata BK Jagung (kg) umur 116 Hst 0.72 a 0.96 b 1.12 b 0.73 a 1.16 b 1.16 b 1.49 c 1.31 c 1.41 c 5

IV. KESIMPULAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi yang nyata pada variabel pertumbuhan, yakni tinggi tanaman pada umur 59 dan 70 hst serta pada variabel diameter batang pada umur 70 hst, dengan perlakuan D 3 P 2 menunjukkan tinggi tanaman dan diameter batang tertinggi. Sedangkan pada variabel hasil (panen), yakni BB dan BK jagung juga terdapat interaksi yang nyata, dengan perlakuan yang terbaik ditunjukkan oleh D 3 P 2. DAFTAR PUSTAKA Anonymous.2010.Budidaya Jagung Hibrida. (http://agriculturproduct.blogspot.com /2011, diakses tanggal 23 may 2014) Anonymous.2013.Kontroversi Pupuk Organik (http://epetani.deptan.go.id/pupuk/kon troversi-pupuk-pemupukan) diakses tanggal 21 Juli 2014 Mahesbabu, Ravi Hunje, Biradar patil and H. Babalad. 2008. Effect of Organic Manures on Planth Growth, Seed Yield and Quality of Soybean. Karnataka Kournal Agric. Sci 21(2) : (219-221). Departement of Seed Science and Technology University of Agricultural Sciences. India. Rahmatika W, 2010. Tesis. Pengaruh Persentase N (Azolla dan Urea) Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi (Oryza sativa L.). Program Magister Ilmu Tanaman. Fakultas Pertanian. Universitas Brawijaya. Malang. RahmatikaW, 2013. Pengaruh Dosis Pupuk Anorganik NPK Mutiara Dan Cara Aplikasi Pemupukan Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Mentimun (Cucumis Sativus L.) Varietas Harmony. Jurnal Ilmiah Cendekia Vol 11 No. 2. Lembaga Pengabdian Masyarakat. Universitas Islam Kadiri. Kediri Roesmarkam dan Yuwono. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisisus.Yogyakarta Talkah, Abu.2002. Pengantar Agronomy. Uniska Universitas Press 6