PEMBEKALAN HUKUM CALON PESERTA PEMILUKADA. Dr. Humphrey R Djemat, S.H., L.LM., FCB. Arb

dokumen-dokumen yang mirip
RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 24/PUU-XV/2017 Penyelesaian Perselisihan Kepengurusan Partai Politik

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

PUTUSAN Nomor 24/PUU-XV/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 35/PUU-XIV/2016

PUTUSAN Nomor 35/PUU-XIV/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

PUTUSAN Nomor 93/PUU-XIV/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 45/PUU-XIV/2016 Kewenangan Menteri Hukum dan HAM dalam Perselisihan Kepengurusan Partai Politik

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

PUTUSAN Nomor 45/PUU-XIV/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 129/PUU-XII/2014 Syarat Pengajuan Calon Kepala Daerah oleh Partai Politik dan Kedudukan Wakil Kepala Daerah

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 103/PUU-XIII/2015 Penolakan Pendaftaran Calon Peserta Pemilukada

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 24/PUU-XV/2017 PERKARA NOMOR 69/PUU-XV/2017

KUASA HUKUM Muhammad Sholeh, S.H., dkk, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 20 Oktober 2014.

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 18/PUU-IX/2011 Tentang Verifikasi Partai

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 24/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 93/PUU-XIV/2016

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 96/PUU-XIII/2015 Penundaan Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Calon Tunggal)

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 32/PUU-XVI/2018 Pengendalian Impor Komoditas Perikanan dan Garam

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 37/PUU-X/2012 Tentang Peraturan Perundang-Undangan Yang Tepat Bagi Pengaturan Hak-Hak Hakim

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 84/PUU-XI/2013 Penyelenggaraan RUPS

Kuasa Hukum Badrul Munir, S.Sg., SH., CL.A, dkk, berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 2 April 2015.

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 130/PUU-VII/2009 Tentang UU Pemilu Anggota DPR, DPD & DPRD Tata cara penetapan kursi DPRD Provinsi

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

Kuasa Hukum Badrul Munir, S.Sg., SH., CL.A, dkk, berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 2 April 2015.

Kuasa Hukum : - Fathul Hadie Utsman, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 20 Oktober 2014;

I. PEMOHON 1. Perhimpunan Magister Hukum Indonesia (PMHI), diwakili oleh Fadli Nasution, S.H., M.H. 2. Irfan Soekoenay, S.H., M.H

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 4/PUU-XIII/2015 Penerimaan Negara Bukan Pajak (Iuran) Yang Ditetapkan Oleh Peraturan Pemerintah

Kuasa Hukum Dwi Istiawan, S.H., dan Muhammad Umar, S.H., berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 29 Juli 2015

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN

OBJEK PERMOHONAN Pengujian Materiil Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara terhadap Undang-Undang Dasar 1945.

I. PEMOHON 1. Perhimpunan Magister Hukum Indonesia (PMHI), diwakili oleh Fadli Nasution, S.H., M.H. 2. Irfan Soekoenay, S.H., M.H

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 31/PUU-XI/2013 Tentang Pemberhentian Oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 70/PUU-XV/2017

Kuasa Hukum Dwi Istiawan, S.H., dan Muhammad Umar, S.H., berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 29 Juli 2015

Kuasa Hukum Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, S.H., M.Sc., dkk, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 2 Maret 2015.

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 90/PUU-XV/2017 Larangan Bagi Mantan Terpidana Untuk Mencalonkan Diri Dalam Pilkada

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Nomor 27/PUU-XIV/2016

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 60/PUU-XIII/2015 Persyaratan Menjadi Calon Kepala Daerah Melalui Jalur Independen

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 79/PUU-XIII/2015 Ketentuan Tidak Memiliki Konflik Kepentingan Dengan Petahana

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 62/PUU-XV/2017

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 61/PUU.D-VIII/2010 Tentang Perlindungan dan Penghargaan Terhadap Hak-Hak Buruh

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 105/PUU-XIV/2016 Kewajiban Mematuhi Putusan Mahkamah Konstitusi

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 84/PUU-XII/2014 Pembentukan Pengadilan Hubungan Industrial di Kabupaten/Kota

KUASA HUKUM Dra. Endang Susilowati, S.H., M.H., dan Ibrahim Sumantri, S.H., M.Kn., berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 26 September 2013.

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 132/PHPU.D-XI/2013 Tentang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah Kota Serang

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 99/PUU-XIII/2015 Tindak Pidana Kejahatan Yang Menggunakan Kekerasan Secara Bersama-Sama Terhadap Barang

I. PEMOHON Tomson Situmeang, S.H sebagai Pemohon I;

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 37/PUU-XIV/2016 Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta

KUASA HUKUM Dr. A. Muhammad Asrun, S.H., M.H., dan Vivi Ayunita Kusumandari, S.H., berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 7 Oktober 2014.

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Nomor 21/PUU-XIV/2016 Frasa Pemufakatan Jahat dalam Tindak Pidana Korupsi

I. PEMOHON Imam Ghozali. Kuasa Pemohon: Iskandar Zulkarnaen, SH., MH., berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 15 Desember 2015.

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 21/PUU-XII/2014 Penyidikan, Proses Penahanan, dan Pemeriksaan Perkara

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 130/PUU-XII/2014 Pengisian Kekosongan Jabatan Gubernur, Bupati, dan Walikota

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 140/PUU-XIII/2015 Hak Konstitusional Untuk Dipilih Dalam Hal Pasangan Calon Berhalangan Tetap

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 24/PUU-XV/2017

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 81/PUU-XIV/2016 Pengertian Keputusan Tata Usaha Negara

PUTUSAN. Nomor 024/PUU-IV/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 33/PUU-XIV/2016 Kewenangan Mengajukan Permintaan Peninjuan Kembali. Anna Boentaran,. selanjutnya disebut Pemohon

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA

KUASA HUKUM Ir. Tonin Tachta Singarimbun, S.H., dkk berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 28 Februari 2013

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 20/PUU-X/2012 Tentang Peralihan Saham Melalui Surat Kesepakatan Bersama

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 99/PUU-XV/2017 Tafsir konstitusional frasa rakyat pencari keadilan

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 42/PUU-XV/2017 Tafsir Frasa Tidak dapat Dimintakan Banding atas Putusan Praperadilan

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 52/PUU-XIV/2016 Penambahan Kewenangan Mahkamah Kontitusi untuk Mengadili Perkara Constitutional Complaint

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 11/PUU-XV/2017 Pembatasan Waktu Pengajuan Sengketa Pemilukada

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 85/PUU-XIV/2016 Kewajiban Yang Harus Ditaati Oleh Pelaku Usaha Dalam Melaksanakan Kerjasama Atas Suatu Pekerjaan

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Nomor 33/PUU-XIV/2016 Kewenangan Mengajukan Permintaan Peninjuan Kembali. Anna Boentaran,. selanjutnya disebut Pemohon

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 84/PUU-XV/2017

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 34/PUU-XIV/2016 Persyaratan Bagi Kepala Daerah di Wilayah Provinsi Papua

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

II. OBJEK PERMOHONAN Pengujian Formil Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 80/PUU-XV/2017 Pembebanan Pajak Penerangan Jalan Kepada Pengusaha

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 70/PUU-XII/2014 Kewenangan Pengelolaan Hutan oleh Pemerintah Pusat

I. PEMOHON Indonesian Human Rights Comitee for Social Justice (IHCS) yang diwakilkan oleh Gunawan

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 19/PUU-XIII/2015 Batas Waktu Penyerahan/Pendaftaran Putusan Arbitrase Internasional

KUASA HUKUM Fathul Hadie Ustman berdasarkan surat kuasa hukum tertanggal 20 Oktober 2014.

Kuasa Hukum: Fathul Hadie Utsman sebagai kuasa hukum para Pemohon, berdasarkan Surat Kuasa Khusus bertanggal 20 Oktober 2012.

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 44/PUU-XII/2014 Alasan Pemberatan Pidana Bagi Pelaku Tindak Pidana Korupsi

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 40/PUU-XIII/2015 Pemberhentian Sementara Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 43/PUU-XIII/2015 Proses Seleksi Pengangkatan Hakim

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 35/PUU-XIV/2016

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 133/PUU-XIII/2015 Ketentuan Pengajuan Banding, Penangguhan Pembayaran Pajak, dan Pengajuan Peninjauan Kembali

RESUME PERMOHONAN PERKARA Nomor 066/PUU-II/2004

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 145/PUU-VII/2009 Tentang UU Bank Indonesia

KUASA HUKUM Heru Widodo, S.H., M.Hum., dkk berdasarkan surat kuasa hukum tertanggal 22 Januari 2015.

PUTUSAN Nomor 8/PUU-VI/2008

RechtsVinding Online. Naskah diterima: 17 Februari 2016; disetujui: 25 Februari 2016

Ringkasan Putusan.

RechtsVinding Online

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 80/PUU-XIII/2015 Syarat Tidak Pernah Dijatuhi Pidana Penjara 5 (lima) Tahun atau Lebih Bagi Calon Kepala Daerah

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 88/PUU-XII/2014 Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 115/PUU-XIII/2015 Penundaan Pelaksanaan Pemilukada Serentak Akibat Calon Tunggal

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 102/PUU-XIII/2015 Pemaknaan Permohonan Pra Peradilan

Transkripsi:

PEMBEKALAN HUKUM CALON PESERTA PEMILUKADA Dr. Humphrey R Djemat, S.H., L.LM., FCB. Arb

DASAR HUKUM KEPENGURUSAN DPP PPP ROMAHURMUZY 1. Surat Keputusan Menkumham Nomor: M-HH-07.AH.11.01 TAHUN 2014 Tanggal 28 Oktober 2014 yang mengesahkan susunan kepengurusan hasil Muktamar Surabaya Tahun 2014. Surat Keputusan ini telah dinyatakan batal (nietig) dengan segala akibat hukumnya berdasarkan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor: No. 217/G/2014/PTUN-JKT tanggal 27 Februari 2015 Jo. Putusan Mahkamah Agung R.I. No. 504 K/TUN/2015 Tanggal 20 Oktober 2015. Dalam memberikan amar putusan tersebut, Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta memberikan pertimbangan hukum yang penting sebagai berikut : Halaman 342 Menimbang, bahwa oleh karena pengesahan Perubahan Susunan Kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan Hasil Muktamar VIII di Surabaya tanggal 15-17 Oktober 2014 oleh Tergugat dalam keputusan Objek Sengketa a quo dilakukan tanpa adanya Putusan Pengadilan Negara yang berkekuatan hukum tetap menyangkut Perselisihan Internal Partai Persatuan Pembangunan, maka secara konkrit dalam sengketa tata usaha negara ini, Pengadilan tidak dapat membenarkan sikap Tergugat yang inkonsisten, yaitu sikap yang berbeda dengan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada saat dijabat Amir Syamsudin

2. SK Menkumham Nomor M.HH-06.AH.11.01 TAHUN 2016 Tanggal 27 April 2014 yang mengesahkan susunan kepengurusan hasil Muktamar Ishlah atau Muktamar Illegal di Pondok Gede Tahun 2016. SK tersebut mengesahkan hasil kegiatan yang diselenggarakan berdasarkan SK Menkumham Nomor: M.HH-03.AH.11.01 TAHUN 2016 Tanggal 17 Februari 2016 yang mengesahkan kembali susunan kepengurusan DPP PPP hasil Muktamar VII PPP di Bandung. Dengan demikian dasar penyelenggaraan kegiatan Muktamar Ishlah atau Muktamar Illegal di Pondok Gede Tahun 2016 cacat hukum karena bertentangan dengan Putusan Mahkamah Agung R.I. 601 K/ Pdt.Sus-Parpol/2015 Tanggal 2 November 2015. Dalam Putusan Mahkamah Agung R.I. tersebut memberikan pertimbangan hukumnya telah dengan tegas menyatakan sebagai berikut: Ø Bahwa dengan adanya saling pecat-memecat antara kubu Ketua Umum DR.H. Suryadharma Ali, M.Si., dengan kubu Sekretaris Jenderal Ir. H.M. Rohmahurmuziy, MT. yang kedua orang tersebut merupakan hasil Muktamar Partai PPP VII DPP Partai Persatuan Pembangunan tahun 2011-2015 di Bandung, oleh karena itu kepengurusan hasil Muktamar Partai Partai Persatuan Pembangunan di bandung telah tidak efektif lagi dan tidak mempunyai eksistensi berdasarkan putusan Mahkamah Partai.

BAGAIMANA KEDUDUKAN HUKUM DPP PPP ROMAHURMUZY? 1. Kedudukan Hukum DPP PPP Romahurmuzy sangat lemah karena didasarkan pada SK Menkumham yang bertentangan dengan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap; 2. Lemahnya kedudukan hukum DPP PPP Romahurmuzy terlihat dari beberapa putusan pengadilan yang diajukan oleh pendukung Romahurmuzy diantaranya; Pengadilan Negeri Serang dengan registrasi No.96/Pdt.G/2016/PN.SRG dan pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan registrasi No. 588/Pdt.G/2016/PN.JKT.PST. Hasilnya, Gugatan di Pengadilan Negeri Surabaya dan Pengadilan Negeri Serang TELAH DIKALAHKAN. Adapun gugatan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat masih menunggu putusan.

DASAR HUKUM KEPENGURUSAN DPP PPP DJAN FARIDZ 1. Putusan Mahkamah Agung R.I. 601 K/Pdt.Sus-Parpol/2015 Tanggal 2 November 2015. Amar Putusan: 1) Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian; 2) Menyatakan susunan kepengurusan PPP hasil Muktamar VIII PPP pada tanggal 30 Oktober sampai 2 November 2014 di Jakarta sebagaimana ternyata dalam Akta Pernyataan Ketetapan Muktamar VIII Partai Persatuan Pembangunan pada tanggal 30 Oktober sampai 2 November 2014 di Jakarta mengenai susunan personalia Pengurus Dewan Pimpinan Partai Persatuan Pembangunan masa bhakti Periode 2014 sampai 2019 Nomor 17 tanggal 7 November 2014 yang dibuat dihadapan H. Teddy Anwar, S.H., SpN. Notaris di Jakarta merupakan susunan kepengurusan PPP yang sah; 3) Menyatakan susunan kepengurusan hasil Muktamar VIII PPP di Surabaya pada tanggal 15-18 Oktober 2014 tidak sah dan batal demi hukum dengan segala akibat hukumnya

2. Serangkaian Upaya Hukum Dalam Rangka Penegakan Putusan Mahkamah Agung R.I. 601 K/Pdt.Sus- Parpol/2015 Oleh karena Pemerintah cq. Menteri Hukum dan HAM tidak kunjung menindaklanjuti Putusan Mahkamah Agung R.I. 601 K/Pdt.Sus-Parpol/2015 dengan memberikan pengesahan kepada kepengurusan DPP PPP hasil Muktamar Jakarta, bahkan menyokong Muktamar Ishlah di Pondok Gede dengan mengaktifkan kembali kepengurusan hasil Muktamar Bandung, sehingga bertentangan dengan Putusan Mahkamah Agung R.I. 601 K/Pdt.Sus-Parpol/2015, maka DPP PPP di bawah H. Djan Faridz melakukan beberapa tindakan hukum sebagai berikut: A. Mengajukan Pemohonan Pengujian Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik di Mahkamah Konstitusi yang terrigtrasi dengan No. 35/PUU-XIV/2016. Permohonan ini meminta penafsiran konstitusional sebagai berikut: a) Pasal 23 ayat (3) bersifat konstitusional apabila dimaknai tercantum frasa "atau setelah diterimanya putusan Mahkamah Partai Politik atau putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap dalam hal terjadinya perselisihan partai politik. b) Pasal 33 bersifat konstitusional apabila dimaknai tercantum frasa "putusan pengadilan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang telah berkekuatan hukum tetap wajib dilaksanakan oleh Menteri dan susunan pengurus sesuai putusan Mahkamah Partai Politik atau putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap yang tidak dilaksanakan oleh Menteri dalam waktu 7 hari setelah diterimanya putusan dinyatakan sebagai susunan pengurus yang sah

B. Mengajukan Gugatan Tata Usaha Negara terhadap SK Menkumham Nomor M.HH-06.AH.11.01 TAHUN 2016 Tanggal 27 April 2014 yang mengesahkan susunan kepengurusan hasil Muktamar Ishlah atau Muktamar Illegal di Pondok Gede Tahun 2016. Gugatan ini terdaftar dengan registrasi Nomor 97/G/2016/PTUN-JKT di Pengadilan Tata usaha Negara Jakarta. Tuntutan dalam Gugatan tersebut adalah sebagai berikut: DALAM POKOK PERKARA: 1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya; 2. Menyatakan batal Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: M.HH-06.AH.11.01 TAHUN 2016 Tentang Pengesahan Susunan Personalia Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan Masa Bakti 2016-2021 tanggal 27 April 2016; 3. Mewajibkan Tergugat untuk mencabut Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: M.HH-06.AH.11.01 TAHUN 2016 Tentang Pengesahan Susunan Personalia Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan Masa Bakti 2016-2021 tanggal 27 April 2016; 4. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara. C. Pengajuan Gugatan Perbuatan Melawan Hukum terhadap Pemerintah Republik Indonesia di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang terdaftar dengan registrasi perkara nomor 92/PDT.G/2016/ PN.JKT.PST

PERBANDINGAN KEKUATAN HUKUM DPP PPP Djan Faridz DPP PPP Romahurmuzy 1. Putusan Pengadilan Yang Berkekuatan Hukum (Inkracht) Apabila putusan yang dijatuhkan oleh hakim melalui peradilan telah memperoleh kekuatan hukum tetap (gezag van gewijsde, res judicata), putusan itu tidak dapat diganggu gugat lagi. Siapapun tidak ada yang dapat mengubahnya. Putusan itu mesti dilaksanakan walaupun hal itu kejam dan tidak menyenangkan 2. Keputusan Menteri Tidak Boleh Bertentangan Dengan Putusan Pengadilan Yang Berkekuatan Hukum (Inkracht) Oleh karena telah diakui secara luas, betapa tingginya derajat Putusan Pengadilan Yang Berkekuatan Hukum (Inkracht), maka keputusan yang dibuat oleh pejabat/instansi pemerintahan (termasuk Menteri Hukum dan HAM) tidak boleh bertentangan dengan Putusan Pengadilan Yang Berkekuatan Hukum (Inkracht). Apabila bertentangan, maka Pejabat Pemerintahan tersebut dikategorikan telah bertindak sewenang-wenang. (Pasal 18 ayat 3 UU No. 30 Tahun 2014 1. SK Menkumham Nomor M.HH-06.AH.11.01 TAHUN 2016 Tanggal 27 April 2014 yang mengesahkan kepengurusan hasil Muktamar Pondok Gede SK tersebut dihasilkan dari serangkaian kegiatan yang bertentangan dengan Putusan Mahkamah Agung R.I. 601 K/Pdt.Sus-Parpol/2015, maka kedudukan hukum SK tersebut menjadi sangat rentan secara hukum. Terlebih dengan mengingat sedang diajukannya gugatan di Pengadilan Tata Usaha Negara dan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

IMPLIKASI JIKA MENGGUNAKAN REKOMENDASI DPP PPP ROMAHURMUZY DALAM PILKADA Jika menggunakan Rekomendasi DPP PPP Ramahurmuzy dalam mengikuti Pemilukada maka rekomendasi tersebut cacat secara hukum sehingga rekomendasi yang diperoleh tidak akan memiliki legitimasi secara hukum. Apabila tidak memiliki legitimasi secara hukum maka dikedepan hari pencalonan dalam pemilukada dapat dibatalkan atau batal demi hukum karena tidak sejalan dengan hukum yang berlaku.

INKONSTITUSIONALITAS NORMA DALAM UU PEMILUKADA Pasal 40A ayat (3) Undang-undang No. 10 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Undang-undang No. 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota Menjadi Undang-Undang mengatur sebagai berikut: Jika masih terdapat perselisihan atas putusan Mahkamah Partai atau sebutan lain sebagaimana dimaksud pada ayat (2), kepengurusan Partai Politik tingkat Pusat yang dapat mendaftarkan pasangan calon merupakan kepengurusan yang sudah memperoleh putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dan didaftarkan serta ditetapkan dengan keputusan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia. Ketentuan hukum tersebut jelas bertentangan dengan asas tingginya derajat suatu putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap (inkracht) yang dapat disamakan dengan putusan Tuhan, karena menambahkan adanya syarat berupa pendaftaran dari Kementerian Hukum dan HAM R.I. hal ini sama saja dengan menafikkan kekuatan putusan pengadilan serta membuka ketidakpastian hukum.

Karena adanya ruang ketidakpastian hukum atas norma Pasal 40 ayat (3) tersebut maka akan bertentangan dengan konstitusi UUD 1945, adapun Pasal yang bertentangan tersebut ialah sebagai berikut: Pasal 1 ayat (3) Negara Indonesia adalah Negara Hukum. Pasal 24 ayat (1) Kekuasaan Kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan Peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Pasal 28D ayat (1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum. Permohonan pengujian terhadap Pasal 40A ayat (3) tersebut telah diajukan kepada Mahkamah Konstitusi dengan tanda terima Nomor: 1616/PAN.MK/IX/2016.

KESIMPULAN 1. Kepengurusan Partai Politik tingkat pusat yang mengklaim keabsahannya berdasarkan Surat Keputusan Menteri yang bertentangan suatu putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap (inkracht) sangat rentan untuk dibatalkan kebasahan dan segala kewenangannya, termasuk kewenangan memberikan rekomendasi dalam Pemilukada. 2. Pendaftaran Pasangan Bakal Calon Peserta Pemilukada yang menggunakan rekomendasi dari kepengurusan partai politik yang didasarkan pada Surat Keputusan Menteri yang bertentangan suatu putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap (inkracht) sangat rentan untuk didiskualifikasi sebagai efek domino legalitas kepengurusan partai politik pusat tersebut, bahkan apabila telah ditetapkan sebagai pemenang 3. Apabila gugatan tata usaha negara yang diajukan terhadap SK Menkumham Nomor M.HH-06.AH.11.01 TAHUN 2016 Tanggal 27 April 2014, gugatan yang diajukan terhadap Pemerintah di Pengadilan Negeri maupun uji konstitusionalitas atas UU Partai Politik dan UU Pemilukada di Mahkamah Konstitusi dikabulkan, maka kewenangan pemberian rekomendasi oleh kepengurusan hasil Muktamar Pondok Gede dalam pemilukada menjadi tidak berlaku sebagai efek domino legalitas kepengurusan tersebut.

TERIMA KASIH