KOMUNITAS LOVEBIRD INDONESIA STANDARD PENILAIAN KECANTIKAN LOVEBIRD

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL PEMILIHAN INDUK LOVEBIRD BERDASARKAN PAKEM PENILAIAN BEAUTY CONTEST LOVEBIRD MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

LOVEBIRD. Semoga bermanfaat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Warna Warni Love Bird di Indonesia ( Dalam tahap Penyempurnaan )

Syakira Nurina Shaputri 1, Bambang Hidayat 2, Unang Sunarya 3

MATERI DAN METODE. Materi

Warna bulu sayap. Warna bulu paha. Warna bulu punggung. Coklat putih Coklat putih Coklat putih. Hitam. Hitam putih. Hitam putih. Coklat hitam putih

IKAN LOU HAN (Cichlasoma sp)

BAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM

Cara Membuat Kepiting dari Daun Kelapa (Janur) Mainan Tradisional Kepiting dari Janur (Daun Kelapa Muda)

Bibit induk (parent stock) itik Alabio muda

HASIL DAN PEMBAHASAN

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 1. PENGAMATAN OBJEKLatihan Soal 1.4. Membedah (menyeksi) tubuh hewan bertujuan untuk mengamati organ tubuh dalam.

Kucing CHINCHILLA LONGHAIR (Chinchilla Persian, Janjira)

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 07/Permentan/OT.140/1/2008 TANGGAL : 30 Januari 2008

Enceng Sobari. Trik Jitu menangkarkan Lovebird. Sang Burung Primadona

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III PELAKSANAAN GANTI RUGI DALAM JUAL BELI ANAK BURUNG DI PASAR BURUNG EMPUNALA MOJOKERTO

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sekolah TK, merupakan salah satu sarana penunjang aktivitas bermain

Untuk mengurangi dan mencegah timbulnya gejala-gejala yang mengganggu selama kehamilan berlangsung, seperti : sakit pinggang, bengkak kaki dll

II.TINJAUAN PUSTAKA. Mamalia lebih dikenal dari pada burung (Whitten et al, 1999). Walaupun

BAB II KAJIAN TEORI. tidaknya proses pendidikan banyak bergantung pada keadaan, kemampuan, dan

I. PENDAHULUAN. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan di bidang peternakan yang semakin luas,

BAB VIII TATA RIAS KOREKTIF

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah kerbau lokal betina

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 1951 TENTANG LAMBANG NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMILIHAN DAN PENILAIAN TERNAK SAPI POTONG CALON BIBIT Lambe Todingan*)

Perspektif mata burung : dilihat secara keseluruhan dari atas. Perspektif mata normal : dilihat secara keseluruhan dengan batas mata normal

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di ruang penangkaran lovebird Jl. Pulau Senopati Desa

MATERI DAN METODE PENELITIAN

TATA RIAS KOREKSI A. Tata Rias Koreksi Bentuk Wajah

MEMBUAT POLA BUSANA TINGKAT DASAR

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT BURUNG PARUH BENGKOK MENGGUNKAN METODE DEMPSTER-SHAFER BERBASIS WEB

Tugas Mata Kuliah Agribisnis Ternak Potong (Peralatan Untuk Perawatan Ternak Potong, Pemotongan Kuku, Memilih Sapi Bibit Peranakan Ongole) Oleh

Bibit induk (parent stock) itik Mojosari muda

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 308/Kpts/SR.120/8/2005 TENTANG

BAB IV BELA DIRI. 108 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Lampiran 1 Gambar cara pengukuran, corak dan pola warna bulu itik Alabio

I PENDAHULUAN. sebagai alternatif sumber protein hewanidi masyarakat baik sebagai penghasil telur

1. Jenis-jenis Sapi Potong. Beberapa jenis sapi yang digunakan untuk bakalan dalam usaha penggemukan sapi potong di Indonesia adalah :

PANDUAN MENJAHIT MODEL-012

PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK. ppkc

KEPALA BADAN SAR NASIONAL

12/1/ Pengaturan 2.Keseimbangan 3.Warna 4.Legibilitas (Kemudahan dibaca) 5.Menarik

2 2. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009, tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden

BALAI TAMAN NASIONAL UJUNG KULON KEMENTERIAN KEHUTANAN

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI

ALAT GAMBAR PERTEMUAN II

KAJIAN KEPUSTAKAAN. terdiri atas dua sub spesies yaitu kerbau liar dan kerbau domestik. Kerbau

PENYEDIAAN BAHAN PAMERAN. CARTA atau BUKU SKRAP

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

Setyoadi Purwanto Agro 1

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 09 TAHUN 2015 TENTANG PENGGUNAAN PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI BADAN SAR NASIONAL

Bundel Soal Sesi 1 Bidang Informatika Olimpiade Sains Nasional X

Individu Nomor 15 Nama Individu : Puspa Jenis Kelamin/ Usia : Betina/ Dewasa Ciri Khusus : Terdapat cacat pada ekor. ( buntung).

III. METODE PENCIPTAAN

PERATURAN ORGANISASI ANGKATAN MUDA SILIWANGI NOMOR : PO-06 / PP.AMS / II / 2007 ATRIBUT ORGANISASI ANGKATAN MUDA SILIWANGI

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMA / MA KOMPONEN KELAYAKAN KEGRAFIKAAN BUKU SISWA 2013

Kucing PERSIA (Persian Longhair)

BAB III MATERI DAN METODE. Ayam Kedu Jengger Merah dan Jengger Hitam generasi pertama dilaksanakan

PETUNJUK PRAKTIS. Petunjuk Praktis Pengukuran Ternak Sapi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEHUTANAN. Polisi Kehutanan. Pakaian. Atribut. Kelengkapan Seragam.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan setiap pukul WIB,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P. 71/Menhut-II/2008 TENTANG PAKAIAN, ATRIBUT DAN KELENGKAPAN SERAGAM POLISI KEHUTANAN

Syarat daun pisang yang digunakan :

TINJAUAN PUSTAKA Merpati Karakteristik Merpati )

SeminarNasional Peternakan dan Veteriner ARGONO R. SET10K0 1 dan ISTIANA 2

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

LAPORAN SEMENTARA ILMU PRODUKSI TERNAK POTONG PENGENALAN BANGSA-BANGSA TERNAK

Bibit sapi potong - Bagian 3 : Aceh

PRESMA UNY UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Bagian Kemahasiswaan Juli 2016 Nur Rochim UPT Pusat Komputer

1. Buka program Modaris 2. Pilih File, aktifkan New. 3. Isi kotak dialog New model name: POLA ROK POLA BADAN

BAB III HANDLING TERNAK RIMINANSIA

ULANGAN HARIAN MAN YOGYAKARTA III TAHUN PELAJARAN 2014/2015. : Prakarya dan Kewirausahaan Kerajinan Tekstil

HASIL DAN PEMBAHASAN. mengevaluasi performa dan produktivitas ternak. Ukuran-ukuran tubuh

METODE. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Unit Pendidikan Penelitian Peternakan Jonggol (UP3J) mulai bulan Juli hingga November 2009.

download from 3/10/

G E O M E T R I FALLINGWATER FRANK LLOYD WRIGHT

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN,

TINJAUAN PUSTAKA. Itik (Anas platyrhynchos)

TAHAP-TAHAP PEMBUATAN ANIMASI

terdiri dari Langkah Berirama terdiri dari Latihan Gerak Berirama Senam Kesegaran Jasmani

HASIL. Penggunaan Kamera IR-CCTV pada Pengamatan Perilaku Walet Rumahan. Nesting room di dalam rumah walet

PERSYARATAN MUTU BENIH DAN/ATAU BIBIT TERNAK HASIL PRODUKSI DI DALAM NEGERI. No Nomor SNI Jenis Benih dan/atau Bibit Ternak

Cara Menjahit Baju Kurung - Part 1

BAB V IMPLEMENTASI KARYA

PANDUAN MENJAHIT MODEL-001

Morfologi dan Anatomi Dasar Unggas

Ukur langsung di Workshop RJH * konfirmasi dahulu sebelum kunjungan

SOAL EKSPLORASI. 1. Kita mempunyai tiga gambar yang dibentuk dari lima segitiga sama sisi yang digabungkan pada sisi-sisinya.

PELUANG USAHA PENGEMBANGBIAKAN BURUNG LOVE BIRD

Melatih Kebugaran. Kecepatan gerak Loncat katak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan kambing tipe dwiguna yaitu sebagai penghasil daging dan susu (tipe

Bibit induk (parent stock) itik Alabio meri

1. Masuk ke dalam file explorer atau file commander pada smartphone. 2. Cari file Mojo.apk kemudian pilih file Mojo.apk.

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016, No Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012

Transkripsi:

KOMUNITAS LOVEBIRD INDONESIA STANDARD PENILAIAN KECANTIKAN LOVEBIRD Dasar Penilaian Penilaian kecantikan seekor burung Lovebird bukan hanya difokuskan pada keindahan warna bulunya saja, tapi terletak pada keharmonisan katrakteristiknya, antara lain : bentuk, warna, ukuran, kondisi dan tingkah laku sepanjang periode penilaian. Setiap orang (juri) memiliki selera yang berbeda dan ini harus dihormati. Namun semua juri tetap harus mengikuti aturan main yang telah ditetapkan sehingga walaupun berbeda selera tapi pakem yang digunakan tetap sama. Bagian bagian dari Lovebird yang harus diperhatikan dan menjadi titip penilaian adalah sebagai berikut : 1. Bagian kepala. Bagian kepala harus berbentuk bulat seperti koin dengan bagian jidat atau kening agak menonjol. Mata bersih, paruh tidak cacat atau baret. Lihat Gbr 1.A dan Gbr 1.B Gbr 1.A. Bentuk kepala burung sebelah kanan bulat sementara sebelah kiri agak gepeng. Gbr 1.B. Mata bersih dan sehat. Paruh terlihat nyaris sempurna tanpa ada cacat maupun baret.

2. Bagian dada. Dada harus bidang dan jika dilihat dari samping meruncing hingga kebagian ekor. Bagian dada harus mencerminkan species LB yang bersangkutan. Contoh: pada jenis fischeri, warna merah pada bagian dada harus merata hingga bagian perut. Lihat Gbr 2.A. Sementara pada jenis personata, warna pada bagian dada harus senada dengan bagian leher sehingga seolah olah membentuk kalung yang melingkar (Gbr 2.B). Gbr. 2.A Burung sebelah kiri dan kanan adalah sama sama jenis Fischeri Pastel Green. Terlihat sangat jelas perbedaan kedianya dari sisi warna. Bagian dada burung sebelah kiri warna merahnya tidak mencerminkan seekor Fischeri dan bagian hijau pada sisi perut penih dengan bercak bercak kuning. Bandingkan dengan burung sebelah kanan. Dada bidang, meruncing hingga ekor, merahnya tegas hingga bagian perut dan warna hijau pada bagian perut tidak terkontaminasi oleh warna lain. Gbr. 2.B Ini yang dimaksud dengan warna pada bagian dada harus senada dengan bagian leher sehingga seolah olah membentuk kalung yang melingkar. Perharikan bagian leher belakang. Bandingkan foto burung ke 1, 2 dan 3.

3. Warna. Warna harus tegas pada setiap bagian sehingga seperti menbentuk blok atau kluster tersendir.lihat ilustrasi Gbr. 3.A dan 3.B Gbr. 3.A Gbr. 3.B 4. Bagian punggung bawah. Jika dilihat dari depan atau belakang, bagian punggung hingga ekor membentuk garis lurus dan ekor membentuk huruf V. Bagian kloaka harus bersih.

5. Bagian sayap. Sayap harus rapat ke badan dan tidak turun serta bulu dalam keadaan lengkap. 6. Bentuk keseluruhan (harmonisasi). Ini lebih ditekankan pada keharmonisan bentuk badan LB secara keseluruhan serat cacat tubuh semisal kuku hilang, paruh gompal, bulu yang kurang lengkap, dll. 7. Kondisi. Yang dimaksud kondisi disini tentu adalah tingkat kesehatan burung. Apakah burung terlihat lesu, kurus, kotor, dll. 8. Ukuran. Ukuran yang baik adalah besar. Jika kita menbandingkan 2 species LB yang sama dengan ukuran tubuh yang berbeda, maka yang bertubuh lebih besar memiliki nilai plus. 9. Tingkah laku. Burung harus terlihat tenang dan tidak takut dengan juri. Jika burung memiliki kelebihan atau kecerdasan, dalam berinteraksi, maka ini bisa menjadi nilai tambah.

= Bentuk & Warna (50 Point) Table Skala Penilaian Standard pembagian Nilai Max Nilai Nilai (diisi oleh juri) Sangat baik Baik Sedang Kurang Kepala 15 14 13 12 11 10 9 8 7 Dada 15 14 13 12 11 10 9 8 7 Warna 15 14 13 12 11 10 9 8 7 Punggung 5 4 3 2 1 Karakteristik Umum (50 Point) Sayap 15 14 13 12 11 10 Harmonisasi 10 9 8 7 6 5 Kondisi 10 9 8 7 6 5 Ukuran 10 9 8 7 6 Tingkah laku 5 4 3 2 1 Total Nilai 100 91 85 76 73 64 61 52 49 Jika nilai yang dikumpulkan tidak mencapai batas minimum, maka dianggap masuk kategori kelas yang bawah. Contoh, jika seeekor burung nilainya mencapai 72, maka tetap dianggap masuk kategori SEDANG, dan tidak bisa dikatrol ke kategori BAIK.

Berikut ini adalah para juara dan nominasi BVA 2012 sebagai bahan referensi. Coba perhatikan dan sesuaikan dengan kriteria penilaian diatas.