DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Nomor 41 Tahun 2007 STANDAR PROSES

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 53

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 52

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 101 B. TUJUAN 101 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 101 D. UNSUR YANG TERLIBAT 102 E. REFERENSI 102 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 102

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 51 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12

DAFTAR HADIR A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 2

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 89 B. TUJUAN 89 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 90 D. UNSUR YANG TERLIBAT 90 E. REFERENSI 90 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 91

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN. M. Nasir Tamalene (Dosen Universitas Khairun Ternate)

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 2

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 78 B. TUJUAN 78 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 78 D. UNSUR YANG TERLIBAT 79 E. REFERENSI 79 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 79

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 89 B. TUJUAN 89 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 89 D. UNSUR YANG TERLIBAT 90 E. REFERENSI 90 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 91

SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Berdasarkan Permendiknas 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses)

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 22 B. TUJUAN 22 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 22 D. UNSUR YANG TERLIBAT 23 E. REFERENSI 23 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 23

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 64 B. TUJUAN 64 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 65 D. UNSUR YANG TERLIBAT 65 E. REFERENSI 65 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 66

Bab I Pendahuluan. A. Latar Belakang

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 14 B. TUJUAN 14 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 14 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 15 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 15

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 105 B. TUJUAN 105 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 105 D. UNSUR YANG TERLIBAT 106 E. REFERENSI 106 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 106

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 1 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 2

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 78 B. TUJUAN 78 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 78 D. UNSUR YANG TERLIBAT 79 E. REFERENSI 79 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 80

II. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup

REVIEW DAN REVISI SILABUS-RPP MAPAEL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) Oleh: Ajat Sudrajat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 105 B. TUJUAN 105 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 105 D. UNSUR YANG TERLIBAT 106 E. REFERENSI 106 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 106

RPP. Pengertian RPP. Komponen RPP

RPP. Pengertian RPP. Komponen RPP

II. TINJAUAN PUSTAKA. sebagai ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus. Sedangkan

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 12 B. TUJUAN 12 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 12 D. UNSUR YANG TERLIBAT 13 E. REFERENSI 13 F. URAIAN PROSEDUR KERJA 15

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 22 B. TUJUAN 22 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 22 D. UNSUR YANG TERLIBAT 23 E. REFERENSI 23 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 23

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 13 B. TUJUAN 13 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 13 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 14 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 14

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 43 B. TUJUAN 44 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 44 D. UNSUR YANG TERLIBAT 44 E. REFERENSI 44 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 44

PERATURAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Kompetensi Dasar. perencanaan program. rangka implementasi

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

PENGELOLAAN DAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG

I. PENDAHULUAN II. PERENCANAAN PROSES PEMBELAJARAN III. PELAKSA- NAAN PROSES PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN IV. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 105 B. TUJUAN 105 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 105 D. UNSUR YANG TERLIBAT 106 E. REFERENSI 106 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 106

IMPLEMENTASI STRATEGI MANAJEMEN HOLISTIK DALAM UPAYA PENCAPAIAN STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

DAFTAR ISI. Contents A. LATAR BELAKANG B. TUJUAN C. RUANG LINGKUP KEGIATAN D. UNSUR YANG TERLIBAT E. REFERENSI...

KATA PENGANTAR. Jakarta, 00Juni 2015 Direktur Pembinaan SMA, Harris Iskandar, Ph.D NIP. Dit.

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 B. TUJUAN 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51

MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 25 B. TUJUAN 25 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 25 D. UNSUR YANG TERLIBAT 26 E. REFERENSI 26 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 26

RPP Theory A. Apakah RPP itu? Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa:

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 33 B. TUJUAN 33 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN D. UNSUR YANG TERLIBAT 34 E. REFERENSI 34 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 34

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 25 B. TUJUAN 25 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 25 D. UNSUR YANG TERLIBAT 26 E. REFERENSI 26 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 26

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 B. TUJUAN 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 23 B. TUJUAN 23 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 24 D. UNSUR YANG TERLIBAT 24 E. REFERENSI 24 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 25

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:1386), profil didefinisikan

RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN RPP

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 43 B. TUJUAN 43 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 44 D. UNSUR YANG TERLIBAT 44 E. REFERENSI 44 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 44

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 33 B. TUJUAN 33 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 34 D. UNSUR YANG TERLIBAT 34 E. REFERENSI 34 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 34

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS DIT. PEMBINAAN SMA HALAMAN 1

Draft 2010 PANDUAN PELAKSANAAN SKS SMA NEGERI 78 JAKARTA

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Pembekalan Instruktur PLPG 2015

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 144 B. TUJUAN 144 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 144 D. UNSUR YANG TERLIBAT 145 E. REFERENSI 145 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 145

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 13 B. TUJUAN 13 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 13 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 14 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 14

RPP DAN MATERI PKGD. Prodi PGSD Penjas FIK UNY Wawan S. Suherman, M.Ed.

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 64 B. TUJUAN 65 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 65 D. UNSUR YANG TERLIBAT 65 E. REFERENSI 65 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 66

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 1 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 2

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 23 B. TUJUAN 23 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 24 D. UNSUR YANG TERLIBAT 24 E. REFERENSI 24 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 25

RENCANA TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI DIRI SEKOLAH STANDAR SARANA DAN PRASARANA. ruang belajar

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 13 B. TUJUAN 13 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 13 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 14 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 14

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENDIKNAS NOMOR 24 TAHUN 2006

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 52

PENGERTIAN KTSP DAN PENGEMBANGAN SILABUS DALAM KTSP. Oleh Dr. Jumadi

MATERI KULIAH PENGEMBANGAN KURIKULUM MULOK. By: Estuhono, S.Pd, M.Pd

PENYUSUNAN RPP PADA KURIKULUM 2013

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN Penulis : R. Rosnawati SMA/MA/SMA-LB/SMK

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Semoga Apa yang kita lakukan hari ini bernilai ibadah disisi Allah SWT. Amin

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 35 B. TUJUAN 35 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 36 D. UNSUR YANG TERLIBAT 36 E. REFERENSI 36 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 37

PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPP MATEMATIKA SD

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 12 B. TUJUAN 12 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 12 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 13 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 13

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 36 B. TUJUAN 36 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 36 D. UNSUR YANG TERLIBAT 36 E. REFERENSI 37 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 37

Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP.

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP.

Transkripsi:

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 34 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA ANALISIS STANDAR PROSES 35 LAMPIRAN 2 : CONTOH RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN ANALISIS STANDAR PROSES 36 LAMPIRAN 3 : CONTOH INSTRUMEN/FORMAT ANALISIS STANDAR PROSES 37 LAMPIRAN 4 : CONTOH HASIL ANALISIS STÁNDAR PROSES 38 0

A. Latar Belakang JUKNIS ANALISIS STANDAR PROSES DI SMA Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa setiap satuan Pendidikan pada jenjang Pendidikan dasar dan menengah harus menyusun kurikulum dengan mengacu kepada Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Pengelolaan, Standar Proses, dan Standar Penilaian, serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan. Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah yang ditetapkan berdasarkan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 merupakan salah satu acuan utama bagi satuan Pendidikan dalam keseluruhan proses penyelenggaraan pembelajaran, mulai dari perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran dan pengawasan proses pembelajaran. Pemberlakuan standar proses pada satuan pendidikan diharapkan dapat meningkatkan mutu lulusan dalam mencapai standar kompetensi lulusan yang pada akhirnya mampu meningkatkan mutu pendidikan. Oleh karena itu, proses pembelajaran di setiap SMA harus menerapkan prinsip pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sesuai dengan potensi, bakat dan minat masing-masing. Selain itu, proses pembelajaran harus dilaksanakan secara fleksibel dengan memanfaatkan seluruh sumber daya yang tersedia baik di dalam maupun di luar sekolah. Dari penjelasan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa standar proses memiliki peran yang sangat penting dalam keseluruhan proses pencapaian standar nasional pendidikan lainnya. Berdasarkan laporan hasil pelaksanaan kegiatan bintek KTSP di SMA pada tahun 2009, diperoleh data dan informasi antara lain: Sejumlah sekolah belum melakukan analisis standar proses, meskipun dalam penyiapan perangkat pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran sudah mengacu pada berbagai ketentuan yang ditetapkan dalam standar proses; Sejumlah guru belum memahami manfaat/kegunaan hasil analisis standar proses dalam pelaksanaan pembelajaran. Selain itu, mereka juga belum memahami tata cara pelaksanaan analisis standar proses; Belum ada naskah panduan/petunjuk teknis yang dapat dijadikan acuan bagi sekolah untuk melakukan analisis standar proses secara benar dengan hasil yang optimal. Sebagai salah satu upaya untuk membantu sekolah agar dapat melakukan analisis standar proses, Direktorat Pembinaan SMA menyusun dan menerbitkan Petunjuk Teknis Analisis Standar Proses di SMA. B. Tujuan Tujuan penyusunan petunjuk teknis ini sebagai acuan bagi SMA dalam melakukan analisis kondisi standar proses sesuai dengan ketentuan dan mekanisme yang telah ditetapkan. Hasil analisis standar proses dimanfaatkan untuk pengembangan KTSP dan penyusunan rencana kerja sekolah. C. Ruang Lingkup Kegiatan Ruang lingkup kegiatan meliputi: 1. Penugasan TPK untuk melakukan analisis. 2. Penyusunan rencana dan jadwal pelaksanaan kegiatan analisis. 3. Penyusunan perangkat analisis (panduan/rambu dan instrumen/format). 4. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan data dan informasi serta draf analisis. 5. Pembahasan, penyempurnaan dan finalisasi hasil analisis. 6. Penandatanganan dokumen hasil analisis. 7. Penggandaan dan pendistribusian hasil analisis. 29

D. Unsur yang Terlibat 1. Kepala sekolah, 2. Tim Pengembang Kurikulum (TPK) sekolah, dan 3. Guru/Dewan Guru. E. Referensi 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tantang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. 4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah. 5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah. 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan. 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan. 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses. 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2009 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan. 8. Pedoman Pelaksanaan Tugas Guru dan Pengawas Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. 9. Panduan Penyusunan KTSP- Badan Standar Nasional Pendidikan. F. Pengertian dan Konsep 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan (PP Nomor 19 Tahun 2005 pasal 1 butir 15). KTSP dikembangkan sesuai dengan potensi, karakteristik, kebutuhan satuan Pendidikan dan daerah/lingkungan setempat (Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi). 2. Dalam penyusunan KTSP perlu terlebih dahulu dilakukan analisis konteks yang mencakup: a. Mengidentifikasi SI dan SKL sebagai acuan dalam penyusunan KTSP. b. Menganalisis kondisi yang ada di satuan pendidikan yang meliputi peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, biaya, dan programprogram. c. Menganalisis peluang dan tantangan yang ada di masyarakat dan lingkungan sekitar misalnya komite sekolah, dewan pendidikan, dinas pendidikan, asosiasi profesi, dunia industri dan dunia kerja, sumber daya alam dan sosial budaya (Panduan KTSP yang diterbitkan BSNP Bagian IV A). 3. Analisis konteks meliputi identifikasi Standar Nasional Pendidikan (Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Pengelolaan, Standar Proses dan Standar 30

Penilaian),analisis kondisi satuan pendidikan dan analisis kondisi lingkungan eksternal satuan pendidikan (Materi Bintek KTSP Tahun 2009). 4. Analisis Standar Nasional Pendidikan (SNP) adalah proses pengkajian substansi SNP untuk memperoleh data dan informasi tentang rencana tindak lanjut satuan pendidikan dalam memenuhi SNP dengan mengidentifikasi kondisi riil dan membandingkannya dengan kondisi ideal. Kondisi ideal adalah kondisi setiap komponen/sub komponen yang sesuai tuntutan SNP, sedangkan kondisi riil adalah kondisi nyata pada satuan pendidikan baik berupa kekuatan maupun kelebihan. Rencana tindak lanjut adalah upaya yang akan dilakukan satuan pendidikan untuk memenuhi kesenjangan antara kondisi riil dengan kondisi ideal berdasarkan skala prioritas. 5. Keterkaitan antara standar proses dan standar nasional lainnya terletak pada: a. penyusunan silabus dan RPP mengacu pada hasil analisis SK-KD yang terdapat pada lampiran Standar Isi (SI), b. penyusunan penilaian pada RPP mengacu pada penyusunan instrumen yang harus berdasar pada standar penilaian. 6. Hasil analisis SNP digunakan sebagai bahan/acuan bagi sekolah untuk menyusun rencana kerja jangka menengah (RKJM) 4 tahunan dan rencana kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS) tahunan. 7. Standar proses adalah Standar Nasional Pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan (PP Nomor Tahun 2005, Pasal 1 butir 6). 8. Standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah mencakup perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran dan pengawasan proses pembelajaran (Permendiknas Nomor 41 tahun 2007 Pasal 1 ayat 1). 9. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (UU Nomor 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 butir 20). 10. Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik (PP Nomor 19 Tahun 2005, Pasal 19 ayat 1). 11. Setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien (PP Nomor 19 Tahun 2005, Pasal 19 ayat 3). 12. Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar (PP Nomor 19 Tahun 2005, Pasal 20). 13. Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang memuat identitas mata pelajaran, standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar (Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007, Lampiran Bagian II). 14. RPP disusun untuk setiap KD yang terdiri atas sejumlah indikator pencapaian yang dalam implementasinya dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan 31

penjadwalan di satuan pendidikan (Lampiran Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007, Bagian II B). 15. Pelaksanaan proses pembelajaran harus memperhatikan jumlah maksimal peserta didik per kelas dan beban mengajar maksimal per guru, rasio maksimal buku teks pelajaran setiap peserta didik, dan rasio maksimal jumlah peserta didik setiap kelas (PP Nomor 19 Tahun 2005, Pasal 21 ayat 1). 16. Persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran antara lain: a. Jumlah maksimal peserta didik adalah 32 peserta didik per kelas. b. Rasio minimal jumlah peserta didik terhadap guru SMA sama dengan 20:1. c. Beban kerja guru mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan, sekurang-kurangnya 24 jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu. d. Rasio buku teks pelajaran untuk peserta didik adalah 1 : 1 per mata pelajaran; (Lampiran Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007, Bagian IIIA Persyaratan Pelaksanaan Proses Pembelajaran). 17. Penilaian hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, serta digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran (Lampiran Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 Bagian IV Penilaian hasil pembelajaran). 18. Pengawasan proses pembelajaran meliputi pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, dan pengambilan langkah tindak lanjut yang diperlukan (PP Nomor 19 Tahun 2005, Pasal 23). 19. Pengawasan proses pembelajaran, dilaksanakan melalui: a. Pemantauan, dilakukan: a. pada tahap perencanaan, pelaksanaan dan penilaian hasil pembelajaran. b. dengan cara diskusi kelompok, pengamatan, pencatatan, perekaman, wawancara,dan dokumentasi. c. oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah. b. Supervisi, dilakukan: a. pada tahap perencanaan, pelaksanaan dan penilaian hasil pembelajaran. b. dengan cara pemberian contoh/simulasi, diskusi, pelatihan, dan konsultasi. c. oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah. c. Evaluasi, dilakukan: 1) untuk menentukan kualitas pembelajaran secara keseluruhan, mencakup tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil belajar. 2) dengan cara membandingkan proses pembelajaran dengan standar proses, mengidentifikasi kinerja guru dalam proses pembelajaran sesuai dengan kompetensi guru. 3) memusatkan pada keseluruhan kinerja guru dalam proses pembelajaran. (Lampiran Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 Bagian V Pengawasan proses pembelajaran). 20. Analisis standar proses dalam juknis ini difokuskan pada analisis seluruh komponen yang dipersyaratkan dan harus dipenuhi oleh satuan penddikan dalam keseluruhan proses pembelajaran yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, penilaian, dan pengawasan proses pembelajaran. 21. Tujuan analisis standar proses adalah untuk memperoleh data dan informasi tentang kondisi ideal (sesuai tuntutan standar proses atau merujuk profil SKM yang dikembangkan oleh Direktorat PSMA), kondisi riil (kekuatan dan kelemahan di setiap SMA), kesenjangan (tantangan nyata yang dihadapi sekolah), dan rencana tindak lanjut (upaya yang harus dilakukan oleh sekolah sesuai dengan skala prioritas) dalam rangka pencapaian standar proses, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, penilaian, dan pengawasan. 32

22. Penyiapan perangkat pembelajaran a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dikembangkan dari silabus oleh setiap guru (paling luas mencakup satu KD yang terdiri atas satu atau beberapa indikator untuk satu kali pertemuan atau lebih). Substansi RPP sekurang-kurangnya berisi tentang tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar. b. Menyusun RPP dengan memperhatikan prinsip perbedaan individu peserta didik, mendorong partisipasi aktif peserta didik, mengembangkan budaya membaca dan menulis, memberikan umpan balik dan tindak lanjut, keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD, dan muataa dalam RPP, dan menerapkan teknologi informasi dan komunikasi. c. Mengembangkan bahan ajar. 23. Pelaksanaan proses pembelajaran a. Melaksanakan proses pembelajaran melalui tahapan tahapan perencanaan, pelaksanaan, penilaian, dan tindak lanjut. b. Menerapkan pendekatan tatap muka, kegiatan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. c. Melaksanakan proses pembelajaran melalui langkah-langkah pembelajaran yang meliputi pembukaan, inti, penutup. d. Pemanfaatan laboratorium untuk kegiatan di luar jadwal rutin berdasarkan jadwal yang sudah disusun. e. Memiliki penasihat akademik yang dapat mendeteksi potensi peserta didik (bisa dengan tes bakat disertai data prestasi belajar), memberikan bimbingan akademik, membantu memecahkan masalah peserta didik. f. Melaksanakan program remedi sepanjang semester berdasarkan perencanaan yang telah disusun. g. Menerapkan pembelajaran berbasis TIK. h. Melaksanakan pembelajaran secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif. 24. Ruang lingkup analisis standar proses a. Perencanaan proses pembelajaran mencakup data dan informasi antara lain tentang: 1) Ketersediaan dokumen Silabus (naskah dan substansi). 2) Ketersediaan dokumen RPP (naskah dan substansi). b. Pelaksanaan proses pembelajaran mencakup data dan informasi tentang: 1) Kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan RPP. 2) Kesesuaian persyaratan minimal pelaksanaan pembelajaran (sesuai butir 15 dan 16 di atas). 3) Pemanfaatan laboratorium. 4) Penerapan pembelajaran berbasis TIK. 5) Perencanaan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedial dan pengayaan. 6) Perencanaan kegiatan layanan konseling kepada peserta didik sesuai dengan hasil belajar peserta didik. (Lampiran Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007, bagian III B3 tentang pelaksanaan pembelajaran, khususnya pada kegiatan penutup). c. Penilaian hasil pembelajaran mencakup data dan informasi antara lain tentang upaya pemanfaatan hasil penilaian dalam perbaikan kegiatan pembelajaran. d. Pengawasan Proses Pembelajaran mencakup data dan informasi antara lain tentang: 1) program pemantauan, supervisi, dan evaluasi. 2) instrumen pemantauan, supervisi, dan evaluasi. 3) laporan hasil pemantauan, supervisi, dan evaluasi. 25. Hasil yang diperoleh dari kegiatan analisis standar proses berupa laporan hasil analisis standar proses yang merepresentasikan kondisi ideal, kondisi riil, dan rencana tindak 33

lanjut yang dilakukan oleh sekolah dalam rangka mengupayakan pencapaian standar proses. 26. Tim Pengembang Kurikulum Tingkat sekolah yang selanjutnya disebut TPK sekolah adalah sekelompok tenaga yang ditetapkan oleh kepala sekolah untuk melaksanakan keselruhan proses perancangan dan pengembangan KTSP. Tim ini terdiri atas guru, konseleor, dan kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota (Panduan penyusunan KTSP-BSN/2006 Bab IV B1). Dalam melakukan tugasnya, tim ini bekerja sama dengan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), dan dapat melibatkan pengawas sekolah, komite sekolah, dan nara sumnber, serta pihak lain yang terkait. 27. Musyawarah Guru Mata Pelajaran sekolah adalah forum komunikasi yang beranggotakan guru mata pelajaran sejenis di tingkat sekolah, yang selanjutnya disebut MGMP-SMA. 28. Pengawas sekolah adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan pengawasan pendidikan di sekolah dengan melaksanakan penilaian dan pembinaan dari segi teknis pendidikan dan administrasi pada satuan pendidikan pra sekolah, dasar dan menengah, yang selanjutnya disebut pengawas SMA (Kepmenpan Nomor 118, pasal 1 ayat 1). G. Uraian Prosedur Kerja 1. Kepala sekolah menugaskan dan memberikan arahan teknis kepada TPK sekolah untuk melakukan analisis standar proses, sesuai dengan mekanisme dan prosedur analisis. 2. TPK sekolah menyusun rencana kegiatan analisis proses sekurang-kurangnya berisi tentang uraian kegiatan, sasaran, pelaksana kegiatan dan waktu/jadwal pelaksanaan, yang mencakup kegiatan: a. Penyusunan perangkat pendukung analisis (panduan/rambu-rambu dan instrumen). b. Pengkajian/analisis standar proses. c. Penyusunan draf hasil analisis. d. Pembahasan, penyempurnaan, dan finalisasi hasil analisis. e. Penandatanganan hasil analisis. f. Penggandaan dan pendistribusian hasil analisis. 3. TPK sekolah melakukan pembagian tugas kepada seluruh anggota tim. 4. TPK sekolah melaksanakan analisis standar proses mencakup: a. Penyusunan perangkat pendukung analisis (Panduan/rambu-rambu dan Instrumen), mengacu pada penjelasan pada bagian F butir 10 s.d. 19. b. Pengkajian/analisis standar proses, sesuai dengan panduan/rambu pelaksanaan analisis, melalui proses pengkajian kondisi ideal, kondisi riil, untuk mementukan kesenjangan dan rencana tindak lanjut (berdasarkan skala prioritas). c. Penyusunan draf laporan hasil analisis standar proses. 5. Kepala sekolah bersama TPK sekolah dan guru/dewan guru membahas draf laporan hasil analisis (contoh sistematika penulisan laporan pada Lampiran 6). 6. TPK sekolah menyempurnakan dan memfinalkan laporan hasil analisis. 7. Kepala sekolah menandatangani hasil analisis. 8. TPK sekolah menggandakan sesuai kebutuhan dan mendistribusikan hasil analisis kepada dewan guru, komite sekolah, dan pihak lain yang memerlukan. 34

Lampiran 1 : Alur Prosedur Kerja Analisis Standar Proses INPUT PROSES KEPALA SEKOLAH TPK SEKOLAH GURU/DEWAN GURU OUTPUT Standar Proses dan Profil Sekolah 1. Menugaskan TPK dan guru melakukan analisis standar proses 2. Memberi arahan teknis tentang analisis standar proses Membuat rencana kegiatan analisis standar proses Melakukan pembagian tugas untuk analisis standar proses Melakukan analisis standar proses meliputi penyusunan perangkat, pengkajian, penyusunan draf l analisis Melakukan review dan revisi terhadap draf analisis standar proses tidak layak ya Memfinalkan hasil revisi analisis standar proses Menandatangani hasil analisis standar proses Menggandakan dan mendistribusikan hasil analisis standar proses sesuai keperluan Hasil Analisis Standar Proses 35

Lampiran 2 : Contoh Rambu-Rambu Pelaksanaan Analisis Standar Proses Rambu-rambu dalam pelaksanaan analisis Standar Proses adalah sebagai berikut: I. PERENCANAAN PROSES PEMBELAJARAN 1. Ketersediaan dokumen Silabus (naskah dan substansi) 2. Ketersediaan dokumen RPP (naskah dan substansi) II. III. PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN 1. Persyaratan proses pembelajaran: a. Rasio peserta didik per rombongan belajar b. Beban mengajar minimal c. Rasio buku teks dengan peserta didik d. Pengelolaan Kelas 2. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran: a. Pembelajaran mengacu RPP yang disusun b. Kegiatan pendahuluan c. Kegiatan inti (eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi) d. Kegiatan Penutup PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN 1. Mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran 2. Penilaian dilakukan secara konsisten, sistematik dan terprogram dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis atau lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan atau produk, portofolio, dan penilaian diri. 36

IV. PENGAWASAN PROSES PEMBELAJARAN 1. Program pemantauan, supervisi, dan evaluasi 2. Instrumen pemantauan, supervisi, dan evaluasi 3. Pelaksanaan pemantauan, supervisi, dan evaluasi 4. Laporan hasil pemantauan, supervisi, dan evaluasi 5. Tindak lanjut hasil pemantauan, supervisi, dan evaluasi. Lampiran 3 : Contoh Instrumen/Format Analisis Standar Proses NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK LANJUT 37

Lampiran 4 : Contoh Hasil Analisis Stándar Proses NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK LANJUT I PERENCANAAN 1. Silabus 1. Penyusunan silabus berdasarkan hasil pemetaan SK-KD 2. Silabus memuat: Identitas mata pelajaran,sk-kd, Kegiatan Pembelajaran, Indikator ketercapaian, Penilaian, Alokasi Waktu, Sumber/Bahan/Alat. 3. Dalam pengembangan silabus masih banyak guru yang belum melakukan pemetaan SK-KD. Dalam penyusunan silabus masih banyak guru yang memulai proses adopsi dan adaptasi silabus yang sudah ada. Perlu diprogramkan bimbingan dan pendampingan teknik membuat silabus mulai dari pemetaan SK-KD sehingga menghasilkan silabus minimal hasil adaptasi dan menyesuaikan dengan karakteristik satuan pendidikan II 2. RPP 1. RPP memuat: Identitas MP, SK, KD Indikator Pencapaian, Tujuan Pembelajaran, Alokasi Waktu, Metode Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Penilaian Hasil Belajar, dan Sumber Belajar. 2. Kegiatan pembelajaran terdiri atas tahapan: pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. 3. Penyusunan RPP mengacu pada prinsip-prinsip penyusunan RPP. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Masih banyak guru dalam menyusun RPP tidak melampirkan instrumen penilaian yang mengacu pada jenis dan bentuk penilaian yang tercantum dalam silabus. Perlu diadakan workshop dan bimbingan penyusunan RPP 2.1. Persyaratan Pelaksanaan Rombongan Belajar Jumlah maksimal peserta didik setiap rombongan belajar adalah 32 peserta didik. Jumlah peserta didik per rombongan belajar adalah 40 50 peserta didik. Menyesuaikan. Secara bertahap mengurangi penerimaan peserta didik 38

NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK LANJUT 2.2. Pelaksanaan Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran meliputi kegiatanpendahuluan, kegiatan inti, dan dan penutup - Waktu pelaksanaan pembelajaran untuk kegiatan pendahuluan, inti dan penutup tidak sesuai dengan pemetaan waktu yang disusun dalam RPP, sehingga target pencapaian kompetensi yang sudah direncanakan tidak tercapai. Dalam kegiatan pembelajaran guru wajib membawa RPP sebagai kontrol dalam pelaksanaan pembelajaran. III PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN Penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, serta digunakan sebagai hahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran. Hasil penilaian pembelajaran tidak ditindaklanjuti dengan analisis yang dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam program perbaikan proses pembelajaran bagi guru. Proses penilaian yang dilakukan guru tidak dimulai dari tahapan penyusunan rancangan penilaian Kepala Sekolah melakukan pemeriksaan dan pemantauan perkembangan hasil belajar peserta didik dari guru sebagai info/data keberhasilan pembelajaran 39