Rambu evakuasi tsunami

dokumen-dokumen yang mirip
SNI 7827:2012. Standar Nasional Indonesia. Papan nama sungai. Badan Standardisasi Nasional

Jalur evakuasi tsunami

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Kayu gergajian Bagian 3: Pemeriksaan

Cara uji daktilitas aspal

Pemanfaat tenaga listrik untuk keperluan rumah tangga dan sejenisnya Label tanda hemat energi

Kawat baja tanpa lapisan untuk konstruksi beton pratekan (PC wire / KBjP )

Cara uji sifat tahan lekang batu

Spesifikasi blok pemandu pada jalur pejalan kaki

Cara uji CBR (California Bearing Ratio) lapangan

Spesifikasi saluran air hujan pracetak berlubang untuk lingkungan permukiman

Kayu lapis indah jenis jati Bagian 1: Klasifikasi, persyaratan dan penandaan

Tata cara pemasangan lembaran bitumen bergelombang untuk atap

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN,

Analisis kadar abu contoh batubara

Bibit rumput laut kotoni (Eucheuma cottonii )

Kulit masohi SNI 7941:2013

Cara uji kadar air total agregat dengan pengeringan

Kayu bundar Bagian 2: Pengukuran dan tabel isi

Cara uji berat jenis aspal keras

Metode uji penentuan ukuran terkecil rata-rata (UKR) dan ukuran terbesar rata-rata (UBR) butir agregat

Semen portland komposit

Biji kakao AMANDEMEN 1

Cara uji geser langsung batu

Tata cara perhitungan evapotranspirasi potensial dengan panci penguapan tipe A

Cara uji kandungan udara dalam beton segar dengan metode tekan

Metode penyiapan secara kering contoh tanah terganggu dan tanah-agregat untuk pengujian

Metode uji residu aspal emulsi dengan penguapan (ASTM D , IDT)

Metode uji pengendapan dan stabilitas penyimpanan aspal emulsi (ASTM D , MOD.)

Bambu lamina penggunaan umum

Air dan air limbah Bagian 10: Cara uji minyak nabati dan minyak mineral secara gravimetri

Kayu bundar jenis jati Bagian 3: Pengukuran dan tabel isi

Gaharu SNI 7631:2011. Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan

Metode uji persentase partikel aspal emulsi yang tertahan saringan 850 mikron

Cara uji kemampuan penyelimutan dan ketahanan aspal emulsi terhadap air

Cara uji kelarutan aspal

Tata cara penentuan kadar air batuan dan tanah di tempat dengan metode penduga neutron

Spesifikasi aspal emulsi kationik

Produksi bibit rumput laut kotoni (Eucheuma cottonii) Bagian 1: Metode lepas dasar

Cara uji fisika Bagian 2: Penentuan bobot tuntas pada produk perikanan

Tata cara pengambilan contoh uji campuran beraspal

Cara uji titik lembek aspal dengan alat cincin dan bola (ring and ball)

ZULISTIA Air dan air limbah Bagian 80: Cara uji warna secara spektrofotometri SNI :2011

Metode uji penentuan campuran semen pada aspal emulsi (ASTM D , IDT)

Atmosfer standar untuk pengondisian dan/atau pengujian - Spesifikasi

Tata cara pengukuran kecepatan aliran pada uji model hidraulik fisik (UMH-Fisik) dengan alat ukur arus tipe baling-baling

Karamba jaring apung (KJA) kayu untuk pembesaran ikan kerapu di laut

Udara ambien Bagian 10: Cara uji kadar karbon monoksida (CO) menggunakan metode Non Dispersive Infra Red (NDIR)

Alat pemadam kebakaran hutan-pompa punggung (backpack pump)- Unjuk kerja

Tata cara pengukuran tekanan air pori tanah dengan pisometer pipa terbuka Casagrande

Metode uji penentuan persentase butir pecah pada agregat kasar

Cara uji penetrasi aspal

Perpustakaan umum kabupaten/kota

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Susu segar-bagian 1: Sapi

Baja tulangan beton SNI 2052:2014

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Bibit sapi potong Bagian 1: Brahman Indonesia

Bibit sapi potong - Bagian 3 : Aceh

Pemberian tanda dan pemasangan lampu halangan (obstacle lights) di sekitar bandar udara

Spesifikasi agregat untuk lapis fondasi, lapis fondasi bawah, dan bahu jalan

2 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5422); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 34

Kayu lapis - Klasifikasi. Plywood - Classification

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Unit penghasil biogas dengan tangki pencerna (digester) tipe kubah tetap dari beton

Bibit niaga (final stock) umur sehari/kuri (day old chick) Bagian 2: Ayam ras tipe petelur

Cara uji keausan agregat dengan mesin abrasi Los Angeles

Baja lembaran, pelat dan gulungan canai panas (Bj P)

Metode uji penentuan faktor-faktor susut tanah

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 13 TAHUN 2014 TENTANG RAMBU LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan langit-langit untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

SNI 7273:2008. Standar Nasional Indonesia. Kertas koran. Badan Standardisasi Nasional ICS

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR: KEP-05/BAPEDAL/09/1995 TENTANG SIMBOL DAN LABEL LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

: 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang

LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR : KEP-05/BAPEDAL/09/1995 TENTANG SIMBOL DAN LABEL

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao - Syarat mutu dan metode uji

Ikan lele dumbo (Clarias sp.) Bagian 2 : Benih

Ikan kerapu bebek (Cromileptes altivelis, Valenciences) - Bagian 2: Benih

Metode uji penentuan kadar pasir dalam slari bentonit

Bibit induk (parent stock) umur sehari/kuri (day old chick) Bagian 1: Ayam ras tipe pedaging

Cara uji kuat lentur beton normal dengan dua titik pembebanan

Baja lembaran lapis seng (Bj LS)

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR : KEP-05/BAPEDAL/09/1995 TENTANG SIMBOL DAN LABEL LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

Pengemasan benih udang vaname (Litopenaeus vannamei) pada sarana angkutan darat

Spesifikasi aspal keras berdasarkan kelas penetrasi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB III KABEL BAWAH TANAH

Batang uji tarik untuk bahan logam

MEMAHAMI PERINGATAN DINI TSUNAMI

Baja profil siku sama kaki proses canai panas (Bj P Siku sama kaki)

MENGENAL RAMBU-RAMBU LALU LINTAS Disunting oleh : EDI NURSALAM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 1991 TENTANG SUNGAI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pasangan dinding

Tusuk-kontak dan kotak-kontak untuk keperluan rumah tangga dan sejenisnya Bagian 1-1: Persyaratan umum Bentuk dan Ukuran

Penempatan marka jalan

Bibit babi Bagian 4 : Hampshire

Perhitungan debit andalan sungai dengan kurva durasi debit

Tata cara analisis dan evaluasi data uji pemompaan dengan metode Papadopulos Cooper

Transkripsi:

Standar Nasional Indonesia Rambu evakuasi tsunami ICS 13.200 Badan Standardisasi Nasional

BSN 2011 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin atau menggandakan sebagian atau seluruh isi dokumen ini dengan cara dan dalam bentuk apapun dan dilarang mendistribusikan dokumen ini baik secara elektronik maupun tercetak tanpa izin tertulis dari BSN BSN Gd. Manggala Wanabakti Blok IV, Lt. 3,4,7,10. Telp. +6221-5747043 Fax. +6221-5747045 Email: dokinfo@bsn.go.id www.bsn.go.id Diterbitkan di Jakarta

Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii Pendahuluan...iii 1 Ruang Iingkup... 1 2 Istilah dan definisi... 1 3 Persyaratan teknis... 2 4 Cara pemasangan... 7 Lampiran A (normatif) Persyaratan teknis rambu evakuasi... 9 Bibliografi... 11 Tabel A Rangkuman rambu petunjuk evakuasi meliputi rambu, keterangan rambu, dan tiang... 9 Gambar 1 - Contoh bentuk dan ukuran rambu evakuasi menunjukkan arah ke kanan... 3 Gambar 2 - Contoh bentuk dan rambu evakuasi menunjukkan arah ke kiri... 3 Gambar 3 - Contoh bentuk dan ukuran rambu di tempat kumpul... 3 Gambar 4 - Contoh penempatan simbol rambu di sisi kiri pada rambu yang menunjukkan arah ke kanan... 4 Gambar 5 - Contoh penempatan simbol rambu di sisi kanan pada rambu yang menunjukkan arah ke kiri... 4 Gambar 6 - Contoh penempatan simbol rambu di sisi kiri pada rambu di tempat kumpul... 4 Gambar 7 - Contoh penempatan simbol rambu tempat evakuasi berupa bangunan atau gedung di sisi kanan pada rambu yang menunjukkan arah ke kanan... 5 Gambar 8 - Contoh penempatan simbol rambu tempat evakuasi berupa bangunan atau gedung di sisi kiri pada rambu yang menunjukkan arah ke kiri... 5 Gambar 9 - Contoh rambu evakuasi lengkap dengan simbol, nama tempat dan jarak menuju ke tempat kumpul... 6 Gambar 10 - Contoh rambu evakuasi lengkap dengan simbol, nama tempat dan jarak menuju ke tempat kumpul... 6 Gambar 11 - Contoh rambu evakuasi lengkap dengan simbol, nama gedung dan jarak menuju ke tempat kumpul berupa bangunan... 6 Gambar 12 - Contoh rambu yang dipasang di tempat kumpul yang tidak memerlukan keterangan jarak... 7 Gambar 13 - Contoh cara pemasangan rambu evakuasi pada tiang tersendiri... 7 Gambar 14 - Contoh cara pemasangan rambu tempat kumpul... 8 pada tiang tersendiri... 8 BSN 2011 i

Prakata SNI 7743:2011, Rambu evakuasi tsunami dirumuskan dengan tujuan untuk menyeragamkan rambu evakuasi tsunami yang digunakan dalam memandu masyarakat menuju tempat kumpul atau menjauhi tempat rawan bencana tsunami menuju tempat aman. SNI ini dirumuskan oleh Panitia Teknis 13-08, Penanggulangan Bencana dan telah disepakati pada rapat konsensus nasional di Jakarta pada tanggal 21 Juli 2011. Konsensus ini dihadiri oleh para pemangku kepentingan (stakeholder) terkait, yaitu perwakilan dari produsen, konsumen, pakar dan pemerintah. SNI ini juga telah melalui jajak pendapat pada 28 September 2011 sampai dengan 28 November 2011 dengan hasil disetujui menjadi SNI. Adanya keseragaman rambu evakuasi tsunami diharapkan akan meningkatkan pemahaman masyarakat akan arti kesiapsiagaan dan keterampilan menyelamatkan diri dari bencana tsunami. Dengan diterbitkannya SNI ini maka diharapkan dapat mengurangi kerugian korban jiwa dari bencana tsunami. BSN 2011 ii

Pendahuluan Bencana tsunami yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini telah menimbulkan trauma yang mendalam bagi penduduk yang mengalaminya dan masyarakat di kawasan pesisir pada khususnya. Bencana ini telah menimbulkan banyak korban jiwa dan kerugian material yang sangat besar. Negara seperti Amerika Serikat, Jepang dan Selandia Baru adalah contoh dari negara yang telah memasang rambu evakuasi tsunami pada pantai yang teridentifikasi rawan tsunami. Di Indonesia telah teridentifikasi 25 provinsi dengan 172 kabupaten/kota yang mempunyai pantai rawan tsunami, namun belum memasang rambu evakuasi tsunami. Pelajaran yang bisa kita petik dari tsunami Aceh 2004, tsunami Pangandaran 2006 dan tsunami Sipora Pagai, Kepulauan Mentawai 2010 adalah jumlah korban yang besar akibat masyarakat belum menyadari bahwa daerahnya rawan tsunami dan belum mengetahui bagaimana cara melakukan evakuasi. Salah satu penyebab masyarakat tidak menyadari hal tersebut adalah belum adanya rambu evakuasi tsunami. Indonesia perlu menggunakan rambu evakuasi tsunami yang memiliki standar untuk mendapatkan manfaat yang maksimal. Penerapan SNI ini akan memudahkan pembuatan rambu dan meningkatkan keselamatan masyarakat di wilayah pesisir rawan tsunami. BSN 2011 iii

1 Ruang Iingkup Rambu evakuasi tsunami Standar ini menetapkan persyaratan rambu evakuasi tsunami yang bermanfaat dan disepakati bersama dalam memandu masyarakat menuju tempat kumpul atau menjauhi kawasan pantai dan muara sungai rawan tsunami menuju tempat aman yang telah ditentukan. Standar rambu ini meliputi bahan, warna, bentuk dan ukuran, simbol, keterangan rambu, dan cara pemasangan. 2 Istilah dan definisi 2.1 rambu alat perlengkapan jalan dalam bentuk tertentu yang memuat lambang, huruf, angka, kalimat dan/atau perpaduan di antaranya, yang digunakan untuk memberikan peringatan, larangan, perintah, dan petunjuk bagi pemakai jalan 2.2 evakuasi tindakan perpindahan, pemindahan dan penyelamatan masyarakat dari tempat bahaya ke tempat aman 2.3 tsunami gelombang pasang yang menyapu kawasan dataran pesisir pantai yang dipicu oleh gempa bumi dangkal di bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau hantaman meteor di laut 2.4 evakuasi tsunami (lihat 2.2) evakuasi pada saat terjadi tsunami 2.5 rambu evakuasi (lihat 2.1) rambu yang dipasang di jalan dan di tempat tertentu yang mudah terlihat berguna dalam memandu masyarakat menuju tempat kumpul aman 2.6 jalur evakuasi jalan atau lintasan yang dirancang dan disepakati bersama yang dapat dipergunakan untuk evakuasi 2.7 jalur evakuasi tsunami jalur evakuasi pada saat terjadi tsunami 2.8 tempat kumpul tempat aman dari bahaya tsunami, dapat berupa bangunan yang sesuai dengan standar atau lapangan terbuka sebagai tempat pertemuan masyarakat yang melakukan evakuasi BSN 2011 1 dari 17

2.9 warna primer warna dasar yang terdiri dari tiga warna primer, yaitu warna merah, biru, dan kuning 2.10 warna sekunder campuran dari dua warna primer yang menghasilkan warna baru 2.11 warna tersier campuran dari tiga warna primer yang menghasilkan warna baru 2.12 warna oranye warna sekunder campuran antara warna merah dan warna kuning 2.13 RGB (Red Green Blue) model warna alamiah dalam komputer yang menggunakan komponen warna: R ( merah), G (hijau), dan B (biru) 2.14 simbol objek baik berupa gambar, tulisan, suara atau tanda khusus yang mempunyai arti tertentu 2.15 arial jenis huruf yang digunakan dalam tulisan teks komputer 2.16 bold penulisan huruf/kata yang ditebalkan dalam kalimat sehingga bisa terlihat berbeda dari huruf/kata lainnya 3 Persyaratan teknis 3.1 Bahan Rambu evakuasi terbuat dari bahan yang relatif kuat dan tahan cuaca serta terbuat dari logam aluminium dengan tebal minimum 2,0 mm dengan diberi lipatan/lekukan pada sisinya sebagai penguat. 3.2 Warna dasar rambu Rambu evakuasi mempunyai warna dasar oranye yang merupakan campuran dari 6 bagian warna kuning dan 1 bagian warna merah sedangkan untuk cetakan digital dapat dipergunakan nilai RGB atau Red (R: 255); Green (G: 102) dan Blue (B: 0). Material pewarna disarankan bersifat memantulkan cahaya sehingga bisa teramati pada saat gelap. BSN 2011 2 dari 11

3.3 Bentuk dan ukuran Rambu evakuasi mempunyai bentuk dan ukuran dasar (lihat gambar) seperti diuraikan di bawah: a. Berbentuk persegi panjang dengan ukuran dasar 90 cm x 45 cm, dengan salah satu sisinya membentuk anak panah. b. Untuk rambu tempat kumpul, berbentuk persegi panjang dengan ukuran dasar 90 cm x 45 cm, tanpa membentuk anak panah pada satu sisinya. c. Untuk keamanan, masing-masing sudut dibuat tumpul. d. Apabila rambu evakuasi dibuat dengan ukuran lebih besar dari ketentuan di atas maka pembesarannya harus proporsional dengan ketentuan (butir a). 45 cm 75 cm 90 cm Gambar 1 - Contoh bentuk dan ukuran rambu evakuasi menunjukan arah ke kanan 75 cm 90 cm Gambar 2 - Contoh bentuk dan rambu evakuasi menunjukan arah ke kiri 45 cm 90 cm Gambar 3 - Contoh bentuk dan ukuran rambu di tempat kumpul 45 cm BSN 2011 3 dari 11

3.4 Simbol Simbol untuk rambu pada butir 3.2. harus berukuran 42 cm X 42 cm, dan berwarna putih. Simbol ditempatkan masing-masing 1,5 cm dari sisi luar rambu seperti pada gambar di bawah. Untuk rambu tempat kumpul, simbol berukuran 30 cm x 30 cm ditempatkan sejauh 6 cm dari sisi kiri, dan 2 cm dari sisi atas. Simbol menuju tempat kumpul berupa gedung mempunyai ukuran yang lebih lebar yaitu 35cm X 35 cm dan lebar gedung sepanjang 20 cm sedangkan ukuran tingginya dan batas lainnya sama. Apabila ukuran simbol dibuat dengan ukuran lebih besar dari ketentuan 3.3 maka pembesaran dan penempatannya harus proporsional dengan ketentuan ini Gambar 4 - Contoh penempatan simbol rambu di sisi kiri pada rambu yang menunjukkan arah ke kanan Gambar 5 - Contoh penempatan simbol rambu di sisi kanan pada rambu yang menunjukkan arah ke kiri 6 cm 45 cm 30 cm l 2 cm 90 cm Gambar 6 - Contoh penempatan simbol rambu di sisi kiri pada rambu di tempat kumpul 30 cm BSN 2011 4 dari 11

Gambar 7 - Contoh penempatan simbol rambu tempat evakuasi berupa bangunan atau gedung di sisi kanan pada rambu yang menunjukkan arah ke kanan Gambar 8 - Contoh penempatan simbol rambu tempat evakuasi berupa bangunan atau gedung di sisi kiri pada rambu yang menunjukkan arah ke kiri 3.5 Keterangan rambu 3.5.1 Selain simbol, pada rambu ditulis keterangan nama lokasi atau gedung tempat kumpul dan jarak untuk mencapainya. 3.5.1.1 Keterangan rambu ditulis disisi arah panah dengan mencantumkan nama tempat kumpul yang akan dituju serta jarak untuk mencapainya sedangkan pada rambu tempat kumpul, keterangan nama lokasi tempat kumpul ditulis di sebelah sisi kanan symbol. 3.5.1.2 Keterangan rambu ditulis dengan huruf jenis Arial Bold berwarna putih alamiah untuk cat atau dengan nilai RGB atau Red (R: 255), Green (G: 255) dan Blue (B: 255) pada cetakan dijital dengan ukuran huruf dapat terbaca disesuaikan dengan ruangan tersedia. BSN 2011 5 dari 11

Lapangan Tamansari 500 m Gambar 9 - Contoh rambu evakuasi lengkap dengan simbol, nama tempat dan jarak menuju ke tempat kumpul Lapangan Tugu 1000 m Gambar 10 - Contoh rambu evakuasi lengkap dengan simbol, nama tempat dan jarak menuju ke tempat kumpul GEDUNG WAHANA 1500 m Gambar 11 - Contoh rambu evakuasi lengkap dengan simbol, nama gedung dan jarak menuju ke tempat kumpul berupa bangunan 3.5.1.3 Rambu di tempat kumpul berbentuk persegi empat dengan sudut tumpul diberi simbol dan nama lapangan tempat evakuasi tetapi tidak disertai keterangan jarak. BSN 2011 6 dari 11

4 Cara pemasangan TEMPAT KUMPUL LAPANGAN PANORAMA Gambar 12 - Contoh rambu yang dipasang di tempat kumpul yang tidak memerlukan keterangan jarak Rambu evakuasi dipasang pada tiang setinggi minimum 225 cm di atas permukaan tanah (bagian bawah) atau dengan tinggi 270 cm. Tiang rambu disarankan berupa pipa besi galvanis dengan diameter 40 mm atau 1,5 inchi dengan ketebalan minimum 2,8 mm tanpa sambungan. Lubang pada bagian atas ditutup dengan pelat besi atau sejenis dan ditanam sedalam 60 cm dengan konstruksi beton cor, besi siku dan pasir dipadatkan. Lapangan Tamansari 500m 225 cm 60 cm Lapangan Tamansari 500m Gambar 13 - Contoh cara pemasangan rambu evakuasi pada tiang tersendiri 60 cm 225 cm BSN 2011 7 dari 11

Lapangan Tamansari 500m 225 cm 60 cm Lapangan Tamansari 500m Gambar 14 - Contoh cara pemasangan rambu tempat kumpul pada tiang tersendiri Cara lain pemasangan rambu adalah ditempelkan pada dinding bangunan seperti kantor atau bangunan publik lainnya atau diikat pada tiang lain seperti tiang listrik atau tiang telepon yang disesuaikan dengan peraturan yang berlaku. Pada prinsipnya rambu evakuasi dipasang dimulai dari tempat masyarakat yang perlu dievakuasi di tepi pantai sampai tempat kumpul dan ditempat yang mudah dilihat pada jalur evakuasi yang sudah ditentukan, sedangkan rambu tempat kumpul dipasang di tempat yang sudah disepakati. 60 cm 225 cm BSN 2011 8 dari 11

Nama 1 Rambu Ukuran Bentuk Bahan Tabel A Lampiran A (normatif) Persyaratan teknis rambu evakuasi Rangkuman rambu petunjuk evakuasi meliputi rambu, keterangan rambu, dan tiang Panjang total: 90 cm. Panjang sisi dalam: 75 cm (rambu evakuasi). Rambu petunjuk evakuasi Lebar: 45 cm. Persegi lima membentuk anak panah pada satu sisi. Masing-masing sudut membentuk sudut tumpul. Persegi empat dengan sudut tumpul pada keempat sudutnya khusus pada rambu tempat kumpul. Terbuat dari bahan yang relatif kuat dan tahan cuaca tetapi disarankan terbuat dari logam aluminium dengan tebal minimum 2,0 mm dengan diberi lipatan/lekukan pada sisinya sebagai penguat. Warna dasar ORANYE, tanpa garis tepi. Campuran 6 (enam) bagian warna kuning dengan 1 (satu) bagian warna merah atau RGB (R:255; G: 102; B: 0). Warna simbol Ukuran simbol Jenis cat PUTIH, tanpa garis tepi. Simbol tempat kumpul berupa bangunan dengan warna dasar putih dan warna oranye untuk bidang kotak di dalamnya. Simbol tempat kumpul berwarna putih dengan variasi oranye pada simbol panah dan manusia. Ukuran 42 cm X 42 cm dengan dasar oranye. Ukuran (35 cm + 20 cm) X 42 cm untuk simbol tempat kumpul berupa bangunan. Ukuran 30 cm x 30 cm untuk simbol tempat kumpul. Warna dasar atau R: 255; G: 255; B: 255). 1,5 cm rata dari sisi luar. Ditempatkan 6 cm dari sisi kiri, dan 2 cm dari sisi atas. Cat disarankan memantulkan cahaya sehingga terlihat jelas pada saat gelap BSN 2011 9 dari 11

Nama 2 Keterangan rambu Tabel A (lanjutan) Rambu petunjuk evakuasi Jenis huruf Huruf jenis Arial BOLD. Ukuran menyesuaikan dengan ruangan kosong. Warna huruf PUTIH, tanpa garis tepi. Warna dasar putih atau RGB (R: 255; G: 255; B: 255). Pemasangan 3 Tiang rambu Ukuran Pemasangan Rambu evakuasi dan tempat kumpul dipasang pada tiang setinggi minimum 225 cm di atas permukaan tanah (bagian bawah) atau setinggi 270 cm dari bagian tepi atas. Tiang rambu disarankan berupa pipa besi bulat galvanis sepanjang 300 cm berdiameter 40 mm atau 1,5 inchi dengan ketebalan minimum 2,8 mm tanpa sambungan. Lubang pada bagian atas ditutup dengan pelat besi atau sejenis. atau di tempelkan pada dinding bangunan, diikat pada tiang telepon atau tiang listrik. Tiang rambu berwarna dasar metalik. Tiang rambu ditanam sedalam sedalam 60 cm dengan konstruksi beton cor, besi siku dan pasir dipadatkan. BSN 2011 10 dari 11

Bibliografi Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Pedoman Pembuatan Rambu Evakuasi Tsunami, buku 4. Kementerian Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia Keasdepan Urusan Analisis Kebutuhan IPTEK/Pusat Informasi Riset Bencana Alam (PIRBA). SNI 03-1726:2002, Tata cara bangunan tahan gempa. Steinmetz, S. dan Braham, C.G. 1993. Webster Desk Dictionary. P546. Gramercy Books. New York. BNPB. 2011. Panduan Nasional Pengkajian Risiko Bencana Tsunami Indonesia. BSN 2011 11 dari 11