KEBIJAKAN UMUM DANA DESA (Berdasarkan UU Nomor 6 Tahun 2014 dan PP Nomor 60 Tahun 2014)

dokumen-dokumen yang mirip
KEBIJAKAN UMUM DANA DESA (Berdasarkan UU Nomor 6 Tahun 2014 dan PP Nomor 60 Tahun 2014)

TATA CARA PENGANGGARAN, PENGALOKASIAN, PENYALURAN, PENGGUNAAN, MONITORING DAN EVALUASI DANA DESA

IMPLEMENTASI UU NO. 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

Pengelolaan Keuangan Desa Blitar, 30 September 2016

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN DANA DESA; PENGALOKASIAN, PENYALURAN, MONITORING DAN PENGAWASAN

TINJAUAN HUKUM ATAS MEKANISME PENYALURAN, PENGGUNAAN, DAN PELAPORAN SERTA PERTANGGUNGJAWABAN DANA DESA. Sumber : id.wordpress.com

Peran BPK Dalam Mewujudkan Akuntabilitas Dana Desa z. Pekanbaru, 16 Nopember 2017

Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri

Hari Prasetyo Controll and Analysis Program Implementation Specialist Tim Advisory PNPM Mandiri Perkotaan.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG,

Peran Kepala Desa dan BPD dalam Penyusunan APBDesa

POKOK-POKOK KEBIJAKAN PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA 4 MENTERI TENTANG PENYELARASAN DAN PENGUATAN KEBIJAKAN PERCEPATAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMERINTAHAN DESA KEMENTERIAN DALAM NEGERI

BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN DANA DESA DI KABUPATEN BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2017

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG DANA DESA YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG DANA DESA YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA

PENGGUNAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA DESA. klikkabar.com

BUPATI REMBANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DESA

PEMERINTAH ALOKASIKAN ANGGARAN DANA DESA TAHUN 2015 SEBESAR RP9,1 TRILIUN

KEBIJAKAN DANA DESA TA 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

5 KEWAJIBAN PEMERINTAH DESA PASCA IMPLEMENTASI UU NO.6 TAHUN Suswanta

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 15

BUPATI BOGOR. Cibinong, Desember 2017

BAB I PENDAHULUAN. pengesahan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa oleh mantan

penduduknya bekerja sebagai petani dan tingkat pendidikan relatif rendah, dengan

RP332,4 MILIAR DANA DESA DISALURKAN

BUPATI BONE BOLANGO PROVINSI GORONTALO PERATURAN BUPATI BONE BOLANGO NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

Kebijakan Pengalokasian, Penyaluran dan Pelaporan Dana Keistimewaan DIY

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 103 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN SOSIALISASI PENGELOLAAN DANA DESA KEPADA APARAT PEMBINA DAN PENGAWAS DESA

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG KEUANGAN DAN ASET DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DESA

BUPATI KUNINGAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KEUANGAN DESA

KEPALA DESA CINTAKARYA KABUPATEN BANDUNG BARAT

BUPATI LAMPUNG TENGAH PROVINSI LAMPUNG

HUBUNGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG DANA DESA YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

BAB I PENDHULUAN. memegang teguh adat-istiadat setempat, sifat sosialnya masih tinggi dan

BUPATI BONDOWOSO PROVINSI JAWA TIMUR

Skema dan Besar Pendapatan Desa yang Bersumber dari APBN. Budiman Sudjatmiko Pimpinan Pansus UU Desa

BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN KARANGASEM OM SWASTYASTU

BUPATI KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI KUPANG NOMOR : 7 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BUPATI KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI KUPANG NOMOR : 8 TAHUN 2015 TENTANG

A. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG KEUANGAN DAN ASET DESA

2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG DANA DESA YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT. Nomor 11 Tahun 2007 Seri E Nomor 11 Tahun 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 11 TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN. otonomi daerah merupakan wujud reformasi yang mengharapkan suatu tata kelola

SALINAN WALIKOTA BATU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyusunan RKP-Des RKP Desa RKP Desa

BUPATI SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

Pengelolaan. Pembangunan Desa. Buku Bantu PENGANGGARAN PELAKSANAAN PERENCANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PELAPORAN

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Lahirnya kebijakan ekonomi daerah yang mengatur hubungan pemerintah

Bab8 Pembinaan dan Pengawasan

PENGAWASAN AKUNTABILITAS KEUANGAN DESA

Press Briefing. Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (PMK Nomor 50/PMK.07/2017)

2 masyarakat hukum serta keserasian dan sinergi dalam pelaksanaan pengaturan dan kebijakan mengenai desa; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaiman

Pengelolaan. Pembangunan Desa Edisi Desember Buku Bantu PENGANGGARAN PELAKSANAAN PERENCANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Sumber: I. PENDAHULUAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 60 TAHUN 2014

BPKP PERWAKILAN SUMATERA UTARA

BUPATI KAMPAR PROPINSI RIAU

5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEKADAU NOMOR 09 TAHUN 2007 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEKADAU,

1. U N D A N G - U N D A N G N O M O R 6 T A H U N T E N T A N G D E S A

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 26

KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 60 TAHUN 2015 TENTANG

-2- No.1934, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 6 Tahun 2014 tenta

Buku Profil DJPK COVER DEPAN. Selayang Pandang DJPK

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 10 TAHUN 2016

PENYALURAN DAN PENGGUNAAN DANA DESA YANG BERSUMBER DARI APBN.

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

KEBIJAKAN ALOKASI DAK BIDANG PENDIDIKAN TAHUN 2015

REVOLUSI MENTAL DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA OLEH : I GEDE KANEKA SETIAWAN, SSTP, MPA

DANA DESA. Buku Pintar DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN. Dana Desa Untuk Kesejahteraan Rakyat

KEPALA DESA CINTAKARYA KECAMATAN SINDANGKERTA KABUPATEN BANDUNG BARAT

Prioritas Penggunaan Dana Desa

DANA DESA UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA

PERHITUNGAN ALOKASI DAN KEBIJAKAN PENYALURAN DAK TA 2014, SERTA ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH DI BIDANG KEHUTANAN

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMERINTAHAN DESA

KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

PENJELASAN ATAS PERATURAN MENTERI DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI NOMOR 1,2,3,4 dan 5 TAHUN 2015 DALAM RANGKA IMPLEMENTASI UU DESA

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

PERAN CAMAT DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN KEUANGAN DESA DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMERINTAHAN DESA KEMENDAGRI 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI TANGERANG PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG

Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia

KEBIJAKAN DANA INSENTIF DAERAH (DID) TAHUN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA,

Transkripsi:

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEBIJAKAN UMUM DANA DESA (Berdasarkan UU Nomor 6 Tahun 2014 dan PP Nomor 60 Tahun 2014) Disampaikan oleh Menteri Keuangan RI pada Acara Rakornas Dan Peresmian Pendampingan Desa Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Jakarta, 31 Maret 2015 1

Outline Perkembangan Desentralisasi Fiskal Filosofi Lahirnya UU Desa Dasar Hukum Kewenangan Desa Sumber Keuangan dan Pendapatan Desa Roadmap Dana Desa Postur, Kebijakan dan Tantangan APBN 2015 Isue Krusial 2

Perjalanan Desentralisasi Fiskal 2014 2001-2004 UU No. 25 Tahun 1999 Unit: DJ-PKPD Jumlah Daerah : 367 Daerah Transfer: Rp81 T PAD: Rp15 T Volume APBD: Rp100 T 2005-current UU No. 33 Tahun 2004 Unit: DJ-PKPD DJAPK/BAPPEKI DJPK Jumlah Daerah (2013) : 524 Daerah Transfer (2013): Rp529 T PAD (2013): Rp140 T Volume APBD (2013): Rp707 T UU No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa Unit: DJPK Disamping Jumlah Daerah : 548 dan terus bertambah serta Transfer/PAD/Vol APBD terus meningkat Pemerintah harus menganggarakan DD sebesar 10% dari dan diluar dana transfer ke daerah Sekretariat Jenderal Ministry of Finance, Republic of Indonesia Kementerian Keuangan 3

Filosofi Dana Desa Meningkatkan kesejahteraan dan pemerataan pembangunan desa melalui peningkatan pelayanan publik di desa, memajukan perekonomian desa, mengatasi kesenjangan pembangunan antar desa serta memperkuat masyarakat desa sebagai subjek dari pembangunan. Ministry of Finance, Republic of Indonesia Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan 4

DASAR HUKUM UU 6/2014 tentang Desa PP 43/2014 tentang Peraturan Pelaksanaan UU 6/2014 PERMENDAGRI: 1. Permendagri No. 111/2014 tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa 2. Permendagri No. 112/2014 tentang Pemilihan Kepala Desa 3. Permendagri No. 113/2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa 4. Permendagri No. 114/2014 Tentang Pedoman Pembangunan Desa PERMENDES: 1. Permendes No.1/205 tentang Pedoman Kewenangan Lokal Berskala Desa 2. Permendes No.2/2015 tentang Musyawarah Desa 3. Permendes No.3/2015 tentang Pendampingan Desa PP 60/2014 tentang Dana Desa Bersumber dari PP APBN 60/2014 Perubahan PP 60/2014 RPMK Pelaksanaan PP 60/2014 (mengatur hal-hal teknis terkait pengalokasian, penyaluran, penggunaan, pemantauan dan evaluasi Dana Desa) 5

Money follows Function Skala Desa Kewenangan Pelaksanaan Cakupan Kewenangan Pendanaan Kewenangan berdasarkan hak asal usul Kewenangan lokal berskala Desa 1 2 Kewenangan yg ditugaskan Pemerintah, Pemda Provinsi atau Pemda Kab./Kota 3 Kewenangan lain yg ditugaskan Pemerintah, Pemda Provinsi atau Pemda Kab./Kota sesuai ketentuan 4 Diatur dan diurus oleh Desa Diurus oleh Desa (berdasarkan penugasan dari Pemerintah, Pemda Provinsi atau Pemda Kab./Kota Hak asal-usul : merupakan warisan yg masih hidup dan prakarsa Desa atau prakarsa masyarakat Desa sesuai dengan perkembangan kehidupan masyarakat Kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat Desa yang telah dijalankan oleh Desa atau mampu dan efektif dijalankan oleh Desa atau yang muncul karena perkembangan Desa dan prakarsa masyarakat Desa Penugasan meliputi penyelenggaraan pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa. Penugasan disertai biaya: Pemerintah Pemda Prov Pemda Kab/kota 1. Pendapatan Asli Desa, terdiri atas hasil usaha, hasil aset, swadaya dan partisipasi, gotong royong, dan lain-lain pendapatan asli Desa; 2. Alokasi APBN; 3. Bagian dari hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Kab./Kota; 4. Alokasi Dana Desa yang merupakan bagian dari dana perimbangan yang diterima Kab./Kota; 5. Bantuan keuangan dari APBD Provinsi dan APBD Kab./Kota; 6. Hibah dan sumbangan yang tidak mengikat dari pihak ketiga; dan 7. Lain-lain pendapatan Desa yang sah.

SUMBER-SUMBER PENDAPATAN DESA Pendapatan asli Desa Lain-lain Pendapatan yang sah hibah dan sumbangan pihak ketiga 6 7 1 2 3 Alokasi APBN : Dari realokasi anggaran pusat berbasis desa 10% dari dan diluar dana transfer ke daerah secara bertahap Bagian dari PDRD kabupaten/kota Paling sedikit 10% bantuan keuangan dari APBD Prov/Kab/Kota 5 4 Alokasi Dana Desa (ADD) Paling sedikit 10% dari dari dana perimbangan yang diterima kab/kota dikurangi DAK Pemerintah dapat menunda dan/atau mengurangi dana perimbangan jika kab/kota tidak mengalokasikan ADD 7

POKOK-POKOK KEUANGAN DESA DAN SUMBER PENDAPATAN DESA MENURUT UU NO 6 TAHUN 2014 (1) Anggaran bersumber dari APBN Diperuntukkan bagi Desa dan Desa Adat ditransfer melalui APBD Kabupaten/Kota dan digunakan untuk membiayai: 1. Penyelenggaraan pemerintahan; 2. Pembangunan; 3. Pemberdayaan masyarakat; 4. Kemasyarakatan. Bersumber dari belanja pusat dengan mengefektifkan program yang berbasis desa secara merata dan berkeadilan (dilaksanakan dengan merealokasi anggaran K/L yang berbasis desa ke anggaran Dana Desa}. Besaran alokasi anggaran yg peruntukannya langsung ke desa ditentukan 10% dari dan diluar dana transfer ke daerah (on top) secara bertahap (dalam rangka memenuhi prosentase anggaran dana desa telah disusun road map dana desa). Anggaran bersumber dari APBD Prov/Kab/Kota Bagian hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD) Kabupaten/Kota paling sedikit 10% (sepuluh perseratus) dari PDRD; Alokasi Dana Desa (ADD) paling sedikit 10% (sepuluh perseratus) dari dana perimbangan yang diterima Kabupaten/Kota dalam APBD setelah dikurangi DAK; Bantuan keuangan dari APBD Provinsi dan APBD Kabupaten/Kota. 8

POKOK-POKOK KEUANGAN DESA DAN SUMBER PENDAPATAN DESA MENURUT UU NO 6 TAHUN 2014 (2) Pengelolaan keuangan Desa : a. Pengelolaan keuangan Desa mengikuti pola pengelolaan keuangan daerah; b. Kepala Desa merupakan pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan Desa dan melimpahkan sebagian kewenangan kepada perangkat Desa yang ditunjuk; c. Pendapatan, belanja dan pembiayaan Desa ditetapkan dalam APB Desa; d. APB Desa ditetapkan dalam peraturan desa oleh Kepala Desa bersama Badan Permusyawaratan Desa; Pertanggungjawaban pengelolaan keuangan desa oleh Kepala Desa kepada : a. Bupati/walikota setiap akhir tahun anggaran dan pada akhir masa jabatan; b. Badan Permusyawaratan Desa setiap akhir tahun anggaran. Belanja Desa diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan yang disepakati dalam Musyawarah Desa dan sesuai dengan prioritas Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah. 9

Roadmap Dana Desa Dana Desa (DD): Rp20.766,2 M Rata-rata DD per Desa: Rp 280,3 juta ADD: Rp32.666,4 M Bagi Hasil PDRD: Rp2.091,0 M TOTAL= Rp55.523,6M Rata2 perdesa: Rp749,4 juta APBN-P 2015 Penggunaan: - Sesuai kewenangan hak asal usul dan kewenangan lokal berskala desa - Open menu dg prioritas utk mendukung program pembangunan & pemberdayaan masyarakat desa melalui pembangunan infrastruktur dasar desa - Tdk dapat digunakan utk penghasilan tetap Kades dan Perangkat Desa Perencanaan: - APBDes - RKP Des Pedoman Pelaksanaan; Pendampingan; Pengembangan Database Target Keberhasilan Dana Desa (DD): Rp47.684,7 M Rata-rata DD per Desa: Rp643,6 juta ADD: Rp37.564,4 M Bagi Hasil PDRD: Rp2.412,4 M TOTAL= Rp87.661,5M Rata2 perdesa: Rp1.183,1 juta 2016 Penggunaan: - Sesuai kewenangan hak asal usul dan kewenangan lokal berskala desa - Open menu dg prioritas utk mendukung program pembangunan & pemberdayaan masyarakat desa melalui pembangunan infrastruktur dasar desa - melalui pembangunan infrastruktur dasar Desa - Tdk dapat digunakan utk penghasilan tetap Kades dan Perangkat Desa Perencanaan: - APBDes - RKP Des - RPJM Des Dana Desa (DD): Rp81.184,3M Rata-rata DD per Desa: Rp1.095,7 juta ADD: Rp42.285,9M Bagi Hasil PDRD: Rp2.733,8M TOTAL= Rp126.204,2M Rata2 perdesa: Rp1.703,3 juta 2017 Penggunaan: - Sesuai kewenangan hak asal usul dan kewenangan lokal berskala desa - Open menu dg prioritas utk mendukung program pembangunan & pemberdayaan masyarakat desa melalui pembangunan infrastruktur dasar desa - Tdk dapat digunakan utk penghasilan tetap Kades dan Perangkat Desa Perencanaan: - APBDes - RKP Des - RPJM Des Dana Desa (DD): Rp103.791,1M Rata-rata DD per Desa: Rp 1.400,8 juta ADD: Rp55.939,8M Bagi Hasil PDRD: Rp3.055,3M TOTAL= Rp162.786,3M Rata2 perdesa: Rp2.197,1 juta 2018 2019 Penggunaan: - Sesuai kewenangan hak asal usul dan kewenangan lokal berskala desa - Open menu dg prioritas utk mendukung program pembangunan & pemberdayaan masyarakat desa melalui pembangunan infrastruktur dasar desa - Tdk dapat digunakan utk penghasilan tetap Kades dan Perangkat Desa Perencanaan: - APBDes - RKP Des - RPJM Des Pedoman Pelaksanaan; Pendampingan; Pengembangan Database: Target Keberhasilan Dana Desa (DD): Rp111.840,2 M Rata-rata DD per Desa: Rp 1.509,5 juta ADD: Rp60.278,0 M Bagi Hasil PDRD: Rp3.376,7M TOTAL= Rp175.494,9 M Rata2 perdesa: Rp2.368,6 juta Penggunaan: - Sesuai kewenangan hak asal usul dan kewenangan lokal berskala desa - Open menu dg prioritas utk mendukung program pembangunan & pemberdayaan masyarakat desa melalui pembangunan infrastruktur dasar desa - Tdk dapat digunakan utk penghasilan tetap Kades dan Perangkat Desa Perencanaan: - APBDes - RKP Des - RPJM Des Pedoman Pelaksanaan; Pendampingan; Pengembangan Database: Target Keberhasilan Jumlah Desa 10 74.093

Roadmap Dana Desa 2015 Penggunaan; Penggunaan; Perencanaan; Pedoman Pelaksanaan: - Permen (alokasi, penyaluran, penggunaan dan monev) - Perbup/Perwali (pembagian/alokasi Dana Desa perdesa); Pendampingan Pusat: - Fasilitator eks-pnpm - Fasilitator baru - Pelatihan fasilitator baru Pelatihan Aparatur: - TOT /Training for Master Trainer 418 aparat kab/kota - Training 74.093 aparat Desa Pengembangan Database: - Koordinasi dengan penyedia data (BPS, BIG, Kemdagri, KemdesPDT) Target keberhasilan: - Tersusunnya RKP Des dan APBDes - Laporan realisasi dan penggunaan dana sesuai dg aturan 2016 Penggunaan; Perencanaan; Perencanaan; Pedoman Pelaksanaan: - Perbup/Perwali Pendampingan Pusat: - Fasilitator (rata-rata 1 fasilitator = 4 desa) Pelatihan Aparatur: - Training 74.093 aparat Desa Pengembangan Database: - Rekonsiliasi dan validasi data dengan penyedia data (BPS, BIG, Kemdagri, KemdesPDT) - Koordinator : Kemdes PDT Target keberhasilan (fokus Monev): - Tersusunnya RPJM Des, RKP Des, APBDes - Laporan realisasi dan penggunaan sesuai dg aturan - Terbentuknya desa2 unggulan disetiap kab/kota (min 10% dari jumlah Desa) 2017 Penggunaan; Perencanaan; Pedoman Pelaksanaan: - Perbup/Perwali Pendampingan Pusat : - Fasilitator (rata-rata 1 fasilitator = 4 desa) Pelatihan Aparatur: - Training 74.093 aparat Desa Pengembangan Database: - Rekonsiliasi dan validasi data dengan penyedia data (BPS, BIG, Kemdagri, KemdesPDT) - Koordinator : Kemdes PDT Target keberhasilan (fokus Monev): - Tersusunnya RKP Des dan APBDes - Laporan realisasi dan penggunaan sesuai dg aturan - Terbentuknya desa2 unggulan disetiap kab/kota (min 20% dari jumlah Desa) 2019 2018 Penggunaan; Perencanaan; Pedoman Pelaksanaan: - Perbup/Perwali Pendampingan Pemda - Fasilitator dari Pemda (rata-rata 1 fasilitator = 4 desa) Pengembangan Database: - Rekonsiliasi dan validitasi data dengan penyedia data (BPS, BIG, Kemdagri, KemdesPDT) - Koord: KemdesPDT Target keberhasilan (fokus Monev): - Tersusunnya RKP Des dan APBDes - Laporan realisasi dan penggunaan sesuai dg aturan - Terbentuknya desa2 unggulan disetiap kab/kota (min 30% dari jumlah Desa) Pedoman Pelaksanaan: - Perbup/Perwali Pendampingan Pemda - Fasilitator dari Pemda (rata-rata 1 fasilitator = 4 desa) Pengembangan Database: - Rekonsiliasi dan validitasi data dengan penyedia data (BPS, BIG, Kemdagri, KemdesPDT) - Koord: KemdesPDT Target keberhasilan (fokus Monev): - Tersusunnya RKP Des dan APBDes - Laporan realisasi dan penggunaan sesuai dg aturan - Terbentuknya desa2 unggulan disetiap kab/kota (min 40% dari jumlah Desa)

Dalam Miliar Rupiah 2014 2015 PERUBAHAN POSTUR APBNP APBN APBN-P* APBNP 2015 APBN 2015 Nominal % 1. Transfer ke Daerah 596.504 637.975,1 643.834,5 5.859,40 0,9% 1.1. Dana Perimbangan 491.882 516.401,0 521.760,5 5.359,50 1,0% 1.1.1. Dana Bagi Hasil (DBH) 117.663 127.692,5 110.052,0-17.640,50-13,8% 1.1.1.1. DBH Pajak 46.116 50.568,7 54.216,6 3.647,90 7,2% 1.1.1.2. DBH Sumber Daya Alam 71.547 77.123,8 55.835,4-21.288,40-27,6% 1.1.2. Dana Alokasi Umum 341.219 352.887,8 352.887,8 0,00 0,0% 1.1.3. Dana Alokasi Khusus 33.000 35.820,7 58.820,7 23.000,00 64,2% 1.2. Dana Otonomi Khusus 16.148 16.615,5 17.115,5 500,00 3,0% 1.3. Dana Keistimewaan D.I. Yogyakarta 523 547,5 547,5 0,00 0,0% 1.4. Dana Transfer Lainnya 87.948 104.411,1 104.411,1 0,00 0,0% 2. Dana Desa - 9.066,2 20.766,2 11.700,00 129,1% J U M L A H 596.504 647.041,3 664.600,7 17.559,40 2,7% 12

DANA DESA DALAM APBN-P 2015 PAGU APBN JUMLAH DESA ALOKASI DASAR PER DESA (90%) RATA2 DANA DESA PER DESA (NASIONAL) DANA DESA TERTINGGI DANA DESA TERENDAH STANDAR DEVIASI Rp20, 766 T 74.093 Rp252,24 juta Rp280,45 juta Rp1.121,04 juta Rp254,47 juta 21,93 (Permendagri No.39/2015) 13

PENGALOKASIAN DAN PENYALURAN DANA DESA Anggaran dihitung berdasarkan jumlah desa dan dialokasikan berdasarkan jumlah penduduk, angka kemiskinan, luas wilayah, dan tingkat kesulitan geografis secara merata dan berkeadilan. Dana Desa dianggarkan dalam APBN dan dialokasikan dengan dua tahap, yaitu: 1. Alokasi dari APBN ke APBD Kab/Kota (alokasi ditetapkan dalam perpres rincian APBN); 2. Alokasi dari APBD Kab/Kota ke APB Desa (alokasi ditetapkan dalam peraturan Kepala Daerah). Dana Desa yang telah dialokasikan disalurkan dengan mekanisme transfer: 1. Dari rekening kas negara ke rekening kas umum Kab/Kota; 2. Dari rekening kas umum Kab/Kota ke rekening Desa. 14

PENGGUNAAN DANA DESA Sesuai ketentuan UU 6/2014, Dana Desa digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, pemberdayaan masyarakat, dan kemasyarakatan. Namun agar Anggaran Dana Desa yang dialokasikan dalam APBN dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, maka dalam PP 60/2014 penggunaan Dana Desa diprioritaskan untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Prioritas untuk pembangunan desa antara lain: pembangunan irigasi desa, jalan desa, posyandu, tambatan perahu, dan Gedung Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Prioritas untuk pemberdayaan masyarakat antara lain: pembinaan Koperasi Unit Desa, pemberdayaan kelompok tani dan nelayan, pemberdayaan UKM Desa. Penggunaan Dana Desa untuk kegiatan yang tidak prioritas harus mendapatkan persetujuan bupati/walikota; 15

Tantangan dan Peluang Pelaksanaan Dana Desa Tantangan untuk Pemerintah Pusat: Agar Dana Desa dapat disalurkan tepat waktu (Tahap I: April 2015): o Penyaluran dari RKUN ke RKUD diperlukan: Perda tentang APBD yang didalamnya memuat Dana Desa yang bersumber dari APBN; Peraturan Kepala Daerah (Perbup atau Perwali) tentang pembagian Dana Desa untuk setiap desa di wilayah Kabupaten atau Kota yang bersangkutan. o Penyaluran dari RKUD ke rekening desa harus dipenuhi persyaratan: Perdes tentang APBDesa. Diperlukan anggaran yang cukup besar untuk memenuhi alokasi Dana Desa sebesar sebesar 10 persen dari total transfer ke daerah dalam APBN (dipenuhi di tahun 2017). Diperlukan Capacity building dan tenaga pendamping yang cukup banyak untuk mendukung pelaksanaan good governance dalam pengelolaan keuangan dan pembangunan desa. Tantangan untuk Pemerintah Daerah dan Aparatur Desa: Aparatur Desa (Kepala Desa/aparat desa) harus mempersiapkan diri dalam pengelolaan Dana Desa secara transparan dan akuntabel, serta diharapkan tidak menambah jumlah aparatur Desa yang berakibat pada ketidakefektifan dan ketidakefisienan penggunaan Dana Desa. Peluang Pelaksanaan UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa menjadi momentum untuk meningkatkan kesejahteraan dan pembangunan daerah di wilayah pinggiran serta meningkatkan otonomi desa. UU Desa sejalan dengan Visi dan Misi Pemerintah yang tercakup dalam program Nawa Cita, yakni membangun Indonesia dari pinggir dengan memperkuat pembangunan daerah utamanya daerah perbatasan dan desa. Sekretariat Jenderal Menteri Keuangan Republik Indonesia 16 Kementerian Keuangan

Tantangan dan Optimalisasi Pemanfaatan Dana Desa Tantangan Pemanfaatan Dana Desa: Pemanfaatan Dana Desa (DD) harus sensitif terhadap ketersediaan infrastruktur di Desa. Fungsi alokasi DD adalah mengurangi ketimpangan penyediaan infrastruktur pelayanan publik antar desa sedemikian rupa sehingga masyarakat memperoleh pelayanan publik yang lebih memadai dan merata. Masyarakat di pedesaan terutama yang miskin cenderung belum memanfaatkan fasilitas pelayanan publik perlu perubahan mindset masyarakat. alokasi DD dimanfaatkan untuk menghubungkan supply dan demand pelayanan publik Optimalisasi Pemanfaatan Dana Desa: Infrastruktur pedesaan Pemerintah desa mempunyai peluang yang cukup besar dalam memanfaatkan DD untuk membangun infrastruktur. Social Development DD digunakan untuk mengoptimalkan pemanfaatan fasilitas pelayanan publik bagi masyarakat (miskin) pedesaan dan penanggulangan kemiskinan. Local Employment DD digunakan untuk meningkatkan peluang penciptaan lapangan kerja di desa. Contoh: Guaranted Employment Programe di India, dari suatu keluarga miskin dijamin 1 orang untuk bekerja selama 60 hari kerja dalam setahun pada saat bukan musim panen. Menteri Keuangan Republik Indonesia Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan

Akuntabilitas penggunaan Dana Desa tergantung pada Pemerintahan Desa dan merupakan subjek audit BPK Pengawasan dilakukan disetiap level pemerintahan sesuai dengan kewenangan. Masyarakat dapat juga melakukan pengawasan jika terjadi penyalahgunaan atas Dana Desa dapat dilaporkan pada aparat penegak hukum. Monitoring dan pengawasan penggunaan dana Desa utamanya dilaksanakan oleh Pemda.

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PELAKSANAAN DANA DESA Dana Desa sebagai bagian dari APBN harus dikelola berdasarkan good governance yang didukung dengan transparansi dan akuntabilitas. Sesuai dengan filosofi UU Desa, alokasi Dana Desa harus dapat mempercepat pembangunan Desa guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya Dana Desa dan 6 Sumber Pendapatan Desa lainnya, maka urusan yang menjadi kewenangan desa akan didanai dari APBDes, sehingga perlu dilakukan sinkronisasi antara kegiatan yang didanai dari APBDes dengan kegiatan yang didanai APBD Provinsi/Kab/Kota agar tidak terjadi inefisiensi anggaran. Tidak ada masa transisi pelaksanaan UU Desa sehingga diperlukan kecepatan dalam menyiapkan SDM di level Kabupaten/Kota dan Desa untuk mengelola keuangan dan pembangunan desa, melalui pelatihan, pendampingan dan supervisi dari berbagai pihak. 19

PERAN SDM DALAM PELAKSANAAN DANA DESA Pengelolaan keuangan desa mengikuti pola pengelolaan Keuangan daerah Kepala Desa pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan desa Kepala desa/perangkat desa perlu memiliki kapasitas dalam pengelolaan keuangan desa pemerintah (pusat/prov/kab/kota) melakukan upaya pemberdayaan masyarakat. Pendampingan dilakukan oleh tenaga professional, pendamping teknis dan tenaga ahli pemberdayaan masyarakat, kader pemberdayaan masyarakat desa atau pihak ketiga (LSM, perguruan tinggi, organisasi kemasyarakatan atau perusahaan) 20

21