BAB V Program Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PASAR

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG

BAB V. KONSEP PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SMAN 54 JAKARTA

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN KERETA API TAMBUN BEKASI

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall dan ruang tiket

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Tabel 6.1. Program Kelompok Ruang ibadah

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Jenis dan besaran ruang dalam bangunan ini sebagai berikut :

BAB VI KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dalam perancangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tata Boga.

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AGROBISNIS, KABUPATEN SEMARANG

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

BAB VI Konsep Perencanaan Dan Program Dasar Perancangan

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Konsep dasar rancangan yang mempunyai beberapa fungsi antara lain: 1.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Asrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REST AREA TOL SEMARANG BATANG. Tabel 5.1. Besaran Program Ruang

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas

Lapas Kelas I A Kedungpane

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum. Jenis Ruang

Tabel 5.1 : Rekapitulasi Program Ruang Depo Lokomotif

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan sesama mahasiswa. tinggal sementara yang aman dan nyaman. keberlanjutan sumber daya alam.

BAB V KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERANCANGAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT

BAB III METODE PERANCANGAN. dilakukan berbagai metode perancangan yang bersifat analisa yang

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Kostel. yang ada didalam. Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah :

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG. sirkulasi/flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan sbb :

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MUSEUM PALEONTOLOGI PATIAYAM

BAB V. Tabel 5.1. Besaran Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan Belajar-Mengajar (Sumber: Analisa Pribadi, 2016)

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik.

TUGAS AKHIR 131/ BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Bab V Konsep Perancangan

BAB V. Sport Hall/Ekspresi Struktur KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB V KONSEP. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PROYEK

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN FASILITAS TRANSPORTASI INTERMODA BSD

AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 5 HASIL PERANCANGAN

PUSAT MODIFIKASI MOBIL BAB V KONSEP PERANCANGAN KONSEP METAFORA PADA BANGUNAN Beban angin pada ban lebih dinamis.

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum. Jenis Ruang

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR KUDUS

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE A DI KABUPATEN TEGAL

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SMK PARIWISATA DI KABUPATEN PEMALANG

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR III DESTI RAHMIATI, ST, MT

Transkripsi:

BAB V Program Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur 5.1. Program Dasar Kebutuhan Ruang Program dasar kebutuhan ruang pada rumah susun sederhana milik di RW 01 Johar Baru dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Rumah susun terdiri dari beberapa bagian yaitu, bagian pribadi yakni satuan hunian rumah susun, bagian bersama, yang merupakan bagian rumah susun yang dimiliki secara tidak terpisah pemakaian bersama dalam kesatuan fungsi dengan satuansatuan rumah susun dan dapat berupa ruang untuk umum, struktur dan kelengkapan rumah susun, prasarana lingkungan dan sarana yang menyatu dengan bangunan rumah susun. 2. Rumah susun harus dilengkapi dengan sarana lingkungan yan berfungsi untuk penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya, termasuk sarana perniagaan, sarana ibadah, sarana kesehatan, sarana pemerintahan, pelayanan umum, dan pertamanan. 3. Bangunan rumah susun harus dilengkapi dengan alat transportasi bangunan, pintu dan dan tangga darurat kebakaran, alat dan sistem alarm kebakaran, alat pemadam kebakaran, penangkal petir, jaringan air bersih dan air kotor, sarana pembuangan air limbah, sarana pengelolaan sampah, kelengkapan pemeliharaan bangunan, jaringan listrik, jaringan komunikasi, dan lain-lain harus memenuhi persyaratan teknis, mengacu pada standar nasional atau peraturan yang sudah ada. Dalam perencanaan Rumah Susun Sederhana di Johar Baru ini, menurut jenis kegiatan yang berlangsung dapat dikelompokkan sebagai berikut a. Kelompok Aktivitas Penghuni Kelompok Ruang Aktivitas Penghuni Dalam Ruangan Kelompok Ruang Aktivitas Penghuni di Luar Ruangan b. Kelompok Aktivitas Pengelola Kelompok Ruang Pengelola Aktivitas Administrasi Kelompok Ruang Pengelola Aktivitas Pelayanan c. Kelompok Aktivitas Pengunjung / Tamu d. Kelompok Aktivitas Parkir Pada perencanaan Rumah Susun Sederhana di Johar Baru ini yang menjadi sasaran dari penghuninya adalah warga RW 01 yang dulunya tinggal di bantaran kali. 61

5.2. Program Ruang A. Kelompok Ruang Aktivitas Penghuni Dalam Ruangan Tipe Unit Luas (m²) 36 362 13.032 Subtotal 13.032 Sirkulasi 20% 16.288 Total 16.288 Tabel 5.1. Program Ruang Kelompok Ruang Aktivitas Penghuni Dalam Ruangan B. Kelompok Ruang Aktivitas Penghuni Di Luar Ruangan Jenis Ruang Balai pertemuan warga Toko / Warung Lapangan olah raga (lapangan futsal) Taman Kanak-Kanak Kapasitas Luas m² Standar m² Orang Jumlah - 1 300 300-21 4 84 (Berdasarkan jumlah unit warung yang ada di RW 01) - 1 380 380-1 500 500 Klinik - 1 60 60 posyandu Musholla - 1 100 100 Subtotal 1424 Sirkulasi 20 % 1708,8 Total 1709 Tabel 5.2. Program Ruang Kelompok Ruang Aktivitas Penghuni Di Luar Ruangan 62

C. Kelompok Ruang Pengelola Aktivitas Pelayanan Jenis Ruang Kapasitas Standar Luas m² Orang Jumlah m² Gardu Listrik - 1 30 30 Ruang Pompa - 10 2,3 20 Tangki air bersih - 1 44 44 Ruang Pembuangan - 1 56 56 Air Kotor (IPAL) TPS - 1 50 50 Subtotal 200 Total 200 Tabel 5.3. Program Ruang Kelompok Ruang Pengelola Aktivitas Pelayanan D. Kelompok Ruang Pengelola Aktivitas Administrasi Jenis Ruang Kapasitas Standar Orang Jumlah m² Luas m² Ruang Kepala 1 1 10 10 Pengelola Ruang Staff 3 3 6 18 Administrasi Ruang Staff 3 3 6 18 Keuangan Ruang Staff 2 2 6 12 Maintanance Ruang Staff 2 2 6 12 Keamanan Ruang Rapat 10 1 2,5 25 Ruang Arsip - 1 12 12 Lavatory - 2 3 6 Pantry - 1 4 4 Subtotal 117 Sirkulasi 30% 152,1 Total 153 Tabel 5.4. Program Ruang Kelompok Ruang Pengelola Aktivitas Administrasi 63

E. Kelompok Ruang Pengunjung / Tamu Jenis Ruang Kapasitas Standar Orang Jumlah M² Lavatory - 2 3 6 Umum Subtotal 6 Total 6 Luas m² Tabel 5.5. Program Ruang Kelompok Ruang Pengunjung / Tamu F. Kelompok Ruang Aktivitas Parkir Kapasitas Standar Jenis Ruang Orang Jumlah M² Parkir mobil - 37 15 555 Parkir motor - 185 2 370 Luas M² Subtotal 925 Sirkulasi 100% 1850 Total 1850 Tabel 5.6. Program Ruang Kelompok Ruang Aktivitas Parkir G. Rekapitulasi kebutuhan ruang Dari hasil analisis yang sudah dijabarkan di atas, berikut adalah rekapitulasi dari hasil analisis perencanaan program besaran ruang pada rusun yang akan dibangun : No. Jenis Kelompok Ruang Luas 1. Kelompok Ruang Aktivitas Penghuni Dalam 16288 m² Ruangan 2. Kelompok Ruang Aktivitas Penghuni Di Luar 1709 m² Ruangan 3. Kelompok Ruang Pengelola Aktivitas Pelayanan 224 m² 4. Kelompok Ruang Pengelola Aktivitas Administrasi 153 m² 5. Kelompok Ruang Pengunjung / Tamu 6 m² 6. Kelompok Aktivitas Parkir 1850 m² Total 20230 m² Tabel 5.7. Rekapitulasi kebutuhan ruang 64

H. Tapak Perencanaan Rusun Gambar 5.1. Akses utama menuju site Sumber: Dokumentasi pribadi, 2015 Gambar 5.2. Daerah Bantaran Sungai Kali Sentiong Sumber: Dokumentasi pribadi, 2015 Gambar 5.3. Kondisi Perumahan Padat di Site Sumber: Dokumentasi pribadi, 2015 65

Dengan mempertimbangan besaran KDB dan KLB yang sudah ditentukan, maka luas tapak pada RW 01 ini menjadi : KDB = Luas lantai bangunan / luas tapak 60% = Luas lantai bangunan / luas tapak Luas tapak = 0,6 X 20230 Luas tapak = 12.138 Luas lantai dasar yang direncanakan adalah luas lantai dasar dikurangi 20% (sirkulasi tapak) : = 12.138 X 20% = 2427,6 Jadi luas lantai dasar = 12.138 2427,6 = 9710,4 m² Luas tapak yang dibutuhkan = 9710,4 m² / KDB = 9710,4 X 0.6 = 5826,2 m² Sehingga rusun ini dapat dibangun karena luas tapak yang tersedia ± 19.503,3 lebih besar daripada luas tapak yang dibutuhkan yaitu 5826,2 m² Berdasarkan peraturan pembangunan tersebut di atas, maka perhitungan Koefisien Lantai Bangunan )KLB) pada tapak ini adalah sebagai berikut KLB = Luas keseluruhan bangunan : luas tapak yang dibutuhkan = 12.138 m² : 5826,2 = 2,08 KLB bangunan yang ditetapkan adalah 4, sehingga luas lantai bangunan tersebut masih sesuai dengan peraturan pembangunan yang telah ditetapkan. Dapat disimpulkan bahwa banyaknya jumlah unit yang tersedia sesuai dengan luas tapak yang sudah ada. 66

5.3. Program Dasar Tapak Gambar 5.4 Peta Lokasi Tapak Terpilih Sumber: Wikimapia.org Penentuan lokasi merupakan kawasan padat di RW 01 Kelurahan Johar Baru di mana jalan lingkungannya hanya sebesar 4 meter. Di lingkungan tapak terpilih, merupakan lingkunan bantaran sungai Kali Sentiong dengan kedalaman 3 meter. Karena itu pembangunan rumah susun harus disesuaikan dengan lingkungan eksisting yang ada. Sirkulasi pencapaian dari dan menuju tapak harus bisa diakses dengan mudah baik penghuni maupun pengelola dan pengunjung yang memiliki tingkat mobilitas yang berbeda. Penyediaan lahan parkir, jalur pedestrian, open space untuk lingkungan sekitar harus diposisikan sesuai dengan masa bangunan yang nanti terbangun sehingga tercipa lingkungan luar baru yang selaras dengan lingkungan yang eksisting yang sudah terbangun. 67

Area parkir dan main entrance penghuni maupun tamu Jalan utama menuju Area parkir dan side entrance pengelola Akses menuju parkir pengelola Pada site peletakan area parkir harus bisa diakses dengan mudah oleh penghuni maupun yang berkepentingan ke Rumah Susun. Karena itu peletakan area parkir diletakan di dekat akses utama menuju site yaitu Jl. Rawa Sawah yang berada di sebelah timur, yang bisa diakses oleh ke tiga jalan lainnya. karena itu tempat parkir dan main entrance diletakan di tempat strategis. Untuk side entrance bagi pengelola dapat melalui Jl. Rawah 1 yang berada di sebelah utara dan tidak mengganggu akses masuk penghuni yang berada di sebelah timur. Gambar 5.5 Program Perencanan Main Entrance dan Side Entrance Sungai Kali Sentiong Garis Sempadan Sungai Vegetasi Site berada di bantaran sungai Kali Sentiong yang memiliki kedalaman 3 meter sehinga garis sempadan dari bahu sungai yaitu selebar 10 meter. Garis sempadan yang juga merupakan jalur inspeksi sungai dapat dibuat sebagai akses jalan lingkungan dan juga sebagai wilayah komunal penghuni rusun juga sebagai ruang interaksi antar penghuni dan warga sekitar. Pada daerah bantaran sungai dapat ditanam vegetasi sebagai peneduh juga sebagai penghijaun kembali daerah bantaran sungai Kali Sentiong. Gambar 5.6 Program Perencanan Garis Sempadan Sungai 68

Tempat Pembuangan Sampah Sementara Eksisting Gardu Listrik Eksisting Untuk tempat pembuangan sampah sementara nantinya akan dipindahkan tidak di bantaran kali untuk menjaga wajah bantaran sungai tetap bersih dan letaknya disesuaikan dengan tahap desain rusun nantinya. egitu juga dengan gardu listrik, penempatannya menyesuaikan dengan desain bangunan rusun nantinya. Gambar 5.7 Program Perencanan TPS dan Gardu Listrik Jalur Pedestrian Perumahan Lingkungan rusun berada di permukiman perumahan, karena itu perlu disediakannya jalur pedestrian sebagai akses pejalan kaki menuju rusun. Kemudian rusun tidak memakai pagar pembatas agar rusun dapat berbaur dengan lingkungan sekitar Lantai dasar pada tiap tower rusun dijadikan ruang interaksi sosial antar penghuni dan masyarakat di lingkungan sekitar. Gambar 5.8 Program Perencanan Jalur Pedestrian dan Ruang Sosial 69

Hydrant Lingkungan Penempatan hydrant di site diletakkan dengan jarak 800 meter per hydrant. Gambar 5.9 Program Perencanaan Sistem Proteksi Kebakaran Lingkungan Tapak terpilih Orientasi tapak yang memanjang ke arah utara dan selatan sehingga perlu diperhatikan dalam masa bangunannya yaitu penghawan dalam rusun membutuhkan cross ventilation yang baik bagi penghawan dalam ruangan maupun pencahayaan alami. Gambar 5.8 Program Perencanan Orientasi Bangunan 70

Jalan lingkungan Pemanfaatan jalan lingkungan yang sudah ada sehingga tidak menghilangkan bentuk tapak yang sudah sebelumnya ada. Gambar 5.9 Pemanfaataan Jalan Lingkungan di RW 01 5.4. Program Aspek Utilitas Bangunan A. Sistem Distribusi Listrik Distribusi listrik yang berasal dari PLN disalurkan ke gardu utama atau trafo. Dari trafo daya listrik dialirkan menuju Main Distribution Panel (MDP) lalu disalurkan Sub Distribution Panel (SDP) untuk diteruskan ke seluruh bangunan yang memerlukan energi listrik. Setiap SDP memiliki ruang control untuk memudahkan pengelola mengawasi dan mengoperasikan distribusi aliran listrik. B. Sistem Jaringan Air Bersih Sistem jaringan air bersih yang digunakan adalah sistem Down Feet, di mana dengan sistem ini cukup efisien dan efektir, karena dalam distribusinya menggunakan sistem gravitas bumi untuk menyalurkan air ke seluruh bangunan. C. Sistem Jaringan Air Kotor Pembuangan air limbah kotor pada rusun dikelompokkan menjadi: 71

1. Sistem Pembuangan Air Tinja adalah sistem pembuangan dari kloset/ peturasan, dll. yang berasal dari dalam gedung, kemudian melalui septic tank, lalu masuk ke dalam perserapan. 2. Sistem Pembuangan air bekas pakai / air sabun adalah sistem pembuangan air dimana air bekas pakai dalam gedung dikumpulkan melalui jaringan drainase dan dialirkan ke luar bangunan. 3. Sistem Pembuangan Air Hujan. Adalah sistem pembuangan dimana hanya air hujan dari atap gedung melalui talang air kemudian melalui jaringan drainase baru dialirkan ke luar bangunan. D. Sistem Jaringan Komunikasi Berdasarkan penggunaannya, sistem komunikasi yang digunakan dari dan keluar bangunan berupa telepon maupun faskmili. Adapun penggunanaan alat komunikasi internal khusus untuk pengelola yaitu berupa Handy talky, khususnya bagian keamanan atau security dengan pengguanan individual untuk komunikasi dua arah. E. Sistem Pengelolaan Sampah Sampah dari tiap unit hunian dari tong sampah kecil per unit, nantinya akan dikumpulkan di Tempat Pembuangan Sementara yang tersedia di Rusun sesuai dengan ketetapan SNI yang ditentukan, baru kemudian nanti diangkut oleh petugas kebersihan tiap minggunya ke Tempat Pembuangan Akhir F. Sistem Kebakaran Untuk sistem proteksi aktif pada bangunan menggunakan sprinkler pada koridor dan tiap unit hunian dengan pemasangan sesuai ketetapan yang berlaku, lalu tersedianya fire extinguisher pada tiap lantai unit rusun, kemudian tangga darurat berupa tangga monyet. G. Sistem Penangkal Petir Menggunakan sistem konvensional atau Franklin untuk keamanan lingkungan sekitar karena tidak menimbulkan reaksi radioaktif pada area sekitar walaupun jangakanuannya terbatas namun mengeluarkan biaya yang relatif murah. 5.5. Program Aspek Struktur 1. Sistem Modul Bangunan Bangunan meggunakan modul horizontal dan vertikal dengan mempertimbangkan aktivitas yang akan diwadahi, kapasitas, karakter jenis ruang, dan penataan perabot yang memerlukan persyaratan tertentu. 72

2. Sistem Struktur Sistem sub struktur yang akan digunakan untuk bangunan Rumah Susun Sewa di Johar Baru adalah pondasi tiang pancang. Sistem upper structure yang digunakan adalah struktur rangka (grid) berupa balok dan kolom, sistem atap yang digunakan adalah atap datar atau beton. 5.6. Program Dasar Arsitektural 1. Sosial Agar terciptanya ruang dalam yang dapat menyesuaikan kebiasaan hidup calon penghuni di Rumah Susun yang terbiasa hidup di landed house, maka perancangan rumah susun mengadopsi konsep Compact House di tiap unit huniannya. Rumah kompak dianggap cocok untuk calon penghuni dikarenakan fleksibilitas rumah kompak yang dapat disesuaikan dengan calon penghuni. Rumah kompak adalah rumah yang disederhanakan mulai dari desain hingga fungsi ruang. Kesederhanaan ruang dapat diakomodasi dengan sebuah ruang multifungsi sehingga penghuni dapat menggunakan 1 ruang untuk 2 aktivitas yang berbeda. Dengan mengaplikasikan konsep compact ini, diharapkan penghuni dapat membiasakan diri untuk hidup secara efisien sehingga nantinya saat penghuni menemukan tempat tinggal yang lebih layak dari rusun, mereka bisa mengatur perabot dalam rumah sehingga tata ruang dalam rumah tidak lagi kumuh. Yang harus diperhatikan saat merancang unit hunian yang compact adalah : Simplisitas Kebebasan bergerak saat warga RW 01 berada di landed house, walaupun di permukiman kumuh harus bisa diadaptasi ke unit hunian. Karena itu ruang-ruang dalam unit hunian harus bisa disederhanakan dari segi fungsinya sehingga ruangan tetap terasa lapang walaupun dengan furnitur yang ada. Multifungsi Selain menghasilkan keluasan ruang dalam simplisitas, unit hunian harus bisa mengakomodasi beberapa kegiatan yang ada di dalamnya. Karena itu penataan ruang dalam harus bisa dibuat multifungsi sehingga aktivitas yang bermacam-macam dari penghuni masih dapat diwadahi. Perancangan furnitur Furnitur dalam unit hunian berkonsep compact memegang peranan penting. Furnitur dirancang built in secara vertikal maupun dijadikan sekat temporer yang dapat dipindahkan (moveable) sehingga perancangan furnitur yang tepat, dapat mengurangi elemen-elemen pengisi ruang yang tidak diperlukan diisi oleh calong penghuni nantinya. 2. Masa Bangunan 73

Masa bangunan pada Rumah Susun Sewa di Johar Baru ini adalah menggunakan tower di mana pada lantai satu tiap tower dijadikan tempat untuk bersosialisasi antar penghuni. 3. Lansekap Pada daerah bantaran kali, sesuai aturan harus disediakan 10 meter dari bahu sungai Kali Sentiong untuk daerah bebas bangunan. Area itu bisa direncanakan sebagai fasilitas umum dan ruang interaksi penghuni Rusun dengan warga lingkungan sekitar, sehingga terciptanya keselarasan antara tata ruang di dalam site rusun dengan lingkungan eksisting yang sudah ada. 74