Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT

Muhammad Fahrizal. Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpanglimun Medan

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA UTARA MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN)

Jaringan Syaraf Tiruan Menggunakan Algoritma Backpropagation Untuk Memprediksi Jumlah Pengangguran (Studi Kasus DiKota Padang)

BACK PROPAGATION NETWORK (BPN)

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

BAB II DASAR TEORI Jaringan Syaraf Tiruan. Universitas Sumatera Utara

PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN :

SISTEM PENGENALAN KARAKTER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA PERCEPTRON

ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MENGETAHUI LOYALITAS KARYAWAN

ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI PRODUKTIVITAS PEGAWAI. Jasmir, S.Kom, M.Kom

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI LAJU TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PADA PROVINSI JAWA TIMUR

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6

Prediksi Pergerakan Harga Harian Nilai Tukar Rupiah (IDR) Terhadap Dollar Amerika (USD) Menggunakan Metode Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation

METODOLOGI PENELITIAN

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK

MEMPREDIKSI KECERDASAN SISWA MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS DI LP3I COURSE CENTER PADANG)

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PESERTA KB BARU DI KABUPATEN SEMARANG DENGAN METODE BACKPROPAGATION

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR

Prediksi Nilai Tukar Petani Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM PENGHITUNGAN PERSENTASE KEBENARAN KLASIFIKASI PADA KLASIFIKASI JURUSAN SISWA DI SMA N 8 SURAKARTA

APLIKASI ESTIMASI REGISTRASI MAHASISWA BARU MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN BERDASARKAN PERBANDINGAN RATIO DOSEN DAN MAHASISWA

PERANCANGAN APLIKASI MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT MATA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENJUALAN OBAT Pada PT. METRO ARTHA PRAKARSA MENERAPKAN METODE BACKPROPAGATION

JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK DALAM PREDIKSI PERSEDIAAN TERNAK SAPI POTONG ( STUDI KASUS DI WILAYAH SUMATERA BARAT )

BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK AS A METHOD OF FORECASTING ON CALCULATION INFLATION RATE IN JAKARTA AND SURABAYA

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Proses Pembelajaran dengan BackPropagation pada kasus penyakit asma

ANALISIS JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH RESERVASI KAMAR HOTEL DENGAN METODE BACKPROPAGATION (Studi Kasus Hotel Grand Zuri Padang)

BACK PROPAGATION NETWORK (BPN)

ANALISIS ALGORITMA INISIALISASI NGUYEN-WIDROW PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PREDIKSI PENJUALAN JAMUR MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKROPAGATION

Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan Volume 04, No.2 (2016), hal ISSN : x

SIMULASI DAN PREDIKSI JUMLAH PENJUALAN AIR MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION (Study Kasus: PDAM TIRTA KEPRI) Ilham Aryudha Perdana

Analisis Jaringan Saraf Tiruan dengan Metode Backpropagation Untuk Mendeteksi Gangguan Psikologi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN BACKPROPAGATION UNTUK MENDETEKSI PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA

lalu menghitung sinyal keluarannya menggunakan fungsi aktivasi,

PENERAPAN JARINGAN SARAF TIRUAN UNTUK PROYEKSI LOGISTIK BERDASARKAN PREDIKSI PASIEN MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKPROPAGATION

BAB 2 LANDASAN TEORI

RANCANG BANGUN TOOL UNTUK JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST) MODEL PERCEPTRON

1. Pendahuluan Pasar modal memungkinkan para investor mempunyai berbagai pilihan investasi yang sesuai dengan preferensi risiko mereka. Seandainya tid

KOMPARASI HASIL KLASIFIKASI PENYAKIT DIABETES MELLITUS MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION

Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

MODEL PEMBELAJARAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK OTOMATISASI PENGEMUDIAN KENDARAAN BERODA TIGA

METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II. Penelitian dengan jaringan syaraf tiruan propagasi balik. dalam bidang kesehatan sebelumnya pernah dilakukan oleh

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENJUALAN HANDPHONE DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION (Studi Kasus : CV.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PRAKIRAAN CUACA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MENDETEKSI GANGGUAN PSIKOLOGI

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

BAB III METODE PENELITIAN

APLIKASI JARINGAN SARAF TIRUAN UNTUK INVENTARISASI LUAS SUMBER DAYA ALAM STUDI KASUS PULAU PARI

ANALISA NILAI UJIAN MASUK STT WASTUKANCANA BERDASARKAN NILAI UJIAN NASIONAL MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION

PERBANDINGAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION DAN REGRESI PADA PERAMALAN WAKTU BEBAN PUNCAK

ANALISIS PENAMBAHAN MOMENTUM PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION

1.1. Jaringan Syaraf Tiruan

JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION UNTUK PENGENALAN WAJAH METODE EKSTRAKSI FITUR Sigit Kusmaryanto Teknok Elektro FTUB,

PREDIKSI KELULUSAN MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE NEURAL NETWORK DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION


BAB 4 DISAIN MODEL. Pengguna. Citra. Ekstraksi Ciri x. Antar muka (Interface) Data Hasil Ekstraksi Ciri. Testing dan Identifikasi.

ANALISIS JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION TERHADAP PERAMALAN NILAI TUKAR MATA UANG RUPIAH DAN DOLAR

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Sebelumnya... Pembelajaran Mesin/Machine Learning Pembelajaran dengan Decision Tree (ID3) Teori Bayes dalam Pembelajaran

Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi untuk menghitung. prediksi jumlah dalam hal ini diambil studi kasus data balita

ANALISIS PENGGUNAAN ALGORITMA KOHONEN PADA JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DALAM PENGENALAN POLA PENYAKIT PARU

SIMULASI PENGENALAN TULISAN MENGGUNAKAN LVQ (LEARNING VECTOR QUANTIZATION )

PENGENALAN AKSARA JAWAMENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ)

PERAMALAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE LOMBOK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

Prediksi Jumlah Penjualan Air Mineral Pada Perusahaan XYZ Dengan Jaringan Saraf Tiruan

BAB II LANDASAN TEORI

Jurnal Fisika Unand Vol. 2, No. 4, Oktober 2013 ISSN

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

Architecture Net, Simple Neural Net

IMPLEMENTASI ALGORITMA PERCEPTRON UNTUK PENGENALAN POLA MASUKAN BINER MAUPUN BIPOLAR MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI

T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. forecasting produksi gula berdasarkan hasil laporan tahunan PTPN IX

z_in ( ) dan mengaplikasikan fungsi aktivasi untuk menghitung sinyal output ( ) Propagasi balik:

Aplikasi Jaringan Syaraf Tiruan Untuk Penentuan Status Gizi Balita Dan Rekomendasi Menu Makanan Yang Dibutuhkan

PRISMA FISIKA, Vol. I, No. 1 (2013), Hal ISSN :

Implementasi Metode Backpropagation Untuk Klasifikasi Kenaikan Harga Minyak Kelapa Sawit

Arsitektur Jaringan Salah satu metode pelatihan terawasi pada jaringan syaraf adalah metode Backpropagation, di mana ciri dari metode ini adalah memin

Transkripsi:

Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari 2010 50 Penerapan Jaringan Syaraf Tiruan Untuk Memprediksi Jumlah Pengangguran di Provinsi Kalimantan Timur Dengan Menggunakan Algoritma Pembelajaran Backpropagation M.F. Andrijasa* dan Mistianingsih* Program Studi Ilmu Komputer, FMIPA Universitas Mulawarman Jl. Barong Tongkok no.5 Kampus Unmul Gn. Kelua Sempaja Samarinda 75119 Abstrak Prediksi pengangguran sebelumnya menggunakan ilmu statistika sosial, perhitungan statistika modern banyak dilakukan oleh komputer, dan bahkan beberapa perhitungan hanya dapat dilakukan oleh komputer berkecepatan tinggi yaitu Jaringan Saraf Tiruan. Penerapan JST untuk memprediksi jumlah pengangguran di Provinsi Kalimantan Timur dengan menggunakan algoritma pembelajaran backpropagation berdasarkan pada data survey lapangan sebagai tolok ukur perlu tidaknya ditinjau kembali peningkatan lapangan pekerjaan yang bersesuaian. Dengan menggunakan beberapa variabel masukan yaitu: data tahun 2004 2008. Algoritma pembelajaran backpropagation diterapkan untuk pelatihan kedelapan variabel tersebut, sehingga diperoleh keluaran prediksi jumlah pengangguran ditahun berikutnya. Dari hasil pengujian metode JST- Backpropagation dapat memprediksi jumlah pengangguran dan target output yang diinginkan lebih mendekati ketepatan dalam melakukan pengujian, karena terjadi penyesuaian nilai bobot dan bias yang semakin baik pada proses pelatihan. Hasil pengujian di peroleh prediksi jumlah pengangguran di tahun 2009 adalah 133.104. Sedangkan hasil prediksi pengangguran tahun 2009 yang dilakukan oleh BPS Provinsi Kalimantan Timur adalah 139.830. Kata kunci : JST, Prediksi Pengangguran, dan Algoritma Backpropagation. * Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Samarinda 1. PENDAHULUAN Banyak problem-problem menarik dalam ilmu pengetahuan yang salah satunya dapat digolongkan ke dalam peramalan (forecasting).pada penerapannya, peramalan biasanya digunakan untuk aplikasi peramalan besarnya penjualan, prediksi nilai tukar uang, prediksi besarnya aliran air sungai, dan lainlain. Peramalan dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, salah satunya adalah dengan mengembangkan teknik kecerdasan buatan, yang dalam hal ini yang paling banyak digunakan untuk maksud di atas adalah menggunakan Artificial Neural Network (ANN), Jaringan Saraf Tiruan, (JST). Konsep praktis dari JST untuk memprediksi jumlah pengangguran dengan cara pola data pengangguran periode masa lalu yang di masukkan kedalam sistem dilakukan proses pelatihan menggunakan Jaringan Saraf Tiruan (JST) dan algoritma pembelajaran Backpropagation. Setelah dilakukan proses pelatihan, sistem akan menghasilkan bobotbobot yang akan digunakan untuk memprediksi jumlah pengangguran pada periode tahun-tahun selanjutnya. 2. JARINGAN SARAF TIRUAN Jaringan saraf Tiruan adalah merupakan salah satu representasi buatan dari otak manusia yang selalu mencoba untuk mensimulasikan proses pembelajaran pada otak manusia tersebut. Istilah buatan disini digunakan karena jaringan saraf ini diimplemintasikan dengan menggunakan program komputer yang mampu menyelesaikan sejumlah proses perhitungan selama proses pembelajaran. (Kusumadewi, 2003). 2.1 Algoritma Pembelajaran Backpropagation Kunggulan yang utama dari sistem JST adalah kemampuan untuk belajar dari contoh yang diberikan. Backpropagation merupakan algoritma pembelajaran yang terawasi dan biasanya digunakan oleh perceptron dengan banyak layar lapisan untuk mengubah bobotbobot yang ada pada lapisan tersembunyinya. Backpropagation adalah pelatihan jenis terkontrol (supervised) dimana menggunakan pola penyesuaian bobot untuk mencapai nilai kesalahan yang minimum antara keluaran hasil prediksi dengan keluaran yang nyata. (F.Suhandi, 2009).

Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari 2010 51 Gambar 1. Arsitektur Jaringan Multilayer Backpropagation Dengan Satu Hidde Layer Penulisan istilah: x : Vektor input pembelajaran. X = (x 1, x 2,...,x j,...,x n ). t : Vektor target output. T = (t 1, t 2,...,t k,...,t m ). δ k : Bagian koreksi error penyesuaian bobot w jk berpedoman pada error output neuron y k.. δ j : Bagian koreksi error penyesuaian bobot v ij berpedoman pada error output neuron z j. α : Learning rate. θ : Toleransi error. x i : Input neuron. v oj : Bias pada Hidden neuron ke- j. z i : Hidden neuron ke-j. Nilai input z i ditunjukkan dengan z_in i : Nilai output dengan menggunakan fungsi aktivasi yang dipilih ditunjukkan dengan z i : w ok : Bias pada output neuron ke-k. Y k : Output neuron ke-k. Nilai input Y k ditunjukkan denga y_in k : Nilai output dengan menggunakan fungsi aktivasi yang dipilih ditunjukkan dengan y k : Algoritma pembelajaran untuk JST backpropagation adalah sebagai berikut : (F. Suhandi, 2009) Langkah 0 : Inisialisasi bobot dengan nilai random atau acak yang cukup kecil. Set learning rate α (0 < α< = 1) Langkah 1 : Selama kondisi berhenti masih belum terpenuhi, laksanakan langkah sampai 9. Langkah 2 : Untuk tiap pasangan pelatihan,kerjakan langkah 3 sampai 8. Feedforward: Langkah 3 :Untuk tiap input neuron (X i, i=1,2,3,...,n) menerima input x i dan menyebarkan sinyal tersebut ke seluruh neuron kepada lapisan atasnya (lapisan tersembunyi). Langkah 4 :Untuk hidden neuron (Z i, j=1,2,3,...,p) dihitung nilai input dengan menggunakan nailai bobotnya: z_in j = v oj + i v ij kemudian dihitung nilai output dengan menggunakan fungsi aktivasi yang digunakan: z j = f(z_in j) dimana fungsi aktivasi yang digunakan adalah fungsi sigmoid biner yang mempunyai persamaan: Hasil fungsi tersebut dikirim kesemua neuron pada lapisan diatasnya. Langkah 5 : Untuk tiap output neuron (Y k, k=1,2,3,...,m) dihitung nilai input dengan nilai bobotnya: y_in k = w 0k + i w jk Kemudian dihitung nilai output dengan menggunakan fungsi aktivasi: y k = f(y_in k ) Backpropagation: (Perhitungan nilai kesalahan): Langkah 6 : Untuk tiap output neuron (Y k, k=1,2,3,...,m) menerima pola target yang bersesuaian dengan pola input dan kemudian dihitung informasi kesalahan: k = (t k y k ) f (y_in k ) Kemudian dihitung koreksi nilai bobot yang kemudian akan digunakan untuk memperbaharui nilai w jk : w jk = k z j Hitung koreksi nilai bias yang kemudian akan adigunakan untuk memperbaharui nilai w 0k : w 0k = k Dan kemudian nilai δ k dikirim ke neuron pada lapisan sebelumnya. Langkah 7 : Untuk tiap hidden neuron (Z j, j=1,2,3,...,p) dihitung delta input yang berasal dari neuron pada layer diatasnya: j = k w jk

Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari 2010 52 Kemudian nilai tersebut dikalikan dengan nilai turunan dari fungsi aktivasi untuk menghitung informasi kesalahan: j = j f (z_in j ) Hitung koreksi nilai bobot yang kemudian digunakan untuk memperbaharui v ij : ij = j x i Dan hitung nilai koreksi bias yang kemudian digunakan untuk memperbaharui nilai v 0j : 0j = j Memperbaharui nilai bobot dan nilai bias: Langkah 8 : Tiap nilai bias dan bobot (j=0,...,p) pada output neuron (Y k, k=1,2,3,...,m) diperbaharui: w jk (baru) = w jk (lama) + ij V ij (baru) = v ij (lama) + ij Langkah 9 : Menguji apakah kondisi berhenti sudah terpenuhi. Kondisi berhenti ini terpenuhi jika nilai kesalahan yang dihasilakan lebih kecil dari nilai kesalahan referensi. 3. PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Data Input Output Data yang digunakan adalah data tahunan dari tahun 2004 sampai dengan 2008, yaitu: Data yang masuk dengan 8 input yang berasal dari: 1. Data tahun 2004 2008. 2. Penduduk menururut kelompok umur dan jenis kelamin. 3. Data historis TPAK (Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja) menurut kelompok umur. 4. Angkatan kerja. 5. Tingkat pengangguran terbuka (TPT.) 6. Penduduk yang bekerja menurut lapangan usaha. 7. PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) atas dasar harga konstan 2000 menurut lapangan usaha. 8. Data historis penduduk usia 15 tahun keatas, status, pendidikan dan pekerjaan. Data asli yang diperoleh dari BPS Provinsi Kalimantan Timur (Lihat Lampiran) backpropagation untuk memprediksi jumlah pengangguran adalah: Gambar 2. Rancangan Arsitektur Jaringan Saraf Tiruan Untuk Prediksi Pengangguran 4. PENGUJIAN DAN ANALISIS Dari hasil perancangan yang dibuat dihasilkan training yang terbaik yaitu mempunyai hasil ketepatan atau kebenaran yang cukup baik dan pembelajaran yang cukup baik. Dari hasil pengujian yang dilalkukan didapat jumlah iterasi maksimal yang dicapai mencapai 500000 iterasi, dan diperlukan pembelajaran 13 jam terhadap seluruh pola yang diberikan. Selain hal tersebut juga ditetapkan konstanta pembelajaran terbaik adalah 0.01 dengan toleransi kesalahan 1e-05 dan lapisan tersembunyi 1 layer dengan jumlah neuron 10. Setelah dilakukan training dan testing polapola yang dilatih, diperoleh hasil bahwa test terhadap pola-pola tersebut benar (akurat). Rata rata error jaringan pada proses testing adalah: 3.2 Perancangan Arsitektur Sistem Jumlah hidden ditentukan dengan cara trial and error, dalam arti hasil pembelajaran yang tercepat dan terbaik itulah yang akan menentukan jumlah hidden layer tersebut. Mengenai jumlah banyaknya hidden layer yang dibutuhkan, tidak ada ketentuan khusus karena tidak ada teori yang dengan pasti dapat dipakai. Adapun perancangan jaringan saraf tiruan RMSE = Dimana : y i = Nilai aktual data 0,74779.

Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari 2010 53 Y i = Nilai hasil prediksi 0,74779. N = Jumlah nilai testing 8. Target error 1e-05, sedangkan RMSE target. Denormalisasi testing: x i = y (x max x min ) + x min 2009 = 0,74779 (177.997 96236) + 96236 = 133.104 dimana: x i = Jumlah pengangguran tahun 2009 y = Hasil output jaringan 0,74779 x min = Data dengan nilai minimum 96236 x max = Data dengan nilai maksimum 177.997 5 ANALISIS Karena jumlah data yang besar mengakibatkan lamanya proses Training. Setelah dilakukan pelatihan dengan maksimum epoch 500000 dengan neuron pada hidden layer 10 neuron. Untuk training 3 neuron membutuhkan waktu kurang lebih 10 jam dan berhenti pada epoch 500000. Untuk training 10 neuron membutuhkan waktu kurang lebih 11 jam dan berhenti pada epoch 500000. Dari hasil training model jaringan saraf tiruan yang telah dibuat dengan konstanta belajar 0,1, keberhasilan dalam memprediksi jumlah pengangguran dengan RMSE sebesar 13.7001521. Jadi setelah proses training dan testing dapat diprediksi jumlah pengangguran pada tahun 2009 adalah 133.104 6. KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa metode Backpropagation dapat digunakan untuk melakukan prediksi pengangguran, maupun kasus yang memiliki data masa lalu, dan dengan menggunakan metode Backpropagation, target output yang diinginkan lebih mendekati ketepatan dalam malakukan pengujian, karena terjadi penyesuaian nilai bobot dan bias yang semakin baik pada proses pelatihan. Diperoleh hasil prediksi jumlah pengangguran pada tahun 2009 adalah 133.104. Sedangkan hasil prediksi jumlah pengangguran tahun 2009 yang dilakukan oleh BPS Provinsi Kalimantan Timur adalah 139.830. Walaupun memiliki segudang kelebihan, JST juga mempunyai sejumlah keterbatasan, antara lain kekurang mampuannya dalam melakukan operasi-operasi numerik dengan presisi tinggi, operasi algoritma aritmatik, operasi logika, dan operasi simbolis serta lamanya proses pelatihan yang terkadang membutuhkan waktu berharihari untuk jumlah data yang besar. Karena sistem JST merupakan sistem yang baru maka hanya dapat berfungsi sebagai alat Bantu sehingga untuk mengambilnkeputusan masih perlu menggunakan tambahan kebijakan yang lain. DAFTAR PUSTAKA Abdia Away, Gunaidi.2006, The Shortcut of MATLAB Programming, Informatika Bandung, Bandung. Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur, 2008, Kalimantan Timur Dalam Angka 2008, BAPPEDA Provinsi Kalimantan Timur & BPS Provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Timur. Budiyanto, Alex. 2003, Pengantar Algoritma Dan Pemrograman, Kuliah Berseri IImu Komputer. Desiani Anita, Arhami Muhammad. 2006, Konsep Kecerdasan Buatan, Andi Yogjakarta, Yogjakarta. F. Suhandi, Krisna. 2009, Prediksi Harga Saham Dengan Pendekatan Artificial Neural Network Menggunakan Algoritma Backpropagation, viewed 26 Agustus 2009, <http://krisnafebrianto.blog.upi.edu/2009 /06/27/prediksi-harga-saham-denganmenggunakan-pendekatan-artificialneural-network-menggunakan-algoritmabackpropagation.html> Hasan, Iqbal. 2004, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, Bumi Aksara, Jakarta. Kusumadewi, Sri. 2003, Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya),Graha Ilmu, Yogjakarta. Kurniawan, Arief. 2006, Jaringan Saraf Tiruan Teori Dan Aplikasi, Andi Yogyakarta, Yogyakarta. M.Etter, Delores. 2003, Pengantar MATLAB 6, PT Indeks kelompok Gramedia, Jakarta. Perancangan dan Pembuatan Perangkat Lunak Berbasis Jaringan Syaraf Tiruan Untuk Memprediksi Harga saham, Universitas Kristen Petra, viewed 23 Juli 2009, <http://digilib.petra.ac.id/jiunkpe/s1/info/2005/ji unkpe-ns-s1-2005-26401114-4881- backpropagation-chapter1.pdf> Puspitaningrum, Diyah. 2006, Pengantar Jaringan Syaraf Tiruan, Andi Yogjakarta, Yogjakarta. Siang Jong, Jek. 2005, Jaringan Syaraf Tiruan & pemogramannya Menggunakan Matlab, Andi Yogjakarta, Yogjakarta. W.Panjaitan, Lanny.2007, Dasar Dasar Komputasi Cerdas, Andi Yogjakarta, Yogjakarta.

Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari 2010 54 Lampiran 1 No Tabel 1. Data Asli BPS Provinsi Kalimantan Timur Input Target X 0 X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 X 6 X 7 X 8 1 2004 2.750,3 59,75 1.137.730 8,46 1.041.494 89.483.540 1.041.494 96.236 2 2005 2.887,1 62,36 1.213684 11,17 1.078.094 91.050.429 1.078.094 135.590 3 2006 2.955,5 67,27 1.324.878 13,43 1.146.881 93.938.002 1.146.881 177.997 4 2007 3.024,8 61,76 1.241.421 12,07 1.091.625 96.612.842 1.091.625 149.796 5 2008 3.094,7 64,31 1.416.963 11,11 1.259.587 97.803.248 1.259.587 157.376 Keterangan : Input: X 0 = Data tahun. X 1 = Penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin. X 2 = Data historis TPAK (Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja). X 3 = Angkatan kerja. X 4 = Tingkat pengangguran terbuka (TPT). X 5 = Penduduk yang bekerja menurut lapangan usaha. X 6 = PDRB (Penduduk Domestik Regional Bruto) atas dasar harga konstan 2000 meunurt lapangan usaha. X 7 = Data historis penduduk usia 15 tahun keatas, status, pendidikan dan jenis pekerjaan. Target: X 8 = Data pengangguran reality dilapangan tahun 2004 sampai dengan 2008. Tabel 2. Data Setelah Normalisasi Input Target X 0 X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 X 6 X 7 X 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,25 0,39721254 0,34707447 0,2720094 0,54527163 0,16781832 0,16781832 0,16781832 0,48132973 0,5 0,59581882 1 0,67022164 1 0,48322046 0,53541086 0,48322046 1 0,75 0,79703833 0,26728723 0.37134221 0,72635815 0,22986066 0,85691733 0,22986066 0,65508005 1 1 0,60638298 1 0,5331992 1 1 1 0,74778929