PENGARUH PELATIHAN HOLLOW SPRINT TERHADAP KECEPATAN DAN KAPASITAS VITAL PARU

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU

PENGARUH PELATIAHN HOLLOW SPRINT TERHADAP KECEPATAN DAN KAPASITAS VITAL PARU PADA SISWA PUTRA KELAS V SD NEGERI TULANGAMPIANG DENPASAR

PENGARUH PELATIHAN LARI INTERVAL DAN HOLLOW SPRINT TERHADAP KAPASITAS VITAL PARU

Gde Ryan Saputra, Gede Doddy Tisna MS, Made Budiawan. Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

e-journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 )

PENGARUH PELATIHAN INTERVAL TERHADAP DAYA TAHAN KARDIOVASKULAR DAN KECEPATAN

PENGARUH PELATIHAN HOLLOW SPRINT TERHADAP KECEPATAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN JUMP SERVICE DENGAN DAN TANPA AWALAN TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN CONTINUOUS CIRCUIT TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN DAN KELINCAHAN

PENGARUH PELATIHAN ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP KECEPATAN DAN POWER OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN YOGA ASANA (SURYANAMASKAR) TERHADAP KELENTUKAN DAN KAPASITAS VITAL PARU

PENGARUH PELATIHAN LOMPAT KATAK TERHADAP KEKUATAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 4 SINGARAJA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH PELATIHAN SIDE HOPE SPRINT TERHADAP KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN MEDICINE BALL SIT-UP THROW TERHADAP KEKUATAN OTOT LENGAN DAN OTOT PUNGGUNG

PENGARUH PELATIHAN PLAIOMETRIC SIDE JUMP SPRINT TERHADAP KECEPATAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI

Oleh: I Gede Agus Wirajaya Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia

PENGARUH PELATIHAN DOWN THE LINE DRILL TERHADAP KELINCAHAN DAN POWER OTOT TUNGKAI

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA BASKET

PENGARUH PELATIHAN BAYANGAN (SHADOW) BULUTANGKIS TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN REAKSI

Pengaruh Pelatihan Air Alert Menggunakan Metode Latihan Interval terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai

PENGARUH PELATIHAN STAR RUN TERHADAP KECEPATAN DAN KELINCAHAN

PENGARUH PELATIHAN PLAIOMETRIK DOUBLE LEG BOUND TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Volume 1 Tahun 2016)

PENGARUH PELATIHAN PLAIOMETRIK ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

Ejournal JJPKO Volume 08 Nomor 02 Tahun 2017

PENGARUH PELATIHAN INCRIMENTAL VERTICAL HOP TERHADAP KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI. I Pt Adi Susanta, I Ketut Sudiana, I Nyoman Sudarmada

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

PENGARUH PELATIHAN LARI TIGA SUDUT DAN SIDE JUMP SPRINT TERHADAP DENYUT NADI ISTIRAHAT

PENGARUH PELATIHAN ALTERNATE LEG BOUND DAN SKIPPING TERHADAP KELINCAHAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN SIDE JUMP SPRINT

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017) Abstrak

PENGARUH METODE LATIHAN SIRKUIT, METODE KONVENSIONAL TERHADAP KETERAMPILAN DASAR BOLA BASKET

PENGARUH PELATIHAN LARI INTERVAL DENGAN RASIO KERJA DAN ISTIRAHAT 1:1 DAN 1:2 TERHADAP DAYA TAHAN KARDIOVASKULER. Oleh

PENGARUH PELATIHAN MEDICINE BALL SCOOP TOSS 3 KG DAN 4 KG TERHADAP KEKUATAN OTOT LENGAN

PENGARUH PELATIHAN THREE CORNER DRILL TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN DAN POWER

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Lokasi, Populasi, dan Waktu Penelitian

PENGARUH PELATIHAN PUSH-UP TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN MENARIK DAN MENDORONG OTOT LENGAN

Ejournal JJPKO, Volume 08 Nomor 2 Tahun 2017

PENGARUH METODE LATIHAN TEKNIK DISTRIBUSI TERHADAP KETERAMPILAN DRIBBLING ZIG ZAG PERMAINAN FUTSAL

PENGARUH PELATIHAN BERMAIN BULUTANGKIS OVERHEAD CLEAR DRILL TERHADAP KEKUATAN DAN DAYA TAHAN OTOT LENGAN

e journal jurnal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume II Tahun 2014)

PENGARUH PELATIHAN LARI 800 M DAN LARI 1500 M TERHADAP VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO 2 MAKS)

PENGARUH PELATIHAN BEBAN LEG PRESS TERHADAP KECEPATAN LARI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan tersebut ada beberapa hal yang dibutuhkan oleh. satu faktor yang penting lainnya adalah faktor fisik.

Tisna Prasetya*, Made Darmada**, Citra Permana Dewi***

PENGARUH PELATIHAN FARTLEK DAN OBSTACLE RUN TERHADAP DAYA TAHAN KARDIORESPIRASI

PENGARUH PELATIHAN CONTINUOUS CIRCUIT TERHADAP VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO 2 MAKS) DAN KAPASITAS VITAL PARU

Luh Putu Tuti Ariani. Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Lokasi, Populasi, dan Waktu Penelitian

INDONESIA PERFORMANCE JOURNAL

PENGARUH LATIHAN FORMASI BERPUSAT TERHADAP KETERAMPILAN SERVIS SEPAK TAKRAW

BAB III METODE PENELITIAN

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

PENGARUH PELATIHAN RUNNING INTERVAL 30 METER DENGAN RASIO KERJA ISTIRAHAT 1:3 DAN 1:5 PENINGKATAN KARDIOVASKULER

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN VO 2 MAX

BAB I PENDAHULUAN. serta sebagai sarana untuk meraih prestasi. latihan fisik yang teratur dan sesuai untuk mengembangkan kemampuan

PENGARUH PELATIHAN DUMBBELL ARM SWINGS TERHADAP KELENTUKAN TOGOK DAN KEKUATAN OTOT LENGAN

PENGARUH PELATIHAN SIDE JUMP SPRINT DENGAN RASIO KERJA:ISTIRAHAT 1:3 DAN 1:5 TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI

Bayu Puspayuda*,Made Darmada**, Putu Citra Permana Dewi***

Kadek Ari Sujana, I Gusti Lanang Agung Parwata, Gd Doddy Tisna MS. Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

NET TRAINING METHOD EFFECT FOR OVERHEAD PASS ABILITY OF BASKETBALL EXTRACURRICULAR MEMBERS IN RANDUDONGKAL SENIOR HIGH SCHOOL, PEMALANG REGENCY

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA VOLI

Kadek Sutyantara, Ni Luh Kadek Alit Arsani, I Nyoman Sudarmada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti yang menggunakan metode

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING

PENGARUH PELATIHAN SLALOM DRIBBLING TERHADAP KELINCAHAN DAN VO 2 MAKS SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAK BOLA

PENGARUH PELATIHAN PLYOMETRICS ZIG-ZAG DRILLS TERHADAP DAYA LEDAK DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP N 1 MENGWI TAHUN PELAJARAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian. Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi merupakan

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Januari 2017

PENGARUH PELATIHAN ZIG-ZAG RUN DAN LARI 60 M TERHADAP VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO 2 MAKS)

PENGARUH PELATIHAN ZIG ZAG RUN DAN SIDE JUMP SPRINT TERHADAP PENINGKATAN KAPASITAS VITAL PARU. Oleh:

e-journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 )

THE EFFECT OF SKIPPING ROPE EXERCISE ON THE LEG MUSCLE POWER IN MEN S BASKETBALL PLAYERS EXTRACULICULAR SMA HANDAYANI

Pengaruh Repetition Sprint dan Skipping Rope terhadap Power Otot Tungkai Ekstrakurikuler Bola Voli

PENGARUH LATIHAN LARI INTERVAL TERHADAP KECEPATAN LARI PADA PEMAIN SEPAK BOLA DI SEKOLAH SEPAK BOLA RUKUN AGAWE SANTOSA (RAS) KLATEN NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH LATIHAN KELINCAHAN-LATIHAN KECEPATAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER FUTSAL DI MTS N 2 YOGYAKARTA

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 PENGARUH MASSED PRACTICE

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN VO2MAX DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh. Arif Cahyanto

MODEL PEMBELAJARAN TEACHING GAME for UNDERSTANDING (TGfU) TERHADAP HASIL JUMP SHOOT BOLA BASKET YUFENSIUS EVARISCO USMAN NIM : F

PERBEDAAN KEEFEKTIFAN ANTARA LAY UP SHOOT

PENGARUH METODE LATIHAN DAN INDEKS MASSA TUBUH TERHADAP DAYA TAHAN AEROB PEMAIN BULUTANGKIS PUTRA PB PG MRICAN KEDIRI

PENGARUH PELATIHAN ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN WAKTU REAKSI

Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 1, Nomor 4, Agustus 2012

PENGARUH MASSED PRACTICE

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada faktor, kondisi,dan pengaruh-pengaruh dalam menuju sebuah

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS TERHADAP HASIL BELAJAR PENJASORKES

PENGARUH PELATIHAN SINGLE LEG HOPS TERHADAP KEKUATAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI I Nym Budiarsa, I Nym Kanca, Ni Putu Dewi Sri Wahyuni

Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 2, Nomor 6, Agustus 2013 ISSN

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP PRESTASI LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER ATLETIK DI SMP NEGERI 1 TANJUNGSARI GUNUNGKIDUL

PENGARUH METODE LATIHAN PLYOMETRIC

e-journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 )

III. METODE PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (2006 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu penelitian

PENGARUH PELATIHAN DOWNHILL RUNNING DAN UPHILL RUNNING TERHADAP PENINGKATAN DAYA TAHAN KARDIOVASKULER

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN VARIASI DRILL PASSING DAN WALL PASSING TERHADAP KEMAMPUAN CHEST PASS PADA PEMAIN BOLA BASKET SMA NEGERI 7 KOTA JAMBI

PENGARUH METODE KOOPERATIF DAN KOMANDO TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA

PENGARUH LATIHAN MENGOPER BOLA KE TEMBOK DAN BERPASANGAN TERHADAP KETERAMPILAN CHEST PASS. Jurnal. Oleh ROHIMA

Transkripsi:

PENGARUH PELATIHAN HOLLOW SPRINT TERHADAP KECEPATAN DAN KAPASITAS VITAL PARU Dewa Nyoman Anom Jinawi Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia Email: anom_dewa91@yahoo.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan hollow sprint terhadap kecepatan dan kapasitas vital paru-paru. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan rancangan nonrandomized pretest posttes control groups design. Subjek penelitian ini adalah peserta putra ekstrakurikuler bola basket SMAN 1 Sidemen yang berjumlah 30 orang. Kecepatan diukur dengan lari sprint 60 meter dan kapasitas vital paru-paru diukur dengan spirometer dan data dianalisis dengan uji-t independent pada tarap signifikansi (α) 0,05 dengan bantuan SPSS 16,0. Hasil analisis data menggunakan uji-t independent menunjukkan bahwa hollow sprint berpengaruh terhadap peningkatan kecepatan dan kapasitas vital paru-paru dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 untuk kecepatan dan 0,000 untuk kapasitas vital paru-paru. Dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa hollow sprint berpengaruh terhadap peningkatan kecepatan dan kapasitas vital paru-paru. Disarankan bagi pelaku olahraga (pembina, pelatih, guru olahraga dan atlet) untuk menggunakan hollow sprint sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan kecepatan dan kapasitas vital paru-paru. Kata kunci: Hollow Sprint, Kecepatan, Kapasitas vital paru. Abstract: This study aimed to determine the influence of hollow sprint trining toward speed and lungs vital capacity. It was a quasi experiment study with nonrandomized pretest posttes control groups design. The subjects of this researh were 30 male students of SMA N 1 Sidemen who were joining basketball extracuriculer. Data of speed was collected through 60 meters sprint and lungs vital capacity data was collected through spirometer. All of the collected data were analyzed with independent t-test in which the significancy was (α) 0,05 with assistance of SPSS 16,0. The result of data analysis by using independent t-test showed that hollow sprint influenced the improvement of speed and lungs vital capacity with significance 0,000 and 0,000, repectively. Based on the reseach finding, it can be concluded that hollow sprint has an influence toward speed improvement and lungs vital capacity. It is suggested to sports practitioners (supervisor, coach, sport teacher, and athletes) to use hollow sprint as one of alternatives in increasing velocity and lungs vital capacity. Key words: Hollow Sprint, Speed, Lungs Vital Capacity. 1

Tidak dipungkiri lagi bahwa mayarakat sekarang ini sudah memandang olahraga bukan sebagai aktifitas untuk mengisi waktu luang saja, namun olahraga merupakan kebutuhan masyarakat yang tidak boleh dipisahkan dari kehidupannya. Berbagai macam bentuk olahraga yang berkembang, merupakan cerminan bahwa pentingnya olahraga untuk masyarakat. Menurut Matveyev, (dalam Rusli, 1999: 6) olahraga merupakan kegiatan otot yang energik dalam kegiatan itu atlet memperagakan kemampuan gerakannya dan kemauannya semaksimal mungkin. Olahraga itu sendiri harus didukung oleh kondisi fisik yang maksimal karena tidak mungkin menampilkan kemampuan maksimal apabila tubuh dalam keadaan kurang maksimal dengan kata lain latihan unsur-unsur kondisi fisik harus mendaptkan perhatian yang serius. Unsur-unsur kondisi fisik tersebut antara lain, kekuatan, dayatahan,kelentukan,keseimbangan, kecepatan, kelincahan, daya ledak, koordinasi, ketepan dan reaksi. Dari kesepuluh komponen kondisi fisik pada cabang olahraga tertentu ada salah satu komponen yang harus dominan dilatih dengan baik. Misalnya, dalam cabang olahraga bola basket dibutuhkan kecepatan dan kapasitas vital paru yang maksimal agar nantinya atlet bisa menampilkan yang baik. Bola basket merupakan olahraga permainan yang menggunakan bola besar, dimainkan dengan tangan. Bola besar dioper (dilempar ke teman), boleh dipantulakan ke lantai (di tempat atau sambil berjalan) dan tujuannya untuk memasuka bola ke keranjang lawan. Permainan dilakukan oleh dua regu masing-masing terdiri dari 5 (pemain) setiap regu berusaha memasukan bola ke keranjang lawan dan menjaga (mencegah) keranjangnya sendiri kemasukan sedikit mungkin (Eka Budi, 2011:1). Olahraga bola basket merupakan salah satu cabang olahraga yang didalamnya tersisipkan berbagai macam gerakan yang komplek. Gerakan yang dilakukan oleh pemain basket tidak dapat diprediksi kemana akan bergerak, mulai dari berlari sprint, ada saatnya dalam kondisi bertahan dan dengan cepat bergerak kesegala arah. Sehingga dalam kondisi seperti ini, pemain bola 1

basket predomoinan memerlukan kecepatan dan kapasitas vital paru yang baik ketika bertanding. Bola basket sangat digemari oleh semua kalangan maka dari itu sangat diperlukan latihan daya tahan dan kondisi fisik yang baik untuk bisa menunjang menjadi seorang atlet yang berprestasi. Namun setelah dicermati atlet sekarang tidak pernah melakukanya melainkan, kebanyakan atlet yang akan melakukan latihan bola basket tidak pernah mencermati latiahan-latiahan daya tahan dan kondisi fisik tetapi langsung melakukan latiahan bermain. Berdasarkan observasi awal SMAN 1 SIDEMEN hasil dari uji coba siswa yang mengikuti eksrakurikuler sangat kurang dalam penguasaan teknik dasar, kecepatan dan kapasitas vita paru. Dari berdirinya sekolah SMAN 1 SIDEMEN dan terbentuknya ekstrakurikuler belum pernah mendapatkan prestasi dibidang olahraga bola basket diketahui pada saat wawancara disekolah. Kekurangannya terletak dari salah satu komponen kondisi fisik tersebut permainan bola basket hendaknya harus memiliki kecepatan dan daya tahan pada saat bertanding jika itu dipenuhi maka atlet akan bisa menampilkan kemampuan yang maksimal. Maka peneliti mencoba memberikan metode latihan yang berkaitan dengan kecepatan dan kapasitas vital paru yaitu hollow sprint, agar nantinya siswa yang mengikuti ekstra, tahap demi tahap bisa menguasai teknik dasar daya tahan dan pada akhirnya bisa mencapai prestasi. hollow sprint melakukan dua kecepatan (sprint) dengan diselingi oleh waktu istirahat dalam bentuk lari-lari kecil/jogging. Atlet bisa berlari sejauh 30-50 meter, kemudian jogging sejauh 30-50 meter, kemudian berlari cepat lagi sejauh 30-50 meter, diakhiri dengan berjalan ringan sejauh 90-150 meter sebagai fase istirahat. Hazeldine, (1985 : 102). Masalah ini diangkat karena untuk mengetahui lebih lanjut seberapa baik kapasitas vital paru seorang pemain basket tersebut. Kapasitas vital paru adalah jumlah udara atau volume oksigen yang dapat dihirup dan kemudian kita hembuskan (Giri Wiarto, 2012 : 9). Dan seorang pemain basket itu dituntut harus memiliki kecepatan 2

yang maksimal pada saat menggiring bola ketika bermain. Kecepatan adalah kapasitas gerak dari anggota tubuh atau bagaian dari sistem pengungkit tubuh kecepatan pergerakan dari seluruh tubuh yang dilaksanakan dalam waktu yang singkat atau lebih sederhana kecepatan yaitu kemampuan menempuh jarak tertentu dalam waktu sesingkat-singkatnya (Syarif Hidayat, 2010 : 86). Kecepatan adalah salah satu komponen biometrik yang penting dalam melakukan aktifitas olahraga menurut Bompa (1990) dalam Jonat et (1997) dalam Ismariati (2009:57). Menurut Widiastuti, (2011: 114). kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan yang sejenis secara berturut-turut dalam waktu yang sesingkatsingtkatnya.penelitian tentang hollow sprint juga pernah diteliti sebelumnya, oleh I Wayan Edy Antara dalam skripsinya yang berjudul pengaruh pelatihan hollow sprint dan side jump sprint terhadap volume oksigen maksimal (VO 2 maks) pada siswa putra kelas VII SMP Negeri 4 Menguwi Tahun Pelajaran 2011/2012. Kesimpulan pada skripsinya tersebut dikatakan bahwa: 1) Pelatihan hollow sprint dapat meningkatkan VO 2 maks 2) Pelatihan side jump sprint dapat meningkatkan VO 2 maks 3) terdapat perbedaan Pelatihan hollow sprint dan Pelatihan side jump sprint terhadap peningkatan VO 2 maks, dimana Pelatihan hollow sprint memiliki pengaruh yang lebih baik dari pada Pelatihan side jump sprint terhadap VO 2 maks Berdasarkan hal tersebut, pelatihan hollow sprint diharapkan dapat menjadi solusi dari masalah yang muncul dari pelatihan untuk kecepatan dan kapasitas vital paru. Pemberian pelatihan hollow sprint untuk kecepatan dan kapasitas vital paru diharapkan dapat merangsang partisipasi siswa sehingga dapat menunjang perkembangan olahraga menuju tingkat yang lebih baik. Dari latar belakang yang sudah dibahas maka peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam lagi melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Pelatihan Hollow Sprint Terhadap Kecepatan dan Kapasitas Vital Paru Pada Peserta Putra Ekstrakulikuler Bola basket SMA Negri I Sidemen. 3

METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari sesuatu yang dikenakan pada subjek penelitian. Jenis penelitian eksperimental yang digunakan adalah eksperimental semu (quasi experimental). Dalam suatu penelitian, kadang-kadang karena satu dan lain hal, randomisasi tidak dapat dilaksanakan, sebaliknya dipihak lain randomisasi dapat dilakukan tetapi tidak dapat diperoleh kelompok kontrol. Rancangan penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah : The Non Randomized Control Group Pretest Posttest Design (Kanca, 2010: 94). Kanca (2010: 55) mendefinisikan rancangan penelitian sebagai rencana tentang bagaimana cara mengumpulkan, menyajikan, dan menganalisis data untuk memberi arti terhadap data tersebut secara efektif dan efisien. Berdasarkan rancangan penelitian tersebut, maka penelitian dilakukan sebagai berikut: Subjek penelitian (S) diberikan test awal atau pre-test (T1) yaitu tes sprint 60 meter untuk mengukur kecepatan Subjek, sedangkan untuk mengukur kapasitas vital paru-paru menggunakan spirometer, ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal sehingga pemberian intensitas latihan sesuai kemampuan maksimal masingmasing subjek. Berdasarkan hasil test awal, subjek penelitian dikelompokan ke dalam dua kelompok penelitian melalui metode ordinal pairing, yaitu keompok peakuan (K1) dan kelompok kontrol (K2). Kelompok perlakuan (K1) diberikan perlakuan hollow sprint (x), dan kelompok kontrol (K2) tidak diberikan perlakuan khusus (0) hanya disesuaikan dengan aktivitas kesehariaanya. Kelompok perlakuan (K1) diberikan perlakuan selama 4 minggu atau 12 kali pertemuan. Setelah program pelatihan berakhir, diadakan test akhir atau post-test (T2) dengan tes sprint 60 meter untuk mengukur kecepatan subjek dan spirometer untuk mengukur kapasitas vital paru-paru. Penelitian ini dilakukan di lapangan mamed berjaraj 600 meter dari sekolah SMAN 1 Sidemen kabupaten Karangasem Alasan peneliti melakukan penelitian 4

lapangan Mamed dikarenakan keadaan lapangan sudah cukup baik untuk melaksanakan suatu penelitian. Penelitian ini dilakukan 4 minggu atau 12 kali pertemuan dengan frekuensi pelatihan 3 kali seminggu yaitu selasa, kamis, dan sabtu yaitu dari tanggal 1 Junil sanpai dengan 30 Juni 2013. Menurut Bompa, (2009:203), pelatihan ini dilaksanakan 3 kali dalam seminggu, bertujuan memberikan kesempatan bagi tubuh untuk beradaptasi terhadap beban pelatihan yang diterimanya. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah Peserta Putra Ekstrakurikuler Bola Basket SMAN 1 Sidemen tahun Pelajaran 2012/2013. Total keseluruhan jumlah subjek penelitian 30 orang. Dari total jumlah subjek penelitian yang berjumlah 30 orang, dibentuk dua kelompok yakni kelompok perlakuan dengan jumlah 15 orang dan kelompok kontrol dengan jumlah 15 orang. Pembentukan kelompok ini dilakukan setelah didapatkan data dari hasil test awal (pre test). Tes awal yang diberikan yaitu tes sprint 60 meter untuk kecepatan dan tes spirometer untuk mengukur kapasitas vital paru-paru. Subjek penelitian dibagi menjadi 2 kelompok dengan menggunakan teknik ordinal pairing yakni pembagian kelompok berdasarkan peringkat hasil pre-test untuk memperoleh kelompok dengan kemampuan yang relatif sama 1. Subjek direngking berdasarkan hasil tes awal 2. Kemudian subjek dibagi menjadi 2 kelompok yaitu: a. Kelompok 1...kelompok perlakuan pelatihan hollow sprint.(k1) b. Kelompok 2...kelompok kontrol. (K2) Pembagian Anggota Kelompok Berdasarkan Ordinal Pairing Kelompok 1 (K1) Kelompok 2 (K2) 1 2 4 3 5 6 8 seterusnya 7 seterusnya Kelompok perlakuan (K1) diberikan hollow sprint selama 4 minggu (12 kali pelatihan dan tidak termasuk pre-test dan post-test). Sedangkan kelompok kontrol (K2) 5

tetap hadir dalam pelaksanaan penelitian tetapi tidak diberikan perlakuan khusus hanya diberikan perlakuan secara konvensional yang sering dilakukan oleh masyarakat pada umumnya dalam bentuk olahraga permainan untuk mempertahankan kebugaran jasmaninya. Teknik Analisis Data Sebelum melakukan analisis data beberapa persyaratan yang harus dipenuhi adalah uji normalitas data dan uji homogenitas data. Untuk melakukan pengujian normalitas data mempergunakan uji lilliefors kolmogrov-smirnov dengan bantuan program SPSS 16,0 pada taraf signifikansi α = 0,05. Kriteria pengambilan keputusan jika nilai signifikan yang diperoleh > α, maka subjek penelitian berdistribusi normal, sedangkan jika nilai signifikan yang diperoleh < α, maka subjek penelitian tidak berdistribusi normal (Candiasa, 2010: 237). Uji homogenitas data dalam penelitian ini menggunakan uji Levene dengan bantuan SPSS 16.0 pada taraf signifikansi ( ) 0,05. Kriteria pengambilan keputusan jika nilai signifikansi Levene >, maka subjek berasal dari populasi yang sama atau homogen sedangkan jika signifikansi Levene <, maka subjek berasal dari populasi yang tidak sama atau heterogen (Candiasa, 2010: 290). Jika subjek berasal dari populasi yang sama atau homogen maka akan dilakukan uji hipotesis. Uji hipotesis pada penelitian ini dengan menggunakan instrumen uji-t independen. Instrumen uji-t independen digunakan untuk menguji perbedaan dua mean subjek bebas (Candiasa, 2010:66). Data penelitian yang diuji adalah hasil gaint score kelincahan dan kapasitas vital paru-paru dari masing-masing kelompok pada taraf signifikansi α = 0,05. Hipotesis ini diuji dengan bantuan SPSS 16,0 pada taraf signifikansi (α) 0,05. Pada kriteria pengambilan keputusan yaitu jika signifikansi < α berarti terdapat pengaruh yang signifikan dari perlakuan yang diberikan, sedangkan jika signifikansi > α berarti tidak ada pengaruh dari perlakuan yang diberikan 6

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Kapasitas Vital Paru-paru 1 Perlakuan 0,179 0,242 15 15 0.200 0.018 Normal Normal 2 Kontrol Hasil analisis data menunjukkan adanya peningkatan nilai rata-rata untuk kelompok perlakuan variabel kecepatan Nilai meningkat 1.18 detik. Kelompok kontrol untuk variabel kecepatan mengalami peningkatan nilai ratarata sebesar 0.38 detik. Untuk variabel kapasitas vital paru-paru juga mengalami penigkatan rata-rata. Kelompok perlakuan mengalami peningkatan rata-rata sebesar 0.86. Sedangkan kelompok kontrol mengalami penigkatan rata-rata 0.29. Pengujian terhadap normalitas data penelitian dilakukan pada data gaint-score dari data kecepatan dan kapasitas vital paruparu. Data akan berdistribusi normal jika nilai signifikansi hitung data yang diujikan lebih besar dari pada α (sig > 0,05). Dari hasil uji normalitas di dapat data sebagai berikut : Tabel. Hasil uji normalitas Sumber Kolmogorov-smirnov data Statistik Df Sig Keterangan Kecepatan 1 Perlakuan 0,109 15 0.200 Normal 2 Kontrol 0,232 15 0.029 Normal Pengujian homogenitas data dilakukan terhadap data gaint-score kecepatan dan variabel kapasitas vital paru-paru. pada taraf signifikansi (α) 0,05. Dari hasil uji homogenitas didapatkan nilai sebagai berikut : Tabel Data hasil uji homogenitas Sumber Nilai df df data uji 1 2 Sig Kecepatan Kapasitas 2,901 1 28 0,100 Vital 12,629 1 28 0,001 Paru-paru Uji hipotesis dilakukan dengan uji-t independent dengan bantuan program SPSS 16,0 pada taraf signifikansi (α) 0,05. Hipotesis penelitian diterima apabila nilai uji-t memiliki signifikansi lebih kecil dari α (Sig < 0,05). Sedangkan apabila nilai signifikansi hitung lebih besar dari α (Sig > 0,05), hipotesis penelitian ditolak. Data yang diuji adalah data gaint score kelompok perlakuan dan kelompok kontrol untuk kecepatan dan kapasitas vital 7 Ket Homogen Homogen

paru-paru. Dari hasil uji-t independent didapat nilai t hitung sebagai berikut : Tabel Hasil uji-t independent data kecepatan Sumber t hitung Df Sig data Kecepatan 5.691 28 0.000 Tabel Hasil uji-t independent data kapasitas vital paru-paru Sumber t hitung Df Sig data Kapasitas 10.329 28 0.001 vital paru-paru Dari tabel di atas, menunjukkan adanya pengaruh dari pelatihan yang diberikan terhadap peningkatan kecepatan dan kapasitas vital paru-paru pada subjek penelitian. Peningkatan pada kelompok perlakuan diakibatkan oleh pemberian pelatihan hollow sprint selama 4 minggu 12 kali pelatihan. Sedangkan peningkatan pada kelompok kontrol lebih diakibatkan oleh adanya peningkatan aktivitas olahraga yang dilakukan oleh seluruh subjek penelitian selama kegiatan berlangsung. Simpulan Pelatihan hollow sprint berpengaruh terhadap peningkatan kecepatan dan kapasitas vital paruparu pada peserta putra ekstrakurikuler bola basket SMAN 1 Sidemen. DAFTAR PUSTAKA. Bompa, Tudor. 2009. Periodization Theory and Methodology of Training.Kanada: Human Kinetics. Candiasa, Made. 2010. Program SPSS Bahan Pelatihan Komputer dan Multimedia Pada Jurusan Ilmu Keolahragaan Undiksha Singaraja. Hazeldine, Rek.1985. Fitnes for sport.portmounth: The Crowood Press. Ismariati, 2009. Tes dan pengukuran.cetakan 2. Surakarta LPP UNS dan UNS. Kanca, 2010. Metode Penelitian Pengajaran Pendidikan Jasmani dan Olahraga. (Buku Ajar Edisi Reisi). Singaraja : UNDIKSHA 8

Syarif H, 2011. Teori dan Metodologi Latihan Olahraga Pariwisata I. Singaraja : Universitas Pendidikan Ganeshsa. Wiarto Giri. 2012. Fisiologi dan Olahraga. Graha Ilmu Surakarta. Widiastuti, 2011. Tes dan Pengukuran Olahraga. Jakarta. 9