DHN adalah informasi mengenai identitas pemilik rekening yang melakukan penarikan cek dan/atau bilyet giro kosong yang berlaku secara nasional.

dokumen-dokumen yang mirip
POKOK POKOK PENGATURAN DAFTAR HITAM NASIONAL (DHN) PENARIK CEK DAN/ATAU BILYET GIRO KOSONG

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 8/ 29 /PBI/2006 TENTANG DAFTAR HITAM NASIONAL PENARIK CEK DAN/ATAU BILYET GIRO KOSONG GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

S U R A T E D A R A N

No. 18/39/DPSP Jakarta, 28 Desember 2016 S U R A T E D A R A N

INFORMASI PENTING! QUESTIONS & ANSWERS (Q & A) KETENTUAN BILYET GIRO DAN KETENTUAN TERKAIT LAINNYA

KETENTUAN BANK INDONESIA DAN KUHD TENTANG PENGUNAAN CEK DAN BILYET GIRO DALAM SISTEM PEMBAYARAN NON TUNAI

KETENTUAN BG DAN PERUBAHANNYA

M E T A D A T A INFORMASI DASAR

No. 8/ 33 /DASP Jakarta, 20 Desember 2006 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK PESERTA KLIRING DI INDONESIA

Sistem Pembayaran Non Tunai

Perubahan ketentuan Bilyet Giro

SOSIALISASI KETENTUAN BILYET GIRO. PBI Nomor 18/41/PBI/2016 Tanggal 21 November 2016 SE BI Nomor 18/32/DPSP Tanggal 29 November 2016

MENGENAL CEK DAN BILYET GIRO

S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA PESERTA SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA DI INDONESIA. Perihal : Penyelenggaraan Kliring Antar Wilayah

No.18/32/DPSP Jakarta, 29 November 2016 S U R A T E D A R A N

PENGGUNAAN BILYET GIRO KOSONG SEBAGAI ALAT PEMBAYARAN DAN UPAYA MENGATASINYA. Anik Tyaswati WL * ABSTRACT

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/9/PBI/2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TRANSFER DANA DAN KLIRING BERJADWAL OLEH BANK INDONESIA

BAB III PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 1. Sejarah Singkat Perusahaan. Berdasarkan Informasi yang didapatkan dari website Bank Nasional

No. 17/ 14 /DPSP Jakarta, 5 Juni S U R A T E D A R A N Kepada PESERTA SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA DI INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 6/ 8 /PBI/2004 TENTANG SISTEM BANK INDONESIA REAL TIME GROSS SETTLEMENT GUBERNUR BANK INDONESIA,

No. 18/40/DPSP Jakarta, 30 Desember 2016 S U R A T E D A R A N

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/41/PBI/2016 TENTANG BILYET GIRO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

DAFTAR ISI BAB II SYARAT FORMAL

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

S U R A T E D A R A N Kepada PESERTA SISTEM BANK INDONESIA REAL TIME GROSS SETTLEMENT DI INDONESIA

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

- 2 - PASAL DEMI PASAL. Pasal I Angka 1 Pasal 1 Cukup jelas. Angka 2 Pasal 3 Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

No. 9/ 25 /DASP Jakarta, 9 November 2007 S U R A T E D A R A N

No. 17/12/DPSP Jakarta, 5 Juni 2015 S U R A T E D A R A N

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

No. 17/34/DPSP Jakarta, 13 November 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA PESERTA SISTEM BANK INDONESIA-REAL TIME GROSS SETTLEMENT

No. 2/ 7 /DASP Jakarta, 24 Februari 2000 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA. Perihal : Penyelenggaraan Kliring Lokal Secara Manual.

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian, Fungsi, Jenis, Peran dan Usaha Bank. Bank mempunyai peranan dalam. menghimpun dana masyarakat, karena

S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Sidoarjo, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : penarikan tunai atau kliring penambahan jasa giro dan bunga.

Evaluasi Pemantauan Kepatuhan Peserta SKNBI. Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran Divisi Kepatuhan dan Informasi SPBI Solo, 12 November 2016

GUBERNUR BANK INDONESIA,

No. 3/20/DASP Jakarta, 31 Agustus 2001 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian, Fungsi, Jenis, Peran dan Usaha Bank. Bank mempunyai peranan dalam menghimpun dana masyarakat, karena

S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Perihal : Biaya dalam Penyelenggaraan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia

I. PENDAHULUAN. Jenis surat berharga diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang

GUBERNUR BANK INDONESIA,

3. Syarat sah warkat dapat dikliringkan, kecuali a. Warkat dinyatakan dalam Rupiah dan Valas b. Masih berlaku dalam tempo yang ditentukan

GIRO & PINJAMAN REKENING

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 23 /PBI/2012 TENTANG TRANSFER DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 1/11/PBI/1999

8/34/DASP Jakarta,22 Desember 2006 S U R A T E D A R A N

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG TRANSFER DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

No. 2/ 24 /DASP Jakarta, 17 November 2000 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA. Perihal : Bank Indonesia Real Time Gross Settlement

S U R A T E D A R A N

S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA PESERTA SISTEM BANK INDONESIA REAL TIME GROSS SETTLEMENT DAN SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA DI INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG TRANSFER DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

No. 12/36/DPNP Jakarta, 23 Desember 2010 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 1/ 3 /PBI/1999 TENTANG

BILYET GIRO. Bank Indonesia Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran 2017

No. 1/ 4 /DASP Jakarta, 29 November 1999 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/18/PBI/2005 TENTANG SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA GUBERNUR BANK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG TRANSFER DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

No. 15/12/DASP Jakarta, 8 April SURAT EDARAN Kepada BANK, PERUSAHAAN EFEK, DEALER UTAMA DAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG TRANSFER DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

No. 14/19/DASP Jakarta, 26 Juni SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

No. 4/ 11 /DASP Jakarta, 13 Agustus 2002 S U R A T E D A R A N

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

2017, No Peraturan Menteri Keuangan Nomor 175/PMK.06/2010 tentang Pejabat Lelang Kelas II (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/16/PADG/2017 TENTANG KLARIFIKASI ATAS UANG RUPIAH YANG DIRAGUKAN KEASLIANNYA

No. 14/ 27/DASP Jakarta, 25 September 2012 S U R A T E D A R A N. Perihal : Mekanisme Penyesuaian Kepemilikan Kartu Kredit

No. 15/23/DASP Jakarta, 27 Juni S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK DAN BADAN USAHA BERBADAN HUKUM INDONESIA BUKAN BANK

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/24/PBI/2000 TENTANG HUBUNGAN REKENING GIRO ANTARA BANK INDONESIA DENGAN PIHAK EKSTERN GUBERNUR BANK INDONESIA,

SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dana dari pihak yang mempunyai kelebihan dana (surplus unit) dan menyalurkannya kepada pihak

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Non Bank. Hubungan Rekening Giro antara Bank Indonesia dengan Pihak Ekstern

I. PENDAHULUAN. Berkembang pesatnya dunia perekonomian dan perdagangan pada masa sekarang ini

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/ 1 /PBI/2014 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN JASA SISTEM PEMBAYARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

No.16/3 /DPTP Jakarta, 3 Maret 2014 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA DAN PT. PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO)

No. 13/ 17 /DPbS Jakarta, 30 Mei 2011 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 12/22/PBI/2010 TENTANG PEDAGANG VALUTA ASING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

AKIBAT HUKUM BAGI PENERBIT BILYET GIRO KOSONG

No. 11/ 32 /DPM Jakarta, 7 Desember 2009 SURAT EDARAN

No. 4/ 7 /DASP Jakarta, 7 Mei 2002 S U R A T E D A R A N. Kepada S E M U A B A N K DI INDONESIA. Penyelenggaraan Kliring Lokal Secara Otomasi

No. 9/4/DPM Jakarta, 16 Maret 2007 SURAT EDARAN. Tata Cara Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana dan Penatausahaan Surat Utang Negara

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 7/7/PBI/2005 TENTANG PENYELESAIAN PENGADUAN NASABAH GUBERNUR BANK INDONESIA,

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

Peraturan KSEI No. I-D Tentang Rekening Dana (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0020/I/DIR/KSEI/0615 tanggal 3 Juni 2015)

BAB II URAIAN TEORITIS

No.7/37/DPM Jakarta, 8 Agustus S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

PP 13/1989, PERUBAHAN BESARNYA TARIF BEA METERAI DAN BESARNYA BATAS HARGA NOMINAL YANG DIKENAKAN BEA METERAI ATAS CEK DAN BILYET GIRO

No. 10/ 4 /UKMI Jakarta, 8 Februari 2008 S U R A T E D A R A N

S U R A T E D A R A N

PERTANGGUNGJAWABAN BANK ATAS PENCATATAN PALSU YANG DILAKUKAN OLEH PEGAWAI BANK DALAM PENERBITAN SURAT KETERANGAN PENOLAKAN (SKP) BILYET GIRO Oleh :

No.11/21/DKBU Jakarta, 10 Agustus 2009 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

PEMBAHASAN KASUS SUMBER DANA BANK

Transkripsi:

DAFTAR HITAM NASIONAL PENARIK CEK DAN/ATAU BILYET GIRO KOSONG BANK INDONESIA DIREKTORAT AKUNTING DAN SISTEM PEMBAYARAN SEPTEMBER 2010

PENDAHULUAN Penggunaan instrument cek dan/atau bilyet giro sebagai alat pembayaran di Indonesia masih sangat diminati khususnya dilihat dari tingginya nilai nominal perputaran cek dan/atau bilyet giro. Pembayaran dengan menggunakan cek dan/atau bilyet giro ini relatif aman dan nyaman dibandingkan dengan menggunakan uang tunai. Namun dalam prakteknya belum dapat dilepaskan dari permasalahan risiko gagal bayar akibat adanya cek dan/atau bilyet giro yang tidak disediakan dananya secara cukup oleh Penarik 1 atau dikenal dengan nama cek dan/atau bilyet giro kosong. Secara statistik, presentase penarikan cek dan/atau bilyet giro kosong memang relatif kecil, namun hal tersebut masih tetap merupakan masalah yang harus terus menerus menjadi perhatian untuk dapat diminimalkan. Upaya penurunan tersebut dilakukan dalam rangka menjaga kepercayaan masyarakat terhadap cek dan/atau bilyet giro sebagai alat pembayaran dan melindungi kepentingan Pemegang 2 cek dan/atau bilyet giro dalam menerima pembayaran. Salah satu upaya dilakukan oleh Bank Indonesia untuk mencegah peredaran cek dan/atau bilyet giro kosong antara lain adalah dengan diberlakukannya kebijakan pengenaan sanksi yang lebih proposional, baik melalui penetapan kriteria yang lebih ketat maupun memberikan cakupan efektivitas sanksi yang lebih luas menjadi secara nasional. Kebijakan tersebut diterapkan sejak tanggal 1 Juli 2007 yaitu dengan diterbitkannya Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/29/PBI/2006 tanggal 20 Desember 2006 tentang Daftar Hitam Nasional Penarik Cek dan/atau Bilyet Giro Kosong dan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/13/DASP taanggal 19 Juni 2007 perihal Daftar Hitam Nasional Penarik Cek dan/atau Bilyet Giro Kosong. APA ITU DHN? DHN adalah informasi mengenai identitas pemilik rekening yang melakukan penarikan cek dan/atau bilyet giro kosong yang berlaku secara nasional. 1 Penarik adalah pemilik rekening atau orang yang dikuasakan oleh pemilik rekening yang memerintahkan bank tertarik untuk melakukan pembayaran atau pemindahbukuan sejumlah dana atas beban rekening pemilik rekening kepada pemegang atau kepada pihak yang disebutkan namanyan dalam cek atau bilyet giro. 2 Pemegang adalah nasabah yang memperoleh pembayaran atau pemindahbukuan dana dari Bank Tertarik sebagaimana diperintahkan oleh Penarik kepada Bank Tertarik. 1

APA ITU CEK/BG KOSONG? Cek dan/atau bilyet giro kosong adalah cek dan/atau bilyet giro yang ditunjukkan oleh Pemegang baik melalui kliring maupun melalui loket Bank secara langsung (over the conter) dan ditolak pembayarannya atau pemindahbukuannya oleh Bank dengan alasan penolakan. APAKAH SEMUA PEMILIK REKENING YANG MELAKUKAN PENARIKAN CEK DAN/ATAU BILYET GIRO KOSONG MASUK DHN? Pemilik rekening akan dicantumkan identitasnya dalam DHN jika : a. melakukan penarikan cek dan/atau bilyet giro kosong yang berbeda sebanyak 3 (tiga) lembar atau lebih dengan nilai nominal masing-masing di bawah Rp500.000.000,- (lima ratus juta tupiah) pada bank yang sama dalam jangka waktu 6 (enam) bulan; atau b. melakukan penarikan cek dan/atau bilyet giro kosong 1 (satu) lembar dengan nilai nominal Rp500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) atau lebih. SIAPA YANG MENETAPKAN IDENTITAS PEMILIK REKENING MASUK DHN? Pencantuman identitas pemilik rekening masuk DHN dilakukan oleh Bank Tertarik 3 secara self assessment. SIAPA YANG MENERBITKAN DHN? DHN diterbitkan oleh Bank Indonesia c.q. Bagian Kliring Jakarta melalui Sistem Informasi Daftar Hitam Nasional (DHN), berdasarkan laporan yang dikirim oleh Bank Tertarik secara online. KAPAN DHN DITERBITKAN? a. Cek dan/atau bilyet giro kosong pada Periode-1 yaitu tanggal 1 sampai dengan tanggal 15, disampaikan oleh Bank kepada Bank Indonesia mulai tanggal 16 sampai dengan paling lambat tanggal terakhir pada bulan yang bersangkutan, diterbitkan dalam DHN pada tanggal 1 bulan berikutnya. b. Cek dan/atau bilyet giro kosong pada Periode-2, yaitu tanggal 16 sampai dengan tanggal berakhirnya pada bulan yang bersangkutan, disampaikan oleh Bank kepada Bank Indonesia mulai tanggal 1 sampai dengan paling lambat tanggal 15 pada bulan 3 Bank Tertarik adalah Bank yang menerima perintah pembayaran atau perintah pemindahbukuan atas sejumlah dana dari Penarik dengan menggunakan cek dan/atau bilyet giro. 2

berikutnya, diterbitkan dalam DHN pada tanggal 16 pada bulan yang sama dengan penyampaian laporan ke Bank Indonesia. Jika pada penerbitan DHN pada tanggal 1 atau tanggal 16 adalah hari Sabtu/Minggu/hari libur nasional maka penerbitan DHN dilakukan pada hari kerja berikutnya. Ilustrasi Penyampaian Laporan dan Penerbitan DHN Cek dan/atau Bilyet Giro Kosong Periode 1 Tgl. 1 - tgl 15 Kompilasi, Proses, dan Kirim ke BI Tgl 16 s.d akhir bulan Terbitkan DHN Awal bulan berikutnya Periode 2 Tgl. 16 akhir bulan Tgl 1 15 bulan berikutnya Tgl. 16 Proses di Bank Proses di Bank Indonesia APA IMPLIKASI BAGI PEMILIK REKENING JIKA IDENTITASNYA MASUK DHN? Pemilik rekening akan dikenakan sanksi pembekuan hak penggunaan cek dan/atau bilyet giro selama 1 (satu) tahun sejak tanggal penerbitan DHN oleh Bank Tertarik dan Bank selain Bank Tertarik. APA ITU PEMBEKUAN HAK PENGGUNAAN CEK DAN/ATAU BILYET GIRO? 1. Pembekuan hak penggunaan cek dan/atau bilyet giro adalah hilangnya hak nasabah atas penggunaan cek dan/atau bilyet giro. 2. Pembekuan hak penggunaan cek dan/atau bilyet giro tidak menyebabkan penutupan rekening giro pemilik rekening sehingga pemilik rekening masih dapat menggunakan sarana lain diluar cek dan/atau bilyet giro misalnya form transfer dana atau slip penarikan tunai. 3. Pembekuan hak penggunaan cek dan/atau bilyet giro dilakukan untuk seluruh rekening giro yang dimiliki oleh pemilik rekening baik berupa rekening giro perorangan, rekening giro gabungan maupuan rekening giro yang dimaksudkan hanya untuk menampung kredit/pinjaman. ADAKAH SANKSI TERHADAP PEMILIK REKENING YANG IDENTITASNYA MASUK DHN BILA MELAKUKAN PENARIKAN KEMBALI CEK DAN/ATAU BILYET GIRO KOSONG? 1. Seluruh rekening giro pemilik rekening di Bank Tertarik akan ditutup 3

2. Bank Tertarik akan mencantumkan kembali identitas pemilik rekening dalam DHN periode berikutnya. Ilustrasi Proses Penerbitan DHN Keterangan Gambar : 1. Nasabah melakukan penarikan cek dan/atau bilyet giro melalui kliring atau loket Bank Tertarik (over the counter). 2. Cek/ bilyet giro oleh Bank Tertarik akan diverifikasi terhadap kecukupan dana di rekening giro. a. Jika dana pada rekening giro mencukupi, cek/bilyet giro dibayarkan secara tunai atau dengan pemindahbukuan. b. Jika dana pada rekening giro tidak mencukupi atau rekening telah ditutup, Bank Tertarik: - menatausahakan penarikan cek/bilyet giro kosong - menyampaikan surat peringatan kepada pemilik rekening/nasabah 3. Bank Tertarik melakukan verifikasi terhadap penarikan cek/bilyet giro kosong yang telah memenuhi kriteria DHN. Jika memenuhi kriteria DHN maka : a. Identitas nasabah akan dimasukan ke dalam Daftar Hitam Individual Bank (DHIB) untuk selanjutnya dilaporkan ke Bank Indonesia melalui aplikasi SIDHN b. Bank Tertarik mengenakan sanksi pembekuan hak penggunaan cek dan/atau bilyet giro kepada nasabah atau melakukan penutupan rekening nasabah 4. Bank Indonesia melakukan kompilasi seluruh DHIB yang disampaikan Bank Tertarik untuk selanjutnya diproses menjadi DHN dan dipublikasikan sesuai periode yang ditetapkan. 4

5. Bank mengenakan sanksi pembekuan hak penggunaan cek/bilyet giro kepada nasabahnya yang telah tercantum dalam DHN atau melakukan penutupan rekening giro kepada nasabah yang telah melakukan penarikan cek/bilyet giro kosong setelah identitasnya masuk dalam DHN. APAKAH BANK DAPAT MEMBATALKAN IDENTITAS PEMILIK REKENING YANG TELAH MASUK DHN? Bank hanya dapat melakukan pembatalan identitas pemili rekening (rehabilitasi DHN) jika terbukti : 1. terdapat kesalahan administrasi yang dilakukan oleh Bank tertarik; 2. kewajiban pemilik rekening atas penarikan cek dan/atau bilyet giro kosong kepada Pemegang telah dipenuhi dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari kerja setelah tanggal penolakan; 3. terdapat putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap yang menyatakan bahwa Bank harus membatalkan penolakan cek dan/atau bilyet giro kosong; 4. keadaaan darurat yang mengakibatkan pemilik rekening tidak dapat memenuhi kewajibannya atas penarikan cek dan/atau bilyet giro kosong; dan/atau 5. pembayaran atau pemindahbukuan dari cek dan/atau bilyet giro kosong diperuntukan bagi pemilik rekening itu sendiri. Ilustrasi Proses Pembatalan Sanksi DHN 5

Keterangan Gambar : 1. Nasabah mengajukan permohonan rehabilitasi DHN kepada Bank Tertarik 2. Bank Tertarik melakukan verifikasi permohonan rehabilitasi DHN atas kelengkapan dan kebenaran dokumen yang disampaikan oleh nasabah. 3. Jika hasil verifikasi atas permohonan nasabah: a. tidak lengkap dan benar, Bank Tertarik akan mengembalikan permohonan rehabilitasi DHN tersebut kepada nasabah; atau b. sudah lengkap dan benar, Bank Tertarik akan meneruskan permohonan rehabilitasi DHN tersebut ke Bank Indonesia untuk meminta persetujuan. 4. Bank Indonesia akan melakukan verifikasi terhadap permohonan rehabilitasi DHN: a. Dokumen permohonan rehabilitasi DHN akan dikembalikan ke Bank Tertarik, jika belum memenuhi persyaratan kelengkapan dokumen sesuai ketentuan yang ditetapkan; atau. b. Dokumen permohonan rehabilitasi DHN akan diproses oleh Bank Indonesia, jika telah memenuhi persyaratan kelengkapan dokumen sesuai ketentuan yang ditetapkan. Selanjutnya Bank Indonesia: - menginformasikan kepada Bank Tertarik mengenai persetujuan/penolakan rehabilitasi DHN, untuk selanjutnya Bank Tertarik menginformasikannya ke nasabah yang bersangkutan. - membuka akses aplikasi SIDHN untuk kepentingan Bank melakukan rehabilitasi DHN. 5. Melalui Aplikasi SIDHN, Bank Tertarik melakukan rehabilitasi DHN. 6. Bank Tertarik melakukan pembatalan atas sanksi pembekuan hak penggunaan cek dan/atau bilyet giro kosong kepada nasabah. PERLU INFORMASI LEBIH LANJUT? Hubungi help desk DHN di Bagian Kliring Jakarta Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran melalui telepon (021) 381 7926 atau faksimili (021) 2311 902. 6