KURIKULUM PROGRAM STUDI S2 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT STIKES HELVETIA MEDAN KURIKULUM MANAJEMEN PEMBANGUNAN KESEHATAN

dokumen-dokumen yang mirip
PANDUAN PELAKSANAAN PENYESUAIAN KURIKULUM 2016 BERBASIS KKNI PRODI S-1 KESEHATAN MASYARAKAT BAGI MAHASISWA INTAKE D-III

PANDUAN PELAKSANAAN PENYESUAIAN KURIKULUM 2016 BERBASIS KKNI PRODI S-1 KESEHATAN MASYARAKAT BAGI MAHASISWA INTAKE D-III

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. perbaikan kesehatan yang bersifat menyeluruh dan lebih bermutu.

KUALITAS & AKSESIBILITAS PDDKN BLM MERATA ANGKA PENGANGGURAN MASIH TINGGI

I. PENDAHULUAN. Sudah enam puluh sembilan tahun Indonesia merdeka, telah banyak tindakantindakan

Mata Kuliah Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

I P H S S J U L I D R. W A S I S TA B U D I W A L U YO, M H A S E K J E N P E R S I

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Administrasi dan Kebijakan Upaya Kesehatan Perorangan. Amal Sjaaf Dep. Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, FKM UI

PERAN DAN FUNGSI LEGISLATIF DALAM MENDORONG PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN ABAD MILENIUN/MDGs. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan di Indonesia saat ini diarahkan untuk

BAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS

Katalog BPS: KESEHATAN SEKSUAL DAN REPRODUKSI DALAM PEMBANGUNAN: Yang Harus Diperbuat oleh Wakil Rakyat

BAB I PENDAHULUAN. bawah Pemda Kota Bandung. Promosi kesehatan Dinas Kesehatan Kota. Bandung memiliki strategi khusus dalam mengajak masyarakat untuk

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan

PERKESMAS 2. RUANG LINGKUP 3. URAIAN UMUM

BAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional yang sangat penting dalam rangka mewujudkan

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

BAB I PENDAHULUAN. millenium (MDG s) nomor 5 yaitu mengenai kesehatan ibu. Adapun yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing (UU No. 17/2007).

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Penurunan AKI juga merupakan indikator keberhasilan derajat

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. menunjang kinerja setelah lepas dari institusi pendidikan (Barr, 2010)

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan

Filosofi. Mendekatkan Akses pelayanan kesehatan yg bermutu kepada masyarakat. UKM_Maret

RENCANA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017

I. PENDAHULUAN. Tingkat kesejahteraan masyarakat secara rata-rata di suatu daerah

STRATEGI AKSELARASI PROPINSI SULBAR DALAM MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN BAYI

O. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3

BAB 28 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN

SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN DAERAH 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia

STRUKTUR ORGANISASI DEPARTEMEN KESEHATAN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan. Disampaikan dalam Penutupan Pra-Musrenbangnas 2013 Jakarta, 29 April 2013

URAIAN PROGRAM PUSKESMAS

PESAN POKOK LAYANAN HIV & AIDS YANG KOMPREHENSIF DAN BERKESINAMBUNG- AN (LKB): PERAN PEMERINTAH DAERAH DAN MASYARAKAT SIPIL

BAB I PENDAHULUAN. yaitu menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, mencapai pendidikan dasar untuk

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. menjalankan kebijakan dan program pembangunan kesehatan perlu

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN,

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan). Maka kesehatan adalah dasar

PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA STANDAR PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT

BAB. III TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB I PENDAHULUAN. orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA

PEMERINTAH KOTA MAGELANG RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA MAGELANG

MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT KEPUASAN DAN KESELAMATAN PASIEN ADALAH TUJUAN KAMI

Strategi Penanganan TB di dunia kerja

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan

PROFIL LULUSAN PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang lingkungan sehat, perilaku sehat dan pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROGRAM PRIORITAS FORUM KERJASAMA DAERAH MITRA PRAJA UTAMA TAHUN

L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan kerja bertujuan untuk memperoleh derajat kesehatan yang setinggi- tingginya,

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 53 TAHUN 2008 TENTANG

BAB 1 PENDAHULAN. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia berdasarkan hasil Survei

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Bidan disini dapat berperan sebagai petugas administrasi, petugas pemberi pelayanan kesehatan serta petugas farmasi dan kasir (pembayaran).

Program Studi Magister Akuntansi (Penyelenggara Fakultas Ekonomi)

KURIKULUM PRODI MANAJEMEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

KEBIJAKAN OTONOMI DALAM MANAJEMEN RUMAH SAKIT

Bidan diakui sebagai tenaga professional yang bertanggung-jawab dan akuntabel, yang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator derajat kesehatan masyarakat adalah Angka. Kematian Ibu (AKI). AKI adalah jumlah kematian ibu selama masa

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM

Contoh topik penelitian manajemen rumahsakit

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan seorang ibu dalam usia reproduktif. Perubahan-perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERAN TENAGA KESEHATAN VOKASIONAL DALAM PENGUATAN PELAYANAN PRIMER DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. (GSI), safe motherhood, program Jaminan Persalinan (Jampersal) hingga program

1 BAB I PENDAHULUAN. pengentasan kemiskinan. Tujuan MDGs di bidang kesehatan merupakan tujuan

No Mata Kuliah SKS T P K KODE 1 Agama Bd Pancasila Bd Kewarganegaraan Bd

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS KESEHATAN

Transkripsi:

KURIKULUM PROGRAM STUDI S2 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT STIKES HELVETIA MEDAN KURIKULUM MANAJEMEN PEMBANGUNAN KESEHATAN Sesuai dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Jangka Panjang Pembangunan Nasional (RPJP-N) Tahun 2005-2025, pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Sektor kesehatan tidak mungkin meningkatkan status kesehatan masyarakatnya, tanpa dukungan dan intervensi dari sektor lain termasuk pendidikan, penyediaan sarana sanitasi lingkungan, ekonomi dan berbagai faktor lainnya. Pada minat studi Manajemen Pembangunan Kesehatan ini, mahasiswa dibekali dengan ilmu kebijakan dan manajemen yang diterapkan di sektor kesehatan. Ilmu Kebijakan mengembangkan kajian tentang hubungan antara pemerintah dan swasta, distribusi kewenangan dan tanggung jawab antar berbagai level pemerintah, mempelajari hubungan antara penyusunan kebijakan dan pelaksanaannya, membahas ideologi kebijakan, sampai memperdebatkan makna reformasi kesehatan. Dalam perencanaan dan pelaksanaan kebijakan kesehatan, teori dan konsep manajemen tidak dapat diabaikan. Selain itu juga dibahas isu-isu strategik dalam kebijakan kesehatan seperti UU BPJS (Undang-Undang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) yang telah di syahkan oleh DPR dalam sidang paripurna Oktober 2011yang mengatur kewajiban negara untuk memberi lima jaminan dasar bagi rakyat. Minat studi ini juga berusaha membekali mahasiswa untuk memahami prinsip-prinsip manajemen yang dipergunakan secara umum di lembaga-lembaga pelayanan kesehatan seperti Puskesmas dan Rumah Sakit. Pembekalan ini berupa pengajaran prinsip-prinsip manajemen yang diharapkan dapat dikembangkan secara mandiri oleh para mahasiswa. Tujuan Pendidikan Minat Manajemen Pembangunan Kesehatan : 1. Memahami sistem pelayanan sebagai suatu organisasi yang meliputi aspek medis, kesehatan masyarakat, sosial, pendidikan dan bisnis; menguasai pengetahuan dan keterampilan manajemen dalam pengelolaan organisasi pelayanan kesehatan. 2. Memiliki keterampilan dalam menggunakan sistem dan teknologi informasi kesehatan untuk pengelolaan pelayanan kesehatan. 3. Memiliki keterampilan dalam proses pengambilan keputusan dan tindakan proaktif. 4. Memiliki wawasan global, internasional, nasional dan local dalam menganalisis masalah kesehatan masyarakat dan upaya pemecahannya. Dengan demikian peserta yang diharapkan adalah : 1. Staf struktural dan fungsional Departemen Kesehatan, 2. Staf struktural dan fungsional Dinas kesehatan propinsi dan kabupaten, 3. Staf Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) serta instansi pemerintah yang terkait kesehatan, 4. Kepala dan staf puskesmas atau rumah sakit. 5. Pengelola lembaga-lembaga swadaya masyarakat di sektor kesehatan,

6. Pengelola lembaga pelayanan kesehatan swasta, 7. Konsultan/calon konsultan dalam bidang kebijakan dan manajemen kesehatan, dan 8. Dosen dan staf di lembaga pendidikan tenaga kesehatan (FK, FKM, Poltekes, dan akademi-akademi kesehatan), 9. Staf Litbang Partai Politik. KODE M.K MATA KULIAH SKS SEMESTER I MKM 101 Perilaku dan Promosi Kesehatan 2 SKS MKM 102 Pangan dan Gizi Kesehatan Masyarakat 2 SKS MKM 103 Epidemiologi 2 SKS MKM 104 Manajemen dan Kebijakan Kesehatan 2 SKS MKM 105 Ilmu Kesehatan Lingkungan 2 SKS MKM 106 Metode Penelitian Kesehatan 2 SKS MKM 107 Biostatistik Kesehatan Masyarakat 2 SKS MKM 108 Ilmu Kesehatan Masyarakat 1 SKS 15 SKS SEMESTER II MPK 201 Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi 2 SKS MPK 202 Manajemen Program pembangunan Kesehatan 2 SKS MPK 203 Sosial Budaya Kesehatan Masyarakat 2 SKS MPK 204 Sistem Informasi Kesehatan 2 SKS MPK 205 Manajemen Sumber Daya Manusia 2 SKS MPK 206 Asuransi Kesehatan 2 SKS MPK 207 Sistem Thinking 2 SKS 14SKS SEMESTER III MPK 301 Manajemen Strategik 2 SKS MPK 302 Manajemen Pelayanan Kesehatan dasar (PHC) 2 SKS MPK 303 Seminar Pembangunan Kesehatan 1 SKS 5 SKS SEMESTER IV MKM 400 Tesis 8 SKS Grand Total 42 SKS

KURIKULUM KESEHATAN IBU DAN ANAK KESEHATAN REPRODUKSI (KIA KR) Tujuan pembangunan Millenium Development Goals (MDGs) sebanyak 8 butir ditargetkan akan dapat tercapai pada tahun 2015. Dari kedelapan MDGs, empat diantaranya merupakan MDGs yang berada dalam ruang lingkup kesehatan yakni; mengentaskan kemiskinan dan kelaparan, mengurangi tingkat kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu, memerangi HIV/ AIDS dan penyakit menular. Suatu hal yang menarik, hal ini menjadi bukti bahwa kesehatan merupakan komponen utama yang sangat diperhatikan oleh masyarakat dunia dan bisa kita simpulkan bahwa segala yang terkait dengan peningkatan faktor kesehatan masyarakat merupakan komponen penting dalam percepatan terwujudnya MDGs. Segala hal yang terkait misalnya fasilitas pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas, kemudian pelayan kesehatan itu sendiri seperti dokter, perawat, bidan, sampai dengan komponen kesehatan lainnya seperti mahasiswa bidang kesehatan, baik itu mahasiswa jurusan kesehatan masyarakat, keperawatan, farmasi, dan juga pendidikan dokter merupakan elemen masyarakat yang perlu dimaksimalkan perannya. Tantangan angka kematian ibu yang menyebabkan kesulitan dalam pencapaian target MDGs antara lain; masih rendahnya cakupan antenatal care/anc dan persalinan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan karena posisi tawar perempuan; penyakit infeksi dan perdarahan, termasuk yang disebabkan oleh abortus. Oleh karena itu perlu kebersamaan dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan anak, salah satunya yaitu dengan mencetak mahasiswa dengan gelar M.Kes dengan minat studi Kesehatan Ibu dan Anak Kesehatan Reproduksi (KIA KR). Melalui program pendidikan diharapkan dapat ikut berkontribusi secara signifikan dalam meningkatkan derajat kesehatan reproduksi tidak hanya pada skala nasional tetapi juga skala global. Tujuan Pendidikan Minat Kesehatan Ibu Dan Anak - Kesehatan Reproduksi (KIA-KR) adalah : 1. Menyediakan calon-calon tenaga di bidang institusi akademis, administrasi, kebijakan dan evaluasi dalam bidang kesehatan reproduksi. 2. Mengasah kepintaran dan keahlian mahasiswa agar menjadi peneliti yang handal dan atau menjadi manajer program yang bervisi dan berwawasan luas dan menjadi pemimpin dalam bidang kesehatan reproduksi. 3. Melalui sistem pengajaran dan penelitian, mahasiswa diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang mendalam dalam bidang Kesehatan Ibu dan Anak-Kesehatan Reproduksi (KIA-KR) sehingga mampu untuk mengidentifikasi, membuat prioritas, merencanakan, mengimplementasikan, mengembangkan, dan mengevaluasi program penanggulangan masalah ibu dan anak kesehatan reproduksi, terutama berkaitan dengan sasaran pembangunan global (The Millenium Development Goals atau disingkat MDGs).

Peserta pada Program Studi S2 Minat Kesehatan Ibu dan Anak Kesehatan Reproduksi (KIA-KR) adalah : 1. Staf struktural dan fungsional Kementerian Kesehatan, 2. Staf struktural dan fungsional Dinas kesehatan Propinsi dan Kabupaten, 3. Staf struktural dan fungsional Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). 4. Dosen dan staf di lembaga pendidikan tenaga kesehatan (FK, FKM, Poltekes, dan akademi-akademi kesehatan). 5. Pengelola lembaga pelayanan kesehatan swasta seperti RS. Ibu & Anak, Rumah Bersalin/Klinik Bersalin. KODE M.K MATA KULIAH SKS SEMESTER I MKM 101 Perilaku dan Promosi Kesehatan 2 SKS MKM 102 Pangan dan Gizi Kesehatan Masyarakat 2 SKS MKM 103 Epidemiologi 2 SKS MKM 104 Manajemen dan Kebijakan Kesehatan 2 SKS MKM 105 Ilmu Kesehatan Lingkungan 2 SKS MKM 106 Metode Penelitian Kesehatan 2 SKS MKM 107 Biostatistik kesehatan masyarakat 2 SKS MKM 108 Ilmu Kesehatan Masyarakat 1 SKS 15 SKS SEMESTER II MKR 201 Ilmu Kependudukan dan KB 2 SKS MKR 202 Hukum, Etika dan Regulasi Kesehatan Reproduksi 2 SKS MKR 203 Kapasiti bilding KIA-KR 2 SKS MKR 204 Kesehatan Ibu dan Anak (Neonatal) 2 SKS MKR 205 Gizi Ibu dan Anak 2 SKS MKR 206 Penyakit Menular Seksual (PMS) dan HIV/AIDS 2 SKS MKR 207 Perubahan Perilaku Kesehatan Reproduksi 2 SKS 14SKS SEMESTER III MKR 301 Monitoring & Evaluasi Program Kependudukan 2 SKS dan Kesehatan Reproduksi MKR 302 Komunikasi dan Konseling KIA-KR 2 SKS MKR 303 Seminar Kesehatan Reproduksi 1 SKS 5 SKS SEMESTER IV MKM 400 Tesis 8 SKS Grand Total 42 SKS

KURIKULUM MANAJEMEN RUMAH SAKIT (MRS) Rumah Sakit sebagai salah satu lembaga penyedia pelayanan kesehatan, tidak terlepas dari permasalahan yang menyangkut pengelolaannya, antara lain masalah manajemen dan kepemimpinan, pengelolaan keuangan dan sumber daya lainnya serta masalah teknis operasional lainnya. Isu strategis dalam pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan di rumah sakit tersebut antara lain masih kurang serasinya antara kebutuhan dan pengadaan berbagai jenis SDM kesehatan, sehingga perlu dukungan kajian jenis tenaga kesehatan yang prioritas dibutuhkan terutama di sarana pelayanan kesehatan publik. Pendidikan manajemen di Manajemen Rumah Sakit ini memerlukan basis yang kuat dalam memahami perspektif pasien dalam rangka memenuhi tuntutan lingkungan makro dan mikro tersebut. Dalam konteks perumahsakitan, pasien sebagai individuals dan customer menjadi the reason for being a (sustainable) hospital organization. Oleh karena itu, kelangsungan hidup dan pertumbuhan organisasi rumah sakit sangat ditentukan oleh keunggulan kompetitif dalam penyediaan pelayanan yang berfokus pada keselamatan pasien (patient safety). Program studi Manajemen Rumah Sakit mendasarkan kurikulum pada falsafah ilmu manajemen dan kebijakan kesehatan dengan tujuan agar peserta program mempunyai wawasan, pengetahuan, keterampilan, perilaku dan etika pengelolaan rumah sakit yang berfokus pada pendekatan sosio-ekonomik, manajemen strategis (top level management) dan perkembangan teknologi mutakhir perumahsakitan. Tingkat kompetensi keilmuan yang akan dimiliki, disamping untuk mengatasi problematika kegiatan di RS, juga dapat diterapkan pada bidang institusi berbasis kesehatan lain dan institusi yang tidak berbasis kesehatan/rs, sehingga seluruh bidang keilmuan strata 1 dapat ikut dalam program ini. Tujuan Pendidikan Minat Manajemen Rumah Sakit (MRS) 1. Memiliki pengetahuan yang mendalam tentang Manajemen Rumah Sakit yang terpadu dengan sistem pelayanan kesehatan. 2. Memiliki keterampilan dalam manajemen keperawatan, jasa rumah sakit dan sistem informasi rumah sakit. 3. Memiliki kemampuan untuk meningkatkan efektivitas, kualitas dan efisiensi sistem pelayanan kesehatan rumah sakit. Dengan demikian peserta yang diharapkan adalah : 1. Kepala dan staf puskesmas atau rumah sakit mencakup dokter, perawat, dan tenaga pemberi pelayanan kesehatan lainnya. 2. Pengelola lembaga pelayanan kesehatan swasta, 3. Konsultan/calon konsultan dalam bidang Manajemen Rumah Sakit. 4. Dosen dan staf di lembaga pendidikan tenaga kesehatan (FK, FKM, Poltekes, dan akademi-akademi kesehatan)

KODE M.K MATA KULIAH SKS SEMESTER I MKM 101 Perilaku dan Promosi Kesehatan 2 SKS MKM 102 Pangan dan Gizi Kesehatan Masyarakat 2 SKS MKM 103 Epidemiologi 2 SKS MKM 104 Manajemen dan Kebijakan Kesehatan 2 SKS MKM 105 Ilmu Kesehatan Lingkungan 2 SKS MKM 106 Metode Penelitian Kesehatan 2 SKS MKM 107 Biostatistik kesehatan masyarakat 2 SKS MKM 108 Ilmu Kesehatan Masyarakat 1 SKS 15 SKS SEMESTER II MRS 201 Keselamatan & Kesehatan Kerja RS 2 SKS MRS 202 Hukum, Etika dan Regulasi Kesehatan RS 2 SKS MRS 203 Manajemen Mutu dan Pelayanan RS 2 SKS MRS 204 Strategi Pengembangan RS 2 SKS MRS 205 Manajemen SDM RS 2 SKS MRS 206 Manajemen Keuangan dan Informasi Akuntansi RS 2 SKS MRS 207 Manajemen Logistik dan Farmasi RS 2 SKS 14 SKS SEMESTER III MRS 301 Marketing dan Bisnis RS 2 SKS MRS 302 Feasibility Study RS 2 SKS MRS 303 Residensi RS 1 SKS 5 SKS SEMESTER IV MKM 400 Tesis 8 SKS Grand Total 42 SKS