Building LAN. Network Tech Support

dokumen-dokumen yang mirip
BUILDING LAN Irfan Mundzir Ramdhani

Hierarki WAN & Dedicated Router

Dedicated Router. Mata Pelajaran : Diagnosa WAN Senin, 3 September 2012 Nilai/Paraf :

Dasar-dasar Desain Jaringan

TCP/IP and IP Address Concepts

Pertemuan I. Pengenalan Jaringan Komputer. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA

BAB 3 METODOLOGI. PT. Vektordaya Mekatrika memiliki struktur organisasi seperti yang ditunjukan pada bagan dibawah ini :

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI. Packet Tracer adalah sebuah perangkat lunak (software) simulasi jaringan

Dedicated Router, Access Layer, Distribution Layer, dan Core Layer

Nama : Iqbal Nur Fadhilah Kelas : XII TKJ B No. Absen 12

Pemrograman Jaringan

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN BARU. masalah yang dihadapi pada jaringan yang sudah ada. Jaringan baru yang akan dibuat

Tutorial VLAN [MENGENAL V-LAN] PENGANTAR

IMPLENTASI VLAN. Gambar Jaringan VLAN BAGAIMANA VLAN BEKERJA

a. Local Area Network (LAN)

Rancang Bangun VLAN untuk Segmentasi Jaringan pada Cyber Campus Laboratory Universitas Stikubank

MENGENAL VLAN DAN IMPLEMENTASINYA

TK 2134 PROTOKOL ROUTING

Network Tech Support Virtual LAN [VLAN]

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN SIMULASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK PADA ICT CENTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

Membangun VLAN dengan Hub August 2010

Dasar Jaringan Komputer

Tugas Jaringan Komputer. Memahami Konsep VLAN Pada Cisco Switch

Network Technologies & Devices

Computer - Network. Adi Chandra Sjarif, MSc. Elisabeth, S. Kom.

Lapisan Jaringan (Network Layer)

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. System Integrator yang bergerak di beberapa bidang komputer salah satunya adalah

3. Salah satu tipe jaringan komputer yang umum dijumpai adalah... A. Star B. Bus C. WAN D. Wireless E. Client-server

Materi 6 Layer 3 Network

BAB 1 PENDAHULUAN. yang berbeda agar bisa melakukan komunikasi antar device di dalam jaringan

3. Salah satu tipe jaringan komputer yang umum dijumpai adalah. a. Star b. Bus c. WAN d. Wireless e. Client-server

Mata pelajaran ini memberikan pengetahuan kepada siswa mengenai konsep dasar dan design jaringan komputer.

BAB II TINJAUAN TEORITIS

Basics Switching Concepts

VPN. Siswa dapat mengetahui jenis-jenis protocol VPN.

NETWORK LAYER & ROUTER

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi jaringan komputer lebih banyak dipicu oleh

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing

DESAIN DAN ANALISA INFRASTRUKTUR JARINGAN WIRED DI PDII-LIPI JAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN METODE NETWORK DEVELOPMENT LIFE CYCLE (NDLC)

TUGAS JARKOM. *OSI Layer dan TCP/IP* A. OSI layer

Vpn ( virtual Private Network )

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006 / 2007

e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 3065

Bab III Prinsip Komunikasi Data

TUGAS JARINGAN KOMPUTER IMPLEMENTASI VLAN DENGAN PERANGKAT JARINGAN MIKROTIK

NETWORK LAYER MATA KULIAH: JARINGAN KOMPUTER DISUSUN OLEH: MAYLANI LESTARI ( ) DANDO RIDWANTO LUKMAN HAKIM LUKMAN SUDIBYO RICKY MARDHANI 3KA19

KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER

Network Tech Support Inside local address Inside global address Outside local address Outside global address DHCP & NAT

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN NETWORK BERBASIS VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK Studi Kasus : PT. SUMBERTAMA NUSA PERTIWI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Topologi Jaringan. Topologi jaringan adalah susunan berbagai elemen jaringan (link, node, dan

LOCAL AREA NETWORK DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK UNTUK GEDUNG PERKANTORAN. Oleh : Teguh Esa Putra ( )

JARINGAN KOMPUTER DAN PRODUK PERANGKAT KERAS INTERNET

.: BAB II :. Fokus : Desain Sistem Keamanan Jaringan. (pengamatan kontrol dan gambar sistem keamanan jaringan komputer)

Analisis dan Perancangan Sistem Manajemen Network Berbasis Virtual Local Area Network (Studi Kasus : PT. Sumbertama Nusa Pertiwi)

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

A I S Y A T U L K A R I M A

Jaringan Komputer. Struktur dan Arsitektur Jaringan Komputer. Dimodifikasi: Andik Setyono, Ph.D.

Gambar 3.43 Topologi Subnet 23. Tabel 3.38 Point-to-Point utilization Radio 91 Switch 3. Gambar 3.44 Topologi Subnet 24

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Instruktur : Bpk Rudi Haryadi. Nama : Tio Adistiyawan (29) No Exp. :

ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI. 4.1 Perancangan Jaringan Komputer dengan Menggunakan Routing Protokol OSPF dan GLBP

OSI LAYER & TCP/IP. Deris Stiawan.S.Kom.MT. Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

PROPOSAL IMPLEMENTASI JARINGAN ANTAR KOTA MENGGUNAKAN PROTOKOL VPN DAN DYNAMIC ROUTING OSPF

IMPLEMENTASI QOS INTEGRATED SERVICE PADA JARINGAN MPLS GUNA PENINGKATAN KUALITAS JARINGAN PADA PENGIRIMAN PAKET VIDEO TUGAS AKHIR

Hirarki WAN & Perangkat WAN

Ade Kosasih Audi Prasetya Febian Adnan Nanda Abiyoka Tomi Ferdiansyah Wildan Ramadhan

ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN MENGGUNAKAN HSRP DAN VLAN PADA PT. MICROREKSA INFONET

B A B III I M P L E M E N T A S I E T H E R N E T O V E R

Cara Kerja Router. Tatik yuniati. Abstrak.

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK. Aplikasi dan layanan yang menggunakan jaringan komputer terus

Internetworking / WAN (Wide Area Network)

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. terhadap hasil konfigurasi yang telah diimplementasikan. Adapun evaluasi yang

PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang dan dapat dilakukan tidak hanya secara langsung tetapi juga. mendukung hal tersebut adalah jaringan komputer.

SIMULASI PERANCANGAN SISTEM JARINGAN INTER VLAN ROUTING DI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembahasan dimulai dari latar belakang penulisan, ruang lingkup yang akan dibahas

Pengembangan Jaringan Komputer PadaSekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Satya Negara Palembang

PENGANTAR KOMPUTER & SOFTWARE I PROTOKOL JARINGAN KOMPUTER

ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN WLAN DAN VLAN PADA PT. BUNGA PERMATA KURNIA MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat

BAB III MENGENAL LOCAL AREA NETWORK (LAN) DAN WIDE AREA NETWORK (WAN)

NAMA : SUSILO KELAS : 22 NIM : TANGGAL : 10 JUNI 2015

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

TUGAS JARINGAN KOMPUTER KONSEP, DESIGN, dan IMPLEMENTASI VLAN

LAN, VLAN, WLAN & WAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEMANFAATAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DAN PENGHEMATAN HOST DENGAN METODE VARIABLE LENGTH SUBNET MASK (VLSM)

DASAR-DASAR NETWORKING MODEL-MODEL REFERENSI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI. berjalan dan permasalahan yang dihadapi oleh PT. Intikom Berlian Mustika, maka

Transkripsi:

1 Modul 16: Overview Local Area Network merupakan suatu struktur komunikasi komputer dalam lingkup area yang terbatas. Untuk membangun Jaringan LAN yang tepat dan scalable sesuai dengan kebutuhan perusahaan atau organisasi, dibutuhkan suatu desain dan perencanaan yang baik. Banyak faktor yang akan dipertimbangkan perusahaan dalam membangun suatu jaringan LAN, mulai dari faktor biaya hingga perangkat yang digunakan.

2 Internetworking Symbols Berikut ini merupakan simbol-simbol yang sering digunakan dalam desain jaringan: Hierarchical Network Design Hierarchical network design terdiri dari tiga Layer Utama: A. Backbone (Core) Layer Core Layer merupakan high-speed switching backbone dan harus didesain untuk dapat mengirimkan paket data (switch packets) secepat mungkin. Pada layer ini, manipulasi paket data (seperti: access list dan filtering) tidak boleh dilakukan, karena hal ini akan memperlambat proses pengiriman paket data (Switching Packet). B. Distribution Layer

3 Distribution Layer merupakan titik pemisah (demarcation point) antara access Layer dengan core layers dan membantu dalam mendefinisikan dan membedakan Core Layer. Layer ini mendefinisikan daerah dimana manipulasi paket data (packet manipulation) dapat dilakukan. Fungsi Distribusi Layer antara lain adalah: Address atau Area Jaringan LAN Akses ke Workgroup ata Departemen. Mendefinisikan Broadcast/multicast domain. Routing dari Virtual LAN (VLAN) Titik temu beberapa media berbeda yang digunakan didalam jaringan Keamanan Titik dimana Akses secara Remote ke Jaringan dapat dilakukan. C. Access Layer Access Layer merupakan titik dimana Local-End User dapat masuk ke Jaringan. Layer ini juga dapat menerapkan access lists atau filters untuk dapat mengoptimasi kinerja jaringan. Fungsi Access Layer antara lain: Shared bandwidth Switched bandwidth MAC layer filtering Microsegmentation

4 Hierarchical Network Design Permasalahan Umum pada Proses Desain Jaringan Permasalahan umum pada proses desain terdiri dari: Environmental givens Lingkungan yang diberikan (Environmental givens) termasuk lokasi hosts, servers, terminals, dan simpul-simpul (Nodes) lainnya, proyeksi traffic jaringan; dan proyeksi biaya (costs) yang dibutuhkan untuk membangun jaringan yang dapat melayani beberapa tingkat layanan (service levels). Performance constraints Batasan Performansi (Performance constraints) terdiri dari reliabilitas jaringan (network reliability), traffic throughput, dan kecepatan komputer host/client (Sebagai contoh: kecepatan network interface cards dan hard drive access)). Internetworking variables Internetworking variables termasuk network topology, kapasitas media (line capacities), dan packet flow.

5 Proses Desain Jaringan Secara Umum Tujuan Proses Desain Jaringan: Meminimalisasi biaya yang muncul diakibatkan ketiga faktor di atas, ketika dibutuhkan proses pengiriman data dengan kemampuan yang baik. Hal utama yang perlu diperhatikan dalam membangun suatu jaringan adalah: Kemampuan Akses yang baik (avaibility) dan biaya (Cost). Tahap-Tahap Desain Jaringan:

6 Estimasi Kebutuhan dan Biaya Menentukan Topplogi dan Teknologi jaringan yang digunakan berdasarkan Kebutuhan Beban Kerja Model Jaringan yang dibuat Simulasi jaringan pada beban kerja yang telah diharapkan Memeriksa Kelemahan pada Jaringan Perbaikan Terhadap desain Jaringan yang telah dibuat Estimasi Kebutuhan User: Response Time Response time merupakan waktu yang dibutuhkan dari perintah dimasukkan ke komputer hingga eksekusi perintah oleh sistem atau respon pada saat data dikirimkan. Throughput,

7 Aplikasi yang membutuhkan high-volume traffic didalam jaringan akan sangat mempengaruhi throughput pada end-to-end connections. Umumnya throughput dipengaruhi oleh aktifitas file-transfer. Reliability, Reliability (Reliabilitas=Daya Tahan) menjadi aspek yang paling penting bagi perusahaan atau organisasi yang membutuhkan layanan on-line secara Full- Time, seperti: Financial services dan securities exchanges. Kondisi seperti di atas membutuhkan perangkat yang memiliki kemampuan Rebialitas yang tinggi (high level of hardware) dan topologi jaringan yang lebih mantap. Kerugian perusahaan jika terjadi downtime pada jaringan akan jauh lebih besar dibanding biaya yang dibutuhkan dalam membangun jaringan dengan reliabilitas yang baik. Estimasi Kebutuhan Perangkat: Kompatibelitas (Compatibility), kemampuan untuk menyesuaikan diri (Conformance), dan kemampuan untuk bekerja dengan teknologi lain (interoperability) merupakan masalah yang saling berhubungan dalam membangun suatu jaringan yang fleksibel dan beban kerja yang seimbang. Seorang network designer akan dihadapkan pada pilihan untuk menggunakan perangkat dari multivendor atau menggunakan perangkat yang spesifik dari satu vendor tunggal. Investasi awal Jaringan dan expektasi terhadap kebutuhan di masa mendatang akan sangat dipengaruhi oleh pilihan tersebut. Pilihan tersebut mencakup: pemilihan perangkat jaringan yang dipasang, aplikasi yang akan dijalankan, traffic patterns; lokasi fisik perangkat, hosts, dan users; rasio perkembangan user dan susunan jaringan baik secara fisik maupun logical. Estimasi Kebutuhan Biaya:

8 Internetwork merupakan elemen strategis dalam desain information systems secara keseluruhan. Total biaya yang muncul merupakan total investasi perusahaan. Pertimbangan lain adalah life cycle dari jaringan. Secara singkat komponen biaya yang dibutuhkan mencakup: Equipment hardware and software costs Pertimbangkan perangkat, baik hardware maupun software, yang akan digunakan. Perhitungan biaya harus memasukkan biaya pemesanan dan instalasi awal, maintenance, dan proyeksi biaya upgrade di masa mendatang. Performance tradeoff costs Pengembangan kemampuan jaringan merupakan salah satu pertimbangan didalam pemilihan network media, network interfaces, internetworking nodes, modems, dan WAN services. Peningkatan kemampuan kinerja jaringan dengan mengganti perangkat ataupun service yang ada akan membutuhkan biaya yang cukup besar. Installation cost Instalasi physical cable plant merupakan komponen yang paling mahal pada jaringan besar. Kebutuhan biaya termasuk teknisi, modifikasi, dan semua biaya yang berkaitan proses instalasi tersebut. Expansion costs Kebutuhan biaya pengembangan atau penambahan jumlah client merupakan komponen yang harus diperhitungkan untuk melihat kebutuhan biaya pada masa mendatang. Support cost Internetworks yang kompleks dan besar akan membutuhkan biaya yang besar pula dalam segi monitoring, konfigurasi dan perawatan. Kebutuhan biaya ini termasuk biaya untuk pelatihan Sumber Daya manusia, teknisi atau operator, biaya tambahan, dan biaya pengganti. Cost of downtime

9 Evaluasi kerugian biaya yang terjadi tiap menit user tidak dapat mengakses file server atau database pusat. Jika kerugian yang muncul tinggi, maka kerugian pada saat downtime harus dicantumkan. Opportunity costs Setiap pilihan yang telah ditentukan, baik untuk hardware maupun Software, selalu ada opsi lain atau cadangan bila pilihan utama tidak dapat dipenuhi. Oleh karena itu Opportunity Cost. Sunken costs Investasi yang dikeluarkan untuk proses instalasi kabel, router, concentrator (Hub/Switch), hosts dan perangkat jaringan lain serta software yang digunakan merupakan sunken costs. Jika nilai sunken cost terlalu tinggi, maka proses modifikasi terhadap jaringan harus dilakukan agar jaringan yang dibangun dapat digunakan secara berkelanjutan. Estimasi Traffic: Work Load Modeling Work-load modeling terdiri dari perangkat yang digunakan dan monitoring traffic untuk sejumlah user, aplikasi, dan network topology. Memperkirakan karakter dari aktifitas jaringan yang terjadi pada hari kerja normal. Karakter tersebut mencakup tipe dari traffic yang melalui jaringan, level dari traffic tersebut, response time hosts, waktu yang dibutuhkan untuk mentransfer file, dan lain-lain. Observasi terhadap penggunaan perangkat jaringan dapat dilakukan dengan melakukan uji coba secara periodik. Jika hasil uji coba model jaringan tersebut telah mendekati dengan jaringan yang diinginkan, proses berikutnya If the tested internetwork s characteristics are close to the new internetwork, prosedur berikutnya adalah memperkirakan jumlah user maksimum, aplikasi yang dapat digunakan dan topologi jaringan yang sesuai. Permasalahan yang muncul dalam menggunakan modeling workloads pada jaringan adalah mendapatkan beban kerja jaringan yang akurat dan performansi

10 perangkat jaringan yang tepat dengan fungsinya berdasarkan jumlah users, tipe aplikasi yang digunakan, dan lokasi geografis jaringan. Factor-faktor yang mempengaruhi kinerja jaringan yang dinamis adalah: The time-dependent nature of network access Waktu Puncak (Peak Period) yang terjadi pada jaringan sangat bervariasi, pengukuran yang dilakukan harus merefleksikan rentang observasi yang melibatkan permintaan puncak (peak demand) penggunaan jaringan. Differences associated with type of traffic Traffic pada saat routing ataupun bridging memiliki perbedaan performansi untuk perangkat dan protocol yang berbeda. Beberapa protocol sangat sensitif terhadapa paket-paket yang hilang (dropped); juga beberapa tipe aplikasi membutuhkan bandwidth yang lebih besar. The random (nondeterministic) nature of network traffic Proses yang tidak dapat dipredeksi antara lain adalah durasi perjalanan data secara pasti dan efek dari traffic yang terjadi secara spesifik pada jaringan. Sensitivity Testing Sensitivity testing dilakukan untuk melihat kelemahan-kelemahan yang dimiliki suatu jaringan dan menganalisa penyebab kelemahan tersebut. Sensitivity Testing dilakukan dengan cara membuat beberapa perubahan pada jaringan dan memperhatikan bagaimana jaringan mengatasi perubahan tersebut. Membangun LAN Pada Tahap perencanaan awal, ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan pada saat mambangun LAN:

11 1. Alamat Jaringan (Network Addressing) Penentuan alamat jaringan berkaitan dengan jumlah user yang ada di dalam jaringan. Kelas Maksmum Hosts/Clients Class A 16.777.214 Hosts/Clients Class B 65.534 Hosts/Clients Class C 254 Hosts/Clients Umumnya Alamat Jaringan pada Jaringan LAN menggunakan alokasi IP Private: Kelas IP Private Class A 10.0.0.0/8 Class B 172.16.0.0/16 s/d 172.31.0.0/15 Class C 192.168.0.0/24 s/d 192.168.255.0/24 2. Segmentasi Jaringan (Network Segmentation) Pemecahan atau segmentasi jaringan LAN menjadi beberapa jaringan yang lebih kecil, bertujuan untuk: Membatasi akses user antar divisi, bagian atau departemen. Memecah collision domain dan broadcast domain. Menjembatani perbedaan network technology yang digunakan.

12 3. Protokol Jaringan (Network Protocols) Dewasa ini terdapat dua protokol utama yang paling umum digunakan pada komunikasi data di jaringan. Protokol tersebut antara lain: TCP/IP Protocols (UNIX, LINUX dan Microsoft based) Protokol ini merupakan merupakan protokol yang harus digunakan untuk komunikasi data di jaringan. Protokol TCP/IP dapat menghubungkan hosts/clients yang menggunakan sistem yang berbeda dan dapat berkomunikasi dengan beberapa jaringan LAN yang berbeda (Routable) NETBEUI Protocols (Microsoft Based) Protokol NETBEUI hanya digunakan pada sistem yang menggunakan Sistem Microsoft-Based. NETBEUI Protocol menggunakan NETBIOS NAME sebagai identitas Komputer. Salah satu kerugian penggunaan protokol ini, setiap proses pencarian computer baru selalu melakukan proses broadcast jaringan. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan WINS Server sebagai pengatur informasi hosts/clients di jaringan.