PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN

dokumen-dokumen yang mirip
PEDOMAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PEDOMAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

PEDOMAN SISTIM PENGENDALIAN INTERN

PEDOMAN AKTUARIA DAN PENDANAAN

PEDOMAN PELAYANAN KEPESERTAAN

Lampiran Surat Keputusan Pengurus Dana Pensiun Perhutani Nomor : 94/Kpts/DPPHT/2007 Tanggal : 27 Desember 2007 PEDOMAN SISTIM INFORMASI

Lampiran III PENJELASAN SETIAP PERKIRAAN DALAM LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG

PEDOMAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 511/KMK.06/2002 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN

BAB IV ANALISIS POSISI PENDANAAN DANA PENSIUN PLN TERHADAP KENAIKAN MANFAAT PENSIUN

Aktiva Lain-lain yang mempunyai kekuatan hukum sebagai aktiva yang tidak mempunyai manfaat lagi dapat dicadangkan untuk dihapuskan.

2013, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan

PEDOMAN PERILAKU DAN KODE ETIK

S A L I N A N KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN NOMOR : KEP-2345/LK/2003 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 511 /KMK.06/2002 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 77/KMK.017/1995 TENTANG PENDANAAN DAN SOLVABILITAS DANA PENSIUN PEMBERI KERJA

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

LAPORAN TAHUNAN DEWAN PENGAWAS DANA PENSIUN BRI TAHUN 2012

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PENETAPAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SERANG SEBAGAI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH

- 1 - PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 199/PMK.010/2008 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN MENTERI KEUANGAN,

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/8/PBI/2003 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 510/KMK.06/2002 TENTANG PENDANAAN DAN SOLVABILITAS DANA PENSIUN PEMBERI KERJA

WALIKOTA BAUBAU PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia usaha dan pertumbuhan. pembangunan yang cukup pesat di Indonesia menyebabkan banyak perusahaan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT

- 1 - DANA PENSIUN. PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN AKTIVA BERSIH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 1997 T E N T A N G PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

A. LAPORAN PENGURUS. I. Kepesertaan 1. Jumlah Peserta per 31 Desember 2010.

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

- 6 - DANA PENSIUN. PROGRAM PENSIUN IURAN PASTI LAPORAN AKTIVA BERSIH

PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM

RENCANA INVESTASI DANA PENSIUN PERHUTANI TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. sehingga berdampak pada perusahaan yang beroperasi. Perusahaan yang ada

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 1997 TENTANG PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENEDRAL LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-4263/LK/2004 TENTANG

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN PEMBERI KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Kebijakan Manajemen Risiko

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 190/PMK.05/2011 TENTANG SISTEM AKUNTANSI INVESTASI PEMERINTAH

1 of 6 18/12/ :00

KEPUTUSAN DIREKSI PERUM PERHUTANI SELAKU PENDIRI DANA PENSIUN PERHUTANI Nomor : 218/Kpts/Dir/2009 TENTANG ARAHAN INVESTASI DANA PENSIUN PERHUTANI

KATA PENGANTAR. Imbal hasil investasi dan rasio kecukupan Dana Pensiun PLN pada tahun 2016 diatas target yang direncanakan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

KEPUTUSAN DIREKSI PERUM PERHUTANI PENDIRI DANA PENSIUN PERHUTANI Nomor : 446 /Kpts/Dir/2011. Tentang

PEDOMAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 190/PMK.05/2011 TENTANG SISTEM AKUNTANSI INVESTASI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN DAN INVESTASI TAHUN 2011 ( Audited)

STRUKTUR ORGANISASI DANA PENSIUN

32/DP. Mengingat : 1. DANA PENSIUN

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2010 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 3 TAHUN 2004 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA SOLOK

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/8/PBI/2003 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20/PMK.01/2007

MAKALAH TENTANG INTERNAL CONTROL

BAB II LANDASAN TEORI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Perkembangan Dana Pensiun PLN

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 52 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN PEMBERI KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG INVESTASI PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 1997 TENTANG PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERN (INTERNAL AUDIT CHARTER) PT. PEMBANGUNAN JAYA ANCOL, TBK. PENDAHULUAN

-1- OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2013 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2002 TENTANG SURAT UTANG NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN ASET JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.

PIAGAM AUDIT INTERNAL

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Mata uang

PENYALURAN DAN PELAPORAN DANA DESA YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA.

2012, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN. BAB I KETEN

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 510/KMK.06/2002 TENTANG PENDANAAN DAN SOLVABILITAS DANA PENSIUN PEMBERI KERJA

SALINAN KEPUTUSAN DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR : KEP-60/NB.1/2016 TENTANG

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 61 /POJK.04/2016 TENTANG PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL PADA MANAJER INVESTASI

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan untuk menjadi lebih baik dalam memperoleh laba. Untuk memperoleh

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

ANALISIS PENERAPAN PSAK NO. 18 MENGENAI DANA PENSIUN PADA LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN BANK RAKYAT INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2002 TENTANG SURAT UTANG NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dana Pensiun merupakan suatu badan hukum yang mengelola dan

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

- 5 - a. laporan pelaksanaan ujian pengetahuan dasar di bidang. b. laporan kegiatan peningkatan pengetahuan di bidang Dana

Dana Pensiun PERTAMINA. Ringkasan Laporan Perkembangan Tahun 2013 A. LAPORAN PENGURUS

Dana Pensiun adalah Badan Hukum yang menyelenggarakan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG INVESTASI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

a. Iuran Peserta; b. Iuran Pemberi Kerja; dan c. Hasil Investasi.

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL. Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Tujuan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG INVESTASI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

Lampiran Surat Keputusan Pengurus Dana Pensiun Perhutani Nomor : 91/Kpts/DPPHT/2007 Tanggal : 27 Desember 2007 PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN DANA PENSIUN PERHUTANI 2007

DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN....... 1 II. MAKSUD DAN TUJUAN... 2 III. KEBIJAKAN UMUM PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN... 3 IV. RUANG LINGKUP... 3 4.1 Jenis Rencana Kerja dan Anggaran... 3 4.2 Dasar Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran... 6 4.3 Proses Penyusunan dan Penetapan Rencana Kerja dan Anggaran... 7 4.4 Evaluasi Kerja Tahun Anggaran Sebelumnya... 10 4.5 Asumsi Dasar Penyusunan... 11 V. KEPATUHAN TERHADAP RENCANA KERJA DAN ANGGARAN..... 11 VI. REVISI RENCANA KERJA DAN ANGGARAN... 12 VII. PENYIMPANGAN DARI RENCANA KERJA DAN ANGGARAN... 13 VIII. KEWENANGAN, KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB... 13 IX. PENUTUP... 14 i

I. PENDAHULUAN Sebagai sebuah lembaga keuangan yang mengelola dana, Dana Pensiun sangat diharapkan untuk dapat menyelenggarakan pengelolaan dana yang terhimpun dengan baik. Dengan demikian, pengelolaan Dana Pensiun selalu harus diselenggarakan dengan memperhatikan pemenuhan semua kepentingan, dalam arti bahwa Dana Pensiun harus dapat memastikan, bahwa perhitungan dan penerimaan dana yang berupa Iuran Pensiun selalu dapat terlaksana dengan baik. Demikian juga kegiatan perhitungan dan pembayaran Manfaat Pensiun, harus selalu dapat dilaksanakan dengan tepat jumlah, tepat waktu, dan tepat orang. Sementara itu, dana yang terhimpun juga harus dikelola dengan baik oleh Dana Pensiun dengan memperhatikan keamanannya, disamping harus dapat memperoleh hasil pengembangan yang maksimal. Kegiatan pengelolaan Dana Pensiun tidak dapat dilepaskan dari keadaan dan situasi lingkungan dan pasar, yang selalu mengalami perubahan dan perkembangan dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, pengelolaan Dana Pensiun harus selalu diselenggarakan dengan baik, dengan terencana, dengan selalu memperhatikan setiap kepentingan yang diemban, disamping juga selalu memperhitungkan kemungkinan dan perkembangan. Sehubungan dengan hal-hal tersebut diatas, pengelolaan Dana Pensiun harus dilselenggarakan dengan penetapan dan penerapan Sistim Rencana Kerja dan Anggaran, sehingga semua kegiatan dapat dilakukan dengan arah yang tepat dan sesuai dengan tujuan dan kepentingan yang harus dipenuhi. Rencana... 1

Rencana kerja dan Anggaran yang disusun dan ditetapkan dengan baik juga sangat diperlukan sebagai pedoman dan pegangan dari Manajemen dan seluruh Jajaran Dana Pensiun serta semua pihak yang berkepentingan, dalam melaksanakan peran, fungsi dan kegiatannya. Rencana kerja dan Anggaran memberikan jaminan adanya perhitungan-perhitungan yang matang dari setiap keputusan dan tindakan yang dilaksanakan, di samping memungkinkan dilakukannya penyesuaian dan penyelarasan dengan situasi lingkungan serta semua perubahan dan perkembangannya. Mengingat pentingnya arti Rencana Kerja dan Anggaran bagi Dana Pensiun, kegiatan pembuatan, penyusunan dan penetapan serta penerapan Rencana Kerja dan Anggaran Dana Pensiun seyogyanya dilakukan berdasarkan pedoman yang dituangkan dan ditetapkan dalam sebuah Pedoman Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran, yang selanjutnya harus dijabarkan kedalam Sistim dan Prosedur serta Petunjuk Teknis. II. MAKSUD DAN TUJUAN Pembuatan Pedoman ini dimaksudkan sebagai kebijakan dasar dan acuan dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran, sebagai dasar untuk menyusun Petunjuk Teknis, guna menunjang tertib administrasi penyusunan anggaran dan memberikan gambaran tentang cara penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran sebagai pedoman kerja bagi Pengurus Dana Pensiun selama satu tahun. Adapun tujuannya, yaitu antara lain sebagai berikut : 1. Memberikan pedoman bagi Pendiri, Dewan Pengawas, Pengurus dan Karyawan Dana Pensiun dalam menyusun dan menetapkan serta menerapkan Rencana Kerja dan Anggaran Dana Pensiun. 2. Dana Pensiun maupun jajarannya akan mempunyai ketetapan hati bahwa fungsi dan tugas yang dijalankan oleh masing-masing bagian dan personil akan dapat mencapai hasil yang berdaya guna dan berhasil guna. 3, Mengurangi... 2

3. Mengurangi potensi kerugian dan kegagalan dalam menjalankan kegiatan Dana Pensiun, terutama dalam hal penggunaan dan pengelolaan dana. III. KEBIJAKAN UMUM PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN Kebijakan umum yang ditetapkan dalam rangka penyusunan rencana kerja dan anggaran, yaitu agar rencana kerja dan anggaran tersebut selalu dapat disusun dan ditetapkan dengan sebagai berikut : 1. Wajar, realistis, sejalan dengan tujuan tata kelola Dana Pensiun dan mudah digunakan dengan dasar pelaksanaan operasional semua kegiatan. 2. Melalui proses dan prosedur yang baku dan dapat berjalan secara sistematis, transparan dan tepat waktu. 3. Didasarkan pada bahan dan data serta informasi yang lengkap dan terpercaya. 4. Mempunyai tingkat akurasi perhitungan dan kebenaran analisa yang maksimal. 5. Fleksibel atau dapat direvisi dan disesuaikan dengan perubahan yang terjadi sepanjang diperlukan. IV. RUANG LINGKUP 4.1 Jenis Rencana Kerja dan Anggaran 4.1.1 Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan, yaitu rencana kerja Dana Pensiun yang dibuat untuk setiap tahun kerja yang meliputi jangka waktu dari 1 Januari sampai dengan 31 Desember. Demikian juga anggaran, yang harus disusun dan dibuat mengikuti jangka waktu rencana kerja. Rencana.. 3

Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan yang disusun Pengurus merupakan rencana kerja umum yang meliputi semua bidang kegiatan Dana Pensiun. Disusun dan ditetapkan secara rinci untuk masingmasing bidang, namun tetap berhubungan secara integral dan terkordinir satu sama lain. Rencana kerja ini bersifat operasional dalam pengertian bahwa rencana kerja tahunan tersebut menetapkan dan berisi hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan operasional Dana Pensiun. 4.1.2 Rencana Kerja dan Anggaran Bidang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan hanya akan dapat dilakukan dengan baik bila masing-masing bidang membuat dan menyusun rencana kerja masing-masing, termasuk perhitungan rencana anggaran. Rencana Kerja dan Anggaran Bidang dibuat oleh masing-masing bidang yang ada pada Dana Pensiun, terdiri dari Rencana Kerja dan Anggaran Bidang Umum, Rencana Kerja dan Anggaran Bidang Kepesertaan, Rencana Kerja dan Anggaran Bidang Keuangan dan Rencana Kerja dan Anggaran Bidang Pengembangan. Rencana kegiatan per bidang tersebut selanjutnya digabung dan dikoordinasikan sehingga saling menunjang dan melengkapi satu sama lainnya. Dengan penggabungan tersebut, kemungkinan akan terdapat perubahan atau penyesuaian pada masing-masing Rencana Kerja Bidang dan Anggaran yang semula dibuat oleh masing-masing bidang. Setelah Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Dana Pensiun tersusun, lalu dipecah kembali sebagai rencana kerja bidang dan anggaran untuk bidang ybs yang akan menjadi pedoman pelaksanaan kegiatannya. 4.1.3 Rencana 4

4.1.3 Rencana Investasi Pengurus juga menyusun Rencana Investasi, yang khusus memuat Rencana Kerja dan Anggaran Dana Pensiun dalam kegiatan investasi dan selanjutnya disahkan oleh Dewan Pengawas Dana Pensiun untuk dijadikan acuan dalam pelaksanaan pengembangan investasi. Penyusunan Rencana Investasi perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1. Rencana Investasi dibuat oleh Pengurus dan disetujui oleh Dewan Pengawas sebagai Rencana Kerja bidang investasi sepanjang tahun buku. 2. Rencana Investasi disusun sebagai perjabaran dari Arahan Investasi yang ditetapkan oleh Pendiri. 3. Rencana Investasi berisi rencana kegiatan Investasi Operasional, dalam arti bahwa rencana investasi tersebut menetapkan dan berisi hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan bidang investasi Dana Pensiun. 4.1.4 Rencana Kerja dan Anggaran Fungsional Disepanjang Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan yang bersifat operasional, Pengurus juga perlu menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Fungsional (apabila diperlukan), yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan yang bersifat fungsional, sesuai dengan masingmasing bidang dan fungsi yang ada pada Dana Pensiun. Pelaksanaan kegiatan fungsional pada dasarnya merupakan penunjang atau persyaratan bagi pelaksanaan kegiatan operasional. Contoh Rencana Kerja dan Anggaran Fungsional, yaitu misalnya : 1. Rencana Kerja Perbaikan Tata Kelola Akuntansi Dana Pensiun, sebagai fungsi Bidang Keuangan. 2. Rencana Kerja pembentukan bagian investasi saham, sebagai fungsi Bidang Pengembangan. 3. Rencana Kerja Komputerisasi Sistim Berkas Kepesertaan, sesuai fungsi Bidang Kepesertaan. 4.2 Dasar 5

4.2 Dasar Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Sebagai dasar Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran, yaitu Peraturan Dana Pensiun, valuasi aktuaria Dana Pensiun terakhir dan Arahan Investasi Dana Pensiun. 4.2.1 Rencana Kerja Bidang Masing-masing direktorat atau bidang di Dana Pensiun menyusun rencana kerja untuk tahun berikutnya selambat-lambatnya bulan Oktober. Program atau rencana kerja tersebut dilengkapi dengan kebutuhan anggaran yang diperlukan, pengadaan aktiva operasional untuk menunjang kegiatan dana pensiun, pembenahan sistem administrasi dan komputerisasi dana pensiun. Khusus pada direktorat atau bagian yang menangani bidang investasi wajib menyusun Rencana Investasi Tahunan dan sasaran kegiatan investasi yang merupakan bagian penting dari Rencana Kerja dan Anggaran. Sedang pada bagian keuangan dan bagian kepesertaan dana pensiun wajib menyusun rencana pembayaran manfaat pensiun yang jatuh tempo kepada peserta Dana Pensiun. 4.2.2 Valuasi Aktuaria Dana Pensiun Terakhir Berdasarkan hasil valuasi aktuaria Dana Pensiun yang disusun oleh Aktuaris, dapat diketahui kewajiban dan kekayaan Dana Pensiun yang sangat penting artinya sebagai dasar dan landasan penyusunan Rencana Kerja jangka Pendek dan Anggaran Dana Pensiun. Dari valuasi aktuaria dapat diketahui berapa iuran normal dan iuran tambahan (apabila ada) yang wajib dibayar oleh Pendiri Dana Pensiun. Juga dapat dihitung jumlah dana yang dibutuhkan untuk pembayaran manfaat pensiun peserta. 4.2.3 Arahan Investasi Dana Pensiun Arahan Investasi yang ditetapkan Pendiri juga merupakan hal yang penting dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran, karena dari Arahan Investasi ditetapkan Rencana Investasi yang memuat disamping portofolio Investasi juga ditetapkan rencana hasil usaha Investasi. 4.3 Proses... 6

4.3 Proses Penyusunan dan Penetapan Rencana Kerja dan Anggaran 4.3.1 Jadwal waktu Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran hanya akan dapat digunakan dengan baik dan bermanfaat, apabila disusun dan ditetapkan secara tepat waktu. Di samping itu, penggunaan bahan, data, dan informasi untuk penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran juga harus aktual, relevan, dan tepat waktu. Dengan demikian penyusunan dan penetapan Rencana Kerja dan Anggaran harus dimulai dan dapat diselesaikan dengan tingkat keterbatasan waktu dan jadwal yang harus benar-benar mendapatkan perhatian dan ditepati, sebagai berikut : 1. Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Dana Pensiun diharapkan sudah mendapatkan persetujuan dari Pendiri selambat-lambatnya pada akhir bulan Desember. 2. Masing-masing Bidang Dana Pensiun sudah mulai kegiatan mempersiapkan penyusunan Rencana Kerja sejak bulan Oktober. 3. Selanjutnya data dan informasi perkembangan utama yang digunakan adalah data pembukuan dan perkembangan semua kegiatan Dana Pensiun menurut keadaan pada tanggal 30 September, yang diharapkan telah selesai diproses pada akhir bulan Oktober. 4. Perkiraan dan asumsi serta prognosa yang digunakan, juga yang diperoleh oleh Dana Pensiun sampai dengan 30 September. 5. Dengan berjalannya waktu dan proses penyelesaian penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran sampai dengan memperoleh persetujuan Pendiri, bahan-bahan penyusunan Rencana... 7

Rencana Kerja dan Anggaran baik yang berupa angka-angka pembukuan Dana Pensiun maupun yang bersifat perkiraan, asumsi atau prognosa per 30 September yang semula digunakan sebagai dasar penyusunan (draft) Rencana Kerja, masih bersifat fleksibel, dan dapat dirubah / disesuaikan dengan perkembangan yang mungkin terjadi kemudian. 6. Rencana Kerja (draft) masing-masing bidang dan konsolidasi Rencana Kerja (draft) Bidang kedalam bentuk Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Dana Pensiun (draft) harus telah selesai paling lambat pada pertengahan bulan November. 7. Penyelesaian akhir Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan dan Rencana Investasi melalui pembahasan oleh Pengurus harus dapat diselesaikan selambat-lambatnya pada akhir bulan November, untuk segera dikirimkan ke Pendiri dan Dewan Pengawas guna mendapat persetujuan. Diharapkan persetujuan Pendiri akan dapat diterima selambat-lambatnya pada akhir bulan Desember. 4.3.2 Bahan dan Informasi Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran dilakukan dengan mempergunakan berbagai bahan, data, informasi dan pertimbangan yang diperoleh dari berbagai sumber dan aktivitas, sebagai berikut : 1. Peraturan Dana Pensiun 2. Laporan Valuasi Aktuaria 3. Angka-angka Pembukuan Dana Pensiun 4. Arahan Investasi 5. Perkembangan kondisi Internal dan Eksternal 6. Hasil-hasil Evaluasi Pencapaian (Realisasi) Rencana Kerja sebelumnya 7. Perkiraan, Asumsi dan Prognosa Lingkungan dan Pasar 8. Benchmarking dengan pelaku (Dana Pensiun) yang lain. Dokumen... 8

Dokumentasi dan bukti-bukti tertulis penunjang dari semua bahan, data, informasi dan pertimbangan harus secara tertib dan lengkap dikelola dengan sebaik-baiknya, termasuk keterangan tentang sumber dan asalnya. 4.3.3 Draft dan Rancangan Draft dan Rancangan Rencana Kerja dan Anggaran dibuat dalam 2 (dua) tahap : 1. Masing-masing Bidang dibawah kordinasi Direktur Bidang membuat dan menyusun Draft atau Rancangan Rencana Kerja dan Anggaran untuk bidangnya, yang meliputi semua rencana kegiatan baik opearsional dan fungsional yang direncanakan akan dilaksanakan selama Tahun Kerja yang akan datang. 2. Selanjutnya draft atau rancangan Rencana Kerja dan Anggaran masing-masing Bidang tersebut dikonsolidasikan atau digabungkan secara saling menunjang satu sama lain, dalam bentuk drfat atau rancangan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Dana Pensiun. 4.3.4 Analisa atas Draft atau Rancangan Draft atau rancangan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Dana Pensiun harus dianalisa dan dikaji dalam forum Pengurus lengkap Dana Pensiun, bersama dengan semua Manajer. Analisa dan kajian atas draft atau rancangan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan tersebut harus dilakukan dengan memperhatikan : Sinergi dan keselarasan antara rancangan Rencana Kerja dan Anggaran masing-masing Bidang, sehingga dapat tersusun sebagai sebuah kesatuan draft atau rancangan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Dana Pensiun yang bersifat sebagai berikut : 1. Solid, terintegrasi dan terkonsolidasi dengan baik. 2. Realistis, dengan sasaran dan rencana kegiatan yang wajar dan jelas, dapat dilaksanakan. 3. Obyektif... 9

3. Obyektif, didasarkan semata-mata pada data serta informasi dan asumsi / perkiraan serta prognosa yang dapat dipertanggungjawabkan kebenaran dan obyektivitasnya. 4. Berada dalam jangkauan potensi Dana Pensiun, sesuai dengan kemampuan serta potensi dari sumber daya yang ada. 4.3.5 Penetapan dan Persetujuan Rencana Kerja Tahunan dan Anggaran Analisa terhadap Draft atau Rancangan Rencana Kerja dan Anggaran bermuara pada bentuk akhir Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan sebagai penetapan dan keputusan Pengurus. Selanjutnya, pada kesempatan pertama (satu bulan sebelum tahun anggaran berjalan) Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Dana Pensiun sudah harus disampaikan kepada Pendiri untuk mendapatkan persetujuan. 4.4 Evaluasi Kerja Tahun Anggaran Sebelumnya Pengurus Dana Pensiun berdasarkan rencana kerja masing-masing direktorat atau bagian di Dana Pensiun menetapkan Rencana Kerja dan Anggaran Dana Pensiun. Dalam waktu satu bulan sebelum tahun buku baru dimulai wajib menyampaikan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) kepada Pendiri. Untuk menetapkan Rencana Kerja dan Anggaran, Pengurus Dana Pensiun harus terlebih dahulu melakukan evaluasi kinerja Dana Pensiun tahun sebelumnya. Evaluasi kinerja mencakup evaluasi terhadap : 1. Jumlah Peserta 2. Jumlah Investasi Dana Pensiun 3. Hasil Investasi 4. Beban Operasional 5. Hasil Usaha 6. Aktiva Bersih 7. Kewajiban Aktuaria 8. Selisih Kewajiban Aktuaria 9. Ratio-ratio 10. Manfaat... 10

10. Manfaat Pensiun 11. Iuran Normal 12. Iuran Tambahan 4.5 Asumsi Dasar Penyusunan Untuk penyusunan rencana kerja dan anggaran pengurus harus menetapkan asumsi dasar terlebih dahulu yang mencakup : 1. Kondisi makro ekonomi seperti : tingkat bunga BI rata-rata, tingkat inflasi nilai tukar rupiah terhadap dolar. 2. Kondisi mikro ekonomi (internal) seperti : tingkat bunga surat berharga pemerintah, dividen (apabila ada). 3. Tingkat bunga aktuaria dengan menggunakan laporan sebelumnya. 4. Penerimaan iuran normal dan iuran tambahan pemberi kerja. 5. Kenaikan manfaat pensiun. 6. Kenaikan Biaya operasional. 7. Asumsi kenaikan Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP). V. KEPATUHAN TERHADAP RENCANA KERJA DAN ANGGARAN Tingkat disiplin dan kepatuhan dalam pelaksanaan rencana kerja dan anggaran sangat menentukan berhasil tidaknya pelaksanaan kegiatan pengelolaan Dana Pensiun. Masing-masing bidang dan bagian harus menggunakan rencana kerja dan anggaran ini sebagai acuan dalam pelaksanaan semua kegiatan. Masing-masing manajer memiliki peran penting dalam menerapkan dan mematuhi rencana kerja dan anggaran pada tingkat operasional, dan bertanggung jawab atas hal tersebut pada masing-masing bagiannya. Direktur bidang bertanggung jawab mengkoordinir penerapan dan kepatuhan terhadap rencana kerja dan anggaran dari seluruh jajaran dalam bidangnya atas ketentuan-ketentuan dalam rencana kerja dan anggaran pada tingkat kebijakan. Pengawas... 11

Pengawas internal maupun eksternal menggunakan rencana kerja dan anggaran ini sebagai salah satu dokumen dasar untuk memeriksa dan memiliki aspek kepatuhan seluruh jajaran Dana Pensiun dalam manajemen audit. VI. REVISI RENCANA KERJA DAN ANGGARAN Bila dianggap perlu, Direktur Utama Dana Pensiun dapat menentukan dan memutuskan untuk melakukan revisi terhadap rencana kerja dan anggaran Dana Pensiun. Beberapa kebijakan Dana Pensiun yang berkaitan erat dengan revisi Rencana Kerja dan Anggaran tersebut, yaitu sebagai berikut : 1. Revisi harus dilakukan dalam rangka perbaikan, agar pelaksanaan kegiatan Dana Pensiun dapat berlangsung dengan wajar. 2. Revisi tidak dapat dilakukan dengan alasan atau pertimbangan guna melakukan penyesuaian terhadap kesalahan yang telah terjadi pada realisasi kegiatan. 3. Revisi dapat berupa berbagai hal, sesuai dengan sifat kesalahan yang terjadi pada surat penyesuaian dan penetapannya. Dapat berupa tambahan atau pengurangan rencana kerja atau perubahan jadwal waktu pelaksanaan rencana kerja. 4. Demikian pula mengenai revisi anggaran, bisa berupa penambahan / pengurangan penerimaan atau pengeluaran biaya. Revisi rencana kerja dan anggaran dapat bersumber pada kesalahan dan kekeliruan saat penyusunan rencana kerja dan anggaran itu sendiri, atau bersumber karena terjadinya perubahan pasar dan lingkungan. VII. PENYIMPANGAN... 12

VII. PENYIMPANGAN DARI RENCANA KERJA DAN ANGGARAN Pelaksanaan dari rencana kerja dan anggaran tidak terlepas dari kemungkinan terjadinya penyimpangan atau pelampauan anggaran dari rencana kerja antara lain berupa ketidaksesuaian realisasi yang dilaksanakan dengan rencana yang ditetapkan, sedangkan pelayanan anggaran pada hakekatnya dapat berupa tidak tercapainya sasaran penerimaan atau pelampauan pengeluaran. VIII. KEWENANGAN, KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB Berbagai pihak memiliki kewenangan, kewajiban dan tanggung jawab baik dalam hal penyusunan pedoman maupun penerapan Rencana Kerja dan Anggaran sebagai berikut : 1. Direktur Utama a. Bertanggung jawab secara menyeluruh baik terhadap kegiatan penyusunan pedoman maupun penerapannya. b. Mengkoordinir pedoman maupun penerapannya. 2. Direktur Bidang a. Bertanggung jawab sebagai koordinator dalam penyusunan dan penerapan pedoman dalam bidangnya masing-masing. b. Bertanggung jawab sebagai koordinator dalam penerapan kepatuhan terhadap rencana kerja dan anggaran pada bidangnya masing-masing, yang secara operasional dilaksanakan oleh para manajer bagian dan jajarannya. 3. Manajer Bidang a. Bertanggung jawab terhadap kelengkapan dan kebenaran serta obyektivitas data, informasi dan asumsi yang digunakan dalam penyusunan draft atau rancangan kerja dan anggaran pada bidangnya masing-masing. b. Melakukan kegiatan penyusunan draft atau rancangan awal rencana kerja dan anggaran bagiannya. c. Melakukan... 13

c. Melakukan koordinasi terhadap pelaksanaan semua kegiatan pada bagiannya. d. Bertanggung jawab dalam memberikan dukungan dalam berfungsinya sistim pengendalian, yang erat kaitannya dengan pengawasan rencana kerja dan anggaran pada bidangnya masing-masing. IX. PENUTUP 1. Ketentuan-ketentuan dalam Pedoman Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran ini menjadi pedoman bagi seluruh jajaran Dana Pensiun dalam bersikap, berpikir dan bertindak dalam melaksanakan tugasnya. 2. Pedoman ini menetapkan prinsip dasar dari kegiatan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Dana Pensiun, sedangkan rincian pelaksanaan pedoman lebih lanjut dapat dijabarkan tersendiri. 3. Sejak berlakunya Pedoman ini, maka seluruh kebijakan, peraturan dan ketentuan yang bertentangan dengan Pedoman ini dinyatakan tidak berlaku. 4. Sebelum diberlakukan, maka Pedoman ini perlu disosialisasikan kepada khususnya jajaran Dana Pensiun. 14