PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER SEMESTER GENAP MODUL V PENYETINGAN 2 ROUTER DENGAN ROUTING PROTOCOL LINK STATE MENGGUNAKAN PACKET TRACER A. TUJUAN PRAK TIKUM Memahami jenis Routing Protocol Memahami cara mengkonfigurasi sebuah Router Memahami Routing Protocol Link State Memahami perbedaan dari semua jenis Routing Protocol B. ALAT DAN BAHAN Sebuah PC yang terinstal Packet Tracer Software Packet Tracer C. DASAR TEORI Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN). Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN. Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah 1
jaringan yang memiliki banyak router IP. Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring. Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packetfiltering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan. Link state Atau disebut juga protocol shortest-path-first, setiap router akan menciptakan tiga buah table terpisah. Satu dari table ini akan mencatat perubahan dari networknetwork yang terhubung secara langsung, satu table lain menentukan topologi dari keseluruhan internetwork, dan table terakhir digunakan sebagai routing table. OSPF adalah sebuah routing protocol IP yang sepenuhnya link-state. Protocol link-state mengirim update-update yang berisi status dari link mereka sendiri ke semua router lain di network. Routing Protocol Jenis link-state Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah protocol standar terbuka yg telah dimplementasikan oleh sejumlah vendor jaringan. Jika Anda memiliki banyak router, dan tidak semuanya adalah cisco, maka Anda tidak dapat menggunakan EIGRP, jadi pilihan Anda tinggal RIP v1, RIP v2, atau OSPF. Jika itu adalah jaringan besar, maka pilihan Anda satusatunya hanya OSPF atau sesuatu yg disebut route redistributionsebuah layanan penerjemah antar-routing protocol. OSPF bekerja dengan sebuah algoritma yang disebut algoritma 2
Dijkstra. Pertama sebuah pohon jalur terpendek (shortest path tree) akan dibangun, dan kemudian routing table akan diisi dengan jalur-jalur terbaik yg dihasilkan dari pohon tesebut. OSPF hanya mendukung routing IP saja. OSPF menggunakan protokol routing link-state, dengan karakteristik sebagai berikut: - Protokol routing link-state - Merupakan open standard protokol routing yang dijelaskan di RFC 2328 - Menggunakan algoritma SPF untuk menghitung cost terendah - Update routing dilakukan secara floaded saat terjadi perubahan topologi jaringan D. PERCOBAAN 1 PENYETINGAN 2 ROUTER DENGAN ROTING PROTOCOL OSPF Langkah pertama pastikan PC telah teristal Cisco Packet Tracer Langkah kedua, Buatlah rangkaian seperti berikut Langkah selanjutnya mengaktifkan semua port seperti gambar dibawah ini 3
Kemudian kita mencoba mengkonfigurasi Router yang terdapat di sebelah kiri terlebih dahulu. Seperti berikut 4
Pada bagian menu terminal klik OK. Kemudian configurasi router sebagai berikut Dengan penomoran IP Router sebelah kiri port serial 0/0 bernomor IP 172.16.10.1/24 Router sebelah kiri port fastethernet 0/0 bernomor IP 192.168.10.1/24 Router sebelah kanan port serial 0/0 bernomor IP 172.16.10.2/24 Router sebelah kanan port fastethernet 0/0 bernomor IP 192.168.11.1/24 Sever bernomor ip 192.168.10.254 /24 PC 1 disebelah kiri bernomor IP 192.168.10.2/24 PC 1 sebelah kanan bernomor IP 192.168.11.3/24 PC 2 sebelah kanan bernomor IP 192.168.11.4/24 Dan kita mulai dengan mengetikan perintah dibawah ini: Router>ena Router#conf t Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. int s0/0/0 Router(config-if)#ip add 172.16.10.1 255.255.255.252 Router(config-if)#no shut Router(config-if)# Router(config-if)#exit int f0/0 Router(config-if)#ip add 192.168.10.1 255.255.255.0 Router(config-if)#no shut Router(config-if)# Router(config-if)#exit 5
do sh cop run star sh cop run star ^ % Invalid input detected at '^' marker. exit Router# %SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console Router#cop run star Destination filename [startup-config]? Building configuration... [OK] Router#conf t Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. router ospf 10 Router(config-router)#net 172.16.10.0 0.0.0.0 area 0 Router(config-router)#net 172.16.10.1 0.0.0.0 area 0 Router(config-router)#net 192.168.10.1 0.0.0.0 area 0 Router(config-router)#exit Router# Router#cop run star Destination filename [startup-config]? Building configuration... 6
[OK] Router# Setelah router sebelah kiri dikonfigurasi, sekarang kita mengkonfiguraasi router yang berada disebelah kanan, dengan mengetik perintah dibawah ini pada kotak perintah terminal. Router> Router>ena Router#conf t Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. int s0/0/0 Router(config-if)#ip add 172.16.10.2 255.255.255.252 Router(config-if)#no shut Router(config-if)# Router(config-if)#exit int f0/0 Router(config-if)#ip add 192.168.11.1 255.255.255.0 Router(config-if)#no shut Router(config-if)# Router(config-if)#exit router ospf 10 Router(config-router)#net 172.16.10.2 0.0.0.0 area 0 Router(config-router)#net 192.168.11.1 00:18:37: %OSPF-5-ADJCHG: Process 10, Nbr 172.16.10.1 on Serial0/0/0 from LOADING to FULL, Loading Done Router(config-router)#net 192.168.11.1 0.0.0.0 area 0 Router(config-router)#exit 7
exit Router# %SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console Router#cop run star Destination filename [startup-config]? Building configuration... [OK] Router# Hasil ping Packet Tracer PC Command Line 1.0 PC>ping 192.168.11.3 Pinging 192.168.11.3 with 32 bytes of data: Request timed out. Reply from 192.168.11.3: bytes=32 time=13ms TTL=126 Reply from 192.168.11.3: bytes=32 time=17ms TTL=126 Reply from 192.168.11.3: bytes=32 time=12ms TTL=126 Ping statistics for 192.168.11.3: Packets: Sent = 4, Received = 3, Lost = 1 (25% loss), Approximate round trip times in milli-seconds: Minimum = 12ms, Maximum = 17ms, Average = 14ms PC> 8
Hasil ping ke 2 Packet Tracer PC Command Line 1.0 PC>ping 192.168.10.2 Pinging 192.168.10.2 with 32 bytes of data: Reply from 192.168.10.2: bytes=32 time=24ms TTL=126 Reply from 192.168.10.2: bytes=32 time=12ms TTL=126 Reply from 192.168.10.2: bytes=32 time=21ms TTL=126 Reply from 192.168.10.2: bytes=32 time=10ms TTL=126 Ping statistics for 192.168.10.2: Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss), Approximate round trip times in milli-seconds: Minimum = 10ms, Maximum = 24ms, Average = 16ms E. LATIHAN 1) Jelaskan pengertian routing protocol jenis Link State? 2) Sebutkan dan jelaskan Algoritma yang dipakai routing protocol Link State? 3) Sebutkan cirri-ciri dari Routing OSPF? 4) Jelaskan cara kerja dari Routing OSPF? 5) Sebutkan dan jelaskan komponen-komponen pembangun Routing OSPF? 6) Apa yang dimaksud dengan Variable-Length Subnet Masks pada Routing OSPF? 9
F. RANGKUMAN Link state Atau disebut juga protocol shortest-path-first, setiap router akan menciptakan tiga buah table terpisah. Satu dari table ini akan mencatat perubahan dari networknetwork yang terhubung secara langsung, satu table lain menentukan topologi dari keseluruhan internetwork. Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah protocol standar terbuka yg telah dimplementasikan oleh sejumlah vendor jaringan. Jika Anda memiliki banyak router, dan tidak semuanya adalah cisco, maka Anda tidak dapat menggunakan EIGRP, jadi pilihan Anda tinggal RIP v1, RIP v2, atau OSPF. OSPF menggunakan protokol routing link-state, dengan karakteristik sebagai berikut: - Protokol routing link-state - Merupakan open standard protokol routing yang dijelaskan di RFC 2328 - Menggunakan algoritma SPF untuk menghitung cost terendah - Update routing dilakukan secara floaded saat terjadi perubahan topologi jaringan 10
DAFTAR PUSTAKA http://student.eepis-its.edu/~izankboy/laporan/jaringan/ccna2-6.pdf http://www.cisco.com/en/us/tech/tk365/technologies_white_paper09186a0080094e9e.shtml http://www.cisco.com/en/us/docs/ios/11_3/np1/configuration/guide/1cospf.html 11