BAB III METODOLOGI 3.1. TINJAUAN UMUM 3.2. METODE PENGUMPULAN DATA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI 3.2. Metode Pengumpulan Data Data Primer

BAB III METODOLOGI Persiapan Metode Pengumpulan Data Data Primer

BAB I PENDAHULUAN 1.1. TINJAUAN UMUM 1.2. LATAR BELAKANG MASALAH

III - 1 BAB III METODOLOGI

BAB III METODOLOGI. 3.1 Metodologi Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI Tinjauan Umum

BAB III METODOLOGI. Yayasan Rumah Sakit Islam Surakarta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. LAPORAN TUGAS AKHIR III 1 Perencanaan Struktur Gedung Perkantoran Badan Pusat Statistik

PONDASI KONSTRUKSI SARANG LABA - LABA

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk mencari ketinggian shear wall yang optimal untuk gedung perkantoran 22

BAB III METODOLOGI. Mulai. Identifikasi Masalah. Studi Pustaka. Observasi Lapangan. Pengumpulan Data. Pengembangan Alternatif Lokasi

BAB III METODOLOGI 3.1. Pengumpulan Data Lapangan 3.2. Studi Pustaka 3.3. Metodologi Perencanaan Arsitektural dan Tata Ruang

METODE PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN MATERIAL UNTUK PILE CAP PADA LANTAI BASEMENT

PLAXIS Versi 8. Manual Latihan

RING BALK. Pondasi. 2. Sloof

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek

METODE PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN MATERIAL UNTUK PILE CAP PADA LANTAI BASEMENT ABSTRAK

BAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. kebutuhan sarana akomodasi tempat tinggal. Bangunan ini didesain untuk

BAB III METODOLOGI. penjelas dalam suatu perumusan masalah. Data sekunder berupa perhitungan

Oleh : AGUSTINA DWI ATMAJI NRP DAHNIAR ADE AYU R NRP

BAB III METODOLOGI. Berikut adalah bagan flowchart metodologi yang digunakan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. . Gambar 3.1. Flowchart Metodologi

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB I PENDAHULUAN Maulana BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. Judul DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN BAB I PENDAHULUAN RUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN 2

PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR PILE CAP, KOLOM, BALOK & PLAT LANTAI PADA PROYEK PENGEMBANGAN GEDUNG RSUD BUDHI ASIH. Yusti prabowo

POLA PENURUNAN STRUKTUR PELAT LANTAI GUDANG RETAIL PADA TANAH LUNAK DI KAWASAN INDUSTRI WIJAYAKUSUMA SEMARANG (150G)

Adapun langkah-langkah metodologi dalam menyelesaikan tugas akhir ini dapat dilihat pada flow chart sebagai berikut. Mulai.

PERENCANAAN GEDUNG RESEARCH CENTER-ITS SURABAYA DENGAN METODE PRACETAK

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PENILAIAN KELAYAKAN FISIK BANGUNAN PASAR DI PASAR GIANYAR KABUPATEN GIANYAR

BAB V PEMBAHASAN. bahan yang dipakai pada penulisan Tugas Akhir ini, untuk beton dipakai f c = 30

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB VI TINJAUAN KHUSUS PERBANDINGAN SISTEM PLAT LANTAI (SISTEM PLAT DAN BALOK (KONVENSIONAL) DAN SISTEM FLAT SLAB)

ANALISA HARGA SATUAN KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016

Laporan Tugas Akhir Analisis Pondasi Jembatan dengan Permodelan Metoda Elemen Hingga dan Beda Hingga BAB III METODOLOGI

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. mengetahui metode di lapangan, maka dibuatkan gambar shop drawing. Dimana

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS. Proyek pembangunan Aeropolis Lucent Tower dibangun dengan

UCAPAN TERIMA KASIH...

METODE PELAKSANAAN DAN ANALISIS PERBANDINGAN KEBUTUHAN TULANGAN ANTARA GAMBAR KERJA DENGAN SNI 7394:2008 PADA PEMBANGUNAN RUKO R2 NO

BAB III METODOLOGI. 3.2 TAHAPAN PENULISAN TUGAS AKHIR Bagan Alir Penulisan Tugas Akhir START. Persiapan

BAB III METODOLOGI III-1

UPAYA PERKUATAN STRUKTUR BANGUNAN NON-ENGINEERED MASJID DARUSSALAM KALINYAMATAN JEPARA

BAB I PENDAHULUAN. alternatif ruas jalan dengan melakukan pembukaan jalan lingkar luar (outer ring road).

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ANALISA BIAYA KONSTRUKSI

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Konsep perencanaan pembangunan proyek Apartmen Chadstone-Cikarang

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

1.1. JUDUL TUGAS AKHIR

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

LAMPIRAN 1 DIAGRAM PENGARUH R. E. FADUM (1948) UNTUK NAVFAC KASUS 1. Universitas Kristen Maranatha

PERENCANAAN GEDUNG RESEARCH CENTER-ITS SURABAYA DENGAN METODE PRACETAK

PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL 4 LANTAI JALAN INDRAPURA SEMARANG

KEGAGALAN STRUKTUR DAN PENANGANANNYA

BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN. perencana. Dengan kerjasama yang baik dapat menghasilkan suatu kerja yang efektif

HARGA SATUAN POKOK KEGIATAN (HSPK)

BAB VII PENAMBAHAN BALOK STRUKTUR LANTAI ATAP AKIBAT BEBAN GONDOLA DAN ROOF TANK

MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG ASRAMA MAHASISWA UGM KOMPLEKS KINANTI MENGGUNAKAN METODE PRACETAK (PRECAST) DENGAN SISTEM RANGKA GEDUNG (BUILDING FRAME

MODIFIKASI PERENCANAAN MENGGUNAKAN METODE PRACETAK DENGAN SHERWALL PADA GEDUNG BANK BCA CABANG RUNGKUT SURABAYA

PERENCANAAN ULANG STRUKTUR GEDUNG KANTOR PERUSAHAAN DAERAH PASAR SURYA SURABAYA DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH

BAB III. Pengenalan Denah Pondasi

sedangkan harga upah yang diperhitungkan merupakan upah borongan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MATERI KULIAH MEKANIKA TEKNIK OLEH : AGUNG SEDAYU TEKNIK PONDASI TEKNIK ARSITEKTUR UIN MALIKI MALANG

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DENGAN SISTEM FLAT SLAB DAN SHEAR WALL

BAB VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS

LAPORAN. Ditulis untuk Menyelesaikan. Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI. Pendidikan Program Diploma III. oleh: NIM NIM.

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut. Alat-alat

BAB VI KONSTRUKSI KOLOM

ANALISA BIAYA KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG DAN PERUMAHAN SNI ( STANDAR NASIONAL INDONESIA ) BUNTOK DAN SEKITARNYA

PENERAPAN DAN PELAKSANAAN APARTEMEN UNTUK MBR DENGAN SISTEM PRACETAK PENUH BERBASIS MANUFACTUR OTOMATIS

BAB VII TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE WALL

TUGAS AKHIR SIMON ROYS TAMBUNAN

III. METODE PENELITIAN. yang berasal dari daerah Karang Anyar, Lampung Selatan yang berada pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN SKRIPSI

BAB IV STUDI KASUS 4.1 UMUM

BAB V METODE UMUM PELAKSAAN KONSTRUKSI. Untuk mengetahui metode pelaksanaan di lapangan, dibuatkan gambar shop

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan pada setiap bidang kehidupan pada era globalisasi saat ini

BAB VIl TINJAUAN KHUSUS (KOLOM UTAMA) pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan

BAB VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS

PR 1 MANAJEMEN PROYEK

PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG HOTEL 8 LANTAI DI JALAN AHMAD YANI 2 KUBU RAYA

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi, diperlukan adanya suatu

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN DENGAN METODE LOAD RESISTANCE AND FACTOR DESIGN

DESAIN DAN METODE KONSTRUKSI JEMBATAN BENTANG 60 METER MENGGUNAKAN BETON BERTULANG DENGAN SISTIM PENYOKONG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PUSAT GROSIR BARANG SENI DI JALAN Dr. CIPTO SEMARANG

KATA PENGANTAR. Dalam makalah ini saya membahas mengenai macam-macam Pondasi Dangkal beserta karakteristik Pondasi Dangkal.

BAB I PENDAHULUAN. kembang susut yang relatif tinggi dan mempunyai penurunan yang besar.

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari

PERANCANGAN MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG BPK RI SURABAYA MENGGUNAKAN BETON PRACETAK DENGAN SISTEM RANGKA GEDUNG

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI 3.1. TINJAUAN UMUM Dalam analisis suatu pekerjaan diperlukan tahapan-tahapan atau metodologi yang jelas untuk menentukan hasil yang ingin dicapai agar sesuai dengan tujuan yang ada. Datadata yang diperoleh kemudian diolah sehingga di ketahui sifat-sifat dan karakteristik yang ada. Dari hasil tersebut dapat dilakukan analisis untuk pemecahan masalah dari data tersebut. 3.2. METODE PENGUMPULAN DATA Data-data yang dijadikan sebagai bahan acuan dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan tugas akhir ini dikelompokkan dalam dua jenis data, yaitu : Data Primer Data Sekunder 3.2.1 DATA PRIMER Data primer adalah data yang diperoleh dari lokasi bangunan maupun hasil survei yang dapat langsung dipergunakan sebagai sumber dalam analisis suatu struktur bangunan. Pengamatan langsung dilapangan mencakup : Kondisi lokasi bangunan gedung tersebut Kondisi bangunan-bangunan yang ada disekitar lokasi Denah lokasi bangunan gedung Pengamatan langsung tersebut menghasilkan data-data sebagai berikut : 1. Data Proyek Nama Proyek : Proyek Pembangunan Gedung Akademi Keperawatan Islam Sultan Agung (AKPERISSA) Semarang Fungsi Bangunan : Tempat pendidikan Jumlah Lantai : 3 lantai Lokasi : Jl.Raya Kaligawe Km.4 Semarang 39

Penyelidikan Tanah : Laboratorium Mekanika Tanah Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Islam Sultan Agung Semarang Struktur Bangunan bawah : Konstruksi pondasi pelat terapung / floating foundation yang dibawahnya dikakukan dengan Rib-rib 2. Struktur Utama Struktur utama pada bangunan gedung yang terdiri dari pelat, balok, kolom, dan pondasi, menggunakan beton ready mix dengan mutu beton K300. 3. Struktur Baja Baja yang digunakan adalah baja dengan mutu U24 untuk Ø 10 (polos), dan U40 untuk D8, D10, D16, D19 (ulir). 4. Data Tanah Data tanah yang diperoleh dari hasil penyelidikan dan pengujian tanah oleh Laboratorium Mekanika Tanah Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Islam Sultan Agung Semarang, terdiri dari : Data Sondir Data Boring Direct Shear Test Atterberg Limits Grain Size Analysis Consolidasi Dari data tanah diatas dapat dianalisis karakteristik tanah, kkususnya pada struktur bawah bangunan (pondasi). 3.2.2 DATA SEKUNDER Data sekunder merupakan data yang dipakai dalam proses pembuatan dan penyusunan laporan tugas akhir ini. Data sekunder ini didapatkan bukan melalui pengamatan secara langsung di lapangan. Yang termasuk dalam klasifikasi data sekunder ini antara lain adalah literatur-literatur penunjang, grafik, tabel, dan peta atau denah yang berkaitan erat dengan proses analisis bangunan Gedung Akademi Keperawatan Islam Sultan Agung (AKPERISSA) Semarang, yang berlokasi di Jl. Kaligawe Raya KM.4 Semarang. 40

3.3. METODE ANALISIS Pada bagian ini diuraikan tentang langkah-langkah analisis pondasi terapung (floating foundation) pada bangunan Gedung Akademi Keperawatan Islam Sultan Agung (AKPERISSA) Semarang. Langkah-langkah analisis dapat dilihat pada gambar diagram dibawah ini. Start Perumusan Masalah Analisis Data Perhitungan Daya Dukung Perhitungan Pembebanan Struktur Perhitungan Tegangan Tanah secara manual ( metode Newmark ) dengan kondisi pondasi pelat saja, dan secara Plaxis V.7 dengan kondisi pondasi pelat saja, pelat + rib, pelat + rib + cerucuk. Perhitungan Penurunan / Settlement pada kondisi pondasi pelat saja Analisis Selesai Gambar 3.1 Skema Metodologi Analisa Teknik Analisis Data dengan Program Plaxis V.7 Data-data yang telah didapatkan dari proyek kemudian di analisis dengan menggunakan metode konvensional ( manual ) dengan referensi buku tentang Geoteknik dan program Plaxis (V.7). Plaxis adalah suatu program elemen batas yang secara khusus digunakan untuk analisa dari ( deformasi ) perubahan bentuk dan stabilitas didalam proyek 41

rancang-bangun geoteknik. Aplikasi geoteknik memerlukan model konstitusi tingkat lanjut untuk simulasi dari perilaku tanah yang tidak linier dan yang tergantung waktu. Sebagai tambahan, karena tanah adalah suatu material yang multiphase, prosedur yang bersesuaian dengan tekanan pori yang hidrostatis dan tidak hidrostatis dalam tanah tersebut. Walaupun model tanah itu sendiri adalah suatu persoalan yang penting, banyak proyek rancang bangun geoteknik yang melibatkan model dari struktur dan interaksi dari struktur dan tanah. Plaxis juga dilengkapi dengan fitur-fitur khusus yang berhubungan dengan banyak aspek dari struktur geoteknik yang kompleks. Didalam Program Plaxis masukan ( INPUT ) diberikan oleh suatu kombinasi mengklik mouse dan bergerak, dan juga oleh masukan keyboard. Secara umum perbedaan digolongkan menjadi empat jenis masukan, yaitu : a. Masukan Objek Geometri Untuk masing-masing proyek yang baru untuk diteliti adalah penting untuk menciptakan suatu model geometri dulu. Suatu model geometri adalah suatu penyajian dari suatu masalah nyata dan terdiri dari titik-titik, garis-garis, dan pembagian tanah ( Cluster ). Suatu model geometri perlu meliputi suatu pembagian dari lapisan tanah bagian bawah ( Subsoil ) ke dalam lapisan tanah yang terpisah, object structural, langkah-langkah konstruksi dan pembebanan, model harus cukup besar sedemikian rupa, sehingga batasan-batasan tidak mempengaruhi hasil dari masalah untuk dipelajari. Ketiga jenis komponen dalam model akan diuraikan dibawah ini secara lebih detail. Titik-titik Titik-titik membentuk awal dan akhir garis-garis. Titik-titik dapat juga digunakan untuk memposisikan jangkar, menunjukkan gaya, Fixities dan untuk perbaikan lokal dari mesh elemen terbatas. Garis-garis Garis-garis digunakan untuk menggambarkan batas-batas fisik dari geometri batasbatas model dan ketidak-lanjutan dalam geometri seperti dinding tiang pancang, separasi dari langkah-langkah konstruksi atas lapisan tanah terpisah. Satu baris dapat mempunyai beberapa fungsi atau fungsi. 42

Pembagian tanah ( Cluster ) Cluster adalah area yang secara penuh dilingkupi / ditutup oleh garis. Plaxis secara otomatis mengenali cluster berdasarkan masukan dari garis-garis geometri. Didalam suatu cluster dapat dianggap sebagai bagian-bagian dari lapisan tanah. Tindakan yang berhubungan dengan cluster maka sama ke semua unsur dalam cluster tersebut. b. Masukan teks dan nilai-nilai Masukan disampaikan dalam kotak edit untuk suatu subjek yang spesifik dikelompokkan dalam jendela-jendela ( windows ). Nilai atau teks yang diinginkan dapat diketik pada keyboard, yang diikuti oleh kunci <enter> atau kunci <tab>, hasilnya diterima sebagai masukan berikutnya. Nilai-nilai yang dimasukkan harus sesuai dengan setting yang ada. Contoh masukan ( input ) teks dan nilai misalnya : memasukkan suatu nama proyek, memasukkan berat / beban tanah dan lain-lain. c. Masukan pemilihan Masukan ( Input ) pemilihan biasanya bisa dibuat dengan bantuan, yaitu : Tombol radio ( Radio Buttons ) Didalam jendela dengan tombol Radio ( permeability ) hanya satu item yang aktif. Pemilihan diklik dengan tombol mouse sebelah kiri didalam lingkaran yang putih atau dengan menggunakan panah naik-turun pada keyboard. Kotak cek ( Check Boxes ) Didalam jendela dengan kotak cek satu atau lebih item bisa dipilih. Didalam jendela Check Boxes terdapat item-item yaitu : reset displacement to zero, ignore undrained behaviour, delete untermediate steps. Pemilihan ditandai oleh suatu tanda cek hitam dalam suatu kotak putih. Pemilihan dilakukan dengan meng-klik tombol mouse sebelah kiri di dalam kotak putih atau dengan menekan tombol spasi pada keyboard. Kotak Kombo ( Combo Boxes ) Suatu kotak kombo ( General ) digunakan untuk memilih satu item dari beragam pilihan yang mungkin. Item tersebut antara lain model dan elements. Untuk memilih pilihan-pilihan yang ada, klik kiri pada panah yang ada disebelah kanan pada kotak tersebut. 43

d. Masukan ( input ) yang terstruktutur Meliputi : Page control dan tab sheets Group boxes ( kotak segi empat dengan suatu judul ) digunakan untuk item masukan cluster yang bersifat umum. 3.4. PROSEDUR PELAKSANAAN KONSTRUKSI Untuk meletakkan posisi pondasi yang berada dibawah titik elevasi nol, maka perlu diadakan penggalian tanah dengan kedalaman yang sesuai dengan kedalaman pondasi. Dari data yang diperoleh, sampai kedalaman 20 m tidak didapatkan tanah keras. Oleh karena itu sebelum dibuat pondasi pelat terapung yang dibawahnya dikakukan dengan rib-rib, dilakukan pemancangan bambu (trucuk bambu). Bambu dipancang kedalam tanah mulai -3,00 m sedalam 4,00 m dengan jarak 50 cm x 50 cm seluas bangunan, dimana digunakan bambu Ø 10 cm. Pemancangan bambu dimaksudkan untuk meningkatkan daya dukung tanah dan mengurangi penurunan / settlement. Dengan kondisi tanah yang berawa-rawa maka pemberian trucuk bambu sangat efektif sebagai sarana perbaikan tanah. Pekerjaan pondasi balok rib dilaksanakan setelah pemancangan cerucuk bambu, dan lantai kerja dihamparkan yang terdiri dari pasir dan batu pecah. Lantai kerja dibuat dengan ketebalan 10 cm, hal ini berfungsi untuk memberikan alas yang cukup datar bagi pelaksanaan pekerjaan. Setelah lantai kerja mengeras maka pemasangan tulangan pada balok rib dapat dilaksanakan. Perlu diperhatikan bahwa pemberian jarak selimut beton ini menggunakan ketebalan 2,5 cm. Hal ini dikarenakan struktur balok rib terletak dibawah tanah, sehingga tulangan akan terhindar terhadap korosi. Setelah pekerjaan pembesian balok rib selesai maka dilakukan pekerjaan bekisting. Sebelum pelaksanaan pengecoran balok rib, perlu dilakukan pemeriksaan terhadap pekerjaan pembesian dan bekisting. Setelah pekerjaan pengecoran selesai dan sudah mencapai waktu pengerasan yang telah ditentukan, maka dilanjutkan dengan pelaksaan urugan sirtu untuk mengisi ruang diantara balok rib. Urugan sirtu ini bertujuan untuk memperkecil penurunan / settlement setempat, sehingga diharapkan penurunan yang terjadi dapat diperkecil dan terjadi secara merata dan seimbang. Pekerjaan pemadatan urugan sirtu ini dilakukan lapis demi lapis dan tiap lapisnya tidak boleh lebih dari 20 cm. 44

Setelah pemadatan urugan sirtu, maka tulangan Ø 16 untuk pelat pondasi dihamparkan sesuai jarak antar tulangan yaitu 17,5 cm. Tulangan pelat pondasi merupakan tulangan rangkap 2 arah, persilangan antar tulangan dari kedua arah tersebut diikat dengan menggunakan kawat bendrat. Untuk memberikan jarak selimut beton digunakan beton decking dengan ketebalan 2,5 cm. Sedangkan untuk menumpu tulangan bagian atas digunakan cakar ayam dengan diameter 10 cm. Setelah pekerjaan pembesian selesai, maka dilanjutkan dengan pekerjaan pengecoran pelat pondasi. Pekerjaan pengecoran pelat pondasi dengan menggunakan mutu beton K300 dan tebal pelat lantai 25 cm. Kemudian dilanjutkan dengan struktur bangunan atas yang terdiri dari pelat, balok, kolom, dinding dan tangga pada lantai 1, 2, 3 serta dilanjutkan dengan pemasangan atap dengan menggunakan rangka baja. 3.5. PENYAJIAN LAPORAN Tugas Akhir ini disajikan sesuai dengan Pedoman Pembuatan Laporan Tugas Akhir yang ditentukan oleh Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang, termasuk juga didalam penggunaan bahasa dan istilah-istilah Teknik Sipil. 45