ANALISIS ALOKASI KREDIT USAHA MIKRO KECIL MENENGAH PADA BANK UMUM PUBLIK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang menyita pikiran pemerintah untuk segera dipecahkan. Krisis

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan (financial intermediaries), yang menyalurkan dana dari pihak

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan bidang keuangan. Seperti telah

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga yang memiliki peranan penting dalam. perekonomian suatu negara baik sebagai sumber permodalan maupun sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian dan aktivitas bisnis Timor Leste yang

PENGARUH PERTUMBUHAN DANA PIHAK KETIGA DAN AKTIVA PRODUKTIF TERHADAP NET INTEREST MARGIN PADA BANK PEMERINTAH RANGKUMAN SKRIPSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya. Modal dapat berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang cukup berat. Kondisi perekonomian global yang kurang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia ekonomi di Indonesia semakin meningkat. Hal ini tidak

BAB I PENDAHULUAN. Sejak krisis moneter pertengahan tahun 1997 perbankan nasional

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang masih mengalami gejolak-gejolak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pembiayaan perekonomian suatu Negara membutuhkan suatu institusi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB I PENDAHULUAN. juga memberikan pelayanan dalam bentuk jasa jasa perbankan. Bank memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

II. TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal Ekonomi Manajemen Akuntansi - ISSN No. 34 / Th. XX / April 201

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN BERDASARKAN METODE CAMELS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan

BAB I PENDAHULUAN. dibanding usaha besar yang hanya mencapai 3,64 %. Kontribusi sektor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang dirujuk dalam penelitian ini, diantaranya:

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

Kadek Ari Sulistya Made Gede Wirakusuma

BAB I PENDAHULUAN. negara Indonesia memiliki peranan cukup penting. Hal ini dikarenakan sektor

BAB I PENDAHULUAN. dana dalam bentuk simpanan seperti tabungan, deposito, giro, dan lain-lain dari

BAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung maupun tidak langsung. Banyaknya sektor yang tergantung

BAB I PENDAHULUAN. menopang hampir seluruh program-program pembangunan ekonomi. Peranan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank dalam menjalankan usahanya menghimpun dana dari masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. uang. Secara umum pengertian bank adalah sebuah lembaga intermediasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam berusaha. Kredit menurut IAI (dalam, Yuwono: 2012):

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dunia perbankan merupakan salah satu institusi yang sangat berperan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan sebagai bahan acuan dalam penelitian ini, yaitu :

: Hendriyansyah NPM : Pembimbing : Dr, Waseso Segoro, IR. MM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Nama Bank Total Asset (triliun) Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara. sangatlah besar. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki abad 21 persaingan dunia usaha semakin ketat. Perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar melemah diluar batas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Rahim dan Irpa, 2008).

BAB 1 PENDAHULUAN. kredit properti (subprime mortgage), yaitu sejenis kredit kepemilikan rumah

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Perbankan juga

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasionalnya dengan cara menghasilkan laba tinggi sehingga. profitabilitasnya terus mengalami peningkatan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perbankan berperan dalam mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi dan

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

49 Analisis Pengaruh Suku Bunga terhadap Kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pada Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Provinsi Jambi

BAB I PENDAHULUAN. dan atau bentuk-bentuk lainnya, dalam rangka meningkatkan taraf hidup. kepada masyarakat yang kekurangan dana (Abdullah, 2005:17).

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah kredit melalui perbankan. penyediaan sejumlah dana pembangunan dan memajukan dunia usaha. Bank

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. kali lelang SBI tidak lagi diinterpretasikan oleh stakeholders sebagai sinyal

I. PENDAHULUAN. menghimpun dana dari pihak yang berkelebihan dana dan menyalurkannya

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya sektor usaha. Perbankan sebagai lembaga perantara (intermediate)

Sri Pujiyanti Dr. Ir. E. Susi Suhendra, MS Universitas Gunadarma

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat

BAB I PENDAHULUAN. makro adalah pandangan bahwa sistem pasar bebas tidak dapat mewujudkan

I. PENDAHULUAN. bentuk investasi kredit kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai financial intermediary atau perantara keuangan dari dua pihak, yakni

I. PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu daya tarik bagi para investor karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai perantara keuangan antara pihak yang kelebihan dana (surplus unit)

BAB I PENDAHULUAN. alokasi sumber-sumber dana secara efektif dan efisien, bank juga memberikan

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut Indeks harga saham. Untuk mengetahui bagaimana kegiatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat (tabungan, giro, deposito) dan menyalurkan

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dalam bentuk simpanan giro, tabungan,

BAB I PENDAHULUAN. banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham

BAB I PENDAHULUAN. secara umum diukur dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Hal ini disebabkan

PENGENDALIAN BIAYA DAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA SEKTOR PERBNAKAN YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. persamaan dan perbedaanya yang mendukung penelitian ini :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/25/PBI/2004 TENTANG RENCANA BISNIS BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan usaha yang tergolong besar (Wahyu Tri Nugroho,2009:4).

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

hidup rakyat (Anshori:2009:226). Mengingat semakin berkembangnya zaman

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik, prospek usaha yang selalu berkembang, dan dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. mengandalkan sistem bagi hasil atau profit sharing (Kasmir, 2006:23).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah (Wirsono, 2007:17) (Husnan, 2003 : 157).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam kegiatan perekonomian, dunia perbankan sangat dibutuhkan. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Krisis pada tahun 1997 telah berlalu, kini perbankan Indonesia dihadapkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. membuat pilihan yang menyangkut alokasi mereka.

BAB I PENDAHULUAN. ini menjadi pemicu yang kuat bagi manajemen perusahaan untuk. membutuhkan pendanaan dalam jumlah yang sangat besar.

BAB I PENDAHULUAN. investasi, seperti pemberian kredit, pembelian surat-surat berhaga dan penanaman

BAB I PENDAHULUAN. dan profesi yang berkaitan dengan efek (Martalena dan Malinda, 2011:3). Pasar

Transkripsi:

Kajian Akuntansi, Volume 5, Nomor 1, Juni 2010 ISSN 1907 1442 ANALISIS ALOKASI KREDIT USAHA MIKRO KECIL MENENGAH PADA BANK UMUM PUBLIK Yudha Arisma Alumni FE UPN Veteran, Jalan SWK 104 Condongcatur, Yogyakarta 55283 ABSTRACT This research aims to analyze (1) the infl uence of third party deposit, mortgage interest credit rates, infl ation rates and return on investment (ROI) on the allocation of small medium micro credit simultanously, (2) the infl uence of third party deposits, mortgages interest credit rates, infl ations rates, and return on investment (ROI) on the allocation of small medium micro credit partially. Objects in this research is Bank Persero Tbk. The analyze model in this research is multiple linier regression with secondary data obtained from Bank of Indonesia (BI). The analyze result showed that the variable of third party deposits, mortgages intersest credit rates, infl ation rates and return on investment (ROI) simultanously infl uence signifi cant at allocation of small medium micro credit. Variable of third party deposits, mortgages interest credit rates, and return on investment partially infl uence at allocation of small medium micro credit (KUMKM), while infl ation rates variable partially do not infl uence signifi cant to allocation of small medium micro credit. Key words: Small medium micro credit. PENDAHULUAN Krisis moneter yang terjadi di tahun 1998 menyebabkan semakin meningkatnya kemiskinan dan pengangguran, dan pada saat krisis tersebut sektor yang mampu bertahan adalah sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), hal ini disebabkan karena UMKM telah terbiasa dengan kondisi pasar yang kompetitif sehingga mampu beradaptasi terhadap perubahan pergeseran, dan gejolak lingkungan politik, sosial dan keamanan dan ekonomi makro (Abimanyu, Anggito et all, 2009:106). Melihat fenomena tersebut, pemerintah tertarik untuk mengembangkan sektor UMKM melalui Program Penanggulangan Kemiskinan Melalui Pemberdayaan UMKM dan Koperasi, berkembangnya sektor UMKM memberikan dampak positif terhadap perekonomian Indonesia, karena berkembangnya sektor UMKM berarti memperluas lapangan pekerjaan yang dapat menyerap pengangguran dan berdampak pada pengurangan kemiskinan. Pemerintah membutuhkan dukungan dari sektor perbankan yang salah satu fungsinya adalah menyalurkan dana kepada masyarakat dalam bentuk kredit, khususnya Kredit Usaha Mikro Kecil Menengah (KUMKM), karena tanpa KUMKM sektor UMKM tidak akan dapat berkembang. Menurut Condro (2007:52), simpanan pihak ketiga berasal dari masyarakat dalam bentuk giro. Menurut Sunaryo (2007:19) besar kecilnya bunga kredit sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya bunga simpanan. Semakin besar atau semakin mahal bunga simpanan, maka semakin besar pula bunga pinjaman dan demikian pula sebaliknya. Menurut Arshanti (2007) infl asi diukur dengan dengan menggunakan indeks harga, indeks harga konsumen merupakan indikator umum yang digunakan untuk menggambarkan pergerakan harga. Rasio profi tabilitas (ROI) dapat memberikan gambaran awal tentang kondisi bank, yang sekaligus memberikan gambaran kemampuan pengelolaan bank (Lestari et all, 2007:196). Bertitik tolak dari paparan diatas, maka penelitian dilakukan untuk menganalisis (1) pengaruh simpanan pihak ketiga, tingkat suku bunga kredit, tingkat infl asi, 49

50 Kajian Akuntansi, Volume 5, Nomor 1, Juni 2010 : 58-63 dan ROI terhadap alokasi KUMKM secara simultan, (2) pengaruh simpanan pihak ketiga terhadap alokasi KUMKM, (3) pengaruh tingkat suku bunga kredit terhadap alokasi KUMKM, (4) pengaruh tingkat infl asi terhadap alokasi KUMKM, (5) pengaruh ROI terhadap alokasi Dari tujuan tersebut dapat dirumuskan hipotesis penelitian, bahwa simpanan pihak ketiga, tingkat suku bunga kredit, tingkat infl asi dan ROI berpengaruh terhadap alokasi KUMKM pada Bank Umum (Persero Tbk.) yang terdaftar di BEI. METODE PENELITIAN Penelitian ini dirancang untuk memberikan kejelasan arah, tujuan dan hasil dari kegiatan penelitian yang dirumuskan sebelumnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (simpanan pihak ketiga, tingkat suku bunga kredit, tingkat infl asi dan ROI) terhadap variabel terikat (KUMKM). Jenis data adalah data sekunder (triwulanan). Teknik analisis data menggunakan Analisis Regresi Berganda Parsial dan Simultan. HASIL DAN PEMBAHASAN Simpanan pihak ketiga. Simpanan pihak ketiga yang berasal dari giro, tabungan dan deposito dapat mempengaruhi alokasi KUMKM, semakin banyak dana yang berhasil dihimpun dari masyarakat menyebabkan bank semakin gencar untuk menyalurkan dananya dalam bentuk kredit. Simpanan pihak ketiga yang digunakan sebagai variabel dalam penelitian mengamati data triwulanan, dimulai dari triwulan 1 tahun 2006 sampai triwulan 4 tahun 2008, dalam satuan Rupiah (Rp). Tingkat suku bunga kredit. Tingkat bunga adalah angka yang menggambarkan tingkat bunga atas dasar ukuran tertentu yang hasrus dibayar oleh penerima (dana) kepada pemberi pinjaman (Winarno dan Sudjana, 2007:262). Semakin tinggi bank mengenakan suku bunga kredit, minat masyarakat untuk meminjam kredit semakin berkurang, sebab mereka dihadapkan dengan jumlah pembayaran kredit ditambah bunga yang tinggi. Tingkat suku bunga kredit yang digunakan sebagai variabel dalam penelitian mengamati data triwulanan, dimulai dari triwulan 1 tahun 2006 sampai triwulan 4 tahun 2008, dalam satuan persen (%). Infl asi. Infl asi adalah kecenderungan dari hargaharga untuk menaikkan secara umum dan terus menerus (Boediono, 2001; Rifai, 2007:36). Tingkat infl asi yang digunakan sebagai variabel dalam penelitian mengamati data triwulanan, dimulai dari triwulan 1 tahun 2006 sampai triwulan 4 tahun 2008, dalam satuan persen (%). Return On Investment. Dana yang telah berhasil dihimpun oleh bank, perlu dikelola secara efektif dan efi sien dengan mempersiapkan strategi penempatan dana berdasarkan rencana yang telah ditetapkan, guna mencapai tingkat profi tabilitas yang cukup dan mempertahankan kepercayaan masyarakat dengan menjaga agar posisi likuiditas tetap aman (Sunaryo, 2007:33). Rasio profi tabilitas (ROI) dapat memberikan gambaran awal tentang kondisi bank, yang sekaligus memberikan gambaran kemampuan pengelolaan bank (Lestari et all, 2007:196). Return On Investment yang digunakan sebagai variabel dalam penelitian mengamati data triwulanan, dimulai dari triwulan 1 tahun 2006 sampai triwulan 4 tahun 2008, dalam satuan persen (%). Kredit Usaha Mikro Kecil Menengah. Sesuai Surat Edaran Bank Indonesia No.11/1/DPNP/2009 (BI, 2009), kredit usaha mikro, kecil dan menengah adalah kredit atau pembiayaan untuk modal kerja atau investasi, yang diberikan bank kepada nasabah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dengan jumlah maksimum fasilitas sebesar Rp. 500,000,000 (lima ratus juta rupiah) untuk membiayai kegiatan usaha yang produktif. KUMKM yang digunakan sebagai variabel dalam penelitian mengamati data triwulanan, dimulai dari triwulan 1 tahun 2006 sampai triwulan 4 tahun 2008, dalam satuan Rupiah (Rp). Hasil Analisis Regresi Linier Berganda. Berdasarkan hasil analisis model Regresi linier berganda, maka nilai a, b 1, b, b, dan b dari regresi 2 3 4 diperoleh: nilai a sebesar 32.192, b 1 sebesar -2.613, b 2 sebesar -3.328, b 3 sebesar -0.043 dan b 4 sebesar 0.158. Nilai alokasi KUMKM dari a sebesar 32.192, jika variabel lainnya diasumsikan nol (0). Pengaruh simpanan pihak ketiga, tingkat suku bunga kredit, tingkat inflasi, dan ROI terhadap alokasi Hasil pengolahan data dengan analisis regresi linier berganda secara simultan diperoleh nilai nilai seperti pada Tabel 1.

Yudha Arisma : Mempengaruhi Alokasi Kredit Usaha Mikro Kecil Menengah 51 Tabel 1 Ringkasan hasil analisis regresi linier berganda tentang pengaruh simpanan pihak ketiga, tingkat suku bunga kredit, tingkat inflasi dan ROI terhadap alokasi KUMKM Pengaruh ROI terhadap alokasi Hasil olah data dengan analisis regresi linier berganda secara parsial diperoleh nilai seperti pada Tabel 5. Tabel 5 Pengaruh ROI terhadap Pengaruh Simpanan pihak Ketiga terhadap alokasi Hasil pengolahan data dengan analisis regresi linier berganda secara parsial diperoleh nilai seperti pada Tabel 2. Tabel 2 Pengaruh simpanan pihak ketiga terhadap alokasi KUMKM Pengaruh Tingkat Suku bunga Kredit terhadap alokasi Hasil olah data dengan analisis regresi linier berganda secara parsial diperoleh nilai seperti pada Tabel 3. Tabel 3 Pengaruh tingkat suku bunga kredit terhadap Pengaruh Tingkat Inflasi terhadap alokasi Hasil olah data dengan analisis regresi linier berganda secara parsial diperoleh nilai seperti pada Tabel 4. Tabel 4 Pengaruh tingkat inflasi terhadap Hasil Pengujian Hipotesis Pengaruh Simpanan Pihak Ketiga, Tingkat Suku Bunga Kredit, Tingkat inflasi dan ROI terhadap Alokasi Berdasarkan perhitungan uji statistik regresi linier berganda pada Tabel 1 menunjukan bahwa simpanan pihak ketiga, tingkat suku bunga kredit, tingkat infl asi dan ROI secara simultan berpengaruh signifi kan terhadap alokasi Hasil ini ditunjukan melalui nilai signifi kan F sebesar 0.518, lebih kecil dari α (0.05). Nilai adjusted R square didapat sebesar 0.639, artinya simpanan pihak ketiga, tingkat suku bunga kredit, tingkat infl asi dan ROI berpengaruh secara serempak terhadap alokasi KUMKM sebesar 0.639 atau sebesar 63.9%, sedangkan sisanya sebesar 36.1% dijelaskan oleh variabel lain. Hal ini mengindikasikan, bahwa masih terdapat variabel lain yang dapat mempengaruhi alokasi Hasil Pengujian Hipotesis Pengaruh Simpanan Pihak Ketiga terhadap. Hasil perhitungan analisis regresi berganda secara parsial pada Tabel 2 diperoleh nilai koefi sien sebesar -3.328 dengan nilai signifi kan t sebesar 0.015, lebih kecil dari α (0.05). Dengan demikian simpanan pihak ketiga Hasil Pengujian Hipotesis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Kredit terhadap. Hasil perhitungan analisis regresi berganda secara parsial pada Tabel 3 diperoleh nilai koefi sien sebesar -3.328 dengan nilai signifi kan t sebesar 0.015, lebih kecil dari α (0.05). Dengan demikian tingkat suku bunga kredit Hasil Pengujian Hipotesis Pengaruh Tingkat Infl asi terhadap. Hasil perhitungan analisis regresi berganda secara parsial pada Tabel

52 Kajian Akuntansi, Volume 5, Nomor 1, Juni 2010 : 58-63 4 diperoleh nilai koefi sien sebesar -0.043 dengan nilai signifi kan t sebesar 0.734, lebih besar dari α (0.05). Dengan demikian tingkat suku bunga kredit berpengaruh tidak signifi kan terhadap alokasi Hasil Pengujian Hipotesis Pengaruh ROI terhadap. Hasil perhitungan analisis regresi berganda secara parsial pada Tabel 5 diperoleh nilai koefi sien sebesar 0.158 dengan nilai signifi kan t sebesar 0.000, lebih kecil dari α (0.05). Dengan demikian tingkat suku bunga kredit Pembahasan Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda dapat dijelaskan nilai b 1, b, b, dan b dari 2 3 4 masing-masing variabel sebagai berikut ini. Variabel X 1 Simpanan Pihak Ketiga. Variabel simpanan pihak ketiga mempunyai nilai b sebesar -2.613, artinya peningkatan Rp. 1,- simpanan pihak ketiga dapat menurunkan alokasi KUMKM sebesar 2.613. Simpanan pihak ketiga yang tinggi menyebabkan bank semakin kesulitan untuk menyalurkan dana kepada sektor UMKM. Sesuai dengan UU No.10 tahun 1998 (Kementerian Negara Sekretaris Negara Republik Indonesia, 1998), setiap bank harus memegang teguh prinsip kehati-hatian (prudential banking) dalam menjalankan usahanya. Kendala utama bank dalam menyalurkan KUMKM adalah ketidakpercayaan bank terhadap sektor UMKM. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) memiliki masalah dasar, diantaranya adalah, kelemahan memperoleh peluang dan memperbesar pangsa pasar, kelemahan di bidang organisasi dan manajemen sumberdaya manusia, iklim usaha yang kurang kondusif karena persaingan yang mematikan (Suhardjono,2003:39). Masalah lain yang dihadapi UMKM adalah tidak memiliki Nomer Pokok Wajib pajak (NPWP) dan tidak memiliki agunan sebagai persyaratan dan prosedur untuk memperoleh kredit (Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, 2009) Hasil temuan ini tidak mendukung penelitian Condro (2007:52) yang menyatakan Kredit Usaha Mikro Kecil Menengah yang teralokasikan dapat terpengaruh oleh jumlah dana yang dihimpun oleh bank karena jika semakin banyak dana yang diperoleh bank dari masyarakat maka akan semakin banyak pula dana yang akan ia alokasikan untuk kredit karena bank ingin mendapat keuntungan yang besar. Variabel X 2 Tingkat Suku Bunga Kredit. Variabel tingkat suku bunga kredit mempunyai nilai b sebesar -3.328, artinya peningkatan 1% suku bunga kredit dapat menurunkan alokasi KUMKM sebesar 3.328. Hal ini disebabkan karena besar kecilnya bunga kredit sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya bunga simpanan. Semakin besar atau semakin mahal bunga simpanan, maka semakin besar pula bunga pinjaman dan demikian pula sebaliknya. Di samping bunga simpanan pengaruh besar kecilnya bunga pinjaman juga dipengaruhi oleh keuntungan yang diambil, biaya operasi yang dikeluarkan, cadangan risiko kredit macet, pajak serta pengaruh lainnya. Hasil temuan ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Condro (2007:53) yang menyatakan Semakin tinggi bank mengenakan suku bunga kredit, minat masyarakat untuk meminjam kredit semakin berkurang, sebab mereka dihadapkan dengan jumlah pembayaran kredit ditambah bunga yang tinggi. Variabel X 3 Tingkat Inflasi. Variabel tingkat infl asi mempunyai nilai b sebesar -0.043, artinya peningkatan 1% infl asi dapat menurunkan alokasi KUMKM sebesar 0.043. Hasil temuan ini tidak signifi kan. Artinya tingkat infl asi tidak mempengaruhi alokasi Hal ini disebabkan karena UMKM telah terbiasa dengan kondisi pasar yang kompetitif sehingga mampu beradaptasi terhadap perubahan, pergeseran, dan gejolak lingkungan politik, sosial dan keamanan dan ekonomi makro (Abimanyu, Anggito et all, 2009:106). Selain itu mayoritas pembiayaan yang dilakukan oleh bank terhadap sektor UMKM tidak dipengaruhi valuta asing. Variabel X 4 ROI. Variabel ROI mempunyai nilai b sebesar 0.158, artinya peningkatan 1% ROI dapat meningkatkan alokasi KUMKM sebesar 0.158. Dana yang telah berhasil dihimpun oleh bank salah satunya dialokasikan untuk kredit. Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.9/BKr/2001 (BI, 2001), bank diwajibkan membuat rencana pemberian KUK (KUMKM) yang besarnya ditentukan sendiri oleh bank sesuai dengan arah kebijakannya.

Yudha Arisma : Mempengaruhi Alokasi Kredit Usaha Mikro Kecil Menengah 53 Peraturan Bank Indonesia No.3/2/PBI/2001 (BI, 2001) menjelaskan bahwa, besarnya pemberian KUK (KUMKM) tiap bank diserahkan kepada kebijakan dan kemampuan masing-masing bank. Rasio profi tabilitas (ROI) dapat memberikan gambaran awal tentang kondisi bank, yang sekaligus memberikan gambaran kemampuan pengelolaan (Lestari, 2007:196). Tingginya ROI menunjukan bahwa strategi penempatan dana yang dilakukan bank telah ditetapkan dengan baik dan telah sesuai dengan arah kebijakannya, khususnya penempatan dana kredit bagi sektor UMKM, sehingga akan meningkatkan SIMPULAN Berdasarkan hasil temuan dalam penelitian dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: Pertama, variabel simpanan pihak ketiga, tingkat suku bunga kredit, tingkat infl asi, dan ROI berpengaruh signifi kan secara simultan terhadap alokasi Kedua, variabel simpanan pihak ketiga berpengaruh signifi kan secara parsial terhadap alokasi Ketiga, variabel tingkat suku bunga kredit, berpengaruh signifi kan secara parsial terhadap alokasi Keempat, variabel tingkat infl asi tidak berpengaruh signifi kan secara parsial terhadap alokasi Kelima, variabel ROI berpengaruh signifi kan secara parsial terhadap alokasi DAFTAR PUSTAKA Arsanti, A. 2008. Pengaruh Perubahan Tingkat Suku Bunga, Kurs Valas dan Infl asi terhadap Return Saham di BEJ. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran: Yogyakarta. Condro. 2007. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Alokasi KUK Pada Bank-Bank Umum di Indonesia (Pada tahun 2004:02-2005:12).ac.uii.ac.id/server/document/ Public/20080417011100 313015. Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, 2009. Keberpihakan Terhadap UKM MasihDipertanyakan.http:// www.mediacenterkopukm. Com/detail-berita. php?bid=590. Lestari. 2007. Kinerja Bank Devisa dan Bank Non Devisa dan Faktor-Faktor yang Memengaruhinya. http://repository.gunadarma. ac.id:800/203/. Rifai, F. 2007. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Kredit Perbankan pada Bank Umum di Propinsi Jawa Tengah periode1990-2005. http://rac.uii.ac.id/server/ document/private/2008042203225602313086. Suhardjono. 2003. Manajemen Perkreditan Usaha Kecil dan Menengah. UPP AMP Y K P N : Yogyakarta. Sunaryo, F. 2007. Akuntansi Penerimaan Dana dan Pengelolaan Dana pada PT. B a n k Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk. Kantor Cabang Blora.digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/ skripsi/index/assoc/hashf7c7.dir/doc Surat Edaran Bank Indonesia No.9/BKr/2001 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemberian Kredit Usaha Kecil. www.bi.go.id. Surat Edaran Bank Indonesia. No. 11/1/DPNP/2009 Tentang Perhitungan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko Untuk Kredit Usaha Mikro Kecil Dan Menengah. www.bi.go.id. Undang-undang No.9 tahun 1995, Tentang Usaha Kecil. Undang-Undang No.10 tahun 1998, Tentang Perbankan. Undang-undang No.20 tahun 2008, Tentang Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah. Winarno, S dan Sujana, I. 2007. Kamus Besar Ekonomi. Pustaka Grafi ka: Bandung.