KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI. Mata Pelajaran

dokumen-dokumen yang mirip
KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI. Mata Pelajaran

69. Mata Pelajaran Sosiologi untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI. Mata Pelajaran

KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI. Mata Pelajaran

16. Mata Pelajaran Sosiologi Untuk Paket C Program IPS

KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI. Mata Pelajaran

KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI. Mata Pelajaran

KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI. Mata Pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Sosiologi pada dasarnya mempunyai dua pengertian dasar yaitu sebagai

Bahasa Jepang merupakan alat untuk berkomunikasi lisan dan tulisan. Berkomunikasi dalam bahasa Jepang

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan perubahan di segala bidang kehidupan. Kemajuan ini tentu

KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI. Mata Pelajaran

BAB I LANDASAN KURIKULUM AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB DENGAN PARADIGMA INTEGRATIF-HOLISTIK

PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

SILABUS MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. besar dan kecil mempunyai berbagai keragaman. Keragaman itu menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) Negeri Wirosari memiliki visi menjadikan SD

om KOMPETENSI INTI 13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran ataupun dengan cara lain yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan atau Kurikulum Hal ini menunjukkan bahwa kurikulum

KISI-KISI PENULISAN SOAL USBN

13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

D. Antropologi Materi Pembelajaran. Alokasi Waktu. Kegiatan Pembelajaran. Sumber Belajar

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk memahami nilai-nilai warga negara yang baik. Sehingga siswa

Kurikulum SD Negeri Lecari TP 2015/ BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm Depdikbud, UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta :

B. Tujuan C. Ruang Lingkup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nana Sutarna, 2015

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

KISI-KISI SOAL KOMPETENSI JENJANG SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah merupakan salah satu mata pelajaran yang menanamkan. Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa sejarah dapat

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn) SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) / MADRASAH TSANAWIYAH (MTs)

BAB I PENDAHULUAN. adalah generasi penerus yang menentukan nasib bangsa di masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki eksistensi yang lebih bermartabat. Pendidikan formal pada hakikatnya

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI. Mata Pelajaran

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan karakter dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Di samping

BAB I PENDAHULUAN. Program pendidikan nasional diharapkan dapat menjawab tantangan harapan dan

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

BAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm. 6. 2

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah untuk dilaksanakan secara menyeluruh pada setiap sekolah

STANDAR KOMPETENSI GURU KELAS SD/MI

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berperan penting bagi pembangunan suatu bangsa, untuk itu diperlukan suatu

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana tercantum di dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan kewarganegaraan (PKn) adalah program pendidikan berdasarkan nilainilai

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. Bab ini menyajikan sejumlah kesimpulan yang meliputi kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas kepribadian serta kesadaran sebagai warga negara yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. sekolah dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,

I. PENDAHULUAN. Pada hakikatnya setiap manusia membutuhkan pendidikan dalam. hidupnya. Oleh karena itu, semua manusia di bumi pasti sangat

Kegiatan Pembelajaran

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN SOSIOLOGI STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI INTI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing, mendidik,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

70. Mata Pelajaran Antropologi untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

BAB I PENDAHULUAN. KKG. Salah satu contoh yaitu rendahnya nilai belajar siswa kelas IV-A tahun

52. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB A) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Sosial

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut sebenarnya dapat menjadi modal yang kuat apabila diolah dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses pengembangan sumber daya

51. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB I PENDAHULUAN. kenyataan yang tak terbantahkan. Penduduk Indonesia terdiri atas berbagai

PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana bagi manusia untuk mampu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SOLUSI PR ONLINE MATA UJIAN: SOSIOLOGI (KODE: S05)

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

KISI-KISI PENULISAN SOAL USBN. MATERI Konsep Dasar Sosiologi. X Objek Kajian Sosiologi. X Fungsi sosiologi dalam kajian masyarakat

I. PENDAHULUAN. makhluk individu dan makhluk sosial, sehingga siswa dapat hidup secara

SILABUS Nama Sekolah : SMA Negeri 78 Jakarta

54. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Sosial

55. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Sosial

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Oka Nazulah Saleh, 2013

Farida Nurhasanah. Universitas Sebelas Maret Surakarta 2011

KURIKULUM Pengertian Fungsi Dan Tujuan Ruang Lingkup

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan.

MATA KULIAH PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU. Dr. Ali Mustadi, M. Pd NIP

BAB I PENDAHULUAN. yang membawa berbagai konsekuensi tidak hanya terhadap dinamika kehidupan

STANDAR KOMPETENSI KEMANDIRIAN PESERTA DIDIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sistematis untuk mewujudkan suatu proses pembelajaran agar siswa aktif

I. PENDAHULUAN. kegunaan penelitian. Pembahasan secara rinci masing-masing kajian tersebut

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH

DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 38/DIKTI/Kep/2002 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. kewibawaan guru di mata peserta didik, pola hidup konsumtif, dan sebagainya

53. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunarungu (SMPLB B) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Sosial

BAB 1 PENDAHULUAN. keduanya. Sastra tumbuh dan berkembang karena eksistensi manusia dan sastra

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang dianut pemangku kebijakan. Kurikulum memiliki. kedudukan yang sangat sentral dalam keseluruhan proses pendidikan.

Transkripsi:

KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI Mata Pelajaran SOSIOLOGI SEKOLAH MENENGAH ATAS dan MADRASAH ALIYAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL Jakarta, Tahun 2003

Katalog dalam Terbitan Indonesia. Pusat Kurikulum, Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional Standar Kompetensi Mata Pelajaran Sosiologi SMA & MA, - Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas: 2003 iv, 20 hal. ISBN 979-725-175-6 2

KATA PENGANTAR Kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia mengalami perkembangan dan perubahan secara terus menerus sebagai akumulasi respon terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi selama ini serta pengaruh perubahan global, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni dan budaya. Hal ini menuntut perlunya perbaikan sistem pendidikan nasional termasuk penyempurnaan kurikulum. Penyempurnaan kurikulum yang telah dilakukan mengacu pada Undang- Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah yang terkait yang mengamanatkan tentang adanya standar nasional pendidikan yang berkenaan dengan standar isi, proses, dan kompetensi lulusan serta penetapan kerangka dasar dan standar kurikulum oleh pemerintah. Upaya penyempurnaan kurikulum ini guna mewujudkan peningkatan mutu dan relevansi pendidikan yang harus dilakukan secara menyeluruh mencakup pengembangan dimensi manusia Indonesia seutuhnya, yakni aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti, pengetahuan, keterampilan, kesehatan, seni dan budaya. Pengembangan aspek-aspek tersebut bermuara pada peningkatan dan pengembangan kecakapan hidup yang diwujudkan melalui pencapaian kompetensi peserta didik untuk bertahan hidup serta menyesuaikan diri dan berhasil dalam kehidupan. Kurikulum ini dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan dan keadaan daerah dan sekolah. Dokumen kurikulum 2004 terdiri atas Kerangka Dasar Kurikulum 2004, Standar Bahan Kajian dan Standar Kompetensi Mata Pelajaran yang disusun untuk masing-masing mata pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan. Dokumen ini adalah Standar Kompetensi Mata Pelajaran Sosiologi untuk satuan pendidikan SMA & MA. Dengan diterbitkan dokumen ini maka diharapkan daerah dan sekolah dapat menggunakannya sebagai acuan dalam pengembangan perencanaan pembelajaran di sekolah masing-masing. Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Jakarta, Oktober 2003 Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Dr. Ir. Indra Jati Sidi NIP. 130672115 Dr. Boediono NIP. 130344755 3

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... I. PENDAHULUAN... A. Rasional... B. Pengertian... C. Fungsi dan Tujuan... D. Ruang Lingkup... E Standar Kompetensi Lintas Kurikulum... F. Standar Kompetensi Bahan Kajian... G. Standar Kompetensi Mata Pelajaran... H. Rambu-rambu... II. KOMPETENSI DASAR, INDIKATOR, DAN MATERI POKOK... Kelas X... Kelas XI Program Ilmu Sosial... Kelas XII Program Ilmu Sosial... 3 4 5 5 7 8 8 9 9 11 11 14 14 16 19 4

1 PENDAHULUAN A. Rasional Ketika sosiologi dan antropologi diajarkan sendiri-sendiri seringkali terjadi pengulangan karena banyaknya materi yang tumpang tindih. Hal itu membawa implikasi dalam berbagai topik pembelajaran, guru kesulitan untuk membedakan antara kajian sosiologi dan antropologi. Kalaupun dapat dibedakan, kajian antropologi terlalu abstrak bagi siswa sekolah menengah. Atas dasar itu kajian antropologi menjadi bagian dari sosiologi. Sejumlah persoalan yang dihadapi guru dan siswa dalam pembelajaran sosiologi antara lain sebagai berikut: 1. Terlalu menekankan kemampuan kognitif, khususnya kemampuan mengingat/menghafal yang dalam prakteknya akan mematikan kreatifitas anak. 2. Metode pengajaran lebih menekankan proses deduktif dari pada proses induktif. 3. Isi atau substansinya terlalu tinggi, terlalu teoretis, abstrak, dan terkesan mencakup terlalu banyak hal. 4. Kurang memberi ruang bagi guru dalam mengembangkan materi untuk pendalaman terhadap komponen-komponen yang dianggap perlu. 5. Kurang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengembangkan materi lokal sehingga muncul kesan bahwa belajar Sosiologi bukan belajar tentang kenyataan hidup sehari-hari melainkan belajar sesuatu yang sangat asing bagi siswa. 6. Banyak materi Sosiologi yang tumpang-tindih dengan Antropologi. Hal ini makin menambah kebingungan guru-guru yang tidak memiliki dasar pengetahuan antropologi dan sosiologi yang memadai. 7. Metode pembelajaran sangat monoton yang didominasi oleh ceramah satu arah, guru memperlakukan setiap aspek dalam Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP) sebagai satuan-satuan yang berdiri sendiri dan terpisah dari pokok bahasan induknya, padahal sesungguhnya 5

Sosiologi setiap pokok bahasan dan topik yang dibahas merupakan suatu sistem yang masing-masing aspeknya saling terkait. Persoalan tersebut memperkuat alasan untuk melakukan pembaruan dalam pembelajaran sosiologi. Di sisi lain, secara yuridis, arah kebijakan Garis-garis Besar Haluan Negara tahun 1999 tentang pendidikan menyatakan bahwa pemerintah perlu melakukan pembaharuan sistem pendidikan, termasuk kurikulum. Perubahan kurikulum dilakukan melalui diversifikasi kurikulum yang bertujuan untuk melayani dan mengakomodasi keberagaman peserta didik, kondisi, kebutuhan dan potensi daerah. Untuk itu, dalam pengembangan kurikulum yang berdiversifikasi, perlu ditetapkan kurikulum sebagai acuan dan target pencapaian hasil belajar secara nasional. Sesuai dengan pemikiran tersebut, dalam Peraturan Pemerintah RI No. 25 tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah dan kewenangan propinsi sebagai daerah otonom bab II pasal 2 ayat (3) untuk Bidang Pendidikan dan Kebudayaan dinyatakan bahwa kewenangan pemerintah antara lain: 1. Menetapkan standar kompetensi siswa dan warga belajar serta pengaturan kurikulum nasional dan penilaian hasil belajar secara nasional serta pedoman pelaksanaannya. 2. Penetapan Materi Pokok pelajaran pokok. 3. Penetapan kalender pendidikan dan jumlah jam efektif setiap tahun bagi pendidikan dasar, dan sekolah menengah. Standar Kompetensi mata pelajaran Sosiologi ini adalah salah satu bentuk pengimplementasian kebijakan di atas. Dalam pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar, daerah atau sekolah perlu menjabarkan kurikulum berbasis kompetensi ini ke dalam bentuk silabus yang memuat target pencapaian secara nasional dan diperkaya dengan materi-materi lokal sesuai dengan kondisi, kebutuhan dan potensi daerah. Dalam kedudukannya sebagai sebuah disiplin ilmu sosial yang sudah relatif lama berkembang di lingkungan akademis, secara teoritis idealnya sosiologi memiliki posisi strategis dalam membahas dan mempelajari masalah-masalah sosial-politik dan budaya yang berkembang di 6

Pendahuluan masyarakat. Karenanya, pengajaran Sosiologi perlu semakin tanggap dan sensitif terhadap perkembangan di masyarakat dan selalu siap dengan pemikiran kritis dan alternatif menjawab tantangan yang ada. Melihat masa depan masyarakat kita, Sosiologi semakin dituntut untuk tanggap terhadap isu globalisasi yang didalamnya mencakup demokratisasi, meliputi desentralisasi dan otonomi, penegakkan HAM, good governance (kepemerintahan yang baik), emansipasi, kerukunan hidup bermasyarakat dan masyarakat yang demokratis dengan cara: 1. Menyeimbangkan antara fungsi pengambilan keputusan, fungsi pencerahan dari keterbatasan, keterkungkungan dan kemerosotan sosial (dehumanisasi). 2. Lebih menekankan induksi dari pada deduksi. 3. Melakukan penilaian yang seimbang antara kognisi, keterampilan, afeksi, yang diwujudkan sesuai dengan tingkat kemampuan siswa, dimulai dari mengenali, mengidentifikasi, menganalisis, memaparkan, menafsirkan, memahami, menjelaskan, mensikapi sampai mengkritisi. Menjawab tantangan sekarang dan yang akan dihadapi di masa depan dalam pengembangan sumber daya manusia, maka perlu dilakukan peninjauan Kurikulum 1994 berdasarkan kompetensi dasar. Kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Dengan demikian, pembelajaran sosiologi berperan sebagai wahana pengembangan kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pemahamannya terhadap fenomena kehidupan seharihari. Sebagai wahana pengembangan kemampuan siswa, materi pelajaran mencakup konsep-konsep dasar, pendekatan, metode, dan teknik analisis dalam pengkajian berbagai fenomena dan permasalahan yang ditemui dalam kehidupan nyata hidup bermasyarakat. Materi tersebut sekaligus menjadi pengantar bagi siswa-siswa yang berminat mendalami sosiologi lebih lanjut. B. Pengertian Sosiologi pada dasarnya mempunyai dua pengertian dasar yaitu sebagai ilmu dan sebagai metode. Sebagai ilmu, Sosiologi merupakan kumpulan pengetahuan tentang masyarakat dan kebudayaan yang disusun secara 7

Sosiologi sistematis berdasarkan analisis berpikir logis. Sebagai metode, Sosiologi adalah cara berpikir untuk mengungkapkan realitas sosial dan budaya yang ada dalam masyarakat dengan prosedur dan teori yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. C. Fungsi dan Tujuan 1. Fungsi Pengajaran Sosiologi di Sekolah Menengah berfungsi untuk meningkatkan kemampuan siswa mengaktualisasikan potensipotensi diri mereka dalam mengambil dan mengungkapkan status dan peran masing-masing dalam kehidupan sosial dan budaya yang terus mengalami perubahan. 2. Tujuan Tujuan pengajaran sosiologi di Sekolah Menengah pada dasarnya mencakup dua sasaran yang bersifat kognitif dan bersifat praktis. Secara kognitif pengajaran Sosiologi dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan dasar Sosiologi agar siswa mampu memahami dan menelaah secara rasional komponen-komponen dari individu, kebudayaan dan masyarakat sebagai suatu sistem. Sementara itu sasaran yang bersifat praktis dimaksudkan untuk mengembangkan keterampilan sikap dan perilaku siswa yang rasional dan kritis dalam menghadapi kemajemukan masyarakat, kebudayaan, situasi sosial serta berbagai masalah sosial yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. D. Ruang Lingkup Ruang lingkup mata pelajaran sosiologi adalah sebagai berikut: 1. sosiologi sebagai ilmu dan metode 2. interaksi sosial 3. sosialisasi 4. struktur sosial 5. kebudayaan 6. perubahan sosial budaya 8

Pendahuluan E. Standar Kompetensi Lintas Kurikulum Standar Kompetensi Lintas Kurikulum merupakan kecakapan untuk hidup dan belajar sepanjang hayat yang dibakukan dan harus dicapai oleh peserta didik melalui pengalaman belajar. Standar Kompetensi Lintas Kurikulum ini meliputi: 1. Memiliki keyakinan, menyadari serta menjalankan hak dan kewajiban, saling menghargai dan memberi rasa aman, sesuai dengan agama yang dianutnya. 2. Menggunakan bahasa untuk memahami, mengembangkan, dan mengkomunikasikan gagasan dan informasi, serta untuk berinteraksi dengan orang lain. 3. Memilih, memadukan, dan menerapkan konsep-konsep, teknikteknik, pola, struktur, dan hubungan. 4. Memilih, mencari, dan menerapkan teknologi dan informasi yang diperlukan dari berbagai sumber. 5. Memahami dan menghargai lingkungan fisik, makhluk hidup, dan teknologi, dan menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan nilainilai untuk mengambil keputusan yang tepat. 6. Berpartisipasi, berinteraksi, dan berkontribusi aktif dalam masyarakat dan budaya global berdasarkan pemahaman konteks budaya, geografis, dan historis. 7. Berkreasi dan menghargai karya artistik, budaya, dan intelektual serta menerapkan nilai-nilai luhur untuk meningkatkan kematangan pribadi menuju masyarakat beradab. 8. Berpikir logis, kritis, dan lateral dengan memperhitungkan potensi dan peluang untuk menghadapi berbagai kemungkinan. 9. Menunjukkan motivasi dalam belajar, percaya diri, bekerja mandiri, dan bekerja sama dengan orang lain. F. Standar Kompetensi Bahan Kajian Ilmu-ilmu Sosial dan Kewarganegaraan 1. Kemampuan memahami fakta, konsep, dan generalisasi tentang sistem sosial dan budaya dan menerapkannya untuk: 9

Sosiologi a. Mengembangkan sikap kritis dalam situasi sosial yang timbul sebagai akibat perbedaan yang ada di masyarakat. b. Menentukan sikap terhadap proses perkembangan dan perubahan sosial budaya. c. Menghargai keanekaragaman sosial budaya dalam masyarakat multikultur. 2. Kemampuan memahami fakta, konsep, dan generalisasi tentang manusia, tempat, dan lingkungan dan menerapkannya untuk: a. Menganalisis proses kejadian, interaksi dan saling ketergantungan antara gejala alam dan kehidupan di muka bumi dalam dimensi ruang dan waktu. b. Terampil dalam memperoleh, mengolah, dan menyajikan informasi geografis. 3. Kemampuan memahami fakta, konsep, dan generalisasi tentang perilaku ekonomi dan kesejahteraan dan menerapkannya untuk: a. Berperilaku yang rasional dan manusiawi dalam memanfaatkan sumber daya ekonomi. b. Menumbuhkan jiwa, sikap, dan perilaku kewirausahaan c. Menganalisis sistem informasi keuangan lembaga-lembaga ekonomi. d. Terampil dalam praktik usaha ekonomi sendiri. 4. Kemampuan memahami fakta, konsep, dan generalisasi tentang waktu, keberlanjutan dan perubahan dan menerapkannya untuk: a. Menganalisis keterkaitan antara manusia, waktu, tempat, dan kejadian. b. Merekonstruksi masa lalu, memaknai masa kini, dan memprediksi masa depan. c. Menghargai berbagai perbedaan serta keragaman sosial, kultural, agama, etnis, dan politik dalam masyarakat dari pengalaman belajar peristiwa sejarah. 5. Kemampuan memahami dan menginternalisasi sistem berbangsa dan bernegara dan menerapkannya untuk: a. Mewujudkan persatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 10

Pendahuluan b. Membiasakan untuk mematuhi norma, menegakkan hukum, dan menjalankan peraturan. c. Berpartisipasi dalam mewujudkan masyarakat dan pemerintahan yang demokratis; menjunjung tinggi, melaksanakan, dan menghargai HAM. G. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Standar Kompetensi mata pelajaran sosiologi, yaitu: 1. Memahami realitas sosial dalam keanekaragaman budaya dan masyarakat yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari. 2. Memahami struktur dan dinamika sosial budaya, serta dapat memahami arti penting sosiologi dan antropologi dalam kehidupan masyarakat Indonesia. 3. Menganalisis secara kritis dan menentukan sikap dalam situasi sosial yang dihadapi dengan ditunjukkan oleh kemampuan menghargai perbedaan yang ada dalam masyarakat. 4. Melangsungkan komunikasi sosial dengan berbagai pandangan dan pendirian yang dijumpai dalam kehidupan sosial. H. Rambu-rambu 1. Kurikulum berbasis kompetensi merupakan pedoman bagi pengembang kurikulum di daerah untuk menyusun silabus yang akan digunakan oleh guru dalam melaksanakan tugas mengelola proses belajar mengajar di sekolah. 2. Pemahaman pengembang kurikulum di daerah terhadap kurikulum merupakan syarat mutlak agar dapat menyusun silabus sesuai dengan kebutuhan daerah. 3. Dalam kurikulum berbasis kompetensi, metode dan sumber belajar yang digunakan tidak dicantumkan secara khusus agar guru dapat mengembangkan kurikulum secara optimal berdasarkan kompetensi yang harus dicapai dan disesuaikan 11

Sosiologi dengan kondisi setempat. Dalam penggunaan sumber belajar, dianjurkan jangan menggunakan sumber yang seragam. Biarkan siswa menggunakan sebanyak mungkin referensi yang relevan. Ini bukan berarti siswa harus memiliki banyak buku, melainkan harus banyak baca buku. 4. Penggunaan jam tatap muka diharapkan seefisien mungkin, terutama menyangkut hal-hal baru yang perlu diinformasikan secara klasikal, membantu siswa dalam memecahkan masalah yang ditemui ketika mereka belajar mandiri, atau untuk melakukan konfirmasi tentang hal-hal yang belum dipahami sepenuhnya oleh siswa. Untuk pengembangan selanjutnya diupayakan agar siswa banyak belajar dari pengalaman sendiri, interaksi dengan teman sebaya, atau masyarakat saat berada di luar kelas. 5. Pendekatan pembelajaran sosiologi adalah pendekatan pembelajaran aktif yang memfungsikan guru, siswa dan sarana belajar secara sinergi. Pendekatan pembelajaran ini dilakukan dengan memperhatikan halhal sebagai berikut: a. Keseimbangan antara kognisi, keterampilan, afektif dan keseimbangan antara deduksi dan induksi. b. Penyajian materi perlu menggunakan ilustrasi (contoh, deskripsi, gambar) dan pemberian tugas secara aktif. c. Proses pembelajaran dilakukan dengan upaya memfasilitasi tumbuhnya dinamika kelompok di dalam kelas, sehingga terwujud siswa yang mandiri dalam belajar. 6. Pengorganisasian materi pengajaran sosiologi berdasarkan struktur keilmuan. 7. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam mempelajari konsep-konsep sosiologi siswa dimungkinkan untuk mencari, mengolah, dan mengkomunikasikan informasi tentang masyarakat, budaya, lingkungan, dan perubahannya dengan memanfaatkan teknologi informasi. 12

Pendahuluan Para siswa dapat membaca buku, majalah, atau surat kabar yang memuat tulisan atau artikel mengenai masalah yang berkaitan dengan masyarakat, budaya, lingkungan, dan perubahannya. Untuk memahami posisi tulisan atau artikel tersebut serta untuk memahami kebijakan apa yang ditawarkan untuk memecahkan masalah, tentu saja para siswa harus membacanya dengan seksama dan tidak cukup satu kali. Bawalah bahan-bahan yang diperoleh ke kelas. Beritahukanlah bahan-bahan tersebut kepada guru dan teman sekelas. Para siswa juga dapat didorong untuk mencari dan mendengarkan laporan berita pada televisi atau radio yang berkenaan dengan masalah masyarakat, budaya, lingkungan, dan perubahannya serta kebijakan-kebijakan untuk menangani masalah tersebut. Bawalah informasi tersebut ke kelas untuk diberitahukan kepada guru dan teman sekelas. 13

2 KOMPETENSI DASAR, INDIKATOR, DAN MATERI POKOK PROGRAM STUDI ILMU SOSIAL Kelas : X Standar Kompetensi : 1. Kemampuan memahami nilai dan norma dalam membentuk keteraturan hidup bermasyarakat. KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK 1.1 Kemampuan menganalisis peranan sosiologi dan antropologi dalam mengkaji masyarakat sebagai sistem sosial budaya yang dinamis konsep-konsep dasar dan metode-metode sosiologi dan antropologi konsep-konsep tentang realitas sosial budaya hubungan antara berbagai konsep tentang realitas sosial budaya Mengidentifikasi data sosiologis dan antropologis tentang fenomena sosial di lingkungan setempat Sosiologi dan antropologi sebagai Ilmu tentang perilaku sosial dalam masyarakat 1.2 Kemampuan menganalisis interaksi sosial sebagai dasar pembentukan pola keteraturan dan dinamika sosial budaya faktor-faktor yang mendorong terjadinya interaksi sosial Mengidentifikasi bentuk-bentuk interaksi yang mendorong terciptanya lembaga, kelompok, dan organisasi sosial Interaksi sosial dalam dinamika sosial budaya 14

Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK proses pembentukan lembaga, kelompok, dan organisasi sosial faktor-faktor yang menyebabkan perubahan dan dinamika sosial budaya 1.3 Kemampuan menganalisis proses sosialisasi dalam pembentukan kepribadian peran nilai dan norma sosial dalam proses sosialisasi proses sosialisasi Mengidentifikasi faktorfaktor pembentuk kepribadian Membuat tulisan berdasarkan data sekunder atau primer tentang hubungan pembentukan kepribadian dengan kebudayaan Sosialisasi dan pembentukan kepribadian 1.4 Kemampuan menganalisis terjadinya perilaku menyimpang Mengindentifikasi terjadinya perilaku menyimpang sebagai hasil sosialisasi yang tidak sempurna Mengklasifikasi jenisjenis lembaga pengendalian sosial Menguraikan berbagai cara pengendalian sosial Memberikan opini atau ulasan tentang akibat tidak berfungsinya lembaga pengendalian sosial. Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial 15

Sosiologi PROGRAM STUDI ILMU SOSIAL Kelas : XI Standar Kompetensi : 1. Kemampuan menganalisis berbagai faktor penyebab konflik sosial dan dampaknya serta memberikan alternatif pemecahannya. KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK 1.1 Kemampuan menganalisis konflik dan integrasi sosial Mengidentifikasi berbagai konflik dalam masyarakat Membedakan konflik dengan kekerasan sebab-sebab konflik dalam masyarakat Mengidentifikasi bentuk-bentuk integrasi sosial faktor-faktor pendorong integrasi sosial Konflik dan integrasi sosial 1.2 Kemampuan menganalisis bentukbentuk struktur sosial pengertian struktur sosial faktor-faktor pembentuk ketidaksamaan sosial Mengidentifikasi diferensiasi sosial (berdasarkan ras, etnis, agama, dan jender) dan berbagai bentuk stratifikasi sosial di masyarakat Membedakan berbagai pengaruh diferensiasi dan stratifikasi sosial berdasarkan pengamatan atau kasus yang terdapat di masyarakat Diferensiasi dan stratifikasi sosial 16

Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK 1.3 Kemampuan menganalisis konsekuensi perubahan struktur sosial berbagai konsekuensi diferensiasi sosial dan stratifikasi sosial konsekuensi dari perubahan konsolidasi dan interseksi terhadap diferensiasi dan stratifikasi sosial Memberikan gagasan tentang langkahlangkah penanganan sosial budaya menuju integrasi sosial Konsekuensi bentukbentuk struktur sosial terhadap konflik dan integrasi sosial 1.4 Kemampuan menganalisis dinamika kebudayaan Mengidentifikasi unsur-unsur kebudayaan hubungan antara unsur-unsur kebudayaan yang terdapat di masyarakat dinamika unsur-unsur kebudayaan Dinamika kebudayaan 1.5 Kemampuan mengembangkan sikap dalam masyarakat multikultural Memberi contoh tentang masalahmasalah yang ditimbulkan oleh keanekaragaman dan perubahan kebudayaan Mengungkapkan alternatif pemecahan masalah yang ditimbulkan oleh keanekaragaman dan perubahan kebudayaan berdasarkan potensi lokal dan nasional Kehidupan masyarakat multikultural 17

Sosiologi KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK Menentukan sikap yang kritis terhadap hubungan keanekaragaman dan perubahan kebudayaan Mengembangkan sikap toleransi dan empati sosial terhadap hubungan keanekaragaman dan perubahan kebudayaan 18

Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok PROGRAM STUDI ILMU SOSIAL Kelas : XII Standar Kompetensi : 1. Kemampuan membiasakan diri untuk berperilaku yang tepat dalam menghadapi pengaruh atau tantangan perubahan sosial KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK 1.1 Kemampun menganalisis mobilitas sosial dalam kehidupan sosial budaya Membedakan jenisjenis mobilitas sosial proses terjadinya mobilitas sosial Mengidentifikasi dampak mobilitas sosial Mobilitas Sosial 1.2 Kemampun menganalisis perubahan sosial budaya di masyarakat Mengidentifikasi bentuk-bentuk perubahan sosial budaya Mengidentifikasi faktor pendorong dan penghambat perubahan sosial budaya Memberi contoh dampak perubahan sosial budaya sebagai akibat modernisasi dan globalisasi Mengidentifikasi tantangan global terhadap eksistensi jati diri bangsa Mengemukakan gagasan atau pemikiran untuk mengatasi memudarnya jati diri bangsa Perubahan sosial budaya 19

Sosiologi KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK 1.3 Kemampun merancang dan melakukan penelitian sederhana tentang perubahan sosial budaya Merumuskan masalah penelitian Merumuskan rancangan penelitian sosial budaya Memilih metode penelitian Mengumpulkan dan mengolah data hasil penelitian Membuat laporan penelitian Mempresentasikan hasil penelitian Penelitian sosial budaya 20