Oleh: Anggelia Dea Manukily Julia Pantow Lingkan E. Tulung

dokumen-dokumen yang mirip
POLA KOMUNIKASI KELUARGA DALAM MEMBENTUK KARAKTER ANAK DI KELURAHAN BEO TALAUD

Jerry D. Mamero Antonius Boham Stefi H. Harilama

PERAN KOMUNIKASI BPJS KEPADA PELAKU USAHA TENTANG JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN (Studi Pada Pelaku Usaha Di Wilayah Kelurahan Mapanget)

MODEL KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DAN ANAK DALAM HUBUNGAN JARAK JAUH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Manusia merupakan mahluk sosial, yang berarti dalam menjalani

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Daftar pustaka. Bungin, Burhan Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: RajaGrafindo Persada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

BAB III METODE PENELITIAN. tentang langkah-langkah yang sistematis dan logis tentang pencarian data yang

Oleh : Fransina Rineke Renwarin

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI PASANGAN SUAMI ISTRI BANYAK ANAK YANG KURANG MAMPU DALAM MEMBENTUK KONSEP DIRI ANAK

BAB VI PENUTUP. sebelumnya kemudian penulis menarik kesimpulan terakhir sebagai berikut

Tinjauan Mengenai Pola Komunikasi Public Relations PT. Pos Indonesia

ABSTRAK. Kata kunci: stakeholder, pelanggan, proses komunikasi interpersonal, tahapan penetrasi sosial

Kata istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal. dari bahasa Latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PENUTUP. Dari berbagai data dan fakta yang sudah diperoleh dari lapangan dan dikonfirmasikan

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANGTUA DAN ANAK DALAM MENYIKAPI PERNIKAHAN USIA DINI ( Studi pada masyarakat Kecamatan Pagelaran Kab.

PERANAN HUMAS DALAM PELAKSANAAN MONITORING EVALUASI DI KANTOR DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SULAWESI UTARA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Konflik yang pernah terjadi antara mahasiswa Alor dan Sumba adalah

SKRIPSI. PEMAHAMAN PERAN PRODUSER FILM INDIE DALAM MANAJEMEN PRODUKSI (Studi Pada Produser Film Indie Rena Asih dan Lost After Lovv )

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Berdasarkan analisis deskriptif menunjukkan bahwa penilaian kualitas

POLA KOMUNIKASI POLITIK ANGGOTA DPRD KOTA KOTAMOBAGU. Oleh Kenny R. Carundeng Ridwan Paputungan J.P.M Tangkudung

Jurnal Tugas Akhir Skpipsi 1

BAB I PENDAHULUAN. pandangan dan tindakan masyarakat luas. Media massa, seperti halnya

PENDAMPINGAN ORANGTUA DENGAN AKTIVITAS ANAK MENONTON TELEVISI

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI DENGAN PERILAKU SOSIAL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 TULAKAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 ARTIKEL SKRIPSI

POLA KOMUNIKASI PEMBIMBING DENGAN KLIEN DALAM PROSES REHABILITASI DI BALAI REHABILITASI SOSIAL KARYA WANITA KECAMATAN PALIMANAN KABUPATEN CIREBON

POLA KOMUNIKASI PIMPINAN DEPARTEMEN KOMUNIKASI PT. DIRGANTARA INDONESIA. ( Studi Deskriptif Tentang Pola Komunikasi Pimpinan Departemen

BAB VI PENUTUP. Setelah melakukan penelitian mengenai komunikasi interpersonal antara

BAB III METODE PENELITIAN

POLA KOMUNIKASI ANTARPRIBADI MAHASISWA PAPUA DI LINGKUNGAN DI LINGKUNGAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI

KEEFEKTIFAN LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL UNTUK MENGATASI KENAKALAN REMAJA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEMEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TANGGAPAN MASYARAKAT WAJIB PAJAK KELURAHAN PAKOWA TERHADAP IKLAN PAJAK YANG DI TAYANGKAN DI SIARAN TELEVISI TRANS

JESSICA LARA

KONSEP DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI (Studi Kasus pada Anggota Language and Cultural Exchange Medan) RICO SIMANUNGKALIT

BAB III METODE PENELITIAN. dapat membantu memudahkan peneliti dalam menjalankan proses penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bertemu dalam waktu yang cukup lama. Long Distance Relationship yang kini

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. penting, kurang begitu efektif karena ada sebagaian orang tua yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif atau

PENJAJAHAN TV TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Persepsi adalah pandangan maupun kemampuan individu untuk

Fitri Saraswati / Ike Devi Sulistyaningtyas

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi

Strategi Komunikasi Travel Day Trans untuk Mencapai Loyalitas Pelanggan

Implementasi Komunikasi Instruksional Guru dalam Mengajar Anak Berkebutuhan Khusus di SLB-C1 Dharma Rena Ring Putra I Yogyakarta Oleh :

BAB III METODE PENELITIAN

SELF DISCLOSURE DAN MEDIA KOMUNIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. pengajar muda dan peserta didik di desa tertinggal dalam meningkatkan motivasi

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan anak untuk optimalisasi bagi perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktifitas komunikasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diantaranya: 1.) Paradigma, 2) Tipe Penelitian, 3) Metode Penelitian, 4) Subjek

BAB IV PENUTUP. Empat Mata Di Trans7, dalam penelitian ini Tukul Arwana bertindak sebagai

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi antarpersonalnya menjadi berbeda satu dengan yang lainnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Onong Uchjana Effendy dalam buku Ilmu Komunikasi dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dan di analisa pada bab

PROSES KOMUNIKASI ANTARPRIBADI PADA WARGA BINA SOSIAL

PERAN SIGNIFICANT OTHERS

POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP ANAK PENDERITA AUTISME

BAB III METODE PENELITIAN. Wates Kabupaten Blitar. Alasan peneliti memilih lokasi ini adalah karena di Desa

BAB I PENDAHULUAN. canggih ini membutuhkan sarana atau media untuk menyampaikan informasi.

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan untuk berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. berperan bagi kehidupan seseorang dikarenakan intensitas dan frekuensinya yang

Tuty Muthiah. AKOM BSI Jakarta

KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI ORANG TUA DAN ANAK MENGENAI PENDIDIKAN SEKS PADA MASA AWAL PUBERTAS DI KELURAHAN MALALAYANG I MANADO

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kepemimpinan

BAB III METODE PENELITIAN

PERAN KOMUNIKASI ORANG TUA DALAM MELESTARIKAN BAHASA TONSAWANG DI DESA TOMBATU II TENGAH KECAMATAN TOMBATU UTARA KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

Hubungan antara Parental Discipline dan Intensitas Komunikasi Peer Group dengan Minat Belajar Anak

Irma Wulandari 1. Kata Kunci : Komunikasi Antar Pribadi, Kedisiplinan Siswa. Universitas Mulawarman.

BAB VI PENUTUP. penulis menyimpulkan bahwa jabat tangan yang dilakukan mahasiswa Fisip


BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk hidup sosial, seorang individu sejak lahir hingga

IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN ICHE. A. C. NAPITUPULU

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keluarga yang kokoh akan menghasilkan anak-anak yang kokoh juga.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan-perubahan yang dramatis. Perubahan-perubahan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan fakta yang terjadi di MAN 1 Sumenep, peneliti

BAB I PENDAHULUAN. kejiwaan. Istilah komunikasi (bahasa Inggris : Communication) berasal dari communis

IMPLEMENTASI PENGENAAN TARIF AKAD NIKAH NASKAH PUBLIKASI. derajat S-I Program Studi Pendidikan. Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB IV PEMBAHASAN. antara ayah dan anak remaja pasca perceraian, berikut peneliti memberikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

KOMUNIKASI EFEKTIF ANTARA REMAJA DENGAN AYAH YANG BERTUGAS JARAK JAUH

Transformasi No. 32 Tahun 2017 Volume I Halaman 1-75

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOMUNIKASI DENGAN INTENSITAS BERINTERNET PADA MAHASISWA

BAB III METODE PENELITIAN. meliputi: (a) Pendekatan dan jenis penelitian; (b) Kehadiran peneliti; (c) Data dan

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki pasangan akan selalu saling melengkapi satu sama lain.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari hasil pembahasan pada bab IV, oleh peneliti rumuskan suatu. kesimpulan, kesimpulan umum dan kesimpulan khusus.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

PERAN KOMUNIKASI KELUARGA DALAM MENCEGAH TINDAK KEKERASAN ANAK DI LINGKUNGAN MASYARAKAT KELURAHAN KLABALA KOTA SORONG Oleh: Anggelia Dea Manukily Julia Pantow Lingkan E. Tulung e-mail: deamanukily@gmail.com Abstrak Peran komunikasi keluarga dalam mencegah tindak kekerasan anak di Lingkungan masyarakat Kelurahan Klabala Kota Sorong mencoba mengkaji tentang bagaimana cara orang tua berkomunikasi dengan anak dalam mencegah tindak kekerasan terhadap anak di lingkungan masyarakat. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode yang umumnya digunakan pada pendekatan kualitatif, yaitu wawancara mendalam (in depth interview) dan observasi, sehingga dapat diperoleh kesimpulan, Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa orang tua kurang memiliki waktu untuk berkumpul dengan anak karena baik orang tua maupun anak memiliki kegiatan atau kesibukan masing-masing. Meskipun begitu orang tua tetap berkomunikasi dengan anak disaat ada kesempatan untuk bertemu seperti saat sedang makan bersama atau saat berakhir pekan. Pada saat itu orang tua dapat mengingatkan anak agar berhati-hati dalam bergaul dilingkungan. Hal ini dilakukan untuk mencegah tindak kekerasan pada anak, agar anak terhindar dari hal yang tidak orang tua inginkan. Kata kunci: Komunikasi Keluarga, Mencegah Tindak Kekerasan Anak PENDAHULUAN Pemberitaan media mengenai adanya kekerasan kepada anak yang terjadi di lingkungan masyarakat menjadi sebuah perhatian khusus bagi seluruh masyarakat Indonesia terlebih khusus pada orang tua. Berbagai macam kasus kekerasan dan intimidasi terhadap anak yang terjadi di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat menunjukkan kondisi anak kian memprihatinkan. Padahal, anak-anak inilah yang menentukan nasib bangsa ini pada masa depan. Faktor yang menyebabkan terjadinya kekerasan dikarenakan, anak nakal, bandel, tidak bisa diam, tidak menurut, cengeng, pemalas, penakut. Anak-anak seperti inilah yang sangat rentan oleh kekerasan fisik dan psikis. Anak atau orang dewasa yang berpotensi menjadi pelaku kekerasan. Ini disebabkan oleh beberapa hal yakni meniru atau mengimitasi dari orangtua, teman, siaran televisi, video game, serta film. Adanya peluang kekerasan tanpa pengawasan atau perlindungan. Biasanya, hal tersebut sering dialami oleh anak-anak yang tinggal dengan pembantu, ayah atau ibu tiri, maupun paman atau saudaranya. Peluang terjadinya kekerasan fisik, psikis maupun seksual. Anak dibiarkan bermain dengan orang dewasa tanpa diawasi sehingga mereka dengan bebas bisa dipeluk, dipangku oleh siapa saja dan lain-lain. Untuk menghindarkan atau meminimalisasi terjadinya hal tersebut, diperlukan perhatian dan komunikasi yang baik dari orang tua kepada anak. Berkaitan dari fenomena tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Peran Komunikasi Keluarga Dalam Mencegah Tindak Kekerasan Anak Di Lingkungan Masyarakat Kelurahan Klabala Kota Sorong.

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Komunikasi Menurut Suwardi (1986) dikutip oleh Rohim Syaiful (2009:8) dalam buku Teori Komunikasi mengatakan bahwa komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin communis. Communis atau dalam bahasa inggris commun yang artinya sama. Definisi lain yang sama makna dengan komunikasi adalah komunitas (community) yang juga menekankan kesamaan dan kebersamaan. Kata ini merujuk kepada sekelompok yang berkumpul atau hidup bersama untuk mencapai tujuan tertentu sebagai proses pembagian makna dan sikap. Komunikasi menurut Astrid Susanto (1977:8) adalah: Komunikasi adalah proses penyampaian pendapat, pikiran dan perasaan seseorang atau sekelompok orang kepada orang lain. Definisi ini mengungkapkan bahwa didalam komunikasi, penyampaian kata-kata dari komunikator akan menyebabkan terjadinya perubahan tingkah laku seseorang. Unsur Komunikasi Unsur-unsur komunikasi juga dikemukakan oleh Onong. U. Effendy, (1986:13) yang lebih menekankan pada adanya unsur media dan efek dalam unsur komunikasi menurut pendapatnya, adalah: Komunikator (orang yang menyampaikan pesan), pesan (pernyataan yang didukung lambang atau bahasa), komunikan (orang yang menerima pesan), media (sarana atau saluran yang mendukung pesan apabila komunikan jauh tempatnya), efek (dampak sebagai pengaruh). Tujuan Komunikasi Menurut Liliweri, (1991:8) bahwa tujuan komunikasi adalah: a. Social Change (perubahan sosial), b. Attude Change (perubahan sikap), c. Opinion Change (perubahan pendapat), dan d. Behavior Change (perubahan tingkah laku). Komunikasi memiliki tujuan yaitu adalah tercapainya kesepahaman makna diantara kedua orang, atau lebih yang melakukan komunikasi selain itu juga dari proses komunikasi diharapkan terjadinya umpan balik (feedback) sesuai yang diharapkan Komunikasi Keluarga Sebelum masuk pada pembahasan tentang komunikasi keluarga, kiranya perlu dijelaskan terlebih dahulu pengertian tentang keluarga. Dalam Undang-Undang No. 10 Tahun 1992 tentang Pembangunan Keluarga disebut pengertian keluarga adalah sebagai berikut: Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami istri dengan anaknya atau ayah dengan anaknya, atau ibu dengan anaknya. Kemudian pendapat yang dikemukakan oleh Abu Ahmadi, (1991:239) tentang pengertian keluarga adalah sebagai berikut: Keluarga adalah merupakan kelompok primer yang paling penting di dalam masyarakat.keluarga merupakan sebuah group yang terbentuk dari perhubungan laki-laki dan wanita, perhubungan dimana sedikit banyak berlangsung lama untuk menciptakan dan membesarkan anak. Keluarga merupakan jaringan orang-orang yang berbagi kehidupan mereka dalam jangka waktu yang lama yang terikat oleh perkawinan, darah atau komitmen, dan berbagai perngharapan-pengharapan masa depan mengenai hubungan yang berkaitan (Galvin dan Brommel 1991:3).

Teori Penetrasi Sosial Teori penetrasi sosial adalah teori yang dikemukakan oleh Irwin Altman dan Dalmas Taylor (1973). Social penetration atau penetrasi sosial yaitu proses di mana orang saling mengenal satu dengan lainnya. Menurut teori ini (social penetration), kita dapat mengungkapkan diri satu sama lain, termasuk komunikasi antarpersonal, melalui penetrasi atau penyusupan sosial ke dalam pribadi pihak lain. Penetrasi sosial merupakan proses yang bertahap, dimulai dari komunikasi basa-basi yang tidak akrab dan terus berlangsung hingga menyangkut topik pembicaraan yang lebih pribadi / akrab, seiring dengan berkembangnya hubungan. Teori dari komunikasi antarpersonal ini cukup mendasari permasalahan penelitian ini dimana dalam keluarga pastinya selalu berkomunikasi atau memberikan pesan kepada anakanak berkaitan dengan mencegah tindak kekerasan anak dilingkungan masyarakat kelurahan Klabala Kota Sorong. METODOLOGI PENELITIAN Lokasi penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal di Kelurahan Klabala Kota Sorong. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Metode kualitatif, yaitu suatu penelitian kontekstual yang menjadikan manusia sebagai instrumen, dan disesuaikan dengan situasi yang wajar dalam kaitannya dengan pengumpulan data yang pada umumnya bersifat kualitatif. Menurut Bogdan dan Tylor (dalam Moleong, 2000:3) merupakan prosedur meneliti yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Key informan dalam penelitian ini adalah orang tua dan anak (usia 11-13 tahun) yang berada di Kelurahan Klabala kota Sorong. Peneliti akan mengambil 8 orang tua yang terdiri dari 4 Ayah dan 4 Ibu beserta 4 anak. Yang terdiri dari 2 anak laki-laki dan 2 anak perempuan. Penelitian ini memfokuskan pada bagaimana peran komunikasi keluarga dalam mencegah tindak kekerasan anak dilingkungan masyarakat Kelurahan Klabala Kota Sorong. 1. Untuk mengetahui bagaimana peran orang tua dalam memberikan pesan kepada anak yang berkaitan dengan mencegah tindak kekerasan anak dilingkungan masyarakat Kelurahan Klabala Kota Sorong. 2. Untuk mengetahui bagaimana intensitas komunikasi yang terjalin dalam keluarga antara orang tua dan anak. 3. Untuk mengetahui bagaimana sikap anak dalam menanggapi pesan-pesan yang disampaikan orang tua. 4. Untuk mengetahui apakah yang menjadi hambatan dalam komunikasi keluarga. HASIL PENELITIAN Dari hasil penelitian dengan keseluruhan informan berkaitan tentang bagaimana orang tua memberikan pesan kepada anak dalam kaitan mencegah tindak kekerasan anak dilingkungan masyarakat, dapat disimpulkan bahwa kebanyakan orang tua memberikan pesan seperti jangan mengikuti orang asing yang mencurigakan, jangan nakal dalam bermain, jangan meniru adegan kekerasan di tv, usahakan kalau pulang sekolah hubungi papa atau mama. Pesan-pesan tersebut disampaikan secara langsung dalam setiap kesempatan berkomunikasi dengan anak..

Berkaitan dengan bagaimana intensitas komunikasi yang terjalin dalam keluarga antara orang tua dan anak, dapat disimpulkan berdasarkan beberapa hasil wawancara dengan informan penelitian, mendapatkan bahwa intensitas komunikasi yang terjalin kurang karena ada beberapa orang tua yang sibuk bekerja, sehingga hanya 3x sehari untuk bertatap muka dengan anak. Namun meskipun orang tua memiliki kesibukan masingmasing hubungan komunikasi dengan anak tetap terjalin baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun tema pembicaraan juga cukup variatif, dimana hampir semua aspek kehidupan keluarga, dari masalah ekonomi, pendidikan, kesehatan dan lainnya selalu dibicarakan dalam keluarga, tetapi khusus untuk permasalahan yang berkaitan dengan tindak kekerasan pada anak, masih kurang dibicarakan dalam keluarga, hanya dilakukan atau diingatkan kembali jika menjadi tema perbincangan, ketika ada hot isu dari media massa berkaitan dengan hal tersebut. Dari hasil penelitian berkaitan dengan fokus penelitian tentang bagaimana sikap anak dalam menanggapi pesan-pesan dari orang tua, dapat disimpulkan bahwa rata-rata anakanak memahami serta mengikuti pesan yang disampaikan oleh orang tua berkaitan dengan tindak kekerasan pada anak, agar supaya dapat memahami serta berusaha untuk menghindari situasi atau kejadian seperti itu. Hasil penelitian tentang apakah yang menjadi hambatan dalam komunikasi keluarga. Diketahui bahwa kebanyakan informan memberikan tanggapan tentang hambatan komunikasi adalah masalah waktu yang kurang karena baik orang tua maupun anak juga ada yang memiliki waktu atau kegiatan masing-masing sore harinya sehingga waktu untuk berkumpul dan berkomunikasi secara langsung sangat jarang. Hanya pada akhir pekan orang tua dapat meluangkan waktu bersama anak. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1. Peran komunikasi keluarga dalam mencegah tindak kekerasan anak dilingkungan masyarakat Kelurahan Klabala Kota Sorong cukup baik, dimana orang tua dengan anakanak pasti melakukan komunikasi dalam keluarga. Orang tua memberikan pesan kepada anak seperti jangan mengikuti orang asing yang mencurigakan, jangan nakal dalam bermain, jangan meniru adegan kekerasan di televisi, dan usahakan kalau pulang sekolah hubungi papa atau mama. 2. Intensitas komunikasi yang terjalin dalam keluarga antara orang tua dan anak kurang karena ada beberapa orang tua yang sibuk bekerja. Namun meski orang tua memiliki kesibukan masing-masing orang tua berusaha menjaga agar hubungan komunikasi dengan anak tetap terjalin baik secara langsung maupun tidak langsung. 3. Kebanyakan anak-anak mendengarkan, menerima dan memahami pesan yang disampaikan oleh orang tua berkaitan dengan masalah tindak kekerasan pada anak tersebut. 4. Hambatan dalam komunikasi keluarga berkaitan dengan masalah kekerasan pada anak lebih kepada masalah waktu, dimana kurangnya waktu berkumpul dan komunikasi yang secara khusus membahas pada masalah tindak kekerasan anak dilingkungan sekitar. Saran Yang menjadi saran dan masukan dalam penelitian ini antara lain adalah:

1. Orang tua perlu berperan aktif dalam mengawasi dan tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap lingkungan tempat anak belajar dan bermain. Orang tua juga tetap perlu mengingatkan anak akan bahaya kekerasan pada anak. 2. Orang tua juga perlu berkomunikasi secara intensif dengan anak berkaitan dengan bahaya kekerasan pada anak yang marak terjadi. Dan memberikan pengawasan terhadap anaknya ketika anak-anak tidak berada dekat dengan orang tua, dengan selalu mengawasi melalui telepon/hp ataupun perlu menjaga dengan menitipkan kepada keluarga dekat. 3. Anak perlu lebih terbuka dalam berkomunikasi dengan orang tua. Sehingga orang tua juga mengetahui dan memahami pribadi anak. 4. Orang tua perlu meluangkan waktu untuk berkumpul dan berkomunikasi dengan anak. Karena dengan begitu anak akan merasa aman, nyaman dan lebih terbuka dengan orang tua. DAFTAR PUSTAKA Abu Ahmadi, 1991, Psikologi Sosial, Jakarta: Rineka Cipta. Arifin Anwar, 2003, Strategi Komunikasi, Bandung: Armico. Astrid Susanto, 1977, Komunikasi dalam Teori dan Praktek, Jilid I, Bandung: Bina Cipta, Koentjaraningrat, 1999. Manusia Dan Kebudayaan Di Indonesia. Jakarta: Penerbit Djambatan Kuswarno, Engkus. 2009. Fenomenologi. Bandung: Widya Padjajaran. Liliweri Alo, 1991, Komunikasi Antar Pribadi, Bandung: Citra Aditya Bhakti. Moleong, Lexy J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya. Mulyana, Deddy. 2000. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Onnong U. Effendy.2003, Ilmu, Teori Dan Filsafat Komunikasi, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti. Rohim, Syaiful. 2009. Teori Komunikasi Perspektif, Ragam, &Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta. Rutoto, Sabar. 2007. Pengantar Metedologi Penelitian. FKIP: Universitas Muria Kudus Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta CV. Teguh Meinanda, 1981, Pengantar Ilmu Komunikasi dan Jurnalistik, Bandung: Armico. Widjaja. W. A., 1986, Komunikasi: dan Hubungan Masyarakat, Jakarta: Bina Aksara.