Disusun Oleh : DIAN NOVITASARI DEPARTEMEN KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS AIRLANGGA SEMESTER GANJIL 2012 / 2013

dokumen-dokumen yang mirip
Disusun Oleh : Handris Krisnayana ( )

ESSAY PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SEMANGAT KEBANGSAAN DEMI MASA DEPAN CEMERLANG

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI LANGAKAH AWAL PENCEGAHAN PLAGIARISME. Dosen PJMK: Mohammad Adib, drs, M.Si

Livia Melda Christanti

PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

ESSAY BEBAS MUDA AIRLANGGA YANG BUTUH PENDIDIKAN ANTI KORUPSI ( ANTI PLAGIARISM! ) Oleh : Rif atul Qomariyah ( ) DEPARTEMEN KOMUNIKASI

PPKN DOSEN PJMK: DRS. H. MOHAMMAD ADIB, MA. PLAGIAT = KEJAHATAN AKADEMIK

PPKn. Dosen PJMK : Mohammad Adib. Artikel Ilmiah Populer/Essay Bebas. Pendidikan Anti Korupsi. Kelas D

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI. FAKULTAS ILMU SOSIAL dan ILMU POLITIK UNIVERSITAS AIRLANGGGA

TUGAS PPKN. BY : Deanty Chandra Pertiwi ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Dosen PJMK : H. Muhammad Adib. Essay Bebas (Pentingnya Pendidikan Anti Korupsi Sejak Dini)

ESSAY PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN MEMINIMALKAN KORUPSI DI MULAI DARI HAL KECIL

TUGAS RESUME PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN PERTEMUAN KE-12 AKAL TAK SEKALI TIBA STOP...!!! SAY NO CORRUPTION.

Menghadapi krisis identitas nasional. kaum muda Indonesia dengan sikap anti plagiat

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Hindari Korupsi dengan Tidak Berlaku Plagiat

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI UNIVERITAS TELKOM BANDUNG

Juara 1 Lomba Essay LSP FKIP UNS dalam rangka Hari Pendidikan Nasional 2015

I. PENDAHULUAN. satu usaha pembangunan watak bangsa. Pendidikan ialah suatu usaha dari setiap diri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan jujur. Namun hingga saat ini, masih ada masalah ketidakjujuran mahasiswa.

RPS.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pendidikan Nasional merupakan salah satu tujuan dari kemerdekaan

PROGRAM TAHUNAN STANDAR KOMPETANSI / 2.2 Mendeskripsikan suasana kebatinan konstitusi yang pertama 2 4

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kultur akademik sendiri menghendaki mahasiswa itu untuk melakukan proses

I. PENDAHULUAN. Era Globalisasi membuat jati diri bahasa Indonesia perlu dibina dan. dimasyarakatkan luas pada khususnya. Agar bangsa Indonesia tidak

: Guru Mata Pelajaran PKn di SMA N 1 Cangkringan. 1. Seperti kita ketahui bahwa komponen dari PKn yaitu Civic Knowladge

NASKAH PUBLIKASI KONSTRUKSI NILAI-NILAI NASIONALISME DAN PATRIOTISME PADA SYAIR LAGU PERJUANGAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. belajar baik di sekolah maupun di kampus. Hasil survey Litbang Media Group

ARTIKEL. Penelitian ini berlatarbelakangkan: (1) Penetapan Mata Kuliah Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses yang ditempuh oleh peserta didik

Dosen PJMK : Drs.H.Mohammad Adib,MA PEMBANGUNAN KARAKTER ANTI KORUPSI AWALI LANGKAHKU

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara kita Indonesia sejak dua tahun belakangan ini banyak dihembusi oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap warga negara Indonesia hendaknya memiliki sikap dan perilaku untuk

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan dan sikap-sikap yang diharapkan dapat membuat seseorang menjadi

Pendidikan Pancasila di Indonesia

TINGKAT PLAGIARISME DI KALANGAN PUSTAKAWAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

REVIEW ( SELASA, 28 MEI 2013, R.307 )

Ice breaking Kontrak perkuliahan Pembentukan kelompok Rancangan pembelanjaran Pendahuluan : Etika dan Sikap profesional sarjana pemberian tugas-tugas.

Tugas 2 Etika Profesi: di Kampus

TUGAS NARASI MINGGU KE-12 FILSAFAT ILMU KELOMPOK 9B

Menjamurnya Mahasiswa Plagiator

BAB I PENDAHULUAN. diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan faktor penting dalam memajukan bangsa dan negara. Pada pembukaan UUD 1945 alinea ke empat, yaitu :

TUGAS PENGENALAN DAN PENGEMBANGAN MAHASISWA BARU (P2 MABA) ESSAY. oleh. Wahyu Adinda Yuli P NIM PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

PLAGIARISME DALAM PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dicita-citakan bangsa ini berada di tangan mereka. Banyak orang menganggap bahwa

BAB I PENDAHULUAN. menjadi landasan bagi penampilan perilaku dalam standar nilai dan norma yang

I. PENDAHULUAN. Tentunya siswa banyak mengalami interaksi yang cukup leluasa dengan. yang dihuni oleh beberapa suku dan budaya.

REKAPITULASI PROGRAM SEMESTER September' No Uraian Kegiatan Jml. Minggu

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PANJI SAKTI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. fundamental bagi pengaturan serta penyelenggaraan Negara. Sejarah telah

Tinjauan Umum & Tata Tertib

SEKOLAH DASAR (SD) / MADRASAH IBTIDAIYAH (MI)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karakter siswa. Pendidikan agama merupakan sarana transformasi pengetahuan

A. LATAR BELAKANG MASALAH

"Jas Merah" Jangan Sekali-Sekali Meninggalkan Sejarah!

BAB V PENUTUP 5.1. KESIMPULAN. Praktik jurnalisme kloning kini menjadi kian populer dan banyak

STUDI TENTANG IMPLEMENTASI NILAI-NILAI BUDI PEKERTI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 21 PEKANBARU

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda bangsa. Kondisi ini sangat memprihatinkan sekaligus menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik

I. PENDAHULUAN. Upaya pemerintah dalam menanamkan kembali nilai-nilai karakter (luhur) dilatar

I. PENDAHULUAN. Anjarsari (2011: 19), mengatakan bahwa kenakalan adalah perbuatan anti. orang dewasa diklasifikasikan sebagai tindakan kejahatan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yanti Nurhayati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. hidup manusia. Hal ini akan terus berubah seiring dengan perubahan yang

Cara Penilaian. Hak mahasiswa. Penilaian peringkat akademik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMETAAN STANDAR KOMPETENSI, KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENGEMBANGAN SIKAP NASIONALISME SISWA KELAS VII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 2 BARAT KECAMATAN BARAT KABUPATEN MAGETAN TAHUN PELAJARAN

Bagaimanakah upaya Jurusan/ Progam Studi dan Fakultas dalam mencegah dan menanggulangi plagiat dalam penulisan TAS?

PERAN MAHASISWA DALAM GERAKAN ANTI KORUPSI DENGAN TATANAN PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

PROSES PEMBELAJARAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DI PERGURUAN TINGGI. Sulistyanto. Abstrak

Manfaat Belajar Pendidikan Pancasila bagi Mahasiswa

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN. Pesan kecil untuk mahasiswa/i departemen Ilmu Informasi dan Perpustakaan. Universitas Airlangga

BAB 1 PENDAHULUAN. ditentukan namun kualitas dari tugas masing-masing mahasiswa cenderung

BAB I PENDAHULUAN. kearah suatu tujuan yang dicita-citakan dan diharapkan perubahan tersebut

MAHASISWA. Diajukan untuk. Disusun oleh: Rahmawati PROGRAM FAKULTA BANDUNG

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS TELEKOMUNIKASI INFORMATIKA

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hak dasar warga negara. Pendidikan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan proses pembelajaran. Di dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. dinyatakan bahwa disetiap jenis, jalur dan jenjang Pendidikan wajib. DIKTI/ Kep/ 2000 : Perubahan-perubahan yang dihadapi dalam

1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas X Wajib b. Semester : Ganjil (1) c. Kompetensi Dasar :

SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SEKOLAH DASAR KELAS 1 SEMESTER 1 TEMA: Budi Pekerti

PROSES PEMBENTUKAN CITRA MODERN GAMELAN SEBAGAI PRODUK BUDAYA MELALUI KOMPONEN- KOMPONEN DALAM IKLAN GAMELAN UNITED

: Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap anak mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan dapat meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai patriotisme. Lunturnya nilai-nilai patriotisme pada sebagian masyarakat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. oleh tiap-tiap individu sebagai warga negara. Karena itu, apakah negara tersebut

ETIKA. : Rudy Wawolumaja

I. PENDAHULUAN. teknologi, pergeseran kekuatan ekonomi dunia serta dimulainya perdagangan

Transkripsi:

PENDIDIKAN PANCASILA Dan KEWARGANEGARAAN DOSEN PJMK : Muhammad Adib, Drs,. M.Si TUGAS ESSAY : MENGHINDARI TINDAKAN PLAGIAT dan KORUPSI DIMULAI DARI DIRI SENDIRI Disusun Oleh : DIAN NOVITASARI 071211532022 DEPARTEMEN KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS AIRLANGGA SEMESTER GANJIL 2012 / 2013 1

Plagiarisme atau sering disebut plagiat adalah tindakan penjiplakan atau mengambil karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapatnya sendiri. Plagiat dapat dikatakan sebagai tindakan kriminal karena tindakan mencuri hak cipta orang lain. Menurut edukasi.kompasiana.com dalam artikelnya menyatakan badan Internasional IEEE (Institute of Electrical and Electronic Engineers), yang merupakan asosiasi profesional internasional yang bergerak dibidang rekayasa Elektronika dan IT, membedakan plagiat menjadi beberapa level, yaitu : 1. penyalinan mentah-mentah dari suatu paper tanpa menyebut sumbernya. 2. Penyalinan mentah-mentah dalam porsi yang masih besar (20-50%) tanpa menyebut sumbernya. 3. Penyalinan beberapa elemen tulisan seperti paragraf, kalimat, gambar atau tabel tanpa menyebutkan sumbernya. 4. Penulisan kembali suatu halaman atau paragraf tanpa menyebut acuan yang asli. 5. Jika teks yang disalin sudah menyebutkan sumbernya, tetapi cara pengungkapannya kurang benar. Tindakan plagiat merupakan tindakan kriminal yang bisa dituntut dengan jalur hukum, seperti contoh salah satu kasus di Indonesia, tindakan plagiat yang terjadi di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), UPI menyesalkan tindakan yang dilakukan oleh tiga dosennya, secara otomatis tindakan dari 3 dosen tersebut mencoreng nama baik universitas.dugaan mereka melakukan plagiat dalam hasil karyanya tak lain untuk diserahkan kepada Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk menjadi guru besar. (dilansir merdeka.com 3/3). Kasus tersebut menunjukan bahwa tindakan plagiat dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat tidak terkecuali orang-orang yang berpendidikan tinggi. Dewasa ini, khususnya para mahasiswa juga sering melakukan tindakan plagiat dalam mengerjakan tugas mingguan rutin, jika tugas itu berupa essay atau karangan bebas sering sekali mengambil dari artikelartikel yang ada di internet dan yang mereka lakukan adalah copy dan paste yang terkadang sama persis tanpa merubah satu kata pun dari artikel awal. Untuk para mahasiswa yang melakukan tindakan demikian dapat saja diberi pengarahan terutama pentingnya sikap jujur untuk melakukan segala sesuatu. 2

Kejahatan yang mungkin hampir beriringan dengan plagiat adalah korupsi, korupsi berarti mencuri hak orang lain demi kepentingan pribadi, korupsi tidak hanya dilakukan oleh petinggi-petinggi Negara tetapi juga di dapat dilakukan oleh para mahasiswa tak terkecuali mahasiswa Universitas Airlangga. Korupsi dapat ditemui dalam kegiatan kita sehari-hari, Minimnya pendidikan pancasila dan penerapan pendidikan anti korupsi bisa saja yang membuat tindakan korupsi mudah dilakukan, seperti contoh korupsi nilai dalam tugas kelompok, titip absen yang kemungkinan besar dilakukan mahasiswa jika merasa mata kuliah yang diajarkan kurang menarik. Mungkin dapat dikatakan hal tersebut merupakan tindakan korupsi kecil namun dari tindakan kecil tersebut dapat menjadikan tindakan korupsi besar. Kesadaran dan pengakuan terhadap kemampuan orang lain yang harus dimiliki oleh setiap individu adalah kunci utama untuk menghindari tindakan plagiat dan korupsi. Dalam essay kali ini saya akan membahas mengenai pengalaman empiris saya selama mengikuti perkuliahan Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan dari awal pertemuan hingga pertemuan ke 12 dan yang bertindak sebagai Dosen Mata Kuliah adalah Muhammad Adib, Drs,. M.Si yang biasa disapa Pak Adib. Pertama kali saat saya memasuki kelas saya sudah melihat Pak Adib duduk dan menyiapkan materi yang akan disampaikan dikelas, padahal saat itu kelas belum dimulai. Kesan pertama saya pada beliau adalah mungkin Dosen ini sangat taat dan menghargai waktu, jujur saja selama saya mengikuti perkuliahan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, saya tidak pernah melihat beliau datang terlambat dikelas. Saya berfikir mungkin Pak Adib ingin menujukkan kepada mahasiswa bagaimana kita bisa memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya seminim apapun waktu itu, dn itu terbukti ketika jam 10.00 tepat pelajaran beliau sudah bisa dimulai. Sebelum materi disampaikan, selalu diawali dengan lagu Indonesia Raya dan Mengheningkan Cipta dikelas dan tak lupa berdoa menurut keyakinan masing-masing, mungkin beliau melakukan hal seperti itu guna membangkitkan jiwa para mahasiswa untuk tetap mengingat perjuangan para pahlawan dalam membela Tanah Air Indonesia. Dan satu lagi dalam absensi, pada pertemuan pertama absen seperti dikelas-kelas lainya yaitu jalan dari satu tangan, ketangan lainnya, namun untuk pertemuan selanjutnya aturan untuk absensi dirubah yaitu dengan memanggil nama satu persatu anak yang dilakukan oleh anggota yang akan melakukan presentasi, hal tersebut beliau lakukan untuk mengindari tindakan korupsi titip absen seperti disebutkan diatas, bahwa tindakan titip absen merupakan kecurangan-kecurangan kecil namun dapat menjadi besar jika dibiarkan terus- menerus. 3

Waktu Pak Adib untuk menjelaskan materi dalam kelas pun sangatlah terbatas karena lebih banyak digunakan untuk presentasi setiap kelompok, untuk sesi tanya jawab, dan tanggapan-tanggapan mengenai materi terkait dari setiap mahasiswa. Bisa dikatakan merupakan salah satu cara Pak Adib untuk menciptakan mahasiswa yang kritis, dengan selalu melakukan pengajaran seperti itu, Pak Adib mulai membiasakan mahasiswa untuk terus berlatih bicara didepan umum. Dalam materi yang disampaikan oleh beliau selalu terselip motivasi untuk para mahasiswa yaitu pembangunan karekter dan jati diri sesuai dengan slogan Universitas yaitu exellence With Morality Bisa dikatakan setiap akhir pertemuan Pak Adib selalu mengatakan slogan tersebut. Menurut Pak Adib sebagai mahasiswa Universitas Airlangga kita harus menjaga dan tak lupa untuk mementingkan pendidikan Pancasila dan anti korupsi dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari agar tidak hanya menjadi hiasan dalam setiap pertemuan. Makna yang terkandung dalam slogan tersebut menurut beliau sangatlah penting guna menciptakan generasi dimasa yang akan memimpin negri dengan moral yang bijak, sehingga kecurangan-kecurangan yang ada saat ini, tidak terjadi lagi dimasa yang akan datang. Dan tak lupa setiap di akhir pertemuan selalu ada tugas rutin untuk meresume apa saja yang disampaikan pada hari tersebut, dan tak lupa setiap resume harus disertakan surat pernyataan tidak plagiat yang di tanda tangani oleh setiap anggota kelompok, hal tersebut dilakukan untuk menghindari korupsi nilai, seperti yang dibahas sebelumnya bahwa tugas kelompok rentan dengan tindakan korupsi nilai. Korupsi dan plagiat pada era saat ini bagaikan jamur yang dapat ditemui dimana saja, Pak Adib selalu menekankan bahwa tindakan tersebut merupakan perbuatan yang mencoret moral bangsa. Semakin mudah kasus korupsi dan plagiat ditemukan semakin menunjukkan kemerosotan moral rakyat Indonesia. Perwujudan exellence with morality tidaklah mudah, namun diharapkan mampu untuk dipelajari lebih jauh lagi tidak hanya untuk kalangan para mahasiswa namun akan lebih baik untuk yang lebih muda dari perkuliahan, seperti TK, SD, SMP, SMA dengan begitu akan lebih mudah lagi untuk menciptakan generasi yang siap untuk memimpin Negara lebih baik lagi dengan moral yang dimiliki. Pada dasarnya tindakan plagiat atau korupsi dilakukan oleh individu karena kurangnya percaya diri dengan apa yang diperoleh atau yang dikerjakan sehingga mendorong untuk melakukan kecurangan-kecurang. Pada akhir essay mengenai pengalaman empiris saya selama mengikuti mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, dapat disimpulan bahwa tindakan plagiat dan korupsi merupakan suatu kesatuan yang dapat merusak moral bangsa. tidak adanya kejujuran 4

dalam segala hal atau aktivitas dan pengakuan terhadap karya orang lain akan membuat plagiat dan korupsi mudah dijumpai. Tindakan korupsi dan plagiarisme terjadi dalam kehidupan sehari-hari entah secara sadar atau tidak, bisa dilihat dari kegiatan akademik, seperti contoh jam mata kuliah yang sudah ditetapkan bahwa pukul 10.00 WIB kelas PKn dimulai namun ada saja mahasiswa yang datang lebih dari ketentuan, hal itu menunjukkan adanya korupsi waktu yang dilakukan oleh mahasiswa. Bisa dikatakan bahwa tindakan plagiat dan korupsi bisa dicegah mulai dari diri sendiri, adanya kemauan pada diri sendiri untuk tidak melakukan tindakan-tindakan kotor seperti itu dan juga motivasi untuk tetap menjaga semangat diri bahwa kita bisa menjadi lebih baik dan itu dimulai dari dalam diri sendiri. 5

DAFTAR PUSTAKA http://id.wikipedia.org/wiki/plagiarisme http://edukasi.kompasiana.com/2010/04/16/menghindari-plagiat/ (diakses tanggal 16 Desember 2012) http://www.merdeka.com/peristiwa/upi-sesalkan-tindakan-pelaku-plagiat.html (diakses tanggal 16 Desember 2012) Adib, Muhammad. Anti Kriminal (Korupsi) Dengan Berprilaku Tidak Plagiat. http://madib.blog.unair.ac.id/inspirations/anti-kriminal-korupsi-dengan-berperilaku-tidakplagiat/#more-843 (diakses tanggal 16 Desember 2012) 6