Jobsheet 3 Cara Kerja Sistem CCTV

dokumen-dokumen yang mirip
Jobsheet 2 Instalasi Komponen-komponen CCTV

PEMAKAIAN KAMERA CCTV SEBAGAI SENSOR POSISI

Sejarah dan Perkembangan Closer Circuit Television (CCTV)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Makalah CCTV 1

PENERAPAN METODE SOBEL DAN GAUSSIAN DALAM MENDETEKSI TEPI DAN MEMPERBAIKI KUALITAS CITRA

Penentuan Stadium Kanker Payudara dengan Metode Canny dan Global Feature Diameter

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL ( DIGITAL IMAGE PROCESSING )

Implementasi Morphology Concept and Technique dalam Pengolahan Citra Digital Untuk Menentukan Batas Obyek dan Latar Belakang Citra

Oleh: Riza Prasetya Wicaksana

Bab II Teori Dasar 2.1 Representasi Citra

Konsep Dasar Pengolahan Citra. Pertemuan ke-2 Boldson H. Situmorang, S.Kom., MMSI

Pertemuan 2 Representasi Citra

PENDETEKSI TEMPAT PARKIR MOBIL KOSONG MENGGUNAKAN METODE CANNY

IP TRAFFIC CAMERA PADA PERSIMPANGAN JALAN RAYA MENGGUNAKAN METODE LUASAN PIKSEL

BAB II TEORI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

KAMERA PENDETEKSI GERAK MENGGUNAKAN MATLAB 7.1. Nugroho hary Mindiar,

BAB 2 LANDASAN TEORI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

Suatu proses untuk mengubah sebuah citra menjadi citra baru sesuai dengan kebutuhan melalui berbagai cara.

III. METODOLOGI PENELITIAN

DETEKSI GERAK BANYAK OBJEK MENGGUNAKAN BACKGROUND SUBSTRACTION DAN DETEKSI TEPI SOBEL

RANCANG BANGUN SISTEM PELACAKAN OBJEK SECARA REAL TIME BERDASARKAN WARNA

BAB II CITRA DIGITAL

One picture is worth more than ten thousand words

MENGANALISA PERBANDINGAN DETEKSI TEPI ANTARA METODE SOBEL DAN METODE ROBET

SAMPLING DAN KUANTISASI

PELACAKAN LEVEL KETINGGIAN AIR BERDASARKAN WARNA DENGAN BACKGROUND SUBSTRACTION

Proses memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasi oleh manusia atau komputer

Pembentukan Citra. Bab Model Citra

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN UJI COBA. penempatan yang cocok untuk IP Camera tersebut. penempatan IP Camera ini sangat

PENGUKURAN KECEPATAN OBYEK DENGAN PENGOLAAN CITRA MENGGUNAKAN METODE THRESHOLDING SKRIPSI. Disusun Oleh : Hery Pramono NPM.

Representasi Citra. Bertalya. Universitas Gunadarma

MODUL PENGENALAN KAMERA MD-10000

BAB 2 LANDASAN TEORI

MENU OSD CALION SONY Effio EA Series

Demikian kami sampaikan perkenalan ini. Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

PERTEMUAN - 2 PENGOLAHAN CITRA

Pertemuan 3 Perbaikan Citra pada Domain Spasial (1) Anny Yuniarti, S.Kom, M.Comp.Sc

IMPLEMENTASI METODE SPEED UP FEATURES DALAM MENDETEKSI WAJAH

BAB II LANDASAN TEORI

Algoritma Kohonen dalam Mengubah Citra Graylevel Menjadi Citra Biner

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori Citra Digital

PENGAMAN RUMAH DENGAN SISTEM FACE RECOGNITION SECARA REAL TIME MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. dilakukan oleh para peneliti, berbagai metode baik ekstraksi fitur maupun metode

Bab III TEORI PENUNJANG

PENGHITUNG JUMLAH MOBIL MENGGUNAKAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL DENGAN INPUT VIDEO DIGITAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

APLIKASI IDENTIFIKASI ISYARAT TANGAN SEBAGAI PENGOPERASIAN E-KIOSK

PENENTUAN TITIK PERCABANGAN SKELETON MANUSIA DENGAN ATURAN IF-THEN. Sukmawati Nur Endah 1, M. Rahmat Widyanto 2

BAB I: PENDAHULUAN. lingkup dari Tugas Akhir ini, serta diakhiri dengan sistematika penulisan laporan.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

selanjutnya nilai alpha dan alpha matte atau key disebut dengan matte. Teknik segmentasi yang didasarkan pada perhitungan matte disebut image matting.

Image Formation & Display

ROBOT MOBIL DENGAN SENSOR KAMERA UNTUK MENELUSURI JALUR PADA MAZE

JURNAL IT STMIK HANDAYANI

COMPUTER VISION UNTUK PENGHITUNGAN JARAK OBYEK TERHADAP KAMERA

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menggunakan serial port (baudrate 4800bps, COM1). Menggunakan Sistem Operasi Windows XP.

PENDETEKSIAN HALANGAN PADA ROBOT CERDAS PEMADAM API MENGGUNAKAN KAMERA DENGAN INTEGRAL PROYEKSI

DAFTAR ISI. Lembar Pengesahan Penguji... iii. Halaman Persembahan... iv. Abstrak... viii. Daftar Isi... ix. Daftar Tabel... xvi

BAB 5 EFEK PADA VIDEO

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN

Sistem Pendeteksi Kendaraan Pada Tempat Parkir Menggunakan Kamera Iwan Kurniawan

PENGANTAR APLIKASI KOMPUTER

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Dalam pengerjaan tugas akhir ini memiliki tujuan untuk mengektraksi

BAB 2 LANDASAN TEORI

Computer Graphic. Output Primitif dan Algoritma Garis. Erwin Yudi Hidayat. Computer Graphics C Version 2 Ed by Donald Hearn

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan PCA, kemudian penelitian yang menggunakan algoritma Fuzzy C-

PERSIAPAN DALAM MEMBUAT FILM

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Pada dewasa sekarang ini sangat banyak terdapat sistem dimana sistem tersebut

Implementasi Metode HUFFMAN Sebagai Teknik Kompresi Citra

Kamera Digital. Petunjuk Singkat PETUNJUK SINGKAT. Kamera Digital 5.5 Mega pixels I. GAMBAR UTAMA & KELENGKAPAN 1. GAMBAR UTAMA

BAB IV ANALISA. 4.1 Analisa teknik pengolahan citra

Fitur Matriks Populasi Piksel Untuk Membedakan Frame-frame Dalam Deteksi Gerakan

Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2015/2016

ANALISA PERANCANGAN SISTEM

Pengantar Pengolahan Citra. Ade Sarah H., M. Kom

BAB III METODE PENELITIAN

PEMANFAATAN KAMERA WIRELESS SEBAGAI PEMANTAU KEADAAN PADA ANTICRASH ULTRASONIC ROBOT

Bab III Perangkat Pengujian

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING

Tujuan : v Mengetahui hardware yang dibutuhkan beserta fungsinya untuk membuat sebuah digital video dalam taraf pemula

BAB II LANDASAN TEORI

By Emy. 2 of By Emy

Analisa Gerakan Manusia Pada Video Digital

Computer Graphic. Output Primitif dan Algoritma Garis. Erwin Yudi Hidayat.

BAB 1 PENDAHULUAN. ambang batas (thresholding), berbasis tepi (edge-base) dan berbasis region (regionbased).

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENDETEKSIAN OBJEK MENGGUNAKAN METODE YCBCR PADA ROBOWAITER DRU99RWE4-V13

VIDEO By y N ur N ul ur Ad A h d ay a a y n a ti t 1

Transkripsi:

Jobsheet 3 Cara Kerja Sistem CCTV I. Tujuan Praktikum 1.Mahasiswa mengetahui cara mengoperasikan CCTV. 2.Mahasiswa dapat mengoperasikan CCTV. 3.Mahasiswa mengetahui cara kerja sistem CCTV. II. Deskripsi CCTV pertama kali dibuat oleh Walter Brunch, dan diisntal di sebuah area peluncuran roket di Jerman. Oleh karena peluncuran tersebut dirasa berbahaya, dan banyak orang yang ingin menyaksikannya, maka dibuatlah CCTV sehingga dapat digambarkan secara detail mengenai peluncurannya. Teknologi CCTV masih digunakan untuk melihat peluncuran roket, namun meluas fungsinya ke keamanan bank, institusi militer dan tempat lain yang membutuhkan pengamanan yang tinggi. Di tahun 1990 dan 2000, camera CCTV muali dipakai di area public, seperti di sudut jalan di negara Inggris. Teknologi CCTV telah membuat evolusi jalan keamanan di sector publik dan private. CCTV juga diperbolehkan oleh lingkungan hukum untuk menyelesaikan kriminalitas di area, dimana camera CCTV dipasang. Sekarang ini, camera CCTV mudah diidentifikasi oleh setiap orang. Banyak camera CCTV yang dipasang di langitlangit rumah, dinding atau atap bangunan. Camera CCTV memiliki lensa di bagian depan, dan untuk CCTV model baru berwarna hitam dan berbentuk kecil, juga dapat melakukan maneuver putaran 360 derajat. Masa depan teknologi camera CCTV sepertinya akan semakin menarik, Dimulai dari computer yang mulai menggunakan camera CCTV control, yang akan mendeteksi pergerakan dan mengikuti siapa saja yang ada di depan computer. Kualitas gambar yang diambil camera CCTV berupa image crystal bening high-definition. CCTV untuk masa depan juga dapat digunakan untuk membaca signature dan implementasi pemandangan tengah malam (night-vision). Ketika CCTV mendeteksi adanya gerakan, maka email akan dapat dikirimkan ke alamat yang dituju, memperingatkan pemilik email akan keadaan bahaya.

Konfigurasi dari komponen-komponen CCTV dapat dilihat pada gambar dibawah ini: Jika Anda pun ingin memasang perangkat ini, hal pertama yang harus ditilik adalah menyesuaikannya dengan kebutuhan. Kamera CCTV bisa diletakkan dalam maupun di luar rumah. Untuk kamera luar ruangan, biasanya telah didesain agar lebih tahan cuaca dan mampu menjangkau area yang lebih luas, dengan deteksi gerak yang lebih akurat. Sementara kamera untuk dalam ruang, umumnya memiliki desain yang lebih cantik agar tetap bisa berpadu apik dengan interior rumah. Berikutnya, perhatikanlah sentifitas cahaya kamera, yang berpengaruh pada kualitas gambar yang akan dihasilkan. Tentu saja, kualitas gambar ini, juga tergantung dari tingginya resolusi yang dimiliki.

Hal lain yang tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah menilik fitur pelengkap dari sebuah kamera CCTV. Anatara lain menilik kemampuan kamera untuk melakukan perubahan gerakan ke arah kiri atau ke arah kanan ( pan ) dan gerakan ke atas atau ke bawah ( tilp ), kemampuan zooming kamera untuk menangkap suatu obyek secara lebih detail, ataupun warna gambar rekaman, hitam putih atau berwarna. Gambar hitam putih pada umumnya lebih mampu mengkap gambar secara lebih tajam pada ruangan yang memiliki penerangan minim. Namun, gambar berwarna kini juga ada yang telah dilengkapi fitur untuk mengubah warna gambar untuk menjadi hitam putih. Tentu saja, kelengkapan fitur yang dipilh sebaiknya disesuaikan dengan budget yang tersedia. Komponen kamera akan menangkap obyek gambar yang akan ditransformasikan menjadi sinyal-sinyal elektronik, dan selanjutnya sinyal-sinyal tersebut akan dikonversikan dari format analog menjadi format digital dan ditransfer melalui sebuah komputer dan dikompresi untuk selanjutnya dikirim melalui jaringan. Untuk system kamera CCTV surveillance yang digunakan di lokasi tertentu misalnya dalam satu gedung, biasanya akan cukup mudah bagi kita semua bila ingin menambah jumlah kamera yang dipasang tetapi kadang-kadang untuk dapat melihat tampilan gambar dari setiap kamera yang ada menjadi permasalahan tersendiri, karena sistem jaringan yang ada di gedung tersebut kurang mendukung. Seharusnya bila gedung tersebut sudah dilengkapi dengan sistem jaringan yang baik, berapapun penambahan jumlah kamera serta darimana saja kita akan melihat tampilan gambar dari setiap kamera tidak akan menjadi masalah. Umumnya kualitas tampilan gambar yang kurang bagus juga karena dipengaruhi pencahayaan yang tidak mencukupi atau sangat kurang yang akan mengakibatkan warna yang muncul terlihat membosankan dan kabur. Ukuran yang digunakan dalam dalam pencahayaan ini adalah Lux, misalnya sinar matahari yang terang memiliki ukuran 100.000 Lux, sinar lilin hanya 1 lux. Untuk mendapatkan kualitas gambar yang bagus biasanya dibutuhkan sekitar 200 lux.

Bagaimana kamera CCTV difungsikan sebagai sensor posisi atau sensor jarak. a. Akusisi Citra Dalam proses akusisi citra dikenal dengan trigger (picu), frame, log, start dan stop. Start adalah mulai gambar atau kamera berjalan dalam display, untuk ini hanya memerlukan monitor. Trigger adalah picu saat kapan frame mulai masuk kedalam memori. Frame masuk ke dalam memori bisa disetting. Dalam gambar.1 menunjukkan frame yang diakusisi adalah 3 frame tiap trigger. Trigger ini bisa diatur pengulangan picu dalam video stream. Log adalah banyaknya frame yang masuk dalam memori. Gambar 1 Operasi akusisi citra b. Pengolahan gambar Morphologi Morpologi adalah satu teknik pengolahan citra yang berdasakan pada bentuk obyek. Nilai dari tiap piksel pada citra keluaran berasal dari operasi perbandingan suatu piksel dengan piksel-piksel disekitarnya (neighbors) pada citra masukan. Operasi perbandingan ini bergantung pada suatu struktur elemen. Struktur elemen adalah matrik yang digunakan untuk memberikan suatu tanda pada piksel-piksel di sekitar piksel asal (origin) dengan suatu bentuk dan ukuran tertentu. Matrik ini mempunyai bentuk dan ukuran yang bebas dan mempunyai nilai 1 dan 0. Operasi morphologi dapat dibagi menjadi dua operasi dasar, yaitu Erosi dan Dilasi.

c. Dilasi Dilasi yang sederhana adalah proses penambahan area suatu obyek dengan menghasilkan satu piksel disekeliling obyek tersebut. Proses ini menghasilkan area yang lebih besar dari obyek tersebut. Proses Dilasi dapat dinyatakan sebagai berikut : E = B S = {x,y Sxy B Ø} E adalah Citra Output. B adalah obyek dan S adalah Struktur elemen. Citra keluaran didapat dari piksel asal / origin nilainya bertambah atau menjadi satu(jika nilainya satu maka nilainya akan tetap satu) jika ada piksel tetangga (neighbors) sesuai dengan struktur elemen. Gambar 2 menggambarkan proses dilasi Gambar 2 Operasi Dilasi d. Segmentasi Segmentasi adalah suatu proses untuk memisahkan sejumlah objek dalam suatu citra dari latar belakangnya. Proses segmentasi dapat dilakukan dengan menggunakan dua buah pendekatan sebagai berikut : Metode berdasarkan tepi (edge based) Metode ini berbasiskan perbedaan atau perubahan mendadak nilai intensitas suatu piksel terhadap piksel tetangganya. Metode berdasarkan daerah (region-based) Metode ini berbasiskan kesamaan nilai suatu piksel terhadap piksel tetangganya. akan pada citra biner. III. Alat dan bahan yang digunakan 1.1 unit televisi. 2.4 unit kamera CCTV. 3.Video trainer set.

IV. Langkah-langkah kerja 1. Siapkan alat-alat yang diperlukan 2. Lakukan pemasangan CCTV dengan langkah-langkah : a. Pemasangan komponen-komponen CCTV, b. Pengoperasian komponen-komponen CCTV, c. Mengatur focus lensa kamera CCTV, d. Hubungkan video trainer ke televisi sebagai hasil tampilan kamera CCTV. 3. Lakukan perekaman dengan menggunakan CCTV; a. Tekan tombol REG/STOP pada video trainer, pada tampilan TV akan muncul keterangan QUAD REC, kemudian kamera akan melakukan perekaman dan untuk menghentikan proses perekaman tekan tombol REC/STOP. b. Untuk melihat hasil rekaman, tekan tombol PLAY/PAUSE. V. Hasil pengamatan 1. Pengoperasian video trainer CCTV, settingan main menunya : No. Menu Fungsi

VI. Soal-soal 1. jelaskan secara singkat cara kerja system CCTV! 2. Jelaskan aplikasi apa saja yang bisa ditemukan pada trainer CCTV! Jelaskan pula cara kerjanya! 3. Jelaskan system CCTV menggunakan fasilitas internet!