Nova Nurfauziawati

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PERTANIAN. PENGENALAN ALAT Dan STERILISASI ALAT : MHD FADLI NST NIM : : AGROEKOTEKNOLOGI

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

PENGAMBILAN SAMPEL MAKANAN UNTUK PARAMETER MIKROBIOLOGI, PENGIRIMAN, PEMERIKSAAN DAN INTERPRETASI HASIL PEMERIKSAAN SAKRIANI

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR STERILISASI

Uji Sanitasi Pekerja Pengolahan Pangan (Uji Rambut)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian non-eksperimental dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR ISOLASI MIKROORGANISME. Disusun Oleh: Rifki Muhammad Iqbal ( ) Biologi 3 B Kelompok 6

PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI. Disusun oleh : Dr. Henny Saraswati, M.Biomed PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

BAB III METODE PENGUJIAN. Pemeriksaan bakteri Coliform pada air limbah dilakukan Balai Riset dan

PEMBUATAN MEDIA AGAR MIRING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat,

Sterilisasi Alat dan Bahan untuk Pengujian Kesehatan Benih

IV. KULTIVASI MIKROBA

KETERAMPILAN LABORATORIUM DAFTAR ALAT LABORATORIUM

Lampiran 1. Lokasi pengambilan sampel tanah diperakaran Cabai merah (Capsicum annum) di Desa Kebanggan, Sumbang, Banyumas

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2014.

MENGENAL ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN DALAM PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INTRODUCING TOOLS IN THE MICROBIOLOGY PRACTICAL

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE PENELITIAN

bio.unsoed.ac.id LAMPIRAN Lampiran 1. Pembuatan Medium MRSA (demann Rogosa Sharpe Agar) Komposisi medium MRSA per 1000 ml:

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Botani, Jurusan Biologi, Fakultas

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2013 sampai Agustus 2014 di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

MODUL 1 PENGENALAN ALAT LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Semarang. Waktu penelitian dilakukan bulan Maret april 2011.

BAB III METODA PENELITIAN

Jurnal Mikrobiologi Vol.1 No.1 Maret 2016

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. Rancanngan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial. Pada penelitian ini digunakan 2

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Surabaya dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2013 dengan tahapan

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.

MATERI DAN METODE. Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru.

BAB III METODE PENELITIAN

Beberapa Alat dalam Laboratorium Beserta Fungsinya

BAB III METODE PENELITIAN. sampai Desember Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pembinaan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

PENGUJIAN DAYA MORTALITAS FUNGISIDA PADA ARSIP KERTAS

III. MATERI DAN METODE

Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Disusun Oleh : Drs. Ali Kusrijadi, M.Si.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif laboratorium dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Percobaan 1 PENGGUNAAN ALAT DASAR LABORATORIUM

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan berdasarkan metode Experimental dengan meneliti

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2015.

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN. Departemen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga,

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. sesuatu yang dikenakan pada subjek selidik. Dengan kata lain, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. agar, arang, NaOH, HCl dan akuades. spirtus, timbangan analitik, beker gelas, LAF vertikal.

LAPORAN PENGUJIAN EFEKTIFITAS FUNGISIDA PADA JAMUR YANG MERUSAK ARSIP KERTAS

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan

BAHAN DAN METODE. Kasa Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Botani, Fakultas Matematika dan Ilmu

bio.unsoed.ac.id MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1. Bahan Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Maret 2014 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Kos Smart Center Kota Gorontalo dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada penjual minuman olahan yang berada di pasar

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya.

BAB III METODE PENELITIAN. dari Lactobacillus plantarum yang diisolasi dari usus halus itik Mojosari (Anas

BAB III METODE PENELITIAN. metode wawancara semi terstruktur (semi-structured interview) disertai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif kualitatif meliputi

BAB III METODE PENELITIAN

PENANGANAN SAMPEL KLB KERACUNAN PANGAN

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Proteksi

BAB III METODE PENELITIAN

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian pengaruh penyimpanan dan jenis bahan pengemas terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

No Nama Alat Merk/Tipe Kegunaan Tempat 1. Beaker glass Pyrex Tempat membuat media PDA

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian bulan Desember 2011 hingga Februari 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR PENGENALAN ALAT DAN STERILISASI BUDIDAYA PERAIRAN. Oleh : Dicky Aji Ilmawan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-November Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Februari sampai Juli 2012 di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif eksploratif, yaitu penelitian yang

II. METODELOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 sampai Febuari 2014

BAB III METODE PENELITIAN. eksplorasi dengan cara menggunakan isolasi jamur endofit dari akar kentang

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan

Transkripsi:

VI. PEMBAHASAN Mikroba merupakan jenis mahluk hidup yang tersebar di seluruh lingkungan. Berbagai spesies mikroorganisme terdapat di sekitar kita, bahkan di tubuh kita. Pada umunya, mikroba banyak terdapat pada organorgan tubuh yang langsung berhubungan dengan lingkungan luar, seperti mulut, hidung, kulit, dan anus. Selain tubuh manusia, mikroorganisme seringkali ditemukan pada bahan pangan. Bahan makanan, selain merupakan sumber gizi bagi manusia, juga merupakan sumber makanan bagi mikroorganisme. Pertumbuhan mikroorganisme dalam bahan pangan dapat menyebabkan perubahan yang menguntungkan seperti perbaikan bahan pangan secara gizi, daya cerna ataupun daya simpannya. Mikrobiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari kehidupan makhluk yang bersifat mikroskopik (mikroorganisme). Hal yang penting dalam mikrobiologi dalam fermentasi makanan, sanitasi (usaha mengurangi populasi mikroorganisme sampai taraf aman), pengawasan mutu pangan dan sebagainya. Mikrobiologi berhubungan dengan kerusakan atau kebusukan bahan makanan, sehingga perlu mengetahui tindakan pencegahan atau pengawetan untuk menghindari terjadinya kerusakan tersebut. Pengenalan alat pada praktikum mikrobiologi pangan I bertujuan agar mahasiswa dapat mengenal, menggunakan dan mengerjakan peralatanperalatan di Laboratorium Mikrobiologi. Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat melakukan penelitian. Alatalat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur (Plummer, 1987). Sebab pentingnya dilakukan pengenalan alat-alat laboratorium adalah agar dapat diketahui cara-cara penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar, sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat dapat diminimalisir sedikit mungkin. Hal ini penting agar pada saat melakukan penelitian, data yang diperoleh akurat. Data-data yang tepat serta akurat akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang. Peralatan yang digunakan pada laboratorium mikrobiologi hampir sama dengan peralatan-peralatan yang umumnya digunakan di laboratorium

kimia yaitu berupa alat-alat gelas antara lain : tabung reaksi, cawan petri, pipet ukur, jarum inokulasi atau loop (Öse), inkubator, waterbath, autoclave, lemari es, beaker glass, erlenmeyer, gelas ukur, spatula, mikroskop dan sebagainya. Hal yang sangat penting dalam pelaksanan praktikum mikrobiologi adalah kesterilan alat yang dipakai, oleh karena itu, dikenal adanya proses sterilisasi, yaitu usaha untuk membebaskan bahan-bahan dari mikrobia yang tidak diinginkan (Soetarto, dkk). Karena dalam laboratorium kesterilan sangat diperhatikan. Hal ini mencegah tumbuhnya mikroorganisme yang tidak diinginkan pada alat. Sterilisasi bisa dengan dimasukkan ke dalam oven atau menggunakan alkohol 70%. Alkohol 70% ini merupakan dosis yang cocok bagi alat yang akan disterilisasi. Bila alkohol yang diberikan kadarnya lebih tinggi, mikroorganisme kemungkinan akan membentuk semacam pelindung dan justru akan bertahan hidup. Selain itu, tempat kerja dan tangan juga harus disterilkan dengan alkohol 70% dan menyalakan api bunsen. Didalam sterilisasi terdapat dua cara yaitu dengan cara : 1. Basah Pada sterilsasi ini menggunakan Autoclave, dimana fungsi dari autoclave adalah alat untuk mensterilkan alat-alat atau media dengan menggunakan uap air bertekanan tinggi. Umumnya pada suhu 121 0 C selama 15 menit pada tekanan 1 atm. Selain menggunakan Autoclave, sterilisasi basah juga bisa dengan cara perebusan alat pada suhu 100 0 C selama 15 menit. 2. Kering Pada sterilisasi ini menggunakan oven, dimana fungsi dari oven adalah mensterilkan bahan-bahan atau alat-alat gelas secara kering pada suhu 70-80 0 C selama 2 jam. Untuk menghindari kerusakan atau kebusukan bahan makanan yang ditimbulkan oleh mikroorganisme tersebut, terdapat 3 hal yang harus kita pahami, yaitu :

1. Penyumbatan tabung reaksi dengan kapas Penggunaannya adalah dengan mengumpalkan kapas secukupnya kemudian dibungkus menggunakan kain kassa. Hal ini dilakukan agar sumbat yang dibuat tidak mudah rusak. Lalu mampatkan ke dalam tabung reaksi. Usahan kapas yang di mampatkan ke dalam tabung reaksi serapat mungkin, fungsinya yaitu untuk memperkecil kontaminasi yang disebabkan oleh mikroorganisme dan udara di luar tabung reaksi. 2. Pembungkusan cawan petri Penggunaanya yaitu dengan membungkus dengan kertas, biasanya kertas yang digunakan adalah hvs atau kertas sampul buku yang berwarna coklat. Ketentuan dalam membungkus cawan petri yaitu media yang berada di dalam petri dalam keadaan terbalik pada saat pembungkusan, ini berfungsi untuk mencegah kondensi uap yang terbentuk saat agar memadat untuk tidak jatuh ke permukaan agar. Jika dalam pembungkusan menggunakan kertas bekas ketikan, usahan ketikan hrufnya berada di bagian luar karena untuk meminimalisir lunturnya tinta dari huruf tersebut pada saat sterilisasi baik sterilisasi secara kering (oven) ataupun basah (autoclave). 3. Pembungkusan pipet ukur Usahakan pada awal pembungkusan kertas yang digunakan untuk membungkus rapat pada ujung dari pipet ukur tersebut lalu lanjutkan ke bagian dari pipet dengan meneruskan kertas pada bagian atas atau ujung dari pipet ukur. Jika pada saat setengah pipet ukur ridak terbungkus, lanjutkan dengan kertas bungkus tersebut dari pangkal dari pipet ukur. Setelah pipet ukur tersebut terbungkus, pastikan pembukus tersebut jika di kelurkan pipet ukurnya tetap pada posisi semula. Sebelum kita mengeluarkan pipet ukur dari pembungkusnya tutupi terlebih dahulu pipet ukur tersebut dengan bulb. Setelah itu keluarkan, sebaiknya dalam pengeluaran pipet ukut tersebut berdekatan dengan api yang berfungsi untuk meminimalisir terkontaminasi dengan mikroorganisme. Setelah

pipet ukur di teteskan, bungkus kembali dengan kertas yang telah kita bentuk sebelumnya. Sedangkan peralatan yang digunakan ketika praktikum beserta fungsinya akan dijelaskan pada tabel berikut: Nama Alat Gambar Fungsi Mikroskop Untuk mengamati jasad renik atau mikroorganisme (bakteri, kapang, khamir) Cawan Petri Sebagai tempat untuk mengembangbiakan mikroorganisme Tabung reaksi Sebagai tempat untuk penyimpanan mikroorganisme dan untuk pengenceran Pipet Ukur Untuk memindahkan mikroorganisme secara steril Bulb Pipet Menghisap sampel, siambil dan dikeluarkan

Öse Untuk mengambil kultur jaringan, menempelkan pada agar Beaker glass Untuk mengaduk dan menimbang media Erlenmeyer Tempat untuk media cair dan untuk pengenceran Gelas Ukur Untuk mengukur cairat agar lebih akurat Spatula Untuk mengaduk dalam pengambilan media Pipet tetes Untuk mengambil cairan dan memindahkan kultur dalam air Objek glass dan cover glass Untuk menempatkan mikoorganisme yang akan diamati

Tabung durham Untuk mikroorganisme perhitungan Tabung Spirtus / bunsen Untuk membakar dan memanaskan

VII. KESIMPULAN Pada paktikum mikrobiologi pangan, pengenalan alat pada praktikum dilakukan sebelum memulai praktikum, hal ini dimaksudkan agar dapat mengenal, menggunakan dan mengerjakan peralatan-peralatan di Laboratorium Mikrobiologi. Peralatan tersebut diantaranya tabung reaksi, cawan petri, pipet ukur, jarum inokulasi atau loop (Öse), inkubator, waterbath, autoclave, lemari es, beaker glass, erlenmeyer, gelas ukur, spatula, mikroskop dan sebagainya. Serilisasi harus dilakukan sebelum praktikum dimulai, baik sterilisasi pada peralatan yang akan digunakan, tempat kerja maupun lingkungan. Hal ini dimaksudkan agar peralatan, tempat kerja maupun lingkungan yang akan digunakan bebas dari mikroba. Alkohol 70% merupakan bahan yang biasa digunakan untuk sterilisasi. Sterilisasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: 1. Basah Pada sterilsasi ini menggunakan Autoclave, dimana fungsi dari autoclave adalah alat untuk mensterilkan alat-alat atau media dengan menggunakan uap air bertekanan tinggi. Umumnya pada suhu 121 0 C selama 15 menit pada tekanan 1 atm. Selain menggunakan Autoclave, sterilisasi basah juga bisa dengan cara perebusan alat pada suhu 100 0 C selama 15 menit. 2. Kering Pada sterilisasi ini menggunakan oven, dimana fungsi dari oven adalah mensterilkan bahan-bahan atau alat-alat gelas secara kering pada suhu 70-80 0 C selama 2 jam.

DAFTAR PUSTAKA Fardiaz, Srikandi. 1992. Mikrobiologi Pangan 1. PT Gramedia: Jakarta. Pelczar, Michael J. Dan E. C. S. Chan. 2006. Dasar-Dasar Mikrobiologi. UI- Press. Jakarta.