PERBAIKAN SISTEM KENDALI MOTOR PERALATAN FABRIKASI ELEMEN BAHAN BAKAR CIRENE ME-29

dokumen-dokumen yang mirip
FMEA SEBAGAI ALAT ANALISA RISIKO MODA KEGAGALAN PADA MAGNETIC FORCE WELDING MACHINE ME-27.1

PERBAIKAN CRANE-2 HOTCELL 01 DI INSTALASI RADIOMETALURGI

TI-3222: Otomasi Sistem Produksi

TI3105 Otomasi Sistem Produksi

ANALISIS PENGGUNAAN LAS TIG PADA ALAT FUEL PILING UNTUK PENGELASAN PIN BAHAN BAKAR TIPE PWR

Percobaan 3 Kendali Motor 3 Fasa 2 Arah Putar

Saklar Manual dalam Pengendalian Mesin

IDENTIFIKASI KERUSAKAN MIKROSKOP OPTIK HOTCELL 107 DI INSTALASI RADIOMETALURGI

IDENTIFIKASI KERUSAKAN KONVEYOR JALUR -1 DI INSTALASI RADIOMETALURGI

Modul - 6 DIAGRAM ELEKTRIK INDUSTRI

HANDOUT KENDALI MESIN LISTRIK

OLEH : NAMA : SITI MALAHAYATI SARI KELAS : EL-3E NIM :

RANCANG BANGUN AUTOCLAVE MINI UNTUK UJI KOROSI

STUDI KESELARASAN PROGRAM KESIAPSIAGAAN NUKLIR TINGKAT FASILITAS/ INSTALASI NUKLIR PTBN TERHADAP PERKA BAPETEN NO.1 TAHUN 2010

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan

PENGUKURAN TINGKAT KONTAMINASI PERMUKAAN MESIN BUSUR LISTRIK PASCA PELEBURAN LOGAM U-Zr

Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik

PERCOBAAN I PENGAMATAN GENERATOR

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

Pengenalan Simbol-sismbol Komponen Rangkaian Kendali

IDENTIFIKASI KERUSAKAN BARREL LIFTING DEVICE DAN BARREL DOUBLE LID HOTCELL 001/102 DI IRM

BAB III RANCANG BANGUN

ELEMEN BAKAR NUKLIR (EBN) TYPE ClRENE

BAB I KOMPONEN DAN RANGKAIAN LATCH/PENGUNCI

4.3 Sistem Pengendalian Motor

BAB III REALISASI DAN PERANCANGAN

BAB I. PRINSIP KERJA SISTEM KENDALI ELEKTROMAGNETIK Pada bab ini akan membahas prinsip kerja sistem pengendali elektromagnetik yang meliputi :

BAB II DASAR TEORI. Iwan Setiawan, Wagiman, Supardi dalam tulisannya Penentuan Perpindahan

PEMANTAUAN RADIOAKTIVITAS UDARA BUANG IEBE TAHUN 2009

BAB II SISTEM PEMANASAN AIR

RANCANG BANGUN SISTEM KENDALI ph PADA REAKTOR PENGENDAPAN ZIRKON HIDROKSIDA

ELEKTRO-PNEUMATIK (smkn I Bangil)

BAB III PERANCANGAN PROTOTIPE

BAB II PEMBAHASAN. Makin besar suatu sistem kelistrikan, maka makin besar pula peralatan proteksi

JENIS SERTA KEGUNAAN KONTAKTOR MAGNET

IDENTIFIKASI KERUSAKAN POWER MANIPULATOR PADA HOTCELL DI IRM

APLIKASI KONTAKTOR MAGNETIK

BAB V ANALISA KERJA RANGKAIAN KONTROL

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISSA

PREDIKSI DOSIS PEMBATAS UNTUK PEKERJA RADIASI DI INSTALASI ELEMEN BAKAR EKSPERIMENTAL

PEMODELAN SISTEM TUNGKU AUTOCLAVE ME-24

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG DESAIN SISTEM CATU DAYA DARURAT UNTUK REAKTOR DAYA

RANCANG BANGUN SISTEM AUTOMATIC TRANSFER SWITCH DAN AUTOMATIC MAINS FAILURE PADA GENERATOR SET 80 KVA DENGAN DEEP SEA ELECTRONIC 4420

KARAKTERISTIK MCB SEBAGAI PEMUTUS dan PENGHUBUNG MERESPONS TERJADINYA GANGGUAN CATU DAYA INSTALASI PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF

APLIKASI MESIN PENGISI DAN PENUTUP BOTOL OTOMATIS PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA

TIMER DAN COUNTER. ERI SETIADI NUGRAHA, S.Pd. 2012

TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK

Percobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel

Percobaan 8 Kendali 1 Motor 3 Fasa Bekerja 2 Arah Putar dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR)

MODUL PRAKTEK SISTEM KELISTRIKAN BODI

PERALATAN PEMUTUS DAYA YANG FUNGSI UTAMANYA MENCATAT DAN MEMUTUSKAN DAYA LISTRIK KE PERALATAN / BEBAN.

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: RANCANG BANGUN PENGATURAN MOTOR PENGGERAK PINTU AIR OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN LEVEL CONTROL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DEKONTAMINASI MESIN BUSUR LISTRIK CENTORR FURNACES DI HR-16 IEBE PTBN

Programmable Logic Controller (PLC) Pendahuluan

EVALUASI KESIAPSIAGAAN NUKLIR DI INSTALASI RADIOMETALURGI BERDASARKAN PERKA BAPETEN NOMOR 1 TAHUN 2010

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV PERAKITAN DAN PENGUJIAN PANEL AUTOMATIC TRANSFER SWITCH (ATS) DAN AUTOMATIC MAIN FAILURE (AMF)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.

Kegiatan Belajar 2: Menjelaskan Prinsip Kerja Sistem Kendali Relay Elektromagnetik

Gambar Sistem kelistrikan solenoid pengunci tutup tangki bahan bakar Gambar 4.1. Menggerinda bagian dalam pintu... 18

SIMULASI MODEL KONTROL MESIN MIXER MENGGUNAKAN PLC DAN PROGRAM KOMPUTER INTELLUTION FIX

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN APLIKASI KONTROL MESIN PEMISAH BARANG

MODIFIKASI SISTEM PLC S5 KE S7 PADA KONVEYOR JALUR 1 HOTCELL IRM

LAMPIRAN III PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG BATASAN DAN KONDISI OPERASI INSTALASI NUKLIR NONREAKTOR

Program pemeliharaan. Laporan pemeliharaan

PERBAIKAN DAN PENGUJIAN KINERJA CORROSION TEST MACHINE

Gambar 3.1 Tahapan Perancangan Miniatur Lift

Materi. Siswa Mampu :

Hilman Herdiana Mahasiswa Diploma 3 Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bandung ABSTRAK

USER MANUAL PINTU GESER OTOMATIS MATA DIKLAT:SISTEM PENGENDALI ELEKTRONIKA

LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG FORMAT DAN ISI

Crane Hoist (Tampak Atas)

PEMANTAUAN RADIOAKTIVITAS ALPHA PADA BAK PENAMPUNG AIR PENDINGIN ACCUTOM PASCA PEMOTONGAN LOGAM U-Zr

CIRCUIT BREAKER (CB) ATAU PEMUTUS TENAGA LISTRIK (PMT)

THERMAL OVERLOAD RELAY (TOR/TOL)

PENYUSUNAN PROGRAM KESIAPSIAGAAN NUKLIR INSTALASI ELEMEN BAKAR EKSPERIMENTAL

APLIKASI PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER) SEBAGAI SISTEM KONTROL PADA Modifikasi Automatic Loading Machine Generator 99 Mo/ 99m Tc berbasis PZC

OTOMASI WORK STATION (FMS) BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER Purnawan

BAB III PENGASUTAN MOTOR INDUKSI

IDENTIFIKASI DAN PERBAIKAN KERUSAKAN TERHADAP SISTEM DETEKSI KEBAKARAN DI GEDUNG 65 INSTALASI ELEMEN BAKAR EKSPERIMENTAL

BAB IV PEMILIHAN KOMPONEN DAN PENGUJIAN ALAT

TRANSFER MATERIAL RADIOAKTIF DI HOTCELL 101 IRM VIA KH-IPSB3

ANALISIS KERUSAKAN KOMPRESSOR TYPE ZT ATLAS COPCO

RANGKAIAN DASAR KONTROL MOTOR LISTRIK

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

PENGGUNAAN DAN PENGATURAN MOTOR LISTRIK Penulis: : Radita Arindya, S.T., M.T

BAB II SISTEM PENGONTROLAN MOTOR LISTRIK PADA INDUSTRI. pengendalian terhadap operasi motor listrik yang di pergunakan untuk

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT DAN SISTEM

KAJIAN PENERAPAN BUDAYA KESELAMATAN DI IEBE

2. Prinsip dan aplikasi Relay

LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR SEPTEMBER 2015 KELOMPOK TEKNOLOGI LEMBAR TUGAS PRAKTIK

BAB II DASAR TEORI Pemborosan Energi Compressor. membutuhkan energi selama beroperasi. Gambar 2.1. Diagram Flow Energi Compressor

SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KENDALI ELEKTRONIK (011/KK/10) JUMLAH SOAL : PAKET : B

PEMODELAN SIMULASI KONTROL PADA SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN PLC

INSTRUKSI KERJA ALAT HOTPLATE AND STIRER IKA C-MAG HS7

ANALISIS DOSIS RADIASI PEKERJA RADIASI IEBE BERDASARKAN KETENTUAN ICRP 60/1990 DAN PP NO.33/2007

KELISTRIKAN BODI SISTEM KELISTRIKAN BODY

Transkripsi:

No. 11 / Tahun VI. April 2013 ISSN 1979-2409 PERBAIKAN SISTEM KENDALI MOTOR PERALATAN FABRIKASI ELEMEN BAHAN BAKAR CIRENE ME-29 Iwan Setiawan Bidang Bahan Bakar Nuklir -Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir Kawasan Puspiptek Gd. 65 Tangerang Selatan ABSTRAK PERBAIKAN SISTEM KENDALI MOTOR PERALATAN FABRIKASI ELEMEN BAHAN BAKAR CIRENE ME-29. Telah dilakukan penelusuran gangguan pada sistem pengendali motor Fuel Element Machining Equipment ME-29. FEME ME-29 adalah mesin untuk membentuk sudut tertentu pada tutup ujung (end cap) dari elemen bakar nuklir tipe cirene sehingga end cap dapat berbentuk tirus. FEME ME-29 dapat dioperasikan secara manual maupun otomatis tetapi pada kenyataannya FEME ME-29 ini tidak dapat dioperasikan sehingga perlu dilakukan perbaikan, langkah awal dilakukan penelusuran gangguan yang menyebabkan tidak dapat beroperasinya FEME ME-29. Dari penelusuran gangguan yang diketahui bahwa beberapa komponen yang tidak dapat bekerja dengan baik, yaitu sakelar. tidak berfungsi dibersihkan terutama titik kontaknya dengan menggunakan contact cleaner dan yang mengalami kerusakan pada bagian kontaknya diganti dengan sakelar yang baru. Setelah dilakukan, perbaikan dan penggantian dengan sakelar yang baru, FEME ME-29 dapat dioperasikan kembali secara manual maupun otomatis. Kata kunci : perbaikan, sakelar PENDAHULUAN Peralatan fabrikasi elemen bakar cirene ME-29 gambar 1, adalah mesin untuk membentuk sudut tertentu pada tutup ujung (end cap) sehingga tutup ujung berbentuk tirus gambar 2, dalam proses pembentukan tutup ujung ini berbeda dengan mesin milling dan mesin bubut lainnya dimana pada Fuel Element Machining Equipment ME- 29 (FEME-ME29) benda kerja dijepit (clamp) oleh vises yang digerakkan oleh sistem hidrolik yang terhubung secara interlock dengan pisau yang diputar oleh LH-Head Forwad dan RH-Head Forward untuk membentuk tirus pada tutup ujung. Proses perakitan pin elemen bakar nuklir merupakan salah satu urutan dalam fabrikasi elemen bakar nuklir. Elemen Bakar Nuklir yang difabrikasi di Instalasi Elemen Bakar Eksperimental (IEBE) adalah Elemen Bakar Nuklir tipe cirene untuk reaktor HWR (Heavy Water Reactor). Dalam proses produksi Bahan Bakar Nuklir (BBN) digunakan bahan-bahan yang mempunyai potensi bahaya, seperti bahan bersifat radioaktif dan bahan-bahan bersifat korosif, racun, iritasi, dan mudah terbakar. Bilamana bahanbahan tersebut tidak ditangani secara hati-hati sesuai prosedur kerja, suatu kecelakaan dapat terjadi serta mengancam keselamatan personel dan lingkungannya. 38

ISSN 1979-2409 Perbaikan Sistem Kendali Motor Peralatan Fabrikasi Elemen Bahan Bakar Cirene ME-29 (Iwan Setiawan) Untuk itu dalam kegiatan produksi BBN harus diperhatikan hal-hal yang bersifat teknis seperti kehandalan alat, kualifikasi personel, sistem ventilasi, sistem pemantauan dan kontrol radiasi/kontaminasi, kontrol kekritisan bahan nuklir, sistem proteksi radiasi, pendeteksian dini kecelakaan dan sebagainya [1]. Dalam kegiatan produksi BBN salah satu alat proses perakitan pin elemen bakar nuklir yang harus dijaga keselamatan dan kehandalannya adalah mesin ME-29 (Fuel Element Machining Equipment). Gambar 1. Fuel Element Machining Equipment ME-29 Gambar 2. PIN EBN dengan tutup ujung (end cap) yang berbentuk tirus 39

No. 11 / Tahun VI. April 2013 ISSN 1979-2409 TEORI Penelusuran gangguan (troubleshooting) adalah sebuah proses mencari apa yang disebut SRRU (Smallest Replaceable Repairable Unit) atau bagian terkecil dari suatu kelompok yang dapat diganti atau diperbaiki dimana SRRU tersebut adalah yang menjadi penyebab suatu proses menjadi tidak berfungsi dengan benar (failure). Penelusuran gangguan dilakukan dimulai dari dokumen perangkat dan tanya jawab dengan operator atau pihak yang mengetahui asal usul penyebabnya mengapa perangkat menjadi tidak berfungsi dan kemudian dilanjutkan dengan melakukan pemeriksaan ke perangkat yang diawali dari sistem power, dilanjutkan ke sistem konektor/pengkabelan sampai kepada komponen [2]. Gambar 3, dipergunakan untuk pengasutan, pengendalian motor dan peralatan elektrik, dengan menggunakan tombol tekan untuk kendali. Gambar 3. [3]. mempunyai kemampuan untuk memutus arus lebih seperti arus asut dari motor, tetapi tidak ada kemampuan untuk memutus arus 40

ISSN 1979-2409 Perbaikan Sistem Kendali Motor Peralatan Fabrikasi Elemen Bahan Bakar Cirene ME-29 (Iwan Setiawan) abnormal seperti dalam hal hubung singkat motor. Karena itu, untuk pemutus arus abnormal harus juga dipergunakan sekering atau pemutus daya [3]. METODA Bahan: Contact cleaner Peralatan: a. Tool set b. AVO meter Cara Kerja: a. Mematikan sumber listrik utama sebelum dilakukan penelusuran gangguan untuk keselamatan alat dan personel b. Menelusuri gangguan pada konektor/pengkabelan dengan menggunakan AVO meter c. Memastikan komponen yang diidentifikasi sebagai penyebab gangguan d. Membuat wiring diagram untuk identifikasi instalasi e. Melepaskan komponen yang diidentifikasi menyebabkan gangguan f. Mengganti komponen yang diidentifikasi sebagai penyebab gangguan g. Melakukan pengujian alat FEME ME-29 HASIL DAN PEMBAHASAN Ada empat buah sakelar yang diidentifikasi sebagai penyebab gangguan sehingga ME-29 tidak dapat dioperasikan, yaitu dua buah sakelar pengendali vises agar membuka dan menutup untuk memegang pin elemen bakar nuklir, kontaknya masih bagus sehingga dibersihkan menggunakan contact cleaner, sedangkan sakelar untuk pengendali putaran LH- Head Forward dan RH-Head Forward kontaknya sudah tidak berfungsi sehingga harus diganti, LH-Head Forwad dan RH-Head Forward berfungsi sebagai tempat dudukan pisau untuk pembentukan tirus tutup ujung. Peralatan fabrikasi elemen bakar cirene ME-29 adalah mesin untuk membentuk sudut tertentu pada tutup ujung (end cap) sehingga tutup ujung berbentuk tirus. FEME ME-29 dapat diroperasikan secara manual maupun otomatis, untuk operasi manual LH-Head Forward dan RH-Head Forward 41

No. 11 / Tahun VI. April 2013 ISSN 1979-2409 akan berputar bersamaan untuk membentuk sudut tirus pada tutup ujung pin elemen bakar nuklir, sedangkan untuk operasi otomatis hanya salah satu sisi saja yaitu LH- Head Forward atau RH-Head Forward yang berputar untuk membentuk sudut tirus pada tutup ujung pin elemen bakar nuklir Gambar 4). \ Gambar 4. LH Head Forward dan RH Head Forward [4]. Penelusuran gangguan pada sistem pengendali motor FEME ME-29 dilakukan karena pada kenyataannya FEME ME-29 tidak dapat dioperasikan sehingga perlu dilakukan penelusuran gangguan yang menyebabkan tidak dapat beroperasinya FEME ME-29 ini. Penelusuran gangguan FEME ME-29 dilakukan dengan mengikuti diagram alir penelusuran gangguan dan perbaikan yang mengacu kepada wiring diagram alat FEME ME-29 gambar 4 dengan menggunakan AVO meter. Dimana pengunci 2CR tidak terhubung dengan baik, sehingga arus listrik tidak mengalir melalui 3LS dan 2LS dan apabila kemudian tombol push button 5PB ditekan setelah selector switch 7SS dan 8SS di ON-kan maka arus listrikpun tidak mengalir melalui Time Relay 1TR dan 2TR yang seharusnya arus listrik mengalir melalui Contact Relay 7CR dan 8CR 42

ISSN 1979-2409 Perbaikan Sistem Kendali Motor Peralatan Fabrikasi Elemen Bahan Bakar Cirene ME-29 (Iwan Setiawan) sehingga 5CR dan 6CR atau LH-Head Forward dan RH-Head Forward akan beroperasi, karena arus listrik terus mengalir setelah pengunci 5CR dan 6CR bekerja. Dari hasil penelusuran gangguan yang dilakukan dengan cara menelusuri instalasi pengkabelan dengan menggunakan AVO meter maupun penelusuran gangguan pada komponen didapatkan beberapa komponen berupa sakelar yang menyebabkan motor tidak berputar dan vises tidak dapat membuka dan menutup, komponen-komponen yang ditemukan sebagai penyebab tidak berfungsinya FEME ME-29 tersebut adalah 2 CR, 3 CR, 5 CR dan 6 CR seperti pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil penelusuran gangguan NO KODE TIPE KOMPONEN FUNGSI KETERANGAN 1 2 CR Vises Solenoid Valve (Vises Closing) Vises tidak bisa menutup 2 3 CR Vises Solenoid Valve (Vises Opening) Vises tidak bisa membuka 3 3 LS Limit Switch LH Vice Closing Safety Baik 4 2 LS Limit switch RH Vice Closing Safety Baik 5 5 PB Push Button Start Button Baik 6 7 SS Selector Switch ON-OFF selector Baik 7 8 SS Selector Switch ON-OFF selector Baik 8 1 TR Time Relay Pengatur lama putaran Baik 9 2 TR Time Relay Pengatur lama putaran Baik 10 7 CR Normally close auxiliary Baik 11 8 CR Normally close auxiliary Baik 12 5 CR LH-Head Forward Motor LH-Head tidak berputar 13 6 CR RH-Head Forward Motor RH-Head tidak berputar Setelah ditemukan penyebab tidak dapat beroperasinya FEME ME-29 kemudian dilakukan pengidentifikasian komponen dan membuat wiring diagram untuk identifikasi instalasi sebelum melepaskan komponen, Komponen yang ditemukan sebagai penyebab tidak dapat beroperasinya FEME ME-29 dilepaskan dari instalasi 43

No. 11 / Tahun VI. April 2013 ISSN 1979-2409 setelah dibuat wiring diagramnya untuk diganti. yang magnetiknya tidak berfungsi karena lengket dibersihkan kontak-kontak terminalnya dengan menggunakan contact cleaner dan yang mengalami kerusakan pada bagian kontaknya diganti dengan menggunakan sakelar yang baru dengan hasil seperti pada Tabel 2. Tabel 2. Jenis gangguan yang terjadi pada sakelar NO KODE JENIS KERUSAKAN KETERANGAN HASIL 1 2 CR lengket Dibersihkan menggunakan contact cleaner Kontak berfungsi kembali 2 3 CR lengket Dibersihkan menggunakan contact cleaner Kontak berfungsi kembali 3 5 CR Kontak-kontak terminal sakelar rusak Diganti baru Kontak berfungsi kembali 4 6 CR Kontak-kontak terminal sakelar rusak Diganti baru Kontak berfungsi kembali Setelah penelusuran gangguan, pengidentifikasian komponen dan perbaikan yang menyebabkan tidak beroperasinya FEME ME-29, lalu dilakukan pengujian dengan mengikuti instruksi kerja pengoperasian alat FEME ME-29 dengan hasil FEME ME-29 dapat dioperasikan kembali secara manual maupun automatis. KESIMPULAN Sistem pengendali untuk menggerakkan sistem vises pemegang pin elemen bakar nuklir terpasang interlock dengan LH-Head Forward dan RH-Head Forward yang dikendalikan dengan menggunakan sakelar. Telah dilakukan penelusuran gangguan, pengidentifikasian dan ditemukan adanya kerusakan pada sakelar sebanyak empat buah, dua buah diperbaiki/dibersihkan menggunakan contact cleaner dan dua buah diganti dengan yang baru. Setelah dilakukan penggantian sakelar yang menyebabkan tidak beroperasinya FEME ME-29, lalu dilakukan pengujian dengan hasil FEME ME-29 dapat dioperasikan kembali secara manual maupun otomatis. 44

ISSN 1979-2409 Perbaikan Sistem Kendali Motor Peralatan Fabrikasi Elemen Bahan Bakar Cirene ME-29 (Iwan Setiawan) DAFTAR PUSTAKA [1] ANONIM, Coaching Pelasan Tutup Ujung Pin EBN, Pusdiklat BATAN, Jakarta, Tahun 2009. [2] SUNTORO ACHMAD, Troubleshooting. Pelatihan Pemeliharaan INNR, Pusdiklat BATAN, Jakarta, Tahun 2011 [3] SOELAIMAN,M. MAGARISAWA,M. Mesin Tak Serempak Dalam Praktek. PT.Pradnya Paramita. Jakarta.1995. [4] ANONIM, Diagrams Nira ME 29, Machintest ovaglieri s.r.l, Busto Arsizio, Italy. 45