PERANCANGAN ALAT UKUR GOLONGAN DARAH BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52

dokumen-dokumen yang mirip
OTOMATISASI SISTEM PENCAMPURAN CAIRAN DAN PENGISIAN KEMASAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEL AT89S52

APLIKASI MIKROKONTROLER AT89S51 PADA SISTEM ANTRIAN DENGAN PENAMPIL DAN SUARA

PURWARUPA ALAT PEMILAH BARANG BERDASARKAN UKURAN DIMENSI BERBASIS PLC OMRON SYSMAC CPM1

Perancangan Model Alat Pemotong Rumput Otomatis Berbasis Mikrokontroler AT89C51

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

ALAT UKUR JARAK PADA MOBIL BERBASIS SISTEM ULTRASONIK

PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KEBAKARAN BERDASARKAN SUHU DAN ASAP BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52

TIMER DIGITAL PENGENDALI ON/OFF PERALATAN RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER UNTUK KEAMANAN RUMAH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Nama : Alat pendeteksi Golongan Darah Manusia. c. Display : LCD karakter 16x2.

BAB III ANALISA SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

APLIKASI MASTER SWITCH OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51

KOMPAS DIGITAL DENGAN OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52

PENGATURAN SAKELAR PADA ACARA CEPAT TEPAT BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C2051

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SIMULASI SISTEM PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN ALAT

SISTEM PENGATURAN MOTOR DC UNTUK STARTING DAN BREAKING PADA PINTU GESER MENGGUNAKAN PID

RANCANG BANGUN KONTROL PERALATAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS AT89S51

MOBIL ROBOT ANTI MENABRAK BERBASIS MIKROKONTROLER 68HC11

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian dilakukan terhadap 8 sensor photodioda. mendeteksi garis yang berwarna putih dan lapangan yang berwarna hijau.

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : PERANCANGAN KONTROL OTOMATIS TEMPERATUR RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

RANCANG BANGUN MODEL SISTEM PENGENDALI DAN PENGAMANAN PINTU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU IDENTIFIKASI DAN HANDPHONE

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. penyaring air yang mampu menyaring air dan memisahkan kotoran penyebab

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

DESAIN SISTEM PEWAKTU SETELAN BANYAK BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA32

RANCANG BANGUN RAUTAN PENSIL PINTAR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

Pengembangan Sistem Mekatronika Pemindah dan Penyusun Barang tanpa Sensor Berbasis Mikrokontroller AT89S51

BAB III METODOLOGI PENULISAN

BAB III PERANCANGAN DAN KERJA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. mana sistem berfungsi sesuai dengan rancangan serta mengetahui letak

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III PERANCANGAN Bahan dan Peralatan

SISTEM BENDUNGAN OTOMATIS MENGGUNAKAN INTERFACING

PERANCANGAN SISTEM UPS SPS DENGAN METODE INVERTER SPWM BERBASIS L8038CCPD

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

ALAT PENGGOLONGAN DARAH ABO METODE SLIDE BERBASIS ATMEGA16 ABO BLOOD GROUPING SLIDE METHOD TOOL BASED ON ATMEGA16

PERANCANGAN PERAGA LED TERPROGRAM BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C52

Aplikasi Gerbang Logika untuk Pembuatan Prototipe Penjemur Ikan Otomatis Vivi Oktavia a, Boni P. Lapanporo a*, Andi Ihwan a

Papan Pergantian Pemain Sepak Bola Berbasis Digital Menggunakan IC4072 dan IC7447

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS SISTEM. diharapkan dengan membandingkan hasil pengukuran dengan analisis. Selain itu,

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN SISTEM

IMPLEMENTASI KUNCI PINTU ELEKTRONIS BERBASIS PLC OMRON CPM1 20CDR

BAB III PERANCANGAN DESAIN POMPA AIR BRUSHLESS DC. DENGAN MENGGUNAKAN dspic30f2020

TUGAS AKHIR EDHRIWANSYAH NST

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai bulan

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

SISTEM PENGATURAN STARTING DAN PENGEREMAN MOTOR UNTUK PINTU GESER OTOMATIS

PEMANFAATAN SENSOR FOTOTRANSISTOR DAN LED INFRAMERAH DALAM PENDETEKSI KEKERUHAN AIR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III. Perencanaan Alat

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

ALAT PENGONTROL LAMPU MENGGUNAKAN REMOTE TV UNIVERSAL

SISTEM KENDALI PERALATAN RUMAH TANGGA BERBASIS HT DAN MIKROKONTROLER AT89S51

PENDETEKSI KEBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR SUHU LM35D DAN SENSOR ASAP

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4. 1 Blok Diagram Alarm Rumah.

SISTEM SORTING BARANG BERDASARKAN KETINGGIAN BARANG MENGGUNAKAN SENSOR CAHAYA BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

RANCANG-BANGUN PROTOTYPE SISTEM KONTROL PINTU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 MENGGUNAKAN KARTU BER-PASSWORD DAN SENSOR FOTODIODA

Sistem Keamanan Pintu Gerbang Berbasis AT89C51 Teroptimasi Basisdata Melalui Antarmuka Port Serial

PERANCANGAN SISTEM KOMUNIKASI DUA ARAH DENGAN SISTEM MODULASI FM

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

BAB III PERANCANGAN Gambaran Alat

Input ADC Output ADC IN

BAB II LANDASAN TEORI

POT IKLAN BERTENAGA SURYA

RANCANG BANGUN SISTEM AUTOMATIC TRANSFER SWITCH DAN AUTOMATIC MAINS FAILURE PADA GENERATOR SET 80 KVA DENGAN DEEP SEA ELECTRONIC 4420

ALAT PENGINGAT DAN PEMBATAS KECEPATAN PADA KEDARAAN BERMOTOR

BAB III METODE PENELITIAN

ALAT PENGENDALI OTOMATIS DAN DETEKSI KEADAAN PERALATAN RUMAH MENGGUNAKAN SMS CONTROLLER. Hasani

ROBOT ULAR PENDETEKSI LOGAM BERBASIS MIKROKONTROLER

PENGUKUR KECEPATAN GERAK BENDA MENGGUNAKAN SENSOR PHOTOTRANSISTOR BERBASIS MIKROKONTROLER Atmega 8535

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN

RANCANG BANGUN AUTOMATIC TRANSFER SWITCH PADA MOTOR BENSIN GENERATOR-SET 1 FASA 2,8 KW 220 VOLT 50 HERTZ

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

PENGATUR KADAR ALKOHOL DALAM LARUTAN

KENDALI NIRKABEL DENGAN INFRA MERAH PENGGERAK LENGAN ROBOT BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52

Dalam perancangan sistem pengendalian gerak palang pintu kereta api ini.

Bab IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

JURNAL TEODOLITA. VOL. 15 NO. 1, Juni 2014 ISSN DAFTAR ISI

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

Alat Pembaca Golongan Darah dengan Output Suara dan SMS

RANCANG BANGUN ROBOT PENGANTAR SURAT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

MODUL 3 GERBANG LOGIKA DASAR

Miniatur Palang Pintu Kereta Api Otomatis dengan Menampilkan Kecepatan Kereta Serta Waktu Tunggu Menggunakan Arduino

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV UJI COBA ALAT DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN ALAT

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGHITUNG ORANG DALAM RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 MENGGUNAKAN SENSOR INFRA-MERAH LAPORAN TUGAS AKHIR

PENYEDIA VOLUME BENDA CAIR DENGAN STEP 150 ml ( WATER LEVEL )

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis

Transkripsi:

ISSN: 1693-6930 107 PERANCANGAN ALAT UKUR GOLONGAN DARAH BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 Muchlas, Tole Sutikno, Santiko Center for Electrical Engineering Research and Solution (CEERS) Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan Kampus III Jl. Prof. Dr. Soepomo, Janturan, Yogyakarta 55164, Telp. (0274) 379418 psw 220, Fax. (0274) 381523, e-mail: muchlas@ee.uad.ac.id, tole@ee.uad.ac.id Abstrak Golongan darah yang dibutuhkan pasien haruslah sesuai dengan golongan darah pendonor, karena apabila tidak sesuai akan mengakibatkan reaksi-reaksi alergi. Selama ini, untuk menentukan golongan darah dilakukan secara manual dengan mencampurkan cairan antisera A pada sampel darah satu dan antisera B ke sampel darah kedua dari tiap pendonor yang akan ditentukan golongan darahnya. Atas dasar kombinasi terjadi atau tidaknya reaksi penggumpalan pada darah pada kedua sampel yang dicampur antisera tersebut, golongan darah pendonor ditentukan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang purwarupa alat yang dapat menentukan golongan darah banyak pendonor secara otomatis dengan tampilan digital. Alat dirancang agar dapat menentukan golongan darah dari 8 pendonor secara sekuensial tiap satu set pengukuran. Tiap 2 sampel darah pendonor yang masing-masing telah diberi antisera A dan B diletakkan pada kaca preparat di atas rotary disc yang digerakkan dengan motor DC, untuk selanjutnya ditentukan golongan darahnya satu persatu atas dasar proses aglutinasi yang terjadi. Pengaturan sistem kerja alat ini berbasis mikrokontroler AT89S52. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah dapat dirancang purwarupa otomatisasi alat ukur golongan darah secara on-line dan real-time yang dapat menentukan golongan darah A, B, O dan AB secara sekuensial atas sampel darah 8 pendonor dalam tiap satu set pengukuran. Kata kunci: Alat ukur, Golongan Darah, Mikrokontroler, AT89S52 1. PENDAHULUAN Darah merupakan medium transportasi di dalam tubuh, terdiri atas plasma dan sel-sel darah. Fungsi utama darah dalam tubuh adalah untuk membawa oksigen dan bahan-bahan makanan ke jaringan serta mengekskresikan sisa-sisa metabolisme[2]. Kebutuhan rumah sakit akan darah untuk menunjang operasi terus meningkat, sehingga dibutuhkan banyak pendonor darah. Golongan darah yang dibutuhkan pasien haruslah sesuai dengan golongan darah pendonor, karena apabila tidak sesuai akan mengakibatkan reaksi-reaksi alergi (syok anafilaktik). Menurut sistem penggolongan darah ABO, darah dibagi 4 golongan, yakni golongan A, B, O, dan AB. Untuk penetapan golongan darah tersebut digunakan reagen yang disebut antisera yaitu antisera A dan antisera B [2, 7]. Penelitian yang berhubungan dengan penentuan golongan darah pernah dilakukan oleh Murinto, dkk [3]. Pada penelitian ini penentuan golongan darah dilakukan secara off-line atas citra darah pendonor yang sebelumnya telah diambil dan dijadikan file citra. Pada penelitian ini dilakukan metode analisis perbandingan antara metode image averaging berdasarkan mean dan median digunakan untuk penentuan golongan darah atas data citra sampel golongan darah manusia yang diberi antisera A, B, dan AB dengan sampel darah yang digunakan berjumlah tiga titik. Golongan darah A jika ketiga sampel darah diberi antisera A, B, dan AB, kemudian mengalami penggumpalan pada antisera A dan AB-nya. Golongan darah B jika diberi antisera A, B, dan AB, kemudian mengalami penggumpalan pada antisera B dan AB-nya. Golongan darah AB jika diberi antisera A, B, dan AB, kemudian mengalami penggumpalan pada antisera A, B, dan AB-nya. Dan golongan darah O jika diberi antisera A, B, dan AB, tidak ada penggumpalan pada masing-masing sampel darah yang sudah ditetesi antisera. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan Murinto, dkk. [3], pada penelitian ini penentuan golongan darah dilakukan secara on-line dan real-time atas sampel darah pendonor, dan dalam satu pengukuran dirancang dapat menentukan golongan darah dari beberapa Perancangan Alat Ukur Golongan Darah Berbasis (Muchlas)

108 ISSN: 1693-6930 pendonor sekaligus secara sekuensial. Selain itu, karena golongan darah manusia hanya ada 4, maka pada penelitian ini hanya digunakan 2 antisera, yaitu A dan B. Golongan darah dari tiap pendonor yang terdeteksi ditampilkan pada 7-segment. Rancangan alat ini dikendalikan berbasis mikrokontroler AT89S52. 2. METODE PENELITIAN Blok diagram perancangan alat ukur golongan darah berbasis Mikrokontroler AT89S52 dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Blok diagram sistem perancangan alat ukur golongan darah 2.1. Perancangan Perangkat Keras a. Sistem Mikrokontroler AT89S52 Sistem mikrokontroler AT89S52 tersusun dalam satu blok rangkaian yang disebut sebagai modul minimum sistem, dimana dalam modul tersebut terdapat pin-pin sebagai terminal input maupun output, rangkaian isyarat pulsa detak dan rangkaian power on reset [5]. Koneksi port mikrokontroler dengan input maupun output rangkaian dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Koneksi port mikrokontroler dengan rangkaian Port Fungsi Data Keterangan port 0.0 input sensor pendeteksi kaca preparat (sensor 1) port 0.1 input sensor pendeteksi data darah 1 (sensor 2) port 0.2 input sensor pendeteksi data darah 2 (sensor 3) port 0.3 output triger 7-segment 2 port 0.4 output triger 7-segment 1 port 0.5 output relai penggerak motor port 2 output 7-segment 2 port 3 output 7-segment 1 TELKOMNIKA Vol. 5, No. 2, Agustus 2007 : 107-112

TELKOMNIKA ISSN: 1693-6930 109 b. Rotary disc Rotary disc dirancang berbentuk lingkaran, yang didalamnya terdapat 8 tempat kaca preparat dan terbuat dari sebuah fiberglass, sehingga dapat ditembus cahaya dari inframerah yang nantinya berfungsi sebagai sensor. c. Sensor darah Sistem ini dibangun menggunakan 2 jenis sensor, yaitu sensor pembaca kaca preparat dan sensor darah. Sensor kaca preparat digunakan untuk membaca ada tidaknya kaca preparat. Sensor ini bekerja dengan cara membaca warna hitam pada saat rotary disc berputar. Sensor darah berfungsi untuk membaca proses aglutinasi pada 2 sampel darah pendonor yang yang masing-masing dicampur antisera A dan B. Perancangan alat ukur golongan darah menggunakan tiga buah rangkaian transducer yang bekerja secara terpisah, rangkaian pertama digunakan untuk mendeteksi kaca preparat sedangkan rangkaian kedua dan ketiga digunakan untuk mendeteksi proses aglutinasi pada 2 sampel darah tiap pendonor yang akan diuji. Gambar 2. Rangkaian transducer cahaya [1] Ketika fototransistor mendapatkan cahaya dari inframerah, keluaran transducer cahaya yang menuju port mikrokontroler bernilai 0 (low) dan ketika cahayanya terhalang, keluaran transducer cahaya yang menuju port mikrokontroler bernilai 1 (high). d. Driver motor DC Driver penggerak motor mengendalikan kondisi on/off relai, yang menghubungkan atau memutuskan sumber tegangan ke beban [6] dengan menggunakan tegangan kerja 12 volt dan pengendaliannya dipicu melalui sinyal data dari mikrokontroler. Driver penggerak motor ditunjukkan pada Gambar 3. Gambar 3. Rangkaian driver relai [4] Perancangan Alat Ukur Golongan Darah Berbasis (Muchlas)

110 ISSN: 1693-6930 e. Penampil 7-segment Pada perancangan alat ini digunakan 7-segment jenis common anode yang mempunyai rangkaian LED di dalamnya. Penampil 7-segment jenis commond anode memiliki kaki-kaki positif dari tiap LED yang dihubungkan menjadi satu titik pusat yang akan dihubungkan dengan catu daya +5V. Penampil jenis ini akan aktif apabila diberi rendah 0. 2.2. Perancangan Perangkat Lunak Perancangan alat ukur ini dikendalikan melalui chip mikrokontroler AT89S52. Agar dapat bekerja secara otomatis sistem membutuhkan perangkat lunak yang berfungsi mengendalikan. Diagram alir perangkat lunak ditunjukkan pada Gambar 4. Gambar 4. Diagram alir sistem perancangan alat ukur golongan darah 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Pengujian Sensor Kaca Preparat Dilakukan dengan mengukur tegangan output transducer cahaya menggunakan multimeter, saat fototransistor terkena cahaya inframerah maupun saat cahaya terhalang warna hitam. Data yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil pengukuran output transducer Kaca preparat Cahaya Bit Tegangan (volt) tidak terdeteksi tidak terhalang 0 0 terdeteksi terhalang 1 5 Data yang dihasilkan melalui pengukuran output transducer cahaya menggunakan multimeter menunjukkan bahwa transducer cahaya telah bekerja sesuai perancangan. Saat TELKOMNIKA Vol. 5, No. 2, Agustus 2007 : 107-112

TELKOMNIKA ISSN: 1693-6930 111 fototransistor menangkap cahaya inframerah, output-nya bernilai 0 volt (low) dan ketika cahaya yang menuju fototransistor terhalang maka output-nya bernilai 5 volt (high). 3.2. Pengujian Sensor Darah Pengujian dilakukan dengan cara mengukur tegangan output transducer cahaya menggunakan multimeter ketika terjadi proses aglutinasi pada sampel darah, saat fototransistor terkena cahaya inframerah maupun saat cahaya terhalang karena tidak ada proses aglutinasi pada sampel darah yang hendak diuji. Data yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil pengukuran output transducer Golongan Sensor darah I (antisera A) Sensor darah II (antisera B) darah Darah Cahaya Bit Volt Darah Cahaya Bit Volt AB menggumpal tidak terhalang 0 0 menggumpal tidak terhalang 0 0 A menggumpal tidak terhalang 0 0 tidak menggumpal terhalang 1 5 B tidak menggumpal terhalang 1 5 menggumpal tidak terhalang 0 0 O tidak menggumpal terhalang 1 5 tidak menggumpal terhalang 1 5 Data yang dihasilkan melalui pengukuran output transducer cahaya menggunakan multimeter menunjukkan bahwa transducer cahaya telah bekerja sesuai perancangan. Saat fototransistor menangkap cahaya inframerah, output-nya bernilai 0 volt (low) dan ketika cahaya yang menuju fototransistor terhalang maka output-nya bernilai 5 volt (high). 3.3. Pengujian Driver Motor Pengujian dilakukan dengan cara menguji output transducer cahaya pada sensor kaca preparat. Apabila kaca preparat terdeteksi, apakah tranducer cahaya mampu memberikan data input pada mikrokontroler sehingga menghidupkan driver relai dan menggerakkan motor DC jika mendapatkan masukan data 0 (low) dan apakah driver relai akan off jika mendapatkan data masukan 1 (high). Hasil pengujian driver ini terlihat pada Tabel 4. Tabel 4. Tabel Pengkondisian Motor Kaca preparat Cahaya Bit Motor tidak terdeteksi tidak terhalang 0 on terdeteksi terhalang 1 off 3.4. Pengujian Rangkaian 7-Segment Pengujian dilakukan dengan cara memberi input yang berupa data biner. Data biner tersebut dikeluarkan melalui port 2 pin 0-7 untuk 7-segment pertama, port 3 pin 0-7 untuk 7- segment kedua. Adapun hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 5. Sedangkan untuk menguji kedua 7-segment dapat mengaktifkan trigger 7-segment 1 pada port 0.4 dan trigger 7-segment 2 pada port 0.3 digunakan 7-segment tipe common anoda, yang aktif jika mendapatkan data 0 (low). Tabel 5. Hasil Pengujian 7-segment Golongan Darah segment a b c d e f g dp Heksa Tampilan A 0 0 0 0 0 1 0 1 5 B 1 1 0 0 0 0 0 1 C1 O 0 0 0 0 0 0 1 1 3 AB 0 0 0 1 0 0 1 1 13 Perancangan Alat Ukur Golongan Darah Berbasis (Muchlas)

112 ISSN: 1693-6930 4. SIMPULAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah dapat dirancang purwarupa otomatisasi alat ukur golongan darah secara on-line dan real-time yang dapat menentukan golongan darah A, B, O dan AB secara sekuensial atas sampel darah 8 pendonor dalam tiap satu set pengukuran. DAFTAR PUSTAKA [1]. Coughlin, R.F. dan Driscoll, F.F., Penguat Operasional dan Rangkaian Terpadu Linier, Erlangga, Jakarta, 1992. [2]. Evelyn C.P., Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Gramedia, Jakarta, 2002. [3]. Murinto, Ariwibowo, E., Harleni, P.L., Analisis Perbandingan Antara Metode Image Averaging Berdasarkan Mean dan Median pada Penentuan Golongan Darah Manusia, SNIKA, Vol.1, No. 1, Bandung, 2006. [4]. Petruzella, F.D., Elektronika Industri, Andi, Yogyakarta, 2001. [5]. Putra, E.A., Belajar Mikrokontroler AT89C51/52/55 Teori dan Aplikasi, Gava Media, Yogyakarta, 2002. [6]. Rijono. Y., Dasar Teknik Tenaga Listrik, edisi revisi, Andi, Yogyakarta, 2000. [7]. Yovita, L., Pembuatan dan Evaluasi Antisera Penentuan Golongan Darah ABO, Universitas Andalas, Padang, 1993. TELKOMNIKA Vol. 5, No. 2, Agustus 2007 : 107-112