Bentuk-Bentuk Kepemilikan Bisnis

dokumen-dokumen yang mirip
Badan Usaha Agribisnis. Rikky Herdiyansyah SP., MSc

KEPEMILIKAN PERUSAHAAN DODI ARIF, SE.,MM.

MERINTIS USAHA BARU. Anggota Kelompok :

BAB 3 BENTUK BENTUK BADAN USAHA

Kemampuan manajemennya lebih besar karena adanya pembagian kerja di antara para anggota. Di samping itu, semua keputusan diambil bersamasama.

: ADITYA PUTRA PRANAMA

BAB 2. Bentuk Organisasi Bisnis. Oleh : Edy Sahputra Sitepu, SE, MSi

Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si.

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-3

Badan Usaha dalam Perekonomian Nasional

PERUSAHAAN MULTINASIONAL: SUATU PERUSAHAAN YANG KEGIATAN POKOKNYA MENCAKUP USAHA-USAHA PENGOLAHAN/MANUFAKTUR ATAU JASA DARI DUA NEGARA ATAU LEBIH.

PENGANTAR BISNIS. Bentuk-bentuk Kepemilikan Bisnis. Ryani Dhyan Parashakti, SE,.MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Program Studi Manajemen

PENGERTIAN PERUSAHAAN

Pengantar Bisnis. Kelebihan dan Kelemahan Bentuk-Bentuk Pemilikan Bisnis. Dinar Nur Affini, SE., MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis

EKONOMI. Pelaku Ekonomi dalam Sistem Perekonomian

BENTUK-BENTUK BADAN USAHA

BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN

BUMN. Ciri-ciri BUMN. BUMN di Indonesia. Di Indonesia, definisi BUMN menurut Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 adalah badan usaha

JENIS BADAN USAHA MENURUT HUKUM PERUSAHAAN YANG ADA DI INDONESIA BERSUMBER PASAL 33 UUD 1945 YANG

Bentuk bentuk Perusahaan

Aspek Hukum Perusahaan. Pengaturan, Pengertian, Bentukbentuk perusahaan, Kepemilikan, Perbuatan dan pertanggungjawaban perusahaan

Pengertian Badan Usaha

6. PENGUMPULAN DATA DAN ASPEK HUKUM

Sekretari

BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS

BENTUK BADAN USAHA Oleh: Endra Murti Sagoro

Modul ke: PENGANTAR BISNIS. Bentuk Kepemilikan Bisnis. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Yanto Ramli, SS, MM. Program Studi Manajemen.

Pengantar Hukum Bisnis Persekutuan Firma dan Persekutuan Komanditer

Pengertian Aspek Hukum

URAIAN MATERI A. PENGERTIAN BADAN USAHA

Perusahaan memiliki dua unsur pokok: Bentuk Usaha Jenis Usaha

Template Standar Powerpoint

HUKUM BISNIS (Perusahaan) Oleh : Asnedi, SH, MH

Bab 2 Badan usaha dalam kegiatan bisnis. MAN 107- Hukum Bisnis Semester Gasal 2017 Universitas Pembangunan Jaya

Pemilihan bentuk badan usaha merupakan masalah yang timbul pada saat perusahaan dibentuk. Dalam memilih bentuk usaha perlu dipertimbangkan : Jenis

BENTUK-BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS (ORGANISASI BISNIS)

Bentuk-Bentuk Badan Usaha di Indonesia

Modul ke: Pengantar Bisnis

Universitas Gunadarma BAB I PENDAHULUAN. Pengantar Bisnis

Topik Pertemuan. Dok. Irsyadi PENGUMPULAN DATA DAN ASPEK HUKUM MK. STUDI KELAYAKAN USAHA PERTANIAN IRSYADI SIRADJUDDIN

BENTUK-BENTUK BADAN USAHA

BENTUK-BENTUK BADAN USAHA

Bentuk-Bentuk Usaha. Dosen : Anna Fitria

PENGUMPULAN DATA DAN ASPEK HUKUM

Pengantar Bisnis. Pertimbangan Menetapkan Bentuk Pemilikan Bisnis Alternatif Bentuk Pemilikan Bisnis. Amir Abdat, SE, MM.

Bentuk-Bentuk. Badan Usaha. Kuliah ke 9, 12 November 2009 Erry Sukriah, MSE

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 1996 TENTANG

Pertimbangan Menetapkan Bentuk Kepemilikan Bisnis

Jenis-jenis Badan Usaha

Pengantar Bisnis. Pertimbangan Menetapkan Bentuk Pemilikan Bisnis Alternatif Bentuk Pemilikan Bisnis. Fatmah Amir Abdat, SE, MM.

BAB I KONSEP DASAR DAN ELEMEN BISNIS. Konsep dan Elemen Bisnis. M.J. Mukzam 1

Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi

KALKULASI GRAFIKA Memahami Bentuk dan Klasifikasi Perusahaan

BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN

Ekonomi dan Bisnis Akuntansi

STRATEGI PEMILIHAN USAHA

PERUSAHAAN MENURUT MAHKAMAH AGUNG (HOGE RAAD) : PERUSAHAAN ADALAH SESEORANG YG MEMPUNYAI PERUSAHAAN JIKA IA BERHUBUNGAN DGN KEUNTUNGAN KEUANGAN DAN

Sosialisasi Rancangan Undang-undang Tentang Usaha Perseorangan dan Badan Usaha Bukan Badan Hukum

BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN

Sosialisasi Rancangan Undang-undang Tentang Persekutuan Perdata, Persekutuan Firma dan Persekutuan Komanditer

Modul ke: PENGANTAR BISNIS. Bentuk Kepemilikan Bisnis. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Soelton Ibrahem, S.Psi, MM. Program Studi Manajemen

Kapita Selekta Ilmu Sosial

SISTEM EKONOMI INDONESIA DAN DEMOKRASI EKONOMI P 5

PERUSAHAAN DAN BADAN USAHA

BAB I PENDAHULUAN. Mengenai definisi perusahaan dapat ditemukan dalam Undang-Undang Nomor. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan.

Mulyati, SE, M.T.I PERBEDAAN KOPERASI DENGAN BENTUK BADAN USAHA LAIN

ekonomi K-13 PELAKU EKONOMI DALAM SISTEM PEREKONOMIAN K e l a s A. BADAN USAHA a. Pengertian Badan Usaha Tujuan Pembelajaran

HUKUM DAGANG ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI, ANISAH SE.,MM.

BAB XV BADAN USAHA DAN PERUSAHAAN PETA KONSEP. Kata Kunci

Manajemen Perpajakan. Suhirman Madjid, SE.,MS.i.,Ak., CA. HP : Modul ke: Fakultas EKONOMI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 25 TAHUN 1991 (25/1991) TENTANG

4. Pertimbangan Menetapkan Bentuk Kepemilikan Bisnis

TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia, untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba (Pasal 1 Undang-Undang No. 3

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dalam Pasal 1618 menyebutkan bahwa, perseroan

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 38 TAHUN 2004 TENTANG KETENTUAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR,

TEORI PRODUKSI DAN KEGIATAN PERUSAHAAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu bentuk kegiatan ekonomi yang pemaknaannya banyak

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dalam Pasal 1618 menyebutkan bahwa,


BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Oleh : Arie.Muhyiddin. SH., MH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1996 TENTANG

ASPEK HUKUM DALAM BISNIS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PENGHASILAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membuat laporan keuangan yang harus selesai dalam waktu 6 (enam) bulan

Koperasi 1

BAB I PENDAHULUAN. bertumbuh pesat. Menurut Peneliti terbukti dengan sangat banyaknya

Presiden Republik Indonesia,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PENGHASILAN DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

STIE DEWANTARA Subyek Hukum Bisnis

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 1967 TENTANG PENGARAHAN DAN PENYEDERHANAAN PERUSAHAAN NEGARA KEDALAM TIGA BENTUK USAHA NEGARA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN. TENTANG PERSEKUTUAN PERDATA, PERSEKUTUAN FIRMA, DAN PERSEKUTUAN KOMANDITER

Presiden Republik Indonesia,

PERSANDINGAN UNDANG-UNDANG PPN DAN PPnBM UU NO 8 TAHUN 1983 stdtd UU NO 18 TAHUN 2000 & UU NO 42 TAHUN 2009

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERSEKUTUAN PERDATA, PERSEKUTUAN FIRMA, DAN PERSEKUTUAN KOMANDITER

Transkripsi:

BAB 3 Bentuk-Bentuk Kepemilikan Bisnis Pemilihan bentuk kepemilikan bisnis merupakan langkah awal dalam menjalankan kegiatan bisnis karena berhasil atau tidaknya bisnis yang dijalankan juga tergantung dari keputusan tersebut. Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih bentuk perusahaan yang akan didirikan, antara lain: 1. Jumlah modal yang dimiliki maupun yang diperlukan untuk memulai usaha 2. Kemungkinan penambahan modal yang diperlukan 3. Metode dan luasnya pengawasan terhadap perusahaan 4. Rencana pembagian laba 5. Rencana penentuan tanggung jawab 6. Besar kecilnya resiko yang harus dihadapi Bentuk-bentuk kepemilikan bisnis berikut ini akan diuraikan beserta dengan kebaikan dan kelemahannya, yaitu: 1. Usaha perseorangan 2. Firma 3. Persekutuan Komanditer (CV) 4. Perseroan Terbatas (PT) 5. Perseroan Terbatas Negara (Pesero) 6. Perusahaan Daerah (PD) 7. Perusahaan Negara Umum (Perum) 8. Perusahaan Negara Jawatan (Perjan) 9. Koperasi 10. Yayasan 13

3.1. Perusahaan Perseorangan Merupakan salah satu bentuk yang banyak sekali dipakai di Indonesia. Bentuk ini biasanya dipakai untuk kegiatan usaha yang kecil, atau pada saat permulaan mengadakan kegiatan usaha. Usaha perseorangan ini dimiliki oleh seseorang dan ia bertanggung jawab sepenuhnya terhadap semua resiko dan kegiatan perusahaan. Di samping itu, tidak diperlukan ijin untuk pendiriannya. Kebaikan usaha perseorangan : a. Seluruh laba menjadi miliknya b. Kepuasan pribadi c. Kebebasan dan fleksibilitas d. Lebih mudah memperoleh kredit e. Kerahasiaan terjamin Keburukan usaha perseorangan : a. Tanggung jawab pemilik tidak terbatas b. Sumber keuangan terbatas c. Kesulitan dalam manajemen d. Kelangsungan usaha kurang terjamin e. Kurangnya kesempatan bagi para karyawan 3.2. Firma (Fa) Firma adalah suatu persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua orang atau lebih dengan nama bersama, dalam mana tanggung jawab masingmasing anggota firma (disebut firman) tidak terbatas, sedangkan laba yang akan diperoleh dari usaha tersebut akan dibagi bersama-sama. Demikian pula halnya jika menderita rugi, semuanya ikut menanggung. Keanggotaan tidak dapat berpindah tangan kepada orang lain selama anggota tersebut masih hidup. Biasanya anggota dalam firma adalah orangorang yang sudah saling mempercayai satu dengan yang lain. Pada umumnya firma bukanlah badan hukum karena masing-masing anggota dengan seluruh 14

harga benda pribadinya bertanggung jawab atas semua utang perusahaan. Sedangkan badan hukum mempunyai pengertian bahwa tanggung jawab para anggota terhadap utang perusahaan itu hanya terbatas pada kekayaan dari badan hukum bersangkutan. Kebaikan Firma : a. Jumlah modal relatif lebih besar dari usaha perseorangan sehingga lebih mudah untuk memperluas usahanya b. Lebih mudah memperoleh kredit karena mempunyai kemampuan finansial yang lebih besar c. Kemampuan manajemennya lebih besar karena adanya pembagian kerja diantara para anggotanya. Di samping itu, semua keputusan diambil bersama-sama. d. Pendiriannya mudah, artinya tidak memerlukan akte Keburukan Firma : a. Tanggung jawab pemilik tidak terbatas terhadap seluruh utang perusahaan. b. Kelangsungan perusahaan tidak menentu sebab apabila salah seorang anggota membatalkan perjanjian untuk menjalankan usaha bersama maka firma bubar c. Kerugian yang diakibatkan oleh seorang anggota harus ditanggung bersama oleh anggota yang lain 3.3. Perseroan Komanditer (CV) Dalam perseroan komanditer atau Commanditaire Vennootschap (CV), salah astu atau beberapa anggota bertanggung jawab tidak terbatas dan anggota yang lain bertanggung jawab secara terbatas terhadap utang-utang perusahaan. Menurut pasal 19 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, CV adalah suatu bentuk perjanjian kerjasama untuk berusaha bersama antara orang-orang yang bersedia memimpin, mengatur perusahaan dan bertanggung jawab penuh 15

dengan kekayaan pribadinya, dengan orang-orang yang memberikan pinjaman dan tidak bersedia memimpin perusahaan serta bertanggung jawab terbatas pada kekayaan yang diikut sertakan dalam perusahaan tersebut. Dari pengertian di atas, diketahui bahwa dalam CV terdapat dua jenis sekutu yang berlainan sifat dan tugasnya yaitu sekutu komanditer dan sekutu komplementer. Sekutu komanditer apabila tidak diperjanjikan lain, tidak tampil ke depan, artinya tetap tinggal di belakang layar, ia hanya mempercayakan sejumlah uang atau barangnya kepada sekutu komplementer untuk ikut serta membiayai perusahaan yang dijalankan oleh sekutu komplementer. Sedangkan sekutu komplementer adalah sekutu yang aktif menjalankan perusahaan berhubungan dengan pihak-pihak ketiga dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pihak ketiga. Kebaikan CV : a. Modal yang dikumpulkan lebih besar b. Mudah memperoleh kredit c. Kemampuan manajemennya lebih besar d. Pendiriannya mudah Keburukan CV : a. Sebagian anggota / sekutu mempunyai tanggung jawab tidak terbatas b. Kelangsungan hidupnya tidak menentu c. Sulit untuk menarik kembali modalnya terutama bagi sekutu komplementer 3.4. Perseroan Terbatas (PT) Perseroan Terbatas juga disebut NV (Naamloze Vennootschap) terdiri dari para pemegang saham (pesero/stakeholder) yang mempunyai tanggung jawab terbatas terhadap utang-utang perusahaan sebesar modal yang mereka setorkan. Siapapun yang berminat dapat membeli saham dan menjadi pemilik PT sebatas jumlah saham yang dimiliki. 16

PT merupakan suatu badan hukum karena memiliki kekayaan sendiri yang terpisah dari kekayaan pribadi masing-masing pemegang saham. Para pemegang saham hanya akan memperoleh deviden apabila perseroan itu mendapatkan laba. Oleh karena itu setiap tahun diwajibkan kepada direktur untuk melaporkan keuntungan yang diperolehnya. Bentuk PT biasanya dipakai untuk kegiatan usaha yang besar yang membutuhkan modal dalam jumlah yang besar pula. Usaha perseorangan, firma maupun CV dapat mengubah bentuknya menjadi PT agar dapat memperluas volume usahanya. Kebaikan PT : a. Tanggung jawab yang terbatas dari para pemegang saham terhadap utangutang perusahaan b. Kelangsungan hidup perusahan sebagai badan hukum lebih terjamin sebab tidak tergantung pada beberapa peserta; pemilik dapat berganti-ganti c. Mudah untuk memindahkan hak milik dengan menjual saham kepada orang lain d. Mudah memperoleh tambahan modal untuk memperluas volume usahanya, misalnya dengan mengeluarkan saham baru e. Manajemen yang lebih kuat dan besar Keburukan PT : a. PT merupakan subyek pajak tersendiri sedangkan deviden yang diterima oleh pemegang saham dikenakan pajak lagi sebagai pajak pendapatan b. Pendiriannya lebih rumit dan ongkos pendiriannya relatif tinggi c. Relatif kurang terjaminnya rahasia perusahaan 3.5. Perseroan Terbatas Negara (Persero) PT (Persero) merupakan salah satu bentuk perusahaan milik Negara yang sebelumnya bernama Perusahaan Negara (PN). Umumnya Persero ini terjadi dari Perusahaan Negara yang kemudian diadakan penambahan modal 17

yang ditawarkan kepada pihak swasta. Tujuan Persero adalah mencari keuntungan maksimum dengan menggunakan faktor-faktor produksi yang ada secara efisien. Menurut Peraturan Pemerintah Penganti Undang-Undang No. 1 tahun 1969, dinyatakan bahwa : Yang dimaksud dengan Persero adalah semua perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas dan diatur menurut Kitab Undang-Undang Hukum Dagang dalam mana seluruh atau sebagian saham-sahamnya dimiliki oleh Negara dari kekayaan Negara yang dipisahkan. Menurut Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 17 tahun 1967, disebutkan bahwa ciri-ciri pokok Persero adalah : Makna usaha adalah untuk mencari keuntungan Status hukumnya sebagai hukum perdata berbentuk Perseroan Terbatas Hubungan-hubungan usaha diatur menurut hukum perdata Modal seluruhnya atau sebagian merupakan milik Negara dan kekayaan Negara yang dipisahkan seperti ini memungkinkan diadakannya usaha bersama dengan pihak swasta baik swasta nasional maupun swasta asing. Di samping itu dimungkinkan juga adanya penjualan saham-saham perusahaan milik negara Tidak memiliki fasilitas-fasilitas negara Pimpinan dipegang oleh Direksi Karyawannya mempunyai status sebagai karyawan perusahaan swasta Peranan pemerintah adalah sebagai pemegang saham. Hak suara didasarkan pada banyaknya saham yang dimiliki atau menurut perjanjian yang telah ditentukan sebelumnya 3.6. Perusahaan Daerah (PD) Perusahaan Daerah adalah perusahaan yang saham-sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Daerah. Perusahan Daerah bertujuan mencari keuntungan 18

yang nantinya dapat dipakai untuk pembangunan daerah. Kekayaan Perusahaan Daerah dipisahkan dari kekayaan Negara untuk menghindari praktek usaha yang tidak efisien. Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 tahun 1969, pengurusan Perusahaan-perusahaan Daerah tidak lagi dilakukan oleh Badan Pimpinan Perusahaan-Perusahaan Daerah (BAPIPPDA). Pengurusan selanjutnya diserahkan kepada Gubernur / Kepala Daerah. 3.7. Perusahaan Negara Umum (Perum) Perum bertujuan mencari keuntungan, tetapi tidak mengabaikan kesejahteraan masyarakat. Dalam Instruksi Presiden R.I. Nomor 17 tanggal 28 Desember 1967, dinyatakan bahwa kegiatan usaha Perum terutama ditujukan untuk melayani kepentingan umum, baik kepentingan di bidang produksi, distribusi maupun konsumsi tanpa mengabaikan prinsip-prinsip efisiensi. Bidang-bidang usaha yang dilakukannya biasanya berupa jasa-jasa vital (public utilities). Semua kekayaan Peruma dipisahkan dari kekayaan negara agar dapat mencapai efisiensi. Walaupun seluruh modal Perum dimiliki oleh Pemerintah, tidak menutup kemungkinan kepada pihak swasta untuk menanamkan modalnya pada bidang yang sama. 3.8. Perusahaan Negara Jawatan (Perjan) Berbeda dengan Perum yang semua kekayaannya dipisahkan dari kekayaan negara, Perjan dapat memiliki fasilitas-fasilitas negara sebab merupakan bagian dari Departemen/Direktorat Jenderal dan seluruh karyawannya berstatus sebagai pegawai negeri. Kegiatan yang dilakukan terutama untuk kesejahteraan umum dengan memperhatikan segala segi efisiensinya. Walaupun demikian, menunjang kesejahteraan umum merupakan tujuan utama didirikannya Perjan. 19

3.9. Koperasi Menurut UU Pokok Perkoperasian Nomor 12 tahun 1967, Koperasi Indonesia diartikan sebagai: Organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum. Koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan dan kegotongroyongan. Dalam UU tersebut dinyatakan bahwa fungsi Koperasi Indonesia adalah : a. Alat perjuangan ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan rakyat b. Alat pendemokrasian ekonomi nasional c. Sebagai salah satu urat nadi perekonomian bangsa Indonesia d. Alat pembina insan masyarakat untuk memperkokoh kedudukan ekonomi bangsa Indonesia serta dalam mengatur tata laksana perekonomian rakyat. Koperasi dimaksudkan untuk menampung kegiatan perekonomian pada tingkat lapisan bawah yang masih merupakan bagian terbesar dari rakyat Indonesia. Sumber Keuangan Koperasi Untuk menjalankan kegiatan koperasi, diperlukan sejumlah modal yang memadai. Modal tersebut dapat diperoleh dari beberapa sumber, yaitu: 1. Anggota Koperasi Dapat dibedakan menjadi: Simpanan pokok, yaitu simpanan yang harus dipenuhi oleh setiap orang pada saat mulai menjadi anggota Koperasi, besarnya tetap dan sama untuk setiap anggota Simpanan wajib, yaitu simpanan yang diwajibkan kepada anggota untuk membayar pada waktu tertentu, misalnya sebulan sekali 20

Simpanan sukarela, yaitu simpanan yang besarnya dan waktunya tidak tertentu tergantung pada kerelaan anggota atua perjanjian antara anggota dengan Koperasi 1. Pinjaman Koperasi dapat melakukan peminjaman kepada pihak luar maupun anggota koperasi sendiri apabila modal yang ada dirasakan belum mencukupi. 2. Hasil Usaha Keuntungan yang diperoleh Koperasi dari hasil penjualan di atas harga belinya dapat ditanamkan kembali untuk memperbesar volume usahanya. Sumber dana seperti ini disebut hasil usaha. 3. Penanaman Modal Sumber dana dari penanam modal jarang didapat di Indonesia karena banyak usaha lain selain koperasi yang dianggap lebih menarik. 3.10. Yayasan Pada umumnya yayasan merupakan sebuah badan hukum dengan kekayaan yang dipisahkan. Tujuan pendiriannya bukanlah untuk mencari keuntungan melainkan lebih menitikberatkan pada usaha-usaha sosial. Selain itu banyak juga yayasan yang menjalankan suatu perusahaan baik seluruhnya maupun hanya sebagian. Jadi, yayasan dibentuk sebagai badan hukum yang sesuai untuk berbagai macam kegiatan yang akan dijalankan di luar kondisi persaingan usaha. 21