RENCANA KEGIATAN SUBID DISTRIBUSI DAN PEMASARAN PANGAN TAHUN 2016

dokumen-dokumen yang mirip
SINKRONISASI OPERASIONAL KEGIATAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TA. 2017

RAPAT TEKNIS PERENCANAAN PROGRAM, KEGIATAN DAN ANGGARAN APBN TA Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah Surakarta, Oktober 2015

Seksi Distribusi Pangan. Seksi Cadangan Pangan. Seksi Harga Pangan

GUBERNUR JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. turun, ditambah lagi naiknya harga benih, pupuk, pestisida dan obat-obatan

GUBERNUR JAWA TENGAH

TABEL 4.1. TINGKAT KONSUMSI PANGAN NASIONAL BERDASARKAN POLA PANGAN HARAPAN

GUBERNUR JAWA TENGAH

BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH KONSOLIDASI LUMBUNG PANGAN MASYARAKAT TAHUN 2015

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2018 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG

PROGRAM DAN KEGIATAN SUBID ANALISA AKSES DAN HARGA PANGAN TA BADAN KETAHANAN PANGAN PROV. JATENG

KEGIATAN PADA BIDANG REHABILITASI SOSIAL TAHUN 2017 DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH

BAB 1 PENDAHULUAN. dan Jusuf Kalla, Indonesia mempunyai strategi pembangunan yang

KATA PENGANTAR. Demikian Buku KEADAAN TANAMAN PANGAN JAWA TENGAH kami susun dan semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya.

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 16/Permetan/HK.140/4/2015 TENTANG

TABEL 2.1. ESTIMASI KETERSEDIAAN PANGAN JAWA TENGAH 2013 ASEM _2012

LUAS TANAM, LUAS PANEN DAN PREDIKSI PANEN PADI TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI JAWA TENGAH

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Provinsi Jawa Tengah sebagai salah satu Provinsi di Jawa, letaknya diapit

PEDOMAN PENGUATAN LEMBAGA DISTRIBUSI PANGAN MASYARAKAT BAB I PENDAHULUAN

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 PROVINSI JAWA TENGAH

KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DERAH

Keadaan Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Tengah April 2015

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 11/KPTS/KN.110/K/02/2016 TENTANG

ASPEK : PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMAKAIAN KONTRASEPSI INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU

PENEMPATAN TENAGA KERJA. A. Jumlah Pencari Kerja di Prov. Jateng Per Kab./Kota Tahun 2016

PEDOMAN TEKNIS PENGUATAN LEMBAGA DISTRIBUSI PANGAN MASYARAKAT (Penguatan-LDPM)

ASPEK : PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMAKAIAN KONTRASEPSI INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumber-sumber yang ada

PENEMPATAN TENAGA KERJA

EVALUASI DAERAH PRIORITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN PENARGETAN BERBASIS WILAYAH

KONDISI UMUM PROVINSI JAWA TENGAH

Oleh : Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi mengikuti pola yang tidak selalu mudah dipahami. Apabila

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2011: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,93 PERSEN

ASPEK : PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMAKAIAN KONTRASEPSI INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU

Gubernur Jawa Barat. PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 84 Tahun 2009 TENTANG PENGUATAN LEMBAGA DISTRIBUSI PANGAN MASYARAKAT TAHUN 2009

PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG PENGUATAN LEMBAGA DISTRIBUSI PANGAN MASYARAKAT TAHUN 2010 GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang :

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 07/KPTS/RC.110/J/01/2017 TANGGAL : 23 JANUARI 2017


RUANG LINGKUP KERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH,

Optimalisasi Penyerapan Gabah/Beras Dalam Negeri Tahun Surakarta, 28 April 2016 PERUM BULOG DIVRE JATENG

GUBERNURJAWATENGAH. PERATURANGUBERNUR JAWA TENGAH NOM0R '2 TAJroJii 2e15 TENTANG

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 116 TAHUN 2016 TENTANG

RAPAT KOORDINASI. Pilot Project Reforma Agraria. Kasubdit Pertanahan Rabu, 30 Oktober 2013

REKAPITULASI PESERTA PAMERAN SOROPADAN AGRO EXPO 2017 TANGGAL JULI 2017

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zat-zat dalam Susu Nilai Kandungan

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kebijakan-kebijakan pembangunan yang didasarkan kekhasan daerah

BAB I PENDAHULUAN. yang melibatkan seluruh kegiatan dengan dukungan masyarakat yang. berperan di berbagai sektor yang bertujuan untuk meratakan serta

IR. SUGIONO, MP. Lahir : JAKARTA, 13 Oktober 1961

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Tembakau merupakan salah satu komoditas perdagangan penting di dunia. Menurut Rachmat dan Sri (2009) sejak tahun

DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH

I. PENDAHULUAN. cepat, sementara beberapa daerah lain mengalami pertumbuhan yang lambat.

BAB I PENDAHULUAN. World Bank dalam Whisnu, 2004), salah satu sebab terjadinya kemiskinan

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

PROGRAM KB NASIONAL BAGI MHS KKN UNDIP

PROVINSI JAWA TENGAH. Data Agregat per K b t /K t

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

BERITA RESMI STATISTIK

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 74 TAHUN 2013 TENTANG

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

BAB 3 GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN DAN KEUANGAN DAERAH KAB/KOTA DI JAWA TENGAH

Lampiran 1. Data Penelitian No Kabupaten Y X1 X2 X3 1 Kab. Cilacap Kab. Banyumas Kab.

TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KABUPATEN KENDAL. 0 Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Kendal

BOKS PERKEMBANGAN KINERJA BPR MERGER DI JAWA TENGAH

PEDOMAN PENYUSUNAN JAWABAN TERMOHON TERHADAP PERMOHONAN PEMOHON (PERSEORANGAN CALON ANGGOTA DPD)

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan ke arah desentralisasi. Salinas dan Sole-Olle (2009)

1.1. UMUM. Statistik BPKH Wilayah XI Jawa-Madura Tahun

Jln. Hanoman No. 18 Telp. (024) Fax. (024) Semarang

I. PENDAHULUAN. bertujuan untuk mencapai social welfare (kemakmuran bersama) serta

SEBARAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN SAWAH DAN DAMPAKNYA TERHADAP PRODUKSI PADI DI PROPINSI JAWA TENGAH

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

GUBERNUR JAWA TENGAH

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. keadilan sejahtera, mandiri maju dan kokoh kekuatan moral dan etikanya.

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Kemampuan yang meningkat ini disebabkan karena faktor-faktor. pembangunan suatu negara (Maharani dan Sri, 2014).

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH Tahun Anggaran 2018

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK

Kebijakan Pembangunan Kependudukan dan KB di Pemprov Jawa Tengah. disampaikan oleh: Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekda Provinsi Jawa Tengah

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

BAB I BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan

Gambar 1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Tengah,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Beras merupakan komoditi yang penting bagi Indonesia. Hal ini

DATA DASAR TEKNIS UNTUK PENYUSUNAN KRITERIA TEKNIS DAN INDEKS TEKNIS DAK BIDANG INFRASTRUKTUR

Gambar 4.1 Peta Provinsi Jawa Tengah

I. PENDAHULUAN. Tahun Budidaya Laut Tambak Kolam Mina Padi

DAFTAR NOMINASI SEKOLAH PENYELENGGARA UN CBT TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

RENCANA KEGIATAN SUBID DISTRIBUSI DAN PEMASARAN PANGAN TAHUN 2016

Kegiatan Subid Distribusi dan Pemasaran Pangan Tahun 2016 (APBD)

Pemberdayaan Masyarakat Desa melalui Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) Rp. 900.000.000,- Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Desa melalui Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (Penguatan-LDPM) merupakan salah satu kegiatan dari Program Peningkatan Ketahanan Pangan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Desa melalui Penguatan LDPM merupakan kegiatan dalam bentuk Tunda Jual, dari kegiatan ini diharapkan dapat berkelanjutan dengan kegiatan yang bersumber dari APBN Tingkat Pusat yang dimulai dari Tahap Penumbuhan, Tahap Pengembangan, Tahap Kemandirian dan Tahap Pasca Kemandirian. Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Desa melalui Penguatan LDPM dibiayai melalui APBD Tingkat Provinsi dengan mekanisme bahwa Bantuan Fasilitasi pada Gapoktan berupa gabah sebagai bentuk Tunda Jual.

Pemberdayaan Masyarakat Desa melalui Memberdayakan Gapoktan agar mampu : Menjaga stabilitas harga gabah/beras di tingkat petani di saat panen raya melalui kegiatan pembelianpenjualan; Meningkatkan nilai tambah produk melalui kegiatan penyimpanan/ pengolahan/ pengepakan; Memperluas jejaring kerja sama distribusi/pemasaran yang saling menguntungkan dengan mitra usaha di dalam maupun di luar wilayahnya; Menyediakan cadangan pangan (gabah/ beras) minimal bagi anggotanya disaat paceklik.

Pemberdayaan Masyarakat Desa melalui Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) Rp. 900.000.000,- Sub Kegiatan : 1. Sosialisasi Pemberdayaan Kelembagaan Masyarakat melalui Lembaga Distribusi Pangan Tujuan : Memasyarakatkan kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui LDPM Sasaran : Petugas yang menangani Distribusi dan Pemasaran Pangan di Kabupaten Se - Jawa Tengah Keluaran : Tersosialisasikannya kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui LDPM pada 58 Gapoktan; Hasil : Meningkatnya pengetahuan pelaksana kegiatan LDPM pada 58 Gapoktan di 29 Kabupaten di Jawa Tengah 2. Fasilitasi Gabah Tunda Jual Tujuan : Pemberdayaan gapoktan melalui LDPM Tunda Jual; Sasaran : Gapoktan Pelaksana Tunda jual pada 29 Kabupaten; Keluaran : Terwujudnya satabilitas harga gabah di 58 Gapoktan pada 29 Kabupaten. Hasil : Meningkatnya stabilitas harga gabah di 58 Gapoktan pada 29 Kabupaten. 5

.. (lanjutan). Fasilitasi pembelian gabah sebagai sarana pengembangan distribusi pangan Rp. 565.500.000.,- (58 Gapoktan @ Rp. 9.750.000,-); Tersediannya hadiah pemenang lomba LDPM, Juara I Rp. 6 jt, Juara II Rp. 4 jt, Juara III Rp. 3 jt.

KRITERIA GAPOKTAN CALON PENERIMA FASILITASI GABAH TUNDA JUAL LEMBAGA DISTRIBUSI PANGAN MASYARAKAT (LDPM APBD) TAHUN 2016 Gapoktan yang sah dan berada didaerah sentra produksi padi; Memiliki organisasi kepengurusan yang masih aktif Ketua, Sekretaris, Bendahara, Unit Usaha Distribusi Pangan) dan ah (Keputusan Bupati/Pejabat yang ditunjuk); Memiliki unit usaha distribusi hasil pertanian atau unit usaha pemasaran/pengolahan dan unit cadangan pangan; Berpengalaman dalam jual-beli (gabah/beras), serta pengolahan (pengeringan, pembersihan, penggilingan, pengepakan);

Memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampu mengelola dan memfasilitasi kegiatan usaha bersama; Memiliki potensi pengembangan usaha (keinginan untuk memperluas usaha) bagi kepentingan anggota kelompok dan penguatan cadangan pangan secara mandiri dan berkelanjutan; Bersedia dan sanggup memanfaatkan, mengelola dan mengembangkan bantuan tunda jual bersama-sama anggota kelompok serta melibatkan masyarakat disekitarnya yang belum tergabung dalam kelompok serta melaporkan kegiatan dan perkembangannya secara periodik ;

9 NO KABUPATEN JUMLAH 1 2 3 1 Kebumen 2 Gapoktan 2 Wonogiri 2 Gapoktan 3 Sragen 2 Gapoktan 4 Grobogan 2 Gapoktan 5 Demak 2 Gapoktan 6 Temanggung 2 Gapoktan 7 Semarang 2 Gapoktan 8 Magelang 2 Gapoktan 9 Purworejo 2 Gapoktan 10 Pati 2 Gapoktan 12 Rembang 2 Gapoktan 13 Boyolali 2 Gapoktan 14 Klaten 2 Gapoktan

NO KABUPATEN JUMLAH 15 Pemalang 2 Gapoktan 16 Jepara 2 Gapoktan 17 Sukoharjo 2 Gapoktan 18 Batang 2 Gapoktan 19 Cilacap 2 Gapoktan 20 Banyumas 2 Gapoktan 21 Purbalingga 2 Gapoktan 22 Kudus 2 Gapoktan 23 Tegal 2 Gapoktan 24 Kendal 2 Gapoktan 25 Brebes 2 Gapoktan 26 Wonosobo 2 Gapoktan 27 Pekalongan 2 Gapoktan 28 Karanganyar 2 Gapoktan 29 Banjarnegara 2 Gapoktan

.. (lanjutan) 3. Monitoring Kegiatan Tujuan : Mengevaluasi dan memonitor pelaksanaan kegiatan di tingkat lapangan Sasaran : Petugas yang menangani Distribusi dan Pemasaran di Jawa Tengah Keluaran : Terlaksananya monitoring di 29 Kabupaten pelaksana LDPM Hasil : Terkoordinasinya Pemantauan dan Pengendalian kegiatan LDPM. 4. Pengembangan Pemasaran Pangan Melalui Pameran Jateng Fair, SAE, dan HPS. Tujuan : Terwujudnya Pemasaran Produk Pangan Melalui Pameran Jateng Fair, SAE, HPS Sasaran : Gapoktan pelaksana Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) di 29 Kabupaten. Keluaran : Terselenggaranya Pemasaran Produk Pangan Melalui Pameran Jateng Fair, SAE, HPS Hasil : Meningkatnya Pemasaran Produk Pangan Melalui Pameran Jateng Fair, SAE, HPS

Kegiatan Subid Distribusi dan Pemasaran Pangan Tahun 2016 (APBN)

Kegiatan Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (Penguatan-LDPM) merupakan salah satu sub kegiatan dari (a) program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan dan (b) Kegiatan Prioritas Pengembangan Sistem Distribusi, Stabilisasi Harga Pangan dan Cadangan Pangan melalui penyaluran dana Bansos ke Gapoktan sasaran. Kegiatan Penguatan LDPM merupakan kegiatan yang berkelanjutan mulai dari Tahap Penumbuhan, Tahap Pengembangan, Tahap Kemandirian dan Tahap Pasca Kemandirian. Kegiatan Penguatan LDPM dibiayai melalui APBN dengan mekanisme dana Bantuan Sosial (Bansos) yang disalurkan langsung kepada rekening Gapoktan.

Memberdayakan Gapoktan agar mampu : Mengembangkan sarana penyimpanan (gudang) Menyediakan cadangan pangan (gabah/beras/ pangan spesifik lainnya) minimal bagi anggotanya disaat paceklik Menjaga stabilitas harga gabah/beras di tingkat petani di saat panen raya melalui kegiatan pembelian-penjualan

Mengembangkan usaha ekonomi di wilayah, melalui : Usaha pembelian-penjualan gabah/beras/ jagung Meningkatkan nilai tambah produk melalui kegiatan penyimpanan/ pengolahan/ pengepakan Memperluas jejaring kerja sama distribusi/ pemasaran yang saling menguntungkan dengan mitra usaha di dalam maupun di luar wilayahnya 15

Gapoktan yang : Sudah ada sebelumnya dan bukan bentukan baru. Berlokasi di daerah sentra produksi padi dan jagung. Memiliki unit usaha distribusi/ pemasaran/pengolahan dan unit pengelola cadangan pangan. Memiliki lahan sendiri untuk membangun sarana penyimpanan (gudang).

Terwujudnya stabilitas harga pangan wilayah Terwujudnya ketahanan pangan di tingkat rumah tangga petani Posisi tawar meningkat Harga di petani baik Unit Usaha Distribusi/Pemasaran Nilai tambah produk meningkat Unit Usaha Pengolahan Gapokta n Modal usaha dan manajemen meningkat Bansos + Pendampingan Permasalahan Akses pangan meningkat Unit Pengelola Cadangan Pangan Rendahnya posisi tawar petani pada saat panen raya Rendahnya nilai tambah produk pertanian Terbatasnya modal usaha Gapoktan Terbatasnya akses pangan (beras) pada saat masa paceklik

1. Tahap Penumbuhan Tersedianya cadangan pangan gabah/ beras di gudang milik Gapoktan. Meningkatnya volume pembelianpenjualan gabah/beras yang dilakukan oleh Unit Usaha Distribusi/Pemasaran/ Pengolahan 2 kali putaran. Meningkatnya modal usaha Gapoktan.

2. Tahap Pengembangan Tersedianya cadangan pangan (gabah/beras, dan/atau jagung, dan/atau pangan pokok lokal spesifik lainnya) di gudang milik Gapoktan. Meningkatnya volume pembelian-penjualan gabah/beras, dan/atau /jagung dari alokasi dana bansos TA 2015 yang diperoleh dari Tahap Penumbuhan dan Pengembangan di Unit Usaha Distribusi/Pemasaran/ Pengolahan >> 2 kali putaran. Meningkatnya modal usaha >> dana Bansos yang telah diterima.

3. Tahap Kemandirian Meningkatnya modal usaha Gapoktan lebih besar dari total dana Bansos yang telah diterimanya pada tahun I dan II. Tersedianya cadangan pangan (gabah/beras, dan/atau jagung, dan/atau pangan pokok lokal spesifik lainnya) di gudang milik Gapoktan. Meningkatnya volume pembelian-penjualan gabah/beras, dan/atau jagung di Unit Usaha Distribusi/Pemasaran/Pengolahan >>> 2 kali putaran.

Pengertian dua kali putaran adalah realisasi kegiatan pembelian dan penjualan gabah/beras/jagung di mana akumulasi volumenya > 2 kali dari target volume yang harus dibeli sesuai dengan alokasi dana Bansos pada Unit Distribusi/Pemasaran/ Pengolahan pada tahun pertama dan tahun kedua.

Provinsi Th 2016 Th 2015 Th 2009 s/d 2013 Bansos Tidak ada Bansos Penumbuhan Pengembangan Pasca Kemandirian Jawa Tengah 0 23 (53 +25+26+29+10) = 143 TOTAL = 166 Gapoktan

Provinsi 2016 2015 2014 2013 2012 2011 Jawa Tengah 58 58 58 15 29 29 TOTAL = 247 Gapoktan

Rancangan Kegiatan A. Pada Tahap Penumbuhan (Rp. 150.000.000) : 1 Pembangunan/renovasi gudang; 2 Pengadaan gabah/beras, sebagai cadangan pangan; 3 Pembelian-penjualan minimal sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah/beras,

Lanjutan Rancangan... B. Pada Tahap Pengembangan (Rp. 50.000.000), tambahan modal usaha untuk: Pembelian-penjualan minimal sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah/beras, dan Harga Referensi Daerah (HRD) untuk jagung pada saat panen raya

1. Tahap Penumbuhan antara lain: a. Memiliki organisasi kepengurusan yang masih aktif hingga saat ini. b. Gapoktan tidak mendapat penguatan modal atau fasilitasi lain untuk kegiatan yang sama/sejenis pada saat yang bersamaan atau pada tahun sebelumnya (kecuali kegiatan yang diprogramkan secara bertahap dan saling mendukung). c. Memiliki unit usaha distribusi/pemasaran dan/atau pengolahan (RMU, pengeringan, pengepakan).

d. Memiliki lahan sendiri atau hibah, jika akan dibangun gudang dengan menggunakan dana Bansos TA 2015. Pengertian memiliki lahan sendiri adalah lahan yang diperoleh dari pembelian bersama dan/atau hibah yang berstatus sebagai aset Gapoktan dibuktikan dengan dokumen perikatan yang diketahui oleh Camat/Notaris. e. Tidak bermasalah dengan perbankan, kredit atau sumber permodalan lainnya. f. Memiliki komitmen untuk mengirimkan laporan mingguan melalui SMS dan laporan bulanan (secara tertulis) ke Badan/Kantor/Dinas/unit kerja yang menangani ketahanan pangan di kabupaten/kota.

Tahap Pengembangan antara lain: a. Sudah terseleksi secara bertahap mulai dari Kab/Kota hingga ke Provinsi. b. Sudah melakukan Rapat Tahunan Gapoktan, dan melakukan tutup buku untuk mengetahui saldo dana. c. Mempunyai laporan tertulis terhadap seluruh kegiatan. d. Memiliki pembukuan yang baik, rapi dan teratur. e. Memiliki aturan yang mengikat secara tertulis. f. Memiliki Rencana Usaha Gapoktan (RUG) untuk penggunaan dana Bansos yang diterima tahun 2015 pada masing-masing unit usaha. g. Memiliki jejaring pemasaran untuk mengembangkan saluran pemasaran

Kegiatan Subid Distribusi & Pemasaran APBN 2016 : e. Bansos gapoktan tahap Pengembangan 23 a. Pendampingan gapoktan tahap pengembangan; b. Apresiasi gapoktan tahap pengembangan; c. Apresiasi Distribusi Aparat Kabupaten dan Provinsi; d. Pemantauan, pembinaan dan evaluasi gapoktan Tingkat Kabupaten dan Provinsi; gapoktan; f. Kajian analsis jaringan distribusi pangan.

Lanjutan PERINCIAN KEGIATAN PENDAMPINGAN DI KABUPATEN: 1. Pendampingan Gapoktan tahap Pengembangan, 2016 pada 23 gapoktan (20 Kab); 2. Apresiasi gapoktan tahap pengembangan; 3. Apresiasi Distribusi Aparat Kabupaten dan Provinsi; 4. Pendampingan Monev Kabupaten, (20 Kab)

NO KABUPATEN NAMA GAPOKTAN ALAMAT GAPOKTAN KETUA GAPOKTAN 1 Kebumen Murah Rejeki Ds. Sidomukti, Kec. Kwarasan Saikun 2 Kebumen Teja Mulya Ds. Sekarteja, Kec. Adimulya Sodali 3 Purworejo Bagelen Makmur Ds. Bagelen, Kec. Purworejo Amat Dimjati 4 Purworejo Manunggal Rasa Ds. Bendosari Kec. Gebang Tugiman 5 Klaten Ngudi Makmur Ds. Senden, Kec. Ngawen Nicolaus Suryadi 6 Pati Ngudi Makmur Ds. Sumber Mulyo, Kec. Winong Bedjo 7 Banyumas Tani Maju Ds.Kareng Duren, Kec. Sukaraja Slamet Priyanto 8 Grobogan Sido Dadi Ds. Kropak, Kec. Wirosari Lasiman 9 Brebes Tani Abadi Ds. Purbayasa, Kec. Tonjong H. Abdul Afif 10 Magelang Suka Maju Ds.Tanjunganom, Kec. Salaman Sukarjono 11 Karanganyar Luwih Makmur Ds. Ngadiluwih, Kec. Meteseh Sungeb 12 Pemalang Rukun Tani Ds. Loning, Kec. Petarukan Sunardi 13 Wonogiri Tani Sejahtera Kel. Purwantoro, Kec. Purwantoro Sarji Karyono 14 Sukoharjo Ngudi Tentrem Ds. Wirun, Kec. Mojolaban Suwarno Hadi Prayitno 15 Jepara Tani Mukti Ds. Kelet, Kec. Keling M. Suhaeli 16 Wonosobo Bumi Lestari Ds. Lebak, Kec. Kaliwiro Andi Setiawan 17 Semarang Al Barokah Ds. Ketapang, Kec. Susukan Drs. Mustofa 18 Semarang Mandiri Ds. Ngrapah, Kec. Banyubiru Shodikin 19 Boyolali Bima Makmur Ds. Potronayan, Kec. Nogosari Jayadi 20 Blora Ngudisantoso Ds. Gandon, Kec. Cepu M. Alwi 21 Tegal Sumber Tani Ds. Kebandingan, Kec. Kedungbanteng Khorijin 22 Temanggung Rejo Makmur Ds. Rejosari, Kec. Pringsurat Sukardi 23 Sragen Tarumulyo Ds. Karangpelem, Kec. Kedawung Suwanto, STP