PERBAIKAN STABILITAS DINAMIK TENAGA LISTRIK DENGAN POWER SYSTEM STABILIZER (PSS)

dokumen-dokumen yang mirip
PERBAIKAN STABILITAS DINAMIK TENAGA LISTRIK DENGAN POWER SYSTEM STABILIZER (PSS)

Simulasi Dinamika dan Stabilitas Tegangan Sistem Tenaga Listrik dengan Menggunakan Power System Stabilizer (PSS) (Aplikasi pada Sistem 11 Bus IEEE)

ANALISIS PENGGUNAAN POWER SYSTEM STABILIZER (PSS) DALAM PERBAIKAN STABILITAS TRANSIEN GENERATOR SINKRON

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: B-136

SIMULASI PENGENDALIAN PRIME MOVER KONVENSIONAL

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP)

Analisis Kestabilan Sistem Daya pada Interkoneksi PT.Ajinomoto Indonesia dan PT.Ajinex Internasional Mojokerto Factory

Perhitungan Waktu Pemutus Kritis Menggunakan Metode Simpson pada Sebuah Generator yang Terhubung pada Bus Infinite

Strategi Interkoneksi Suplai Daya 2 Pembangkit di PT Ajinomoto Indonesia, Mojokerto Factory

Optimisasi Kontroler PID dan Dual Input Power System Stabilizer (DIPSS) pada Single Machine Infinite Bus (SMIB) menggunakan Firefly Algorithm (FA)

Analisis Kestabilan Sistem Daya pada Interkoneksi PT.Ajinomoto Indonesia dan PT.Ajinex Internasional Mojokerto Factory

RESPON STABILITAS SISTEM YANG MENGGUNAKAN GOVERNOR KONVENSIONAL DAN GOVERNOR FUZZY LOGIC

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

Analisis Stabilitas Transien di PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang Akibat Penggantian Sebuah Unit Pembangkit GTG 18 MW Menjadi STG 32 MW

STABILITAS SISTEM TENAGA LISTRIK di REGION 4 PT. PLN (Jawa Timur dan Bali)

Vol: 4, No. 1, Maret 2015 ISSN:

yaitu kestabilan sistem tenaga saat mengalami gangguan-gangguan yang kecil. mengganggu keserempakan dari sistem tenaga.

PENGGUNAAN RADIAL BASIS FUNCTION (RBF) PADA GENERATOR TUNGGAL UNTUK OPTIMASI KINERJA POWER SYSTEM STABILIZER

ANALISIS KONDISI STEADY-STATE

2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas garis besar penelitian yang meliputi latar belakang,

ANALISIS KESTABILAN TRANSIEN BERBASIS CRITICAL CLEARING TIME PADA PT. PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG

Kata kunci : Governor, load frequency control, fuzzy logic controller

Analisis Kestabilan Transien Dan Mekanisme Pelepasan Beban Di PT. Pusri Akibat Penambahan Generator Dan Penambahan Beban

Analisis Kestabilan Transien dan Pelepasan Beban Pada Sistem Integrasi 33 KV PT. Pertamina RU IV Cilacap akibat Penambahan Beban RFCC dan PLBC

Analisis Kestabilan Transien dan Mekanisme Pelepasan Beban di PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit (RU) VI Balongan

1. BAB I PENDAHULUAN

KOORDINASI PENGENDALI EKSITASI DAN GOVERNOR DENGAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY. Abstrak

Optimisasi Kontroler PID dan Dual Input Power System Stabilizer (DIPSS) Pada Single Machine Infinite Bus (SMIB) Menggunakan Firefly Algorithm (FA)

PERFORMASI PEMBANGKIT 150 kv DALAM BLACKOUT SCENARIOS. Arif Nur Afandi

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Analisa Stabilitas Transien Pada Sistem Transmisi Sumatera Utara 150 kv 275 kv Dengan Penambahan PLTA Batang Toru 4 X 125 MW

SIMULASI PEMULIHAN KEDIP TEGANGAN AKIBAT GANGGUAN ARUS HUBUNG SINGKAT MENGGUNAKAN DYNAMIC VOLTAGE RESTORER (DVR)

Nama : Ririn Harwati NRP : Pembimbing : 1. Prof. Ir. Ontoseno Penangsang, M.Sc, PhD 2. Prof. Dr. Ir. Adi Soeprijanto, MT.

Simulasi dan Analisis Stabilitas Transien dan Pelepasan Beban pada Sistem Kelistrikan PT. Semen Indonesia Pabrik Aceh

DESAIN RECURRENT NEURAL NETWORK - AUTOMATIC VOLTAGE REGULATOR PADA SISTEM SINGLE MESIN

PERHITUNGAN CCT (CRITICAL CLEARING TIME) UNTUK ANALISIS KESTABILAN TRANSIENT PADA SISTEM KELISTRIKAN 500KV JAWA-BALI

Perhitungan CCT (Critical Clearing Time) Berdasarkan Trajectory Kritis Menggunakan Hilangnya Sinkronisasi pada Sistem 3 Generator 9 Bus

Pengontrolan Sistem Eksiter Untuk Kestabilan Tegangan Di Sistem Single Machine Infinite Bus (SMIB) Menggunakan Metode PID

JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM, Vol. 12 No. 3

Publikasi Jurnal Skripsi JANUAR MUTTAQIN NIM : Disusun Oleh :

DOSEN PEMBIMBING : Prof. Ir Ontoseno Penangsang, M.Sc.Phd Dr. Ardyono Priyadi, ST.M.Eng NAMA : GEDHE ARJANA PERMANA PUTRA NRP :

Analisis Stabilitas Transien dan Pelepasan Beban di Perusahaan Minyak Nabati

e-journal Teknik Elektro dan Komputer (2014), ISSN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Stabilitas Transien dan Perancangan Pelepasan Beban pada Joint Operating

Studi Perhitungan Critical Clearing Time Pada Beban Dinamis Berbasis Controlling Unstable Equilbrium Point

Analisis Kestabilan Transien dan Mekanisme Pelepasan Beban di PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit (R.U.) VI Balongan Jawa Barat

Studi Pengaturan Arus Eksitasi untuk Mengatur Tegangan Keluaran Generator di PT Indonesia Power UBP Kamojang Unit 2

QUADRATIC REGULATOR (LQR) osilasi tiap bagian maupun antar bagian Nadjamuddin Harun, Sanatang. dengan perubahan

PENENTUAN BATAS TEGANGAN STEADY STATE DENGAN MENGGUNAKAN KURVA PQ PADA TEGANGAN BEBAN SENSITIF

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1

BAB I PENDAHULUAN. putaran tersebut dihasilkan oleh penggerak mula (prime mover) yang dapat berupa

PENGARUH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) TERHADAP PERILAKU SISTEM TENAGA LISTRIK SULAWESI SELATAN DALAM KEADAAN TRANSIEN

Analisa Stabilitas Transient STL Minahasa Menggunakan Metode Kriteria Luas Sama

FORMULIR RANCANGAN PERKULIAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

TUGAS AKHIR ANALISIS STABILITAS TRANSIEN DAN PELEPASAN BEBAN DI PT. WILMAR NABATI GRESIK AKIBAT ADANYA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN FASE 2

Vol: 2 No.2 September 2013 ISSN:

ANALISIS KESTABILAN TRANSIEN DAN PELEPASAN BEBAN PADA SISTEM INTEGRASI 33 KV PT. PERTAMINA RU IV CILACAP AKIBAT PENAMBAHAN BEBAN RFCC DAN PLBC

ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN EKSITASI TERHADAP DAYA REAKTIF GENERATOR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Cilacap, Jl. Letjen Haryono MT. 77 Lomanis, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.

BAB 4 PERHITUNGAN KESTABILAN PERALIHAN SISTEM TENAGA LISTRIK MESIN MAJEMUK

Simulasi Perbaikan Transient Dengan Memanfaatkan Reclosing Circuit Breaker Studi Kasus Sistem Kelistrikan PT. Asahimas Flat Glass Tbk

LABORATORIUM SISTEM TENAGA LISTRIK DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FTUI

PERANCANGAN SOFTWARE APLIKASI UNTUK PERKIRAAN STABILITAS TRANSIEN MULTIMESIN MENGGUNAKAN METODE KRITERIA SAMA LUAS

PENGGUNAAN POWER SYSTEM STABILIZER BERBASIS-RECURRENT NEURAL NETWORK TERHADAP GANGGUAN KECIL (STUDI KASUS SISTEM KELISTRIKAN LOMBOK)

Analisis Stabilitas Transient Pada Sistem Tenaga Listrik dengan Mempertimbangkan Beban Non-Linear

ANALISIS GANGGUAN 3 FASA PADA SALURAN TRANSMISI TERHADAP TRANSIENT STABILITY SISTEM MULTIMESIN MENGGUNAKAN METODE RUNGE-KUTTA ORDE 5

BAB I PENDAHULUAN. Analisis penerapan Kontroler PID Pada AVR Untuk Menjaga Kestabilan Tegangan di PLTP Wayang Windu

Vol: 4, No.1, Maret 2015 ISSN: ANALISA PERFORMANSI TANGGAPAN TEGANGAN SISTEM EKSITASI GENERATOR TERHADAP PERUBAHAN PARAMETER

Analisis Stabilitas Transien Dan Perancangan Pelepasan Beban Pada Sistem Kelistrikan Tabang Coal Upgrading Plant (TCUP) Kalimantan Timur

PERBAIKAN STABILITAS PERALIHAN MENGGUNAKAN BRAKING RESISTOR PENGENDALI LOGIKA FUZZY DENGAN METODE KRITERIA SAMA LUAS SKRIPSI

PERILAKU TEGANGAN SISTEM EKSITASI GENERATOR DENGAN METODA PENEMPATAN KUTUB DALAM DOMAIN WAKTU

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

ANALISIS GANGGUAN 3 FASA PADA SALURAN TRANSMISI TERHADAP TRANSIENT STABILITY SISTEM MULTIMESIN MENGGUNAKAN METODE RUNGE-KUTTA ORDE 5 VINA APRILIA

ANALISIS PENGOPERASIAN SPEED DROOP GOVERNOR SEBAGAI PENGATURAN FREKUENSI PADA SISTEM KELISTRIKAN PLTU GRESIK

Studi Load Shedding pada Sistem Kelistrikan Pengeboran Minyak Lepas Pantai, Kasus di Perusahaan X

Mesin Arus Bolak Balik

STUDI PERHITUNGAN CRITICAL CLEARING TIME PADA BEBAN STATIS BERBASIS CONTROLLING UNSTABLE EQUILIBRIUM POINT

Studi Kestabilan Sistem dan Pelepasan Beban (Load Shedding) Berdasarkan Standar IEEE di PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit IV

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Suplai daya listrik dari pusat-pusat pembangkit sampai ke konsumen

II. TINJAUAN PUSTAKA. sinkron antara tegangan, frekuensi, dan sudut fasa. Operasi ini akan menyatakan

THE TRANSIENT STABILITY OF GENERATOR UNDER SPECIALLY CONDITION OF BLACKOUT SYSTEM. A.N. Afandi, Senior Member IAEng

Analisis Stabilitas Transien dan Perancangan Pelepasan Beban Sistem Kelistrikan Distrik II PT. Medco E&P Indonesia, Central Sumatera

Analisa Stabilitas Transien pada Sistem Kelistrikan PT. Pupuk Kalimantan Timur (Pabrik KALTIM 1), Akibat Reaktivasi Pembangkit 11 MW.

OPERATION GENERATOR 1. PEMBEBANAN GENERATOR 2. KONTROL KECEPATAN DAN DAYA AKTIF 3. KONTROL DAYA REAKTIF 4. PERBAIKAN FAKTOR DAYA

ANALISIS PENERAPAN PID CONTROLLER PADA AVR (AUTOMATIC VOLTAGE REGULATOR)

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK NO LOAD AND LOAD TEST GENERATOR SINKRON EXPERIMENT N.2 & N.4

ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN ARUS EKSITASI TERHADAP DAYA REAKTIF GENERATOR SINKRON DI PLTD MERAWANG KABUPATEN BANGKA INDUK SUNGAILIAT

MONITORING KESTABILAN SISTEM PEMBANGKIT MELALUI PENGATURAN EKSITASI

Analisa Stabilitas Transien dan Perancangan Pelepasan Beban pada Industri Peleburan Nikel PT. Aneka Tambang di Pomaala (Sulawesi Tenggara)

SIMULASI PELEPASAN BEBAN DENGAN MENGGUNAKAN RELE FREKUENSI PADA SISTEM TENAGA LISTRIK CNOOC SES LTD.

TUGAS AKHIR ANALISIS PENGGUNAAN POWER SYSTEM STABILIZER (PSS) DALAM PERBAIKAN STABILITAS DINAMIK SISTEM TENAGA LISTRIK MULTIMESIN

Analisis Kestabilan Transien di PT. PUSRI Akibat Penambahan Pembangkit 35 MW dan Pabrik P2-B Menggunakan Sistem Synchronizing Bus 33 kv

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Jl. Prof. Suedarto, S.H. Tembalang, Semarang 50275, Indonesia. Abstrak.

Analisis Kestabilan Transien dan Mekanisme Pelepasan Beban di PT. Badak NGL

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1

BAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang

OPTIMASI SISTEM PENGENDALIAN FREKUENSI DENGAN METODE KONTROL OPTIMAL LINIER QUADRATIC REGULATOR PADA PLTU

Transkripsi:

PERBAIKAN STABILITAS DINAMIK TENAGA LISTRIK DENGAN POWER SYSTEM STABILIZER (PSS) Wahri Sunanda 1), Rika Favoria Gusa 2) 1) 2) Teknik Elektro Universitas Bangka Belitung ABSTRAK PERBAIKAN STABILITAS DINAMIK TENAGA LISTRIK DENGAN POWER SYSTEM STABILIZER (PSS). Stabilitas sistem tenaga listrik merupakan sifat sistem yang memungkinkan mesin bergerak serempak dalam sistem untuk memberikan reaksi terhadap gangguan dalam keadaan kerja normal, serta balik kembali ke keadaan semula bila keadaan menjadi normal baik pada titik keseimbangan lama atau baru. Variable variabel yang perlu diamati untuk mengetahui apakah sistem tenaga listrik masih stabil atau tidak setelah adanya gangguan adalah sudut rotor δ, kecepatan putar rotor ω, dan tegangan terminal generator vt. Pada makalah ini, dilakukan simulasi sistem IEEE 14 bus dalam keadaan steady state, keadaan berdinamika, dan penambahan PSS sebagai perangkat penambah kestabilan. Berdasarkan dari hasil simulasi, diperoleh bahwa penambahan PSS dapat menambah stabilitas sistem dan membantu sistem untuk kembali beroperasi walau pada titik keseimbangan baru. Kata kunci: stabilitas sistem tenaga listrik, PSS, sudut rotor ABSTRACT IMPROVEMENT OF DYNAMIC STABILITY USING POWER SYSTEM STABILIZER (PSS). Stability of electrical system is one of system s characters that make some machines can operate together in one frequency even there are some interrupts in normal condition or make them back into previous condition either in new or old equilibrium. Some variables that have to be observed are angel of rotor δ, speed of rotor ω, and voltage source of generator vt.in this paper, simulation was done in IEEE 14 bus system at steady state condition, dynamic condition and adding of PSS as a stability tool. The result was PSS could make the system became stable even in new point of equilibrium. Keywords : stability of electrical power system, PSS, angel of rotor 1. PENDAHULUAN Stabilitas sistem tenaga listrik merupakan sifat sistem yang memungkinkan mesin bergerak serempak dalam sistem untuk memberikan reaksi terhadap gangguan dalam keadaan kerja normal, serta kembali ke keadaan semula bila keadaan menjadi normal [4]. Dalam studi stabilitas, untuk mengetahui apakah sistem tenaga listrik masih stabil atau tidak setelah adanya gangguan, diamati melalui variabel variabel keadaan sistem dengan indikator stabilitas, antara lain sudut rotor δ, kecepatan putar rotor ω, dan tegangan terminal generator vt. Jika beban mengalami perubahan pada sistem tenaga listrik, perubahan tegangan dan frekuensi sistem menyebabkan pengendali maupun pengatur kembali besaran-besaran masukan guna mencapai titik keseimbangan mencapai titik keseimbangan baru. PSS (Power System Stabilizer) sebagai salah satu perangkat penambah kestabilan merupakan sistem eksitasi suplemen yang ditambahkan pada sistem eksitasi generator [2]. Ide sistem ini adalah memberikan suatu sinyal ke sistem eksitasi untuk menambah torsi peredam dari generator. Sistem eksitasi suplemen semacam ini, hanya akan mengendalikan daya reaktif (VAR) saja, sehingga bersifat hampir seperti VAR statis. [3] ISSN 1979-1208 236

2. STUDI KASUS Data sistem tenaga listrik sebagai plant yang dikendalikan diambil dari IEEE 14 Bus System berbasis 100 MVA : (a) (b) Gambar 1. (a) Sistem Tenaga Listrik 14 Bus IEEE one-line (b )Simulasi Jaringan Sistem Tenaga Listrik 14 Bus IEEE Menggunakan Program EDSA Simulasi dilakukan dalam tiga tahap, yaitu : 1. Simulasi sistem tenaga pada keadaan steady state, keadaan ketika generator generator pada bekerja tanpa menggunakan data dinamik, sistem eksitasi, AVR dan PSS. 2. Simulasi sistem tenaga pada keadaan berdinamika. Pada simulasi ini, setiap generator diberi tambahan data dinamik seperti yang tertera pada tabel 1 dan sistem eksitasi yaitu governor IEEE-steam. Tabel 1. Parameter Generator [1] No. Bus Generator 1 2 3 4 5 X1(pu) 0,2396 0,00 0,00 0,134 0,134 ra (pu) 0,00 0,0031 0,0031 0,0014 0,0041 Xd(pu) 0,8979 1,05 1,05 1,25 1,25 X'd(pu) 0,2995 0,185 0,185 0,232 0,232 X"d(pu) 0,23 0,13 0,13 0,12 0,12 T'do(s) 7,4 6,1 6,1 4,75 4,75 T"do(s) 0,03 0,04 0,04 0,06 0,06 Xq(pu) 0,646 0,98 0,98 1,22 1,22 X'q(pu) 0,646 0,36 0,36 0,715 0,715 X"q(pu) 0,4 0,13 0,13 0,12 0,12 T'q(s) 0,01 0,3 0,3 1,5 1,5 T"q(s) 0,033 0,099 0,099 0,21 0,21 H 5,148 6,54 6,54 5,06 5,06 D 2 2 2 2 2 3. Simulasi sistem tenaga pada keadaan berdinamika ditambah penstabil sistem tenaga (Power System Stabilizer, PSS) pada generator swing (generator 2). PSS yang digunakan adalah tipe IEEE type 1 PSS. ISSN 1979-1208 237

3. HASIL SIMULASI 3.1. Keadaan Steady State Gambar 2. Hasil Program EDSA pada Keadaan Steady State 3.2. Keadaan Berdinamika ISSN 1979-1208 238

Gambar 3. Hasil Program EDSA pada Keadaan Berdinamika 3.3 Sistem Menggunakan PSS Gambar 4. Hasil Program EDSA Ketika Sistem Menggunakan Perangkat PSS 4. PEMBAHASAN Dalam studi stabilitas, terdapat satu persamaan dasar yang mengatur dinamika (gerak) perputaran mesin serempak, yaitu persamaan ayunan mesin. H 180 f 2 d. P 2 a dt P m P e (1) ISSN 1979-1208 239

dengan H : konstanta H δ : sudut rotor terhadap rotor f : frekuensi (Hz) Pa : daya percepatan Pm : masukan daya poros ke mesin Pe : daya listrik Berdasarkan persamaan diatas, maka untuk mengetahui apakah sistem tenaga listrik masih stabil atau tidak setelah adanya gangguan, diamati melalui variabel variabel keadaan sistem dengan indikator stabilitas, antara lain daya listrik Pe yang diukur dari tegangan terminal generator vt, sudut rotor δ, dan frekuensi f atau kecepatan putar rotor ω. 4.1. Magnitude Tegangan Bus Stabilitas tegangan, merupakan kemampuan sistem tenaga untuk mempertahankan tegangan bus sistem pada besaran tertentu dibawah kondisi operasi. Suatu sistem dikatakan instabilitas tegangan yaitu ketika terjadi gangguan akibat kenaikan beban atau perubahan dalam sistem akibat suatu aksi yang tidak terkendali. (a) (b) (c) Gambar 5. (a) Keadaan Steady State ; (b) Keadaan Berdinamika; (c) Menggunakan PSS Dari gambar 5 terlihat pada keadaan steady state, magnitude tegangan bus akan stabil pada nilai 1 pu. Saat generator generator pada sistem berdinamika, maka magnitude tegangan bus akan berubah (turun) seperti yang terlihat pada gambar 7(b). Dengan penambahan PSS sebagai perangkat penambah stabilitas, sistem kembali kekeadaan stabil walau pada titik keseimbangan lain. Power System Stabilizer membuat sistem berosilasi hinga menemukan titik keseimbangan baru yaitu 0.9 pu. 4.2. Sudut Rotor Generator (δ) Stabilitas sudut rotor adalah kemampuan mesin sinkron untuk mempertahankan sinkronisasinya. Ketika dua atau lebih mesin sinkron disambungkan bersama maka semua mesin sinkron harus memiliki frekuensi dan kecepatan yang sama. Dari hasil simulasi diatas, dapat dilihat adanya perbedaan grafik sudut rotor generator pada keadaan steady state, keadaan berdinamika dan saat ditambah PSS, seperti yang terangkum pada gambar 6. Untuk mempermudah analisa, pengambilan data saat sistem berdinamika dan ditambah PSS dilakukan selama 2 detik. Hal ini bertujuan agar perbedaan respon sistem sebelum dan sesudah menggunakan PSS dapat terlihat lebih jelas. Dari gambar 6 dapat dilihat bahwa pada keadaan steady state tidak ada perubahan sudut rotor terhadap waktu. Namun pada keadaan berdinamika, terjadi penurunan sudut ISSN 1979-1208 240

rotor generator. Apabila hal ini dibiarkan, maka suatu saat sistem dapat kehilangan kestabilan atau mesin tidak mampu lagi menjaga sinkronisasinya. Dari grafik diatas, dapat pula dilihat bahwa pada sistem ini, penambahan perangkat PSS pada sistem eksitasi generator swing tidak terlalu mempengaruhi besarnya sudut rotor generator. (a) (b) (c) Gambar 6. (a) Keadaan Steady State ; (b) Keadaan Berdinamika; (c) Menggunakan PSS 4.3. Frekuensi Bus (f) Gambar 7 berikut ini adalah grafik grafik hasil simulasi yang menunjukkan hubungan frekuensi terhadap waktu untuk masing masing kondisi. (a) (b) (c) Gambar 7. (a) Keadaan Steady State ; (b) Keadaan Berdinamika; (c) Menggunakan PSS Dari grafik diatas, dapat dilihat bahwa pada keadaan steady state frekuensi bus menurun mengikuti fungsi step. Saat terjadi dinamika, frekuensi bus menurun terhadap perubahan waktu. Penambahan perangkat penambah kestabilan PSS pada sistem ini juga tidak memberi dampak yang terlalu berarti pada perubahan frekuensi bus. Dari hasil simulasi yang telah dilakukan, maka dapat dilihat bahwa PSS tipe IEEE 1 ini kurang baik untuk menjaga kestabilan sudut rotor generator dan frekuensi namun baik untuk menjaga stabilitas tegangan. Hal ini menunjukkan bahwa PSS tipe IEEE-1 meningkatkan stabilitas sistem dengan cara mengendalikan daya listrik atau daya reaktifnya. 5. KESIMPULAN Dari simulasi dan analisa yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Penggunaan PSS dapat membantu sistem untuk kembali ke keadaan stabil walau pada titik keseimbangan yang lain. ISSN 1979-1208 241

2. Penggunaan PSS tidak memberi dampak yang berarti pada besar sudut rotor generator dan frekuensi namun sangat berpengaruh pada nilai magnitude tegangan bus (V). 3. PSS tipe IEEE-1 meningkatkan stabilitas sistem dengan cara mengendalikan daya listrik atau daya reaktifnya (VAR). DAFTAR PUSTAKA [1] PADIYAR K.R., Power System Dynamics Stability and Control, Indian Institude of Science, Bangalore, 1995. [2] PRABHA KUNDUR., Power System Stability and Control, McGraw-Hill, New York, 1993. [3] SULASNO, Analisis Sistem Tenaga Listrik Edisi Kedua, Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang, Semarang, 1996. [4] WILLIAM D. STEVENSON, Analisis Sistem Tenaga Listrik Edisi Keempat, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1983. ISSN 1979-1208 242