Zulkarnain Gazali Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Nahdlatul Wathan

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN MODUL KESETIMBANGAN KIMIA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) UNTUK SMK

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN KIMIA KELAS XI SMA PADA MATERI KOLOID

J. Ind. Soc. Integ. Chem., 2014, Volume 6, Nomor 2

Arwinda Probowati 1, Amy Tenzer 2, dan Siti Imroatul Maslikah 3 Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang

BAB III METODE PENELITIAN. IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema. Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai Upaya Meningkatkan Science

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) PADA POKOK BAHASAN REAKSI OKSIDASI REDUKSI UNTUK SISWA SMK KELAS X

PENGEMBANGAN TES UNTUK MENGANALISIS KETUNTASAN HASIL BELAJAR SISWA SMA KELAS XI

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 BINAMU KAB. JENEPONTO

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK KELAS V SEKOLAH DASAR

PERANGKAT PEMBELAJARAN SISTEM PEREDARAN DARAH MODEL INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR

DESAIN PENGEMBANGAN MODEL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK BERBASIS MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN SCIENTIFIC INQUIRY DAN KOGNISI MAHASISWA

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU

E-journal Prodi Edisi 1

Hairudin, Herdini, Roza Linda Irulhairudin No. Hp :

PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LAJU REAKSI DAN KESETIMBANGAN KIMIA

ANALISIS KETERAMPILAN MEMBERIKAN PENJELASAN SEDERHANA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM SOLVING

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BUKU TEKA-TEKI KIMIA UNTUK KELAS XI SMA. Development of Instructional Media Buku Teka-Teki Kimia for grade XI SMA

Agung Setiabudi et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika...

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK SMA. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (KELAS EKSPERIMEN / PERTEMUAN I )

ANALISIS KETERAMPILAN MENGKOMUNIKASIKAN DAN MENYIMPULKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SETTING CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

Elok Mufidah dan Amaria Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya Tlp: , Abstrak

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 04 No. 03, September 2015, 7-11 ISSN:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA PADA MATERI LAJU REAKSI

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Jurnal Pendidikan IPA Indonesia

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BERORIENTASI GAMBAR PADA MATERI JARINGAN UNTUK KELAS VII SMP ARTIKEL

*Keperluan korespondensi, HP: ,

BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D).

Pengembangan Bahan Ajar Buffer Solution Berbasis Inkuiri Terbimbing

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PROGRAM LINEAR BERBASIS KONTEKSTUAL DAN ICT

2 Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas Pasir Pengaraian

Pengembangan LKS Berbasis Contextual Teaching and Learning Materi Hama dan Penyakit Tumbuhan

UNESA Journal of Chemistry Education ISSN: Vol. 6, No. 1, pp January 2017

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MEMFASILITASI KEMAMPUAN KONEKSI SISWA SMP/MTs

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA BERBASIS KEARIFAN LOKAL

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SISTEM GERAK MANUSIA BERBASIS PETA KONSEP DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS XI SMA DI KABUPATEN JEMBER

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 BINAMU KAB. JENEPONTO

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERORIENTASI SETS PADA MATERI POKOK ZAT ADITIF MAKANAN

I. PENDAHULUAN. tentang alam. Belajar sains merupakan suatu proses memberikan sejumlah pengalaman

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA SISWA UNTUK MENGASES KETERAMPILAN PROSES DALAM PRAKTIKUM SENYAWA POLAR DAN NON POLAR KELAS X SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI BERBASIS INKUIRI PADA MATERI INTERAKSI ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN E-BOOK INTERAKTIF BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KARAKTER PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI BILANGAN BULAT

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 3, No. 2, pp , May 2014

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI PROBLEM SOLVING DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Prosiding Semnasdik 2016 Prodi Pend. Matematika FKIP Universitas Madura

Key Words: Developmental Research, Characteristics of deaf students, 4-D model.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, 1-5 ISSN:

Kata Kunci: Pengembangan perangkat, Problem Based Learning (PBL), kompetensi siswa.

BAB III METODE PENELITIAN. berpendekatan aunthentic inquiry learning ini merupakan desain Research

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKDP) BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN PRACTICAL SKILLS DAN PEMAHAMAN KONSEP IPA PESERTA DIDIK SMP

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan

ANALISIS KEMAMPUAN MENYIMPULKAN PADA MATERI HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA DENGAN INKUIRI TERBIMBING

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI KINGDOM ANIMALIA UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Oleh:

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA PADA MATERI FLUIDA DINAMIS BERBASIS SCIENTIFIC INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

PENGEMBANGAN BUKU TEKS KELAS V SEKOLAH DASAR BERBASIS TEMATIK DENGAN MODEL MULTIPLE GAMES. Rosyidah Umami Octavia STKIP PGRI SIDOARJO.

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS X SISWA SMK

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA (MATERI STATISTIK) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ACTIVE LEARNING SISTEM 5 M UNTUK SISWA KELAS VII

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES LITERASI SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS XI MIA SMA/MA

Pengembangan Lembar Aktivitas Mahasiswa Berbasis Penemuan Terbimbing Berbantuan Software Microsoft Mathematics

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Denok Norhamidah, 2013

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK

Kata kunci: LKS, siklus belajar 5E, konstruktivistik

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI DENGAN MODEL SIKLUS BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA KELAS X DI SMAN 2 BATU MENGENAI FILUM ARTHROPODA

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak boleh ditinggalkan yaitu pengetahuan (cognitive, intelectual), keterampilan

PENGEMBANGAN WORKBOOK

PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH POLYA MATERI KELILING DAN LUAS LINGKARAN KELAS VIII SEMESTER II SMP

BAB III METODE PENELITIAN

THE DEVELOPMENT OF STUDENTS ACTIVITY PAPER BASED ON THE PROBLEM SOLVING AT SENIOR HIGH SCHOOL IN CHEMISTRY LESSON SUBJECT THERMOCHEMICAL

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR FLEKSIBEL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

ARTIKEL ILMIAH YUSRIKA NENGSIH NIM

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA MATERI ASAM DAN BASA DENGAN MENGGUNAKAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) PADA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 5 MAKASSAR

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) IPA MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP KELAS VII JURNAL

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI EKSPONEN DAN LOGARITMA UNTUK SISWA KELAS X SMA KARTIKA 1-5 PADANG

BAB III METODE PENELITIAN

BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN

BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN

THE APPLICATION OF ACTIVE LEARNING STRATEGY INSTANT ASSESSMENT

Pengembangan Alat Praktikum Gelombang Stasioner untuk Melatihkan Keterampilan Proses Siswa SMA Kelas XI

PRAKTIKALITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM MATERI SUHU DAN KALOR DI KELAS X SMA ADABIAH 2 PADANG

III. METODE PENELITIAN. LKS kimia model inkuiri terpimpin pada materi pokok kelarutan dan hasil kali

PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI ASAM BASA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI LINGKARAN UNTUK SISWA SMP KELAS VIII JURNAL

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS WEB PADA MATERI BIOLOGI SEMESTER GENAP UNTUK SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BATU

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Research and Development (R&D) sesuai dengan Thiagarajan, et. all.,

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBANTUAN MEDIA MANIPULATIF DENGAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK SISWA SMP KELAS VIII MATERI LINGKARAN

Arifah Zurotunisa, Habiddin, Ida Bagus Suryadharma Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Malang

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian adalah Research and

Transkripsi:

e-issn: 2442-7667 p-issn: 1412-6087 Pengembangan Bahan Ajar Kimia Materi Koloid untuk SMA Kelas XI IPA Semester II Berdasar Pendekatan Inkuiri Terbimbing Zulkarnain Gazali Program Studi Pendidi Kimia Universitas Nahdlatul Wathan Email: zulkarnain.gazali@yahoo.com. Abstract: The objectives of this study were: (1) to produce teaching materials of colloid chemistry based on guided inquiry approach, (2) to determine the advisability of the teaching materials, and (3) to determine the effectiveness of the teaching materials that have been developed. The teaching materials developed using the 4D Thiagarajan model. But, this study only used three steps, which were define, design, develop steps. The result of validation scores and the result of the large group test showed that the teaching material of colloid chemistry was advisible and effective to be used. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasil bahan ajar kimia koloid berdasar pendekatan inkuiri terbimbing; (2) mengetahui kelaya bahan ajar kimia koloid yang telah dikembang; (3) mengetahui keefektifan bahan ajar kimia koloid yang telah dikembang. Bahan ajar ini dikembang mengguna acuan model 4D Thiagarajan. Pada penelitian ini hanya mengguna tiga tahap pengembangan, yaitu define, design, dan develop. Hasil uji validasi ahli dan hasil uji coba lapangan menunjuk bahwa bahan ajar kimia koloid ini layak dan efektif diguna. Kata kunci: Pengembangan bahan ajar, koloid, model 4D Thiagarajan Pendahuluan Salah satu materi yang dipelajari dalam pembelajaran kimia di SMA dan MA adalah koloid. Berdasar standar isi yang tercakup pada kompetensi dasar silabus Kurikulum Tingkat Satuan Pendidi (KTSP) 2006 disebut bahwa materi koloid yang diajar di SMA terdiri dari dua kompetensi dasar yang meliputi kompetensi dasar 5.1 yaitu mengelompok sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, dan kompetensi dasar 5.2 yaitu membuat berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan yang ada di sekitarnya. Kompetensi dasar 5.1 membahas tiga sub materi yaitu: (1) sistem koloid (melaku percobaan tentang klasifikasi campuran dalam larutan, koloid, dan suspensi); (2) sifat-sifat koloid (melaku percobaan tentang sifat-sifat koloid yaitu efek Tyndall, gerak Brown, koagulasi, adsorpsi, elektroforesis, dan dialisis); dan (3) jenis-jenis koloid (melaku percobaan tentang jenis-jenis koloid berdasar zat terdispersi dan medium pendispersi). Kompetensi dasar 5.2 membahas tentang pembuatan koloid (melaku percobaan tentang proses pembuatan koloid (cara kondensasi dan dispersi) (Depdiknas, 2006). Pembelajaran materi koloid di SMA dan MA cenderung tidak melibat perhitungan matematika seperti materi kimia lainnya, misalnya stoikiometri, kesetimbangan kimia, kimia larutan, dan termokimia. Konsep-konsep dalam materi koloid sebagian besar merupa konsep konkrit. Contoh fenomena yang berkaitan dengan koloid adalah sorotan lampu mobil pada malam yang berkabut dan berkas sinar matahari melalui celah daun pohon-pohon pada pagi hari yang berkabut. Dua fenomena tersebut menunjuk adanya efek pembiasan cahaya oleh partikel koloid yang biasa disebut efek Tyndall. 2015 LPPM IKIP Mataram

Jurnal Kependidi 14 (4): 417-425 Bybee (2000) menyata bahwa laboratorium sains di sekolah mempunyai potensi sebagai media yang penting untuk memperkenal siswa terhadap pemahaman konseptual dan prosedural serta keterampilan proses sains. Oleh karena itu, materi koloid diharap lebih mudah dipelajari jika dimulai dengan pengamatan selama kegiatan laboratorium atau praktikum berlangsung. Praktikum dapat di integrasi dalam pembelajaran kimia melalui dua pendekatan yaitu pendekatan verifikasi dan pendekatan inkuiri. Pada pembelajaran dengan pendekatan verifikasi, guru menjelas konsep dan prinsip terlebih dahulu kepada siswa, kemudian siswa diarah untuk memverifikasi konsep dan prinsip tersebut melalui kegiatan praktikum atau analisis data dan informasi lainnya (Pavelich dan Abraham, 1979:25). Pendekatan inkuiri terbagi menjadi dua macam yaitu inkuiri bebas (free inquiry) dan inkuiri terbimbing (guided inquiry) (Pavelich dan Abraham, 1979). Pendekatan inkuiri bebas umumnya diguna bagi siswa yang telah memiliki pengalaman belajar dengan pendekatan inkuiri. Dalam hal ini siswa seolah-olah bekerja seperti seorang ilmuwan. Siswa diberi kebebasan menentu permasalahan untuk diselidiki, menemu dan menyelesai masalah secara mandiri, merancang prosedur atau langkah-langkah yang diperlu. Guru sedikit membimbing siswa. Pada pendekatan inkuiri terbimbing siswa dibimbing oleh guru melalui pertanyaanpertanyaan yang dirancang oleh guru untuk mengarah, menggiring, menuntun, dan membimbing siswa dalam mengkonstruk konsep. Siswa tidak merumus masalah. Pembelajaran melalui inkuiri terbimbing diharap tidak hanya membelajar siswa mengenali produk sains (kimia) tetapi juga membelajar siswa proses menemu sains dan pada akhirnya menumbuh sikap ilmiah. Jika pendekatan ini dilaku dengan baik, maka a menghasil ingatan dan transfer ilmu jangka panjang yang lebih baik serta siswa cenderung lebih aktif secara kognitif dan dapat memotivasi siswa. Meyer et al. (2008) juga menyata bahwa konstruksi konsep oleh siswa dapat dilaku melalui pendekatan pembelajaran inkuiri terbimbing. Selama proses pembelajaran dengan inkuiri terbimbing, guru bertindak sebagai pembimbing yang memberi pertanyaan-pertanyaan yang menantang kepada siswa. Pembelajaran koloid dengan pendekatan inkuiri terbimbing banyak melibat kegiatan praktikum, sehingga membutuh bahan ajar yang memiliki karakteristik tertentu. Bahan ajar tersebut berupa Buku Kerja Siswa dan Buku Panduan Guru. Buku Kerja Siswa berupa skenario pembelajaran yang berisi urutan aktivitas yang harus ditempuh oleh siswa dalam rangka mengkonstruk pengetahuan baik berupa konsep, hukum, dan prinsip. Buku Panduan Guru berupa jawaban atas setiap kegiatan yang terdapat dalam Buku Kerja Siswa. Dengan Buku Kerja Siswa guru dapat mengarah dalam arah yang tepat apabila siswa mengalami kesalahan dalam melaksana aktifitasnya. Bahan ajar koloid dikembang dengan memperhati karakteristik dan kompetensi dasar materi koloid. Pembelajaran dengan pendekatan inkuiri terbimbing mempunyai kriteria yang cocok diguna pada pembelajaran koloid. Pembelajaran koloid dengan pendekatan inkuiri 418

Zulkarnain Gazali, Pengembangan Bahan Ajar Kimia Materi Koloid terbimbing banyak melibat kegiatan praktikum, sehingga membutuh bahan ajar yang memiliki karakteristik tertentu. Bahan ajar hasil pengembangan bersifat kontekstual yaitu pembelajaran yang dapat mengait materi pelajaran dengan konteks dunia nyata yang dihadapi oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari serta mengguna bahasa yang sederhana sehingga memudah siswa memahami materi yang disaji. Gambar-gambar yang disaji dalam bahan ajar sangat sering dijumpai oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari sehingga mempermudah siswa dalam memahami konsep yang disaji. Seluruh kegiatan pembelajaran disertai dengan kegiatan praktikum yang mengadopsi aktivitas inkuiri terbimbing oleh Hanson (2005) yang meliputi tahap orientation, exploration, concept formation,dan application. Pada akhir pembelajaran yaitu application, siswa diberi latihan/ tugas yang diguna sebagi alat evaluasi ketercapain belajar siswa. Adapun tujuan dari penelitian ini dirumus antara lain untuk (1) menghasil bahan ajar kimia koloid yang berupa Buku Kerja Siswa dan Buku Panduan Guru berdasar pendekatan inkuiri terbimbing; (2) mengetahui kelaya bahan ajar kimia koloid yang telah dikembang; dan (3) mengetahui keefektipan bahan ajar kimia koloid yang telah dikembang. Metode Penelitian Pelaksanaan penelitian ini diawali dengan pengembangan bahan ajar yaitu pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), buku kimia koloid, dan soal-soal latihan. Bahan ajar yang dikembang mengguna pendekatan inkuiri terbimbing (guided inquiry). Materi yang dikembang dalam bahan ajar ini adalah materi koloid untuk SMA kelas XI IPA semester II yang mengacu pada model pengembangan 4D (Four D model) Thiagarajan et al (1974). Namun untuk kepentingan penelitian, ada beberapa penyesuaian yang perlu dilaku, sehingga proses pengembangan lebih sesuai dengan proses penelitian. Model pengembangan tersebut dibatasi, diadaptasi dan disesuai dalam penelitian ini, sehingga menghasil suatu model pengembangan yang tetap mengacu pada model tersebut. Pengembangan ini dibatasi sampai pada tahap Develop (pengembangan). Pada tahap Desseminate (penyebarluasan) hasil pengembangan dilaku dalam bentuk sosialisasi terbatas hanya pada siswa dan guru SMA Negeri 1 Poto Tano. Jenis data yang diperoleh dari uji coba bahan ajar berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif berupa komentar/saran perbai yang diperoleh dari validator yang diguna sebagai acuan untuk memperbaiki dan merevisi hasil pengembangan. Sedang data kuantitatif diperoleh dari angket hasil validasi ahli isi/ materi, angket uji keterbacaan, laporan praktikum, soal-soal latihan setiap submateri dan lembar observasil hasil belajar aspek afektif dan psikomotorik siswa untuk mendapat gambaran tentang bahan ajar hasil pengembangan. Hasil penerapan dan evaluasi selanjutnya dianalisis. Hal ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kelaya bahan ajar hasil pengembangan dan keefektifannya terhadap hasil belajar. 419

Jurnal Kependidi 14 (4): 417-425 Hasil Penelitian Bahan ajar hasil pengembangan mengacu pada standar kompetensi dan kompetensi dasar pada materi koloid yang dikemas dalam bentuk buku. Buku hasil pengembangan diberi judul Kimia Koloid Berdasar Percobaan untuk siswa kelas XI IPA semester II. Buku ini terdiri dari dua jenis yaitu buku kerja siswa dan buku panduan guru. Buku kerja siswa berisi kegiatan pembelajaran yang terdiri dari 4 (empat) bab yaitu klasifikasi campuran, sifat-sifat koloid, pembuatan koloid, dan jenis-jenis koloid. Pada masing-masing bab terdiri dari kegiatan praktikum, materi, dan soal-soal latihan/ tugas. Sedang buku panduan guru terdiri dari silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), kegiatan pembelajaran sebanyak 4 bab, dan kunci jawaban. Kegiatan pembelajaran dalam buku hasil pengembangan dideskripsi dengan mengguna pendekatan inkuiri terbimbing. Data Hasil Validasi Hasil validasi bahan ajar diguna untuk melihat tingkat kelaya bahan ajar hasil pengembangan. Validasi Silabus Lembar validasi silabus yang diguna terdiri dari tujuh aspek penilaian, yaitu kelompok SK dan KD, keakuratan materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, alokasi waktu, penilaian dan sumber belajar. Hasil validasi silabus dari empat validator disaji dalam Tabel 1. Tabel 1. Persentase Hasil Validasi Silabus Aspek Persentase Penilaian Penskoran Penskoran Kelompok 1 SK dan 2,0 100,0 KD 2 Keakurata n Materi 1,9 93,8 Kegiatan 3 Pembelajar 1,6 79,2 an 4 Indikator 1,9 93,8 5 Alokasi Waktu 2,0 100,0 6 Penilaian 1,5 75,0 Sumber 7 Belajar Silabus 1,8 87,5 1,8 89,9 Validasi RPP Lembar validasi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang diguna terdiri dari lima unsur, yaitu perumusan tujuan pembelajaran, pemilihan dan pengorganisasian materi ajar, pemilihan sumber belajar, metode pembelajaran, dan penilaian hasil belajar. Hasil validasi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dari empat validator disaji dalam Tabel 2. 1 Tabel 2. Persentasi Hasil Validasi RPP Persentase Aspek Penilaian Penskoran Penskoran Kesesuaian SK, KD, Indikator, dan 1,9 96,9 alokasi waktu 2 Tujuan Pembelajaran 2 100,0 3 Pengembangan materi dan bahan ajar 1,8 91,7 4 Metode pembelajaran 2 100,0 5 Langkah-langkah pembelajaran 1,8 87,5 420

Zulkarnain Gazali, Pengembangan Bahan Ajar Kimia Materi Koloid 6 Sumber belajar 1,6 81,3 7 Penilaian 1,8 87,5 Silabus 1,8 92,1 Validasi Materi Koloid Lembar validasi materi kimia koloid yang dikembang terdiri dari tiga komponen penilaian yaitu komponen isi, komponen kebahasaan, dan komponen penyajian. Hasil validasi buku dari keempat validator disaji dalam Tabel 3-6. Tabel 3. Hasil Validasi Bab 1 Klasifikasi Campuran Rata- Perse Komponen Rata ntase Penilaian Pensk Penila oran ian I Komponen Isi 3,4 83,9 Komponen 3,4 II 85,9 Kebahasaan Komponen 3,4 III 83,0 Penyajian Bab 1 3,4 84,3 Tabel 4. Hasil Validasi Bab 2 Sifat-Sifat Koloid Rata- Perse Komponen Rata ntase Penilaian Pensk Penila oran ian I Komponen Isi 3,6 88,8 Komponen 3,4 II 85,9 Kebahasaan Komponen 3,5 III 86,6 Penyajian Bab 2 3,5 87,1 Tabel 5. Hasil Validasi Bab 3 Pembuatan Koloid Rata- Perse Komponen Rata ntase Penilaian Pensk Penila oran ian I Komponen Isi Komponen II Kebahasaan Komponen III Penyajian Bab 3 3,5 3,5 3,3 3,4 88,0 88,3 83,0 86,4 Tabel 6. Hasil Validasi Bab 4 Jenis-Jenis Koloid Rata- Perse Komponen Rata ntase Penilaian Pensk Penila oran ian 3,5 I Komponen Isi 86,9 Komponen 3,4 II 85,9 Kebahasaan Komponen 3,3 III 82,1 Penyajian Bab 4 3,4 84,9 Hasil validasi uji keterbacaan disaji dalam Tabel 7. Tabel 7 Hasil Uji Keterbacaan Hasil Uji Coba Jumlah Subjek Rata- Rata Bab Materi Uji Coba Penilaia n (%) 1 Klasifikasi campuran 10 89,8 2 Sifat-sifat koloid 10 88,5 3 Pembuatan koloid 10 90,0 4 Jenis-jenis koloid 10 87,5 Hasil Uji Keterbacaan 88,9 Data hasil belajar dilihat dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Rata-rata 421

Jurnal Kependidi 14 (4): 417-425 nilai pada masing-masing aspek disaji pada Tabel 8. Tabel 8 Hasil Uji Coba Lapangan Hasil Belajar Siswa Jumlah Siswa Kognitif 30 83,7 Afektif 30 85,8 Psikomotorik 30 96,5 Nilai Rata- Rata Kelas Kajian Bahan Ajar Hasil Pengembangan Bahan ajar yang dihasil berupa buku kimia koloid dengan mengguna pendekatan pembelajaran inkuiri terbimbing. Buku hasil pengembangan bersifat kontekstual yaitu pembelajaran yang dapat mengait materi pelajaran dengan konteks dunia nyata yang dihadapi oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari dan mengguna bahasa yang sederhana sehingga memudah siswa memahami materi yang disaji. Bahan ajar yang dikembang terdiri dari silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, kegiatan praktikum, materi koloid, dan latihan soal/ tugas siswa. Kajian Silabus Silabus yang dikembang adalah standar kompetensi 5 menjelas sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Berdasar standar kompetensi tersebut, terdapat dua kompetensi dasar yaitu kompetensi dasar 5.1 mengelompok sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan kompetensi dasar 5.2 membuat berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan yang ada di sekitarnya. Bentuk instrumen yang diguna untuk penilaian ranah kognitif berupa laporan praktikum dan tugas yang telah disiap pada setiap akhir bab materi pembelajaran dan dikerja secara individu. Penilaian untuk ranah afektif dan psikomotorik mengguna lembar observasi. Kajian RPP RPP yang dikembang terdiri dari empat yaitu: RPP 1 tentang klasifikasi campuran, RPP 2 tentang sifat-sifat koloid, RPP 3 tentang pembuatan koloid, serta RPP 4 tentang jenis-jenis koloid. Kegiatan pembelajaran yang disaji dalam RPP hasil pengembangan pada materi koloid, mengguna model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan metode pembelajaran praktikum dan diskusi. Penilaian hasil pembelajaran meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Berdasar hasil validasi yang dilaku oleh dua orang dosen kimia dan dua orang guru kimia terhadap kelaya RPP yang disaji pada Tabel 2 menunjuk bahawa kriteria kelaya RPP adalah sangat layak karena persentase ratarata kelayak silabus >80% yakni sebesar 92,1%. Persentase tersebut menunjuk bahwa RPP hasil pengembangan sangat layak untuk diguna dalam proses pembelajaran kimia koloid pada siswa kelas XI IPA semester II mengguna pendekatan pembelajaran inkuiri terbimbing. Kajian Hasil Uji Coba Kelompok Kecil Berdasar hasil uji coba kelompok kecil yang dilaku pada 10 siswa kelas XI IPA-2 SMA Negeri 1 Poto Tano menunjuk bahwa kriteria kelaya keterbacaan bahan ajar adalah sangat layak 422

Zulkarnain Gazali, Pengembangan Bahan Ajar Kimia Materi Koloid dengan persentase >80% yakni 88,9%. Persentase tersebut menunjuk bahwa bahan ajar hasil pengembangan sangat layak untuk diguna dalam proses pembelajaran kimia koloid pada siswa kelas XI IPA semester II karena bahasa yang diguna komunikatif dan mudah dimengerti oleh siswa. Kajian Hasil Uji Coba Lapangan Keefektifan bahan ajar hasil pengembangan pada uji coba lapangan didasar pada data hasil belajar kognitif siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Poto Tano yang berjumlah 30 siswa. Siswa-siswa tersebut diajar dengan mengguna bahan ajar hasil pengembangan yang telah divalidasi oleh ahli isi/ materi dan telah diujicoba pada subjek kelompok kecil. Hasil belajar merupa hasil evaluasi terhadap aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik subjek uji coba lapangan dengan mengguna bahan ajar hasil pengembangan berupa buku kimia koloid berdasar percobaan untuk siswa kelas XI IPA semester II sebagai bahan ajar untuk materi koloid. Berikut adalah penjabaran hasil belajar pada setiap aspek. a. Aspek Kognitif Hasil belajar kognitif siswa terdiri dari nilai laporan praktikum dan nilai tugas. Berdasar nilai kognitif siswa, sebanyak 86,7% siswa telah memenuhi Ketuntasan Minimal (KKM) pada sekolah tempat dilakunya uji coba yaitu sebesar 74. Berdasr persentase tersebut, dapat disimpul bahwa KKM kelas telah terpenuhi. Rata-rata nilai kognitif siswa yang diperoleh dari nilai laporan praktikum dan nilai tugas sebesar 83,7. Berdasar perolehan rata-rata tersebut, dapat disimpul bahwa nilai kognitif siswa terhadap penggunaan bahan ajar hasil pengembangan adalah sangat baik. Hal ini karena perolehan rata-rata nilai kognitif siswa telah memenuhi KKM matapelajaran kimia siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Poto Tano. b. Aspek Afektif Hasil belajar afektif siswa terdiri dari nilai kejujuran siswa dalam mengumpul data percobaan, tanggung jawab dalam melaku percobaan, teliti dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan, bertanya mengenai konsep yang belum dipahami, menyumbang ide ketika berdiskusi, dan menjadi pendengar yang baik ketika siswa lain menyampai pendapat. Berdasar rata-rata nilai afektif siswa yaitu 85,8 menunjuk bahwa siswa memberi respon yang sangat baik terhadap penggunaan buku kimia koloid berdasar percobaan untuk siswa kelas XI IPA semester II. Hal tersebut menunjuk bahwa bahan ajar hasil pengembangan efektif diguna dalam pembelajaran kimia materi koloid untuk siswa SMA kelas XI IPA semester II. Sikap siswa yang sangat baik pada saat proses pembelajaran diduga karena siswa diberi pertanyaan-pertanyaan panduan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Hal tersebut bertujuan untuk menggiring siswa agar dapat menemu konsep materi koloid secara mandiri. c. Aspek Psikomotorik Hasil belajar psikomotorik diperoleh dari nilai kegiatan siswa dalam melaksana kegiatan praktikum. Berdasar ratarata nilai psikomotorik siswa yaitu 96,5 menunjuk bahwa aktivitas siswa sangat 423

Jurnal Kependidi 14 (4): 417-425 baik pada saat pembelajaran kimia materi koloid mengguna buku kimia koloid berdasar percobaan untuk siswa kelas XI IPA semester II. Hal tersebut menunjuk bahwa bahan ajar hasil pengembangan efektif diguna dalam pembelajaran kimia materi koloid untuk siswa SMA kelas XI IPA semester II. Aktivitas siswa yang sangat baik diduga karena sebelum kegiatan praktikum dilaku, siswa diberi pertanyaan-pertanyaan penggiring. Hal tersebut bertujuan agar siswa dapat menemu jawaban secara mandiri setelah melaku praktikum. Selain itu, siswa juga diminta untuk merumus hipotesis atau dugaan sementara atas pertanyaan-pertanyaan yang diberi. Simpulan Simpulan yang dapat diambil dari penelitian pengembangan ini adalah (1) Hasil pengembangan bahan ajar berupa Buku Kimia Koloid Berdasar Percobaan dengan pendekatan pembelajaran inkuiri terbimbing yang terdiri dari silabus, rencana pelaksanaan pemebalajaran (RPP), dan empat bab materi koloid yaitu bab 1 klasifikasi campuran, bab 2 sifat-sifat koloid, bab 3 pembuatan koloid, bab 4 jenis-jenis koloid, (2) Hasil uji kelaya bahan ajar pada uji kelaya silabus, kelaya rencana pelaksanaan pembelajaran, dan kelaya buku kimia koloid menunjuk bahwa kriteria kelaya adalah sangat layak dengan persentase rata-rata lebih dari 80,0%, (3) Hasil uji coba kelompok kecil menunjuk bahwa bahan ajar hasil pengembangan efektif diguna dalam proses pembelajaran kimia koloid untuk siswa SMA Kelas XI IPA semester II karena bahasa yang diguna mudah dimengerti oleh siswa. Hal ini sesuai dengan hasil uji keterbacaan pada kelompok kecil yang menunjuk bahwa kriteria kelaya adalah sangat layak dengan persentase rata-rata sebesar 88,9%, (4) Hasil uji coba lapangan menunjuk bahwa bahan ajar hasil pengembangan efektif diguna dalam proses pembelajaran kimia koloid untuk siswa SMA Kelas XI IPA semester II dilihat dari nilai rata-rata hasil belajar kognitif sebesar 83,7% dengan ketuntasan kelas 86,7% siswa melampaui nilai KKM. Keefektifan juga didikung dengan nilai afektif (85,8%) dan psikomotorik (96,5%) yang termasuk dalam kriteria sangat efektif. Saran Beberapa hal penting yang perlu diperhati dalam pemanfaatan, penyebarluasan, maupun pengembangan produk ini adalah sebagai berikut: (1) Penggunaan buku ini harus dipelajari secara urut, karena telah disusun sesuai jenjang konsep dalam materi koloid, yakni dari konsep sederhana menuju konsep lanjut, (2) Perlu dilaku evaluasi lebih lanjut melalui subjek uji coba yang lebih banyak agar produk hasil pengembangan ini benar-benar teruji keefektifannya, (3) Ujicoba lapangan hanya mengguna satu kelas. Perlu dilaku ujicoba lapangan dengan dua kelas sehingga dapat dilihat perbedaan hasil belajar siswa yang mengguna bahan ajar hasil pengembangan ini dan hasil belajara siswa tanpa mengguna bahan ajar hasil pengembangan, (4) Hasil belajar kognitif siswa hanya terbatas pada penilaian laporan praktikum dan nilai tugas siswa, sehingga untuk penelitian lebih lanjut perlu dilaku penyusunan instrumen penilaian postes. 424

Zulkarnain Gazali, Pengembangan Bahan Ajar Kimia Materi Koloid Daftar Pustaka Bybee, R. 2000. Teaching science as inquiry. In J. Minstrel & E. H. Van Zee (Eds.), Inquiring Into Inquiry Learning and Teaching In Science (pp. 20 46). Wasington, D.C.: American Association for the Advancement of Science (AAAS). Depdiknas. 2006. Silabus Mata Pelajaran Kimia. Jakarta: Departemen Pendidi Nasional. Hanson, D. M. 2005. Designing Process- Oriented Guided-Inquiry Activities. In S. W. Bayerlein & D. K. Apple (Eds). IL: Pacific Crest. Meyer, P., Hong, H. H., & Fynewever, H. 2008. Inquiri-Based Chemistry Curriculum for Pre-Service Education Students. The Chemical Educator, 2008 (13):120-125. Pavelich, M. J., dan Abraham, M. R. 1979. An Inquiry Format Laboratory Program for General Chemistry. Journal of Chemical Education. Vol. 56. 2 Thiagarajan, S., Semmel, D. S., & Semmel, M. I. 1974. Instructional development for training Teachers of exceptional Children. Blomington Indiana: Indiana University. 425