RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS TANAMAN KEDELAI

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

PENGARUH INOKULASI Rhizobium japonicum TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KULTIVAR KEDELAI DI LAHAN PASIR PANTAI

PENGARUH INOKULASI LEGIN KEDELAITERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS KEDELAI(Glycine max L.) DI LAHAN PASIR PANTAI

PENGARUH MACAM PUPUK FOSFAT DOSIS RENDAH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) VARIETAS SINGA, PELANDUK, DAN GAJAH

PENGARUH KEMATANGAN BENIH TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT BEBERAPA VARIETAS KEDELAI (Glycine max (L).Merrill)

PENGARUH KERAPATAN TANAMAN DAN KOMBINASI PUPUK NITROGEN ANORGANIK DAN NITROGEN KOMPOS TERHADAP PRODUKSI GANDUM. Yosefina Mangera 1) ABSTRACK

PENGARUH JENIS PUPUK KANDANG DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. var. saccharata Sturt) SKRIPSI

PENGARUH PENGAPURAN DAN PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L) Merril

PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG AYAM BERPENGARUH KEPADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI ( Glycine max L. )

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KASCING TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS KEDELAI

RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat ± 32 meter di atas permukaan

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

PENGARUH MACAM DOSIS PUPUK FOSPAT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS KACANG HIJAU ( Vigna Radiata L. )

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

THE EFFECT OF WEED CONTROL AND SOIL TILLAGE SYSTEM ON GROWTH AND YIELD OF SOYBEAN (Glycine max L.)

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

BAHAN METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

Vol 1 No. 3 Juli September 2012 ISSN:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

SKRIPSI PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT

PERTUMBUHAN DAN HASIL KAILAN (brassica alboglabra) PADA BERBAGAI DOSIS KOMPOS SOLID ABSTRAK

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. cendawan MVA, sterilisasi tanah, penanaman tanaman kedelai varietas Detam-1.

Respons Dua Varietas Kedelai (Glycine max (L.) Merrill.) pada Pemberian Pupuk Hayati dan NPK Majemuk

PENGARUH KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR DAN MACAM VARIETAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.

Pengaruh Pemberian Cendawan Mikoriza Arbuskula terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Setaria splendida Stapf yang Mengalami Cekaman Kekeringan

EVALUASI KERAGAMAN TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill) MUTAN ARGOMULYO PADA GENERASI M 4 MELALUI SELEKSI CEKAMAN KEMASAMAN SKRIPSI OLEH :

PENGARUH MACAM AUKSIN PADA PEMBIBITAN BEBERAPA VARIETAS TANAMAN JATI (Tectona grandis, L.)

PENGARUH AKSESI GULMA Echinochloa crus-galli TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI

PERTUMBUHAN DAN HASIL BERBAGAI VARIETAS KACANG HIJAU (Vigna radiata (L.) Wilczek) PADA KADAR AIR YANG BERBEDA

Pengaruh Populasi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) dan Jagung (Zea mays L.) terhadap Pertumbuhan dan Produksi Pada Sistem Pola Tumpang Sari

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS PADI ( Oryza sativa L. ) PADA BERBAGAI JENIS PUPUK KANDANG

PENGARUH BOBOT MULSA JERAMI PADI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) KULTIVAR KUTILANG

PENGARUH INTERVAL PENYIRAMAN AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.)

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan di Green House Fakultas Pertanian UMY dan

PENDAHULUAN. penting di Indonesia. Kandungan protein kedelai sangat tinggi, sekitar 35%-40%

PENGARUH DOSIS DAN LAMA PEMBENAMAN PUPUK HIJAU OROK-OROK (Crotalaria juncea L.) PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.

Jurnal Online Agroekoteknologi. ISSN No Vol.3, No.3 : , Juni 2015

Pengaruh Jenis Media Tanam Dan Konsentrasi Nutrisi Terhadap Pertumbuhan Awal Tomat (Lycopersicum Esculentum Mill) Pada Sistem Hidroponik

PENGARUH APLIKASI LEGIN DAN PUPUK KOMPOS TERHADAP HASIL TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) VARIETAS JERAPAH

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH DENGAN PENGOLAHAN TANAH YANG BERBEDA DAN PEMBERIAN PUPUK NPK

SKRIPSI. KOMPONEN HASIL DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L) Merrill) DENGAN PEMBERIAN NAUNGAN DI LAHAN GAMBUT

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Percobaan

HASIL DAN PEMBAHASAN

53 ZIRAA AH, Volume 27 Nomor 1, Pebruari 2010 Halaman ISSN

*)

PERTUMBUHAN TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa L.) PADA PANEN PERTAMA DAN KEDUA DENGAN PEMBERIAN BOKASHI DAN KOMPOS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT

PENGARUH PUPUK NPK DGW COMPACTION DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH BESAR (Capsicum annuum L.

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan terpenting ketiga

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Dengan Pemberian Pupuk Kandang Sapi Dan Pupuk Fosfat

PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS UBI JALAR (Ipomoea batatas L. Lam) TERHADAP PEMBERIAN KOMPOS JERAMI PADI SKRIPSI OLEH:

PENGARUH KADAR GARAM NaCl TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill) GENERASI KEDUA (M 2 ) HASIL RADIASI SINAR GAMMA

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH PADA APLIKASI DOSIS PUPUK ORGANIK PADAT DAN CAIR

TANGGAPAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI ( Glycine max L.) TERHADAP INOKULASI MIKROBA BERMANFAAT PADA TANAH REGOSOL

PENGARUH JENIS DAN DOSIS PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KROKOT LANDA (Talinum triangulare Willd.)

Pengaruh Dosis dan Cara Pemberian Pupuk.I Putu Wisardja 130

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK SKRIPSI.

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) TERHADAP DOSIS PUPUK KALIUM DAN FREKUENSI PEMBUMBUNAN SKRIPSI OLEH :

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) PADA PEMBERIAN HIDROGEL DAN FREKUENSI PENYIRAMAN DENGAN SISTEM VERTIKULTUR SKRIPSI

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

RESPON TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) MENGGUNAKAN BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DENGAN DUA KALI PENANAMAN SECARA VERTIKULTUR

Upaya Peningkatan Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max) Melalui Aplikasi Mulsa Daun Jati Dan Pupuk Organik Cair.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. protein nabati (Rahmat dan Yuyun, 1996). Menurut Badan Pusat Statistik (2015),

Aplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk SP-36 Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala

Amran Jaenudin* 1, Yora Erviani 2, dan Siti Wahyuni 3

PENGARUH INTERVAL PENYIRAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL EMPAT KULTIVAR JAGUNG (Zea mays L.)

PENGARUH DOSIS PUPUK MAJEMUK NPK DAN PUPUK PELENGKAP PLANT CATALYST TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max (L.

PENGARUH JARAK TANAM DAN POSISI RUAS STEK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum) SKRIPSI

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara, Medan, dengan ketinggian tempat

SKRIPSI. RESPON DUA VARIETAS PAKCHOY (Brassica chinensis L.) PADA PERLAKUAN PENGELOLAAN GULMA. Oleh: AA KOMARA GUNARA

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI (Brassica juncea L.) DENGAN PEMBERIAN MINERAL ZEOLIT DAN NITROGEN SKRIPSI

TINJAUAN PUSTAKA. A. Budidaya Kedelai. diberi nama nodul atau nodul akar. Nodul akar tanaman kedelai umumnya dapat

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

PENDAHULUAN. telah ditanam di Jepang, India dan China sejak dulu. Ratusan varietas telah

KORELASI PERTUMBUHAN ORGAN VEGETATIF DENGAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max, (L) Merill)

PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) PADA MEDIA GAMBUT DENGAN PEMBERIAN URINE SAPI

PENGARUH CEKAMAN KEKERINGAN TERHADAP HASIL DAN MUTU FISIOLOGIS DUA VARIETAS KEDELAI (Glycine max L. Merr)

TATA CARA PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. penting di Indonesia termasuk salah satu jenis tanaman palawija/ kacang-kacangan yang sangat

II. METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merrill.) merupakan salah satu komoditas tanaman

SELEKSI DUA VARIETAS KEDELAI (Glycine max (L.) Merril) PADA TANAH SALIN

EFEK PEMOTONGAN DAN PEMUPUKAN TERHADAP PRODUKSI DAN KUALITAS Borreria alata (Aubl.) SEBAGAI HIJAUAN MAKANAN TERNAK KUALITAS TINGGI

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Penyemprotan Pupuk Organik Cair Super ACI terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN DAN INVIGORASI TERHADAP VIABILITAS BENIH KAKAO (Theobromacacao L.)

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Timur Kabupaten Semarang dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Pertanian

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Terhadap Pemberian Pupuk Organik Cair Urin Kambing Pada Beberapa Jarak Tanam

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA AKSESI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) LOKAL HUMBANG HASUNDUTAN PADA BERBAGAI DOSIS IRADIASI SINAR GAMMA

AGROVIGOR VOLUME 3 NO. 2 SEPTEMBER 2010 ISSN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI POLONG SEGAR EDAMAME VARIETAS RIOKO PADA EMPAT JENIS PUPUK

APLIKASI CARA TANAM PADA DNA VARIETAS WIJEN, TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

Alfandi Fakultas Pertanian Unswagati Cirebon Jl. Pemuda No 32 Cirebon ABSTRACT

Transkripsi:

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merill) TERHADAP INOKULASI MIKORIZA PADA LAHAN PASIR PANTAI GROWTH AND YIELD RESPONSE OF SOME VARIETIES OF SOYBEAN PLANT((GLYCINE MAX (L.) MERILL) TO MYCORRHIZAL INOCULATION ON THE LAND OF SAND BEACH Rydi Andi Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas PGRI Yogyakarta (UPY) Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inokulasi Vesikular- Arbuskula Mikoriza terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai (Glicyne max (L.) Merill) varietas Seulawah, Anjasmoro dan Gema di lahan pasir pantai. Penelitian di lakukan di Dusun Mancingan XI, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, DIY. Pada bulan Mei sampai bulan Agustus 2015. Penelitian ini merupakan percobaan faktorial dengan dua faktor yang disusun dalam rancangan acak lengkap, yaitu inokulasi Mikoriza dan macam varietas kedelai. Faktor pertama adalah Inokulasi Mikoriza terdiri atas 2 aras yaitu tanpa inokulasi Mikoriza dan dengan inokulasi Mikoriza. Faktor kedua yaitu varietas kedelai terdiri atas tiga varietas yaitu Seulawah, Anjasmoro dan Gema. Variabel yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah bintil, luas daun, bobot kering tanaman, jumlah polong, bobot basah tanaman, bobot biji kering per tanaman, bobot 100 biji, panjang akar dan indeks panen. Data dianalisis menggunakan analisis sidik ragam pada taraf 5% dan untuk mengetahui perbedaan perlakuan menggunakan uji jarak berganda Duncan taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Inokulasi Mikoriza tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai dilahan pasir pantai. Inokulasi Mikoriza hanya berpengaruh pada variabel tinggi tanaman umur 10 hari dan jumlah polong. Terjadi interaksi antara inokulasi Mikoriza dengan beberapa varietas kedelai pada variabel jumlah polong dan bobot biji kering tanaman. Varietas Anjasmoro dan varietas Gema memberikan hasil yang lebih baik daripada varietas Seulawah pada lahan pasir pantai Kata Kunci : Mikoriza dan Varietas Kedelai.

Abstract The research aims to know the effect of mycorrhizal inoculation on the growth and yield of soybeans (Glicyne max (L.) Merill) varieties Seulawah,Anjasmoro, and Gema in the land of sand beach. The research was conducted in Village Mancingan XI, Kretek District, Bantul, Yogyakarta from May to August 2015. This study is a factorial experiment with two factors were arranged in a Complete Randomize Design (CRD). The first factor is mycorrhizal inoculation of two levels, that is without mycorrhizal inoculation and with mycorrhizal inoculation. The second factor is the type of varieties consisting of three varieties namely Seulawah, Anjasmoro, Gema. The observed variable were plant height, number of nodules, leave area, plant dry weight, plant fresh weight, number of pods, dry seed weight of the plant, weight of 100 seeds, root length, harvest index. Data analyzed by analysis of variance at 5% significance level and to determine differences in treatment using Duncan s multiple range test 5% significance level. The results showed that Mycorrhizal inoculation had no effect on the growth and yield of soybeans on the land of sand beach. Mycorrhizal inoculation affects only on the plant height variable age of 10 days and the number of pods. There are interaction between Mycorrhizal inoculation with several varieties of soybeans on a variable number of pods and dry seed weight of the plant. Anjasmoro varieties and varieties Gema give better results than the varieties seulawah on the land of sand beach. Keywords : Mycorrhizal and Varieties of soybean PENDAHULUAN Produksi kedelai di Indonesia bervariasi antara 0,5 ton/ha sampai 1,7 ton/ha, bahkan pada kondisi percobaan hasilnya bisa mencapai lebih dari 3,0 ton/ha (Adisarwanto, 2000 dalam Purwaningsih, 2012). Menurut data Badan Pusat Statistik, Produksi kedelai pada tahun 2013 (ASEM) sebesar 780,16 ribu ton biji kering atau turun sebesar 62,99 ribu ton (7,47 %) dibanding tahun 2012. Sedangkan konsumsi kedelai mencapai 2,2 juta ton per tahun. Dengan melihat data tersebut pemerintah mengambil kebijakan memasok kedelai impor sebesar 70-80 % atau sekitar 1,9 juta ton, demi mencukupi kebutuhan kedelai dalam negeri. Pertambahan penduduk, berkembangnya industri pangan dan pakan memacu peningkatan produktivitas kedelai dari tahun ke tahun tetapi produksi kedelai cenderung menurun. Produksi kedelai dari tahun ke tahun cenderung

menurun disebabkan karena berkurangnya luas lahan untuk pertanaman kedelai. Data luas lahan sawah untuk seluruh Indonesia menunjukan bahwa sekitar 42% terdapat di Jawa, dan sekitar 58% terdapat di luar Jawa(Anonim, 2013). Perluasan areal pertanaman dapat dilakukan antara lain dengan cara memanfaatkan lahan tidak produktif di pesisir pantai. Berdasarkan Pusat Data Statistik dan Informasi Sekretariat Jendral Kementrian Kelautan dan Perikanan (2011) bahwa Panjang garis pantai Indonesia sebesar 104.000 Km. Pembangunan pertanian dapat dilakukan di lahan pasir pantai seiring menyempitnya lahan pertanian. Lahan pasir pantai tidak bisa dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat di sekitar pantai untuk kegiatan pertanian, karena selama ini lahan pasir pantai dinilai tidak layak sebagai media tanam serta memiliki keterbatasan. Aplikasi Vesikular-Arbuskula Mikoriza pada tanaman kedelai merupakan salah satu upaya untuk mengatasi terhambatnya pertumbuhan karena cekaman kekeringan. Vesikular-Arbuskula Mikoriza merupakan bentuk simbiosis mutualisme antara jamur dan sistem akar tanaman tingkat tinggi. Prinsip kerja Vesikular-Arbuskula Mikoriza adalah menginfeksi sistem perakaran tanaman inang, memproduksi jalinan hifa secara intensif sehingga tanaman yang mengandung Vesikular-Arbuskula Mikoriza tersebut akan mampu meningkatkan kapasitas dalam penyerapan (Rungkat, 2009 dalam Muis, Indradewa, dan Widada, 2013). Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui pengaruh Vesikular-Arbuskula Mikoriza terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai dilahan pasir pantai dan untuk mengetahui varietas yang adaptif dilahan pasir pantai. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Mancingan XI,,Parangtritis, Kretek, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan Mei 2015 sampai dengan bulan Agustus 2015. Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah benih kedelai varietas Seulawah, Anjasmoro dan Gema, fungi Vesikular-Arbuskula Mikoriza, pupuk NPK, Polybag, dan bahan lain yang digunakan sesuai dengan kebutuhan

penanaman kedelai. Peralatan yang digunakan antara lain cangkul, sabit, ember, gembor, alat tulis, oven, timbangan digital, leaf area meter, meteran dan alat lain yang digunakan sesuai dengan kebutuhan penanaman kedelai. Penelitian ini merupakan percobaan Pot faktorial 2 x 3 disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL). Faktor pertama adalah Inokulasi Vesikular- Arbuskula Mikoriza yang terdiri atas 2 aras, yaitu Tanpa inokulasi Vesikular- Arbuskula Mikoriza dan dengan inokulasi Vesikular-Arbuskula Mikoriza dosis 3 g/media. Faktor kedua adalah varietas kedelai yang terdiri atas 3 aras, yaitu : varietas Seulawah, varietas Anjasmoro dan varietas Gema. Pengamatan lingkungan berupa analisis kimia tanah sebelum penelitian. Pengamatan pertumbuhan meliputi tinggi tanaman yang diamati pada 10 hst, 20 hst dan 30 hst. Sedangkan jumlah bintil, luas daun, bobot kering tanaman, bobot basah tanaman diamati pada waktu vegetatif maksimal. Pengamatan hasil meliputi jumlah polong, bobot 100 biji, bobot biji kering, panjang akar dan indeks panen diamati pada waktu generatif akhir. Data hasil pengamatan dianalysis dengan analysis of Variance (ANOVA) pada taraf nyata 5 % untuk mengetahui apakah ada beda nyata antar perlakuan. Apabila ada beda nyata maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (Duncan Multiple Range Test) pada jenjang nyata 5%. HASIL DAN PEMBAHASAN Lahan pasir pantai mempunyai sifat porositas yang tinggi dimana unsur hara sangat mudah terjadi perlindian akibatnya media pasiran tersebut miskin unsur hara. Sebelum digunakan sebagai media tanaman dalam melakukan penelitian dilakukan analisis tanah. Hasil analisis tanah dapat dilihat pada tabel 1.

Urut Tabel 1 Hasil analisis media pasir pantai Oleh BPTP Yogyakarta Nomor Pengirim N Total Kjeldahl (%) P2O5 Potensial (mg/100gr) K2O Potensial (mg/100gr) C. Organik Spektrometri (%) 1 Tanah Pasir 0,03 70 5 0,95 Sangat Sangat Sangat Sangat Kriteria Rendah Tinggi Rendah Rendah (Sumber : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta) Hasil analisis pasir pantai yaitu pada kandungan N, kandungan K dan kandungan C organik tergolong sangat rendah sedangkan kandungan P pada lahan pasir pantai mempunyai kriteria sangat tinggi. Lahan pasir pantai memerlukan adanya kombinasi antara lahan pasiran dengan pemberian pupuk kandang yang diharapkan dapat menambah kandungan bahan organik yang tergolong rendah. Lahan pasiran yang digunakan sebagai media bersifat asam mempunyai ph 4-5. 1. Tinggi tanaman umur 10, 20 dan 30 hari Tabel 2 menunjukan bahwa tidak ada interaksi antara perlakuan inokulasi Mikoriza dengan varietas kedelai. Pada perlakuan inokulasi Mikoriza pengamatan tinggi tanaman umur 10 hari berbeda nyata. Varietas kedelai mempunyai tinggi tanaman umur 10 hari, 20 hari dan 30 hari yang berbeda nyata. Tabel 2. Rerata Tinggi tanaman umur 10, 20 dan 30 hari (cm) Mikoriza Tinggi Tanaman Umur 10 hari Umur 20 hari Umur 30 hari Tanpa 11,52q 16,21p 23,46p Inokulasi 13,51p 18,54p 24,12p Varietas Seulawah 8,97c 12,62c 18,88b Anjasmoro 16,13a 22,19a 29,13a Gema 12,44b 17,32b 23,37ab Interaksi (-) (-) (-) Keterangan : Angka rerata yang diikuti huruf yang sama dalam kolom atau baris menunjukan tidak berbeda nyata berdasarkan uji DMRT pada jenjang 5% (-) : Tidak ada interaksi

Untuk mengetahui perbandingan inokulasi Mikoriza terhadap pertumbuhan tinggi tanaman pada berbagai umur tanaman kedelai, dapat dilihat pada Gambar 1. Tinggi Tanaman 30 25 20 15 10 5 0 10 hari 20 hari 30 hari Mioriza Tanpa Mikoriza Gambar 1. Grafik pertumbuhan tinggi tanaman kedelai terhadap inokulasi Mikoriza di lahan pasir pantai Untuk mengetahui perbandingan beberapa varietas terhadap pertumbuhan tinggi tanaman pada berbagai umur tanaman kedelai, dapat dilihat pada Gambar 2. 40 30 20 10 Tinggi Tanaman 0 10 hari 20 hari 30 hari Seulawah Anjasmoro Gema Gambar 2. Grafik pertumbuhan tinggi tanaman kedelai varietas Seulawah, Anjasmoro dan Gema di lahan pasir pantai 2. Jumlah Bintil Akar, Luas daun, Bobot Basah dan Bobot Kering Tanaman Tabel 3 menunjukan bahwa tidak ada interaksi antara perlakuan inokulasi Mikoriza dengan varietas kedelai terhadap jumlah bintil akar, luas daun, bobot basah tanaman dan bobot kering tanaman. Pada perlakuan inokulasi Mikoriza tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah bintil akar, luas daun, bobot basah

tanaman dan bobot kering tanaman. Sedangkan pada perlakuan macam varietas mempunyai luas daun, bobot basah tanaman dan bobot kering tanaman yang berbeda nyata kecuali pada pengamatan jumlah bintil akar. Pada analisis korelasi menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan yaitu luas daun, bobot basah tanaman dan bobot kering tanaman berkorelasi negatif dengan variabel hasil yaitu jumlah polong, boot biji kering, bobot 100 biji dan indeks panen tanaman. Tabel 3. Rerata jumlah bintil akar, luas daun, bobot basah dan bobot kering tanaman Mikoriza Jumlah Bintil Luas Daun Bobot Basah Tanaman Bobot Kering Tanaman Tanpa Inokulasi 10,65p 13,26p 40,82p 38,09p 14,97p 14,84p 3,02p 3,46p Varietas Seulawah Anjasmoro Gema 13,79a 16,25a 5,82a 56,27a 34,61b 27,49b 24,33a 12,36b 8,03b 4,48a 2,94ab 2,30b Interaksi (-) (-) (-) (-) Keterangan (-) : : Angka rerata yang diikuti huruf yang sama dalam kolom atau baris menunjukan tidak berbeda nyata berdasarkan uji DMRT pada jenjang 5% Tidak ada interaksi 3. Jumlah Polong, Bobot Biji kering Tanaman Tabel 4 menunjukan bahwa ada interaksi antara perlakuan inokulasi Mikoriza dengan varietas kedelai pada variabel jumlah polong dan bobot biji kering tanaman. Varietas Anjasmoro yang diinokulasi Mikoriza mempunyai jumlah polong per tanaman paling berat dan berbeda nyata dengan varietas Anjasmoro yang tidak diinokulasi Mikoriza. Sedangkan pada varietas Anjasmoro yang tidak diinokulasi Mikoriza mempunyai bobot biji kering per tanaman paling berat tetapi tidak berbeda nyata dengan varietas Anjasmoro yang diinokulasi Mikoriza. Pada analisis korelasi menunjukkan bahwa jumlah polong berkorelasi negatif dengan luas daun(-0,7419), bobot kering tanaman(-0,5694), bobot basah tanaman(-0,8199) dan panjang akar tanaman(0,6355). Sedangkan pada bobot biji kering berkorelasi negatif dengan luas daun(-0,6187), bobot basah tanaman(-0,5951) dan panjang akar tanaman(-0,6326)

Tabel 4. Rerata jumlah polong dan bobot biji kering tanaman kedelai. Jumlah polong Bobot Biji Kering Varietas Mikoriza Mikoriza Tanpa Mikoriza Tanpa Mikoriza Mikoriza Mikoriza Seulawah 4.05d 4.05d 4.05c 4.05c Anjasmoro 20.51b 22.90a 9.39a 7.97ab Gema 18.24c 21.32ab 4.66c 7.25b Interaksi (+) (+) Keterangan (+) : : Angka rerata yang diikuti huruf yang sama dalam kolom atau baris menunjukan tidak berbeda nyata berdasarkan uji DMRT pada jenjang 5% Ada interaksi 4. Panjang Akar, bobot 100 biji dan Indeks Panen Tabel 5 menunjukan bahwa tidak ada interaksi antara inokulasi Mikoriza dengan beberapa varietas kedelai pada variabel panjang akar, bobot 100 biji dan indeks panen. Perlakuan inokulasi Mikoriza tidak berpengaruh nyata terhadap panjang akar, bobot 100 biji dan indeks panen tanaman. Sedangkan macam varietas kedelai mempunyai panjang akar, bobot 100 biji dan indeks panen tanaman yang berbeda nyata. Pada analisis korelasi menunjukan bahwa variabel pertumbuhan yaitu panjang akar panjang akar tanaman berkorelasi negatif dengan jumlah polong(-0,6355), bobot100 biji(-0,5470), bobot biji kering(-0,6325) dan indeks panen tanaman(-0,6579). Bobot 100 biji berkorelasi negatif dengan luas daun(-0,5506), bobot kering tanaman(-0,6033) dan bobot basah tanaman(-0,7309). Sedangkan indeks panen berkorelasi negatif dengan luas daun(-0,8563), bobot kering tanaman(-0,8246), bobot basah tanaman(-0,7674), dan panjang akar tanaman(-0,6579).

Tabel 5. Rerata panjang akar, bobot 100 biji dan indeks panen tanaman kedelai Mikoriza Panjang Akar Bobot 100 biji Indeks Panen Tanpa 30,52p 12,55p 2,72p Inokulasi 28,37p 13,79p 3,35p Varietas Seulawah 35,22a 4,05b 0,95b Anjasmoro 27,17b 20,11a 3,61ab Gema 25,94b 15,35a 4,56a Interaksi (-) (-) (-) Keterangan (-) : : Angka rerata yang diikuti huruf yang sama dalam kolom atau baris menunjukan tidak berbeda nyata berdasarkan uji DMRT pada jenjang 5% Tidak ada interaksi PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Berdasarkan sidik ragam menunjukkan bahwa inokulasi Mikoriza pada varietas kedelai Seulawah, Anjasmoro dan Gema yang ditanam di lahan pasir pantai memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap tinggi tanaman umur 10 hari dan jumlah polong. Sedangkan tanaman kedelai yang diinokulasi mikoriza pada pengamatan jumlah bintil, luas daun, panjang akar, bobot basah tanaman dan bobot kering tanaman tidak berpengaruh nyata. Berdasarkan analisis pasir pantai yang digunakan sebagai media tanam menunjukkan bahwa kandungan phosphor yang terdapat di media pasir adalah sebesar 70 mg/100gr. Menurut Elfiati dan Sulaeman (2009) berdasarkan kriteria penilaian analisis tanah bahwa kandungan phosphor >60 mempunyai kriteria yang sangat tinggi. Oleh sebab itu pemakaian pupuk dasar P yang dipakai dalam penelitian ini dikurangi dari dosis yang dianjurkan. Sedangkan lahan pasir yang digunakan sebagai media tanam mempunyai ph 4-5 yang bersifat masam ada media masam kelarutan l dan e menjadi tinggi Dengan demikian ion hospat PO4 ) akan segera terikat membentuk senyawa P yang kurang tersedia bagi tanaman. Unsur Al dan Fe bersifat racun pada tanaman. Menurut Madjid (2009) bahwa CMA mereduksi akumulasi elemen lain seperti Al, Fe, dan Mn yang menjadi masalah pada tanah masam. Pertumbuhan perakaran yang sangat aktif jarang terinfeksi

oleh Mikoriza (Anas,1997 dalam Madjid,2009). Unsur hara phosphor mempunyai peran yang sangat penting salah satunya yaitu dalam pembentukan bunga, buah dan biji. Inokulasi Mikoriza pada beberapa varietas kedelai di lahan pasir pantai tidak efektif dikarenakan unsur hara P yang terdapat disekitar perakaran mempunyai kriteria penilaian analisis tanah yang sangat tinggi.sehingga kebutuhan unsur hara P pada fase generatif bisa tercukupi. Pada perlakuan macam varietas menunjukkan bahwa Varietas Seulawah, Anjasmoro dan Gema mempunyai tinggi tanaman umur 10 hari, tinggi tanaman umur 20 hari, tinggi tanaman umur 30 hari, luas daun, bobot kering tanaman, bobot basah tanaman, jumlah polong, bobot 100 biji, bobot biji kering tanaman, panjang akar dan indeks panen yang berbeda nyata. Hal tersebut dikarenakan varietas kedelai mempunyai karakter atau faktor genetik yang berbeda antara varietas yang satu dengan dengan varietas lainnya. Dimana pada saat fase pertumbuhan vegetatif pada varietas Anjasmoro mempunyai tinggi tanaman yang tertinggi sedangkan pada fase generatif mempunyai jumlah polong, bobot biji kering, bobot 100 biji dan indeks panen tanaman yang lebih baik dari pada varietas Seulawah dan Gema. Varietas Seulawah mempunyai luas daun, bobot basah tanaman dan bobot kering tanaman yang lebih berat dan berbeda nyata dengan varietas Anjasmoro dan Gema. Tetapi pada fase generatif varietas seulawah tidak menghasilkan polong. Pada saat memasuki vegetatif maksimal yaitu saat tanaman mulai berbunga, bunga yang terbentuk pada varietas Seulawah mengering dan gugur diduga karena angin mempunyai kadar salinitas yang tinggi, sehingga mengakibatkan tidak adanya polong yang terbentuk. Hal ini sesuai dengan analisis korelasi bahwa hasil fotosintesis pada varietas Seulawah digunakan pada saat fase pertumbuhan vegetatif sehingga hasil fotosintesis tidak cukup untuk pembentukan polong. Pada saat panen varietas Anjasmoro dan Gema sudah menunjukkan daun mulai menguning kecoklatan dan rontok sedangkan pada varietas Seulawah mempunyai daun yang masih berwarna hijau. Berdasarkan hasil korelasi menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan yaitu luas daun, bobot kering tanaman, bobot basah tanaman dan panjang akar

berkorelasi negatif dengan jumlah polong, bobot biji kering tanaman, bobot 100 biji dan indeks panen tanaman. Hal tersebut dikarenakan pengukuran pengamatan luas daun, bobot basah tanaman, bobot kering tanaman dilakukan saat vegetatif maksimal atau tanaman kedelai mulai berbunga kecuali panjang akar yang dilakukan pengukuran saat panen sedangkan pada pengamatan jumlah polong, bobot biji kering tanaman, bobot 100 biji dilakukan pada saat fase generatif akhir. Berdasarkan hal tersebut menunjukan bahwa sebagian besar hasil fotosintesis didistribusikan pada fase vegetatif untuk pertumbuhan sehingga pada fase pembentukan polong, pengisian biji pada tanaman kedelai menjadi berkurang dan mengakibatkan penurunan pada variabel hasil tanaman. Terjadi interaksi antara inokulasi Mikoriza dengan beberapa varietas kedelai pada variabel jumlah polong dan bobot biji kering tanaman. Dimana pada perlakuan Mikoriza dan perlakuan varietas saling mempengaruhi pada variabel jumlah polong dan bobot biji kering. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1. Inokulasi Mikoriza tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai dilahan pasir pantai. Inokulasi Mikoriza hanya berpengaruh pada variabel tinggi tanaman umur 10 hari dan jumlah polong. 2. Terjadi interaksi antara inokulasi Mikoriza dengan varietas Seulawah, Anjasmoro dan Gema pada variabel jumlah polong dan bobot biji kering tanaman kedelai. 3. Varietas Anjasmoro dan varietas Gema memberikan hasil yang lebih baik daripada varietas Seulawah pada lahan pasir pantai.

Saran Untuk kepentingan efisiensi maka inokulasi Mikoriza tidak diperlukan pada lahan dengan kadar Phospor tinggi. Sedangkan varietas Anjasmoro dan Gema dapat dibudidayakan pada lahan pasir pantai. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2011. Kelautan dan Perikanan dalam angka 2011. Jakarta: Kementrian Kelautan dan Perikanan. Anonim. 2013. Statistik Lahan Pertanian tahun 2008-2012. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementrian Pertanian. Efiati, and Sulaeman. 2009. Analisis Kimia Tanah, Tanaman, Air dan Pupuk. Balai Penelitian Tanah. GOMEZ, ARTURO A, and KWANCHAI A GOMEZ. 1995. Prosedur Statistik untuk Penelitian Pertanian. Translated by Endang Sjamsuddin and Justika S Baharsjah. Laguna, Fiilipina: Penerbit Universitas Indonesia. Madjid, Abdul. 2009. Prospek Pupuk Hayati Mikoriza. Palembang: Fakultas Pertanian,UniversitasSriwijaya.(online),http://dasar2ilmutanah.blogspot.co.id/.Diunduh Oktober Kamis, 2015. Muis, Indradewa, dan Widada, 2013."Pengaruh Inokulasi Mikoriza Arbuskula Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) Pada Berbagai Interval Penyiraman''. Fakultas Pertanian universitas Gajah mada. Purwaningsih, Okti. 2012. "Tanggapan Agronomis dan Fisiologis Kultivar Kedelai terhadap Inokulasi Rhizobium Japonicum dan Pemberian Kompos Jerami Padi''. Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada.