BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Jasmanyah76.wordpress.com

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Kemmis & Mc. Taggart (Basrowi, 2008: 26) memandang PTK sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan penelitian

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

Noorhidayati, Zainuddin, dan Suyidno Prodi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin. Kata kunci: Hasil belajar, model pembelajaran ARIAS, konsep zat.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Wetan Kabupaten Karawang. SDN Cilamaya I merupakan sekolah tempat penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang. dikembangkan oleh Kemmis & Taggart 1988, menurutnya Perencanaan

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

ANGKET MOTIVASI SISWA TERHADAP PELAJARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan di dalam kelas dan bertujuan untuk mengatasi berbagai

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. and Satisfaction) ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (classroom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperbaiki pembelajaran yang telah dilakukan dikelas yang dipandang belum

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. (Trianto 2011:30), berpendapat bahwa :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang terdapat dalam penelitian dan merupakan cara untuk

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan kuantitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti membuat deskripsi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada mata pelajaran TIK di MTs Al-

BAB III. terdiri dari 15 laki-laki dan 10 perempuan. Adapun permasalahan dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Keterangan: rxy : Koefisien Korelasi item soal N : Banyaknya peserta tes X : Jumlah skor item Y : Jumlah skor total

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pelaksanaan penelitian ini adalah di SDNegeri Cimanggu yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK memiliki tiga unsur atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. masalah - masalah aktual yang dihadapi oleh guru di lapangan. Yaitu masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah di Kelas V SDN Randegan Wetan II yang

BAB III METOLOGI PENELITIAN. pembelajaran untuk mengatasi permasalahan yang terjadi. Adapun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tindakan Kelas atau Classroom Action Research (CAR) dari namaya sudah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas (PTK). PTK merupakan terjemahan dari classroom action research, untuk meningkatkan

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). B. Model PTK yang Dikembangkan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang digunakan dalam penelitian ini adalah PTK yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart (1988), menurutnya Perencanaan tindakan menggunakan sistem spiral refleksi atau model spiral. Model tersebut terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Perencanaan kembali merupakan suatu dasar untuk ancang-ancang pemecahan masalah (Kasbolah. 1998:113-114). Desain tersebut dapat dilihat dalam gambar sebagai berikut: Gambar 3.1 Alur Siklus PTK (Kemmis dan Taggart) PERENCANAAN REFLEKSI SIKLUS I PENGAMATAN PELAKSANAAN PERENCANAAN REFLEKSI SIKLUS II PELAKSANAAN PENGAMATAN HASIL AKHIR

Adapun tahapan-tahapan yang ditempuh dalam penelitian ini meliputi empat tahap, yaitu: (1) tahap perencanaan, (2) tahap pelaksanaan tindakan, (3) tahap observasi, dan (4) tahan refleksi. 1. Tahap Perencanaa Tindakan Pada tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan dan dimana, oleh siapa tindakan tersebut dilakukan. Dalam tahap menyusun rancangan ini peneliti menentukan titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapat perhatian khusus untuk diamati. Kemudian membuat sebuah instrumen pengamatan untuk membantu peneliti mengumpulkan data yang diperlukan selama berlangsungnya penelitian yang terdiri dari dua siklus. 2. Tahap Pelaksanaan Tindakan Jenis tindakan yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan guided discovery melalui eksperimen untuk menumbuhkan minat dan hasil belajar siswa yang mengacu kepada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan skenario pembelajaran tentang benda dan sifatnya. 3. Tahap Observasi/ Pengamatan Lembar observasi sebagai alat untuk mengukur tingkah laku siswa maupun proses terjadinya kegiatan yang dapat diamati secara langsung. Melalui kegiatan observasi dapat diketahui kinerja pengajar dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, serta untuk

mengumpulkan dan merekam data yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. 4. Tahap Refleksi Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan Jika hasil refleksi menunjukan perlunya dilakukan perbaikan atas tindakan yang telah dilakukan, maka rencana tindakan yang dilaksanakan berikutnya tidak sekedar mengulang dari apa yang telah diperbuat sebelumnya. Demikian seterusnya sampai masalah yang diteliti dapat dipecahkan secara optimal. Pelaksanaan tindakan dalam siklus ini akan dihentikan jika tujuan pembelajaran yang akan diukur telah berhasil tercapai sesuai dengan kriteria ketuntasan atau kelulusan yang telah ditetapkan. C. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di SD Negeri 1 Jayagiri Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. D. Subyek Penelitian Yang akan dijadikan subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 1 Jayagiri Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat yang berjumlah 30 orang siswa yang terdiri dari 16 orang siswa laki-laki dan 14 orang siswa perempuan.

Yang menjadi sasaran penelitian ini adalah mengetahui minat dan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran IPA, khususnya pada materi benda dan sifatnya di kelas IV SDN 1 Jayagiri Kecamatan Lembang. E. Prosedur Penelitian (Rancangan Siklus Penelitian) Menurut alur penelitian Kemmis dan Taggart tahap penelitian tindakan kelas terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi dalam setiap tindakan, dengan berpatokan pada refleksi awal. Berdasarkan alur penelitian diatas, maka pelaksanaan tindakan ini terbagi kedalam 2 siklus, diantaranya : Siklus I a. Perencanaan Tindakan I Pada tahap ini guru merencanakan dan menyusun persiapan pembelajaran IPA dengan difokuskan pada materi sifat-sifat benda padat. Perencanaan ini meliputi beberapa hal yaitu, membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan mengacu kepada langkahlangkah pendekatan guided discovery melalui eksperimen (RPP terlampir A.1 Hal. 81), menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) berupa langkahlangkah untuk melakukan percobaan tentang materi sifat benda padat, menyediakan alat dan bahan untuk keperluan kegiatan eksperimen, dan menyusun instrumen data berupa lembar observasi aktifitas guru dan siswa, lembar angket minat belajar siswa, dan lembar evaluasi hasil belajar siswa

Ada pun guru yang terlibat pada saat membimbing siswa berjumlah dua orang guru termasuk peneliti. Teman sejawat selain membantu pada saat membimbing siswa juga bertindak sebagai observer yang bertugas mengisi lembar observasi. b. Pelaksanaan tindakan I Pada tahap ini guru melaksanakan pembelajaran IPA sesuai persiapan yang telah direncanakan, yaitu: 1) Guru membagi siswa kedalam 6 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 orang siswa. 2) Setiap kelompok diberi lembar kerja kelompok. 3) Guru dan siswa mempersiapkan semua alat dan bahan untuk melakukan eksperimen. 4) Setiap kelompok melakukan eksperimen sifat benda padat dengan panduan guru. 5) Semua siswa dalam kelompok berbagi tugas dalam melakukan eksperimen dan mencatat hasil pengamatan mereka dalam lembar kerja kelompok. 6) Siswa berdiskusi dengan anggota kelompok dan mempersentasikan hasil laporan kedepan kelas. 7) Guru memberi penguatan dan mengevaluasi hasil pengamatan siswa untuk menarik kesimpulan dari hasil laporan yang telah dibuat siswa. 8) Siswa mengerjakan lembar evaluasi.

c. Observasi: Pada saat siswa melakukan pengamatan guru dibantu 2 orang teman sejawat melakukan observasi kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan lembar observasi. Hal-hal yang diobservasi adalah mengenai kemampuan guru dalam mengelola kelas dan aktifitas siswa dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan minat dan hasil belajar siswa dengan menggunakan pendekatan guided discovery melalui eksperimen. d. Refleksi: Dalam refleksi siklus I ini dilakukan analisis terhadap semua informasi yang telah terekam selama proses pembelajaran berlangsung melalui format lembar observasi dan hasil evaluasi yang telah dilakukan. Kemudian memperbaiki proses pembelajaran yang telah dilakukan dan menyusun tindakan yang akan dilakukan pada pembelajran siklus II berikutnya secara berkelanjutan. Siklus II a. Perencanaan Tindakan II Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I diperoleh gambaran tentang kekurangan dan kelebihan proses pembelajaran baik dari kegiatan guru maupun kegiatan siswa. Pada siklus II diharapkan pembelajaran dengan menggunakan pendeketan guided discovery melalui eksperimen dapat

meningkatkan minat dan hasil belajar siswa. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun dalam siklus II ini merupakan RPP dalam upaya memperbaiki apa yang kurang dalam siklus I. Langkahlangkah yang dilakukan sama seperti pada siklus I, namun ada perbedaan dengan materi yang akan dibahas. Pada siklus II akan mempelajari materi tentang sifat-sifat benda cair (RPP terlampir, A.8 Hal. 111). b. Pelaksanaan tindakan II Pada tahap ini guru melaksanakan proses pembelajaran dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah dibuat dengan memperbaiki kekurangan dari proses pembelajaran pada siklus I, dengan tahapan proses pembelajaran sebagai berikut: 1) Guru membagi siswa kedalam 6 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 orang siswa. 2) Setiap kelompok diberi lembar kerja kelompok. 3) Guru dan siswa mempersiapkan semua alat dan bahan yang lebih lengkap dan bervariatif untuk melakukan eksperimen. 4) Setiap kelompok melakukan eksperimen sifat benda dengan panduan guru. 5) Semua siswa dalam kelompok berbagi tugas dalam melakukan eksperimen dan mencatat hasil pengamatan mereka dalam lembar kerja kelompok. 6) Siswa berdiskusi dengan anggota kelompok dan mempersentasikan hasil laporan kedepan kelas.

7) Guru memberi penguatan dan mengevaluasi hasil pengamatan siswa untuk menarik kesimpulan dari hasil laporan yang telah dibuat siswa. 8) Siswa mengerjakan lembar evaluasi. c. Observasi Dengan dibantu rekan sejawat dilakukan observasi proses pembelajaran yang dilakukan peneliti, sasaran observasi adalah kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan kegiatan eksperimen yang didalamnya terdapat pengamatan dan diskusi siswa. d. Refleksi Pada tahap refleksi ini peneliti kembali melakukan perbaikanperbaikan berdasarkan temuan dari kegiatan belajar yang telah berlangsung pada siklus II. Dengan data tersebut peneliti dapat menentukan langkah berikutnya, apakah perlu dilaksanakan siklus berikutnya yaitu perbaikan proses pembelajaran dan menyusun tindakan untuk siklus berikutnya, atau data-data yang diperoleh diolah dan dibuat kesimpulan serta membuat laporan hasil penelitian yang telah dilaksanakan. F. Instrumen Penelitian 1. Angket Angket digunakan untuk mengukur bagaimana minat belajar siswa selama mengikuti pembelajaran guided discovery melalui eksperimen.

Sebagaimana dijelaskan diatas bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian untuk mengukur minat belajar siswa ini digunakan angket atau kuesioner bertanya model ARCS dengan menggunakan skala likert, yang terdiri dari 25 pertanyaan mengenai minat belajar siswa. Angket dibuat berdasarkan kisi-kisi instrumen penelitian yang telah ditetapkan, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan bentuk angket tertutup artinya responden hanya tinggal memilih alternatif jawaban secara singkat yang telah disediakan sesuai dengan keadaan kepribadian responden. Pemberian angket dilakukan setelah pembelajaran selesai, (Sampel pengisian lembar pernyataan angket terlampir A.5 Hal. 101). Berikut adalah pernyataan angket yang digunakan untuk mengukur minat belajar siswa. Tabel. 3.1 Pernyataan Angket Minat Belajar Siswa No Pernyataan Pilihan Jawaban SS S R TS STS 1 Guru benar-benar mengetahui bagaimana membuat saya menjadi antusias terhadap mata pelajaran ini 2 Hal-hal yang saya pelajari dalam pembelajaran ini akan bermanfaat bagi saya 3 Saya yakin bahwa saya akan berhasil dalam pembelajaran ini 4 Pembelajaran ini kurang menarik bagi saya 5 Saya perlu beruntung agar mendapat nilai yang baik dalam pembelajarn ini 6 Saya harus bekerja keras agar berhasil dalam pembelajarn ini 7 Saya tidak melihat bagai mana hubungan antara isi pelajaran ini dengan sesuatu yang telah saya pelajari

Tabel. 3.1 Pernyataan Angket Minat Belajar Siswa (Lanjutan) No Pernyataan 8 Guru membuat suasana menjadi tegang apabila membangun sesuatu pengertian 9 Materi pembelajaran ini terlalu sulit bagi saya 10 Apakah saya akan berhasil /tidak berhasil dalam pembelajaran ini, hal ini tergantung kepada saya 11 Saya berpendapat bahwa nilai dan penghargaan yang saya terima cukup adil jika dibandingkan dengan yang diterima siswa lain 12 Saya ingin mengetahui lebih jauh tentang pembelajaran ini 13 Saya senang mengikuti pembelajaran ini 14 Sulit untuk memprediksi berapa nilai yang akan diberikan oleh guru untuk tugas-tugas yang diberikan kepada saya 15 Saya puas dengan evaluasi yang dilakukan oleh guru dibandingkan dengan penilaian saya sendiri terhadap kinerja saya 16 Guru melakukan hal-hal yang tidak lazim dan menakjubkan yang menarik 17 Para siswa berperan aktif di dalam pembelajaran 18 Untuk mencapai tujuan saya, penting bagi saya untuk berhasil dalam pembelajarn ini 18 Guru menggunakan berbagai macam teknik mengajar yang menarik 20 Saya tidak berpendapat bahwa saya akan memperoleh banyak keuntungan dari pembelajaran ini 21 Saya sering melamun didalam kelas 22 Pada saat saya mengikuti pembelajaran ini, saya percaya bahwa saya dapat berhasil jika saya berupaya cukup keras 23 Saya berpendapat bahwa tingkat tantangan dalam pembelajaran ini tepat, tidak terlalu gampang dan tidak terlalu sulit Pilihan Jawaban SS S R TS STS

Tabel. 3.1 Pernyataan Angket Minat Belajar Siswa (Lanjutan) No Pernyataan Pilihan Jawaban 24 Saya merasa agak kecewa dengan pembelajaran ini 25 Saya merasa memperoleh cukup penghargaan terhadap hasil kerja saya dalam pembelajaran ini, baik dalam bentuk nilai, komentar, ataupun masukan 2. Lembar Observasi Lembar observasi bertujuan untuk mendapatkan informasi dan gambaran mengenai aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Dalam lembar observasi ada dua aspek yang diamati yaitu aktivitas guru dan aktivitas siswa yang berisi indikator-indikator dari aspek-aspek yang harus ada dalam pembelajaran. Lembar observasi aktivitas guru dan siswa diisi oleh observer sebagai teman sejawat dengan memberikan tanda ceklis pada kolom ya atau tidak, (Sampel pengisian lembar observasi terlampir A.13 Hal. 139). Berikut adalah lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Tabel 3.2. Tabel Aktifitas Guru No Aktifitas Guru 1 Pendahuluan (kegiatan awal) a. Mengkondisikan kelas dan siswa pada situasi belajar yang kondusif. b. Mengadakan apersepsi, sebagai penggalian pengetahuan awal siswa terhadap materi yang akan dipelajari. c. Memberi motivasi yang dapat membangkitkan minat siswa Hasil kegiatan Ya Tidak Catatan lapangan /temuan esensial

Tabel 3.2. Tabel Aktifitas Guru (Lanjutan) No Aktifitas Guru d. Menyampaikan tujuan pembelajaran. e. Membagi siswa kedalam beberapa kelompok. f. Membagikan LKS pada tiap kelompok dan memberi penjelasan. 2 Kegiatan Inti a. Mengamati dan membimbing siswa dalam melakukan percobaan. b. Membimbing siswa dalam melakukan diskusi kelompok. c. Memberi kesempatan kelompok presentasi. d. Mengarahkan siswa pada penemuan konsep. e. Memberi penegasan konsepkonsep esensial. 3 Kegiatan Penutup a. Membimbing siswa melakukan refleksi dan menarik kesimpulan dari hasil laporan. b. Memberi kesempatan siswa untuk mencatat. c. Menutup pelajaran Hasil kegiatan Ya Tidak Catatan lapangan /temuan esensial Tabel 3.3 Tabel Aktifitas Siswa No Aspek yg diamati Kelompok Ya Tidak Ket 1 Ada interaksi antar anggota kelompok. 2 Siswa aktif melakukan percobaan 3 Siswa melakukan pencarian dan mengamati proses percobaan.

Tabel 3.3 Tabel Aktifitas Siswa (Lanjutan) No Aspek yg diamati Kelompok Ya Tidak Ket 4 Berdiskusi dengan anggota kelompok untuk membuat kesimpulan. 5 Mengerjakan LKS tepat waktu 6 Melaporan hasil percobaan dan mempersentasikannya didepan kelas. 7 Merapikan kembali alat dan bahan yang telah digunakan. 8 Siswa dapat menarik kesimpulan dari hasil laporan. 3. Lembar Kerja Siswa (LKS) Lembar Kerja siswa (LKS) yang dimaksud dalam penelitian ini adalah lembar kerja kelompok siswa yang didalamnya terdapat panduan atau langkah-langkah kerja (langkah-langkah melakukan eksperimen), alat dan bahan serta butir soal yang harus diisi setelah percobaan dilakukan. LKS digunakan oleh siswa sebagai pedoman dalam menemukan konsep sifatsifat benda padat, cair dan gas berdasarkan pada tahap-tahap eksperimen pada saat pembelajaran berlangsung, (Sampel pengisian lembar Kerja Siswa terlampir, A.14 Hal. 141). Berikut adalah Lembar Kerja Siswa yang digunakan pada siklus I: Judul: Sifat Benda Padat Tujuan : Untuk mengetahui bentuk benda padat bila diletakkan disuatu tempat/wadah, dan untuk mengetahui bentuk benda padat bila

mendapatkan perlakuan khusus seperti dimasukkan kedalam air, dipotong, ditekan dan dipukul. Petunjuk pengerjaan : bacalah dengan seksama langkah-langkah kerja sebelum kalian menjawab pertanyaan. Alat dan Bahan: pensil, penghapus, penggaris, kertas, kapur tulis, plastisin, botol plastik, kaleng, rautan dan kotak pensil. Langkah Kerja: a. Sediakan benda-benda berikut ini: Pensil, penghapus, penggaris, kertas, kapur tulis, plastisin, botol, kaleng dan rautan. b. Kemudian amatilah benda-benda tersebut dan perubahan bentuknya setelah ditempatkan kedalam air dan kemudian benda-benda tersebut dipukul, ditekan dan di potong. 4. Tes Evaluasi Alat evaluasi yang digunakan pada setiap siklusnya berupa soal pilihan ganda (PG) yang digunakan untuk mengumpulkan sejumlah data mengenai hasil belajar siswa secara individu, sekaligus untuk memperoleh gambaran mengenai daya serap dan tingkat keberhasilan terhadap materi pembelajaran yang telah diberikan, (Sampel pengisian lembar tes evaluasi siswa terlampir A.3 Hal. 94).

Berikut adalah kisis-kisi penyebaran soal evaluasi siswa. Tabel 3.4 Kisi-kisi Penyebaran Soal No Bentuk Soal % Aspek PG Jumlah Intelektual Kompetensi Dasar I Mudah P Sedang A Sulit 1 6. 1 Mengidentifikasi 3 5 2 10 wujud benda padat, cair, dan gas memiliki sifat tertentu No Soal 1, 2, 3 4, 5, 6, 8, 9, 10 7 10 Persentase 30 % 50 % 20% 100% G. Pengolahan data dan Analisis Data 1. Pengolahan Data Setelah data yang diperoleh dari berbagai instrumen penelitian terkumpul, data tersebut disaring dan ditarik kesimpulan. Untuk memperoleh data yang diinginkan maka peneliti memandang perlu menjelaskan secara singkat mengenai cara mengolah data yang didapatkan dari tiap instrumen. Adapun pembahasannya sebagai berikut: a. Angket Sebagai mana yang telah dijelaskan diatas bahwa penelitian ini menggunakan instrumen yaitu kuesioner atau angket model ARCS dengan menggunakan pengukuran skala likert. Dengan center Atensi (perhatian), Relevansi (kesesuaian), Kepercayaan diri, dan Kepuasan. Berpedoman pada pendapat diatas maka penulis mengambil kesimpulan bahwa hal tersebut sesuai dengan masalah yang akan

diungkap dalam penelitian ini yaitu minat siswa kelas IV SDN 1 Jayagiri Lembang pada pembelajaran IPA. Adapun langkah-langkah yang diambil adalah sebagi berikut: 1) Menetapkan kisi-kisi angket Berdasarkan komponen-komponen yang membentuk minat dalam model ARCS. Penyusunan skala minat berdasarkan skala likert, skala minat dimaksudkan untuk menetapkan konstruksi minat siswa terhadap kegiatan pembelajaran IPA yang akan diukur, berfungsi sebagai pedoman dalam penyusunan atau penulisan butir-butir pernyataan. Seperti dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.5 Kisi-kisi Angket Minat Belajar Siswa N Aspek Indikator No pernyataan Juml o Positif Negatif ah 1 Attention (Perhatian) - Keinginan siswa dalam 1, 12, 4, 9, 21 mempelajari materi - Minat siswa dalam mempelajari materi - Meningkatkan konsentrasi siswa dalam belajar 16, 19 7 2 Relevansi (Kesesuaian) - Menyesuaikan tugas dengan sumber belajar - Menyesuaikan bakat dengan motivasi - Menyesuaikan minat dengan motivasi 2, 17, 18 7, 20 5

Tabel 3.5 Kisi-kisi Angket Minat Belajar Siswa (Lanjutan) N Aspek o 3 Confidence (Percaya diri) 4 Satisfaction (Kepuasan) Indikator - Mengembangkan nilai positif terhadap diri sendiri - Menerapkan materi yang telah didapat Menggambarkan perasaan gembira yang timbul karena mendapatkan penghargaan terhadap dirinya No pernyataan Positif Negatif 3, 5, 8, 14 10, 22, 23 6, 11, 13, 15, 25 24 Juml ah Jumlah 25 7 6 Setelah menetapkan kisi-kisi dari skala minat yaitu minat siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA yang akan diukur sebagai pedoman dalam penyusunan atau penulisan butir-butir pernyataan, kemudian disusun butir-butir pernyataan untuk angket. 2) Menetapkan Kriteria Pemberian Skor Alternatif Jawaban Alternatif jawaban dalam skala likert mempunyai nilai atau skor positif dan negatif. Skor untuk setiap butir pernyataan disusun secara berjenjang mulai dari 1 sampai 5. Jika butir pernyataan positif, maka nilai 5 untuk alternatif jawaban sangat setuju, 4 untuk alternatif jawaban setuju, 3 untuk alternatif jawaban ragu-ragu, 2 untuk alternatif jawaban tidak setuju dan 1 untuk alternatif jawaban sangat tidak setuju. Sedangkan skor untuk setiap butir pernyataan negatif nilai 5 untuk alternatif jawaban sangat tidak setuju, 4 untuk

alternatif jawaban setuju, 3 untuk alternatif jawaban ragu-ragu, 2 untuk alternatif jawaban setuju dan 1 untuk alternatif jawaban sangat setuju. Lebih jelas disajikan pada tabel berikut: Tabel 3.6 Kriteria Pemberian Skor Terhadap Alternatif Jawaban No Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban Positif Negatif 1. 2. 3. 4. 5. Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 Setelah diperoleh data dari tiap siswa, kemudian dihitung dengan menggunakan rumus dibawah ini: P = Xi x 100% Xn Keterangan: P Xi Xn = Jumlah prosentasi komulatif yang dicari = Besar skor faktual yang diperoleh = Jumlah skol ideal kelompok sampel b. Lembar Observasi Melalui observasi akan diperoleh gambaran mengenai aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Dalam lembar observasi ada dua aspek yang diamati yaitu aktivitas guru dan aktivitas siswa yang berisi indikator-indikator dari aspek-aspek yang harus ada dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan guided discovery melalui eksperimen. Data yang terkumpul melalui lembar observasi

disusun dalam bentuk tabel dan hasil observasi dianalisis berdasarkan pemberikan tanda ceklis ( ) pada kolom ya atau tidak. c. Lembar Evaluasi Untuk mengetahui hasil belajar siswa secara individu, sekaligus untuk memperoleh gambaran mengenai daya serap dan tingkat keberhasilan terhadap materi pembelajaran yang telah diberikan pada setiap akhir kegiatan dilaksanakan kegiatan evaluasi. Hasil tes yang didapat dari tiap siklusnya dicari nilai rata-rata kelas dengan menggunakan rumus sebagai berikut: x = x n Keterangan: x x n = rata-rata hitung = skor = banyaknya data Tabel 3.7 Kategori Prosentase Nilai Rata-rata Evaluasi Siswa Prosentase Predikat 82% - 100% Sangat Baik 62% - 81% Baik 42% - 61% Cukup 22% - 41% Kurang 0% - 21% Sangat Kurang

2. Analisis Data Data yang telah terkumpul kemudian diolah, dan hasilnya dijadikan bahan untuk analisis. Data ini bermanfaat bagi peneliti untuk memberikan gambaran mengenai kegiatan dan minat dan hasil belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan guided discovery melalui eksperimen. H. Jadwal Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan November sampai dengan bulan Desember, kurang lebih selama satu bulan pada kelas IV semester I tahun ajaran 2012/2013.