BAB III DESAIN/PENDEKATAN PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah yang berusaha menelaah kembali

dokumen-dokumen yang mirip
C. Semangat dan Komitmen Kebangsaan Para Pendiri Negara dalam Perumusan dan Penetapan Pancasila

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemilihan lokasi penelitian adalah: (usaha perintis) oleh pemerintah. tersebut dipilih atas pertimbangan:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KETERKAITAN NILAI, JENJANG KELAS DAN INDIKATOR UNTUK SMP-SMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejarah yang merupakan salah satu jenis penelitian yang bertujuan untuk

III. METODE PENELITIAN. Untuk memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau metode, di mana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kepemimpinan Perempuan Pembawa Perubahan di Desa Boto Tahun ,

BAB I PENDAHULUAN. Kenyataan menujukan bahwa kebudayan Indonesia telah tumbuh dan. generasi sebelumnya bahkan generasi yang akan datang.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

penelitian ini mengambil objek dari peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa

I. PENDAHULUAN. Proklamasi Kemerdekaan yang dikumandangkan oleh Soekarno Hatta pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kemerdekaan sampai hingga era pengisian kemerdekaan

Pada penelitian ini penulis menggunakan metode Penelitian Historis karena

LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa

III. METODE PENELITIAN. pengetahuan yang teratur dan runtut pada umumnya merupakan manifestasi

III. METODE PENELITIAN. teknik serta alat tertentu. (Winarno Surakhmad, 1982; 121).

BAB III METODE PENELITIAN. skripsi yang berjudul Pengaruh Tarekat Bektasyiyah Terhadap Korps

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

18. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SD/MI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian sesuai dengan data-data empirik serta fakta-fakta yang terjadi

BAB II IHWAL NILAI NASIONALISME DAN BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK SERTA SILABUS. Pada bab II akan dijelaskan tentang hal-hal dibawah ini.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. metode historis. Adapun historis menurut Nungroho Notosusanto adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 1. MANUSIA DAN SEJARAHLatihan Soal 1.3

METODE PENELITIAN. pemecahannya. Apabila digunakan suatu metode untuk menyelesaikannya.

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode Historis dengan

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

III. METODE PENELITIAN. penelitian ini tidak dapat diperoleh dengan menggunakan prosedur-prosedur

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian

III. METODE PENELITIAN. Metode adalah cara yang digunakan peneliti untuk menyelesaikan suatu. mengambil obyek peristiwa-peristiwa pada masa lalu.

KISI KISI DAN SOAL ULANGAN TENGAH SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan adalah bagian dari kehidupan manusia, dan haruslah

AMANAT MENTERI SOSIAL RI PADA UPACARA PERINGATAN HARI PAHLAWAN 10 NOVEMBER 2O16

A. Pengertian dan Kategori Nasionalisme

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Rinrin Desti Apriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan sosial lahir dari situasi yang dihadapi masyarakat karena adanya

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBENTUKAN WATAK BANGSA INDONESIA MELALUI PENDIDIKAN PANCASILA SEBAGAI UPAYA PEMBANGUNAN BANGSA INDONESIA ABAD 21

dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai

III. METODE PENELITIAN. Metode adalah cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Oleh karena

Makalah Pendidikan Pancasila

G. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SDLB TUNAGRAHITA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dari penelitian ini secara deskriptif naratif. Tujuan penelitian ini yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PANCASILA PENJABARAN NILAI-NILAI PANCASILA

III. METODE PENELITIAN. mencapai tujuan, maka langkah-langkah yang ditempuh harus sesuai dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti mengambil judul Peranan Syaikh Ahmad

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. dimatangkan oleh berbagai pergerakan yang bersifat nasional di daerah-daerah.

BAB III METODE PENELITIAN. Kajian tentang Perkembangan Perusahaan Dodol Pusaka Terhadap. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Suci Kaler Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi merupakan fenomena budaya yang tidak dapat terhindarkan

BAB III METODE PENELITIAN

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peran Kyai Ibrahim Tunggul Wulung Dalam Penyebaran Agama Kristen Di Desa

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SAMBUTAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL DALAM RANGKA UPACARA BENDERA PERINGATAN HUT PROKLAMASI KEMERDEKAAN RI KE-71 TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang amat penting dalam

BAB III. METODE PENELITIAN. yang naik turun dari status keadaan di masa yang lampau untuk memperoleh. yang akan datang (Mohammad Nasir, 2003: 48).

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan cara kerja dalam memahami objek yang menjadi

Asas dan dasar negara Kebangsaan republik Indonesia. Asas dan dasar itu terdiri atas lima hal yaitu: 1. Peri Kebangsaan 2. Peri kemanusiaan 3.

BAB I PENDAHULUAN. Ada tiga faktor penting dalam sejarah yaitu manusia, tempat, dan waktu 1.

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi, hambatan dan keterbatasan komunikasi dapat mulai diatasi.

SILABUS MATA PELAJARAN: SEJARAH INDONESIA (WAJIB)

NILAI-NILAI DAN NORMA BERAKAR DARI BUDAYA BANGSA INDONESIA

PERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Menurut Suryabrata (1983:15),

METODE PENELITIAN. suatu penelitian, hal ini dikarenakan metode merupakan salah satu faktor yang

BAB III METODOLOGI. Penelitian tentang Kondisi Sosial-Ekonomi Masyarakat Salatiga Masa

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA TOKOH SUTAN SJAHRIR DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMA

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

BAB I PENDAHULUAN. ini berada dalam genggaman anak bangsa Indonesia sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh berbagai krisis yang melanda, maka tantangan dalam

BAB II LANDASAN TEORI. dengan judul Nilai-Nilai Moral dalam Novel Nyanyian Lembayung Karya Sin

SILABUS MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. masalah penelitian. Menurut Hadari Nawawi metode pada dasarnya berarti cara

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Historis. dengan

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Metode penelitian sangat diperlukan untuk menentukan data dan pengembangan

STRUKTUR KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA DAN SMK/MAK

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Rajabasa Raya Kecamatan. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun pelajaran 2014/2015

PEDOMAN PRAKTIKUM.

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang

Transkripsi:

BAB III DESAIN/PENDEKATAN PENELITIAN 3.1 Desain/Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian sejarah yang berusaha menelaah kembali peristiwa yang terjadi di masa lalu, dengan menggunakan data akurat berupa fakta historis. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan metode sejarah yang bersifat historical deskriptif yaitu untuk melukiskan, menjelaskan dan menerangkan fakta sejarah. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dan termasuk kategori studi kepustakaan, dimana pelaksanaannya peneliti menggunakan literatur, baik berupa buku, catatan, maupun laporan hasil penelitian dari peneliti terdahulu (Abdurrahman, 1999). 3.2 Batasan Penelitian Untuk mendapatkan kejelasan arti dan menghindari kesalahpahaman dalam penelitian ini dikemukakan batasan istilah, yaitu: 1. Pelaksanaan penggalian data dengan mengambil sample, orang yang pernah melihat/membaca dan mendengar pidato Bung Karno 2. Melakukan interpretasi terhadap pidato Bung Karno yang telah dipilih dan objek yang telah membaca pidato tersebut. 3. Mengurai dan menggali kembali teks pidato yang tidak terurai dengan merekonstruksi nilai-nilai sosial dan kejuangan yang terkandung di dalamnya.

4. Penelitian ini hanya dilakukan untuk menganalisa cuplikan Teks Pidatonya Bung Karno 17 Agustus (tahun 1945, 1946, 1947, 1948, 1949 dan 1950) saja. 62 3.3 Sampel/Unit Analisis Pada pelaksanaan pengambilan sampel penelitian ini, penulis mengikuti petunjuk yang dikemukakan Jalaludin Rakhmat (1997:90), bahwa dalam hal penarikan sampel dalam tipe penelitian analisis isi dilakukan dengan menentukan satuan analisis (unit of analisis). Dalam penelitian ini unit analisisnya adalah cuplikan Teks Pidatonya Bung Karno 17 Agustus (tahun 1945, 1946, 1947, 1948, 1949 dan 1950). 3.4 Jenis Data Jenis data dalam penelitian ini meliputi: 1. Data Primer: data yang diperoleh langsung dari sumber penelitian (lapangan), berupa cuplikan Teks Pidatonya Bung Karno 17 Agustus (tahun 1945, 1946, 1947, 1948, 1949 dan 1950). 2. Data Sekunder: Data tambahan dari berbagai sumber, seperti buku literatur, majalah, surat kabar dan sumber lain yang berhubungan dengan penelitian. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah dokumentasi. Dilakukan untuk mengumpulkan data berupa cuplikan Teks Pidatonya Bung Karno 17 Agustus (tahun 1945, 1946, 1947, 1948, 1949 dan 1950). Teknik lain yang digunakan studi Pustaka cara mencari referensi tambahan dari berbagai buku literatur, majalah, surat kabar dan lain-lain yang berhubungan dengan penelitian.

63 3.6 Teknik Analisis Data Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: 1. Heuristik (Pengumpulan Data) Heuristik merupakan langkah awal dalam penelitian sejarah untuk berburu dan mengumpulkan berbagi sumber data yang terkait dengan masalah yang sedang diteliti, misalnya dengan melacak sumber sejarah tersebut dengan meneliti berbagai dokumen, mengunjungi situs sejarah, mewawancarai para saksi sejarah. 2. Kritik (Verifikasi) Kritik merupakan kemampuan menilai sumber-sumber sejarah yang telah dicari (ditemukan). Kritik sumber sejarah meliputi kritik ekstern dan kritik intern. a. Kritik Ekstern Kritik ekstern di dalam penelitian ilmu sejarah umumnya menyangkut keaslian atau keautentikan bahan yang digunakan dalam pembuatan sumber sejarah, seperti prasasti, dokumen, dan naskah.bentuk penelitian yang dapat dilakukan sejarawan, misalnyatentang waktu pembuatan dokumen itu (hari dan tanggal) atau penelitian tentang bahan (materi) pembuatan dokumen itu sndiri.sejarawan dapat juga melakukan kritik ekstern dengan menyelidiki tinta untuk penulisan dokumen guna menemukan usia dokumen. Sejarawan dapat pula melakukan kritik ekstern dengan mengidentifikasikan tulisan tangan, tanda tangan, materai, atau jenis hurufnya. b. Kritik Intern Kritik Intern merupakan penilaian keakuratan atau keautentikan terhadap materi sumber sejarah itu sendiri. Di dalam proses analisis terhadap suatu

64 dokumen, sejarawan harus selalu memikirkan unsur-unsur yang relevan di dalam dokumen itu sendiri secara menyeluruh. Unsur dalam dokumen dianggap relevan apabila unsur tersebut paling dekat dengan apa yang telah terjadi, sejauh dapat diketahui berdasarkan suatu penyelidikan kritis terhadap sumber-sumber terbaik yang ada. 3. Interpretasi (Penafsiran) Interpretasi adalah menafsirkan fakta sejarah dan merangkai fakta tersebut hingga menjadi satu kesatuan yang harmonis dan masuk akal. Kemudian dari berbagi fakta yang ada perlu disusun agar mempunyai bentuk dan struktur. Fakta yang ada ditafsirkan sehingga ditemukan struktur logisnya berdasarkan fakta yang ada, untuk menghindari suatu penafsiran yang semena-mena akibat pemikiran yang sempit. Bagi sejarawan akademis, interfretasi yang bersifat deskriptif sajabelum cukup. Perkembangan terakhir menunjukan bahwa sejarawan masih dituntut untuk mencari landasan penafsiran yang digunkan. Interpretasi nilai sosial dan kejuangan memiliki batasan sesuai dengan konsep dan teori tentang nilai sosial dan kejuangan. Penjabaran interpretasi dari nilai sosial dan nilai kejuangan tersebut adalah: a. Batasan nilai sosial yang akan diinterpretasikan dari pidato Bung Karno sepanjang tahun 1945-1950 adalah sebagai berikut: 1) Nilai Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain

65 2) Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan 3) Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya. 4) Kerja keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar, tugas dan menyelesaikan tugas dengan sebaikbaiknya. 5) Mandiri Sikap dan prilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas. 6) Demokratis Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. 7) Semangat kebangsaan Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. 8) Cinta tanah air Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.

66 9) Peduli sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhka 10) Tanggung jawab Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa. b. Batasan nilai kejuangan yang akan menjadi subjek interpretasi dari pidato Bung Karno tahun 1945-1950 adalah sebagai berikut : 1) Nilai-Nilai Dasar Nilai dasar adalah azas-azas yang kita terima sebagai dalil yang bersifat mutlak dan lestari serta perlu dilestarikan. Nilai-nilai Dasar merupakan perwujudan sistem nilai budaya luhur yang dijadikan sebagai pedoman hidup dan merupakan kekuatan moral spiritual Bangsa Indonesia dalam menata kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (Zen, 2012:43). 2) Nilai Operasional Nilai operasional adalah pelaksanaan umum dari nilai dasar, biasanya dalam bentuk norma hukum atau norma sosial. Sifatnya dinamis dan kontekstual, sesuai dengan kebutuhan tempat dan waktu. Nilai-nilai operasional ini lahir dan berkembang dalam perjuangan Bangsa Indonesia selama ini sebagai dasar yang kokoh dan daya dorong mental spritual yang kuat dalam setiap tahap perjuangan Bangsa Indonesia, seterusnya untuk

mencapai Tujuan Nasional, serta untuk mempertahankan dan mengamankan semua hasil yang telah tercapai dalam perjuangan tersebut. Nilai-Nilai operasional pada masa mengisi kemerdekaan ini secara kuantitatif dapat bertambah dan secara kualitatif akan terjadi perubahanperubahan sesuai tuntutan reformasi dan dinamika serta kualitas dalam kehidupan bermasyaarakat, berbangsa dan bernegara. Tujuh belas nilai ini pada awal perumusannya, adalah kenangan pada angka keramat dari Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Nilai-Nilai operasional ini terdiri dari: a) Ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. b) Jiwa dan Semangat Merdeka. c) Nasionalisme d) Patriotisme. e) Rasa harga diri sebagai bangsa yang merdeka. f) Pantang mundur dan tidak kenal menyerah. g) Persatuan dan Kesatuan h) Anti penjajah dan penjajahan. i) Percaya kepada diri sendiri dan atau percaya kekuatan dan kemampuan sendiri. j) Percaya kepada hari depan yang gemilang dari bangsanya. k) Idealisme kejuangan yang tinggi. l) Berani, rela dan ikhlas berkorban untuk tanah air, bangsa dan negara. m) Kepahlawanan 67

68 n) Sepi ing pamrih rame ing gawe. o) Kesetiakawanan, senasib sepenanggungan dan kebersamaan. p) Disiplin yang tinggi. q) Ulet dan tabah menghadapi segala macam ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan. 4. Historiografi (Penulisan Sejarah) Historiografi adalah proses penyusunan fakta-fakta sejarah dan berbagai sumber yang telah diseleksi dalam sebuah bentuk penulisan sejarah. Setelah melakukan penafsiran terhadap data-data yang ada, sejarawan harus sadar bahwa tulisan itu bukan hanya sekedar untuk kepentingan dirinya, tetapi juga untuk dibaca orang lain. Oleh karena itu perlu dipertimbangkan struktur dan gaya bahasa penulisan nya. Sejarawan harus menyadari dan berusaha agar orang lain dapat mengerti pokok-pokok pemikiran yang diajukan.