KAJIAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA (HASIL TAHAPAN PLAN SUATU KEGIATAN LESSON STUDY MGMP SMA)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu cabang ilmu yang membuat peserta didik dapat mengembangkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dan kreativitasnya melalui kegiatan belajar. Oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sri Asnawati, 2013

BAB II LANDASAN TEORI. Koneksi berasal dari kata dalam bahasa inggris Connection, yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dilaksanakan untuk meningkatkan serta mengembangkan potensi

Abstrak. Bagaimana Membangun Pengetahuan Matematika melalui Problem Solving?

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bilangan, (b) aljabar, (c) geometri dan pengukuran, (d) statistika dan peluang

BAB I PENDAHULUAN. Matematika adalah salah satu ilmu dasar, yang sangat berperan penting

PEMBELAJARAN RUMUS-RUMUS TRIGONOMETRI MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA SISWA MENURUT PRINSIP KONSTRUKTIVISME PADA SISWA KELAS XI IPA MAN CENDIKIA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas, berkarakter dan mampu berkompetensi dalam

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Standar Kompetensi: 1. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan bentuk pangkat, akar, dan logaritma.

PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN OSCAR

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan, sebab tanpa pendidikan manusia akan

PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA PADA MATERI TURUNAN FUNGSI MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI KELAS XI IPA.5 SMAN 15 PALEMBANG

EKSPLORASI KEMAMPUAN OPERASI BILANGAN PECAHAN PADA ANAK-ANAK DI RUMAH PINTAR BUMI CIJAMBE CERDAS BERKARYA (RUMPIN BCCB)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk mata

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI WRITING TO LEARN PADA SISWA SMP 4

Komunikasi dalam Pembelajaran Matematika

Oleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** ) Kartini*** ) ABSTRACT

Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project dengan Metode Two Stay Two Stray

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan merupakan bagian terpenting di dalam kehidupan.

P - 92 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GEOMETRI BERBASIS ICT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GEOMETRI BERBASIS ICT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Seprotanto Simbolon 1, Sakur 2, Syofni 3 Contact :

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) menghadapi persaingan khususnya dalam bidang IPTEK. Kemajuan IPTEK yang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Standar Kompetensi: 1. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan bentuk pangkat, akar, dan logaritma.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, matematika merupakan

KEMAMPUAN MENJUMLAHKAN BILANGAN PECAHAN DENGAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING LEARNING) SEBAGAI UPAYA MERETAS SEKOLAH HUMANIS

BAB II LANDASAN TEORI

APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE THINK PAIR SQUARE (TPS) TO IMPROVE MATHEMATICS ACHIEVEMENT GRADE X AP 1 SMK PGRI PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses belajar sehingga mereka dapat mencapai tujuan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam membangun suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1 The National Council of Teachers of Mathematics (NCTM), Principles and Standards

BAB II LANDASAN TEORI. A. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan manusia.

Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika, J.PMIPA, FKIP, UNS. Alamat Korespondensi:

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar siswa kita. Padahal matematika sumber dari segala disiplin ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pendidikan banyak sekali ilmu yang dapat digali untuk meningkatkan. SDM, salah satunya adalah ilmu matematika.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Rika Aprilia 1, Yenita Roza 2, Rini Dian Anggraini 3 No.

Pengembangan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa. Melalui Pembelajaran Matematika

Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Disposisi Matematis Siswa SMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Helen Martanilova, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Matematika juga mempunyai peranan dalam berbagai disiplin ilmu lain,

PENUKARAN UANG DI KOPERASI SEKOLAH Oleh:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) DI SMA NEGERI 2 TANJUNG RAJA

BAB 1 PENDAHULUAN. Hal tersebut merupakan sesuatu yang sangat penting untuk menentukan

Alamat Korespondensi: Jl. Ir. Sutami No. 36A Kentingan Surakarta, , 2)

Reni Dian Saputri *), Drs. Askury, M.Pd **) Universitas Negeri Malang

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Pembelajaran Model Matematika Knisley Terhadap Peningkatan Kemampuan Koneksi Matematis Siswa SMA

P. S. PENGARUH PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS DAN KECEMASAN MATEMATIS SISWA KELAS VII

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah :... Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Program : XII Semester : Ganjil

BAB I BAB I PENDAHULUAN. peserta didik ataupun dengan gurunya maka proses pembelajaran akan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nurningsih, 2013

I. PENDAHULUAN. menjadi kebutuhan mendasar yang diperlukan oleh setiap manusia. Menurut UU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yeni Febrianti, 2014

PENERAPAN PEMBELAJARAN SUSUN BANGUN DATAR MANDIRI DALAM PRAKTIK LESSON STUDY DI SD GMIH IDAMGAMLAMO DAN SD LOCE HALMAHERA BARAT

BAB IV PERTIDAKSAMAAN. 1. Pertidaksamaan Kuadrat 2. Pertidaksamaan Bentuk Pecahan 3. Pertidaksamaan Bentuk Akar 4. Pertidaksamaan Nilai Mutlak

ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PROGRAM LINIER

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. di sekolah. Mata pelajaran matematika memiliki tujuan umum yaitu memberikan

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MEMFASILITASI KEMAMPUAN KONEKSI SISWA SMP/MTs

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam pengembangan kemampuan matematis peserta didik. Matematika

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang konsep, kaidah,

Yonathan SMP Negeri 1 Tolitoli, Kab. Tolitoli, Sulawesi Tengah ABSTRAK

Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis melalui Pembelajaran berbasis Masalah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Peran Penting Guru Matematika dalam Mencerdaskan Siswanya

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

PENGARUH PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA MATERI SEGIEMPAT DI SMP

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh: BIVIKA PURNAMI A

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang dihadapi. Dalam proses pembelajaran, guru maupun siswa juga

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : VIII (Delapan) : Operasi pecahan pada bentuk aljabar

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, karena pendidikan

PEMAHAMAN KONSEP DAN KOMUNIKASI MATEMATIK DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF CO-OP CO-OP

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Disusun oleh: Nama : Devi Kusumaningrum NIM :

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Program : XI (Sebelas) Semester : Genap

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan matematika merupakan salah satu unsur utama dalam. mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hakikatnya matematika

MELALUI TUTUP KALENG BERBENTUK LINGKARAN Oleh :

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 04

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

BAGAIMANA MENGOPTIMALKAN OLIMPIADE MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR?

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN SMK NEGERI 1 BALONGAN

KAJIAN MATERI ALJABAR DAN KOMUNIKASI MATEMATIS

BAB I PENDAHULUAN. Diantaranya, Kurikulum 1964, Kurikulum 1974, Kurikulum 1984, Kurikulum

Transkripsi:

KAJIAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA (HASIL TAHAPAN PLAN SUATU KEGIATAN LESSON STUDY MGMP SMA) Tri Hapsari Utami Abstract: This article discusses a design of mathematics learning at what stage in the activities of Lesson Plan Study from a group of MGMP teachers. The study focused on the components of the learning activities (introductory, core, cover) with respect to standard process of mathematics learning (problem solving, communication reasoning, and proof) and the standard process of elementary and secondary education units (exploration, elaboration, confirmation). Keyword: learning implementation plan. Saat ini kurikulum pendidikan Matematika sekolah yang digunakan adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006. Dalam KTSP, tahapan yang harus dilakukan oleh seorang guru atau sekelompok guru suatu bidang studi adalah menyusun Silabus. Berdasarkan silabus disusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Dalam KTSP disajikan standar kompetensi sebagai acuan untuk menyusun silabus atau perencanaan pembelajaran dan kompetensi dasar yang merupakan kompetensi minimal yang digunakan sebagai acuan penilaian yang bersifat nasional. Sedangkan untuk strategi pembelajaran, metode, teknik penilaian, penyediaan sumber belajar, organisasi kelas dan waktu merupakan hak sepenuhnya bagi sekolah (guru). Oleh karena itu, kita sebagai guru dituntut untuk dapat secara maksimal merencanakan dan melaksanakan pembelajaran dengan cara kita yang unik, karena karakterisitik siswa, lingkungan belajar, untuk masing-masing daerah (sekolah, kelas, kelompok siswa) adalah berbeda. Sebuah rencana pembelajaran adalah gambaran terinci tentang pelaksanaan pembelajaran yang akan dilakukan oleh seorang guru. Urutan pembelajaran yang menguraikan apa yang akan dilakukan guru dan apa yang akan dikatakan guru dalam memberikan bimbingan kepada siswa untuk melakukan ketrampilan baru atau menyatakan gagasan baru, dan memberi kesempatan siswa untuk melatih ketrampilan atau memperluas pengetahuannya sendiri.(wikipedia, 2009). Adapun prinsipprinsip dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran menurut Permendiknas no 41 tahun 2007 adalah memperhatikan perbedaan individu, mendorong partisipasi aktif peserta didik, mengembangkan budaya membaca dan menulis, memberikan umpan balik dan tindak lanjut, keterkaitan dan keterpaduan, dan menerapkan teknologi informasi dan komunikasi. Dalam menyusun Rencana Rancangan Pembelajaran (RPP) seorang Tri Hapsari Utami adalah dosen Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Malang. 13

14, JURNAL PEMBELAJARAN MATEMATIKA, TAHUN I, Nomor 1, Januari 2011 guru matematika perlu mengetahui prinsip pembelajaran dan belajar matematika. Menurut National Council of Teacher of Mathematics (NCTM) prinsip pembelajaran matematika adalah effective mathematics teaching requires understanding what student know and need to learn and then challenging and supporting them to learn it well (NCTM, 2000:16), sedangkan prinsip belajar matematika adalah student must learn mathematics with understanding, actively building new knowledge from experience and prior knowledge (NCTM, 2000:20). Sejalan dengan hal tersebut Hudojo (2005,60) menyatakan mengajar matematika tidak hanya memandangnya sebagai mengajar aturan komputasi atau prosedur, tetapi guru juga harus mengajarkan matematika dalam bentuk bagaimana belajar Matematika. Membelajarkan matematika adalah melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan; mengembangkan aktifitas kreatif; mengembangkan kemampuan memecahkan masalah; dan mengembangkan kemampuan mengkomunikasikan gagasan secara lisan maupun tulis (Depdiknas, 2006). Mengkaji standar isi, dan memperhatikan standar proses adalah hal-hal penting yang perlu diperhatikan seorang guru. NCTM (2000:29) menyatakan standar proses dalam pembelajaran matematika adalah pemecahan masalah, penalaran dan pembuktian, komunikasi, koneksi, serta penyajian matematika. Standar proses tersebut adalah jalan untuk memperoleh dan menggunakan pengetahuan. Dalam KTSP disebutkan bahwa suatu konsep, prinsip, atau rumus matematika sebaiknya ditemukan kembali oleh siswa di bawah bimbingan guru. Pembelajaran mengkondisikan siswa untuk menemukan kembali akan membiasakan mereka untuk melakukan penyelidikan dan menemukan sesuatu. Secara khusus, pendekatan pemecahan masalah merupakan fokus dalam pembelajaran matematika dan pembelajaran matematika dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi (contextual problem). Menurut Standar Proses Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendiknas no. 41 2007), salah satu komponen dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah kegiatan/langkahlangkah pembelajaran yang terdiri dari 3 tahapan yaitu pendahuluan, inti, dan penutup. Pendahuluan awal adalah waktu untuk mengajak siswa menfokuskan perhatian dan memotivasi, dilanjutkan dengan kegiatan Inti yang merupakan inti proses pembelajaran. Pada tahapan tersebut diharapkan aktifitas belajar siswa melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Adapun pada penutup, kegiatan yang dapat dilakukan adalah menyimpulkan atau merangkum, menilai sebagai bentuk refleksi, memberikan umpan balik, dan tindak lanjut. KAJIAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Berikut ini adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Matematika Kelas X semester I untuk kompetensi dasar Menyelesaikan pertidaksamaan satu variabel yang melibatkan pecahan aljabar yang disusun oleh sekelompok guru SMA dalam kegiatan Lesson Study. Kajian RPP terbatas pada komponen kegiatan pembelajaran (pendahuluan, inti, penutup). Kegiatan Pendahuluan yang ada dalam RPP tersebut adalah sebagai berikut. Kegiatan Pendahuluan Pemberian apersepsi: Dapatkah kalian menyelesaikan pertidaksamaan berbentuk x 3 > 0 untuk x R? Pemberian motivasi: Bagaimana jika x 3 bentuknya 0, 2x 6 bagaimana cara menyelesaikannya? Menyampaikan tujuan pembelajaran:

Utami, Kajian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Matematika, 15 Menentukan penyelesaian pertidaksamaan satu variabel yang melibatkan bentuk pecahan aljabar. Komentar dan Saran Pemberian apersepsi sudah tepat karena telah ada usaha untuk mengkaitkan dengan materi pembelajaran sebelumnya, yaitu pertidaksamaan dengan bentuk yang lebih sederhana. Adapun untuk motivasi sudah cukup untuk mendorong siswa berpikir menyelesaikan masalah tersebut, karena siswa belum pernah belajar cara menyelesaikannya. Adapun untuk penyampaian tujuan pembelajaran tidak perlu disampaikan secara tersurat, karena sudah tampak pada saat pemberian motivasi. Mengkaitkan dengan materi prasyarat merupakan suatu usaha untuk melihat kesiapan siswa untuk belajar, ketika pertanyaan yang diajukan adalah dapatkah kamu menyelesaikan..., jawaban apa yang diharapkan muncul? Dapat atau tidak dapat. Dengan pertanyaan tersebut, apakah kita dapat melihat kesiapan siswa untuk belajar dengan segera? Berikut ini saran yang dapat diberikan. Apersepsi: mengkaitkan dengan pengetahuan prasyarat Carilah selesaian (semua bilangan real) x 7 2. Gambarkan pada garis bilangan! Apakah 2 merupakan selesaiannya? Mengapa? Apakah -20,005 merupakan selesaiannya? Mengapa? Carilah semua bilangan yang merupakan selesaian x 3 0 dan 2x 6 0 Carilah semua bilangan yang merupakan selesaian x 3 0 atau 2x 6 0, dan sejenisnya. Perlu mengingatkan tentang irisan atau gabungan 2 himpunan selesaian (dalam bentuk soal). Perlu mengingatkan tentang a<b c>0,c<0;bagaimana hubungan ac dan bc? (dalam bentuk soal) Motivasi: memberikan tantangan dengan memberikan masalah Perhatikan pertidaksamaan x 3 0 2x 6 Apakah -10 merupakan selesaian? Mengapa? Apakah 0 merupakan selesaian? Mengapa? Apakah -5 merupakan selesaian? Mengapa? Dapatkah kamu menentukan semua selesaian pertidaksamaan tersebut? Berikut ini adalah kegiatan inti. Kegiatan Inti Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 5 orang Guru membagi LKS pada masing-masing kelompok Dengan diskusi setiap kelompok mengerjakan kegiatan 1 dan 2 dari LKS yang telah diterima. Guru mengamati jalannya diskusi dan membantu kelompok yang mengalami kesulitan Menunjuk beberapa kelompok (diundi) untuk mempresentasikan hasil diskusi Memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya Setiap kelompok mengerjakan kegiatan 3, untuk merefleksikan kemampuan siswa. Berikut ini cuplikan Lembar Kegiatan Siswa yang digunakan siswa untuk berdiskusi 1. Tentukan penyelesaian pertidaksamaan. Untuk menyelesaikan pertidaksamaan di atas, ikuti langkah-langkah berikut: a. Carilah nilai nol pembilang.

16, JURNAL PEMBELAJARAN MATEMATIKA, TAHUN I, Nomor 1, Januari 2011 b. Carilah nilai nol penyebut. c. Gambarlah nilai-nilai nol pada garis bilangan. d. Tentukan tanda-tanda interval dengan cara mensubstitusikan nilainilai uji dalam masing-masing interval. e. Tentukan interval yang memenuhi (merupakan penyelesaian). 2. Tentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan. Untuk menyelesaikan ikuti langkahlangkah berikut: a. Ubahlah ruas kanan menjadi sama dengan nol. b. Ubahlah menjadi bentuk baku dengan cara menyamakan penyebut. c...dan seterusnya (pertanyaan sama dengan no.1). 3. Kerjakan soal-soal berikut sebagai latihan.tentukan himpunan penyelesaiannya. a. b. c. Grafik parabola p 1 y = x 2 + 2x 3 dan grafik parabola p 2 y = x 2 7x + 12. Carilah batas-batas nilai x jika perbandingan parabola p 1 dengan p 2 selalu bernilai positif. Komentar dan Saran Perhatikan langkah-langkah yang ada pada kegiatan inti. Langkah-langkah tersebut adalah prosedur baku diskusi kelompok, yang seyogjanya tidak perlu dituliskan karena dalam RPP dapat dituliskan pada komponen metode/model/strategi pembelajaran. Dalam Lembar Kegiatan Siswa belum tampak kegiatan yang mengajak siswa untuk berpikir sendiri bagaimana menyelesaikan masalah yang diberikan. Tugas yang diberikan masih prosedural, siswa belum diajak berpikir untuk memahami mengapa dicari pembuat nol pembilang, pembuat nol penyebut, dan seterusnya. Pembimbingan tidak dapat diartikan dengan hanya memberikan cara atau prosedur tetapi guru perlu memberikan pertanyaan-pertanyaan yang dapat menfasilitasi siswa untuk berpikir secara mandiri menyelesaikan masalahnya. Pertanyaan-pertanyaan tersebut belum dimunculkan dalam rancangan pembelajaran, sehingga pembelajaran belum mengkondisikan siswa untuk menemukan kembali atau membiasakan mereka untuk melakukan penyelidikan dan menemukan sesuatu. Metode diskusi kelompok sudah memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan eksplorasi, elaborasi, sekaligus konfirmasi. Tetapi tugas yang diberikan belum cukup untuk membuat siswa melakukan aktifitas belajar tersebut, diskusi kelompok tidak lebih hanya sekedar baju. Terkait dengan kegiatan no.3, jika tujuannya adalah untuk melihat perkembangan pemahaman siswa terkait dengan cara menyelesaikan pertidaksamaan, sebaiknya pertidaksamaan yang diberikan dalam bentuk yang sama dengan yang sebelumnya. Soal yang lebih rumit dapat disajikan dalam kegiatan akhir pembelajaran sebagai tindak lanjut pembelajaran. Dari beberapa model RPP yang ada, LKS merupakan salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari RPP. Aktifitas pembelajaran atau fasilitasfasilitas yang diberikan guru untuk membimbing siswa belajar akan muncul dalam LKS. Pertanyaan-pertanyaan (tugas) pokok dapat kita sajikan dalam LKS, dan pertanyaan-pertanyaan bantuan dapat kita munculkan dalam tahapan kegiatan inti. Jika siswa kesulitan untuk menjawab pertanyaan 1, maka pertanyaan pertanyaan bantuan untuk pertanyaan 1 dapat kita tuliskan dalam kegiatan inti. Misal untuk tugas no.1. Pertanyaanpertanyaan bantuan yang dapat kita

Utami, Kajian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Matematika, 17 berikan pada siswa adalah sebagai berikut. Apakah? Apakah Jika, kemungkinan nilai a,b? Mungkinkah b=0? Jika? Jika? dan seterusnya. Perhatikan pertidaksamaan atau?. Kemungkinan nilai? 2x 6?... dan {x/-3<x<3} ={x/-3<x<3} dan Gambar garis bilangan ---------- ---------------------------------------- Perhatikan -3 dan 3 pada garis bilangan. Apakah 3 pembuat nol x-3? Apakah -3 pembuat nol 2x+6? Bagaimana dengan bilangan di kiri -3, antara 3 dan -3, di kanan 3, apakah bilangan bilangan tersebut selesaian? Mengapa? Apa yang dapat kamu simpulkan?(ternyata kita cukup menentukan bilangan pembuat nol pembilang dan penyebut, kemudian memeriksa bagian-bagian yang dibatasi oleh pembuat nol tersebut). Dengan pertanyaan-pertanyaan itu diharapkan siswa mempunyai kesempatan untuk mengeksplorasi pemahamannya tentang menyelesaikan pertidaksamaan bentuk pecahan. Untuk selanjutnya dengan diskusi kelompok dan presentasi, siswa berkesempatan untuk mengelaborsi serta mengkonfirmasi pemahamannya. Aktifitas pada pendahuluan yang mengkaitkan apa yang akan dipelajari dengan apa yang sudah dipelajari akan memberi kesempatan siswa untuk bernalar analogi yaitu menyelesaikan pertidaksamaan bentuk sederhana dengan menyelesaikan pertidaksamaan bentuk pecahan. Pertanyaan pertanyaan yang menuntut siswa untuk menjelaskan (misal mengapa?) akan memberi kesempatan siswa untuk belajar mengkomunikasikan idenya. Termasuk kesempatan siswa untuk berdiskusi kelompok sekaligus mempresentasikannya. Memberikan tugas dan tidak memberikan contoh terlebih dahulu dapat membuat siswa tertantang untuk memecahkan masalah. Ketika siswa mengalami kesulitan, peran guru sebagai fasilitator dapat dimunculkan melalui memberikan pertanyaan-pertanyaan bantuan sesuai dengan kebutuhan siswa. Berikut ini adalah kegiatan penutup. Kegiatan Penutup 1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan: Langkah-langkah untuk menyelesaikan pertidaksamaan pecahan sbb: a. Tentukan pembuat nol pembilang b. Tentukan pembuat nol penyebut c. Tentukan syarat penyebut tidak sama dengan nol jika pertidaksamaan berbentuk atau. d. Gambarlah nilai-nilai nol pada garis bilangan e. Tentukan tanda-tanda interval f. Tentukan interval yang memenuhi sebagai penyelesaian 2. Memberi tugas PR dari Buku Ajar Fokus hal 66 nomor 1a,1b, 2a, dan 2c. Komentar dan Saran Meskipun pada penutup berisi kegiatan menyimpulkan atau merangkum, meminta siswa mengulang cara yang telah dituliskan secara rinci dalam

18, JURNAL PEMBELAJARAN MATEMATIKA, TAHUN I, Nomor 1, Januari 2011 LKS bukanlah kegiatan yang diharapkan, sebaiknya siswa yang menemukan cara untuk selanjutnya disimpulkan sendiri oleh siswa, bukannya cara atau kesimpulan yang diinginkan dan yang telah diberikan oleh guru. Dengan memberikan kesimpulan guru akan mendorong siswa untuk menghafal prosedur dan mengurangi kesempatan siswa untuk berproses dalam aktifitas belajarnya. Memberikan tugas atau pekerjaan rumah sudah tepat, karena selain paham siswa juga dituntut untuk terampil. Tetapi perlu diingat, pemberian PR hanya salah satu kegiatan dalam menutup pembelajaran. Jika guru ingin mengetahui sejauh mana pemahaman siswa, guru dapat memberikan suatu soal untuk dikerjakan siswa, kemudian siswa diminta untuk menjelaskan setiap langkah-langkah/cara yang digunakan. Menyimpulkan bersama siswa, dalam bentuk menyelesaikan soal sejenis. Dengan meminta siswa mempresentasikan langkahlangkahnya dalam menyelesaikan soal. (Bukan membaca/menulis ulang algoritma/prosedur penyelesaian). Selain memberikan tugas berupa soalsoal sejenis (untuk melatih ketrampilan), kita juga dapat memberikan soal dengan jenis yang lebih sulit sebagai penghubung untuk aktifitas belajar berikutnya. 2x 1 Selesaikan x 2 2 (masalah baru sebagai bahan diskusi pertemuan berikutnya). Aktifitas belajar siswa akan muncul jika guru mampu memberikan fasilitas. Untuk itu guru harus mengkaji standar isi, untuk kemudian membelajarkannya dengan memperhatikan standar proses pembelajaran matematika yaitu pemecahan masalah, penalaran dan pembuktian, dan standar proses pembelajaran yang menekankan pada aktifitas eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. DAFTAR RUJUKAN Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Kurikulum 2006: Standar Kompetensi Mata Pelajaran Matematika Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah. Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas. Hudojo, Herman. 2005. Kapita Selekta Pembelajaran Matematika. Malang: Penerbit Universitas Negeri Malang. NCTM. 2000. Principles and Standards for School Mathematics. Reston: The National Council of Teacher of Mathematics, Inc. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP. PENUTUP Berdasarkan kajian tersebut di atas, hal-hal yang perlu diperhatikan guru dalam menyiapkan pembelajaran atau menyusun RPP khususnya pada komponen langkah-langkah pembelajaran adalah sebagai berikut, tugas yang diberikan mampu menfasilitasi siswa untuk belajar secara mandiri, tidak untuk belajar apa yang dimiliki oleh guru.