Abrar Tanjung Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Sistem Distribusi 20 kv Untuk Memperbaiki Kinerja Dan Keandalan Sistem Distribusi Menggunakan Electrical Transient Analisys Program

Abstrak. Kata kunci: kualitas daya, kapasitor bank, ETAP 1. Pendahuluan. 2. Kualitas Daya Listrik

atau pengaman pada pelanggan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisa Sistem Distribusi 20 kv Untuk Memperbaiki Kinerja Sistem Distribusi Menggunakan Electrical Transient Analysis Program

Penentuan Kapasitas dan Lokasi Optimal Penempatan Kapasitor Bank Pada Penyulang Rijali Ambon Menggunakan Sistem Fuzzy

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

STUDI PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA DALAM RANGKA MENEKAN BIAYA OPERASIONAL PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV

BAB II LANDASAN TEORI. melakukan kerja atau usaha. Daya memiliki satuan Watt, yang merupakan

ANALISA REKONFIGURASI SISTEM DISTRIBUSI 20 kv UNTUK MEMPERBAIKI KINERJA SISTEM DISTRIBUSI MENGGUNAKAN ELECTRICAL TRANSIENT ANALYSIS PROGRAM

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik seperti generator,

DAYA ELEKTRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC)

SIMULASI PERBAIKAN KINERJA DAN KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV MELALUI OPTIMASI PADA GARDU HUBUNG

PERHITUNGAN DAN ANALISIS KESEIMBANGAN BEBAN PADA SISTEM DISTRIBUSI 20 KV TERHADAP RUGI-RUGI DAYA (STUDI KASUS PADA PT.

STUDI ANALISA PEMASANGAN KAPASITOR PADA JARINGAN UDARA TEGANGAN MENENGAH 20 KV TERHADAP DROP TEGANGAN (APLIKASI PADA FEEDER 7 PINANG GI MUARO BUNGO)

Rudi Salman Staf Pengajar Program Studi Teknik Elektro Universitas Negeri Medan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN

Perbaikan Jatuh Tegangan Dengan Pemasangan Automatic Voltage Regulator

PERBAIKAN REGULASI TEGANGAN

BAB III METODE PENELITIAN

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS TEORITIS PENEMPATAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI MENURUT JATUH TEGANGAN DI PENYULANG BAGONG PADA GARDU INDUK NGAGEL

Metode Penghematan Energi Listrik dengan Pola Pengaturan Pembebanan.

DASAR TEORI. Kata kunci: Kabel Single core, Kabel Three core, Rugi Daya, Transmisi. I. PENDAHULUAN

Perbaikan Tegangan untuk Konsumen

Jurnal Media Elektro, Vol. 1, No. 3, April 2013 ISSN

PENGARUH PENAMBAHAN JARINGAN TERHADAP DROP TEGANGAN PADA SUTM 20 KV FEEDER KERSIK TUO RAYON KERSIK TUO KABUPATEN KERINCI

PENDAHULUAN. Adapun tampilan Program ETAP Power Station sebagaimana tampak ada gambar berikut:

MEMPERBAIKI PROFIL TEGANGAN DI SISTEM DISTRIBUSI PRIMER DENGAN KAPASITOR SHUNT. Abstrak

STUDI PERKIRAAN SUSUT TEKNIS DAN ALTERNATIF PERBAIKAN PADA PENYULANG KAYOMAN GARDU INDUK SUKOREJO

BAB III PERENCANAAN INSTALASI SISTEM TENAGA LISTRIK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. induk agar keandalan sistem daya terpenuhi untuk pengoperasian alat-alat.

Analisis Rugi Daya Pada Jaringan Distribusi Penyulang Barata Jaya Area Surabaya Selatan Menggunakan Software Etap 12.6

Jurnal Media Elektro Vol. V No. 2 ISSN: ANALISIS RUGI-RUGI DAYA JARINGAN DISTRIBUSI 20 kv PADA SISTEM PLN KOTA KUPANG

5 Politeknik Negeri Sriwijaya BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERHITUNGAN JATUH TEGANGAN SUTM 20 KV PADA PENYULANG SOKA DI PT. PLN ( PERSERO ) CABANG JAYAPURA. Parlindungan Doloksaribu.

PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA PANEL UTAMA LISTRIK GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR

BAB II DASAR TEORI. a. Pusat pusat pembangkit tenaga listrik, merupakan tempat dimana. ke gardu induk yang lain dengan jarak yang jauh.

BAB IV ANALISA PERANCANGAN INSTALASI DAN EFEK EKONOMIS YANG DIDAPAT

BAB IV ANALISIS DATA

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam menyalurkan daya listrik dari pusat pembangkit kepada konsumen

Bahan Ajar Ke 1 Mata Kuliah Analisa Sistem Tenaga Listrik. Diagram Satu Garis

Dari Gambar 1 tersebut diperoleh bahwa perbandingan daya aktif (kw) dengan daya nyata (kva) dapat didefinisikan sebagai faktor daya (pf) atau cos r.

BAB III KONSEP PERHITUNGAN JATUH TEGANGAN

Analisa Kebutuhan Kapasitas Kapasitor Bank Untuk Menjaga Pasokan Tegangan Operasi Pada Bus Pompa Motor HCT Duri

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TRANSFORMATOR KERING BHT02 RSG GA SIWABESSY TERHADAP ARUS NETRAL DAN RUGI-RUGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Tiga Bagian Utama Sistem Tenaga Listrik untuk Menuju Konsumen

Penentuan Nilai Arus Pemutusan Pemutus Tenaga Sisi 20 KV pada Gardu Induk 30 MVA Pangururan

BAB IV ANALISA POTENSI UPAYA PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK PADA GEDUNG AUTO 2000 CABANG JUANDA (JAKARTA)

BAB IV ANALISA DAN PERENCANAAN SISTEM INSTALASI LISTRIK

ANALISA RUGI-RUGI PADA GARDU 20/0.4 KV

BAB II DASAR TEORI. melalui gandengan magnet dan prinsip induksi elektromagnetik [1].

Analisis Pemasangan Kapasitior Daya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERHITUNGAN JATUH TEGANGAN SUTM 20 KV PADA PENYULANG SOKA DI PT. PLN ( PERSERO ) CABANG JAYAPURA. PARLINDUNGAN DOLOKSARIBU

Analisis Aliran Daya Pada Sistem Distribusi Radial 20KV PT. PLN (Persero) Ranting Rasau Jaya

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA

Perencanaan Kebutuhan Distribusi Sekunder Perumahan RSS Manulai II

JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V8.i4 ( ) Perbaikan Jatuh Tegangan Dengan Pemasangan Automatic Voltage Regulator

Gambar 2.1 Alat Penghemat Daya Listrik

BAB III PENGGUNAAN KAPASITOR SHUNT UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA. daya aktif (watt) dan daya nyata (VA) yang digunakan dalam sirkuit AC atau beda

ANALISIS HUBUNG SINGKAT 3 FASA PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN ADANYA PEMASANGAN DISTRIBUTED GENERATION (DG)

STUDI PENGARUH PEMASANGAN STATIC VAR COMPENSATOR TERHADAP PROFIL TEGANGAN PADA PENYULANG NEUHEN

REKONFIGURASI SISTEM DISTRIBUSI 20 KV GARDU INDUK TELUK LEMBU DAN PLTMG LANGGAM POWER UNTUK MENGURANGI RUGI DAYA DAN DROP TEGANGAN

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014ISSN: X Yogyakarta,15 November 2014

STUDI PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA PT. ASIAN PROFILE INDOSTEEL

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN SINGLE TUNED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 4.

Jurnal Elektum Vol. 14 No. 1 ISSN : DOI: /elektum e-issn :

PENENTUAN TITIK INTERKONEKSI DISTRIBUTED GENERATION

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu kebutuhan utama bagi penunjang dan pemenuhan kebutuhan

PERHITUNGAN ARUS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT PADA JARINGAN DISTRIBUSI DI KOTA PONTIANAK

TEORI LISTRIK TERAPAN

BAB II SISTEM SALURAN TRANSMISI ( yang membawa arus yang mencapai ratusan kilo amper. Energi listrik yang

Dosen Pembimbing II. Ir. Sjamsjul Anam, MT

Tarif dan Koreksi Faktor Daya

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PERHITUNGAN LOSSES PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH DENGAN PERBAIKAN PEMASANGAN KAPASITOR. Ratih Novalina Putri, Hari Putranto

waktu. Gaya gerak listrik (ggl) lawan akan dibangkitkan sesuai persamaan: N p dt Substitute Φ = N p i p /R into the above equation, then

ANALISIS DAMPAK PEMASANGAN DISTIBUTED GENERATION (DG) TERHADAP PROFIL TEGANGAN DAN RUGI-RUGI DAYA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS

BAB III METODE PENELITIAN

Politeknik Negeri Sriwijaya

Muh Nasir Malik, Analisis Loses Jaringan Distribusi Primer Penyulang Adhyaksa Makassar

BAB III. PERANCANGAN PERBAIKAN FAKTOR DAYA (COS φ) DAN PERHITUNGAN KOMPENSASI DAYA REAKTIF

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI PENGATURAN TEGANGAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERHUBUNG DENGAN DISTRIBUTED GENERATION (STUDI KASUS: PENYULANG TR 5 GI TARUTUNG)

Oleh: Erhaneli (1), Ramadonal (2) (1) Dosen Jurusan Teknik Elektro (2) Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro

ANALISA PENEMPATAN KAPASITOR BANK UNTUK PERHITUNGAN DROP VOLTAGE PADA FEEDER BATANG 02 TAHUN DENGAN SOFTWARE ETAP

ANALISA PENEMPATAN KAPASITOR BANK UNTUK PERHITUNGAN DROP VOLTAGE PADA FEEDER BATANG 02 TAHUN DENGAN SOFTWARE ETAP 7.0.0

STUDI ANALISA PERENCANAAN INSTALASI DISTRIBUSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) 20 KV. Badaruddin 1, Heri Kiswanto 2

BAB III LANDASAN TEORI

ANALISIS KEBUTUHAN CAPACITOR BANK BESERTA IMPLEMENTASINYA UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA LISTRIK DI POLITEKNIK KOTA MALANG

SIMULATOR SISTEM TENAGA LISTRIK JARINGAN TUNGGAL DAN GANDA SINGLE FEEDER

Teknik Tenaga Listrik(FTG2J2)

Transkripsi:

ANALISIS ENENTUAN ELETAKAN KAASITO OTIMUM UNTUK MEMEBAIKI JATUH TEGANGAN DAN MEMINIMALKAN UGI-UGI DAYA ADA SISTEM DISTIBUSI MENGGUNAKAN OGAM ELECTIC TANSIENT ANALISYS OGAM Abrar Tanjung Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning E-mail : abrartanjung_970@yahoo.co.id Dalam penyaluran tenaga listrik dari sumber tenaga listrik ke konsumen yang letaknya berjauhan selalu mengalami terjadinya kerugian berupa rugi-rugi daya dan rugi tegangan sehingga menyebabkan terjadinya jatuh tegangan yang cukup besar yang mengakibatkan rendahnya tegangan terima terutama yang berada diujung saluran. Untuk mengurangi drop tegangan dan rugi daya adalah dengan memasang kapasitor. Dengan memasang kapasitor rugi-rugi daya bisa diminimalkan sehingga dapat melakukan penghematan energi listrik, peningkatan kualitas tegangan dan kualitas daya (power quality). Dalam penelitian untuk meminimalkan drop tegangan dan rugi-rugi daya dengan melakukan optimasi penentuan lokasi pemasangan optimum kapasitor menggunakan analisa aliran daya dengan program ETA versi 6.0. sehingga diperoleh tegangan terima dapat diperbaiki untuk kondisi seimbang pada trafo nomor BLT089 sebesar 7,4 kv dengan rugi-rugi daya sebesar 367 kw dan 748 kvar. Keyword : Sistem distribusi, ugi-rugi daya, jatuh tegangan, kapasitor. endahuluan erkiraan kebutuhan tenaga listrik dihitung berdasarkan besarnya aktivitas dan intensitas penggunaan tenaga listrik. Aktivitas penggunaan tenaga listrik berkaitan dengan tingkat perekonomian dan jumlah penduduk. Dalam penyaluran tenaga listrik dari sumber tenaga listrik ke konsumen yang letaknya berjauhan selalu mengalami terjadinya kerugian berupa rugi-rugi daya dan rugi tegangan. Besarnya rugi-rugi daya dan rugi tegangan pada saluran distribusi tergantung pada jenis dan panjang saluran penghantar, tipe jaringan distribusi, kapasitas trafo, tipe beban, faktor daya, dan besarnya jumlah daya terpasang serta banyaknya pemakaian beban-beban yang bersifat induktif yang menyebabkan meningkatnya kebutuhan daya reaktif. emasangan kapasitor dapat mengurangi rugi tegangan dan rugi-rugi daya dengan menentukan jumlah pemakaian dan menentukan lokasi yang optimum pada saluran distribusi sehingga nantinya akan diperoleh profil tegangan sesuai dengan standar yang diijinkan. Sistem Distribusi Sistem tenaga listrik merupakan kumpulan peralatan/mesin listrik seperti generator, transformator, saluran transmisi, saluran distribusi dan beban yang merupakan satu kesatuan sehingga membentuk suatu sistem yang disebut sistem distribusi tenaga listrik yang berfungsi untuk mensuplai tenaga dan mengalirkan listrik dari sumber tenaga listrik (pembangkit, gardu induk, dan gardu distribusi) ke beban atau konsumen. Saluran tegangan menengah 6 kv sampai 0 kv merupakan saluran udara atau kabel tanah, sedangkan gardu distribusi tegangan menengah terdiri dari panel-panel pengatur tegangan menengah dan trafo sampai ke panel-panel distribusi tegangan rendah (380 V/0 V) yang menghasilkan tegangan kerja untuk industri dan konsumen perumahan. BB-GI BO MT GD GD GD JTM JTM JTM JTM JT Gambar. Single line diagram saluran distribusi JT JT

BB-GI Bus Bar Tegangan Menengah pada Gardu Induk BO emutus Balik Otomatis MT emutus Tenaga JTM Jaringan Tegangan Menengah GD Gardu Distribusi JT Jaringan Tegangan endah 3. Impedansi pada Saluran Distribusi Impedansi (Z) terdiri dari resistansi () dan reaktansi (). Impedansi merupakan parameter utama pada suatu saluran transmisi/distribusi. Impedansi pada saluran transmisi/distribusi perlu diketahui untuk melakukan analisa sistem, baik untuk analisa aliran daya, hubungsingkat dan proteksi, kestabilan sistem maupun kontrol sistem. Nilai resistansi ditentukan oleh jenis dan ukuran kawat penghantar, sedangkan nilai reaktansi (induktif dan kapasitif) ditentukan oleh jarak antar saluran dan jumlah serat kawat penghantarnya. Biasanya untuk sistem bertegangan rendah dan menengah, reaktansi kapasitif dapat diabaikan, karena nilainya relatif kecil dibandingkan dengan reaktansi induktif (Gonen Turan, 988). Z + j (.) Z Impedansi resistansi j reaktansi 4. esistansi esistansi suatu kawat penghantar tergantung kepada jenis bahan kawatnya yang diwakili oleh resistivitasjenis, luas penampang dan panjang kawat (William D. Stevensen Jr., 984 dan F.Suryatmo, 99), l ρ.,ohm/meter A (.) tahanan (ohm/m) ρ tahanan jenis (ohm-mm²/m) A luas penampang (mm²) L panjang kawat (m) abrik pembuat, biasanya memberikan nilai resistansi-dc ( dc ) pada temperatur 0 0 C untuk setiap satu kilometer. dc 000 (0) ρ. A Nilai resistansi-jenis pada temperatur 0 0 C adalah 0,0848 ohmmm /m untuk aluminium dan 0,074 ohmmm /m untuk tembaga. esistansi-dc akan meningkat dengan naiknya temperatur penghantar. Bila temperatur penghantar (Temperatur lingkungan) sebesar T 0 C, maka resistansi-dc pada T 0 C untuk penghantar dengan koefisien temperatur pada 0 0 C (α 0 ) 0,00403 per- 0 C (Alluminium 6%): 0 0 0 dc (T C) dc (0 C) [ + α 0.(T C - 0 C)] (.4) Bila penghantar dialiri listrik AC, maka resistansinya akan lebih besar dari resistansi-dc disebabkan adanya efek kulit (skin effect) akibat frekuensi (f). Faktor efek kulit (mr) adalah seperti persamaan (.5) : mr 0,08. f 5. eaktansi eaktansi pada saluran transmisi/distribusi terdiri dari reaktansi induktif (j) dan reaktansi kapasitif (-j). Namun pada saluran distribusi, reaktansi kapasitif sangat kecil sekali, sehingga biasanya diabaikan. Besar reaktansi induktif (T.S. Hutauruk, 983): π f. L (.6) F Frekuensi (Hz) L Induktansi (Hendry) eaktansi induktif (.5) (.3) 6. Kapasitor pada Saluran Distribusi Kapasitor adalah komponen/peralatan listrik yang dapat mensuplai daya reaktif (kvar). emasangan kapasitor pada sistem distribusi dapat memperbaiki faktor daya, rugi daya, pada saluran dan memperbaiki tegangan pada sistem. Kapasitor Bank adalah sekumpulan beberapa kapasitor yang disambung secara paralel untuk mendapatkan kapasitas kapasitif tertentu.

Besaran dipakai adalah kva meskipun di dalamnya tercantum besaran kapasitansi yaitu Farad atau micro farad. Kapasitor ini mempunyai sifat listrik yang kapasitif (leading), sehingga mempunyai sifat mengurangi terhadap sifat induktif (lagging) dengan dasar nilai faktor daya diperbaiki. Kapasitansi adalah kemampuan kapasitor dalam menyimpan muatan listrik, dinyatakan dengan simbol C dan satuan Farad, muatan listrik dengan simbol Q dengan satuan Coulomb, tegangan diantara dua plat bersimbol V dengan satuan Volt. Kapasitas sebuah kapasitor adalah perbandingan antara banyak muatan listrik dengan tegangan kapasitor (Sudaryatno Sudirhan, 00). a) Daya Aktif Daya aktif adalah daya rata-rata yang diserap komponen resistif yang dinyatakan dengan dalam satuan Watt dan ditulis dengan persamaan : I (.7) I ( Z Cosϕ) ( I Z ) I Cosϕ V I Cosϕ Z Impedansi, dengan satuan Ohm V Tegangan, dengan satuan Volt I Arus, dengan satuan Amper b) Daya eaktif Daya reaktif adalah daya yang diserap oleh komponen reaktif yang dinyatakan dengan Q dalam satuan VA. Didefinisikan sebagai perkalian antara tegangan, arus dan sinus dari sudut faktor daya dan ditulis dengan persamaan : (.8) Q I I Z Sinϕ ( I Z ) I Sinϕ V I Sinϕ Daya reaktif dibedakan menjadi dua, yaitu: () daya reaktif kapasitif dan () daya reaktif induktif. Antara daya reaktif kapasitif dan daya reaktif induktif mempunyai arah yang berlawanan. Daya reaktif induktif daya listrik yang dibutuhkan untuk menghasilkan medan magnet yang dibutuhkan oleh alatalat induksi seperti motor listrik, transformator, dan lain-lain. Tanpa daya reaktif induktif daya listrik tidak dapat ditransfer ke sisi sekunder dalam suatu trafo atau melalui celah udara pada motormotor listrik. Daya reaktif kapasitif adalah daya yang dibutuhkan kapasitor, kapasitansi tegangan tinggi dan sebagainya. ada prinsipnya suatu beban induktif bila digambarkan arus dan tegangannya, diperoleh arus (I) tertinggal di belakang tegangan (V) dengan sudut (θ) derajat. c) Daya Semu Daya semu adalah hasil perkalian antara tegangan dan arus yang dinyatakan dengan S atau dapat ditulis dengan persamaan : S I Z (.9) ( I Z) I V I S Daya semu, dengan satuan VA Z Impedansi, dengan satuan Ohm V Tegangan, dengan satuan Volt I Arus, dengan satuan Amper Selanjutnya S dan dapat dinyatakan secara geometris sebagai sisi miring dan sisi horizontal dari sebuah segi tiga daya siku-siku seperti terlihat pada gambar dan 3. ϕ S j L Gambar. Segitiga daya dengan beban induktif Q

ϕ S Gambar 3. Segitiga daya dengan beban kapasitif Q 7. Kapasitor Sebagai erbaikan Tegangan Jika suatu feeder melayani beban induktif dengan faktor daya lagging (terbelakang), dengan faktor daya yang rendah akan menambah daya terpasang (kva) yang lebih tinggi untuk kebutuhan daya aktif yang konstan. S Cosϕ Q Tanϕ S + jq (.0) Daya aktif, dengan satuan Watt Q Daya reaktif, dengan satuan VA S Daya semu, dengan satuan VA Hubungan tersebut dapat ditunjukan dengan gambar dibawah ini : Gambar 5. Diagram suatu pemasangan kapasitor shunt Kapasitor mengambil daya reaktif leading dari sumber dan dapat dilihat pada gambar 6. Q S Gambar 4. Segitiga Daya Untuk sistem tiga fasa perhitungan daya adalah sebagai berikut : 3. V. I. Cosϕ ( kw ) 3. V. I. Sinϕ ( kva) 3. V. I. ( kva) (.) Dimana V adalah tegangan antar saluran (line to line) Jika jaringan terdiri dari tahanan dan reaktansi induktif L ωl, maka impedansi jaringan : Z + ω.l (.) dimana ω. π. f Z Impedansi, dengan satuan Ohm Tahanan, dengan satuan Ohm L Induktansi, dengan satuan Hendry Gambar 6. Diagram segitiga daya reaktif Keterangan gambar : Daya aktif (WATT) Q Daya reaktif yang diinginkan (VA) Q Daya reaktif awal (VA) Q C Daya reaktif yang perlu ditambahkan (VA) Jika beban disuplai oleh daya aktif dan daya reaktif Q lagging dan daya nyata S pada faktor daya lagging ϕ maka : Cosϕ S + Q pararel dengan beban yang faktor dayanya lagging dengan sudut ϕ maka : Cosϕ (.4) S + Q + ( Q ) Q C (.3) Bila kapasitor shunt Q c kva dipasang

Dengan memperhatikan gambar 6, akan diperoleh hubungan berikut : d Q Q Q.tanϕ T + t T + t.tanϕ r C 3. Q 3ω CV C V I. + I. I. ( tanϕ tanϕ ) ω V L C C (.5) Untuk sistem tiga fasa maka perlu dipasang tiga buah kapasitor yang identik sehingga daya reaktif total adalah : (.6) Untuk menentukan kapasitas kapasitor untuk menaikkan faktor daya dari saluran distribusi ditulis dengan persamaan : (.7) Jatuh tegangan pada feeder dengan faktor daya lagging setelah pemasangan kapasitor maka persamaannya sebagai berikut : (.8) Dimana I C adalah komponen arus reaktif leading 90 0 terhadap tegangan 8. Hubungan Kapasitor Terhadap ugi- ugi dan Jatuh Tegangan Setiap kawat penghantar/konduktor memiliki nilai hambatan yang nilainya bergantung dari jenis material penghantar (hambantan jenis), panjang penghantar dan luas penampang penghantar tersebut. Selain ketiga faktor di atas, tahanan dari penghantar juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan seperti tingkat dan jenis polusi, derajat kelembaban udara dan suhu (Gonen Turan, 988). (.9) dan berturut-turut adalah tahanan penghantar pada suhu-suhu t dan t dalam derajat Celcius dan T adalah konstanta yang nilainya ditentukan grafik berdasarkan materi penghantar. Nilai jatuh tegangan pada penghantar saluran distribusi tidak hanya dipengaruhi oleh tahanan saja, tetapi juga dipengaruhi oleh nilai induktansi dan kapasitansi (untuk reaktif) sistem distribusi namun biasanya nilai kapasitansi dapat diabaikan. Adanya unsur reaktif mengakibatkan terjadinya selisih fasa antara arus dan tegangan sehingga arus yang mengalir semakin besar yang berarti rugi-rugi daya dan jatuh tegangan juga semakin meningkat. ersamaan pendekatan jatuh tegangan pada: V drop I cosθ + I sinθ e s θ + + θ + ( e.cos I) ( e.sin I ) (.0) V drop Jatuh tegangan pada saluran penghantar (Volt) I Arus yang mengalir pada penghantar (Ampere) Tahanan pada satu penghantar (Ohm) reaktansi pada satu penghantar (Ohm) θ Sudut antara tegangan dan arus pada penghantar cos θ Faktor daya beban sin θ Faktor reaktif beban (load reactive faktor) erhitungan tegangan pada pangkal penghantar atau pada bus terdapat pada persamaan: (.) Jatuh tegangan pada sistem distribusi dapat terjadi pada : a. enyulang tegangan menengah b. Transformator distribusi c. enyulang jaringan tegangan rendah d. Sambungan rumah e. Instalasi rumah Sesuai dengan definisi, persamaan jatuh tegangan adalah : ΔV V k V t (. ) V k nilai mutlak tegangan ujung kirim V t nilai mutlak tegangan ujung terima Jadi, ΔV pada persamaan (.) merupakan selisih antara tegangan ujung kirim dan tegangan ujung terima.

9. rogram ETA (Electrical Transient Analysis rogram) owerstation owerstation adalah software untuk power system yang bekerja berdasarkan perencanaan (plant/project). Setiap plant harus menyediakan modelling peralatan dan alat - alat pendukung yang berhubungan dengan analisis yang akan dilakukan. ETA owerstation dapat melakukan penggambaran single line diagram secara grafis dan mengadakan beberapa analisis/studi yakni Load Flow (aliran daya), Short Circuit (hubung singkat), motor starting, harmonics power systems, transient stability, dan protective device coordination. 0. Analisis enentuan eletakan Kapasitor ada T. LN anting Duri Gardu Hubung Wonosobo Gardu Induk Duri Gardu hubung (GH) Wonosobo mempunyai 3 (tiga) penyulang (feeder) yaitu feeder Sebanga. Feeder Belutu dan feeder Subrantas dengan jumlah transformator sebanyak 75 unit dengan total panjang saluran 50,5 km dan kapasitas total transformator 580 kva ditunjukkan pada gambar 7. Travo GI x 30 MVA Ekspress Feeder GH Wonosobo Feeder Sebanga Feeder Belutu Feeder Subrantas Gambar 7. Sistem Distribusi 0 kv T. LN (ersero) anting Duri. erhitungan Impedansi Berdasarkan data kawat AAAC 50 mm dan 70 mm, maka dapat dilakukan perhitungan impedansi saluran pada masing-masing feeder GH Wonosobo sebagai berikut : a. Untuk luas penampang AAAC 70 mm Untuk saluran pada feeder Sebanga (GH-DI037) - anjang Saluran 0.4 km - 0.4608 ohm - 0.357 ohm Maka impedansinya adalah: Z + j 0.4608 0,33Ohm b. Untuk luas penampang AAAC 70 mm Untuk saluran pada feeder Subrantas (GH-DI08) - anjang Saluran.95 km - 0.4608 ohm - 0.357 ohm Maka impedansinya adalah: c. Untuk luas penampang AAAC 50 mm Untuk saluran pada feeder Belutu (GH-DI0) - anjang Saluran 0.65 km - 0.6 ohm - 0.3305 ohm Maka impedansinya adalah Z + j Z + + j + + 0.4608.369Ohm 0.6 0,567Ohm ( anjangsaluran) + 0.357 ( 0.4) km ( anjangsaluran) + 0.357 (.95) km ( anjangsaluran) + 0.3305 ( 0.65) km. enentuan Lokasi Optimum Kapasitor. ada kondisi eksisting besar tegangan terendah pada feeder Sebanga dan Subrantas masih berada diatas tegangan regulasi minimum (8 kv) yaitu 8.38 kv pada Trafo DI58 untuk feeder Sebanga, dan 8.387 kv pada feeder Subrantas sehingga pemasangan kapasitor diutamakan pada feeder Belutu dengan kondisi tegangan terendah sebesar 5.989 kv pada trafo BLT089 dan mempunyai saluran utama terpanjang.

3. Menentukan Tegangan dan ugi Daya Untuk masing-masing feeder ugi daya dan tegangan dapat dihitung dengan menggunakan cara-cara sebagai berikut : Untuk Feeder Sebanga Saluran (GH DI037): - anjang Saluran 0.65 km - Impedansi Saluran 0.33 Ohm - Tegangan Bus GH 8.485 kv - Arus Beban 770 Amps Jatuh tegangan pada saluran adalah : VV II ZZ VV 774 xx 0,33 VV 80.4968 kkkk Sehingga tegangan trafo DI037 adalah : V DI037 V GH - V 8485-80.4968 Volt 8304 Volt 8.304 kv Dengan menggunakan rogram ETA 6.0 V DI037 8.46 kv 4. enentuan Lokasi Optimum Kapasitor untuk Feeder Belutu. Diketahui bahwa total daya reaktif yang mengalir pada saluran adalah 454 kvar. Faktor kompensasi kapasitor (K) digunakan 60%, maka daya reaktif yang disuplai oleh kapasitor adalah : kvar Cap K 0,6 kvar Total kvar Cap 0,6 kvar Total 0,6 454 kvar 55,4 kvar Bila satu unit kapasitor 600 kvar, maka kapasitor yang diperlukan adalah : 55,4 N 4,54 600 dibulatkanmenjadi 4 unit Letak optimum setiap kapasitor dapat ditentukan sebagai berikut : ( i ) K l n Dengan panjang saluran total (saluran utama) pada Feeder Belutu 56 km, maka penempatan kapasitor adalah : Kapasitor- : ( ) 0,6 56 km 4 (0,6) 56 km 8 5,80 km ( pada trafo T.7 / BLT 008) Kapasitor- ( ) 0,6 56 km 4 3 (0,6) 56 km 8 43,40 km ( pada trafo T. / BLT 0) Kapasitor-3 3 ( 3 ) 0,6 56 km 4 5 (0,6) 56 km 8 35,00 km ( pada trafo T.88 / BLT 05) Kapasitor-4 : 4 ( 4 ) 0,6 56 km 4 7 (0,6) 56 km 8 6,60 km ( pada trafo T.80 / BLT 0) Dengan memasukan 4 x 600 kvar kapasitor pada kondisi seimbang (eksisting) menggunakan program ETA versi 6.0, maka diperoleh tegangan terima pada setiap trafo dan rugi daya pada saluran. Tegangan pada setiap bus dan total rugi daya pada saluran untuk kondisi eksisting dan kondisi setelah pemasangan 4 unit kapasitor dengan kapasitas kapasitor 600 kvar pada feeder Belutu dapat dibandingkan seperti pada Tabel. dan Tabel.

Tabel. Data arameter enghantar AAAC NO enampang nominal (mm ) Jari-jari Urat GM esistansi (Ω/km) eaktansi (Ω/km). 70 4.793 7 3.46 0.4608 0.357. 95 5.4979 9 4.674 0,3396 0,3499 3. 50 6.9084 9 5.365 0,6 0,3305 4. 40 8.7386 9 6.638 0,344 0,358 No. Feeder Tabel. Sistem Distribusi kondisi eksisting Kondisi Eksisting Tegangan Total ugi Daya Kapasitor terendah Lokasi kv kw kvar kvar Lokasi Sebanga DI58 8.38 3.3 53.5 - - Subrantas DI80 8.387 3.4 74.3 - - 3 Belutu BLT089 5.989 86.7 37. - - Total lossis di saluran 70.3 48 - - Total lossis di saluran Ekspress Feeder 86.3 4.5 - - Total lossis/rugi daya Keseluruhan 49 867 - - No. Tabel 3. Hasil Analisis setelah menggunakan ETA 6.0 Feeder emakaian Kapasitor 4 x 600 kvar Tegangan terendah Total ugi Daya Kapasitor Lokasi kv kw kvar kvar Lokasi Sebanga DI58 8.600 6.66 49. - - Subrantas DI80 8.603 4.47 69.66 - - x 600 T7/BLT008 3 Belutu BLT089 7.4 3.54 83.5 x 600 T/BLT0 x 600 T088/BLT05 x 600 T080/BLT0 Total lossis di saluran 40.8 99.8 - - Total lossis di saluran Ekspress Feeder 5.5 345.8 - - Total lossis/rugi daya Keseluruhan 367 748 - -

5. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan perhitungan, maka dapat dibuat beberapa kesimpulan untuk sistem distribusi 0 kv Gardu Hubung Wonosobo T. LN (ersero) Cabang Dumai anting Duri yaitu sebagai berikut:. Berdasarkan perhitungan melalui rogram ETA Versi 6.0 Total rugi daya dari ketiga feeder (GH) Wonosobo pada saat eksisting adalah 49 kw dan 867 kvar untuk kondisi seimbang.. Besar tegangan terendah pada feeder Belutu untuk kondisi eksisting berada dibawah tegangan regulasi minimum sebesar 5,989 di trafo BLT089 dengan total rugi daya sebesar 86,7 kw dan 37, kvar, Besar tegangan tegangan terendah pada feeder Sebanga dan Subrantas untuk kondisi eksisting masih berada diatas tegangan regulasi minimum (8 kv) yaitu 8,38 pada trafo DI58 untuk feeder Sebanga dan 8,387 kv pada trafo DI80 untuk feeder Subrantas dengan rugi daya masing- masing 3.3 kw dan 53,5 kvar untuk feeder Sebanga serta 3,4 kw dan 74,3 kvar untuk Feeder Subrantas. 3. Total rugi daya dari ketiga feeder (GH) Wonosobo pada saat dipasang kapasitor 4 x 600 kvar hanya pada satu feeder yaitu feeder Belutu masingmasing di trafo BLT008, trafo BLT 0, trafo BLT05 dan trafo BLT0, rugi daya total pada saluran menurun menjadi 367 kw dan 748 kvar dengan tegangan terendah untuk kondisi seimbang, dengan tegangan terendah 8,600 pada trafo DI58 untuk feeder Sebanga dan 8,603 kv pada trafo DI80 untuk feeder Subrantas serta 7,4 kv pada trafo BLT089 untuk feeder Belutu. 6. Daftar ustaka []. Mohammad A.S Masoum, Optimal placement, eplacement and Sizing of Capasitor Bank in Distrorted Distribution Network by Genetic Algorithms, IEEE Transaction on ower Delivery, Vol. 9, No. 4, Oktober 004. []. M.Kaplan, Optimization of Number, Location, Size, Type and Capasitors on radial Distribution Feeders, IEEE Transaction on ower Apparatus and System, Vol. 03, No. 9, September 984. [3]. Shyh-Jier huang, An Immune Based Optimization Method to capasitor lacement in a adial Distribution System, IEEE Transaction on ower Delivery, Vol. 5, No., April 000. [4]. Abdul Kadir, rof. Ir., engantar Teknik Tenaga Listrik, L3S, Jakarta, 978. [5]. F. Suryatmo, 996, Dasar-Dasar Teknik Listrik, enerbit T. ineka Cipta, Jakarta. [6]. Hadi Saadat, 999, onteroll Setting of Shunt CaAnalysis, Milwaukee School of Engineering, United of America. [7]. Hutauruk, T.S, rof. Ir. M.Sc, 996, Transmisi Daya Listrik, Erlangga. [8]. William D. Stevensen Jr., 984, Analisis Sistem Tenaga Listrik, Erlangga, Jakarta. Biodata : Abrar Tanjung, lahir di ekanbaru 0 Nopember 970. Lulus Sarjana Teknik Elektro pada Jurusan Teknik Elektro Universitas Lancang Kuning ekanbaru tahun 998 dan rogram Magister ascasarjana pada Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Elektro rogram Studi Sistem Tenaga Listrik Institut Teknologi Surabaya (ITS) Surabaya tahun 008. Dosen Tetap pada Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning ekanbaru.