PENGARUH PENAMBAHAN JARINGAN TERHADAP DROP TEGANGAN PADA SUTM 20 KV FEEDER KERSIK TUO RAYON KERSIK TUO KABUPATEN KERINCI

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh: Erhaneli (1), Ramadonal (2) (1) Dosen Jurusan Teknik Elektro (2) Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro

KOKO SURYONO D

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik seperti generator,

ANALISA JATUH TEGANGAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 kv DI FEEDER PENYU DI PT. PLN (PERSERO) RAYON BINJAI TIMUR AREA BINJAI LAPORAN TUGAS AKHIR

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB 1 PENDAHULUAN

Analisa Dampak Pemecahan Beban Feeder Tiku Terhadap Susut Teknis Jaringan Tegangan Menengah

Jurnal Media Elektro Vol. V No. 2 ISSN: ANALISIS RUGI-RUGI DAYA JARINGAN DISTRIBUSI 20 kv PADA SISTEM PLN KOTA KUPANG

BAB II LANDASAN TEORI

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam menyalurkan daya listrik dari pusat pembangkit kepada konsumen

ANALISIS TEORITIS PENEMPATAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI MENURUT JATUH TEGANGAN DI PENYULANG BAGONG PADA GARDU INDUK NGAGEL

ANALISA JATUH TEGANGAN DAN PENANGANAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV RAYON PALUR PT. PLN (PERSERO) MENGGUNAKAN ETAP 12.6

BAB I PENDAHULUAN. Transmisi, dan Distribusi. Tenaga listrik disalurkan ke masyarakat melalui jaringan

Jurnal Media Elektro, Vol. 1, No. 3, April 2013 ISSN

ANALISIS BEBAN TIDAK SEIMBANG TERHADAP LOSSES JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR) PADA GARDU DISTRIBUSI DT-1 DAERAH KERJA PT.PLN (Persero) RAYON DELITUA

ANALISIS RUGI RUGI ENERGI LISTRIK PADA JARINGAN DISTRIBUSI

PERHITUNGAN JATUH TEGANGAN SUTM 20 KV PADA PENYULANG SOKA DI PT. PLN ( PERSERO ) CABANG JAYAPURA. Parlindungan Doloksaribu.

BAB I PENDAHULUAN. Pada sistem penyaluran tenaga listrik, kita menginginkan agar pemadaman tidak

Bab V JARINGAN DISTRIBUSI

BAB III GANGGUAN SIMPATETIK TRIP PADA GARDU INDUK PUNCAK ARDI MULIA. Simpatetik Trip adalah sebuah kejadian yang sering terjadi pada sebuah gardu

Abstrak. Kata kunci: kualitas daya, kapasitor bank, ETAP 1. Pendahuluan. 2. Kualitas Daya Listrik

Analisis Rugi Daya Pada Jaringan Distribusi Penyulang Barata Jaya Area Surabaya Selatan Menggunakan Software Etap 12.6

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tri Fani, 2014 Studi Pengaturan Tegangan Pada Sistem Distribusi 20 KV Menggunakan ETAP 7.0

PENENTUAN TARGET INDEKS KEANDALAN, DROP TEGANGAN, DAN RUGI DAYA PADA FEEDER SRL07 GI SRONDOL MENGGUNAKAN ETAP 7.5.0

PERHITUNGAN JATUH TEGANGAN SUTM 20 KV PADA PENYULANG SOKA DI PT. PLN ( PERSERO ) CABANG JAYAPURA. PARLINDUNGAN DOLOKSARIBU

Penentuan Kapasitas dan Lokasi Optimal Penempatan Kapasitor Bank Pada Penyulang Rijali Ambon Menggunakan Sistem Fuzzy

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 1/April 2014

STUDI ANALISA PERENCANAAN INSTALASI DISTRIBUSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) 20 KV. Badaruddin 1, Heri Kiswanto 2

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai peran penting karena berhubungan langsung dengan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN INSTALASI DISTRIBUSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH 20 KV

BAB III PERHITUNGAN ARUS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT

ANALISIS PERHITUNGAN LOSSES PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH DENGAN PERBAIKAN PEMASANGAN KAPASITOR. Ratih Novalina Putri, Hari Putranto

STUDI ANALISA PEMASANGAN KAPASITOR PADA JARINGAN UDARA TEGANGAN MENENGAH 20 KV TERHADAP DROP TEGANGAN (APLIKASI PADA FEEDER 7 PINANG GI MUARO BUNGO)

Kata kunci : sistem distribusi, keseimbangan beban, losses, penempatan transformator.

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS SUSUT ENERGI NON TEKNIS PADA JARINGAN DISTRIBUSI PLN RAYON KOBA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perbaikan Jatuh Tegangan Dengan Pemasangan Automatic Voltage Regulator

Penentuan Nilai Arus Pemutusan Pemutus Tenaga Sisi 20 KV pada Gardu Induk 30 MVA Pangururan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

Analisa Sistem Distribusi 20 kv Untuk Memperbaiki Kinerja Sistem Distribusi Menggunakan Electrical Transient Analysis Program

STUDI ANALISA PERENCANAAN INSTALASI DISTRIBUSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) 20 KV. Badaruddin 1, Heri Kiswanto 2

Rudi Salman Staf Pengajar Program Studi Teknik Elektro Universitas Negeri Medan

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. Pusat tenaga listrik umumnya terletak jauh dari pusat bebannya. Energi listrik

STUDI PERHITUNGAN DAN ANALISA RUGI RUGI JARINGAN DISTRIBUSI (STUDI KASUS: DAERAH KAMPUNG DOBI PADANG)

BAB III KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN

PERHITUNGAN PROFIL TEGANGAN PADA SISTEM DISTRIBUSI MENGGUNAKAN MATRIX ADMITANSI DAN MATRIX IMPEDANSI BUS

JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V8.i4 ( ) Perbaikan Jatuh Tegangan Dengan Pemasangan Automatic Voltage Regulator

EVALUASI EKSPANSI JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 kv GI SOLO BARU

ANALISA PERHITUNGAN SUSUT TEKNIS DENGAN PENDEKATAN KURVA BEBAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI PT. PLN (PERSERO) RAYON MEDAN KOTA

PERENCANAAN DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED) PADA SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) 20KV

Panduan Praktikum Sistem Tenaga Listrik TE UMY

BAB III LANDASAN TEORI

PERBAIKAN REGULASI TEGANGAN

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERHITUNGAN LOAD FORECAST PADA KAPASITAS FEEDER 20 KV (APLIKASI PT. PLN RAYON BELANTI PADANG)

BAB III LANDASAN TEORI

ANALISIS JATUH TEGANGAN DAN RUGI DAYA PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP

PERBAIKAN JATUH TEGANGAN PADA FEEDER B KB 31P SETIABUDI JAKARTA DENGAN METODE PECAH BEBAN

EVALUASI KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK BERDASARKAN SAIDI DAN SAIFI PADA PT. PLN (PERSERO) RAYON KAKAP

PERHITUNGAN ARUS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT PADA JARINGAN DISTRIBUSI DI KOTA PONTIANAK

ANALISIS JATUH TEGANGAN DAN RUGI DAYA PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS KINERJA TRANSFORMATOR BANK PADA JARINGAN DISTRIBUSI GUNA MENGURANGI SUSUT TEKNIS ENERGI LISTRIK

Kata kunci Kabel Laut; Aliran Daya; Susut Energi; Tingkat Keamanan Suplai. ISBN: Universitas Udayana

ANALISA KEDIP TEGANGAN PADA SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK 20 KV AKIBAT HUBUNG SINGKAT PADA PENYULANG PEDAN 1 KLATEN

STUDI PERKIRAAN SUSUT TEKNIS DAN ALTERNATIF PERBAIKAN PADA PENYULANG KAYOMAN GARDU INDUK SUKOREJO

ANALISA SETTING RELAI PENGAMAN AKIBAT REKONFIGURASI PADA PENYULANG BLAHBATUH

Perbaikan Tegangan Sisi Sekunder Transformator Daya 150/20KV di Gardu Induk Ungaran

Analisa Drop Tegangan PT PLN (Persero) Rayon Lubuk Sikaping Setelah Penambahan PLTM Guntung Oleh:

PERNYATAAN.. ABSTRAK KATA PENGANTAR. UCAPAN TERIMAKASIH. DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR BAGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

EVALUASI RUGI-RUGI JARINGAN YANG DILAYANI OLEH JARINGAN PLTS TERPUSAT SIDING

BAB IV PEMBAHASAN. Gardu Induk Godean berada di jalan Godean Yogyakarta, ditinjau dari

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar sampai ke konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. dan papan. Hampir seluruh peralatan-peralatan yang digunakan untuk membantu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

ANALISA PEMASANGAN KOMPENSATOR REAKTOR SHUNT DALAM PERBAIKAN TEGANGAN SALURAN UDARA TEGANGAN EKSTRA TINGGI (SUTET)-500kV ANTARA TASIKMALAYA DEPOK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan akan penyediaan energi listrik sebagai sarana penunjang

Makalah Seminar Tugas Akhir. Judul

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISA PERHITUNGAN DROP TEGANGAN MENGGUNAKAN RUMUS DAN MENGGUNAKAN APLIKASI ETAP 7.5 PADA PENYULANG SEMERU DI GARDU INDUK SIMPANG TIGA INDRALAYA

ANALISIS PERSENTASE PEMBEBANAN DAN DROP TEGANGAN JARINGAN TEGANGAN RENDAH PADA GARDU DISTRIBUSI GA 0032 PENYULANG WIBRATA

Studi Analisis Gangguan Petir Terhadap Kinerja Arrester Pada Sistem Distribusi Tegangan Menengah 20 KV Menggunakan Alternative Transient Program (ATP)

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS TEGANGAN JATUH PADA JARINGAN DISTRIBUSI RADIAL TEGANGAN RENDAH oleh : Fitrizawati ABSTRACT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. c. Memperkecil bahaya bagi manusia yang ditimbulkan oleh listrik.

SISTEM TENAGA LISTRIK

Penentuan Kapasitas CB Dengan Analisa Hubung Singkat Pada Jaringan 70 kv Sistem Minahasa

atau pengaman pada pelanggan.

ANALISIS RUGI-RUGI ENERGI SISTEM DISTRIBUSI PADA GARDU INDUK SEI. RAYA

BAB II SALURAN DISTRIBUSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS TEGANGAN JATUH SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK KABUPATEN PELALAWAN DENGAN MENGGUNAKAN ETAP 7.5.0

REKONFIGURASI JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR) UNTUK MEMPERBAIKI DROP TEGANGAN DI DAERAH BANJAR TULANGNYUH KLUNGKUNG

BAB II LANDASAN TEORI

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA BAB I PENDAHULUAN

Transkripsi:

PENGARUH PENAMBAHAN JARINGAN TERHADAP DROP TEGANGAN PADA SUTM 0 KV FEEDER KERSIK TUO RAYON KERSIK TUO KABUPATEN KERINCI Erhaneli (1), Aldi Riski () (1) Dosen Jurusan Teknik Elektro () Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Padang ABSTRAK Perkembangan sistem kelistrikan saat ini telah mengarah pada peningkatan efisiensi dalam penyaluran energi listrik. Salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi yaitu dengan mengurangi rugi daya dan meminimalkan drop tegangan pada.drop tegangan pada sistem distribusi dapat terjadi pada tegangan menengah (JTM), transformator distribusi, tegangan rendah (JTR) dan saluran rumah. PT. PLN Rayon Kersik Tuo terletak di daerah pegunungan di wilayah Kabupaten Kerinci yang memiliki sebuah Feeder yang berkarakteristik radial murni. Feeder Kersik Tuo memiliki panjang tegangan menengah 96,8 KMS dengan beban 4,795 MVA. Karena meningkatnya pertumbuhan beban listrik maka dilakukan beban sebesar 0,8 MVA dengan panjang 10, KMS. Dengan ini apakah berpengaruh terhadap drop tegnagan. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung drop tegangan yang terjadi pada Feeder Kersik Tuo sebelum dan sesudah panambahan, dan membandingkan hasil perhitungan dengan standar drop tegangan yang ditetapkan oleh PT. PLN (Persero) Rayon Kersik tuo sesuai dengan TMP ( Tingkat Mutu Pelayanan ) PLN Setempat yaitu 17 KV 0 KV. Dari hasil perhitungan sebelum pada Feeder Kersik Tuo, tegangan diujung terima 17,103 kv dengan drop tegangan 14,483 %, dan setelah dilakukan maka tegangan pada ujung saluran sebesar 16,70 kv dengan drop tegangan 16,49%. Hal ini jelas tidak sesuai lagi dengan TMP setempat, dan memerlukan kajian lebih lanjut untuk mengatasi permaslan ini. Kata Kunci : Distribusi 0 kv, Drop tegangan. 1. Pendahuluan Penyaluran daya listrik dari pusat pembangkit kepada konsumen diperlukan suatu tenaga listrik. Sistem ini terdiri dari transmisi, distribusi (sistem tegangan menengah dan tegangan rendah). Pada penyaluran energi listrik ke beban akan mengalami rugi-rugi teknis (losses), yaitu rugi daya dan rugi energi, mulai dari pembangkit, transmisi, dan distribusi. Jaringan distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik yang mensuplai daya listrik ke beban. Secara umum, baik buruknya sistem penyaluran dan distribusi tenaga listrik terutama adalah ditinjau dari 19 kualitas tegangan yang diterima oleh konsumen. Perkembangan sistem kelistrikan saat ini telah mengarah pada peningkatan efisiensi dalam penyaluran energi listrik. Salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi yaitu dengan mengurangi rugi daya dan meminimalkan drop tegangan pada. Drop tegangan pada sistem distribusi dapat terjadi pada tegangan menengah (JTM), transformator distribusi, tegangan rendah (JTR) dan saluran rumah. PT. PLN (Persero) merupakan salah satu perusahaan listrik yang melayani kebutuhan listrik masyarakat dari kota hingga pedesaan. Untuk melayani kebutuhan listrik di pedesaan ini membutuhkan saluran distribusi yang panjang. Hal ini disebabkan karna jauhnya beban dari pembangkit yang tersedia.

Salah satu contoh saluran distribusi ini berada di wilayah kabupaten Kerinci Kecamatan Kersik Tuo yang mempunyai wilayah yang luas dan memiliki banyak desa yang harus dilayani kebutuhan listriknya oleh PT. PLN (Persero). Saluran distribusi di Kabupaten Kerinci Kecamatan Kersik Tuo ini dimulai dari Pembangkit PLTD Koto Lolo yang menggunakan satu feeder yang dikirim langsung dari PLTD Koto Lolo yaitu Feeder Kersik Tuao Feeder Kersik Tuo merupakan feeder yang mempunyai jenis radial murni. Dimana pada jenis ini transformator distribusi yang terhubung dengan sebuah feeder tegangan menengah yang keluar dari pembangkit tidak memiliki alternatif suplai sehingga jika gangguan terjadi sulit untuk mengantisipasinya. Feeder kersik tuo mempunyai saluran sepanjang ( 96,8 kms) dalam mengalirkan listrik terhadap konsumen dan akan dilakukan lagi distribusi sepanjang ( 10, kms). Sehingga dengan saluran yang panjang tentu akan terjadi drop tegangan karena dipengaruhi oleh impedansi saluran. Selain itu gangguan luar juga dapat mempengaruhi tegangan yang diterima oleh pelanggan. Pada saat ini teganggan yang ada pada ujung adalah sebesar ± 17 kv. Beban puncak pada feeder kersik tuo terjadi pada jam 18:00 sampai dengan :00. Pada saat selain beban puncak tegangan pada ujung feeder kersik tuo menjadi 18 kv, hal ini disebabkan karena pemakai energi listrik yang berkurang pada konsumen.. Pola Jaringan Distribusi Primer Pada saluran distribusi dikenal berbagai macam jenis feeder (penyulang), ada yang sebagai feeder primer dan ada yang sebagai feeder sekunder. Jenis-jenis feeder ini sangat diperlukan dalam memenuhi tingkat kontinuitas pelayanan pada pelanggan. Jenis yang banyak diterapkan adalah type radial dengan jenisjenisnya sebagai berikut: a. Sistem Radial Sistem ini hanya memiliki satu jalur dari sumber ke beban. Penghantar yang terletak di pangkal sistem ini pada umumnya memiliki diameter dan kuat hantar arus ( KHA ) yang lebih besar karena beban yang dipikulnya lebih besar dari pada penghantar yang lebih dekat ke ujung. Sistem ini memiliki banyak sekali kemungkinan untuk mengalami gangguan seperti gangguan pada transformator, gangguan pada kabel bawah tanah, gangguangangguan lain yang tidak dapat diduga, dimana akibat dari gangguan pada suatu bagian saja bisa membuat semua sistem terganggu. Dengan kata lain sistem ini mempunyai keandalan yang rendah. Lamanya gangguan yang terjadi pada jenis ini bisa mencapai 10 sampai 1 jam. Skema radial diperlihatkan oleh gambar.1. Gambar.1 Jaringan Radial Kelebihan utama sistem radial adalah sederhana, baik dalam pengoperasiannya maupun pemeliharaannya serta proteksinya sehingga biaya konstruksi dan operasinya lebih rendah dibandingkan pola lainnya, tetapi sistem ini tidak cocok untuk jenis beban dengan kontinuitas aliran arus yang tinggi karena kelemahan dalam penanganan gangguan.walaupun demikian jenis ini paling banyak digunakan oleh PT PLN dalam pelayanan ke konsumen sebagai untuk sistem distribusi tegangan menengah karena sistem ini membutuhkan biaya yang murah dan memiliki bentuk yang sederhana. b. Jaringan Radial Murni Pada jenis ini transformator distribusi yang terhubung dengan sebuah feeder tegangan menengah yang keluar dari 0

gardu induk tidak memiliki alternatif suplai sehingga jika gangguan terjadi sulit untuk mengantisipasinya. Biasanya digunakan untuk melayani daerah luar kota yang bebannya terkonsentrasi pada main feeder saja. memiliki sistem perbaikan yang cepat jika terjadi gangguan. Gambar.4 menunjukkan radial tie line. GI A PTS GI B PMT Gambar.4 Jaringan Radial tie line 3. Drop Tegangan Gambar. Jaringan radial murni c. Jaringan Radial Interkoneksi Pada jenis ini transformator yang tersambung pada feeder mempunyai alternatif suplai dari feeder lain sehingga masing-masing dapat saling menggantikan saat terjadi gangguan yang sifatnya hanya sementara. Jenis ini seperti terlihat pada gambar.3 biasanya digunakan untuk daerah perkotaan yang sifat bebannya menyebar, dengan kerapatan tinggi dan kontinuitas penyalurannya tinggi pula. PMT a LBS PTS Gambar.3 Jaringan Radial terinterkoneksi d. Jaringan Radial tie line PMT b Jenis tie line ini feeder mempunyai alternatif suplay dari penyulang yang lain yang berasal dari gardu induk yang berbeda dan membentuk sebuah tie line. Sistem ini Drop tegangan (tegangan jatuh) termasuk dalam rugi-rugi. Drop tegangan merupakan kerugian yang bersifat teknis. Ini disebabkan karena, adanya faktor impedansi (Z) sepanjang saluran atau penghantar yang dilalui arus listrik. Drop tegangan adalah terjadinya selisih nilai tegangan antara nilai tegangan pada awal (pusat tenaga, gardu induk, gardu hubung, atau trafo tiang) dengan nilai tegangan pada ujung (beban atau konsumen). Besar drop tegangan yang terjadi bisa disimbolkan dengan V. Drop tegangan yang terjadi pada sistim distribusi memiliki nilai yang berbeda pada tiap titik. Ini dipengaruhi oleh besarnya impedansi pada masing-masing titik. Untuk system fasa tiga seimbang, dengan S = 3 V Jala, maka arus jalanya adalah I = S / ( 3 V J ). Jatuh tegangannya dalam porsen dapat dihitung dengan persamaan berikut : : V IRcos t IXLsin t ( ( V Vf Vf S( R cos t XLsin t) ( V 3V V S( R cos t XLsin t) ( V SxL( r cos X sin ) ( V V Dimana : J V j j f 1

S= Daya semu (fasa tiga) dalam MVA P= Daya aktif (fasa tiga) dalam MW Q=Daya reaktif (fasatiga) dalam MVAR Vj= tegangan jala-jala (kv) r = tahanan per fasa dalam ohm per km x = reaktansi per fasa dalam ohm per km R = r.l dalam ohm X = x.l dalam ohm 3. Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menentukan, menghitung dan membandingkan drop tegangan yang terjadi pada Feeder Kersik Tuo sebelum terjadi distribusi dan sesudah panambahan distribusi kemudian membandingkan hasil perhitungan dengan standar drop tegangan yang ditetapkan oleh PT. PLN (Persero) Rayon Kersik tuo yang disesuaikan dengan TMP ( Tingkat Mutu Pelayanan ) PLN Setempat yaitu 17 KV 0 KV. tegangan sisi kirim dan sisi terima sebelum dan sesudah pada Feeder Kersik Tuo seperti ditunjukkan pada Tabel-1 dan Tabel- berikut ini. Tabel-1 :Perbandingan drop tegangan sebelum dan setelah pada Feeder Kersik Tuo No 1 Panjang Saluran (km) Beban ( MVA) ΔV (%) ΔV (kv) 96,8 4,795 14,48,89 107 5,595 16,5 3,9 Gambar-1 : Karakteristik Perbandingan drop tegangan sebelum dan setelah pada Feeder Kersik Tuo 4. Langkah-langkah Penelitian Adapun langkah - langkah perhitungan dan analisa data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menghitung Daya Total SUTM Feeder Kersik Tuo dan pembagian daya sesuai titik/zona perhitungan ( dan sesudah ).. Menghitung Drop tegangan saluran pada setiap titik/zona perhitungan ( dan sesudah ). 3. Membandingkan tegangan siki kirim dan sisi terima sebelum dan setelah 4. Membandingkan hasil perhitungan dengan Tingkat Mutu pelayanan yang ditetapkan oleh PT.PLN (Persero) Rayon Kersik Tuo. 5. Hasil Penelitian Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh perbandingan drop tegangan sebelum dan sesudah, dan perbandingan antara Tabel- : Perbandingan tegangan siki kiri dan sisi terima sebelum dan setelah No 1 Panjang Saluran (km) Beban ( MVA) Tegangan sisi kirim (KV) Tegangan sisi terima (kv) 96,8 4,795 0 17,1034 107 5,595 0 16,7019 Dari perhitungan di atas sudah terlihat jelas perubahan / sangan berpengaruh pada perubahan tegangan, terutama tegangan ujung. Drop Tegangan yang terjadi sebelum pada Feeder Kersik tuo adalah 14,483 % atau,896 kv sehingga tegangan ujung Feeder menjadi 0 kv-,8966 kv = 17,1034 kv.

Drop Tegangan yang terjadi sesudah pada Feeder Kersik tuo adalah 16,4904% sebesar 3,9808 kv sehingga tegangan ujung Feeder menjadi 0 kv - 3,9808 kv = 16,7019 kv. Dengan demikian Drop Tegangan sudah melampaui batas TMP ( Tingkat Mutu Pelayanan ) yang ada di PLN Rayon Kersik Tuo yaitu 0 kv 17 kv. Sehingga Tegangan ujung yang terjadi akibat drop tegangan pada sudah melebihi terhadap batas minimum standar Tegangan pada Unit PLN Kersik Tuo yaitu 17 kv TMP PLN Kersik tuo. Akibat sepanjang 10, KMS dan beban sebesar 0,8 MVA di ujung feeder kersik tuo mengakibatkan penurunan tegangan ujung sebesar 17,1034 kv - 16,7019 kv = 0,40148 KV. 6. Kesimpulan Berdasarkan perhitungan dan analisa yang dilakukan terhadap Drop Tegangan pada Feeder Kersik Tuo, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. didapat drop tegangan adalah 14,483 % atau sebesar,8966 kv. Dan tegangan ujung terima adalah 17,1034 kv.. Setelah sepanjang 10, km didapat drop tegangan sebesar 16,4904 % atau sebesar 3,9808 kv. Dan tegangan ujung terima adalah 16,7019 kv. 3. Sebalum, tegangan diujung terima 17,1034 kv hal ini masih dalam angka TMP yang ditetap oleh PT.PLN Rayon Kersik Tuo yakni tegangan minimum adalah 17 kv. 4. Setelah, tegangan ujung terima 16,7019 kv. Hal ini tidak lagi sesuai lagi dengan TMP ( Tingkat Mutu Pelayanan ) PLN Kersik Tuo. maka drop tegangan tidak lagi memenuhi TMP yang ditetapkan oleh PT.PLN (Persero) untuk Feeder ini. Agar tegangan pada sisi terima dapat memenuhi TMP yang ditetapkan PLN, penulos menyarankan beberapa hal sebagai berikut : 1. Untuk mengurangi drop tegangan dapat dilakukan usaha dengan menaikan tegangan sumber sehingga tegangan ujung terima otomatis akan naik.. Dapat melakukan penggantian penghantar saluran dari AAAC 150 mm dan AAAC 70 mm menjadi AAAC 40 mm, sehingga impedansi saluran akan turun dan tegangan ujung akan naik. DAFTAR PUSTAKA A.S. Pabla, Sistim distribusi daya listrik, Erlangga, Jakarta 1990. Gonen, T Electric distribution system enginering Mc Graw Hill New York,1986. Hartono, Rudi, 009 Analisa drop tegangan berdasarkan luas penghantar Universitas Borneo. Erhaneli, 011 Distribusi Tenaga Listrik, Institut Teknologi Padang Muhammad, Golan Candra Sari, 008 Analisa jatuh tegangan gardu distribusi primer 0 kv pada PT. PLN (persero) Sektor Keramasan Palembang. Semarang : Universitas Diponegoro. Suryono, koko, 010 studi analisa drop tegangan saluran distribusi 0 kv pada penyulang wonogiri 8. Tugas akhir. Semarang : Universitas Diponegoro. 7. Saran Karena dengan sepanjang 10, km di Feeder Kersik Tuo, 3