PENANDA KEKUASAAN ANGELA MERKEL SEBAGAI KANSELIR PADA KARIKATUR KARYA HEIKO SAKURAI DALAM WEBSITE

dokumen-dokumen yang mirip
KOMUNIKASI VERBAL DAN KOMUNIKASI NON VERBAL DALAM KOMUNIKASI. Sesi 9 Pengantar Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya

BAB III METODE PENELITIAN. mengkaji label halal pada beberapa kemasan makanan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

Penggunaan Emoticon dalam Forum

BAB III METODE PENELITIAN. membahas konsep teoritik berbagai kelebihan dan kelemahannya. 19 Dan jenis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. The Great queen Seondeok dan kemudian melihat relasi antara teks tersebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan semiotik lazim dipakai oleh ilmuwan Amerika. Istilah tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian deskriptif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan pesan kepada orang-orang yang melakukan komunikasi dengan

BAHASA IKLAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN: SEBUAH KAJIAN KOMUNIKASI DAN BAHASA TERHADAP IKLAN TV PRODUK CITRA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek kajian dalam penelitian ini adalah topeng dari grup band Slipknot.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pandangan konstruktivis memelihat realitas sebagai hasil konstruksi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN SILABUS

13Ilmu. semiotika. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom. Analisis semiotik, pisau analis semiotik, metode semiotika, semiotika dan komunikasi

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Komunikasi Koseling Islam dengan Analisis Ego State. Remaja pada Teks di Beranda Media Sosial Facebook

BAB III METODE PENELITIAN. Barthes. Sebagai sebuah penelitian deskriptif, penelitian ini hanya memaparkan situasi atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma didefinisikan bermacam-macam, tergantung pada sudut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Hasil Olah Peneliti. Universitas Sumatera Utara

Pengertian Komunikasi

BAB III METODE PENELITIAN. atau nonlapangan yang menggunakan pendekatan paradigma kritis dan jenis

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang cukup pesat melalui cara-cara yang damai. Selama ini banyak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian deskriptif, dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN\ sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti. 1. Penelitian deskriptif yang ditujukan untuk: 2

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Fenomena iluminati sebenarnya sudah ada sejak lama, teori

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat saling berinteraksi. Manusia sebagai animal symbolicium,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di

BAB I PENDAHULUAN. kita melihat dari sisi pandang seorang penikmat sastra tulis. Cerpen ataupun

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipandang sebagai faktor yang menentukan proses-proses perubahan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian baik yang mencakup objek penelitian, metode penelitian, dan hasil

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang mereka ingin sampaikan dan juga bagaimana respon. menyampaikan gagasan, pikiran dan perasaan mereka.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis terhadap film Air Terjun Pengantin

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan bahasa visual dipandang kurang penting, padahal banyak kegiatan

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dianggap telah mapan dan dominan di dalam komunitas ilmiah. 55 Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurut Tamburaka (2013: 47) dalam buku yang berjudul Agenda Setting

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan makna, untuk itu manusia disebut sebagai homo signifikan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. berbagai cara untuk membangun image kepublik agar mendapatkan perhatian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam kasus ini adalah sifat penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

BAB I PENDAHULUAN. dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Dalam meningkatkan hal tersebut,

GUMGUM GUMILAR, S.SOS., M.SI Jurnalistik Fikom Unpad

BAB I PENDAHULUAN. melalui tuturan di dalamnya. Stiker juga merupakan salah satu media

BAB I PENDAHULUAN. saat itu dalam berbagai bentuk film-film ini akhirnya memiliki bekas nyata di benak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembuatan film, pasti mengharapkan filmnya ditonton orang sebanyakbanyaknya.

12Ilmu. semiotika. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom. Sejarah semiotika, tanda dan penanda, macam-macam semiotika, dan bahasa sebagai penanda.

BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Komunikasi Pengertian Komunikasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendukung sehingga akan terlihat dengan jelas makna dari iklan tersebut.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadinya interaksi sosial disebabkan interkomunikasi. pengirim, dan diterima serta ditafsirkan oleh penerima.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. produksi dan strukstur sosial. Pandangan kritis melihat masyarakat sebagai suatu

BAB I PENDAHULUAN. seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya. Manusia sebagai makhuk sosial tidak terlepas dari komunikasi.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif adalah karena penelitian ini

BAB I. Pendahuluan. Bahasa adalah alat komunikasi untuk menyampaikan suatu ide, pikiran, hasrat

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari obyek, proses atau apa pun yang ada di luar

BAB III METODELOGI PENELITIAN. terstruktur/rekonstruksi pada iklan Cocacola Versi Live Positively disini peneliti

AKTIVITAS KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK TUNARUNGU

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 2

BAB I PENDAHULUAN. Iklan pada hakikatnya adalah aktivitas menjual pesan (selling message) dengan

AKTIVITAS KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK TUNARUNGU

31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PENUTUP. Dari hasil pembahasan analisis struktur ketiga cerita Sage yaitu Kobold in

BAB I PENDAHULUAN. jenis, media massa elektronik, media massa cetak, dan media massa online.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Visual dalam Video Klip Doushite Kimi Wo Suki Ni Natte Shimattan Darou dan

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah

BAB I PENDAHULUAN. Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa sebagai media komunikasi telah dijadikan instrumen untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu pertunjukan teater (Kamus Bahasa Indonesia: 212). Namun, dewasa ini

METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitin deskriptif adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. calon konsumen membeli atau menggunakan suatu produk atau jasa yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Semiotika, Tanda dan Makna

BAB 1 PENDAHULUAN. Realisasi sebuah bahasa dinyatakan dengan ujaran-ujaran yang bermakna.

KAJIAN REPETISI PADA CERPEN PERJAMUAN MALAIKAT KARYA AFIFAH AFRA. SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi bahasa secara umum adalah komunikasi (Nababan, 1993: 38).

PENDAHULUAN. Di samping itu logo, simbol/lambang, tanda-tanda seperti rambu-rambu lalu lintas, gambar,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Drama hadir atas proses yang panjang dan tidak hanya terhenti sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang mendasar dari suatu kelompok saintis (Ilmuan) yang menganut suatu pandangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan kualitatif, yaitu dengan menjelaskan atau menganalisis

KARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif. Seperti pendapat yang dikemukakan Bog dandan Taylor

Kegiatan Sehari-hari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian pada film animasi Barbie The Princess And The Popstar ini

Transkripsi:

PENANDA KEKUASAAN ANGELA MERKEL SEBAGAI KANSELIR PADA KARIKATUR KARYA HEIKO SAKURAI DALAM WEBSITE WWW.SAKURAI-CARTOONS.DE PUJI SIH ARTINI 180810080018 JURUSAN SASTRA JERMAN FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR 2012

ABSTRAK Skripsi ini berjudul Penanda Kekuasaan Angela Merkel sebagai Kanselir pada Karikatur Karya Heiko Sakurai dalam Website www.sakurai-cartoons.de. Skripsi ini ditujukan untuk menjelaskan tanda kekuasaan apa saja yang muncul dan jenis kekuasaan yang muncul berdasarkan tanda yang muncul pada karikatur Angela Merkel. Objek penelitian dalam skripsi ini adalah lima karikatur Angela Merkel dalam website Heiko Sakurai dari tahun 2010 sampai 2012. Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah deskriptif-analisis. Penulis menggunakan teori semiotik Saussure (1915) sebagai teori utama. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tanda-tanda yang menunjukkan penggambaran kekuasaan Angela Merkel terdiri dari tanda verbal berupa teks dan tanda nonverbal berupa gestur, mimik dan gambar. Jenis kekuasaan yang muncul adalah kekuasaan sah dan kekuasaan pakar. Kata kunci: semiotik, kekuasaan, karikatur, Angela Merkel

PENDAHULUAN Sebagai makhluk sosial manusia membutuhkan alat untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan manusia lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka manusia menggunakan tanda untuk berkomunikasi. Bidang yang mengkaji tanda sebagai sebagai objek penelitian adalah semiotik. Teori semiotik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori semiotik Saussure (1915). Pada dasarnya, ilmu semiotik dapat diterapkan dalam bidang apapun yang menggunakan tanda sebagai fokus utamanya. Dalam penelitian ini, penulis memilih karikatur sebagai fokus utama penelitian. Karikatur berasal dari bahasa Italia caricare yang berarti memberi muatan atau melebih-lebihkan. Salah satu tokoh dari Jerman yang karikaturnya banyak ditemui dan menarik untuk dianalisis secara semiotik adalah Angela Merkel. Ia adalah kanselir wanita pertama di Jerman. Dalam karikatur Angela Merkel terdapat tanda-tanda yang dianalisis berdasarkan semiotik dan berhubungan dengan kekuasaan Angela Merkel sebagai kanselir Jerman. Innilah yang menjadi alasan penulis meneliti tentang tanda-tanda kekuasaan Angela Merkel. Korpus yang digunakan adalah lima buah karikatur karya Heiko Sakurai dalam website miliknya, yaitu www.sakurai-cartoons.de. Berdasarkan penjabaran di atas, dapat dirumuskan permasalahan yang dapat dibahas, yaitu: 1. Tanda verbal dan nonverbal apa saja yang menggambarkan kekuasaan Angela Merkel dalam karikatur karya Heiko Sakurai? 2. Jenis kekuasaan apa saja yang muncul berdasarkan tanda yang terdapat dalam karikatur Angela Merkel karya Heiko Sakurai? Metode penulisan dalam skripsi ini adalah deskriptif analisis, data yang diperoleh dijelaskan terlebih dahulu kemudian dianalisis menggunakan kajian semiotik.

PEMBAHASAN 1. Landasan Teori 1.1 Semiotik Semiotik adalah salah satu kajian linguistik yang membahas tanda sebagai objek penelitian dan segala sesuatu yang berhubungan dengan tanda, seperti sistem tanda dan proses yang berlaku pada penggunaan tanda. Semiotik secara umum adalah ilmu tentang tanda. Semiotik membuat pernyataan tentang apa yang membuat tanda dari tanda, menggambarkan perbedaan jenis-jenis tanda dan sistem tanda dan berhubungan dengan pemakaian yang dibuat oleh pengguna tanda (hewan dan manusia) yang tersedia bagi mereka dengan ekspresi semiotik (Linke, 1996: 15). Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori semiotik dari Saussure sebagai teori utama. Ilmu semiotik menurut Saussure adalah ilmu yang mengkaji tanda-tanda dalam kehidupan sosial. Saussure membagi tanda menjadi dua bagian, yaitu petanda dan penanda. Petanda, yaitu konsep dari bunyi-bunyian dan gambar, dan penanda, yaitu bunyi-bunyian dan gambar. Walaupun penanda dan petanda tampak seperti dua entitas yang berbeda namun keduanya merupakan komponen dari tanda dan tidak dapat terpisahkan seperti halnya dua sisi selembar kertas. Suatu penanda tanpa petanda takkan berarti apa-apa, begitu juga sebaliknya. 1.2 Tanda Verbal dan Nonverbal 1.2.1 Tanda Verbal Untuk tanda bahasa alami pusat linguistik disebut tanda verbal. Pesan verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih. Tanda verbal dapat diimplementasikan melalui huruf dan angka. Dengan kata lain, tanda verbal adalah bahasa yang kita kenal. Menurut Goodman (dalam Nöth, 2000: 485), teks mempunyai fungsi seleksi dengan mengarahkan perhatian pembaca terhadap unsur-unsur tertentu dari gambar. Teks mengendalikan interpretasi gambar. Teks bisa berupa satu kata, frase ataupun kalimat.

1.2.2 Tanda Nonverbal Tanda nonverbal adalah semua tanda yang bukan kata-kata. Bagaimanapun juga tanda nonverbal adalah mereka yang ada secara independen dari bahasa. Menurut Sobur (2004: 122), jika definisi harfiah komunikasi nonverbal adalah komunikasi tanpa bahasa atau komunikasi tanpa kata, maka tanda nonverbal berarti tanda minus bahasa atau tanda minus kata. Tanda-tanda nonverbal banyak muncul dalam komunikasi sehari-hari. Meskipun komunikasi verbal (bahasa) merupakan sentral dari komunikasi manusia, tetapi unsur nonverbal dalam komunikasi juga memegang peranan penting. 1.2.2.1 Gestur Kata gestur berasal dari kata Latin gestus yang berarti perubahan ekspresi wajah. Gestur merupakan salah satu tanda nonverbal yang mengamati gerakan tubuh dan postur seseorang. Menurut Tubbs & Moss dalam Sobur (2003: 123) Bagi orang Amerika, misalnya, mempertemukan jempol dan telunjuk hingga membentuk lingkaran dan menjarangkan jari-jari lainnya, berarti baik!, tetapi bagi orang Brazil, ini merupakan isyarat jorok! yang menjijikkan. Jadi, isyarat tangan atau tanda gerakan tangan yang sama dapat memiliki arti yang berbeda bagi anggota-anggota budaya yang lain. 1.2.2.2 Mimik Kata mimik berasal dari bahasa Latin mimica dan dari bahasa Yunani Mimikós, Mimiestai yang berarti nachnamen dalam bahasa Jerman atau meniru dalam bahasa Indonesia. Manusia dapat mengekspresikan wajah tertentu secara sengaja, namun kebanyakan ekspresi wajah dimunculkan secara tidak sengaja akibat emosi atau perasaan manusia tersebut. Ekspresi wajah lebih dominan dalam berkomunikasi. Beberapa ilmuwan di dunia percaya bahwa emosi dasar manusia yang ditunjukkan oleh mimik tidak bergantung pada kebudayaan. Ekman dan Friesen membagi emosi dasar manusia berdasarkan identifikasi mimik menjadi enam, yaitu terkejut, takut, jijik, marah, senang dan sedih (Nöth, 2000: 309).

1.2.2.3 Gambar Gambar dalam foto, televisi atau majalah tidak hanya berfungsi sebagai pelengkap bentuk akustik verbal tetapi juga aspek visual dari objek, situasi, dan peristiwa di lingkungan dan di luar situasi komunikasi. Gibsons dalam Nöth (2000: 474) mendefinisikan gambar sebagai susunan optik yang memiliki informasi yang sama dengan situasi yang sebenarnya. 1.3 Konsep dan Jenis Kekuasaan Menurut French dan Raven dalam Nienhüser (2003: 27) kekuasaan adalah kemampuan (potensi) dari seorang agen A untuk dapat mempengaruhi seorang agen B. Dalam hubungannya dengan seorang Angela Merkel sebagai seorang kanselir tentu saja memiliki pengaruh yang besar bagi warga negaranya. French dan Raven (dalam Nienhüser, 2003) membagi kekuasaan menjadi lima jenis, yaitu: Kekuasaan imbalan merupakan kemampuan seseorang untuk memberikan imbalan kepada orang lain karena kepatuhan mereka. Kekuasaan paksaan. Kekuasaan ini berasal dari apa yang dirasakan oleh seseorang bahwa hukuman akan diterimanya bila tidak menjalankan atau melakukan suatu perintah. Kekuasaan sah adalah potensi seseorang untuk mempengaruhi sikap dan perilaku orang lain karena kedudukannya. Kekuasaan identifikasi didasarkan atas identifikasi orang dengan pimpinan dan menjadikannya panutan. Kekuasaan pakar, yaitu keahlian atau ilmu pengetahuan seseorang dalam bidangnya.

2. Hasil Penelitian Dalam subbab ini penulis akan menganalisis tanda-tanda verbal dan nonverbal serta jenis kekuasaan yang dimiliki Angela Merkel disesuaikan dengan konteks situasi Jerman pada saat karikatur tersebut dipublikasikan. Data yang diambil bersumber dari website milik Heiko Sakurai. Alamat website Heiko Sakurai berisi karikatur yang mengkritik pemerintahan Jerman. Adapun proses analisis menggunakan pendekatan semiotik. Melalui penggunaan petanda dan penanda akan diketahui pesan atau maksud yang hendak disampaikan karikaturis terhadap pembaca yang terkandung pada gambar. Penulis menggunakan lima karikatur yang dapat menggambarkan kekuasaan Angela Merkel sebagai kanselir Jerman. Penulis akan menganalisis teks dan gambar yang terdapat pada karikatur. 2.1 Data 1 Europas Dirigentin und ihr erster Geiger Penggunaan Tanda Verbal dan Nonverbal Tanda yang pertama adalah jas hitam yang dikenakan oleh Merkel dan Sarkozy. Pakaian tersebut selalu dikenakan dirigen dan biasa digunakan pada acara-acara formal khususnya dalam orkestra. Penggunaan jas yang dipakai Merkel menggambarkan bahwa ia sosok yang memiliki kekuasaan. Dirigen atau konduktor merupakan pemimpin orkes simfoni, korps musik, atau paduan suara melalui gerak isyarat. Dirigen memiliki kekuasaan penuh ketika berada di atas panggung. Pakaian tersebut diasumsikan sebagai kekuasaan Merkel dan Sarkozy dalam memimpin 27 negara yang tergabung dalam zona Eropa untuk menyelesaikan masalah krisis ekonomi yang berkepanjangan. Merkel dipercaya oleh negara-negara Eropa lain sebagai orang yang mampu memberikan bantuan. Tanda yang selanjutnya adalah tongkat beserta posisi tangan Angela Merkel yang terangkat. Tongkat seperti itu merupakan alat yang penting bagi dirigen untuk mengatur pemain musik. Caranya memegang tongkat tersebut juga seolah-olah ia siap memberikan usulan-usulan mengenai penyelesaian utang Yunani dan Italia. Jika dikaitkan dengan konteks dan situasi pada saat itu, maka tongkat dimaksudkan sebagai alat untuk mengendalikan dan mengatur negaranegara pengguna euro untuk turut berperan dalam pemulihan mata uang euro.

Tanda berikutnya adalah podium. Podium dapat menggambarkan kekuasaan yang dimiliki seseorang. Podium bisa diartikan sebagai pentas tempat berpidato atau memimpin. Hanya orang-orang tertentu yang dapat naik ke atas podium, misalnya pemenang balap mobil atau motor. Berdasarkan karikatur di atas, Angela Merkel digambarkan sebagai seorang dirigen yang memimpin orkestra dan paduan suara. Dengan jabatan kanselir yang dimilikinya maka ia mempunyai kekuasaan untuk memimpin sebuah konferensi yang akan membahas krisis ekonomi dalam zona Eropa. Untuk tanda verbal ditunjukkan dengan frase Europas Dirigentin dan kata FührungsTEAM, Dirigent dalam kamus Duden (1998: 406) diartikan sebagai jemanden, der ein Orchester dirigiert, seseorang yang melakukan orkestra. Sedangkan kata Europas merujuk pada wilayah kekuasaan Merkel yang menjabat sebagai Kanselir Jerman. Jerman termasuk dalam benua Eropa dan mendominasi perekonomian Eropa. Melalui frase Europas Dirigentin, Merkel digambarkan sebagai orang yang berkuasa di Eropa untuk memimpin KTT. Tanda verbal berikutnya adalah kata team yang ditulis dengan huruf kapital. Menurut kamus Duden (1998: 1667), Team diartikan 1. Gruppe von Personen, die gemeinsam an einer Aufgabe arbeiten ; 2. Mannschaft, yaitu 1. Sekelompok orang yang bekerja sama dalam mengerjakan tugas ; 2. Tim. Dari ujaran tersebut yang menjadi fokus utama adalah kata team yang ditulis dengan huruf kapital. Team dapat dimaknai dengan beberapa orang untuk menyelesaikan masalah yang terjadi. Pada karikatur di atas digambarkan Merkel dan Sarkozy adalah sebuah tim dalam orkestra dan saling bekerja sama yang diharapkan dapat memberikan penampilan yang menarik. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa pada tanggal 9 Desember akan dilangsungkan KTT. Sedangkan Führung menurut kamus Duden (1998: 621) adalah 1. das Führen ; 2. Besichtigung mit einem Führer ; 3. führende Position, yaitu 1. Penggerak ; 2. Peninjauan dengan seorang pemimpin ; 3. Posisi terdepan. Kata Führung sangat tepat disandingkan dengan sosok Merkel yang merupakan kanselir Jerman dan memiliki banyak bawahan. Penggabungan kata Führung dan Team memiliki makna sekelompok orang yang menduduki jabatan tinggi yang saling bekerja sama untuk memecahkan masalah. Dalam hal ini Merkel dan

Sarkozy menunjukkan kepiawaiannya sebagai pemimpin dalam hal penyelesaian utang Yunani dan Italia serta penyelamatan euro itu sendiri. Mereka dianggap memiliki pengetahuan dan pengaruh yang cukup untuk membantu negara yang terlibat utang. Jenis Kekuasaan Dari semua tanda-tanda yang muncul berupa verbal dan nonverbal yang sudah dianalisis sebelumnya dapat disimpulkan bahwa jenis kekuasaan yang muncul pada karikatur di atas adalah kekuasaan pakar. Kekuasaan pakar adalah kekuasaan yang berasal dari pengetahuan yang dimiliki seseorang dalam bidang tertentu. Penggambaran kekuasaan seperti itulah yang ingin disampaikan karikaturis pada tokoh Angela Merkel. Merkel digambarkan sebagai sosok dirigen yang akan memimpin orkestra. Seorang dirigen memiliki pengetahuan dalam bidang musik. Dalam suatu pagelaran musik atau orkestra dibutuhkan seorang dirigen untuk mengatur jalannya orkestra. Pada karikatur di atas dapat dimaknai bahwa Merkel dapat mengatur 27 negara yang tergabung dalam zona euro dan memberi solusi atas kasus utang yang menimpa Yunani dan Italia.

SIMPULAN Dari analisis data yang telah dipaparkan dalam bab tiga, dapat diambil simpulan bahwa penanda dan petanda saling berkaitan erat dalam semiotik. Dalam hal ini penanda dan petanda digunakan untuk menggambarkan kekuasaan Angela Merkel. Kekuasaan Angela Merkel dapat terlihat dari tanda nonverbal dan verbal yang muncul pada gambar karikatur beserta jenis kekuasaan yang mengiringinya. Berikut merupakan simpulan berdasarkan pertanyaan-pertanyaan dalam identifikasi masalah dari penulisan skripsi ini. Tanda yang muncul dibagi menjadi dua jenis, yaitu tanda nonverbal dan tanda verbal. Dalam analisis terdapat 19 tanda nonverbal dan 11 tanda verbal. Tanda nonverbal, diantaranya tongkat, podium, mahkota, kursi, dua pengawal, cambuk, singa, tongkat sihir, naga, pedang, pakaian dan gerakan tangan Angela Merkel. Sedangkan tanda verbal terdiri dari, FührungsTEAM, Europas Dirigentin, Finanzkaiserin,!, KANZLERMEHRHEIT, Kopf, DEN Trick, Angie Potter, ICH, Die Drachentöterin dan GLORIA VICTORIA!. Dari 5 korpus yang telah dianalisis, jenis kekuasaan yang muncul adalah kekuasaan sah dan kekuasaan pakar. Kekuasaan pakar terdapat pada data 1 dan 5. Kekuasaan pakar didasarkan pada keahlian yang dimiliki oleh Angela Merkel dalam bidang tertentu, seperti dirigen dan gladiator. Sedangkan kekuasaan sah terdapat pada data 2, 3 dan 4. Legitimationsmacht adalah potensi seseorang untuk mempengaruhi sikap dan perilaku orang lain karena kedudukannya. Kekuasaan sah yang dijabat Merkel hingga saat ini adalah kanselir Jerman.

DAFTAR PUSTAKA Pustaka Primer Website www.sakurai-cartoons.de Pustaka Sekunder Buku Linke, Angelika, Nussbaumer, Portmann. 1996. Studienbuch Linguistik. Tübingen: Max Niemeyer. Nienhüser, Werner. 2003. Macht. Stuttgart: Kohlhammer. Nöth, Winfried. 2000. Handbuch der Semiotik. Stuttgart/Weimar: J.B. Metzler. Sobur, Alex. 2004. Semiotika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Kamus. 1998. Duden Deutsches Universalwörterbuch. Mannheim, Leipzig, Wien, Zürich: Dudenverlag.