BAB I PENDAHULUAN. kemunculan dan perkembangan bahasa merupakan tanda-tanda dari kemunculan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan bahasa ringkas, pilihan kata yang konotatif, banyak penafsiran, dan

BAB I PENDAHULUAN. sendiri mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya. Salah

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan suatu hal yang sangat akrab dengan indera pendengaran

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi untuk mengungkapkan gagasan, ide,

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN A.T. MAHMUD

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun

BAB I PENDAHULUAN. kesatuan dan kesinambungan mengandung irama dan ragam nada (suara yang berirama) disebut

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat penting dalam kehidupan manusia, baik komunikasi. kehidupan masyarakat. Manusia membutuhkan bahasa sebagai alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan ciri-ciri khas, meskipun puisi telah mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang lagu sehingga lirik-lirik lagunya menarik untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sangat dipengaruhi oleh bahasa dan aspek-aspek lain. Oleh karena itu, bagi

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN PAK KASUR

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sampai saat ini tidak banyak penelitian yang memperhatikan tentang

BAB I PENDAHULUAN. estetik dan keindahan di dalamnya. Sastra dan tata nilai kehidupan adalah dua fenomena

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Puisi menurut Kamus Besar Besar Bahasa Indonesia terdapat dua macam

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan sastra. Pada intinya kegiatan bersastra sesungguhnya adalah media

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik. Sarana itu berupa bahasa. Dengan bahasa masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. suatu bahasa. Puisi juga merupakan cara penyampaian tidak langsung seseorang

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal tersebut

bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata yang indah dan kaya makna.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU GRUP MUSIK WALI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalin hubungan dengan dunia luar, hal ini berarti bahwa fungsi utama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Werren, 1993:14). Oleh karena itu Nurgiyantoro (2007:2), mengatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN A. Bahasa Karya Sastra

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra. Sebuah karya sastra tidak lepas dari bahasa. dapat dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan lagu dikenali hampir seluruh umat manusia. Bahkan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam mencurahkan isi hati dan pikirannya. Dalam sebuah karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan perasaannya bilamana tidak saling menyerap tanda-tanda yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang penelitian, identifikasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU GRUP MUSIK WALI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. seperti morfem, kata, kelompok kata, kalusa, kalimat. Satuan-satuan tersebut

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain

BAB I PENDAHULUAN. sisi-sisi kehidupan manusia dan memuat kebenaran-kebenaran kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. sastra merupakan penjelasan ilham, perasaan, pikiran, dan angan-angan (cita-cita)

BAB II LANDASAN TEORI. curahan perasaan pribadi, (2) susunan sebuah nyanyian (Moeliono (Peny.), 2003:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Wida Kartika Ayu, 2016

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai pengetahuan tentang kode bahasa, kode budaya dan kode sastra.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang bersifat imajinatif yang lahir

Bab 2. Landasan Teori. Dalam bab dua ini penulis akan membahas tentang teori-teori yang akan digunakan

BAB I PENDAHULUAN. memperhitungkan efek yang ditimbulkan oleh perkataan tersebut, karena nilai

BAB I PENDAHULUAN. referensial (Jabrohim 2001:10-11), dalam kaitannya dengan sastra pada

GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DALAM ALBUM SEPERTI SEHARUSNYA PADA GRUP MUSIK NOAH. NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MEMANFAATKAN TEKNIK BRAINWRITING PADA PESERTA DIDIK SD/MI KELAS V

BAB I PENDAHULUAN. tersebut sehingga memberikan efek estetik di dalam karya sastra. berbahasa, demi pencapaian suatu efek estetika.

BAB I PENDAHULUAN. Definisi mengenai kalimat memang telah banyak ditulis orang.

BAB II KAJIAN TEORI. A. Hasil Penelitian yang Relevan. Penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini adalah Pengaruh

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU EBIT G. ADE SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Tinjauan Studi Terdahulu. tahun Skripsi tersebut menggunakan semiotik Michael Riffatterre sebagai

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Menurut Wibowo (2001:3) bahasa

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN DEMONSTRATIF WAKTU DAN TEMPAT PADA TEKS LAGU IHSAN DALAM ALBUM THE WINNER

ANALISIS TUTURAN METAFORIS DALAM LIRIK LAGU-LAGU LETTO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1. Disusun oleh: Ajeng Wulandari A

GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 9 GEMOLONG SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. cara pengungkapannya. Puisi merupakan karya sastra yang disajikan secara

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang

Bab 1. Pendahuluan. struktural maupun jenisnya dalam kebudayaan.musik dapat mendamaikan hati yang

BAB I PENDAHULUAN. yang berbudaya dan bermasyarakat. Tak ada kegiatan manusia yang tidak disertai

Samuel Taylor Coleridge mengemukakan puisi itu adalah kata-kata yang terindah dalam susunan terindah.

BAB I PENDAHULUAN. membicarakan secara langsung, menyampaikan lewat media-media elektronik,

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang

BAB III METODE PENELITIAN. karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tidak terlepas dari kehidupan masyarakat karena dalam karya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I. yang dilagukan. Lagu umumnya berisi tentang permasalahan kehidupan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini subjeknya adalah lirik lagu dalam album musik Klakustik karya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. menikmati musik itu sendiri. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), musik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu pertunjukan teater (Kamus Bahasa Indonesia: 212). Namun, dewasa ini

BAB II. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret; (3) ling gambaran

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi antaranggota masyarakat yang berupa sistem

ANALISIS MAKNA KIAS DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA KELAS X

BAB I PENDAHULUAN. bagi kehidupan, karena dapat memberi kesadaran kepada pembaca tentang

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Bahasa puisi mempunyai arti yang tersimpan dan ingin diungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, diberi irama dengan bunyi yang padu, dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya. Oleh karena itu, puisi selalu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dina Febriyanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Musik dipergunakan untuk memuja dewa-dewi yang mereka percaya sebagai. acara-acara besar dan hiburan untuk kerajaan.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Keberadaan manusia dalam proses perkembangan akal budinya tidak dapat lepas dari bahasa. Hal ini didasari atas kedudukan bahasa sebagai penunjang aktualisasi ide, gagasan, dan tingkah laku manusia. Sehingga dapat dikatakan kemunculan dan perkembangan bahasa merupakan tanda-tanda dari kemunculan budaya. Saussure dalam bukunya Course in General Linguistik mengatakan bahwa bahasa adalah suatu sistem tanda yang mengekspresikan ide-ide, pikiran, perasaan, benda atau tindakan dari pemberi tanda ke penerima tanda (sebagaimana dikutip Sibarani, 1992:2). Hal ini dapat dibandingkan dengan sistem tulisan, upacara-upacara simbolis, isyarat-isyarat, dan sebagainya. Namun, menurut Saussure bahasa adalah sistem tanda yang paling penting dari semua sistem tanda itu. Sebagai sebuah sistem tanda atau sistem lambang, bahasa merupakan alat komunikasi manusia yang digunakan untuk berinteraksi. Bahasa digunakan manusia sebagai alat penyampai gagasan melalui kegiatan komunikasi. Bahasa juga menyertai proses berpikir manusia dalam memahami dunia luar baik secara efektif maupun imajinatif (Aminudin,2001:136).

2 Dilihat dari fungsinya, bahasa memiliki tiga fungsi yaitu fungsi ideasional, fungsi interpersonal, dan fungsi tekstual (Halliday, 1994). Fungsi ideasional berperan sebagai alat pengabstraksian pengalaman. Fungsi interpersonal bahasa berkaitan erat dengan interaksi antarindividu dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan bahasa dalam fungsi tekstual merupakan alat untuk mengkonstruksikan atau menyusun sebuah teks. Ditinjau dari fungsi ideasional (pengabstraksian pengalaman) bahasa digunakan sebagai alat pengekspresian jiwa contohnya pada karya sastra. Bahasa pada karya sastra mempunyai sifat khusus yang berbeda. Keistimewaan di dalam bahasa sastra banyak muncul penafsiran-penafsiran. Salah satu karya sastra yang memiliki banyak penafsiran adalah puisi. Puisi sebagai bagian dalam karya sastra pada dasarnya merupakan sarana ekspresi seseorang dari alam batinnya. Perwujudan ekspresi pengarang lewat puisi selanjutnya difasilitasi melalui bahasa yang bertujuan memberi kesan dan suasana emotif tertentu untuk mempengaruhi perasaan/pikiran penikmat puisi. Pradopo (2002:7) menyimpulkan bahwa puisi memiliki unsur-unsur berupa emosi, imajinasi, pemikiran, ide, nada, irama, kesan panca indera, susunan kata, kata-kata kiasan, kepadatan dan perasaan pengarang semua hal tersebut terungkap dalam media bahasa. Pada perkembangannya, bahasa puisi diapresiasikan oleh sarana kesenian salah satunya lirik lagu dalam seni musik Seni musik yang awalnya merupakan kegiatan mengolah nada dan irama untuk menghasilkan komposisi suara yang

3 harmonis (instrumentalia) memerlukan media bahasa untuk menyampaikan ide dan gagasan. Maka hal inilah yang melatari kehadiran lirik dalam suatu lagu. Bahasa lirik lagu sebenarnya tidak jauh berbeda dengan bahasa puisi. Hal ini sesuai dengan pengertian lirik lagu menurut Semi (1988:106) yang mengatakan, Lirik adalah puisi yang pendek yang mengekspresikan emosi. Hal ini juga diperkuat pada definisi lain mengenai lirik lagu terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:528), yaitu lirik lagu adalah karya puisi yang dinyanyikan. Bentuk ekspresi emotif tersebut diwujudkan dalam bunyi dan kata. Hal ini dapat dilihat dari lirik lagu karya Ebiet berikut ini: (1) gugusan hari-hari indah bersamamu camelia ingin ku berlari mengejar seribu bayangmu camelia tak perduli kan ku terjang biarpun harus kutembus padang ilalang tiba-tiba langkahku terhenti sejuta tangan telah menahanku ingin kumaki mereka berkata tak perlu kau berlari mengejar mimpi yang tak pasti hari ini juga mimpi maka biarkan ia datang dihatimu...dihatimu (Camelia II) Dari segi fungsi estetis (persajakan) pada lirik lagu tersebut terdapat dominasi bunyi u pada bersamamu, dihatimu, bayangmu, rinduku, langkahku dan menahanku. Bunyi i pada hari-hari, berlari, tak perduli, terhenti, kumaki, berlari, dan mimpi Bunyi u dengan kombinasi bunyi i yang dominan pada lirik di atas memberi suasana muram. Lirik lagu tersebut menyatakan aku lirik yang kehilangan kekasihnya. Untuk menyatakan perasaan tersebut digunakan frase Ingin kuberlari mengejar seribu bayangmu Camelia. Kemudian pencarian itu dirasa sia-sia. Untuk menunjukkan pernyataan tersebut si aku lirik menggunakan frase tiba-tiba langkahku terhenti sejuta tangan telah menahanku ingin kumaki mereka berkata

4 tak perlu kau berlari mengejar mimpi yang tak pasti. Emosi berubah menjadi keputusasaan, hal ini dinyatakan dalam frase tak perlu kau mengejar mimpi yang tak pasti. Kemudian aku lirik menyadari dan merelakan kepergian kekasihnya. Hal ini dinyatakan dalam frase hari ini juga mimpi maka biarkan ia datang dihatimu...dihatimu. Bahasa pada lirik lagu memiliki kaidah-kaidah puisi yaitu terdapat unsur emotif melalui bunyi dan kata. Selain itu untuk memperoleh kesan tertentu seperti puisi, bahasa lirik lagu juga bersifat ringkas-padat. Hal ini disebabkan lirik lagu telah mengalami proses pemadatan makna dan kreativitas pemilihan diksi dari penyairnya. (2) Kabut sengajakah engkau mewakili pikiranku Pekat hitam berarak menyelimuti matahari Aku dan semua yang ada di sekelilingku Merangkak menggapai dalam gelap Mendung benarkah pertanda akan segera turun hujan Deras agar semua basah yang ada di muka bumi Siramilah juga jiwa kami semua Yang tengah dirundung kegalauan Roda jaman menggilas kita terseret tertatih-tatih Sungguh hidup harus diburu berpacu dengan waktu Tak ada yang dapat menolong selain yang di sana Tak ada yang dapat membantu selain yang di sana Dialah Tuhan... Dialah Tuhan... (Menjaring Matahari) Lirik lagu Menjaring Matahari di atas merupakan lirik yang bercerita tentang ketidakberdayaan manusia dan ajakan untuk kembali kepada ajaran Tuhan. Matahari dalam lirik di atas merupakan simbol hidayah dari Tuhan. Hal

5 ini diasumsikan bahwa matahari merupakan zat alam yang memiliki sifat selalu menerangi bumi. Pada bait pertama terdapat kata-kata kabut, pekat, dan hitam berarak. Kata kabut dihidupkan dengan melukiskan dapat mewakuli perasaan/pikiran. Kata-kata tersebut bukan menunjuk arti sebenarnya (harfiah) namun lebih menunjukkan makna lain berupa penggambarkan suasana kalut dan bimbang terhadap persoalan di dunia. Suasana kalut dan bimbang tersebut rasanya begitu sulit untuk dicari pemecahannya hingga dikonkretkan seperti keadaan orang yang mencari sesuatu dalam keadaan tanpa cahaya. Bait kedua menggambarkan kami lirik yang mengharapkan akan datangnya anugrah dengan menggunakan kata hujan, yang terdapat dalam frase mendung benarkah petanda akan segera turun hujan. Frase tersebut menjelaskan prasangka bahwa di dalam kekalutan persoalan hidup (mendung) pasti akan muncul pemecah masalahnya (hujan). Sementara frase agar basah yang ada di muka bumi menjelaskan tentang impian kehidupan yang lebih baik. Yang tengah dirundung kegalauan yaitu berupa masalah-masalah kehidupan (ekonomi, sosial, psikologi). Bait ketiga kata Roda jaman merupakan matafora untuk menyebut waktu kehidupan manusia yang dituntut melaksanakan kewajiban di dunia. Hal ini dikonkretkan seperti keadaan orang yang berjalan tertatih-tatih. Frase sungguh hidup harus diburu berpacu dengan waktu menggambarkan manusia selalu dihadapi oleh persoalan hidup yang harus diatasi. Untuk itu manusia hendaknya berikhtiar dengan berdoa karena norma agamalah (Tuhan) sebenarnaya sesuatu

6 dapat dipecahkan, yang dijelaskan pada frase Tak ada yang dapat menolong selain yang di sana tak ada yang dapat membantu selain yang di sana Dialah Tuhan...Dialah Tuhan... Sebagai penulis lirik lagu, Ebiet mengeluarkan album dari periode tahun 1979-2000-an serta album-album yang dibuat kumpulan (the best) maupun yang diaransemen ulang. Ebiet merupakan pengarang yang mengandalkan kekuatan lirik dalam lagunya. Ciri khas penuangan diksi pada lirik lagu karyanya yaitu terdapat gaya bahasa untuk melihat realitas lain yaitu dengan penggunaan katakata yang semula sifatnya abstrak dapat menjadi konkret, hidup, dan khas. 1.2 Permasalahan Ebiet G Ade merupakan pengarang lirik lagu sekaligus sebagai penyair. Pesan pada lirik lagu karya Ebiet menggunakan sarana ketidaklangsungan ekspresi. Oleh sebab itu perumusan masalah pada penelitian ini meliputi. 1. Bagaimana ketidaklangsungan ekspresi dalam pencitraan lirik-lirik lagu karya Ebiet? 2. Bagaimana fungsi ketidaklangsunga ekspresi lirik-lirik lagu karya Ebiet di dalam menimbulkan efek estetis? 1.3 Ruang Lingkup Penelitian Bahasa pada dasarnya juga mempunyai fungsi simbolik. Bahasa adalah suatu sistem simbol-simbol bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh suatu kelompok sosial sebagai alat untuk berkomunikasi (Bloch dan Trager melalui Tarigan, 1984 : 19).

7 Mulyana (2003 : 77) mendeskripsikan simbol adalah suatu rangsangan yang mengandung makna dan nilai yang dipelajari bagi manusia. Respons manusia terhadap simbol adalah dalam pengertian makna dan nilainya. Suatu simbol disebut signifikan/memiliki makna apabila simbol itu membangkitkan pada individu yang menyampaikan respons yang sama seperti yang juga akan muncul pada individu yang dituju. Bertolak dari uraian di atas maka penelitian dalam skripsi ini berusaha untuk mencari gaya bahasa dalam lirik-lirik lagu karya Ebiet. Untuk mencari gaya bahasa dalam lirik-lirik lagu karya Ebiet peneliti menggunakan ranah penelitian stilistika. Menganalisis lirik lagu seperti halnya puisi adalah berusaha memahami makna lirik lagu. Makna pada lirik lagu adalah arti yang muncul oleh bahasa yang disusun menurut konvensinya, yaitu arti yang bukan hanya arti bahasa melainkan berisi arti tambahan berdasarkan konvensi/perjanjian yang bersangkutan. Menurut Riffatere (dalam Pradopo, 2001:210) konvensi tersebut berupa ketidaklangsungan ekspresi pengarang yaitu berupa permainan bahasa untuk menyatakan suatu pengertian atau hal tertentu namun dengan menunjuk arti lain. Dengan demikian, ruang lingkup masalah dalam penelitian ini disesuaikan dengan hasil klasifikasi data yang dilakukan oleh penulis dalam tahap pengumpulan data. Hasil klasifikasi tersebut kemudian dianalisis berdasarkan pada beberapa kategori; penggantian arti (displacing of meaning), penyimpangan arti (distorting of meaning), penciptaan arti (creating of meaning).

8 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan yang hendak dicapai adalah sebagai berikut. 1. Memperoleh deskripsi yang memadai mengenai macam dan fungsi ketidaklangsungan ekspresi pada lirik lirik lagu karya Ebiet. 2. Memperoleh deskripsi yang memadai mengenai fungsi ketidaklangsungan ekspresi lirik-lirik lagu karya Ebiet sehingga menimbulkan efek estetis. 1.5 Alasan Pemilihan Judul Pemilihan judul skripsi ini didasarkan alasan sebagai berikut. 1. Penelitian lirik-lirik lagu karya Ebiet belum pernah dilakukan di lingkungan Fakultas Sastra Undip. 2. Memperkaya kepustakaan yang berhubungan dengan lirik lagu. 1.6 Metode dan Teknik Penelitian Metode adalah cara kerja untuk memahami objek yang bersangkutan, sedangkan yang dimaksud dengan teknik adalah jawaban dan metode yang sesuai dengan alat dan sifat alat yang digunakan (Sudaryanto, 1993 : 26). Selanjutnya untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan yang ditentukan metode penelitian ini meliputi tahap pengumpulan data, tahap analisis data, dan tahap penyajian hasil analisis. 1.6.1 Metode Pengumpulan Data Objek penelitian dalam penelitian ini adalah simbol pada lirik lagu, sedangkan datanya adalah bahasa lirik lagu Ebiet. G. Ade. Populasi data dalam penelitian ini berupa penggunaan bahasa lirik pada 100 lagu. Dari

9 100 lagu tersebut, penulis mengambil sampel sebanyak 60 lirik lagu secara acak. Lagu-lagu tersebut diambil dari 12 album kompilasi Ebiet dalam yang didokumentasikan pada cakram mp3. Jumlah ini penulis anggap mewakili keseluruhan lagu. Data penelitian ini kemudian dipilah-pilah berdasarkan kategori yang akan masuk sebagai subjek penelitian. 1.6.2 Metode Analisis Data Preminger mengemukakan bahwa usaha untuk menganalisis karya sastra/lirik lagu tidak lepas dari menentukan konvensi apa yang memungkinkan karya sastra mempunyai makna di dalam strukrtur karya sastra atau hubungan dalam antar unsur-unsurnya, akan dihasilkan bermacam-macam makna secara keseluruhan (Preminger dkk,1974 : 981) Untuk meneliti sajak/puisi sehingga menjadi struktur yang utuh khususnya pada lirik lagu, memerlukan teknik analisis sebagai berikut. Bacaan heuristik, yaitu teknik membaca puisi sesuai dengan struktur bahasa indonesia dengan cara memberi sisipan kata, kata sambung, maupun padanan katanya agar hubungan kalimat puisi menjadi jelas (Pradopo,2002:298). Misal : Dia Camelia engkaulah gadis itu Yang selalu hadir dalam mimpi di setiap aku tertidur (Aku berharap dia) datang untuk hati(ku) yang kering dan sepi (tiada kekasih) Agar (perasaanku) bersemi (jatuh cinta lagi) Kini (Camelia) datang mengisi hidup (menjadi kekasihku) Ulurkan mesra tanganmu (kasih sayangnya) (Perasaanku) bergetaran menerima karuniamu (cintamu)

10 (Camelia I) Bacaan hermeneutik, yaitu pembacaan ulang sajak dengan memberikan maknanya dari awal sampai akhir dengan cara memparafrasekan. misal : Lirik lagu di atas menjelaskan kehadiran seorang gadis (Camelia) yang dinantikan oleh si aku. Si aku dilukiskan hidup seorang diri, tanpa kekasih dan merasa hidupnya kacau karena tidak ada istri tempat untuk bertukar pikiran (kering). Si aku kemudian berharap agar datang seorang gadis untuk menjadi istrinya (mengisi hidup) yang begitu tulus mencintai dirinya apa adanya (ulurkan mesra tanganmu). Untuk mengetahui makna puisi secara utuh diperlukan aturan/konvensi sastra yaitu konvensi ketidaklangsungan ekspresi. Konvensi ketidaklangsungan ekspresi yang meliputi tiga hal yaitu: penggantian arti (displacing of meaning), penyimpangan arti (distorting of meaning), penciptaan arti (creating of meaning). keberadaan data terkadang dianalisis secara tumpang tindih karena dalam suatu data terdapat dua atau lebih kategori. 1.6.3 Metode Penyajian Data Penyajian hasil analisis data bersifat deskriptif, yang semata-mata hanya berdasarkan pada teks yang ada dengan menggunakan teori-teori yang akan dikemukakan pada bagian selanjutnya, sehingga dihasilkan paparan apa adanya. Data disajikan secara informal, yaitu perumusan dengan kata-kata biasa.

11 1.7 Sistematika Penulisan Pemaparan hasil penelitian yang telah dilakukan membutuhkan urutan untuk mempermudah penulisan laporan ini. Maka untuk memberikan gambaran yang rinci perlu kiranya menggunakan kerangka penulisan sebagai berikut: Bab I : Pendahuluan Membicarakan latar belakang, permasalahan, ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, alasan pemilihan judul, metode, teknik penelitian dan sistematika penulisan. Bab II :Kerangka Pemikiran Berisi tinjauan pustaka, unsur-unsur lirik lagu, landasan teori berupa pengertian stilistika, macam simbol dan tanda dalam diksi serta analisis konteks berupa analisis ketidaklangsungan ekspresi untuk memahami pesan si pengarang. Bab III : Ketidaklangsungan Ekspresi dalam Lirik-lirik Lagu Karya Ebiet G Ade Mengupas permasalahan tentang simbol dan tanda dari data yang ada. Dalam bab ini juga sudah diperoleh gambaran tentang simbol dan tanda dalam pilihan kata (diksi) dengan menggunakan analisis ketidaklangsungan ekspresi. Bab IV: Simpulan Merupakan bab terakhir dari pembicaran yang sudah dikemukakan didepan.